Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN/LOG BOOK

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan :

Pemberian Oksigen Nasal Kanul 1 Liter/menit

2. Nama Klien : By. Ny. A

3. Diagnosa medis : Asfiksia

4. Diagnosa keperawatan :

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Ketidakadekuatan ekspansi paru.

5. Justifikasi tindakan :

a. Perubahan pola napas. Hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan),


dyspnea (kesulitan bernapas, misal pada pasien asma), sianosis(perubahan
warna menjadi kebiru-biruan pada permukaan kulit karenakekurangan
oksigen), apnea (tidak bernapas/ berhenti bernapas), bradipnea (pernapasan
lebih lambat dari normal dengan frekuensikurang dari 16x/menit), takipnea
(pernapasan lebih cepat dari normaldengan frekuensi lebih dari 24x/menit
(Tarwoto&Wartonah, 2010:35)

b. Gagal nafas Ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan tekanan


parsial normal O2 dan CO2 di dalam darah, disebabkan oleh gangguan
pertukaran O2 dan CO2 sehingga sistem pernapasan tidak
mampumemenuhi metabolisme tubuh.

c. Gangguan jantung (gagal jantung) Ketidakmampuan jantung


untukmemompa darah dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhikebutuhan jaringan terhadap nutrien dan oksigen.
d. Kelumpuhan alat pernafasan Suatu keadaan dimana terjadikelumpuhan
pada alat pernapasan untuk memenuhi kebutuhan oksigenkarena
kehilangan kemampuan ventilasi secara adekuat sehinggaterjadi kegagalan
pertukaran gas O2 dan CO2.

e. Keadaan gawat (misalnya : koma) Pada keadaan gawat, misal pada pasien
koma tidak dapat mempertahankan sendiri jalan napas yangadekuat
sehingga mengalami penurunan oksigenasi.

f. Trauma paru-paru sebagai alat penapasan, jika terjadi benturan ataucedera


akan mengalami gangguan untuk melakukan inspirasi danekspirasi.

g. Metabolisme yang meningkat : luka bakar Pada luka bakar,


konsumsioksigen oleh jaringan akan meningkat dua kali lipat sebagai
akibat darikeadaan hipermetabolisme.

h. Keracunan karbon monoksida Keberadaan CO di dalam tubuh akansangat


berbahaya jika dihirup karena akan menggantikan posisi O2 yang berikatan
dengan hemoglobin dalam darah.

i. Post operasi Setelah operasi, tubuh akan kehilangan banyak darah dan
pengaruh dari obat bius akan mempengaruhi aliran darah ke seluruhtubuh,
sehingga sel tidak mendapat asupan oksigen yang cukup.

6. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :

No Prinsip Tindakan Rasional


.

Tahap Pre Interaksi 1. Dengan menyiapkan alat


dengan benar maka dapat
1. Persiapkan alat
mempermudah dan
2. Melakukan feed back status
klien mempercepat pemasangan

3. Mencuci tangan 2. Ketepatan tindakan yang


akan dilakukan

3. Mencegah penyebaran
mikroorganisme

Tahap Orientasi 1. Menerapkan etika islami

1. Memberi salam 2. Membuat keadaan


pasienrileks
2. Mengatur posisi pasien
senyaman mungkin 3. Pasien memahami tujuan
prosedur serta meminta
3. Menjelaskan tujuan dan
persetujuan klien.
prosedur serta meminta
persetujuan pasien 4. Mendekatkan alat dilakukan
tindakan dan informed
4. Mendekatkan alat
consend

5. Memudahkan saat tahap


kerja

Tahap Kerja Tahap Kerja

1. Menjaga privasi 1. Memberikan privasi

2. Memastikan tabung masih 2. Mengecek oksigen


berisi oksigen yangdiberikan tersedia

3. Mengisi botol 3. Pelembab diperlukan


pelembabdengan aqua sesuai untukmenjaga kelembaban
batas
4. Menyambungkan selang Mukosahidung
binasal O2 dengan humidifier
4. Selang binasal merupakan
5. Mengatur posisi semi fowler alattransfortasi oksigen

6. Membuka flow meter 5. Posisi ini membantu


denganukuran yang sesuai mempermudah dalam
dengankebutuhan Penyaluran oksigen

7. Memastikan ada aliran udara 6. Ukuran pemberian


konsentrasi oksigen
8. Memasang kanula padahidung
tergantung alat yang
pasien dengan hati-hati
digunakan dan kebutuhan
9. Memperhatikan reaksi dan oksigen pada klien.
menanyakan respon pasien
7. Keteter nasal kanul : 1-
10. Merapikan pasien 6L/mnt (Konsentrasi 24-
44%)

8. Aliran udara menunjukan


adanya aliran oksigen yang
siap diberikan pada klien

9. Pemasangan yang tepat


sangat berpengaruh
terhadap suplay oksigen
yang diberikan

10. Verifikasi perasaan klien


apakah sudah tepat
oksigen masuk dan
dirasakan klien

11. Membuat rasa nyaman


pada klien

Tahap Terminasi Tahap Terminasi

1. Merapikan alat 1. Etika kerapian

2. Menanyakan perasaan klien 2. Memvalidasi tindakan yang


setelah dilakukan tindakan sudah dilakukan

3. Mendoakan kesembuhan klien 3. Menerapkan etika islami

4. Berpamitan 4. Menerapkan etika


keperawtan
5. Dokumentasi
5. Untuk pencatatan buku
6. Cuci tangan
statusdan pencatatan hasil

6. Mencegah penyebaran
mikroorganisme

7. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


penanganan :

1) Pemberian menggunakan kateter nasal dapat terjadi distensi lambung,iritasi


selaput lender nasofaring, aliran lebih dari 6 L/mnt dapat menyebabkan
nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, dan keteter mudah
tersumbat Pencegahan: pastikan pemberian oksigensesuai dengan
kebutuhan.

2) Pemberian menggunakan kanul nasal mudah lepas, karena kedalamankanul


hanya 1cm, dapat mengiritasi selaput lender Pencegahan: eratkanklem
nasal kanul ke telinga atau ke belakan kepala pasien agar kanulnasal tidak
mudah lepas

8. Tujuan tindakan tersebut dilakukan :

1) Memenuhi kekurangan oksigen

2) Mencegah hipoksia

3) Mengurangi beban kerja alat pernafasan dan jantung

9. Hasil yang didapat dan maknanya :Hasil: Oksigen nasal kanul berhasil
terpasang dan Maknanya: Kebutuhanoksigen klien terpenuhi ditandai dengan
klien merasa nyaman untuk bernafas

10. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukanuntuk


mengatasi masalah/diagnosa tersebut. (mandiri/kolaborasi) :

1) Monitor saturasi oksigen.

2) Pantau TTV pasien.

3) Berikan terapi nebulizer bila di perlukan.

4) Kolaborasi dengan dokter.

Anda mungkin juga menyukai