Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang
pada era Post Modern yaitu aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun
1960-an, Post Modern lahir disebabkan pada era modern timbul protes dari para
arsitek terhadap pola-pola yang berkesan monoton (bangunan berbentuk kotak-
kotak). Oleh sebab itu, lahirlah aliran-aliran baru yaitu Post Modern.Ada 6 (enam)
aliran yang muncul pada era Post Modern menurut Charles A. Jenck diantaranya,
historiscism, straight revivalism, neovernakular, contextualism, methapor dan post
modern space. Dimana menurut (Budi A Sukada, 1988) dari semua aliran yang
berkembang pada Era Post Modern ini memiliki 9 (sembilan) ciri-ciri arsitektur sebagai
berikut.
Charles Jenks seorang tokoh pencetus lahirnya post modern menyebutkan tiga alasan
yang mendasari timbulnya era post modern, yaitu :
1. Kehidupan sudah berkembang dari dunia serba terbatas ke dunia tanpa batas,
ini disebabkan oleh cepatnya komunikasi dan tingginya daya tiru manusia.
2. Canggihnya teknologi menghasilkan produk-produk yang bersifat pribadi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa arsitektur post modern dan aliran-
alirannya merupakan arsitektur yang menggabungkan antara tradisional dengan non
tradisinal, modern dengan setengah nonmodern, perpaduan yang lama dengan yang
baru. Dalam timelinearsitektur modern, vernakular berada pada posisi arsitektur
modern awal dan berkembang menjadi Neo Vernakular pada masa modern akhir
setelah terjadi eklektisme dan kritikan-kritikan terhadap arsitektur modern. Kriteria-
kriteria yang mempengaruhi arsitektur Neo Vernakular adalah sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Diterapkan dalam bentuk modern tapi juga elemen non fisik seperti budaya, pola pikir,
kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain. Bangunan adalah sebuah kebudayaan
seni yang terdiri dalam pengulangan dari jumlah tipe-tipe yang terbatas dan dalam
penyesuaiannya terhadap iklim lokal, material dan adat istiadat. (Leon Krier 1971).
Arsitektur Neo-Vernakular merupakan suatu paham dari aliran Arsitektur Post-Modern
yang lahir sebagai respon dan kritik atas modernisme yang mengutamakan nilai
rasionalisme dan fungsionalisme yang dipengaruhi perkembangan teknologi industri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
4. Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan
ruang terbuka di luar bangunan.
5. Warna-warna yang kuat dan kontras.
Dari ciri-ciri di atas dapat dilihat bahwa Arsitektur Neo-Vernakular tidak ditujukan pada
arsitektur modern atau arsitektur tradisional tetapi lelbih pada keduanya. Hubungan
antara kedua bentuk arsitektur diatas ditunjukkan dengan jelas dan tepat oleh Neo-
Vernacular melalui trend akan rehabilitasi dan pemakaian kembali.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Pengertian Region adalah daerah dan Isme Neo berarti baru, masa
adalah paham, jadi faham peralihan dan vernakular
bersifat kedaerahan adalah Native/asli/bahasa
setempat, jadi peralihan dari
bentuk setempat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
tempat
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Sumber : Aplikasi regionalism dan Neo Vernakular dalam desain bangunan. Agus Dharma dan Hasan
Sadli
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Filosofi Resort adalah sebagai unik sebagai Resort sendiri. Berdasarkan konsep
Melayu Suci Murni, yang menekankan kemurnian semangat, kesehatan dan
kesejahteraan, Tanjong Jara mendorong peremajaan benar baik tubuh dan jiwa.
Tanjong Jara adalah kesempatan untuk menarik diri dari tekanan dunia yang selalu
berubah ini dengan menawarkan untuk melibatkan diri di tempat ketenangan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
keindahan. Otentik dalam arsitektur dan sikap, selalu hangat dan ramah, itu adalah
sebuah lingkungan untuk melepaskan, untuk bersantai dalam dan mengambil waktu
untuk menemukan kembali.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Arsitektur Jawa banyak dipengaruhi oleh konsepsi dan filsafat bangunan India.
Sedangkan arsitektur India sendiri, selain mendapat inspirasi dari alam juga
dipengaruhi oleh tradisi oriental. Pengaruh ini antara lain terdapat pada atap yang
menjadi bagian terpenting dalam bangunan, seperti hanya dalam arsitektur Cina.
Berbagai ornamen diletakan pada dinding, mengekspresikan kehidupan religius.
Selain pengaruh nilai-nilai spiritual yang menentukan dalam proses pembangunan
rumah, sebenarnya masih banyak hal yang menentukan bangunan nilai tradisional.
Arsitektur tradisional sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan setempat baik
berupa iklim, bahan maupun cara pembangunannya. Disamping itu juga dipengaruhi
kebudayaan setempat seperti agama atau kepercayaan, pola hidup, keadaan sosial
dan sebagainya (Wahyudi, 2009).
Berasal dari kata panggang (dipanaskan diatas bara api) dan epe (dijemur
sinar matahari). Ragam ini banyak digunakan sebagai tempat menjemur
daun teh, ketela pohon dan lain-lain. Merupakan ragam arsitektur yang
paling tua dan sederhana, dapat diketahui dari relief pada dinding candi
Borobudur dan Prambanan, terbentuk dari empat tiang dengan satu bidang
atap persegi panjang yang lereng
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Berasal dari bahasa Jawa yang berarti desa atau dusun. Merupakan ragam
arsitektur yang setingkat lebih sempurna dari pada Panggang-pe, dengan
denah persegi panjang bertiang empat, dua bidang atap lereng yang
dipertemukan pada sisi atasnya dan ditutup dengan “tutup keyong”. Pada
masa lampau ada anggapan bahwa yang menggunakan ragam kampung
adalah kalangan bawah yang kurang mampu. Akan tetapi dewasa ini
digunakan untuk 12 berbagai macam bangunan (rumah tinggal, kantor,
sekolah) bagi segenap lapisan masyarakat.
Mempunyai denah bujur sangkar dengan empat tiang dan empat bidang
atap yang bertemu di satu bidang titik puncak yang runcing. Ragam ini
banyak digunakan untuk bangunan yang sakral seperti cungkup, makam,
langgar dan masjid, sebagaimana kita ketahui bentuk masjid di Jawa,
berbeda dengan masjid di negara lain, mempunyai bentuk tradisional yang
menyatu dengan lingkungan setempat di sekitarnya. Menandakan bahwa
masyarakat Jawa cukup kuat dalam menangkal pengaruh dari luar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Akan tetapi dewasa ini digunakan oleh segenap lapisan masyarakat dan
juga untuk berbagai fungsi lain seperti gedung pertemuan dan kantor-kantor.
Sumber: Dakung, Arsitektur Tradisional DIY (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek
Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, 1982)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
wayang kulit / kesenian / kegiatan publik. Emperan adalah teras depan dari
bagian omah-njero. Teras depan yang biasanya lebarnya sekitar 2 meter ini
merupakan tempat melakukan kegiatan umum yang sifatnya nonformal.
3. Omah-njero, kadang disebut juga sebagai omah-mburi, dalem ageng atau
omah. Kata omah dalam masyarakat Jawa juga digunakan sebagai istilah yang
mencakup arti kedomestikan, yaitu sebagai sebuah unit tempat tinggal.
4. Senthong-kiwa, dapat digunakan sebagai kamar tidur keluarga atau sebagai
tempat penyimpanan beras dan alat bertani.
5. Senthong tengah (krobongan), sering juga disebut sebagai boma, pedaringan,
atau krobongan. Dalam gugus bangunan rumah tradisional Jawa, letak
senthong-tengah ini paling dalam, paling jauh dari bagian luar. Senthong-
tengah ini merupakan ruang yang menjadi pusat dari seluruh bagian rumah.
ruang ini seringkali menjadi “ruang pamer” bagi keluarga penghuni rumah
tersebut.Sebenarnya senthong-tengah merupakan ruang yang sakral yang
sering menjadi tempat pelaksanaan upacara / ritual keluarga. Tempat ini juga
menjadi ruang penyimpanan benda-benda pusaka keluarga penghuni rumah.
6. Senthong-tengen, fungsinya sama dengan sentong kiwa
7. Gandhok, bangunan tambahan yang mengitari sisi samping dan belakang
bangunan inti.
Bentuk rumah dan filosofi dari banyaknya ragam rumah tradisional Jogjakarta
diketahui memiliki keterkaitan dan persamaan dengan arsitektur candi. Berbagai
macam bentuk rumah dan atap bangunan pada arsitektur tradisional Jawa-Jogjakarta
ditemukan serta diterapkan juga pada relief candi-candi di daerah Jawa Tengah dan
Jogjakarta seperti gambar dibawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Selain bentuk rumah dan atap bangunan tersebut diketahui juga bangunan
arsitektur tradisional Jawa-Jogjakarta memiliki persamaan terkait konsep TRILOKA,
yaitu pembagian 3 zona (kepala, badan dan kaki), sebagai personifikasi dari
penghuninya yaitu lahir-hidup-mati atau: bhùrloka (bumi), bhuvaáloka (langit) dan
svaáloka (sorga). Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Gambar 6 Konsep Triloka pada Candi dan Rumah Tradisional Jogjakarta Joglo
Sumber: http://augiedyani.blogspot.co.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
mempengaruhi tata nilai ruang yang nampak dalam konsep hirarki ruang, proporsi dan
skala manusia (Lestari, 2010).
Sumber: Google.co.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Sumber: Google.co.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Sumber: Google.co.id
Sumber: Soogle.co.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Resort hotel ini juga di peruntukan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara
yang ingin berwisata ke lokasi candi Borobudur. Di sisi lain, hotel juga dapat berfungsi
untuk melakukan perjalanan khusus ke bukit sekitar dan perkampungan sekitar untuk
memperdalam pengetahuan mengenai Borobudur dan tradisi lokal daerah Jogjakarta.
Berikut ini merupakan bagan pola aktifitas pemakai hotel adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Maya Ubud Resort & Spa adalah perayaan budaya dan warisan Bali. Material kayu
daur ulang dengan bahan-bahan alami modern dipakai untuk membuat interior yang
unik, kaya, dan berkarakter (dentoncorkermarshall.com).
Sumber: Google.co.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Lokasi resort ini diapit dua sungai terletak di perbukitan di atas lembah sungai
Petanu yang kemudian secara dramatis menurun di arah Selatan menyentuh pinggir
sungai. Selain itu, berbatasan dengan dinding terjal yang di bagian atasnya terhampar
tanaman pohon kelapa dan pohon lainnya.
Sumber: buildingindonesia.co.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Resort ini hadir pada hamparan perbukitan tanah Ubud yang berkontur. Berada
di punggung bukit yang memanjang dengan villa-villa dibelah jalan dengan
pemandangan sawah dan dinding bukit. Letak villa yang mengikuti bentuk kontur
perbukitan terlihat lebih rendah yang tampak hanya barisan atap alang-alang bila
dilihat dari jalan (buildingindonesia.co.id).
Sumber: buildingindonesia.co.id
Sumber: buildingindonesia.co.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Hal-hal yang kontras juga ditemukan di berbagai area resort seperti kebun
yang dibuat alami di area villa dan kebun yang tertata rapi di area utama, permainan
dari warna-warni alami dan kontras seperti kuning, begitu juga permainan tekstur halus
dan kasar. Untuk bersantap, tersedia River Café yang berada di atas kolam renang
serta sungai Petanu. Nuansa natural berpadu dengan alam yang asri berlatar
belakang sungai dengan peophonan tropis (buildingindonesia.co.id).
Mövenpick Heritage Hotel adalah hasil dari konservasi dua bangunan pra-
perang tiga lantai yang terletak di pulau Sentosa, Singapura. Bangunan ini memiliki
warisan yang kaya dari pasukan militer menjadi bagian dari barak militer yang ada
dibangun pada tahun 1940, juga diadakan perbedaan perumahan Pertama Melayu
Artileri Resimen Singapura (Design in Print by DP Architect, 2013).
Sumber: cheryltiu.com
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Klien menantang tim desain untuk mewujudkan warisan situs dan menciptakan
pengalaman perhotelan unik dan cocok untuk figur Hotels & Resorts Mövenpick. Tim
desain menggali jauh ke dalam warisan sejarah Singapura dan sejarah Kolonial yang
kaya untuk mengilhami hotel dengan campuran tradisi serta modernitas. Dimulai
dengan arsitektur, pintu warisan diberi hidup baru, dan kisi-kisi ventilasi dipulihkan dan
digunakan untuk menyembunyikan layanan. perencanaan ruang yang kreatif
memikirkan untuk membawa kembali suasana komunal barak kolonial dengan
menciptakan hubungan ruang seluruh wilayah makanan dan minuman di lantai
pertama. Desain yang menampilkan pilar kolonial, hijau dan batu terpahat adalah
campuran dari hardscape dan softscape; tradisi & modernitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
Kombinasi dari fungsi kamar, The Whisky bar di sisi timur dan Tablescape di
sisi barat menciptakan pengalaman bersantap yang eklektik untuk tamu dan
pengunjung. Kamar fungsi luas tumpah melalui beranda ke Merlion Terrace, dan dapat
dengan mudah dikonfigurasi ulang untuk pengalaman bersantap yang dipesan lebih
dahulu intim dengan acara-dapur, untuk seminar bisnis atau pengaturan perjamuan.
Whyski bar ini juga cocok untuk bersantai di atas meja kayu besar yang diasah dari
batang pohon asli tunggal. kursi sepeda vintage yang terkesan kembali ke zaman dulu
yang ditampilkan di pintu masuk serta galleria.
Gambar 23 Ruang Terbuka Antar 2 Massa Movenpick Herutage Hotel dan Merlion Terrace
Bekas ruang penghubung antara dua massa bekas barak yang direvitalisasi
ke dalam ruang tiga-volume dibingkai oleh pola kisi yang dirancang dengan cerdik dan
terinspirasi oleh butir beras, pokok lokal dan regional. Pola-pola ini dibawa melalui ke
galleria linkway dimana cahaya dapat masuk melalui layar dan menciptakan efek
lembut (belang-belang).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
Prambanan Heritage Hotel & Convention
Arsitektur Neo Vernakular
http://digilib.mercubuana.ac.id/z