Anda di halaman 1dari 4

Teks Debat :

Pilih SMK atau SMA?

Pemimpin debat (moderator) : Selamat pagi, topik debat kali ini adalah tentang
anggapan SMK lebih baik daripada SMA. Kita sudah
bersama enam orang yang akan berkomentar mengenai
masalah ini. Saya persilakan kepada setiap tim
menyampaikan pendapatnya. Silakan kepada pembicara
pertama tim afirmatif untuk memulai menyampaikan
pendapatnya.

Pembicara pertama tim afirmatif : Saya sangat setuju bahwa SMK lebih baik daripada
SMA. SMK fokus menciptakan lulusan yang siap bekerja
dan yang mempunyai keterampilan serta pengetahuan.
Sementara itu, SMA hanya fokus menciptakan lulusan yang
berpengetahuan, tidak terampil. Oleh karena itu, lulusan
SMK lebih mudah mendapatkan pekerjaan sesuai
jurusannya. Sedangkan lulusan SMA harus meneruskan
studinya ke perguruan tinggi sebelum dapat bekerja.
Implikasinya, lulusan SMK mengurangi tingkat
pengangguran di Indonesia.

Pembicara pertama tim oposisi : Saya tidak setuju dengan mosi SMK lebih baik
daripada SMA. Alasannya, mutu pendidikan di SMA lebih
tinggi daripada mutu pendidikan SMK. Sistem pendidikan
di SMK masih relatif baru menciptakan lulusan siap kerja.
Akan tetapi, sistem di SMA sudah jauh lebih matang dan
lama. Sistem pendidikan di SMA tidak hanya memperluas
pengetahuan, tetapi SMA dapat menciptakan lulusan
berkualitas. Lulusan SMA mendominasi universitas
sebanyak 85%.

Pembicara kedua tim afirmatif : Saya tidak setuju dengan Anda. Anda menyatakan
bahwa sistem SMK dan SMA berbeda. Namun, Anda tidak
melihat dari sudut pandang yang sama. Anda mengatakan
bahwa lulusan SMA yang diterima di universitas
persentasenya lebih banyak. Akan tetapi, Anda tidak
menyebutkan persentase lulusan SMK yang diterima bekerja
di perusahaan-perusahaan. Anda harus melihat sendiri
jumlah lulusan SMK yang bekerja di perusahaan-
perusahaan. Saya ingin menyampaikan pendapat saya bahwa
SMK adalah tempat yang tepat untuk menghasilkan lulusan
siap kerja. Sistem pendidikan di SMK unik. Sistem
pendidikan di SMK mempercepat lulusan dapat bekerja
langsung. Jika dibandingkan dengan sistem pendidikan
SMA, sistem pendidikan di SMK memerlukan empat tahun
agar lulusan SMK siap bekerja. Artinya, SMK dapat
menciptakan lulusan siap kerja efektif daripada SMA.

Pembicara kedua tim oposisi : Saya tidak sependapat dengan materi yang
disampaikan oleh pembicara kedua dari tim afirmatif.
Pembicara kedua tadi tidak mengetahui begitu banyak
lulusan SMK yang gagal ketika melamar pekerjaan. Lulusan
SMA pun dapat melamar pekerjaan langsung setelah mereka
lulus. Pendapat Anda menjadi tidak masuk akal.
Dari sudut pandang saya, lulusan SMA bisa
mendapat dua keuntungan. Pertama, lulusan SMA dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi dengan lebih mudah
daripada lulusan SMK. Kedua, lulusan SMA juga dapat
langsung melamar pekerjaan ke perusahaan. Banyak
perusahaan yang sudah menerima lulusan SMA untuk
bekerja. Banyaknya lulusan SMA yang diterima bekerja
membuktikan bahwa SMA lebih baik daripada SMK.

Pembicara ketiga tim afirmatif : Tim oposisi tidak memperhatikan bahwa Pemerintah
membuka SMK lebih banyak, hampir setara dengan jumlah
SMA. Pemerintah melihat bahwa SMK menumbuhkan
harapan baru untuk menciptakan lulusan siap kerja tanpa
harus mengambil kuliah di perguruan tinggi terlebih dahulu.
Oleh karena itu, tim kami tegas membuat pernyataan
bahwa SMK lebih baik daripada SMA dalam menciptakan
lapangan kerja dilihat dari jurusan-jurusan yang mereka
miliki. Menurut kami, siswa lulusan SMK lebih berkualitas.
Lulusan SMK dari jurusan teknik mesin dapat bekerja
sebagai mekanik. Namun, lulusan SMA tidak dapat bekerja
sebagai mekanik.
Pembicara ketiga tim oposisi : Jika SMK lebih baik, mengapa citra sekolah
berkualitas justru dimiliki SMA? Jadi, sanggahan dari
pembicara tim afirmatif tidak dapat dibuktikan oleh tim
afirmatif. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin
berkualitas lulusannya. Jadi, jika siswa SMA mengambil
pendidikan tinggi di universitas, mereka akan mendapatkan
pekerjaan lebih baik. Tingkat pendidikan dalam dunia kerja
ini membuktikan alasan lulusan SMK bekerja pada level
bawah perusahaan, misalnya sebagai mekanik atau penjaga
toko. Sementara itu, lulusan SMA yang melanjutkan
pendidikan ke universitas dapat melamar pekerjaan sebagai
manajer. Jadi, ini membuktikan bahwa SMA lebih baik
daripada SMK.

Pembicara keempat tim oposisi : Dengan melihat sudut pandang tim kami, kami tetap
pada pendapat bahwa SMA lebih efektif menciptakan
lulusan berkualitas.

Pembicara keempat tim afirmatif : Kami sangat yakin jika SMK lebih baik daripada
SMA dilihat dari sistem pendidikan dan kualitas lulusan
SMK.
TUGAS BAHASA INDONESIA

OLEH :

Nama : Ni Nyoman Nita Ristiani


Kelas : X IPA 2

Anda mungkin juga menyukai