Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN LAKTASI

Di Ruang Neonatologi RS Lavalette

OLEH :

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Manajemen Laktasi


2. Pokok Bahasan : Manajemen Laktasi
3. Sasaran : Ibu bayi di Ruang Neonatologi RS Lavalette
4. Waktu dan Tempat
 Tempat : Ruang Neonatologi RS Lavalette
 Waktu : Rabu 22 Mei 2019, Pukul 09.00 WIB
5. Alokasi Waktu : 30 menit
6. Pemberi Materi : Mahasiswa
7. Metode : Ceramah dan diskusi
8. Media : leaflet
9. Latar Belakang
ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu, memberi
perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi. Bayi yang minum
ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih jarang terjangkit
bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi
dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap
masa pertumbuhan bayi. ASI tidak mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa
mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung
komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah
membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient)
lebih tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah
menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.

10. Tujuan instruksional


a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, ibu bayi dan keluarga dapat
memahami dan melaksanakan manajemen laktasi
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan,audiens dapat:
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
2. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3. Menjelaskan perbedaan kandungan ASI dan PASI
4. Menjelaskan persiapan menyusui
5. Menjelaskan dan mempraktikkan langkah-langkah menyusui yang benar
6. Menjelaskan perawatan selama menyusui
7. Menjelaskan pijat untuk stimulasi ASI
8. Cara menangani dan mencegah luka pada puting
11. Sub Pokok Bahasan
1. pengertian ASI eksklusif
2. manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi
3. Perbedaan kandungan ASI dan PASI
4. langkah-langkah menyusui yang benar
5. penanganan masalah dalam menyusui
6. perawatan selama menyusui
7. pijat untuk stimulasi ASI
8. cara menangani dan mencegah luka pada puting
12. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode Media
Pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah -
2. Memperkenalkan diri dan salam dan
menjelaskan kontrak waktu 2. Mendengarkan Tanya
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan Jawab
dan pokok materi yang akan memperhatikan
disampaikan 3. Menjawab
4. Menggali pengetahuan audiens pertanyaan
tentang ASI
Penyajian 11 Menjelaskan materi: 1. Mendengarkan Ceramah leaflet
menit 1. pengertian ASI dan dan
eksklusif memperhatikan Tanya
2. manfaat ASI eksklusif
2. Mengajukan Jawab
bagi ibu dan bayi
pertanyaan
3. perbedaan kandungan
ASI dan PASI
4. langkah-langkah
menyusui yang benar
5. penanganan masalah
dalam menyusui
6. perawatan selama
menyusui
7. pijat untuk stimulasi ASI
8. Cara menangani dan
mencegah luka pada
puting
Penutup 10 1. Penegasan materi 1. Menjawab Diskusi
menit 2. Meminta peserta untuk pertanyaan tanya
menjelaskan kembali materi yang diberikan jawab
yang telah disampaikan dengan oleh penyuluh
singkat menggunakan bahasa 2. Membalas
peserta sendiri salam
3. Memberikan pertanyaan
kepada peserta tentang materi
yang telah disampaikan
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam

13. Rencana Evaluasi


a. Evaluasi struktur
o Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan
o Penyuluhan menggunakan leaflet
o Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Neonatologi RS Lavalette
o Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya
b. Evaluasi proses
o Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan
o Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan berkonsentrasi terhadap
materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan
o Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai
dilaksanakan
c. Evaluasi hasil
o Post penyuluhan
peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji
14. Materi
(terlampir)
15. Pengorganisasian
Moderator& Fasilitator : Imelda
Penyaji : Yuliana P Woa
Observer : Yulianto Kurniawan, Anjar Satria Wibawa
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian ASI Eksklusif


ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2014).Pemberian ASI eksklusif
adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2011).Pada tahun
2011 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI
eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian,
ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku
lagi. (WHO, 2011).

2. Manfaat ASI Eksklusif


a. Bagi Bayi
 ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan
komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.
 ASI mudah dicerna oleh bayi.
 Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.
 ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk
melawan infeksi dan penyakit lainnya..
 ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.
 Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan menurunkan resiko sakit
jantung bila mereka dewasa.
 ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi
saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.
 Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi
b. Bagi Ibu
 Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim,
yang berarti mengurangi resiko perdarahan.
 Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum
hamil.
 Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan
lebih cepat.
 Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita
menyusui sangat rendah.
 Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga memberi
jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya
 Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat
besi sebanyak ketika mengalami menstruasi

3. Perbedaan kandungan ASI dengan PASI


ASI mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air dengan
komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan bayi. ASI mengandung 200 zat
gizi dan memberikan kekebalan tubuh bayi hingga 20 kali lipat. Zat-zat itu antara lain
putih telur, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral, hormone pertumbuhan, berbagai
enzim dan zat kekebalan.
a. Karbohidrat
Karbohidrat dalam ASI berbentuk laktosa (gula susu) yang jumlahnya lebih
banyak dibandingkan dalam PASI. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah
7 : 4 sehingga ASI lebih manis dibandingkan PASI. Hidrat arang dalam dalam ASI
merupakan nutrisi penting yang berperan dalam pertumbuhan sel-sel saraf. Di dalam
usus, sebagian laktosa akan diubah menjadi asam laktat, yang berfungsi mencegah
pertumbuhan bakteri yang berbahaya, serta membantu penyerapan kalsium dan
mineral-mineral lain.
b. Protein
Protein sangat bagus karena semua unsur protein ini sangat penting bagi bayi
pada tahun pertama hidupnya. Karena pada tahun pertama pertumbuhan bayi sangat
cepat, didalam kandungan Protein Whey, terkait juga protein yang baik yaitu taurin
merupakan protein otak yang diperlukan untuk otak, susunan syaraf, selain itu juga
penting untuk pertumbuhan retina. Lactoferin juga protein yang penting karena
lactoferin mengangkut zat besi dari ASI ke darah dan lactoferin dapat menjaga usus
dari bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Sedangkan protein lysosyme yang
dapat mematikan bakteri yang berbahaya.
c. Lemak
Lemak Jenis lemak dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang
dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan mudah dicerna karena mengandung enzim
lipase- omega 3, omega 6 dan DHA adalah lemak yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan sel-sel jaringan otak. Lemak juga mengandung asam linoleat, jenis
asam ini tidak dapat dibuat oleh tubuh yang mempunyai fungsi untuk memacu
perkembangan sel syaraf otak bayi.
d. Mineral
Mineral juga terkandung dalam ASI meskipun kadarnya relatif rendah. Zat
besi dan kalsium yang terkandung didalam mineral sangat stabil dan mudah diserap.
e. Vitamin
ASI mengandung vitamin yang dibutuhkan bayi sampai 6 bulan kecuali
vitamin K, karena bayi baru lahir belum mampu menyerap vitamin K.

4. Langkah – langkah Menyusui yang benar


Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi
lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempngaruhi produki ASI selanjutnya atau bayi
enggan menyusu. Berikut adalah teknik menyususi yang benar:
a. Sebelum menyusui ASI dikeluarkn sedikit, kemudian dioleskan pada puting & sekitar
areola sebagai desinfektan & menjaga kelembaban puting susu.
b. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi , bayi ditidurkan diatas pangkuan
ibu dengan cara :
 Bayi dipegang dengan satu lengan kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu
dan bokong baui diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah
atau bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
 Satu tangan bayi diletakkan dielakang badan ibu dan yang satu didepan.
 Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
 Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
 Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
c. Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari dan ibu jari menekan
bagian atas areola .
d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut ( rooting refleks) dengan cara
menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh mulut bayi
e. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi . usahakan sebagian besar
areola dapat masuk mulut bayi , sehingga puting susu berada dibawah langit langit
dan lidah bayi akan menekan asi keluar daritempat penampungan asi yang terletak
dibawah areola

5. Penanganan masalah Dalam Menyusui


a. Putting susu nyeri atau lecet
Penyebabnya adalah kesalahan dalam tekhnik menyusui. Penatalaksaannya :
 Bayi disusukan terlebih dahulu pada putting yang tidak lecet atau yang lecet lebih
sedikit
 Setelah menyusui, bekas ASI pada putting tidak perlu dibersihkan, diangin-
anginkan saja agar kering dengan sendirinya karena bekas ASI berfungsi
sebagai pelembut putting dan sekaligus anti infeksi
b. Payudara Bengkak
Penyebabnya adalah sisa ASI yang terkumpul banyak pada saluran ASI.
Penataalksanaannya :
 Massase payudara
 ASI diperas sebelum menyusui
 Kompres dengan air hangat
 Menyusui lebih sering dan lebih lama
c. Mastitis
Penyebabnya adalah sisa ASI yang menyumbat saluran ASI, putting lecet sehingga
mudah masuk kuman, BH yang terlalu ketat,kurang gizi dan istirahat, anemia.
Penatalaksanaan :
 Tetap menyusui
 Kompres dengan air hangat pada payudara
 Pakailah baju dan BH yang longgar
 Istirahat cukup dan makan bergizi
6. Perawatan Selama Menyusui
a. Perawatan Payudara
Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan putting susu merupakan suatu hal yang
sangat penting. Payudara harus dibersihkan denga teliti setiap hari selama mandi
dan sekali lagi ketika hendak menyusui. Hal ini akan mengangkat kolostrum yang
kering atau sisa susu untuk mencegah akumulasi dan masuknya bakteri baik ke
putting maupun ke mulut bayi. Salep atau krim khusus dapat digunakan untuk
mencegah pecah-pecah pada putting.
b. Makanan bergizi bagi ibu menyusui
Bagi ibu yang sedang menyusui kebutuhan makanan bergizi dan banyak nutrisi
sangat penting untuk membantu kelancaran produksi ASI dan kesehatan ibu.
Makanan yang menjadi anjuran untuk dikonsumsi bagi ibu menyusui yaitu :
a) Makanan pokok : nasi, mie, kentang, ubi
b) Lauk pauk : telur, daging, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan
c) Sayuran : sayuran hijau seperti bayam, daun katuk, wortel, buncis, gambas, dll
d) Buah : dianjurkan buah yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel, pir, tomat
e) Hindari makanan yang mengandung gas seperti kol, lobak, sawi, bunga kol

7. Pijat punggung untuk stimulasi ASI


Pijatan dibutuhkan ibu menyusui agar merasa rileks karena dengan ibu yang rileks
maka akan merangsang hormon prolaktin dalam pengeluaran ASI. Pijatan dapat
dilakukan pada daerah leher, punggung sampai pinggang bawah. Pijatan dilakukan
dengan menggunakan ibu jari dimulai dari leher kemudian pundak, kemudian turun
perlahan lahan sampai pada area pinggang.pijatan dapat dilakukan 3 kali hingga ibu
merasa rileks.

8. Cara menangani dan mencegah luka pada puting


1. Putting susu nyeri
Umumnya ibu akan merasa nyeri pada waktu awal menyusui. Perasaan sakit ini
akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan puting susu ibu benar,
perasaan nyeri akan hilang.
Cara menangani :
a. Pastikan posisi ibu menyusui sudah benar.
b. Mulailah menyusui pada puting susu yang tidak sakit guna membantu mengurangi sakit
pada puting susu yang sakit.
c. Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI oleskan di puting susu dan biarkan
payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu kering.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah rasa nyeri puting susu ketika
menyusui :
a. Santai ketika menyusui, harus santai dan tenang saat menyusui. Hal ini akan
membantu meningkatkan aliran air susu ibu. Meletakkan kain basah yang hangat pada
payudara atau mengambil shower hangat untuk mengguyur payudara setelah
menyusui.
b. Jangan menarik isapan bayi sebelum bayi benar-benar selesai menetek, memastikan
bayi tidak lagi menetek sebelum melepaskan dari payudara. Untuk menghentikan bayi
dari anak susuan, melalui sudut mulut bayi memasukkan jari ke dalam mulutnya. Ini
akan melepaskan isapan bayi dari payudara dan dapat dengan mudah mengangkat
atau menarik bayi dari puting susu.
c. Mencari posisi yang nyaman saat menyusui. Karena tidak nyaman saat menyusui bisa
membuat cemas, dan mengurangi atau menghentikan aliran susu. Belajar posisi
menyusui yang nyaman dan benar. Menggunakan salah satu jari dari posisi tersebut
setiap kali menyusui bayi. Jika bayi tidak dalam posisi yang tepat ia mungkin memiliki
masalah dalam penghisapan. Bayi mungkin tidak mendapatkan cukup susu dan
menyedit dengan keras. Hal ini dapat menyebabkan sakit atau mengubah bentuk
puting untuk beberapa menit.
d. Memastikan mulut bayi santai saat menyusui, jika bayi menyusu terlalu keras maka
puting menjadi sakit, anda perlu membuat santai mulut bayi. Untuk melakukan ini ibu
perlu memijat rahang bawah telinga bayi. Stroke adalah gerakan untuk beristirahat dan
melebarkan mulut bayi. Ibu dapat menarik perlahan-lahan bayi ke bawah
menggunakan jari. Hal ini memungkinkan istirahatnya lidah, gusi dan puting susu. Tarik
kepala bayi sehingga rahangnya ada di belakang puting susu, dengan cara ini susu
dapat terjepit dan tidak akan cukup susu mengalir keluar.
e. Menggunakan perangkat untuk menyusui dengan benar, membaca petunjuk yang ada
pada saat menggunakan perangkat dan menjaga selalu tetap bersih. Jika ada alat
yang menyebabkan cedera pada payudara, maka penggunaannya harus dihentikan.
Ibu mungkin memerlukan bantuan untuk mempelajari bagaimana cara penggunaan
alat. Cedera ini meningkatkan risiko untuk kerusakan dan infeksi puting.
2. Putting susu lecet
Puting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan benar akan menjadi lecet.
Umumnya menyusui akan menyakitkan kadang-kadang mengeluarkan darah. Puting susu
lecet dapat disebabkan oleh posisi menyusui yang salah, tapi dapat pula disebabkan oleh
trush (candidates) atau dermatitis.
Cara menangani :
a. Cari penyebab puting lecet (posisi menyusui salah, candidates atau dermatitis)
b. Obati penyebab puting susu lecet terutama perhatikan posisi menyusui
c. Kerjakan semua cara-cara menangani susu nyeri diatas tadi
d. Ibu dapat terus memberikan ASInya pada keadaan luka tidak begitu sakit
e. Olesi puting susu dengan ASI akhir (hind milk), jangan sekali-kali memberikan obat lain,
sperti krim, salep, dan lain-lain
f. Puting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara waktu kurang lebih 1x24
jam, dan biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar 2x24 jam
g. Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan,
dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
h. Cuci payudara sehari sekali saja dan tidak dibenarkan untuk menggunakan dengan
sabun
i. Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui pada payudara yang sakit untuk sementara
untuk memberi kesempatan lukanya menyembuh
j. Keluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan (jangan dengan pompa ASI)
untuk tetap mempertahankan kelancaran pembentukan ASI
k. Berikan ASI perah dengan sendok atau gelas jangan menggunakan dot
l. Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula-mula dengan waktu yang lebih
singkat
m. Bila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu ke puskesmas.
3. Payudara bengkak
Pada hari-hari pertama (sekitar 2-4 jam), payudara sering terasa penuh dan nyeri
disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dengan ASI mulai
diproduksi dalam jumlah banyak.
Penyebab Bengkak:
a. Posisi mulut bayi dan puting susu ibu salah
b. Produksi ASI berlebihan
c. Terlambat menyusui
d. Pengeluaran ASI yang jarang
e. Waktu menyusui yang terbatas
Perbedaan payudara penuh dan payudara bengkak
Payudara Penuh Payudara Bengkak
Rasa berat pada payudara, panas dan keras. Payudara oedema, sakit, puting susu
Bila diperiksa ASI keluar dan tidak demam kencang, kulit mengkilat walau tidak merah,
dan bila diperiksa/diisap ASI tidak keluar.
Badan biasa demam setelah 24 jam
Untuk mencegah maka diperlukan :menyusui
dini, perlekatan yang baik, menyusui “on
demand”. Bayi harus lebih sering disusui.
Apabila terlalu tegang atau bayi tidak dapat
menyusu

Cara mengatasinya :
a. Susui bayinya semau dia sesering mungkin tanpa jadwal dan tanpa batas waktu
b. Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan tangan atau pompa ASI
yang efektif
c. Sebelum menyusui untuk merangsang refleks oksitosin dapat dilakukan : kompres
hangat untuk mengurangi rasa sakit, massage payudara, massage leher dan punggung
d. Setelah menyusui, kompres air dingin untuk mengurangi oedema.

DAFTAR PUSTAKA
Brinch, Jennifer. 1986. Menyusui Bayi dengan Baik dan Berhasil. Jakarta : PT.Dian Rakyat
Retna, Diah.2008.Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakarta: Nuha medika
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai