Anda di halaman 1dari 13

Penerapan Tema Entertain Healing Environment Pada

Perancangan Rumah Sakit Onkologi Di Banda Aceh


Nabila Susetyosari1*
Nizarli 2
Teuku Ivan 2
1
Mahasiswa Jurusan Arsitektur Dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Syiah
Kuala, Banda Aceh 23116, INDONESIA
2
Dosen Jurusan Arsitektur Dan Perencanaan, Fakultas Teknik Univeritas Syiah
Kuala, Banda Aceh 23114, INDONESIA

Abstrak
Jumlah penderita kanker yang terus meningkat setiap tahun
menjadikannya sebagai salah satu penyakit dengan penyebab kematian
terbesar di dunia (Wismawan et al, 2019). Indonesia merupakan salah
satu negara berkembang yang juga sedang rentan terhadap penyakit
tersebut, terkhususnya di daerah Banda Aceh sendiri. Menurut Isa
(tahun), terdapat 10.800 jiwa yang mengalami penyakit kanker di Aceh.
Tentunya hal ini merupakan jumlah yang tinggi untuk tingkat penderita
kanker di Aceh. Dalam rangka mengatasi tingginya kelonjakan penderita
kanker, pengadaan Rumah Sakit Onkologi sangat diperlukan sebagai
upaya untuk melakukan pencegahan. Rumah Sakit Onkologi ini nantinya
akan menerapakan tema Entertain Healing Environment yang diharapkan
mampu membantu proses pemulihan kondisi pasien. Metode perancangan
yang dilakukan pada perancangan adalah melakukan analisis tapak baik
secara makro maupun mikro. Lokasi perancangan terletak di Jl. Tgk
Moh. Daud Beureuh, Beurawe, Kota Banda Aceh, Aceh dengan total luas
29. 316 m². Perancangan Rumah Sakit Onkologi dengan konsep Art
Teraphy dilingkup Entertaint Healing Environment yang digunakan juga
diharapkan dapat menjadi sarana pengobatan paliatif bagi pasien baik
secara fisik maupun mental. Perancangan ini menghadirkan ide bentuk
dan zonasi bangunan yang terinspirasi dari konsep Art Theraphy.
Sementara dari segi interior, diterapkan dengan adanya karya-karya seni
hasil dari pasien yang diimbangi dengan grafis-grafis. Pengadaan dua
program art therapy, yaitu seni pertunjukkan dan sesi art therapy dengan
penerapan speaker untuk menghibur pasien, keluarga, dan staf rumah
sakit juga diterapkan pada perancangan ini.

Kata kunci: Entertain Healing Environment, Onkologi, Rumah Sakit

1*
Corresponding author, email: nabilasusetyokerrot@gmail.com

Citation in APA style: Susetyosari, N., Nizarli, & Ivan, T. (2023). Penerapan Tema Entertain
Healing Environment Pada Perancangan Rumah Sakit Onkologi Di Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan, Vol.7 Number (4), 120-132

120
Application Of The Healing Environment Theme In The
Design Of An Oncology Hospital In Banda Aceh
Nabila Susetyosari2*
Nizarli2
Teuku Ivan2
1
Student in Department of Architecture and Planning, Engineering Faculty,
Universitas Syiah Kuala, Bnada Aceh City 23111, INDONESIA
2
Lecturer in Department of Architecture and Planning, Engineering Faculty,
Universitas Syiah Kuala, Bnada Aceh City 23111, INDONESIA

Abstract
The number of cancer sufferers continues to increase every year, making
it one of the biggest causes of death in the world (Wismawan et al, 2019).
Indonesia is one of the developing countries which is also vulnerable to
this disease, especially in the Banda Aceh area itself. According to Isa
(year), there are 10,800 people suffering from cancer in Aceh. Of course,
this is a high number of cancer sufferers in Aceh. In order to overcome
the high increase in cancer sufferers, the establishment of an Oncology
Hospital is very necessary as an effort to carry out prevention. This
Oncology Hospital will later implement the Entertain Healing
Environment theme which is expected to be able to help the patient's
recovery process. The design method used in the design is to carry out
site analysis both macro and micro. The design location is located on Jl.
Tgk Moh. Daud Beureuh, Beurawe, Banda Aceh City, Aceh with a total
area of 29,316 m². It is hoped that the design of the Oncology Hospital
with the concept of Art Therapy, including the Entertainment Healing
Environment used, can become a means of palliative treatment for
patients both physically and mentally. This design presents ideas for
building shapes and zoning inspired by the Art Therapy concept.
Meanwhile, from an interior perspective, it is implemented with works of
art created by patients which are balanced with graphics. The provision
of two art therapy programs, namely performing arts and art therapy
sessions with speakers to entertain patients, families and hospital staff, is
also implemented in this design.

Keywords: Entertain Healing Environment, Oncology, Hospital

121
1. LATAR BELAKANG

Penyakit kanker ialah pertumbuhan sel yang tergolong tidak normal dalam
tubuh manusia dan dapat menyerang sistem organ lain. Studi telah menunjukkan
bahwa penyakit kanker akan meningkat setiap tahun (Dwi Nugroho & Sucipto, n.d,
2020). Jumlah penderita kanker terus meningkat setiap pertahunnya, menjadikannya
sebagai salah satu penyakit dengan penyebab kematian terbesar di dunia (Wismawan
et al, 2019). Fakta bahwa jumlah penderita kanker yang terus meningkat ini
menjadikannya sebagai permasalahan serius secara global. Saat ini, daerah-daerah
berkembang juga mulai rentan terhadap penyakit tersebut, tak terkecuali Indonesia.
Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang juga sedang rentan
terhadap penyakit kanker tersebut, terkhususnya di daerah kota Banda Aceh sendiri.
Menurut Penelitian dan Pengembangan Kementrian RI tahun 2018, prevalensi
penderita kanker di Indonesia sebesar 1,79 %, dan untuk Provinsi Aceh sebesar 2 %
(Anggia et al, 2023). Terdapat 10.800 jiwa yang mengalami penyakit kanker di Aceh
(Aceh, 2022). Tentunya hal ini merupakan jumlah yang tinggi untuk tingkat
penderita kanker di Aceh.
Berdasarkan observasi awal, sejauh ini kota Banda Aceh sudah mendirikan
pusat gedung onkologi di RSUDZA sebagai layanan dalam menangani pasien
penyakit kanker. Pendirian pusat gedung onkologi di RSUDZA Kota Banda Aceh ini
merupakan salah satu langkah positif dalam upaya penanganan penyakit kanker.
Namun seiring bertambah waktu, tingginya angka penderita kanker yang tidak
sebanding dengan ketersediaannya fasilitas penanganan penyakit kanker di pusat
gedung onkologi ini, membuat pusat ini belum dapat menyeimbangkan dengan
tingkat kelonjakan pasien yang tinggi tersebut. Disisi lain, rumah sakit ini juga belum
dapat mendukung proses preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif pasien. Oleh
karena itu, perancangan kembali Rumah Sakit Onkologi di Banda Aceh dengan
menerapkan tema Entertain Healing Environment diharapkan mampu mengatasi
tingkat kelonjakan tersebut dengan menyediakan beberapa fasilitas yang efektif.
Perancangan rumah sakit onkologi ini menerapkan tema Entertaint Healing
Environment yang harapannya mampu membantu proses pemulihan kondisi pasien.
Konsep art teraphy dilingkup Entertaint Healing Environment nantinya akan
digunakan sebagai salah satu konsep perancangan sehingga diharapkan dapat
menjadi sarana pengobatan paliatif bagi pasien yang tak hanya sebagai penyembuhan
dan pengobatan secara fisik, namun juga diharapkan dapat menyembuhkan secara
mental, baik bagi pasien yang bersangkutan, maupun keluarga pasien. Pendekatan
Art Therapy ini juga diharapkan dapat memberikan fasilitas dan sarana kepada pasien
pengidap penyakit kanker agar dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi
gejala yang mengganggu dengan memperhatikan aspek psikologis dan spiritual
pasien melalui seni sebagai salah satu terapi pengobatan pasien kanker.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rumah Sakit Onkologi

Undang Undang Nomor 44 (2009) menyebutkan bahwa rumah sakit


merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

122
jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit sendiri terdiri atau dua jenis, yaitu rumah sakit
umum dan rumah sakit khusus. Rumah sakit umum merupakan rumah sakit yang
menampung pasien dengan keluhan apapun dan dilakukan penanganan dasar maupun
lanjut. Sementara menurut peraturan Menteri Kesehatan tentang klasifikasi rumah
sakit, rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama
pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu,
golongan umur, organ atau jenis penyakit.
Rumah sakit onkologi ialah institusi/pusat yang mengangani dan merawat
pasien pengidap kanker dengan upaya memberikan pelayanan dan perawatan serta
upaya pemulihan juga termasuk pelatihan serta penelitian kesehatan dibidang
penyakit kanker. Terdapat tiga format institusi pelayanan kanker: Unit Kanker
(Cancer Unit), Pusat Kanker (Cancer Center), dan Pusat Kanker Komprehensif
(Anggia et al, 2023). Unit kanker ialah unit pelayanan khusus yang dibentuk dalam
suatu rumah sakit umum yang memberikan layanan pasien kanker, layanan paliatif,
dan layanan penyakit kanker terminal.

2.2. Konsep Entertain Healing Environment

Proses penyembuhan yang tidak efektif dapat disebabkan oleh lingkungan


penyembuhan yang tidak baik. Menurut teori, ada istilah "faktor stres rumah sakit"
yang digunakan untuk menggambarkan tingkat stres yang dialami pasien (About the
American Art Therapy Association, 2022). Faktor-faktor ini biasanya berasal dari
lingkungan rumah sakit, seperti kehadiran dan kondisi pasien lain, karyawan rumah
sakit, kondisi fisik rumah sakit, dan faktor lainnya. Lingkungan penyembuhan yang
tidak baik dapat menyebabkan proses penyembuhan yang tidak efektif.
Karena kanker membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh, lingkungan di
sekitar pasien sangat penting. Diharapkan lingkungan yang baik di sekitar pasien
dapat membantu pasien menyembuhkan diri secara psikologis atau self-healing. Art
therapy, yang didasarkan pada gagasan konsep Entertaint Healing Environmet,
berpotensi membantu proses penyembuhan pasien tersebut. Ini bertujuan sebagai
pengobatan pasien paliatif, atau pasien yang sulit disembuhkan, sebagai pengguna
utama proses penyembuhan psikologis. Menurut Murphy (2008), ada tiga pendekatan
yang digunakan dalam mendesain healing environment, yaitu:

2.2.1 Alam

Alam adalah alat yang mudah diakses dan melibatkan panca indra kita; mereka
memiliki efek restoratif seperti menurunkan tekanan darah, menciptakan keadaan
emosi yang positif, menurunkan kadar hormon stres, dan meningkatkan energi.

2.2.2 Indra

Indra mencakup penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan perasa.


Setiap indra dideskripsikan, antara lain:
a. Indra pendengaran: Suara menyenangkan yang dihasilkan dapat menurunkan
tekanan darah dan detak jantung serta juga dapat mempengaruhi sistem saraf
yang lebih baik.
b. Indra penglihatan: Pemandangan yang menenangkan mata, seperti melihat
pemandangan, alam dan cahaya, karya seni, dan penggunaan warna tertentu.

123
c. Indra peraba: Sentuhan menegaskan apa yang mereka rasa, cium, lihat, dan
dengar. Sentuhan adalah alat indra penting dalam mengexplore dunia selama
dalam tahap kanak-kanak.
d. Indra penciuman:Aroma yang baik bisa menurunkan kadar tekanan darah dan
detak jantung, sedangkan aroma yang tidak baik dapat meningkatkan pernapasan
dan detak jantung menjadi lebih buruk.
e. Indra perasa: Ketika pasien dalam masa pengobatan, indra perasa menjadi
terganggu, sehingga terjadinya perubahan rasa pada makanan dan minuman yang
dikonsumsi. Dampaknya, kualitas dari makanan dan minuman yang dimakan dan
minum menjadi menurun.

Pencapaian Entertaint Healing Environment dalam perancangan Rumah Sakit


Onkologi ini juga akan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek berikut ini :
a. Dari segi interior, tema entertain pada art therapy akan diterapkan dengan adanya
karya-karya seni hasil buatan pasien juga diimbangi dengan grafis-grafis.
b. Membuat dua program art therapy pada rumah sakit, yaitu seni pertunjukkan dan
sesi art therapy.
c. Menerapkan dengan adanya speaker untuk menghibur pasien, keluarga, dan staf
rumah sakit.

3. PEMBAHASAN

3.1. Deskripsi Objek Rancangan

Perancangan rumah sakit onkologi dengan menerapkan tema Entertain Healing


Environment ini diharapkan dapat menjadi sebuah lingkungan penyembuhan yang
dapat menyehatkan secara mental dan psikis melalui tema entertain yang
menggunakan media seni. Disamping itu lingkungan penyembuhan tetap mengacu
kepada standar-standar perancangan rumah sakit dalam konteks tema healing
environment. Perpaduan antara konsep entertain dan healing environment diinginkan
agar dapat menjadi lingkungan penyembuhan kondusif untuk proses penyembuhan
dan pengobatan dengan dikaitkan oleh art therapy.
Perancangan Rumah Sakit Onkologi ini berlokasi di Jl. Tgk Moh. Daud
Beureuh, Beurawe, Kota Banda Aceh, Aceh (lihat gambar 1). Sesuai dengan RTRW
Kota Banda Aceh, lokasi ini termasuk area pelayanan umum dengan total luas area
29. 316 m².

Gambar 1. Lokasi Perancangan


Sumber: (Google Maps, 2023)

124
3.2 Analisis Tapak

3.2.1 Analisis angin

Pada eksisting tapak, arah mata angin bertiup dari antara bagian timur ke barat
(lihat gambar 2) sehingga untuk meningkatkan kualitas sirkulasi udara maka
perlunya untuk diperhatikan area-area yang diperlukan bukaan yang maksimal agar
pertukanan sirkulasi udara juga dapat masuk dan keluar secara maksimal sesuai
kebutuhan pengguna rumah sakit. Terkait dengan ketinggian bangunan di sekitar
tapak cenderung tidak terlalu berbeda,oleh karena itu arah mata angin pada tapak tidak
terlalu dominan berbeda.

Gambar 2. Analisis angin

3.2.2 Analisis kebisingan

Pada eksisting tapak, area yang cenderung menimbulkan kebisingan berasal


dari pertokoan/pusat perdagangan yang berada di sekitar lokasi tapak (lihat gambar
3). Sesuai dengan konsep art theraphy yang membutuhkan ketenangan, solusi yang
dapat diberikan adalah dengan memperhatikan tata masa bangunan dengan cara
memberikan space antara bangunan dan sumber kebisingan agar dapat
meminimalisirkan kebisingan tersebut dengan berbagai solusi, sebagai contoh yaitu
penggunaan vegetasi yang tepat dan vegetasi yang dapat meredamkan suara
kebisingan berlebih.

Gambar 3. Analisis kebisingan

125
3.2.3 Analisis matahari

Pada eksisting tapak, terkait dengan orientasi matahari, setiap sisi mendapatkan
akses cahaya matahari namun tidak terlalu maksimal (lihat gambar 4). Sesuai dengan
konsep art theraphy yang membutuhkan ketenangan, solusi yang dapat diberikan
adalah dengan dengan membuat fasad dan memberikan bukaan yang tepat agar
cahaya matahari yang masuk tidak menghalangi.

Gambar 4. Analisis kebisingan

3.3 Konsep Rancangan

3.3.1 Konsep zonasi tapak

Zonasi dibagi menjadi 5 zonasi (lihat gambar 5), yaitu:


a. Zona publik, mencakup pusat informasi, ruang administrasi, ruang tunggu, ruang
ibadah, ruang farmasi, ruang art theraphy, aula.
b. Zona semi publik, mencakup ruang patologi, IGD, poliklinik, rekam medik, ruang
optic.
c. Zona semi privat, mencakup laboratorium, bank darah, rehabilitasi medik, ruang
radiologi.
d. Zona privat, mencakup ruang kemoterapi, kamar operasi, rawat inap instalasi
jenazah, ruang perawatan intensif, ruang hasil pemeriksaan.
e. Zona service, mencakup ruang mekanikal dan elektrikal, dapur, laundry,
pantry.
Pembagian zona ini berdasarkan dari konsep pendekatan Art Therapy ini yang
diharapkan dapat memberikan fasilitas dan sarana kepada pasien pengidap penyakit
kanker agar dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi gejala yang
mengganggu dengan memperhatikan aspek psikologis dan spiritual pasien melalui
seni sebagai salah satu terapi pengobatan pasien kanker. Zona area rumah sakit
onkologi ini ditandai beberapa zona sesuai dengan warna pada gubahan massa yang
tertera pada gambar 5 dibawah ini, antara lain warna kuning sebagai zona publik,
warna merah sebagai zona semi privat, warna maroon sebagai zona privat, dan warna
biru sebagai zona service.

126
Gambar 5. Konsep zonasi bangunan

3.3.2 Konsep bentuk bangunan

Pada Rumah Sakit Onkologi ini, konsep bentuk geometri digunakan sebagai
ide bentuk rancangan bangunan (lihat gambar 6). Secara keseluruhan, gubahan massa
bangunan menggunakan prinsip dasar dari bentuk geometris persegi juga persegi
Panjang. Penggunaan prinsip bentuk geometris tersebut digunakan dengan
mempertimbangkan tata ruang yang efesien dan fleksibel. Sementara itu, penerapan
tema yang dihadirkan didalam desain yaitu terletak pada bentuk fasad dan interior.
Ide bentuk fasad yang digunakan berkaitan dengan parametric dan lengkungan,
dengan harapan kesan tampilan yang terbentuk akan memiliki nilai seni yang
mengarah pada tema entertain didalam perancangan rumah sakit onkologi ini,
sehingga hal tersebut dapat menggambarkan dari konsep atau tema yang diambil
yaitu Entertain Healing Environment melalui konsep Art Therapy.

Gambar 6. Konsep bentuk bangunan

3.3.3 Konsep struktur bangunan

a. Struktur atas

Struktur atap menggunakan dak beton dengan penerapan green roof (lihat
gambar 7). Dak beton ialah bagian konstruksi beton, terbuat dari cor beton.
Kegunaannya yaitu sebagai membelah bangunan bertingkat, membatasi lantai, atau
menambah lantai dalam sebuah bangunan. Sementara penambahan green roof,
supaya agar konstruksi sebagian dan ataupun seluruh atap bangunan, permukaannya
dilapisi oleh vegetasi tanaman. Hal ini menyesuaikan dengan konsep Entertain
Healing Environment.

127
Gambar 7. Konsep struktur atas
(Sumber: Widyartanti dengan modifikasi, 2020)

b. Struktur tengah

Dalam perancangan rumah sakit onkologi ini, struktur sentralnya


menggunakan rangka rigid frame and core yaitu rangka hybrid dengan
penggabungan sistem struktur rangka kaku (rigid frame) dan sistem struktur
inti (core). Rangka kaku merespons beban lateral, khususnya melalui lentur
balok dan kolom. Perilaku ini menyebabkan ayunan (drif) lateral yang besar
pada bangunan ketinggian tertentu. Namun dengan demikian, jika dilengkapi
dengan struktur inti, ketahanan lateral bangunan akan sangat meningkat
dikarenakan interaksi inti dan rangka. Sistem inti ini terdiri dari sistem mekanis
dan transportasi vertikal.

Gambar 8. Konsep struktur tengah


(Sumber: Widyartanti dengan modifikasi, 2020)

c. Struktur bawah

Menggunakan pile cap yang merupakan bagian pondasi tiang pancang. Pondasi
pile cap yang diperuntukan pada perancangan rumah sakit onkologi ini memiliki
tegangan yang kuat sebab jumlah lantai yang ada.
Jarak antarpondasi yaitu 10 m, 1 pondasi mempunyai 3 pile. Terkait keunggulan dari
pondasi pile cap, dijelaskan sebagai berikut:
a. Pondasi ini memiliki tegangan yang tergolong kuat.
b. Konstruksi galian tanah akan menjadi lebih minim.
c. Tergolong awet bahkan untuk puluhan tahun.

128
Gambar 9. Konsep struktur bawah
Sumber : (bangunrumah.com, 2023)

3.3.4 Konsep utilitas bangunan

a. Sistem jaringan air bersih

Sistem utama air bersih berasal dari PDAM. Sumber air cadangan terdapat
pada sumur bor sebagai sumber air cadangan dalam tapak. Pendistribusian air bersih
pada gedung menggunakan gravitasi, dimana air yang bersumber dari PDAM dan
sumur bor dipompa ke atap tangka air dan disidtribusikan kedalam gedung.

b. Sistem jaringan air kotor

Limbah cairan yang berasal dari domistik, klinis, laboratorium, dan sebagainya
dilakukan proses pengolohan yang disinfeksi kemudian dibuang melalui saluran yang
telah tersedia.

c. Sistem jaringan limbah

Sistem penerapan dalam meminimalisirkan limbah: Mengklasifikasikan


Pemilahan limbah padat medis dari sumbernya antara lain limbah infeksius, limbah
patologis, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah beracun, limbah kimia,
limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, limbah bertekanan tinggi dengan
kandungan logam berat. Wadah limbah padat medis: Terbuat dari bahan yang kuat,
cukup ringan, anti karat dan tahan air, bagian dalamnya dengan permukaan halus,
Setiap sumber limbah medis juga harus mempunyai tempat pengolahan limbah padat
tersendiri

d. Sistem proteksi kebakaran

Pencegahan, yang merupakan bentuk respons utama dalam pemadaman


kebakaran, meliputi smoke detector, heat detector, sprinkler dan juga water hydrant.

e. Sistem elektrikal

Penggunaan listrik pada rumah sakit onkologi di Banda Aceh bersumber dari
PLN. Untuk menggantikan pemadaman listrik kota, rumah sakit onkologi Banda
Aceh menggunakan listrik darurat berupa genset.

129
3.4. Hasil Rancangan

3.4.1 Implementasi tema pada hasil rancangan

a. Dari segi interior, tema entertain pada art therapy akan menerapkan adanya
karya seni yang dihasilkan pasien.

Tema entertain pada art therapy akan diterapkan dengan adanya hasil
kreativitas seni pasien juga diimbangi dengan grafis-grafis yang berkaitan dengan
alam, mengacu pada penerapan tema bagian healing environment. Hasil karya seni
pasien bertujuan sebagai hiburan dan pembangkit semangat pasien juga keluarga
serta kerabat. Sementara itu, grafis-grafis yang memiliki kaitan dengan alam
memberikan Upaya agar memberikan kesan lebih dekat dengan alam.

Gambar 10. Interior dengan tema art therapy

b. Membuat dua program art therapy pada rumah sakit, yaitu seni pertunjukkan
dan sesi art therapy.

Ada dua program terapi seni yang akan dilakukan di rumah sakit, yaitu seni
pertunjukan yang berlangsung di ruang bioskop, dan sesi terapi seni yaitu pembuatan
karya seni yang akan ditampilkan di art therapy area, dan ruang rawat inap.
Disamping itu akan ada partisipasi pameran yang berlokasi di exhibition area.

(a) (b)
Gambar 11. (a dan b) Penerapan seni pertunjukkan pada ruang teater dan sesi art
therapy

c. Menerapkan dengan adanya instrument musik melalui speaker.

Tujuan dari adanya penerapan speaker ini adalah untuk menghibur pasien,
keluarga, dan staf rumah sakit juga sebagai penenang pasien secara mental dalam

130
berlangsungnya perawatan dan pengobatan. Instrument music yang diputar

Gambar 12. Kegiatan art therapy pasien diiringi instrument musik diruangan

3.4.2 Hasil penerapan rancangan

Hasil penerapan konsep bentuk bangunan dan tema rancangan dapat dilihat
pada gambar 13 dibawah ini.

Gambar 13. Fasad bangunan

4. KESIMPULAN

Perancangan Rumah Sakit Onkologi ini berlokasi di Jl. Tgk Moh. Daud
Beureuh, Beurawe, Kota Banda Aceh, Aceh (lihat gambar 1). Sesuai dengan RTRW
Kota Banda Aceh, lokasi ini termasuk area pelayanan umum dengan total luas area
29. 316 m². Pemilihan lokasi ini didasarkan berdasarkan analissi yang telah
dilakukan baik secara makro maupun mikro. Perancangan kembali Rumah Sakit
Onkologi di Banda Aceh dengan menerapkan tema Entertain Healing Environment
diharapkan mampu mengatasi kurangnya ketersediaan fasilitas yang ada pada rumah
sakit sebelumnya.
Perancangan Rumah Sakit Onkologi dengan menerapkan tema Healing
Environment juga diharapkan mampu membantu proses pemulihan kondisi pasien.
Konsep art teraphy dilingkup Entertaint Healing Environment yang digunakan
sebagai salah satu konsep perancangan juga diharapkan dapat menjadi sarana
pengobatan paliatif bagi pasien. Konsep ini diterapkan pada ide bentuk bangunan,
zonasi bangunan. Sementara itu dari segi interior, tema entertain pada art therapy
akan diterapkan dengan adanya karya-karya seni hasil buatan pasien juga diimbangi
dengan grafis-grafis. Selain itu juga, rumah sakit ini akan menerapkan dua program
art therapy, yaitu seni pertunjukkan dan sesi art therapy serta tak lupa juga dengan
menerapkan adanya speaker untuk menghibur pasien, keluarga, dan staf rumah sakit.

131
DAFTAR PUSTAKA

About the American Art Therapy Association. (2022). American Art Therapy
Association. Retrieved August 30, 2023, from https://arttherapy.org/about-art-
therapy/
Aceh, J. P. (2022.). Provinsi Aceh. https://jdih.acehprov.go.id/news/post/rsudza-kini-
miliki-pusat-penanganan-kanker
Anggia, F., Haiqal, M., & Aulia Putra, R. (2023). Penerapan Tema “Healing
Environment” pada Perancangan Rumah Sakit Onkologi di Banda
Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Dan Perencanaan, 7(1), 45–51.
Dwi Nugroho, K., & Sucipto, U. (2020). Studi Fenomenologi: Dampak Pengabaian
Gejala Kanker Bagi Klien Dan KeluargaPhenomenology Study: The Impact Of
Cancer Symptoms For Clients And Families. Jurnal Keperawatan
Malang, 5(1), 46–54.
KEMKES (2018). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit. November 1, 2022 from hukor.kemkes.go.id:
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._4_Th_2018_ttg_
Kewajiban_Rumah_Sakit_dan_Kewajiban_Pasien
Murphy, J. (2008). The Healing Environment. Retrieved from www.arch.ttu.edu
Wismawan, I. W. P. Y., Idedhyana, I. B., & Lestari, A. P. U. P. (2019). Perancangan
Rumah Sakit Kanker Di Denpasar. Jurnal Teknik Gradien, 11(2), 104–
114. https://doi.org/10.47329/teknikgradien.v11i2.286

132

Anda mungkin juga menyukai