Anda di halaman 1dari 65

Pemateri: Ns. Maxi Puasa, S.

Kep

EMERGENCY NURSING –
Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)
RSUD Bumi Panua
10 – 14 Oktober 2017

HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA


Multiple trauma :
50 th – perdarahan hebat, trauma kepala, scalp belakang kepala
terkelupas, trauma dada, open fracture Humerus Dextra.
Tidak sadar, pucat, dingin, basah,
Di UGD nafas ngorok kadang2 tersengal-2. Diberi O2 masker 6lpm

Kondisi yang paling cepat A. Trauma kepala


membuat korban meninggal B. Perdarahan hebat
adalah problem pada : C. Obstruksi (pembuntuan) jalan nafas
D. Gagal ginjal
E. Sepsis
• Jika jalan nafas tersumbat
– 2-3’ kemudian oksigen paru habis
• Jika oksigen paru habis
– 2-3’ kemudian oksigen darah habis
• Jika oksigen darah habis
– 2-3’ kemudian jantung berhenti
Pasien obstruksi (A) atau apnea (B)
akan mati dalam 6-9 menit

Pasien shock berat (C)


akan mati dalam 1-2 jam

Pasien coma (D)


akan mati dalam 1 minggu
• KEGAGALAN MENGENAL AIRWAY YANG
TERSUMBAT
• KETERLAMBATAN MEMBANTU
VENTILASI
• KESULITAN TEKNIS (CTH: ANATOMIS)
• ASPIRASI ISI GASTER
AIRWAY
PROBLEM
AIRWAY PROBLEM
AIRWAY PROBLEM
A-AIRWAY PENGKAJIAN

• LIHAT - LOOK
– Gerak dada & perut
– Tanda distres nafas
– Warna mukosa, kulit
– Kesadaran (gelisah)
• DENGAR - LISTEN
– Gerak udara nafas dengan
telinga
• RASA - FEEL
– Udara nafas dengan pipi
( Look - Listen - Feel )
SUMBATAN JALAN
NAFAS
SUMBATAN JALAN NAPAS TOTAL
PADA KORBAN TERSEDAK SERING DIJUMPAI
HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT:
• KORBAN MERASA TERCEKIK
• ADA KAITANNYA DENGAN MAKANAN (PADA BAYI: SUSU)
• TIDAK DAPAT BICARA < BERNAPAS
• MUKA SEMBAB DAN BIRU
• SEMULA SADAR TIDAK SADAR
ABDOMINAL CHEST FINGER
THRUST THRUST SWEEP
PENANGANAN PADA BAYI

BACK BLOW CHEST THRUST


SUMBATAN JALAN NAPAS PARSIAL

 Snoring  sumbatan oleh pangkal lidah jatuh ke


belakang

 Gargling  sumbatan oleh benda cair

 Stridor (Crowing)  sumbatan oleh benda


padat/oedema laring/faring
head tild chin lift
Jaw Thrust

OROFARINGEAL
TUBE

Pasien Tanpa
Refleks Batuk
NASOFARINGEAL
TUBE
TRACHEOSTOMIE
LMA: Laryngeal Mask Airway
Jalur darurat untuk oksigenasi ( Jet Insuflation )
bertahan 30-45 menit karenatidak dapat
membuang CO2
CURIGA FRAKTUR SERVICAL
Immobilisasi leher sejak ditempat
kejadian.
In-line immobilisation dan collar brace

Perhatikan posisi tangan penolong


In-line immobilisation
to prevent further injury

PPGD-Jayapura 2012
• Look – Lihat-Inspeksi:
gerak dada, cuping hidung, sela iga, luka
terbuka, jejas, frekuensi nafas,
kedalaman, irama.....
• Listen – Dengar- Auskultasi :
suara nafas, suara tambahan (RONCHI)....
• Feel - Rasa:
udara nafas keluar hidung mulut...
• Palpasi: gerak dada, krepitasi?
• Perkusi - Ketuk: Redup ? Hipersonor ?
MENILAI PERGERAKAN DADA NORMAL

- DADA BERGERAK SIMETRIS


- FREKWENSI
- IRAMA TERATUR
- KEDALAMAN SAMA
- TIDAK ADA RETRAKSI OTOT PERNAPASAN
- EKSPIRASI LEBIH PANJANG DARIPADA INSPIRASI

KARAKTERISTIK NAFAS ADEKUAT


• Normal ==> Rate
Irama
Kualitas dan kedalaman
• Tidak ada nafas  beri nafas
buatan + O2
• Ada nafas sengal-sengal 
beri nafas buatan + O2
• Ada nafas cepat > 25, gerak
cuping hidung, retraksi
intercosta  beri O2 +
siapkan nafas buatan
MULUT KE MULUT KE
MULUT MASKER
BAG VALVE MASK
( AMBU BAG )

"Bagging" : lebih baik berdua


O2 < 50%
O2

Valve
O2 > 90%
Bag O2
Mask
Pemberian Oksigen
1. Binasal Kanula
Flow : 2 – 4 Liter /mnt
FiO2 : 24-32%
2. Simple Mask
Flow : 6-8 l/mnt
FiO2 : 35 – 60 %
3. Rebreathing Mask
Flow : 8-10 l/mnt
FiO2 : 60-80%
4. Non Rebreathing Mask (NRM)
Flow : 10-12 l/mnt
FiO2 : 80-95%
Jackson Rees
Ventilator

Flow O2 : 8-10 lpm


FiO2 : 100%
PULSE Oksimetri
NILAI SATURASI

Nilai Normal Nilai Abnormal

95 – 100% • 85 – 90% : Hipoksia jaringan ringan

• 78 – 85% : Hipoksia jaringan sedang

• < 75% : Hipoksia berat


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
NILAI SATURASI
Penurunan Terbaca Terbaca Tinggi
Saturasi Rendah
•Posisi probe •Pengaruh cat Pengaruh lampu
yang tidak tepat kuku bedah
•Pergerakan •Kulit berwarna fluorescent
pasien gelap
•Pengaruh •Pengaruh
cahaya lampu
•Vasokonstriksi •Hemodilusi
•Pulsasi vena
pada daerah
pemasangan
•Edema perifer
SUSUNAN
SISTIM
SIRKULASI

POMPA JANTUNG

PIPA PEMBULUH
DARAH

AIR DARAH
PEMBULUH
JANTUNG DARAH

DARAH
SUMBER PERDARAHAN

>Memancar, berdenyut, merah segar karena mengandung O2


ARTERI >Kehilangan cepat
>Karena memancar dengan tekanan menghalangi pembekuan

> Mengalir, warna merah tua, karena mengandung O2 sedikit


> Vena dalam berdiameter besar, perdarahan seperti berasal
VENA dari arteri, tetapi kehilangan darah lebih lambat, karena dinding
tipis maka cepat kolaps

> Merembes, warna merah sedikit lebih tua dari darah arteri
KAPILER > Mengalir lambat akan terjadi pembekuan 6-8 menit
SUSUNAN SISTIM
SIRKULASI SYOK
syok

Tamponade jantung
POMP JANTUNG Tension Pneumo
A thoraks

PEMBULUH Robekan, Dilatasi


PIPA
DARAH Pembulu darah

AIR DARAH Kehilangan


darah
GEJALA SYOK TRAUMA

Mukosa
pucat/kebiruan SYOK HEMORAGIK
(bibir, lidah, telinga)

Penurunan kesadaran

KELAS
PERDARAHAN
Nadi cepat dan lemah
CIRCULATION

DIAGNOSA TATALAKSANA

EVALUASI
KASUS :
Seorang perempuan berusia 20 tahun masuk IGD dengan
fraktur terbuka 1/3 proksimal kruris sinistra disertai
perdarahan. Hasil pengkajian menunjukan pasien tampak
pucat, nadi cepat dan dangkal, pernapasan 20x/menit.
Pasien dilakukan pemasangan IVFD RL 500 ml habis
dalam waktu 3 jam, menggunakan infuset dengan faktor
tetesan 20.
Pertanyaan soal:
Berapakah jumlah tetesan cairan pada kasus di atas ?
Rumus hitung cepat
Makro :
Jumlah cairan/ waktu x 4 (faktor tetesan 15)
Jumlah cairan/ waktu x 3 (faktor tetesan 20)

Mikro :
Jumlah cairan/ waktu (faktor tetesan 60)

Perbandingan cairan yang keluar dan masuk 1:3

Anda mungkin juga menyukai