\zz
PEDOMAN STANDAR MINIMAL
TAHUN 2(}I8
Pedoman Standar Minimal Tahun 2018 ini dibuat dalam rangka memenuhi kebutuhan Perusahaan Jasa
Konsultansi Nasional untuk mehyusun Penawaran Harga (Usulan Biaya) serta dapat digunakan oleh Pengguna
Jasa sebagai acuan dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
unfuk kegiatan jasa konsultansi.
Sebagaimana diketahui bahwa Peraturan Presiden Republik lndonesia No. 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan
BaranglJasa Pemerintah (yang merupakan perubahan ke-empat atas Peraluran Presiden Republik lndonesia
No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), pada Pasal 66 ayat (5) huruf a disebutkan
bahwa Harga Perkiraan Sendiri (HPS) digunakan sebagai alat unluk menilai kewajaran penawaran termasuk
rinciannya. Kemudian pada Pasal 66 ayat (7) huruf a dan c disebutkan bahwa Penyusunan HPS dikalkulasikan
secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan meliputi Harga Pasar setempat
menjelang dilaksanakannya Pengadaan Barang / Jasa, dan informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara
resmi oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan Undang-Undang Republik lndonesia No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, pada Pasal 43
ayat (2) disebutkan bahwa "Dalam hal pemilihan penyedia layanan Jasa Konsultansi Konstruksi yang
menggunakan tenaga kerja konstruksi pada jenjang jabatan ahli, Pengguna Jasa harus memperhatikan
standar remunerasi minimal", dan pada ayat (3) disebutkan bahwa "Standar remunerasi minimal
sebagaimana dimaksud pada ayat {2) ditetapkan oleh Menteri", serta pada Pasal 93 disebutkan bahwa
"Setiap Pengguna Jasa yang menggunakan layanan profesional tenaga kerla konstruksi pada kualifikasi
jenjang jabatan ahli yang tidak memperhatikan standar remunerasi minimal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 43 ayat (2) dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis dan/atau denda
administratif'.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.
'19/PRTIM/2017, tentang Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli
Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi, pada Pasal I disebutkan bahwa "Besaran Remunerasi Minimal
Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli ditetapkan dalam Keputusan Menteri", dan pada
Pasal 12 ayat (1) disebutkan bahwa "Setiap Pengguna Jasa yang menggunakan layanan profesional
Tenaga Keria Konstruksi pada kualifikasi Jenjang Jabatan Ahli yang tidak mematuhi standar Remunerasi
Minimal dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis oleh atasan langsung", serta pada ayat (2)
disebutkan bahwa "Setiap Penyedia Jasa yang memberikan layanan profesional Tenaga Kerja Konstruksi
pada kualifikasi Jenjang Jabatan Ahli yang tidak mematuhi standar Remunerasi Minimal dikenai sanksi
administratif yang diatur oleh masing.masing Asosiasi Perusahaan atau Asosiasi Profesi untuk
dilaporkah kEpada Menteri".
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik lndonesia No.
897i KPTS/M/2017, tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli
Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi, telah memutuskan dan menetapkan pada Lampiran | "Besaran
Remunerasi Minimal Tahun 2018", dan pada Lampiran ll "lndeks Standar Remunerasi Minimal Per Provinsi
Tahun 2018".
Dalam menggunakan Pedoman Standar Minimal Tahun 2018 ini, dipakai ketentuan sebagai berikut:
1. Biaya Langsung Personil untuk jasa konsultansi dihitung dengan mempertimbangkan dan berdasarkan
Harga Pasar yang berlaku dan wajar serta didukung dengan studi perbandingan, penelitian yang
komprehensif se(a dokumen-dokumen yang dapat dipertanggungawabkan.
3. Biaya Langsung Persoflil terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu Biaya Langsung Personil unluk pengadaan jasa
dalam rangka Undangan Pelelangan lntemasional (lCB) dan Biaya Langsung Personil untuk pengadaan
jasa dalam rangka Undangan Pelelangan Nasional (NCB).
4. Mata uang yang dipergunakan untuk Undangan lntemasional (lCB) dan Undangan Nasional (NCB)
adalah dalam bentuk mata uang rupiah-
5. Biaya Langsung Personil bagi seorang Tenaga Ahli yang memberikan jasa konsultansi dihitung menurut
jumlah satuan wahu tertentu (bulan, minggu, hari, jam) ditetapkan berdasarkan pengalaman profesional
yang setara (comparable expenences) sejak lulus dari pendidikan tinggi.
6. Biaya Langsung Personil Tenaga Ahli Nasional untuk pengadaan jasa konsultansr dalam rangka
Undangan Pelelangan lnternasional (lCB) tercantum dalam Tabel 1-18 dan berlaku sama besamya di
seluruh Provinsi lndonesia.
7. Biaya Langsung Personil Tenaga Ahli Nasional untuk pengadaan jasa konsultansi dalam rangka
Undangan Pelelangan Nasional (NCB) tercantum dalam Tabel 2-18 berlaku untuk Provinsi DKI Jakarta
(sebagai Benchmark).
8. Biaya Langsung Personil Tenaga Sub Profesional tercantum dalam Tabel 3-18 berlaku untuk Provinsi
DKI Jakarta (sebagai Benchmark).
9. Biaya Langsung Personil Tenaga Pendukung tercantum dalam Tabel 4-18 berlaku untuk Provinsi DKI
Jakarta (sebagai Benchmark).
10. Indeks Biaya Langsung Personil per Provinsi dengan Benchmarking DKI Jakarta telcantum pada Tabel
5-18.
11 . Biaya Langsung Personil Tenaga Ahli, Tenaga Sub Profesional serta Tenaga Pendukung untuk masing-
masing Provinsi dr lndonesia (diluar Provinsi DKI Jakarta) dihitung dengan mengalikan Biaya Langsung
Personil di Provinsi DKI Jakarla (sebagai Benchmark) dengan lndeks Biaya Langsung Personil per
Provinsi (Tabel 5-18).
12. Biaya Langsung Personil (Tenaga Ahii dan Tenaga Sub Profesional) yang dihitung sudah mencakup Gaji
Dasar (Baslc Sa/a,y) termasuk PPh-21, Beban Biaya Sosial (Social Charge), Beban Biaya Umum
toverhead Cost\, dan Keunlungan (Profit/F ee).
SBOM=SB0B/4,1
SBoH=(SBoB/22) x1,1
SBoJ = (SBOH l8) x 1,3
dimana:
SBOB = Satuan Biaya Orang Bulan (Person Monfh Rafe)
SBO[,4 = Satuan Biaya Orang lVinggu (Person Week Rate)
SBOH = Satuan Biaya Orang Hari \Person Day Rate)
SB0J = Satuan Biaya Orang Jam (Person Hour Rate)
dimana:
GD = Gali Dasar (8aslc Sa/arlz)
BBS = Beban Biaya Sosial (Soclal Charge)
BBU = Beban Biaya Umum (Overhead Cos$
K : Keuntungan (ProftUFee)
1. Biaya Langsung Non Personil adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan proyek yang dibuat dengan mempertimbangkan dan berdasarkan Harga Pasar yang wajar dan
dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan perkiraan kegiatan. Biaya Langsung Non Personil ini
terdlri dari 3 (tiga) komponen yaitu:
a. Reimbursable (Tabel 6A-18), adalah biaya yang dapat diganti yang sebenarnya dikeluarkan oleh
konsultan untuk pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya (af cosf) dan kegiatan yang
ditetapkan, seperti:
b. Fixed Unit Rale (Tabel 68-18), adalah biaya yang dikeluarkan oleh konsultan berdasarkan harga
satuan yang pasti dan tetap untuk setiap item I unsur peke(aan dengan volume yang diperkirakan,
seperti:
.'
Biaya Pelaporan
-t)
Sewa Peralatan Penunjang
. Dan biaya-biaya lainnya untuk menunjang kebutuhan pekerjaan.
**) Biaya Langsung Non Personil ini untuk Provinsi lain (diluar DKI Jakarta) dikalikan dengan lndeks
Biaya Langsung Non Personil per Provinsi (Tabel 7-'18).
c. Lump Sum (l-abel 6C-18), adalah biaya suatu atau beberapa item / unsur pekerjaan dalam batas
waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta dibayarkan sekaligus, seperti:
2. Untuk komponen kegiatan yang dibelanjakan di dalam negeri dengan sumber pembiayaan melalui dana /
pinjaman luar negeri, nilai kontrak dinyatakan dalam Rupiah.
3. lndeks Biaya Langsung Non Personil per Provinsi dengan Benchmarking Prouinsi DKI Jakarta tercantum
pada Tabel 7-18.
') ReterensiBiaya MinimalTahun 20'18 dan bedaku sama besarnya di seluruh Provinsi lndonesia.
") 51 dengan pengalaman kurang dari 3 tahun dianggap Sub Profess,bnal (lihat Tabel 3-18).
1
*) 22,500,000 29,000,000
TENAGA AHLI (TIDAK PUNYA SKA/ SKK) > 2
*) 24,500,000 3'1,000,000
1 3 18,000,000 26,250,000 33,000,000
AHLI I\,,IUDA > '19,500,000
2 4 28,000,000 35,000,000
1 3 5 21.000.000 30,000,000 37,000,000
AHLI IVADYA > 2 4 6 22.500.000 31,750,000 39,000,000
3 5 7 24.000.000 33.500.000 4'1,000,000
1 4 6 I 25.500.000 35,500,000 43.000.000
2 5 7 I 27.000.000 37.250.000 45.000,000
3 6 I 10 28.500.000 39.000.000 47.000.000
4 7 I 11 30.000.000 41.000.000 49.000.000
5 I 10 12 31.500.000 42.750.000 51.000.000
6 I 11 13 33.000.000 44.500.000 53.000.000
7 10 12 14 34.500.000 46.500.000 55.000.000
8 11 13 15 36.000.000 48.250.000 57.000.000
') Referensi Biaya MinimalTahun 2018 (b enchnarking DKI Jakarta dengan lndeks = 1,000).
") S'1 dengan pengalaman kurang dari 3 tahun dianggap Sub Professlona/ (lihat Tabel 3-18)
Biaya Langsung Personil untuk Provlnsi lain (diluar DKI Jakarta) dikalikan dengan lndeks Biaya Langsung Personil
per Provinsi (Tabel 5-'18).
Catatan:
1. Undang-lJndang Republik lndonesia No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konskuksi, pada Pasal pada Pasal 70
ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap tenaga keia konsiruksi yang bekerja di bidang Jasa Konskuksi wajib
memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK).
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik lndonesia No. 19/PRTIM/2017, tentang
Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa
Konsultansi Konstruksi, pada Pasal 4 ayat (2) disebutkan bahwa Tenaga Kerja Konstruksi yang memberikan
layanan jasa konsuliansi konstruksi harus memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja sesuai Jenjang Jabatan Ahli.
6 Biaya-Langsung Personir untuk renaga Ahri utama, pendidikan s2 r setara, dengan pengaraman 5 tahun
Rp.42.750.000,- =
7' Biaya Langsung Personir untuk renaga Ahri utama, pendidikan s3 / selara, dengan pengaraman 5 tahun
Rp. 51.000.000,- =
TNK|NDO 2018
Hal.7
Tabel 3.18
\z
,i"j..\,**,**
9. /NSPECIOR 10,350,000
10. SUR YEYOR 9,300,000
l Referensi Biaya MinimalTahun 2018 (ben chmarking DKI Jakarla dengafl lndeks = 1,000).
Biaya Langsung Personil untuk Provinsi lain (diluar DKI Jakarta) dikalikan dengan lndeks Biaya Langsung
Personil per Provinsi (Tabel 5-18).
') Referensi Biaya Minimal Tahun 2018 (benchnarking OKI Jakarta dengan lndeks = 1,000).
Biaya Langsung Personil untuk Provinsi lain (diluar DKI Jakarta) dikalikan dengan Indeks Biaya Langsung
Personil per Provinsi (Tabel 5-18).
NO PROVINSI INDEKS
1 Nanqqroe Aceh Darussalam 1,117
2 Sumatera Utara 0,964
3 Sumatera Barat 0,915
4 Riau 0,987
Kepulauan Riau 1,018
6 Jambl 0,897
7 Sumatera Selatan 0,929
I Kepulauan Bangka Belitung 0,934
I Bengkulu 0,865
'10 Lampung 0,878
'11 Banten 0,907
12 DKI Jakarta {Benchmark ng} 1,000
IJ Jawa Barat 0,853
14 Jawa Tenqah 0,842
tc Dl Yogyakarta 0,845
16 Jawa Timur 0,926
17 Bali 0,880
18 Nusa Tenqgara Barat 0,918
19 Nusa Tenqqara Timur 0,916
20 Kalimantan Barat 0,866
21 Kalimantan Tengah 0,928
22 Kalimantan Selatan 0,946
23 Kalimantan Timur 0,998
24 Kal;mantan lltara n ooo
lndeks ini berlaku apabila pelaksanaan operasional pekerjaan / proyek berlangsung di Provinsi tersebut
dengan Tenaga Ahli juga berasal dari Provinsi tersebut.
Apabila Tenaga Ahli berasal dari luar Provinsi tersebut, maka yang dipakai adalah lndeks Biaya Langsung
Personil (BLP) Provinsi mana yang lebih tinggi.