Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)

Nama Mahasiswa : Bugy Fajar Nusantara


NPM :1814901110112
Tanggal : 5 September 2019
Ruangan : ICU RSUD IDAMAN Banjarbaru

1. Identitas Klien: Tn. S

2. Diagnosa medis: Pneumonia

3. Tindakan keperawatan dan rasional


Pemberian oksigen dengan nasal kanul

4. Diagnosa kepperawatan
Ketidakefektifan pola nafas (00032)

5. Prinsip tindakan dan rasional


Tindakan Rasional
 Tahap Pre Interaksi  Tahap Pre Interaksi
1. Melakukan feed back status klien 1. Ketepatan tindakan yang
2. Mencuci tangan akan dilakukan
2. Mencegah penyebaran
mikroorganisme
 Tahap Orientasi  Tahap Orientasi
1. Memberi salam 1. Menerapkan etika islami
2. Mendekatkan alat 2. Memudahkan saat tahap
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur kerja
serta meminta persetujuan klien 3. Paisen memahami tujuan
dilakukan tindakan dan
informed consend
 Tahap Kerja  Tahap Kerja
1. Menjaga privasi 1. Memberikan privasi
2. Memastikan tabung masih berisi 2. Mengecek oksigen yang

1
oksigen diberikan tersedia
3. Mengisi botol pelembab dengan 3. Pelembab diperlukan untuk
aqua sesuai batas menjaga kelembaban Mukosa
4. Menyambungkan selang binasal hidung
O2 dengan humidifer 4. Selang binasal merupakan alat
5. Mengatur posisi semi fowler transfortasi oksigen
6. Membuka flow meter dengan 5. Posisi ini membantu
ukuran yang sesuai dengan mempermudah dalam
kebutuhan Penyaluran oksigen
7. Memastikan ada aliran udara 6. Ukuran pemberian konsentrasi
8. Memasang kanula pada hidung oksigen tergantung alat yang
pasien dengan hati-hati digunakan dan kebutuhan
9. Memperhatikan reaksi dan oksigen pada klien
menanyakan respon pasien a. Keteter nasal : 1-6 L/mnt
10. Merapikan pasien (Konsentrasi 24-44%)
b. Kanul nasal : 1-6 L/mnt
(Konsentrasi 44%)
c. Sungkup sederhana : 5-8
L/mnt (Konsentrasi40-60%)
d. Sungkup muka dengan
kantong 8-12 L/mnt
(Konsentrasi 60-80%%)
e. Sungkup muka dgn kantong
Non rebreathing 8-12 L/mnt
(Konsentrasi 99%)
7. Aliran udara menunjukan
adanya aliran oksigen yang siap
diberikan pada klien
8. Pemasangan yang tepat sangat
berpengaruh terhadap suplay
oksigen yang diberikan
9. Verifikasi perasaan klien
apakah sudah tepat oksigen
masuk dan dirasakan klien
10. Membuat rasa nyaman pad
aklien
 Tahap Terminasi
 Tahap Terminasi 1. Etika kerapian
1. Merapikan alat 2. Memvalidasi tindakan yang
2. Menanyakan perasaan klien setelah sudah dilakukan

2
dilakukan skin test 3. Menerapkan etika islami
3. Mendoakan kesembuhan klien 4. Menerapkan etika
4. Berpamitan keperawtan
5. Dokumentasi 5. Untuk pencatatan buku
6. Cuci tangan status dan pencatatan hasil
6. Mencegah penyebaran
mikroorganisme
6. Tujuan tindakan
a. Memenuhi kekurangan oksigen
b. Mencegah hipoksia
c. Mengurangi beban kerja alat pernafasan dan jantung

7. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan pencegahannya


1. Pemberian menggunakan kateter nasal dapat terjadi distensi lambung,
iritasi selaput lender nasofaring, aliran lebih dari 6 L/mnt dapat
menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, dan keteter
mudah tersumbat
Pencegahan: pastikan pemberian oksigen sesuai dengan kebutuhan
2. Pemberian menggunakan kanul nasal mudah lepas, karena kedalaman
kanul hanya 1cm, dapat mengiritasi selaput lender
Pencegahan: eratkan klem nasal kanul ke telinga atau ke belakan kepala
pasien agar kanul nasal tidak mudah lepas

8. Analisa Sintesa
Faktor pencetus serangan (olahraga yang berlebih)

Reaksi antigen dan antibody

Dikeluarkannya subtansi vasoaktif (histamine, bradikinin, anafilaksin)

Kontraksi otot polos

Bronkospasme

Suplai O2 menurun

3
Merangsang kemoreseptor sentral (spons dan medulla oblongata)

Hiperventilasi

Sesak

Ketidakefektifan pola nafas

Pemberian O2 nasal kanul

9. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)


Hasil: Oksigen nasal kanul berhasil terpasang dan
Maknanya: Kebutuhan oksigen klien terpenuhi ditandai dengan klien merasa
nyaman untuk bernafas

Banjarbaru, September 2019

Ners Muda,

Bugy Fajar Nusantara

Preseptor Klinik

( .....................................)

Anda mungkin juga menyukai