Anda di halaman 1dari 2

WEB OF CAUSATION

KELOMPOK 2 :
ASMA
1. Arsy Wulandari
2. Dhia Ilmi Imtinan
3. Ersa Putri N Asma merupakan gangguan radang kronis pada jalan nafas
4. Putri Devita P yang ditandai dengan responsivitas jalan nafas yang
5. Salma Utami berlebihan, edema jalan nafas, dan produksi mucus.
4A Regular

Faktor Ekstrinsik Faktor Ekstrinsik


1. Inhalasi alergen 1. Sakit
(Debu, serbuk-serbuk 2. Emosional :
dan bulu binatang Takut, stres,
2. Polusi Udara cema
3. Infeksi 3. Temprature FAKTOR RISIKO
4. Aktivitas Berlebihan 1. Usia
2. Keturunan
PEMERIKSAAN 3. Riwayat atopi
PENUNJANG
Reaksi Antigen - Antibody 4. Perubahan
Uji Kulit atau cuaca
RAST 5. gender
Melepaskan produk-produk
sel mast : Histamin,
bradikinin, prostaglandin,
anafilaksis

Mempengaruhi otot polos


dan kelenjar pada jalan nafas

Edema Peningkatan Kontraksi otot polos Peningkatan


dinding permeabilitas produksi sputum
bronkus kapiler
Spasme otot bronkus
KOMPLIKASI
(bronkopasme)
Peningkatan
Obstruksi Edema Mukosa
Emphysema sekresi mukus
saluran nafas Dispnea
KOMPLIKASI

Mempersempit Rangsangan Pneumonia


saluran pernapasan Asma batuk
Dx : Pola Napas
tidak Efektif
Sianotik Muncul pada malam
Dx : Ketidakefektifan
hari
Bersihan Jalan Napas
Dx : Gangguan
Dx : Gangguan Pola
Pertukaran Gas PEMERIKSAAN
Tidur PENUNJANG

1. Oksimetri Nadi Foto Rontgen


2. Analisa Gas Darah
NOC : NOC : NOC : NOC :
1. Status pernapasan : 1. Status pernapasan : 1. Tidur dengan 1. Status pernapasan :
ventilasi pertukaran gas tenang patensi jalan napas
2. Kepatenan jalan 2. Manajemen diri : 2. Perasaan nyaman
napas asma 3. Kebutuhan istirahat KH :
cukup 1. Mempertahankan
KH : KH :
kepatenan jalan napas
NIC :
1. Suara napas bersih, 1. Suara napas bersih, dengan suara napas
tidak ada sianosis dan tidak ada sianosis 1. Peningkatan bersih
dyspnea (mampu dan dyspnea kualitas tidur 2. Menunjukan perilaku
mengeluarkan ( mampu 2. Ciptakan yang bertujuan untuk
sputum, mampu mengeluarkan lingkungan yang meningkatkan
bernafas dengan sputum, mampu nayaman, tenang bersihan jalan napas.
mudah) bernafas dengan dan bersih
NIC :
2. Menunjukan jalan mudah, tidak ada 3. Peningkatan koping
napas yang paten pursed lips) 4. Berikan benda- Manajemen jalan napas
2. Tanda-tanda vital benda yang familier
NIC : dalam batas normal pada anak 1. Observasi bunyi
5. Berikan susu hangat napas atau auskultasi
1. Observasi
NIC : sebelum tidur suara napas. Catat
adanya tanda-
6. Hindari suara keras suara napas tambahan
tanda 1. Pantau tanda-tanda
dan penggunaan seperti wheezing,
hipoventilasi vital dan irama
lampu saat tidur crackles atau ronkhi
2. Kaji irama dan jantung
mlam 2. Kaji dan pantau
frekuensi 2. Kaji frekuensi dan
frekuensi pernapasan
pernafasan kedalaman
3. Observasi secret :
3. Pantau tanda- pernapasan, catat
Jumlah, warna,
tanda vital penggunaan otot
konsistensi, bau.
4. Auskultasi suara aksesoris.
4. Ajarkan batuk efektif
nafas, catat 3. Tinggikan kepala
5. Lakukan hisap lendir
adanya suara tempat tidur dengan
dengan hati-hati
tambahan sudut 30 – 40
apabila klien tidak
5. Latihan nafas derajat
mampu
6. Kolaborasi 4. Kaji dan pantau
mengeluarkan lender
dengan dokter warna kulit dan
sendiri
pemberian membrane mukosa
6. Lakukan fisioterapi
bronkodilator secara rutin
dada
7. Pemberian terapi 5. Auskultasi bunyi
7. Anjurkan klien untuk
kortikosteroid napas, perhatikam
sering minum hangat
area penurunan
aliran udara dan Kolaborasi
DAFTARsuara
PUSTAKA
tambahan
1. Kolaborasi dengan
1. Axton, Sharon. 2014. Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik.
dokter pemberian
Jakarta: EGC
nebulizer
2. Kyle, Terri. 2015. Buku Praktik Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC
2. Kolaborasi dengan
3. Kyle, Terri. 2016. Buku Ajar Keperawatan Pediatri Edisi 2 Vol.3.
dokter dalam
Jakarta: EGC
pemberian terapi
4. Nelson. 2014. Ilmu Kesehatan Anak Esensial Edisi 6. Singapur:
bronkodilator
Elsevier
5. Normarida, Soraya. 2014. Hubungan Riwayat Atopik Orang Tua dan
Kejadian Asma pada Anak Usia 13-14 Tahun di Samarinda.
Yogyakarta : Jurnal Medika Muda

Anda mungkin juga menyukai