NIM: 15420077
Kelas: 01
DPSIR Model
DPSIR (Driving Force-Pressure-State-Impact-Response) adalah sebuah model yang
digunakan dalam sebuah penugasan untuk menentukan berbagai macam indikator
yang akan dipilih untuk mendapatkan hasil akhir dari penugasan (Kristensen, 2004).
Driving Force
Merupakan faktor pemicu yang memberikan tekanan tidak langsung terhadap
kondisi lingkungan. Driving force yang paling utama ialah pertumbuhan ekonomi
yang menyebabkan perubahan gaya hidup/status sosial sehingga mempengaruhi
volume kendaraan. Kemudian, urbanisasi akibat dari kegiatan yang terpusat di
tengah kota (pertumbuhan kota), pertumbuhan penduduk yang tidak diseimbangi
dengan pembangunan jaringan jalan dan sarana transportasi. Selain itu juga
perkembangan pembangunan fisik kota dan industri yang berlebihan akibat dari
kelalaian pemerintah yang tidak sesuai peraturan yang telah ditetapkan.
Perencanaan kota yang menyebabkan mobilisasi meningkat seperti permukiman di
kota-kota satelit juga menjadi pemicu. Selain itu, transportasi sendiri sebagai alat
penunjang dan penggerak dinamika pembangunan (katalisator dalam pertumbuhan
ekonomi dan wilayah) ditambah kurangnya ketegasan aparat menjadi faktor lainnya.
Pressure
Merupakan gambaran tekanan dari kegiatan yang dilakukan manusia terhadap
lingkungan dan sumber daya alam, yaitu polusi udara, polusi suara, dan emisi gas
buang. Penggunaan kendaraan juga meningkatkan kegiatan industri minyak dan gas
(bahan bakar minyak) yang menyebabkan limbah air, limbah padat, dan aerosol
yang dihasilkan selama pengeboran, produksi, hingga pemurnian. Dampak
lingkungan lainnya termasuk intensifikasi efek rumah kaca, hujan asam,
pencemaran air tanah, dan hilangnya keanekaragaman hayati serta kerusakan
ekosistem.
State
Kondisi lingkungan akibat dari tekanan yang sebelumnya disebutkan ialah tingkat
stress dan depresi di kota meningkat, gangguan kesehatan, kerugian ekonomi
(bensin, waktu, tenaga), kualitas udara, kualitas tanah, dan keanekaragaman hayati.
Impact
Dampak dari pencemaran udara ialah menurunnya tingkat kesehatan masyarakat
baik secara fisik maupun mental, menurunnya kualitas hidup masyarakat,
menurunnya efektivitas dan produktivitas, biodiversity loss (ekosistem), efek rumah
kaca, global warming, dan hujan asam.
Response
Respon dan tanggapan untuk mengurangi dampak dan memperbaiki lingkungan
dapat dilakukan dengan penetapan pajak kendaraan, kontrol jumlah kendaraan
pribadi, pembatasan usia kendaraan, kebijakan ganjil genap, uji emisi, peningkatan
jumlah mass transport (pembangunan MRT dan electronic road pricing), tindakan
tegas terhadap pelanggaran dan pengaturan lalu lintas, pemberian izin angkotan
umum kecil dibatasi, dan pembangunan taman hijau atau daerah hijau di kota.