Anda di halaman 1dari 11

Polusi Udara Kendaraan Bermotor sebagai Bentuk Kejahatan Tanpa Korban

Chazizah Gusnita, S.I.Kom., M.Krim


Chazizah.gusnita@gmail.com

Abstract
Air pollution from motor vehicles is very dangerous for human survival, especially for health.
Air polluters are the people themselves. Communities become the main actors in the spread
of pollution through the use of motor vehicles. Substances released from motor vehicles
damage public health. Without realizing the people who become the actors at the same time
become victims of air pollution. This is called a crime without a victim, the perpetrator and
the victim are the same person. But on the other hand, despite the existing laws that regulate
the law in environmental crimes, this crime is actually very difficult to prove. In addition to
the perpetrators of pollution is also a victim, the victim of pollution is not aware of himself
as the only victim who will lose health. The offender will feel his actions are legal to do. So
it is necessary step integration of all parties to solve the crime without this victim.

Keyword : Air Pollution, Air Pollution, Environmental Crime, Victimless Crime.

PENDAHULUAN monoksida (O), nitrogen oksida (NOx),


Padatnya kendaraan bermotor di hidrokarbon (HC), Sulfur dioksida (SO2),
sejumlah ruas jalan kota-kota besar sudah timah hitam (Pb) dan karbon dioksida
menjadi pemandangan sehari-hari. Hiruk (CO2). Dari beberapa jenis polutan ini,
pikuk kendaraan bermotor menyebabkan karbon monoksida (CO) merupakan salah
kemacetan yang cukup parah di sejumlah satu polutan yang paling banyak yang
ruas jalan kota besar di Indonesia. Tidak dihasilkan oleh kendaraan bermotor.
heran jika kota-kota besar tersebut Polutan CO yang dikeluarkan oleh
menjadi asupan utama penyebaran polusi kendaraan bermotor memberi dampak
udara. Gas-gas dari knalpot kendaraan negatif bagi kesehatan manusia. Karbon
bermotor merupakan salah satu monoksida merupakan bahan pencemar
pencemaran lingkungan. Polutan udara berbentuk gas yang sangat beracun.
utama adalah akibat gas-gas buang Senyawa ini mengikat haemoglobin (Hb)
kendaraan bermotor yang tiap tahun yang berfungsi mengantarkan oksigen
bertambah dengan cepat. Kontribusi segar ke seluruh tubuh, menyebabkan
pencemaran udara yang berasal dari sektor fungsi Hb untuk membawa oksigen ke
transportasi mencapai 60 persen. seluruh tubuh menjadi terganggu.
Tingginya kontribusi pencemaran udara Berkurangnya persediaan oksigen ke
dari sektor transportasi menimbulkan seluruh tubuh akan membuat sesak napas
masalah kualitas udara.1 dan dapat menyebabkan kematian, apabila
Polutan yang dikeluarkan oleh tidak segera mendapat udara segar
kendaraan bermotor antara lain karbon kembali.2

1 2
Saepudi, Aep, Tri admono, Kajian Pencemaran Sengkey Linna, Sandri, Freddy Jansen, Steeni
Udara Akibat Emisi Kendaraan Bermotor di DKI Wallah, Tingkat Pencemaran Udara Co Akibat
Jakarta, LIPI, 2005, hal 29-30 Lalu Lintas dengan Model Prediksi Polusi Udara
Pencemaran udara di Indonesia Salah satu kota besar di Indonesia
sudah sangat mengkhawatirkan. adalah Ibukota Jakarta. Jakarta dengan
Pencemaran asap kendaraan bermotor jumlah penduduk yang cukup banyak
menjadi sumber yang paling utama tentu tidak lepas dari persoalan kemacetan.
pencemaran udara di Indonesia. Jumlah Kemacetan dari banyaknya volume
kendaraan bermotor yang tidak seimbang kendaraan bermotor ini pun semakin hari
dengan jumlah pepohonan yang ada di masih belum terselesaikan. Hal ini
Indonesia menjadi salah satu penghambat merembet pada persoalan lingkungan yang
terjadinya pertukaran udara di Indonesia. cukup serius terutama polusi udara yang
Sifat konsumtif masyarakat Indonesia disebabkan dari polusi kendaraan
menjadikan jumlah kendaraan bermotor bermotor. Kemacetan rutin yang dialami
di Indonesia menjadi banyak dan dapat masyarakat ibukota tidak hanya
dipastikan mejadikan hal tersebut sangat membuang jutaan bensin di jalanan, akan
berpengaruh terhadap tingginya tetapi juga mempertebal pencemaran
pencemaran udara di Indonesia. 3 udara, akibat gas buang kendaraan
Jumlah kendaraan bermotor di bermotor. Gencarnya pengkonsumsian
Indonesia bertambah rata-rata 12% per bahan bakar kendaraan di Indonesia
tahun dalam kurun waktu 2000-2003. terlihat dari catatan di tahun 1996.
Sementara itu, pertumbuhan kendaraan Diperkirakan tidak kurang dari 9 juta
penumpang dan komersial diproyeksikan kiloliter bahan bakar habis di jalanan per
mencapai berturut -turut 10% dan 15% per tahun, dengan tingkat pertumbuhan
tahun antara tahun 2004-2006. Pada tahun tahunan mencapai 7 persen. Dengan kata
2004, total penjualan kendaraan lain, setiap menit di Indonesia, tidak
penumpang adalah 312.865 unit, kurang dari 17.000 liter bahan bakar
sedangkan kendaraan komersial (bus dan musnah habis terbakar menjadi asap
truk) mencapai 170.283 unit. Pada akhir knalpot 5
tahun 2005 dan selama tahun 2006 jumlah Kemajuan ini juga seiring dengan
penjualan kendaraan penumpang dan meningkatnya populasi penduduk
komersial diperkirakan mencapai 550.000 perkotaan, meningkatnya ekonomi
dan 600.000 unit. Jika di tahun itu masyarakat serta aktivitas kerja yang
kendaraan bermotor sudah mencapai tinggi. Meningkatnya ekonomi
angka yang lumayan tinggi, maka bisa masyarakat perkotaan juga menjadi salah
dibayangkan jumlah kendaraan bermotor satu alasan semakin cepatnya peningkatan
di tahun 2017 kemungkinan akan berlipat- jumlah kendaraan bermotor ditambah lagi
lipat ganda kenaikannya. 4 dengan berbagai kemudahan yang
diberikan dealer untuk dapat memperoleh

4
Skala Mikro, Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.
1, No. 2, Juli 2011, hal 120 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789
3
http://dishub.lampungprov.go.id/ /21275/3/Chapter%20II
5
Nuraini Santi, Devi, Pencemaran Oleh Timbal
Serta Penanggulangannya, FK USU, 2001, hal 1
kendaraan. Aktivitas kerja masyarakat Di daerah perkotaan dan industri,
kota yang tinggi, sangat bergantung pada parameter bahan pencemar yang perlu
sarana transportasi dalam hal ini diperhatikan dalam hubungannya dengan
kendaraan bermotor. Jarak tempat tinggal penyakit saluran pernapasan adalah
dan tempat kerja yang jauh, tidak akan parameter gas SO2, gas CO, gas NO2 dan
sulit ditempuh jika ada sarana partikel debu. Sumber bahan pencemar
transportasi.6 udara menentukan jenis bahan
pencemarnya.7

Keterangan: ( + ) Menghasilkan
( - ) Tidak menghasilkan

Dari tabel di atas dapat diliat jika polusi udara secara langsung dan otomatis
pencemaran udara berasal dari transportasi menjadi korban dari pencemaran itu. Hal
yang menghasilkan seluruh bahan ini disebut dengan kejahatan tanpa korban,
pencemar. Bahan pencemar ini pun akan kejahatan yang pelakunya juga menjadi
berdampak pada kesehatan masyarakat di korban. Pelaku baik secara sadar atau pun
sekitarnya. Parahnya, masyarakat yang tidak menjadi korban dari apa yang ia
menjadi pelaku pencemaran udara ini juga perbuat. Bahkan efek atau dampaknya
secara langsung dan otomatis juga menjadi akan terasa dalam jangka panjang
korban dari polusi udara tersebut. Dalam sehingga pelaku tidak sadar kalau ia akan
tinjauan kriminologi, masyarakat yang menjadi korban baik dari segi kesehatan
sehari-hari menjadi pelaku atau pengguna ataupun lain hal.
kendaraan bermotor yang menyebarkan

6 7
Sengkey Linna, Sandri, Freddy Jansen, Steeni Holzworth, G.C. & Cormick, R.A., 1976. Air
Wallah, Tingkat Pencemaran Udara Co Akibat Pollution third edition. Academy Press. New York
Lalu Lintas dengan Model Prediksi Polusi Udara
: Air Pollution Climatology. In A.C Stren (Eds).
Skala Mikro, Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.
Vol.1, hal 690
1, No. 2, Juli 2011, hal 119
PEMBAHASAN laku yang sering dilakukan atau yang
Pencemaran Udara sebagai Kejahatan sudah terpola. Kejahatan juga disebut
Lingkungan sebagai gejala sosial. Sehingga dapat
Pengertian pencemaran udara dikatakan kejahatan adalah suatu tindakan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 yang mempunyai dampak yang merugikan
tahun 1997 pasal 1 ayat 12 mengenai masyarakat. Kata kejahatan suatu kata
Pencemaran Lingkungan yaitu benda yang berlaku untuk beraneka ragam
pencemaran yang disebabkan oleh tingkah laku yang tidak disukai oleh
aktivitas manusia seperti pencemaran masyarakat,. Dengan kata lain, kejahatan
yang berasal dari pabrik, kendaraan adalah suatu konsep tentang himpunan
bermotor, pembakaran sampah, sisa tingkah laku masyarakat.3
pertanian, dan peristiwa alam seperti Sedangkan pelaku kejahatan itu
kebakaran hutan, letusan gunung api yang sendiri tidak hanya berdasarkan seseorang
mengeluarkan debu, gas, dan awan panas. yang melanggar hukum. Dalam
1
Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor kriminologi, pelaku kejahatan adalah
41 tahun 1999 tentang Pengendalian seseorang yang mempunyai pola tingkah
Pencemaran Udara, pencemaran udara laku menetap. Sifat menetap artinya
adalah masuknya atau dimasukkannya tingkah laku seseorang tersebut sudah
zat, energi, dari komponen lain ke dalam menjadi karakter dan dilakukan secara
udara ambien oleh kegiatan manusia, berulang-ulang. Dari pengertian kejahatan
sehingga mutu udara turun sampai ke dan pelaku kejahatan tersebut, maka dapat
tingkat tertentu yang menyebabkan udara dikatakan, korban kejahatan adalah
ambien tidak dapat memenuhi fungsinya 2 seseorang yang mengalami kerugian
Dari defenisi tersebut, maka secara secara fisik, psikis, dan materi atas suatu
otomatis seseorang yang melanggar UU tingkah laku seseorang yang terpola
dan peraturan tersebut masuk dalam ranah tersebut. 4
hukum pidana. Namun berbicara Ketika mengaitkan pencemaran
kejahatan secara kriminologi tidak hanya udara dengan suatu tindakan kejahatan,
dalam batasan hukum pidana. Menurut maka secara hukum dan UU, kegiatan
Prof M Mustofa (2005), kejahatan adalah yang berakibat pada pencemaran udara
suatu pola tingkah laku yang merugikan merupakan suatu tindakan kejahatan yang
masyarakat baik secara fisik maupun melanggar hukum. Begitu juga dari segi
materi, baik yang dirumuskan dalam kriminologi, tindakan yang berdampak
hukum maupun tidak. Batasan kejahatan pada pencemaran udara adalah suatu pola
dalam kriminologi adalah batasan menurut tingkah laku manusia yang dapat
persepsi masyarakat dan bukan sekedar merugikan masyarakat dan lingkungan
batasan hukum. Cirinya adalah tingkah hidup. Karena pencemaran udara dapat

1 3
UU No 23 tahun 1997 tentang Pencemaran Mustofa, M, Metode Penelitian Kriminologi,
Lingkungan Fisip UI Press, Jakarta, 2005, hal 6-7
2 4
PP No 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Ibid, hal 8-11
Pencemaran Udara
disebabkan oleh aktivitas manusia yaitu a. Sumber titik, contoh: cerobong
antara lain oleh industri, alat transportasi, asap
power plant, aktivitas rumah tangga dan b. Sumber area, contoh:
perkantoran. Di antara sumber polutan pembakaran terbuka di wilayah
tersebut kendaraan bermotor merupakan pemukiman (Soemirat, 2002)
sumber polutan terbesar, dimana pada kota
besar 98 % polutan udara berasal dari Pencemaran udara merupakan
kendaraan bermotor.5 suatu kejahatan lingkungan. Kejahatan
Kendaraan bermotor yang lingkungan merupakan perbuatan
mengeluarkan zat-zat pencemar udara melawan hukum berupa pencemaran dan
menimbulkan dampak terhadap atau perusakan atas lingkungan hidup baik
lingkungan atmosfer yang lebih besar lingkungan alam/fisik, lingkungan buatan,
seperti hujan asam, kerusakan lapisan maupun lingkungan sosial budaya yang
ozon stratosfer, dan perubahan iklim dilakukan oleh anggota masyarakat atau
global. Zat-zat yang diemisikan dari badan hukum. Ditinjau dari perspektif
knalpot kendaraan bermotor adalah CO2, kriminologi, kejahatan lingkungan cukup
CO, NOx, HC, SOx, PM10, dan Pb (dari unik dibanding dengan kejahatan lain baik
bahan bakar yang mengandung timah kejahatan konvensional maupun kejahatan
hitam/timbal). Hasil kajian terdahulu kontemporer. Kejahatan lingkungan dapat
seperti The Study on the Integrated Air didefenisikan sebagai tindakan
Quality Management for Jakarta Area perampasan atau penghilangan hak atas
(JICA, 1997) dan Integrated Vehicle lingkungan hidup dan sumber-sumber
Emission Reduction Strategy for Greater kehidupan rakyat yang dilakukan secara
Jakarta (ADB, 2002) menyimpulkan langsung melalui pengaruh kekuatan
bahwa sektor transportasi memberikan modal, kekuatan politik, dan kekuasaan di
kontribusi yang signifikan terhadap dalam suatu badan usaha/ pemerintahan
pencemaran udara perkotaan.6 yang menimbulkan dan mengakibatkan
Nugroho (2005) menyebutkan pengrusakan atau pemusnahan secara terus
sumber pencemaran udara dengan istilah menerus lingkungan hidup dan sumber-
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor sumber kehidupan rakyat serta ancaman
internal terjadi secara alamiah. Sedangkan terhadap gangguan hidup manusia. 7
faktor eksternal merupakan pencemaran Sebagai bentuk kejahatan
udara yang diakibatkan ulah manusia. lingkungan, pencemaran lingkungan atau
Sumber pencemaran udara dapat pula udara dapat dilihat dari aspek-aspek
dibagi atas: pelaku, korban, reaksi sosial, dan
1. Sumber bergerak, seperti: pencemaran itu sendiri sebagai suatu
kendaraan bermotor kejahatan terhadap lingkungan
2. Sumber tidak bergerak, seperti: (environmental crimes). Pelaku kejahatan

5 7
Nuraini Santi, Devi, Pencemaran Oleh Timbal Saleh, M Ridha, Ecocide: Politik Kejahatan
Serta Penanggulangannya, FK USU, 2001, hal 2 Lingkungan dan Pelanggaran Hak Azasi Manusia,
6
http//repository.usu.ac.id Jakarta, Walhi, 2005, hal 97
lingkungan hidup pada umumnya adalah relatif lama, akibat yang ditimbulkan dari
korporasi, individu. Wujud nyata pelaku pencemaran lingkungan hidup juga tidak
kejahatan lingkungan ini sebenarnya dapat dirasakan secara langsung sehingga
sangat sulit ditentukan dan dibuktikan. korban seringkali tidak merasa menjadi
Jika dalam suatu kasus pelaku kejahatan korban dari suatu bentuk kejahatan
lingkungan adalah korporasi, maka untuk lingkungan. Karena dampak yang
menentukan individu mana yang ditimbulkan oleh kejahatan lingkungan
bertanggung jawab atas tidak dapat langsung dirasakan maka
perusakan/pencemaran lingkungan hidup reaksi sosial masyarakat terhadap masalah
sangat sulit dibuktikan meski sudah ada kejahatan lingkungan juga baru
undang-undang yang mengatur hal itu. menyeruak ketika kejahatan lingkungan
Apalagi jika dikaitkan dengan pelaku itu sudah mapan terjadi. Akibatnya,
pencemaran udara karena hamper semua penanggulangan dan penyelesaian
masyarakat yang menggunakan kendaraan masalah kejahatan lingkungan juga
bermotor di kota besar menjadi pelaku menjadi rumit dan sulit untuk
utama penyebaran pencemaran udara.. diselesaikan.10 Hal inilah yang kemudian
Begitu juga dengan pembuktiannya masuk dalam kategori kejahatan tanpa
terhadap para pelaku. 8 korban.
Sedangkan berbicara tentang
korban, secara umum adalah mereka yang Kejahatan tanpa Korban
mengalami kerugian jasmani dan rohani Tipe kejahatan ini memiliki
sebagai akibat dari tindakan orang lain karakteristik bahwa pelaku kejahatan
yang mencari pemenuhan kepentingan diri adalah sekaligus dari korban kejahatan itu
sendiri atau orang lain yang bertentangan sendiri. Pelaku tidak menyadari dampak
dengan kepentingan hak azasi orang lain.9 jangka panjang yang akan dirasakan dari
Korban kejahatan lingkungan adalah suatu kejahatan yang diperbuat. Sebab
masyarakat atau komunitas yang berada di setiap kejahatan pada hakikatnya
sekitar lokasi pencemaran. Ruang lingkup merupakan perbuatan yang merugikan.
korban kejahatan lingkungan juga Pada kejahatan tanpa korban (victimless
seringkali mengaburkan bentuk kejahatan crimes) kenikmatan jangka pendek yang
lingkungan itu sendiri. diperoleh pelaku ketika melakukan
Proses kejahatan lingkungan itu kejahatannya telah membuat dirinya tidak
sendiri juga sangat sulit untuk dibuktikan. melihat bahwa ada kerugian yang lebih
Selain karena efek pencemaran yang besar dan bersifat jangka panjang dari
terakumulasi dalam jangka waktu yang perbuatan yang dilakukannya. 11

8 10
Riama, Vivid, Pencemaran Lingkungan dalam Riama, Vivid, Pencemaran Lingkungan dalam
Pengelolaan Sampah dan Dampaknya Terhadap Pengelolaan Sampah dan Dampaknya Terhadap
Masyarakat (Studi Kasus di Perumahan II Depok Masyarakat (Studi Kasus di Perumahan II Depok
Tengah), FISIP UI, 2010, hal 23 Tengah), FISIP UI, 2010, hal 23-24
9 11
Gosita, Arif, Masalah Korban Kejahatan: Ibid, hal 39-40
Kumpulan Karangan, Akademika Pressindo, 1983,
hal 15
Masyarakat sebagai pengguna kendaraan menjadi korban dari pencemaran udara ini
bermotor setiap hari merupakan pelaku dapat disebut dengan kejahatan tanpa
dari pencemaran udara. Zat kimia dari korban.
kendaraan bermotor yang memberikan Kejahatan tanpa korban adalah
dampak negatif bagi kesehatan tidak kejahatan tidak menimbulkan penderitaan
dirasakan langsung bagi pengguna pada korban secara langsung akibat tindak
kendaraaan bermotor/masyarakat. Tapi pidana yang dilakukan. Dengan kata lain,
jangka panjang dari efek zat kimia ini akan kejahatan “tanpa korban” atau tanpa
merusak tubuh manusia. Salah satunya Pb menimbulkan korban, ada kata “tanpa
sebagai gas buang kendaraan bermotor korban” atau tanpa menimbulkan korban
dapat membahayakan kesehatan dan orang lain dan korbannya bukan orang lain
merusak lingkungan. Pb yang terhirup (dirinya sendiri). Pihak yang bersalah
oleh manusia setiap hari akan diserap, adalah korban karena ia juga sebagai
disimpan dan kemudian ditabung da dalam pelaku. Kebanyakan literatur tentang
darah. Bentuk Kimia Pb merupakan faktor kejahatan tanpa korban berkaitan dengan
penting yang mempengaruhi sifat - sifat Pb kecanduan narkoba, pelacuran, perjudian,
di dalam tubuh. 12 aborsi, homoseksual, pornografi dan
Di dalam tubuh, Pb dapat percabulan, bunuh diri, kecanduan
menyebabkan keracunan akut maupun alkohol, dan penyimpangan heteroseksual.
keracunan kronik. Jumlah Pb minimal di Karena kejahatan tersebut merupakan
dalam darah yang dapat menyebabkan kejahatan yang merupakan pelaku dan
14
keracunan berkisar antara 60-100 mikro korban adalah orang yang sama. Sama
gram per 100 ml darah. Pada keracunan halnya dengan kejahatan lingkungan
akut biasanya terjadi karena masuknya dalam kasus pencemaran melalui
senyawa timbal yang larut dalam asam kendaraan bermotor.
atau menghirup uap Pb tersebut. Gejala -
Kejahatan ini juga dibedakan dari
gejala yang timbul berupa mual, muntah,
sejenis kejahatan lainnya karena
sakit perut hebat, kelainan fungsi otak,
kurangnya kerugian yang terlihat terhadap
anemi berat, kerusakan ginjal bahkan
orang lain dan oleh kesulitan menegakkan
kematian dapat terjadi dalam 1-2 hari.
hukum melawan mereka sebagai akibat
Kelainan fungsi otak terjadi karena Pb ini
dari sulitnya dilihat (low visibility) dan
secara kompetitif menggantikan mineral-
tidak adanya orang yang mengeluh (the
mineral utama seperti seng, tembaga, dan
absense of complainants). Dengan kata
besi dalam mengatur fungsi mental kita. 13
lain, mereka adalah kejahatan tanpa
Efek inilah yang sebenarnya akan
penggugat (plaintiffless crimes) yaitu,
dirasakan pelaku sekaligus korban dari
mereka yang terlibat adalah partisipan
pencemaran udara melalui kendaraan
yang mau, yang menurut aturan, tidak
bermotor. Pelaku yang tidak sadar telah

12 13
Nuraini Santi, Devi, Pencemaran Oleh Timbal Nuraini Santi, Devi, Pencemaran Oleh Timbal
Serta Penanggulangannya, FK USU, 2001, hal 2 Serta Penanggulangannya, FK USU, 2001, hal 2
14
Ibid, hal 50-51
mengajukan komplain kepada polisi dengan baik dalam melindungi standar
bahwa suatu kejahatan telah dilakukan. moral masyarakat. 16
Walaupun kebanyakan orang tidak
Jenis-jenis kejahatan di atas
menggolongkan tindakan seperti ini
digolongkan kejahatan tanpa korban
sebagai kejahatan, polisi dan pengadilan
karena pelakunya secara sadar
terus-menerus menerapkan hukum
menukarkan sesuatu dari dalam dirinya
terhadap kelompok-kelompok ini sebagai
dan tidak melihat dirinya sebagai korban,
pemakai narkoba, pelacur, penjudi,
sehingga tidak akan protes akan kerugian
homoseksual, dan distributor benda-benda
tersebut. Konsep kejahatan tanpa korban
pornografi – hukum yang sebagian besar
apabila diukur dengan pembagian
masyarakat tidak memandangnya sebagai
tipologi korban berdasarkan Steven
sah dan menolak untuk menaatinya.
Schaffer di atas memiliki kesamaan
Kontrol formal yang dilakukan terhadap
dengan tipologi korban pada “self
perilaku seperti ini sangatlah mahal dan
victimizing victims” dimana tidak adanya
tidak efektif. Namun, masih tetap
korban didefinisikan sebagai korban
melayani fungsi tertentu.15
merupakan pelaku dari kejahatan
Robert M.Richmen mencatat tersebut, sehingga dirinya sendirilah yang
bahwa orang-orang yang diberi label menjadi korban atas kejahatan yang
penjahat berfungsi sebagai contoh bagi dilakukannya.17
anggota-anggota masyarakat. Ketika Jika dilihat dalam kasus kejahatan
hukum ditegakkan terhadap anggota- tanpa korban dalam pencemaran udara
anggota kelompok kelas bawah dan melalui kendaraan bermotor, pelaku
kelompok minoritas, telah membolehkan merupakan dalam jumlah yang sama
orang-orang yang mempunyai kekuasaan dengan korban. Baik pelaku dan korban
(orang-orang kelas menengah atas) untuk akan terbentuk suatu paradigm atau
merasa bahwa hukum telah berfungsi pemikiran tidak adanya kejahatan dalam
sesuai maksud awalnya karena ia penggunaan kendaraan bermotor. Tidak
memelihara dan memperkuat mitos bahwa adanya hukum yang jelas bagaimana
individu-individu berstatus rendah pencemaran kendaraan bermotor itu
bertanggung jawab atas kebanyakan merupakan suatu kejahatan lingkungan
penyimpangan di dalam masyarakat. yang harus ditindak. Polisi atau penegak
Akhirnya, kontrol terhadap kejahatan hukum akan menemukan kesulitan yang
tanpa korban, dalam bentuk penahanan besar dalam melakukan penyelidikan dan
dan pendakwaan, memperkuat anggapan penyidikan dalam kasus ini. Kejahatan ini
dalam masyarakat bahwa polisi dan sistem nyata tapi tidak tampak.
peradilan pidana melakukan tugasnya
PENUTUP

15 17
Ibid, hal 51 Putra, Nugraha, Eka, Kejahatan Tanpa Korban
16
Ibid, hal 51-52 dalam Kejahatan Cyberporn, Jurnal Cakrawala
Hukum, Vol.6, No.1 Juni 2015, hal 8
Kesimpulan tersebut membuat sejumlah jalan
Pencemaran udara yang mengalami kemacetan yang parah.
disebabkan dari polutan kendaraan Kemacetan ini akan mengeluarkan gas-gas
bermotor bukan kejahatan yang biasa. emisi kendaraan bermotor yang
Kejahatan ini merupakan kejahatan berdampak buruk bagi kesehatan
lingkungan yang mempunyai dampak masyarakat pada umumnya, dan binatang
besar, jangka panjang, dan terus menerus. pada khususnya.
Efek dari polutan kendaraan bermotor Polusi kendaraan bermotor ini
memang tidak disadari secara langsung akan menimbulkan keracunan akut
sehingga masyarakat pengguna kendaraan maupun keracunan kronik. Gejala - gejala
bermotor tidak menyadari kerugian yang yang timbul berupa mual, muntah, sakit
diderita. Padahal, korban merupakan perut hebat, kelainan fungsi otak, anemia
masyarakat itu sendiri. Korban dan pelaku berat, kerusakan ginjal bahkan kematian
adalah orang yang sama, orang yang dapat terjadi dalam 1-2 hari. Hal ini tidak
menggunakan kendaraan bermotor. Hal dirasakan langsung oleh masyarakat
inilah yang disebut dengan kejahatan karena biasanya seseorang ketika
tanpa korban. Kejahatan tanpa korban mengalami beberapa gejala tersebut
tidak dapat digugat di dalam sistem setelah berobat ke rumah sakit, diagnosis
peradilan pidana. Karena sifatnya yang dokter lebih kepada penyakit-penyakit lain
sudah untuk dibuktikan, pelaku juga tidak yang diderita masyarakat. Sehingga secara
menyadari kalau dirinya telah menjadi tidak langsung, masyarakat akan
korban. menganggap polusi bukan suatu hal yang
Dalam kasus pencemaran udara menyeramkan ataupun penyebab
dari kendaraan bermotor, juga kematian.
menimbulkan banyak persoalan. Tingkat
ketergantungan masyarakat khususnya Saran
daerah perkotaan yang memang sehari- Kondisi kejahatan lingkungan
hari harus menggunakan kendaraan seperti ini sedari awal sudah dibahas akan
bermotor. Akhirnya, konsumeritas warga sulit untuk dilakukan penindakan. Tidak
di daerah kota terus meningkat. Seiring hanya penindakan, tetapi pencegahan. Di
dengan munculnya dan banyaknya satu sisi, ketergantungan masyarakat
produksi kendaraan bermotor dengan terhadap kendaraan bermotor cukup tinggi
harga yang relatif terjangkau dengan dalam aktivitas sehari-hari. Ditambah lagi,
cicilan yang murah. Penggunaan para pengusahan kendaraan bermotor
kendaraan bermotor di kota besar akhirnya gencar melakukan promosi besar-besaran
meningkat. Peningkatan ini tidak sejalan ke masyarakat. Pemerintah yang penentu
dengan kondisi penghijauan lahan-lahan di regulasi yang dapat memotong penyebab
kota. Meskipun pemerintah mulai giat penyebarluasan pencemaran udara ini
membentuk sejumlah taman kota, namun justru juga menjadi pelaku dan korban itu
tingginya angka kendaraan bermotor sendiri. Sehingga semuanya berujung
kepada anggapan bahwa polusi udara
Riama, Vivid, Pencemaran Lingkungan
melalui kendaraan bermotor bukan suatu
dalam Pengelolaan Sampah
hal yang besar atau menakutkan atau dan Dampaknya Terhadap
Masyarakat (Studi Kasus di
bahkan menjadi satu-satunya penyebab
Perumahan II Depok Tengah),
kematian manusia. FISIP UI, 2010
Dibutuhkan integrasi dari semua
Saleh, M Ridha, Ecocide: Politik
pihak untuk menyelesaikan masalah besar Kejahatan Lingkungan dan
Pelanggaran Hak Azasi
ini. Mulai dari pakar farmasi, pakar
Manusia, Jakarta, Walhi, 2005
kedokteran, pakar kriminologi, penegak
hukum, tokoh masyarakat, LSM di bidang
Saepudi, Aep, Tri admono, Kajian
lingkungan hidup, pemerintah untuk dapat Pencemaran Udara Akibat
Emisi Kendaraan Bermotor di
duduk bersama dan berdialog untuk
DKI Jakarta, LIPI, 2005
menyelesaikan persoalan ini. Karena
Sengkey Linna, Sandri, Freddy Jansen,
penyebab dan dampak persoalan ini tidak
Steeni Wallah, Tingkat
bisa diselesaikan hanya dengan Pencemaran Udara Co Akibat
Lalu Lintas dengan Model
memutuskan mata rantai penggunaan
Prediksi Polusi Udara Skala
kendaraan bermotor oleh masyarakat. Mikro, Jurnal Ilmiah Media
Engineering Vol. 1, No. 2, Juli
Diperlukan kajian yang mendalam
2011
mengenai persoalan ini agar ke depannya
Website
tidak lagi timbul persoalan baru di luar
http://dishub.lampungprov.go.id/
dari dampak kesehatan bagi masyarakat. http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
56789/21275/3/Chapter%20II

DAFTAR PUSTAKA
Regulasi
Gosita, Arif, Masalah Korban
Kejahatan: Kumpulan
UU No 23 tahun 1997 tentang
Karangan, Akademika
Pencemaran Lingkungan
Pressindo, 1983
PP No 41 tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran
Holzworth, G.C. & Cormick, R.A., Air
Udara
Pollution third edition.
Academy Press. New York : Air
Pollution Climatology. In A.C
Stren (Eds). Vol.1, 1976.

Mustofa, M, Metode Penelitian


Kriminologi, Fisip UI Press,
Jakarta, 2005

Nuraini Santi, Devi, Pencemaran Oleh


Timbal Serta
Penanggulangannya, FK USU,
2001

Putra, Nugraha, Eka, Kejahatan Tanpa


Korban dalam Kejahatan
Cyberporn, Jurnal Cakrawala
Hukum, Vol.6, No.1 Juni 2015

Anda mungkin juga menyukai