Anda di halaman 1dari 3

Checklist Penilaian RJP 2015

Nomor Peserta :…………

No Step 0 1 2 3
1 (D)Danger: Memeriksa keamanan penolong,lingkungan, dan korban.Posisi
penolong di sebelah kanan / kiri korban. Memperkenalkan diri bila diperlukan.
2 (R) Response: Memeriksa respon korban (Shake and Shout)
3 (S) Shout for help: Bila tidak memberikan respon, maka segera hubungi 118
atau rumah sakit terdekat atau aktifkan Emergency Medical Service (termasuk
aed)
4 (C) Circulation: Cek denyut nadi karotis maksimal 10 detik. Jika tidak ditemukan
nadi atau ragu maka segera lakukan kompresi.
5 (C) Circulation: Lakukan kompresi dada dengan benar, titik kompresi di tengah
dada, posisi badan dan kaki penolong tepat-sesuai posisi pasien dan penolong,
sebaiknya menempatkan pasien dialas keras. Kompresi dilakukan sebanyak 30
kali, dgn kecepatan lebih dari 100 - 120 kali per menit, kedalaman 5 cm, dan
recoil.
6 (A) Airway: Membuka jalan napas dengan head tilt chin lift , atau jawthrust bila
dicurigai cedera servikal
7 Menghilangkan sumbatan di mulut dengan metode finger swab atau dengan
kassa / suction
8 (B) Breathing: Memeriksa pernapasan secara simultan ketika memeriksa
respon korban, tidak bernafas atau tidak bernafas normal.
9 Melakukan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut sebanyak 2 kali (masing-
masing 1 detik)
10 Melakukan RJP dengan frekuensi dan ritme yang benar (30 kompresi dengan
frekuensi 100 - 120 x/ menit dan kedalaman 5-6 cm, nafas buatan 2 kali)
11 Cek tiap 2 menit (setiap 5 siklus)
12 Mengetahui kapan CPR dihentikan dan jangan dihentikan, serta kapan dilakukan
posisi pemulihan
13 Memposisikan posisi pemulihan dan mengevaluasi vital sign pasien
TOTAL
Nilai
No Aspek yang dinilai
0 1 2
1. Membaca basmalah
2. Mencuci tangan dan menggunakan handschoen bersih
3. Mempersiapkan alat untuk intubasi ET.
Mengecek semua fungsi alat (Stetoskop, Tube-endotracheal& orolaryngeal, Ambu-
bag, Laringoskop, Tape)
Menentukan ukuran ET sesuai dengan penderita (keadaan darurat, pilih ukuran 7,5, )
4. Memberikan oksigenasi awal dengan facemask manual, sampai tidak sianosis, dapat
mempertimbangkan pemberian muscle relaxan (succinylcolin)
5. Posisikan pasien dalam sniffing position
6. Posisikan tangan. Tangan kiri memegang gagang laringoskop dan memasukkan bilah
laringoskop melalui sudut mulut kanan, menyusuri pinggir kanan lidah dengan lembut
hingga mencapai valecula
7. Visualisasikan laring. Angkat laringoskop ke atas dan ke depan dengan kemiringan
30-40 derajat sejajar dengan aksis pergelangan tangan dan visualisasikan laring/
plica vocalis (jangan menggunakan gigi sebagai titik tumpu).
8. Memasukkan ET ke dalam laring, masukkan pipa sampai angka 22 pada gigi pasien
(dewasa).
Waktu yang dibutuhkan memasukkan ET setara dengan sekali menahan nafas/ 30x
kompresi dada.
Lepaskan laringoskop dari bibir.
Bila gagal maka kembali ke oksigenasi
9. Kunci balon pipa ET dengan spuit 5-10 cc
10. Hubungkan pipa ET dengan ambu-bag.
Lakukan ventilasi untuk pengecekan posisi ET dan melihat pengembangan dada
untuk memastikan tepat masuk paru-paru
11. Memastikan ET terpasang tepat pada tempatnya
 Lihat pengembangan dada tiap kali melakukan ventilasi (simetris/ tidak)
 Lakukan pengecekan ke lambung dengan stetoskop serta paru-paru kanan dan
kiri (simetris/ tidak, bila tidak, masuk salah satu dari paru)
 Bila masuk ke lambung, deflasi balon segera, lepas ET. Ventilasi kembali
dengan ambu-bag, kemudian reintubasi.
 Bila masuk salah satu bagian paru, deflasi balon dan tarik sedikit ET.
Kembangkan balon, cek ulang suara nafas di paru-paru.
12. Bila berhasil, lakukan ventilasi dengan ritme 12-16x/ menit, volume sesuai
pengembangan dada / inspirasi orang normal.
Bila gagal, lepas ET dan lakukan ventilasi dengan ambu-bag. Diulang ke oksigenasi.
Tiga kali tidak berhasil cari bantuan orang yang lebih ahli dan tetap memberikan
oksigenasi.

Anda mungkin juga menyukai