Anda di halaman 1dari 35

RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI

(RKK) - PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan :
Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang

B.2. Rencana Tindakan (sasaran dan program)

B.3. Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C.1. Sumber Daya

C.2. Kompetensi

C.3. Kepedulian

C.4. Komunikasi

C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1. Perencanaan Operasi

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan Evaluasi

E.2. Tinjauan Manajemen

E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi


RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN


KONSTRUKSI

A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal

CV. RENKAR RAYA adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada


komitmen untuk turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi.
Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan Kerja Konstruksi adalah penting
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu
kami berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan
menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan
perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3).

CV. RENKAR RAYA yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi berkomitmen


dan peduli terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian
penanganan isu keselamatan konstruksi dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan


konstruksi dan membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh
kegiatan pelaksanaan konstruksi
2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi
terhadap seluruh tenaga kerja maupun masyarakat didalam lingkungan
kerja konstruksi
3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana
keselamatan konstruksi bedasarkan perundang-undangan yang
berlaku dalam keselamatan konstruksi nasional
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan
pencemaran lingkungan
5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan
konstruksi serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan

CV. RENKAR RAYA konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek


Keselamatan Kerja Konstruksai secara efektif dan efesien dengan cara :

1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal


perusahaan mengenai tanggung jawabnya dalam pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan.
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan
dengan K3, serta mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan
operasi perusahaan.
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja.
4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko
K3.
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung


jawabnya.
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada
seluruh personil secara berkala.

ORGANISASI K3

Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.

KETUA/ PENANGGUNG
JAWAB K3

PETUGAS KOMUNIKASI PETUGAS TEKNIK

KOORD. KOORD. KOORD. KOORD. KOORD. DARURAT


KEBAKARAN EVAKUASI P3K HURU-HARA LINGKUNGAN

PETUGAS PETUGAS PETUGAS SECURITY


APAR EVAKUASI / P3K
RESCUE

Kendari, 24 Mei 2019

CV. RENKAR RAYA

RESPIANSYAH, SE
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : RESPIANSYAH, SE
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk : CV. RENKAR RAYA
dan atas nama

dalam rangka pengadaan pekerjaan : Pengadaan Rehabiltasi Berat Pagar Keliling


Rumah Sakit pada Pokja 61 Biro Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Setda
Prov.Sultra berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi
terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan
konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan prosedur (SOP).

Kendari, 24 Mei 2019

CV. RENKAR RAYA

RESPIANSYAH, SE
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

B. PERENCANAA KESELAMATAN KONSTRUKSI

CV. RENKAR RAYA sebagai Penyedia Jasa pada Paket Pekerjaan : Pengadaan
Rehabiltasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit membuat Identifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko, Penanggung Jawab untuk
diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak sesuai lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.

Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko K3, Skala Prioritas K3, Pengedalian
Resiko K3, dan Penanggung Jawab K3 terdapat pada tabel berikut ini :
B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang

Nama Perusahaan : CV. RENKAR RAYA


Kegiatan : Pengadaan Rehabiltasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
Lokasi : RSJ Prov. Sultra
Tanggal dibuat : 24 Mei 2019
halaman : 1 / 3
PENILAIAN RESIKO K3
SKALA
NO. JENIS/TYPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK TINGKAT PENETAPAN PENGENDALIAN RESIKO K3
KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS
RESIKO
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 - Pengukuran/Pemasangan - Kecelakaan kerja pada umumnya Kondisi tidak aman/berbahaya 3 3 3 3 Menggunakan APD
Patok-patok - Kecelakaana kibat Terkena palu saat Tangan memar/luka 1 2 2 3 Menyusun instruksi kerja
memasang patok
- Tertusuk ujung patok yang runcing Kaki/tangan luka 1 2 2 3 Melakukan pelatihan kerja
- Kaki terinjak pacahan beling Kaki berdarah dan tetanus 1 2 2 3 Menggunakan APD
- Kaki menginjak bekas paku karat Kaki berdarah dan tetanus 1 2 2 3 Menggunakan APD

2 - Pembangunan Direksi Keet & - Kecelakaan kerja Kondisi tidak aman/berbahaya 3 3 3 3 Mengunakan Metode Kerja
Bangsal kerja - Terjatuh dari bangunan Tulang patah / retak 1 2 2 3 Menyusun instruksi kerja
- Terkena Alat kerja Kaki dan tangan lecet 1 3 3 2 Melakukan pelatihan kerja
- Tertimpa Material Badan Memar/Cedera 1 1 1 3 Pengunaan APD yang sesuai

3 Mobilisasi & Demobilisasi - Kecelakaan kerja Kondisi tidak aman/berbahaya 1 1 1 3 Menggunakan APD
- Kecelakaan Lalulintas Kerusakan & kecelakaan kerja 3 3 3 1 Menaati peraturan lalu lintas
- Terlindas Kendaraan Kerusakan & kecelakaan kerja 1 2 2 3 Mengikuti SOP Pengoperasian alat Berat
- Kerusakan pada prasarana umum Kerusakan & kecelakaan kerja 1 3 3 2 Menaati peraturan lalu lintas

4 Galian Tanah Pondasi - Kecelakaan kerja Kondisi tidak aman/berbahaya 1 1 1 3 Menggunakan APD
- Kerusakan pada prasarana umum Kerusakan & kecelakaan kerja 1 1 1 3 Mengikuti instruksi kerja K3
- Terpeleset Tulang patah / retak 2 1 2 3 Menaati Peraturan K3
- Lokasi Galian amblas Badan Memar/Cedera 1 1 1 3 Mengikuti instruksi kerja K3
- Kecelakaan terkena alat gali Kaki / tangan luka 2 1 2 3 Menggunakan APD
- Tertimbun Badan Memar/Cedera 2 2 3 1 Mengikuti instruksi kerja K3
halaman : 2 / 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

5 Pek. Batu Kosong - Kecelakaan kerja Kondisi tidak aman/berbahaya 1 1 1 3 Mengunakan Metode Kerja / SOP
- Kecelakaan akibat salah pemakaian alat Badan Luka/Memar 1 2 2 2 Menyusun instruksi kerja
- Kaki/tangan tertindis batu Kaki/Tangan Luka 1 1 1 3 Menggunakan APD
- Kecelakaan akibat tertimpa material Badan Luka/Memar 1 1 1 3 Menggunakan APD

6 Pek. Pasangan Gunung - Gangguan kesehatanakibat kondisi Kondisi tidak aman/berbahaya 1 1 1 3 Mengunakan Metode Kerja / SOP
kerja secarau umum
- Kecelakaan akibat terkena alat kerja Badan Luka/Memar 2 3 3 1 Menyusun instruksi kerja
- Tangan pekerja terjepit batu Tangan Luka/Memar 1 1 1 3 Melakukan pelatihan kerja
- Kecelakaan akibat tertimpa material batu Badan Cidera 1 2 2 2 Pengunaan APD yang sesuai
- Iritasi terkena adukan semen Tangan Luka/Memar 1 2 2 2 Pengunaan APD yang sesuai

7 Pek. Beton - Gangguan kesehatan akibat kondisi Kondisi tidak aman/berbahaya 1 2 2 3 Mengunakan Metode Kerja / SOP
kerja secara umum
- Kecelakaan akibat terkena alat kerja Kaki/Tangan Luka 1 2 2 2 Mengikuti instruksi kerja K3 + Rambu
- Iritasi akibat terkena adukan campuran Luka pada tangan/kaki 1 1 1 3 Pengunaan APD yang sesuai
- Tangan terkena palu/paku pada saat Luka pada tangan/kaki 1 2 2 2
Pemasangan bejisting

8 Pekerjaan Pasangan Bata - Gangguan kesehatan akibat kondisi Kondisi tidak aman/berbahaya 1 2 2 3 Mengunakan Metode Kerja / SOP
kerja secara umum
- Kecelakaan akibat terkena alat kerja Kaki/Tangan Luka 1 2 2 2 Mengikuti instruksi kerja K3 + Rambu
- Iritasi akibat terkena adukan campuran Luka pada tangan/kaki 1 1 1 3 Pengunaan APD yang sesuai
- Tangan terkena palu/paku pada saat Luka pada tangan/kaki 1 2 2 2
Pemasangan bejisting kansten

9 Pek Plesteran + Acian - Gangguan kesehatan akibat kondisi Kondisi tidak aman/berbahaya 1 2 2 3 Mengunakan Metode Kerja / SOP
kerja secara umum
- Kecelakaan akibat terkena alat kerja Kaki/Tangan Luka 1 2 2 2 Menyusun instruksi kerja
- Kecelakaan akibat terhirup semen Tangan/Kaki Iritasi 1 2 2 2 Pengunaan APD yang sesuai
- Tangan iritasi terkena adukan semen Sesak napas 1 2 2 2 Pengunaan APD yang sesuai
halaman : 3 / 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

10 Pekerjaan Pemasangan Tiang - Gangguan kesehatan akibat kondisi Kondisi tidak aman/berbahaya 1 2 2 3 Mengunakan Metode Kerja / SOP
besi siku kerja secara umum
- Kecelakaan akibat terkena alat kerja Kaki/Tangan Luka 1 2 2 2 Mengikuti instruksi kerja K3 + Rambu
- Tangan terkena alat potong besi Luka pada tangan 1 1 1 3 Pengunaan APD yang sesuai
- Tangan/Kaki tertusuk utung besi siku Luka pada tangan/kaki 1 2 2 2

11 Pekerjaan Pemasangan Kawat - Gangguan kesehatan akibat kondisi Kondisi tidak aman/berbahaya 1 2 2 3 Mengunakan Metode Kerja / SOP
Duri kerja secara umum
- Kecelakaan akibat terkena alat kerja Kaki/Tangan Luka 1 2 2 2 Mengikuti instruksi kerja K3 + Rambu
- Tangan/Kaki tertusuk kawat duri Luka pada tangan/Kaki 1 1 1 3 Pengunaan APD yang sesuai

12 Pekerjaan pengecatan - Gangguan kesehatan akibat kondisi Kondisi tidak aman/berbahaya 1 2 2 3 Mengunakan Metode Kerja / SOP
kerja secara umum
- Sesak Napas akibat terhirup uap cat Sesak napas 1 2 2 2 Mengikuti instruksi kerja K3 + Rambu
- Jatuh dari ketinggian Badan Luka/Memar 1 2 2 2 Pengunaan APD yang sesuai

13 Pembersihan Akhir - Gangguan kesehatan akibat kondisi Kondisi tidak aman/berbahaya 1 1 1 3 Mengunakan Metode Kerja / SOP
kerja secara umum
- Kecelakaan akibat terkena alat kerja Badan Luka/Memar 1 1 1 3 Mengikuti instruksi kerja K3 + Rambu
- kaki terinjak kotoran & pecahan kaca Kaki berdarah dan tetanus 1 1 1 3 Pengunaan APD yang sesuai

Dibuat Oleh :
CV. RENKAR RAYA

Endra Prianto, ST
Penanggung Jawab Teknis
B.2. Rencana Tindakan (Sasaran & Program)

Nama Perusahaan : CV. RENKAR RAYA


Kegiatan : Pengadaan Rehabiltasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
Lokasi : RSJ Prov. Sultra
Tanggal dibuat : 24 Mei 2019
halaman : 1 / 3
SASARAN KHUSUS PROGRAM

NO. JENIS/TYPE PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO JANGKA INDIKATOR PENANGGUNG


URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA MONITORING
WAKTU PENCAPAIAN JAWA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (10) (11)

1 - Pengukuran/Pemasangan Melakukan pelatihan kepada Tersedia Metodenya Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
Patok-patok pekerja dan instruksi kerja system keselamatan pengukuran, 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
Penggunaan APD yg sesuai Memastikan Kesiapan pemasangan patok kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
APD 3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pelindung pengawas pelaksanaan
kepala Surveyor

2 - Pembangunan Direksi Keet & Melakukan pelatihan kepada Tersedia Metodenya Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
Bangsal kerja pekerja dan instruksi kerja Rencana/Gambar Direksi 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
Keet/Bangsal kerja kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pelindung pengawas pelaksanaan
kepala

3 Mobilisasi & Demobilisasi Melakukan pelatihan kepada Tersedia Metodenya Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
pekerja dan instruksi kerja Sistem system keselamatan 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
mobilisasi kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pelindung pengawas pelaksanaan
kepala

4 Galian Tanah Biasa Mengunakan rambu peringatan Seluruh lokasi galian Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
dan barikade diberikan rambu dan system keselamatan galian 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
barikade standart kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pelindung pengawas pelaksanaan
kepala
halaman : 2 / 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (10) (11)

5 Pek. Batu Kosong Mengunakan rambu peringatan Seluruh lokasi Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
dan barikade Pemasangan Batu system keselamatan Pas. Batu 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
Kosong diberikan rambu Kosong kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
dan barikade standart 3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pelindung pengawas pelaksanaan
kepala

6 Pemasangan Batu Gunung Mengunakan rambu peringatan Seluruh pekerja terkait Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
dan barikade telah mengikuti pelatihan system keselamatan pasangan 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
Melakukan pelatihan kepada dan penyuluhan Batu kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
pekerja 3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pelindung pengawas pelaksanaan
kepala

7 Pek. Beton Pengunaan APD yang sesuai Sesuai pekerja Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
Mengunakan APD system keselamatan pekerjaan 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
standart beton kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pengawas pelaksanaan

8 Pekerjaan Pasangan Bata Pengunaan APD yang sesuai Sesuai pekerja Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
Mengunakan APD system keselamatan pekerjaan 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
standart Pasangan Bata kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pengawas pelaksanaan

9 Pek Plesteran + Acian Pengunaan APD yang sesuai Sesuai pekerja Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
Mengunakan APD system keselamatan pekerjaan 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
standart Plesteran kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pelindung pengawas pelaksanaan
kepala

10 Pekerjaan Pemasangan Tiang Pengunaan APD yang sesuai Sesuai pekerja Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
besi siku Mengunakan APD system keselamatan pekerjaan 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
standart Pemasangan Tiang besi siku kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pengawas pelaksanaan
halaman : 3 / 3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (10) (11)

11 Pekerjaan Pemasangan Kawat Pengunaan APD yang sesuai Sesuai pekerja Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
Duri Mengunakan APD system keselamatan pekerjaan 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
standart Pemasangan Kawat Duri kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pengawas pelaksanaan

12 Pekerjaan pengecatan Pengunaan APD yang sesuai Sesuai pekerja Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
Mengunakan APD system keselamatan pekerjaan 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
standart Pengecatan kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pengawas pelaksanaan

13 Pembersihan Akhir Pengunaan APD yang sesuai Sesuai pekerja Lulus test dan paham mengenai 1. Rambu dan barikade Sebelum 100 % Checklis Pimpinan Teknik
Mengunakan APD system keselamatan Pek. 2. SDM sesuai dengan bekerja harus sesuai standart Pelaksana K3, Unit
standart Pembersihan kebutuhan sudah lengkap pelatihan/HRD
3. Masker, sepatu, Helm Inspektor K3/ petugas
keselamatan, pelindung pengawas pelaksanaan
kepala

Dibuat Oleh :
CV. RENKAR RAYA

Endra Prianto, ST
Penanggung Jawab Teknis
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

B.3. Standard dan Pearuran Perundangan


Daftar Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan
dipenuhi dalam melaksanakan proyek Pekerjaan Paket : Pengadaan Rehabiltasi
Berat Pagar Keliling Rumah Sakit.
a) Undang-undang (UU)
Undang-undang yang mengatur tentang K3 adalah undang-undang tentang
pekerja, keselamatan kerja dan kesehatan. Undang-undang ini menjelaskan
tentang apa yang dimaksud dengan tempat kerja, kewajiban pimpinan
tempat kerja, hak dan kewajiban pekerja.
b) Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan pemerintah yang mengatur tentang aspek K3 adalah Peraturan
Pemerintah tentang keselamatan kerja terhadap radiasi dan izin pemakaian
zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya serta pengangkutan zat
radioaktif.
c) Keputusan Presiden (Kepres)
Keputusan presiden yang mengatur aspek K3 adalah Keputusan Presiden
tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja.

1. PENJELASAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN K3


a. Undang-Undang
 Undang – undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
 Undang-undang RI No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-undang ini mengatur tentang:
 Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja)
 Kewajiban dan hak pekerja
 Kewenangan Menteri Tenaga Kerja untuk membentuk Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) guna
mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi aktif
dari pengusaha atau pengurus dan pekerja di tempat-tempat kerja,
dalam rangka melancarkan usaha berproduksi dan meningkatkan
produktivitas kerja.
 Ancaman pidana atas pelanggaran peraturan ini dengan hukuman
kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-
tingginya Rp.100.000, (seratus ribu rupiah)

b. Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja) Kewajiban memenuhi syarat-


syarat keselamatan kerja yang meliputi :
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan
 Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
 Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan
 Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya
 Memberi pertolongan pada kecelakaan
 Menyediakan alat-alat perlindungan diri (APD) untuk pekerja
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

contoh alat – alat Pelindung Diri yang harus dipakai dilokasi

contoh alat – alat Pelindung Diri yang harus dipakai dilokasi


 Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya
bahaya akibat suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran
 Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
psikis, keracunan, infeksi atau penularan
 Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
 Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik
 Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
 Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
 Membuat tanda-tanda sign di lokasi proyek agar pekerja selalu
waspada

contoh rambu-rambu keselamatan yang wajib dipasangkan dilokas


RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

 Menciptakan keserasian antara pekerja, alat kerja, lingkungan, cara


dan proses kerja
 Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang
 Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
 Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang
 Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
 Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang berbahaya agar kecelakaan tidak menjadi bertambah tinggi.
 Kewajiban melakukan pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental
dan kemampuan fisik pekerja yang baru diterima bekerja maupun
yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru sesuai dengan sifat-sifat
pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan
kesehatan secara berkala.
 Kewajiban menunjukan dan menjelaskan kepada setiap pekerja baru
tentang :
 Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya yang dapat timbul di
tempat kerjanya.
 Pengaman dan perlindungan alat-alat yang ada dalam area
tempat kerjanya
 Alat-alat perlindungan diri bagi pekerja yang bersangkutan
 Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan
pekerjaannya.
 Kewajiban melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi di tempat
kerja.
 Kewajiban menempatkan semua syarat keselamatan kerja yang
diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca oleh
pekerja.
 Kewajiban memasang semua gambar keselamatan kerja yang
diharuskan dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan dibaca.
 Kewajiban menyediakan alat perlindungan diri secara cuma-cuma
disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan pada pekerja dan juga
bagi setiap orang yang memasuki tempat kerja tersebut.

c. Kewajiban dan hak pekerja


 Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pengawas atau
ahli keselamatan kerja.
 Memakai APD dengan tepat dan benar
 Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan
 Meminta kepada pimpinan agar dilaksanakan semua syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan
 Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat
keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri
yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

ditentukan lain oleh pengawas, dalam batas yang masih dapat


dipertanggungjawabkan.

d. Undang-undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Dalam UNDANG-


UNDANG nomor 23 pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja dijelaskan sebagai
berikut :
 Kesehatan Kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja
secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat
sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal sejalan
dengan program perlindungan pekerja.
 Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan
penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
 Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
 Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada
poin (1), (2) dan (3) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
 Tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan kesehatan kerja
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana
denda paling banyak Rp. 15.000.000. (lima belas juta rupiah)

e. Undang-undang RI No. 25 Tahun 1991 Tentang Ketenagakerjaan Dalam


peraturan ini diatur bahwa setiap pekerja berhak memperoleh perlindungan
atas :
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Moral dan kesusilaan
 Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama.

f. Undang-Undang no. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Dalam


UNDANG-UNDANG ini diataur tentang:
 Perenacanaan tenaga kerja
 Pelatihan kerja
 Kompetensi kerja
 Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
 Waktu kerja
 Keselamatan dan kesehatan Kerja

2. PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
Dalam peraturan ini terdapat beberapa hal yang digunakan diantaranya :
1) Dasar Hukum yang digunakan
i. UU No. 13 th 2003 ttg Ketenagakerjaan
ii. UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja
2) Tujuan penerapan SMK3
a. Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yg terencana, terukur dan
teintegrasi;
b. Mencegah dan mengurangi kec.kerja dan PAK dgn melibatkan unsur
manajemen, pekerja/ buruh, dan/atau SP/SB;
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

c. Menciptakan tempat kerja yg aman, nyaman dan efisien utk


mendorong produktivitas
3) Ketentuan Penilaian SMK3
a. Audit dilakukan Lembaga Audit Independen yg ditunjuk Menteri atas
permohonan perusahaan.
b. Perusahaan yg berpotensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian
penerapan SMK3
4) Laporan Audit SMK3
1. Hasil Audit dilaporkan kpd Menteri
2. Laporan Audit, tembusan disampaikan kpd :
 Menteri pembina sektor
 Gubernur
 Bupati/Walikota
untuk peningkatan SMK
5) Tinjauan Ulang Peningkatan Kinerja Penerapan SMK3
1. Mengevaluasi strategi SMK3 untuk menentukan apakah telah
memenuhi tujuan yang direncanakan;
2. Mengevaluasi kemampuan SMK3 untuk memenuhi kebutuhan
organisasi dan para pemangku kepentingan, termasuk para pekerja;
3. Mengevaluasi kebutuhan perubahan pada SMK3, termasuk kebijakan
dan sasaran;
4. Mengevaluasi kemajuan dalam pencapaian tujuan organisasi dan
tindakan korektif;
5. Mengevaluasi efektivitas tindak lanjut dari tinjauan ulang sebelumnya;
6. Mengidentifikasi tindakan apa yang diperlukan untuk memperbaiki
setiap kekurangan dalam waktu yang tepat, termasuk adaptasi
terhadap aspek2 yang berkaitan dengan struktur manajemen dan
pengukuran kinerja perusahaan;
7. Memberikan arahan terhadap umpan balik, termasuk penentuan
prioritas, perencanaan yang bermakna dan perbaikan
berkesinambungan

Peraturan pemerintah RI No. 11 Tahun 1975 Tentang Keselamatan Kerja


Terhadap Radiasi Dalam peraturan ini diatur nilai ambang batas yang diizinkan.
Selanjutnya ketentuan nilai ambang batas yang diizinkan, diatur lebih lanjut
oleh instansi yang berwenang.
Pengaturan mengenai petugas dan ahli proteksi radiasi, pemeriksaan kesehatan
calon pekerja dan pekerja radiasi, kartu kesehatan, pertukaran tugas pekerjaan,
ketentuan-ketentuan kerja dengan zat radioaktif dan atau sumber radiasi
lainnya, pembagian daerah kerja dan pengelolaan limbah radioaktif, kecelakaan
dan ketentuan pidana. Rangkuman isi peraturan sebagai berikut :
a. Instalasi atom harus mempunyai petugas dan ahli proteksi radiasi dimana
petugas proteksi mempunyai tugas menyusun pedoman dan instruksi
kerja, sedangkan ahli proteksi mempunyai tugas mengawasi ditaatinya
peraturan keselamatan kerja terhadap radiasi.
b. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada pekerja radiasi adalah:
 calon pekerja radiasi
 berkala setiap satu tahun
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

 pekerja radiasi yang akan putus hubungan kerja


c. Pekerja radiasi wajib mempunyai kartu kesehatan dan petugas proteksi
radiasi wajib mencatat dalam kartu khusus banyaknya dosis pajanan
radiasi yang diterima masing-masing pekerja.
d. Apabila pekerja menerima dosis radiasi melebihi nilai ambang batas yang
diizinkan, maka pekerja tersebut harus dipindahkan tempat kerjanya
ketempat lain yang tidak terpajan radiasi.
e. Perlu adanya pembagian daerah kerja sesuai dengan tingkat bahaya radiasi
dan pengelolaan limbah radioaktif.
f. Perlu ada tindakan dan pengamanan untuk keadan darurat apabila terjadi
kecelakaan radiasi.
g. Pelanggaran ketentuan ini diancam pidana denda Rp. 100.000,- (seratus
ribu rupiah)
Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1975 Tentang Izin pemakaian Zat
Radioaktif atau sumber Radiasi lainnya Dalam peraturan ini diatur tentang
pemakaian zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya, syarat dan cara
memperoleh izin, kewajiban dan tanggung jawab pemegang izin serta
pemeriksaan dan ketentuan pidana.

3. KEPUTUSAN PRESIDEN
Keputusan Presiden RI No. 22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Yang Timbul
karena Hubungan Kerja. Dalam peraturan ini diatur hak pekerja kalau
menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja, pekerja tersebut
mempunyai hak untuk mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada saat
masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir (paling
lama 3 tahun sejak hubungan kerja berakhir)

4. PERATURAN- PERATURAN YANG DIKELUARKAN OLEH KEMENTRIAN


TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (PERMENAKERTRANS)
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-04/Men/1980
tentang Syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api
ringan (APAR) Peraturan ini menjelaskan jenis kebakaran dan jenis alat
pemadam api ringan serta bagaimana pemasangan dan pemeliharaan alat
pemadam api ringan. Pemasangan alat pemadam api ringan (APAR)
 Ditempatkan posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai
dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan
 Tinggi pemberian tanda pemasangan adalah 125 cm dari lantai tepat di
atas APAR tersebut.
 Jarak antara APAR satu dengan yang lainnya tidak melebihi 15 meter
kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja
 Tabung APAR sebaiknya warna merah dan tidak boleh ada lubang-
lubang atau cacat karena karat
 Tabung APAR harus dipasang (ditempatkan) menggantung pada
dinding dengan penguatan sengkang atau dengan konstruksi penguat
lainnya ditempatkan dalam lemari atau box. Apabila box tersebut
dikunci maka bagian depannya harus diberi kaca aman dengan tebal
maximum 2 mm.
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan Setiap APAR harus diperiksa 2 (dua)
kali dalam setahun yaitu pemeriksaan dalam jangka 6 bulan dan
pemeriksaan dalam jangka 12 bulan, selain itu setiap tabung APAR perlu
dilakukan percobaan secara berkala dengan jangka waktu tidak melebihi 5
tahun guna melihat kekuatan tabung.

Pelanggaran aturan ini diancam dengan hukuman kurungan selama-


lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,- (seratus
ribu rupiah).

Peraturan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi No. Per-01/Men/1981


tentang kewajiban melaporkan penyakit akibat kerja. Dalam peraturan ini
diuraikan jenis-jenis penyakit akibat kerja, dimana ada 30 jenis. Dari 30
jenis penyakit tersebut salah satunya adalah penyakit-penyakit infeksi atau
parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan kesehatan dan laboratorium.
Batas waktu kewajiban melaporkan penyakit akibat kerja adalah 2 x 24 jam.
Dalam peraturan ini diuraikan juga tentang kewajiban pimpinan untuk
melakukan tindakan preventif agar penyakit akibat kerja tidak terulang lagi
serta kewajiban untuk menyediakan alat pelindung diri.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI no. Per-03/ Men/1982


Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. Dalam peraturan ini dijelaskan bahwa
merupakan kewajiban pimpinan untuk memberikan pelayanan kesehatan
kerja kepada pekerja, dapat diselenggarakan sendiri atau mengadakan
ikatan kerjasama dengan pelayanan kesehatan kerja lain. Tugas pokok
Pelayanan Kesehatan Kerja meliputi :
 Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan
pemeriksaan kesehatan khusus.
 Pembinaan dan Pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap
pekerja
 Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja
 Pembinaan dan pengawasan perlengkapan saniter
 Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan pekerja
 Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit
akibat kerja
 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
 Pendidikan kesehatan untuk pekerja dan latihan untuk petugas P3K
 Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat
kerja, pemilihan APD yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan
makanan di tempat kerja
 Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat
kerja
 Pembinaan dan pengawasan terhadap pekerja yang mempunyai kelainan
tertentu dalam kesehatannya
 Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada
pengurus
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja no. Per-02/Men/1983 tentang Instalasi


Alarm Kebakaran Otomatik Peraturan ini mengatur perencanaan,
pemasangan, pemeliharaan dan pengujian alarm kebakaran otomatik. Untuk
pemasangan diperlukan akte pengesahan, selain buku akte pengesahan
diperlukan juga buku catatan yang ditempatkan di ruangan panel indicator.
Buku catatan tersebut dipergunakan untuk mencatat semua peristiwa
alarm, latihan, penggunaan alarm dan pengujiannya. Yang dimaksud dengan
instalasi alarm kebakaran otomatik adalah system atau rangkaian alarm
kebakaran yang menggunakan detector panas, detector asap, detector nyala
api dan titik panggil secara manual serta perlengkapan lainnya yang
dipasang pada system alarm kebakaran. Oleh karena itu dalam peraturan ini
juga diatur system deteksi panas, system deteksi asap dan system detector
api (flame detector).

Pemeliharaan dan pengujian berkala instalasi alarm kebakaran otomatik


dilakukan secara mingguan, bulanan dan tahunan.
 Pemeliharaan dan pengujian mingguan meliputi membunyikan alarm
secara simulasi, memeriksa kerja lonceng, memeriksa tegangan dan
keadaan baterai, memeriksa seluruh system alarm dan mencatat hasil
pemeliharaan serta pengujian dan dicatat di buku catatan.
 Pemeliharaan dan pengujian bulanan antara lain meliputi: uji coba
kebakaran simulasi, memeriksa lampu-lampu indicator, fasilitas
penyediaan sumber tenaga darurat, mencoba dengan kondisi gangguan
terhadap system, memeriksa kondisi dan kebersihan panel indicator
dan mencatat hasil pemeliharaan dan pengujian dalam buku catatan.
 Pemeliharaan dan pengujian tahunan meliputi: memeriksa tegangan
instalasi, memeriksa kondisi dan kebersihan seluruh detector, menguji
sekurang-kurangnya 20 % detector dari setiap kelompok instalasi
sehingga selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) tahun, seluruh
detektor sudah diuji.

c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/Men/1996 tentang Sistem


Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3)
Dalam peraturan ini dijelaskan mengenai tujuan dan sasaran system
manajemen K3, penerapan system manajemen K3, audit system manajemen
K3, mekanisme pelaksanaan audit dan sertifikasi K3. Dalam lampiran
peraturan tersebut diuraikan mengenai Pedoman Penerapan Sistem
Manajemen K3 Yang terdiri dari :
 Komitmen dan kebijakan
 Kepemimpinan dan Komitmen  menempatkan organisasi K3 pada
posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan.
 Setiap tingkat pimpinan dalam perusahaan harus menunjukkan
komitmen terhadap K3 sehingga penerapan SMK3 berhasil
diterapkan dan dikembangkan
 Setiap pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja harus
berperan serta dalam menjaga dan mengendalikan pelaksanaan K3.
 Tinjauan Awal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Initial Review)
 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

 Pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh pimpinan dan atau


pengurus yang memuat keseluruhan visi dan tujuan perusahaan,
komitmen dan tekad melaksanakan K3, kerangka dan program kerja
yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang
bersifat umum dan atau operasional.
 Perencanaan
 Perencanaan Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Risiko
 Peraturan Perundangan dan persyaratan lainnya
 Tujuan dan sasaran (SMART)
 Penetapan tujuan dan sasaran kebijakan K3 harus dikonsultasikan
dengan wakil pekerja, Ahli K3, P2K3 dan pihak lain yang terkait.
 Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan ditinjau ulang kembali
secara teratur sesuai dengan perkembangan
 Indikator Kinerja
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan K3 perusahaan harus
menggunakan indikator kinerja yang dapat diukur sebagai dasar
penilaian keinerja K3 yang sekaligus merupakan informasi mengenai
keberhasilan pencapaian SMK3
 Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang sedang berlangsung
 Penerapan
1) Jaminan Kemampuan
2) Sumber daya manusia sarana dan dana
3) Integrasi
4) Tanggung jawab dan tanggung gugat
5) Konsultasi, motivasi dan kesadaran
6) Pelatihan dan kompetensi kerja
7) Kegiatan pendukung

 Komunikasi 2 arah, mengkomunikasikan hasil audit K3, identifikasi dan


menerima informasi K3 yang terkait dari luar perusahaan dan menjamin
informasi terkait disampaikan kepada pihak yang membutuhkan.
 Pelaporan
 Insiden
 Ketidaksesuaian
 Kinerja K3
 Identifikasi sumber bahaya
 Pelaporan untuk memenuhi regulasi
 Pendokumentasian
 Pengendalian dokumen
1. Sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab di perusahaan
2. Ditinjau ulang secara berkala, jika perlu direvisi
3. Sebelum diterbitkan harus disetujui oleh personil berwenang
4. Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang
dianggap perlu
5. Semua dokumen yang usang harus segera disingkirkan
6. Mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah dipahami
7. Pencatatan dan manajemen informasi
8. Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

9. Identifikasi sumber bahaya


10. Penilaian risiko
11. Tindakan Pengendalian
12. Perancangan (design) dan rekayasa
13. Pengendalian administrative
14. Tinjauan ulang kontrak
15. Pembelian
16. Prosedur menghadapi keadaan darurat atau bencana
17. Prosedur menghadapi Insiden
18. Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat.
19. Pengukuran dan Evaluasi
20. Inspeksi dan pengujian
21. Audit Sistem Manajemen K3
22. Tindakan Perbaikan dan pencegahan
23. Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak Manajemen
24. Evaluasi terhadap penerapan kebijakan K3
25. Tujuan, sasaran dan kinerja K3
26. Hasil temuan audit system manajemen K3
27. Evaluasi efektifitas penerapan system manajemen K3 dan
kebutuhan untuk mengubah system manajemen K3 sesuai
dengan :
 Perubahan peraturan perundangan
 Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar
 Perubahan produk dan kegiatan perusahaan
 Perubahan struktur organisasi perusahaan

C. DUKUNGAN DAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


C.1. Sumber Daya

PENANGGUNGJAWAB K3

EMERGENCY / P3K KEBAKARAN


KEDARURATAN

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Tenaga Keselamatan Konstruksi :

Penanggung Jawab K3
Tugas dan Tanggung Jawab :
1.1. Menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

1.2. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3


Konstruksi
1.3. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
1.4. Merencanakan dan menyusun program K3
1.5. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
1.6. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3
1.7. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman
teknis K3 konstruksi
1.8. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika
diperlukan
1.9. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat

Emergency/Kedaruratan
1.1. Menerapkan program emergency/kedaruratan
1.2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pelatihan keadaan darurat
secara keseluruhan
1.3. Mendata seluruh personil dan menugaskan Tim P3K dalam pencarian orang
yang hilang
1.4. Mengkoordinir pelaksanaan penanganan kondisi darurat, evakuasi dan
evaluasi kondisi darurat secara keseluruhan
1.5. Melakukan pemantauan dan pengendalian dalam setiap kondisi keadaan
darurat termasuk melakukan mitigasi apabila terjadi kecelakaan kerja
1.6. Memastikan kesiapan tim dan peralatan keadaan darurat tersedia sesuai
kondisi lapangan.

P3K
Tugas dan Tanggung Jawab :
1.1. Menerapkan program P3K
1.2. Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja
1.3. Merawat fasilitas P3K di tempat kerja, meliputi:
 Ruang P3K
 Kotak P3K dan isinya
 Alat evakuasi dan transportasi
 Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri (APD) dan/atau peralatan
khusus di tempat kerja yang memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus
1.4. Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan
1.5. Membuat laporan kegiatan P3K secara periodic.

Kebakaran
Tugas dan Tanggung Jawab :
1.1. Menerapkan program Kebakaran
1.2. Menyusun rencana kegiatan sesuai kebijakan
1.3. Menetapkan semua kegiatan unit manajemen keselamatan kebakaran pada
pekerjaan konstruksi
1.4. Mengimplementasikan kebijakan operasi pemadam kebakaran konstruksi dan
lingkungannya
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Rehabilitasi Berat Pagar Keliling Rumah Sakit
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

1.5. Melaksanakan aktifitas unit manajemen keselamatan kebakaran di tempat


kerja
1.6. Mengendalikan aktifitas terkait dengan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran sesuai rencana kerja.
1.7. Melakukan koordinasi dengan pihak instansi pemadam kebakaran dan
instansi terkait
CV. RENKAR RAYA
Lampiran 4
DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT
BAHAYA KEBAKARAN DI PROYEK

KEBAKARAN

Tidak HSE Supervisor/Safety


Besar man atau personil
setempat

Ya lainnya akan
HSE memadamkan
Supervisor akanapi
melaporkan
dengan
kebakaran fire mengisi formulir
dengan
HSE Supervisor/Safety Man/
extinguisher
F-HSE-001
Supervisor/Foreman setempat akan
memberitahukan kepada seluruh
karyawan melalui :
1. Sirene/horn milik pelanggan
2. Megaphone milik perusahaan
3. lainnya akan memadamkan api
dengan fire extinguisher

Personil setempat akan segera


mematikan seluruh arus listrik dan
memindahkan bahan mudah
terbakar

Site Manager/HSE Supervisor/


Supervisor setempat segera
menghubungi petugas kebakaran
pelanggan atau dinas pemadam
kebakaran setempa

HSE Supervisor akan melaporkan


kebakaran dengan mengisi formulir
F-HSE-001

Catatan :

HSE Supervisor berkewajiban untuk mencatat no telephone dinas pemadam kebakaran


setempat yang terdekat dengan lokasi proyek
CV. RENKAR RAYA
Lampiran 4
DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT
BAHAYA KEBAKARAN DI PROYEK

KECELAKAAN

Tidak Diobati dengan fasilitas


Parah P3K yang dimiliki
perusahaan

Ya
HSE Supervisor bersama-sama dgn
HRD Supervisor akan membawa ke
HSE Supervisor bersama-sama
klinik terdekat bila diperlukan
HRD Supervisor akan segera
membawa ke RS. terdekat :
Nama RS : ………………………
No. Tlp. RS : …………………….

1. Safety man/HSE Supervisor melaporkan kecelakaan


dengan mengisi formulir laporan kecelakaan kerja (F-
HSE-005)
2. Sekecil apapun kecelakaan HSE Supervisor
bersama site manager segera melakukan investigasi
penyebab kecelakaan dan melaporkan hasil investigasi
dalam formulir accident or incident report (F-HSE--001)
3. Pada kasus kecelakaan parah yang mengharuskan
karyawan rawat inap di rumah sakit, HSE Supervisor
bersama-sama HRD Supervisor akan terus memantau
proses perawatan karyawan tersebut

Catatan :

HSE Supervisor berkewajiban untuk mencatat no telephone dinas pemadam kebakaran


setempat yang terdekat dengan lokasi proyek
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Gedung Rehabilitasi Rumah Dinas Psikiater
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

C.2. Kompetensi

CV. RENKAR RAYA berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan


kontruksi di lingkungan kerja dengan mentaati ketentuan dan perundangan K3
termasuk memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan
melalui uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian
bidang masing-masing.

No. Dok. :
STANDAR OF OPERATING Tgl. Terbir :
PROCEDURE (SOP) No. Revisi :
Hal :
PENINGKATAN KOMPETENSI KARYAWAN

1. TUJUAN
Memberikan panduan dalam kegiatan peningkatan kompetensi pegawai
pada CV. RENKAR RAYA

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi pegawai pada
PT. Rekaya Semesta Utama, meliputi : Usulan program peningkatan kompetensi
pegawai, Pembentukan tim, Penentuan peserta, Pelaksanaan kegiatan
peningkatan Komptensi Karyawan.

3. REFERENSI
a. Pedoman Mutu
b. Prosedur Penerimaan Karyawan

4. ISTILAH DAN DEFINISI


Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Pedoman Mutu, SOP, Instruksi
Kerja serta dokumen lainnya diuraikan secara rinci sesuai SMM ISO 9001:2008,
diurutkan berdasarkan abjad dituangkan pada Lampiran Istilah dan Definisi.

5. DIAGRAM ALIR, DOKUMEN DAN KETERANGAN KEGIATAN


(Tercantum pada halaman 2/2 prosedur ini)

6. FORM
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Form evaluasi

7. INSTRUKSI KERJA
-
8. REKAMAN MUTU
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Gedung Rehabilitasi Rumah Dinas Psikiater
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

No. Dok. :
STANDAR OF OPERATING Tgl. Terbir :
PROCEDURE (SOP) No. Revisi :
Hal :
PENINGKATAN KOMPETENSI KARYAWAN
Keterangan
Diagram Alir Dokumen

Mulai

1. Peningkatan Kompetensi
Kabag Personalia Surat Undangan, Agenda Rapat, pegawai berupa diklat,
Notulasi & Bukti Serah Terima seminar, workshop, dll.
Mengadakan rapat tentang
peningkatan kompetensi pegawai
2. Sesuai dengan kebutuhan
untuk pemenuhan atau
peningkatan kompetensi
Kabag Personalia Surat Persetujuan dan Proposal,
Identifikasi & Rangkuman
Mengusulkan peningkatan kompetensi
pegawai kepada Dewan
Kebutuhan Peningkatan
Direksi/Manajemeni Kompetensi sesuai program kerja 3. Bila tidak disetujui
ditunda atau dibatalkan

4. SK diedarkan
Setuju menggunakan Bukti
SerahTerima

Kabag Personalia SK Panitia


Membentuk Tim
5. Diedarkan ke staf
administrasi atau pegawai
yang terkait
Tim pengelola Pegawai Surat Edaran
Mempublikasikan peningkatan 6. Identitas pendaftar
kompetensi pegawai lengkap

7. Dilaksanakan sesuai
Kabag Peningkatan Pegawai 1. Formulir Pendaftaran jadwal dan tepat waktu
Terima Pendaftaran
2. Daftar Rekapitulasi
8. Sertifikat/Piagam dll.
Kabag Peningkatan Pegawai
digandakan untuk
1. Daftar Hadir diserahkan ke subbag
Melakukan Peningkatan Kompetensi 2. Naskah pelatihan kepegawaian dan
pegawai (diklat dll.) 3. ID Card keuangan, dan arsip
pegawai ybs sebagai
Kabag Peningkatan Pegawai Dokumentasi, Sertifikat/Piagam bahan portofolio yang
Pembuat Lap. Pelaksanaan &
Laporan Pelaksanaan & diperbaharui/diinput
pertanggungjawaban pada data pribadi pegawai
pertanggungjawaban Keuangan
dan pada Form
Keuangan, Form Kompetensi
Kompetensi Personil,
Selesai paling lambat 1 minggu
setelah kegiatan
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Gedung Rehabilitasi Rumah Dinas Psikiater
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

C.3. Kepedulian

Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan


membuat rencana dan program kerja sebagai tindakan pencegahan terhadap
risiko kecelakaan kerja, sakit akibat pekerjaan dan pemulihan lingkungan yang
tercemar akibat pekerjaan konstruksi.

Program kepedulian keselamatan konstruksi sebagai berikut:

Penyedia Jasa : CV. RENKAR RAYA


Nama Paket : Pengadaan Rehabiltasi Berat Pagar Keliling Rumah
Sakit

No. Uraia Bln Bln Bln Bln Bln Keteranga


n 1 2 3 4 5 n

1 Seluruh pekerjaan terukur


dan terpantau dalam NP NP NP NP NP
pelaksanaan pemenuhan
standar k3 konstruksi
2 Program pemeriksaan dan
pengawasan secara periodik NP NP NP NP NP
dalam mengindetifikasi
bahaya kecelakaan dan
sakit akibat kerja
3 Melaksanakan sosialisasi
terhadap lingkungan
masyarakat sekitar NP NP NP NP NP
area pekerjaan yang
berpeluang
terhadap potensi bahaya di
lokasi kerja
4 Melakukan rapat rutin
manajemen proyek sebagai NP NP NP NP NP
bahan evaluasi dalam setiap
risiko bahaya yang muncul di
tempat kerja
5 Memfasilitasi terhadap
kebutuhan bahan
utilitas dan tenaga kerja NP NP NP NP NP
serta peralatan
pendukung sesuai
rencana keselamatan
konstruksi
Catatan : NP = belum dalam program
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Gedung Rehabilitasi Rumah Dinas Psikiater
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

C.4. Komunikasi

TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan
informasi- infomasi lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja kepada
pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif.

RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi CV. RENKAR RAYA dan
semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-hal yang diatur dalam prosedur
ini adalah cara untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan
lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal
maupun eksternal Perusahaan.

DEFINISI
 Informasi K3, yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan
kesehatan kerja yang meliputi:
 Peraturan perundangan K3 Indonesia dan Internasional
 Standar Nasional Indonesia dan Internasional
 Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual CV.
RENKAR RAYA
 Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi
kecelakaan kerja
 Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang
manajemen
 Prosedur dan instruksi kerja K3
 Risalah rapat bulanan / khusus P2K3, pelatihan-pelatihan K3
 Tanda-tanda, peringatan bahaya dan tanda / peringatan K3 lainnya
 Dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3
 Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian
tetap, harian borongan maupun harian musiman) yang terkait dengan
kegiatan operasi CV. RENKAR RAYA
 Eksternal Perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung
maupun tidak langsung dengan operasi CV. RENKAR RAYA, seperti dalam
penyediaan pasokan barang/ material maupun jasa ( supplier / pemasok
barang, kontraktor / sub kontraktor, dll.), termasuk tamu-tamu yang
akan berkunjung ke lingkungan operasi CV. RENKAR RAYA. maupun
penyediaan informasi K3 kepada-kepada instansi-instansi pemerintah
yang terkait dan berwenang.
 Konsultasi K3, adalah usaha atau kegiatan untuk mendapatkan solusi dari
masalah yang dihadapai dan peluang untuk perbaikan penerapan,
pengembangan dan pemeliharaan sistem manajemen K3

REFERENSI
 Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3, elemen 3.1.4. dan 3.2.1.
 ISO 14001:2004, Environmental Management System, klausul 4.4.3
 OHSAS 18001:1999, OHS Management System, klausul 4.4.3
 EHS Management System Manual PT. Rekaya Semesta Utama

PROSEDUR
1) Tanggung Jawab
 EHS Department bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi
baik secara internal maupun eksternal perusahaan (Kementerian
Lingkungan Hidup, Depnaker Propinsi / Kab. / Kodya., Bapedalda
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Gedung Rehabilitasi Rumah Dinas Psikiater
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

Propinsi / Kabupaten / Kotamadya, Depkes, Pemda dan instansi /


institusi lain terkait berkaitan dengan aspek K3) yang bertujuan untuk
memastikan bahwa peraturan dan perundangan, standar, dan
informasi K3 lainnya senantiasa up to date / terbaru dan
dikomunikasikan / diinformasikan pada departemen terkait di dalam
lingkungan operasi CV. RENKAR RAYA.
 Procurement Department bertanggung jawab untuk
menginformasikan ketentuan- ketentuan K3 CV. RENKAR RAYA.
kepada supplier / pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang
akan memasok barang atau jasa / bekerja dilingkungan operasi CV.
RENKAR RAYA.
 Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment
Management
Representatif Dept. bertanggung jawab untuk menyediakaan sarana-
sarana dan penyebarluasan informasi-informasi K3 kepada seluruh
karyawan yang ada di Departemennya.

2) Komunikasi
a) Komunikasi Internal
 Karyawan CV. RENKAR RAYAI diberikan atau mendapat
informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen
Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
pelaksanaannya di lingkungan CV. RENKAR RAYA, melalui
kegiatan pelatihan dan pelaksanaannya dikoordinir oleh Technical
Training Department.
 Karyawan CV. RENKAR RAYA mendapatkan informasi
mengenai kebijakan terpadu (kualitas, lingkungan, keselamatan dan
kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3, artikel-
artikel K3, perubahan- perubahan pada prosedur / instruksi kerja,
penyelesaian masalah / keluhan K3, program-program dan kinerja
K3 CV. RENKAR RAYA.
 Informasi ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan / briefing K3
harian / mingguan atau melalui papan pengumuman dan bulletin
K3 (melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan)
 Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan
oleh EHS Manager kepada tiap Kepala Departemen / SMR-Safety
Management Representatif / EMR-Environment Management
Representatif / SR-Safety Representatif / ER-Environment
Representatif Departemen.
 Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan
lingkungan kerja dan penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS
Department sebagai salah satu bahan yang akan dibahas dalam
rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalah rapat
P2K3 dan disebarluaskan kepada tiap Kepala Departemen / Safety
Management Representatif / Environment Management
Representatif dan Safety / Environment Representatif serta
seluruh anggota P2K3.
 Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh
personil EHS Department berdasarkan laporan tim auditor internal
/ eksternal dan didistribusikan kepada pihak internal ( Dewan
Direksi, Ketua P2K3, Kepala Divisi, Kepala Departemen / Safety
Management Representatif / Environment Management
Representatif, Safety Representatif, Environment Representatif ) dan
pihak eksternal jika diperlukan ( misal Auditor Eksternal ).
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Gedung Rehabilitasi Rumah Dinas Psikiater
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

 Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan


oleh EHS Department dengan terlebih dahulu masing-masing
Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya dan
penilaian resiko di departemennya disertai dengan formulir
pengajuan permintaan tanda-tanda peringatan K3.
 Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan
K3 dalam lingkup CV. RENKAR RAYA, maka dibuat daftar
penyebarluasan informasi K3 (contoh dapat dilihat pada lampiran ).

b) Komunikasi Eksternal
 Personil EHS Department menghubungi instansi-instansi
terkait (misal: Kanwil Depnaker / Dinas Depnaker Kabupaten /
Kotamadya, Bapedal, Depkes dan sebagainya) untuk mendapatkan
informasi terkini mengenai peraturan perundangan berkaitan
dengan K3 di Indonesia.
 Setiap 3 bulan sekali CV. RENKAR RAYA, melaporkan hasil
kegiatan P2K3 kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat, dimana
laporannya disiapkan oleh sekretaris P2K3 dan ditandatangani oleh
Ketua dan Sekretaris P2K3.
 Laporan kecelakaan kerja dan hasil penyelidikannya disiapkan
oleh EHS Manager dan disampaikan kepada Kepala Operasi, Ketua
P2K3 tembusannya kepada pihak Kanwil Depnaker setempat.
 Pihak pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang terikat
kontrak dengan CV. RENKAR RAYA, untuk menyediakan barang
atau jasa diinformasikan tentang kebijakan dan ketentuan K3 CV.
RENKAR RAYA. Informasi diberikan oleh Procurement Manager dan
bila diperlukan CV. RENKAR RAYA dapat memberikan pelatihan
awal atau penjelasan / briefing K3 kepada kontraktor yang akan
bekerja di lingkungan CV. RENKAR RAYA
 Pihak Satuan Pengaman / Security di Pos Komando Keamanan
perusahaan berkewajiban memberikan informasi kepada setiap
tamu yang akan memasuki area pabrik / plant di lingkungan
operasi CV. RENKAR RAYA. tentang Kebijakan Terpadu (Kualitas,
Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan-
peraturan umum K3 dan prosedur menghadapi keadaan darurat.
 Pihak Satuan Pengaman / Security yang ada di Pos Ronda setiap
Gedung /Area Produksi atau Kepala Departemen / Personil
Departemen yang ditunjuk berkewajiban memberikan informasi-
informasi K3 dan prosedur tanggap darurat yang berlaku di area
tersebut kepada setiap tamu yang akan masuk ke gedung / area
departemen / plant tersebut.
 Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat /
emergency yang terjadi di perusahaan diatur dan mengikuti
prosedur komunikasi tanggap gawat darurat.
 Untuk menjamin kerahasiaan semua informasi yang berkaitan
dengan K3, diatur dan mengikuti peraturan perusahaan mengenai
“Non-Disclosure Agreement” (Perjanjian/Kesepakatan Tidak
Membocorkan Rahasia Perusahaan) yang telah ditanda tangani oleh
setiap karyawan CV. RENKAR RAYA.

C.5. Informasi Terdokumentasi

Alat dan Media Komunikasi


Alat dan Media komunikasi yang digunakan dapat berupa dan tidak
terbatas hanya pada alat dan media sebagai berikut :
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Gedung Rehabilitasi Rumah Dinas Psikiater
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

• Electronic mail ( e-mail )


• Meeting ( townhall, P2K3, dsb.)
• Briefing
• One to one personal contact
• Papan pengumuman
• Pelatihan atau kursus
• Banner, poster (Promosi)
• Distribusi dokumen ( Manual, standard procedure, supporting doc, record )
• Telepon, facsimile, internet
• TV Media

Konsultasi K3

 Konsultasi ini bisa dilakukan di internal CV. RENKAR RAYA untuk


melibatkan karyawan maupun dengan pihak eksternal, seperti
Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah terkait, Lembaga Swadaya
masyarakat ( NGO – Non Government Organization ), perusahaan asuransi,
konsultan K3, dsb.
 Beberapa contoh konsultasi K3 adalah :
 Konsultasi dengan wakil karyawan dalam pembuatan kebijakan K3
 Konsultasi dengan karyawan yang ahli maupun dengan pihak
eksternal untuk pemenuhan terhadap peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya.
 Konsultasi dengan Perguruan Tinggi atau lembaga penelitian
dalam usaha pencegahan pencemaran lingkungan dan pemanfaatan
limbah.

 Konsultasi dengan pihak konsultan eksternal untuk usaha-usaha


peningkatan perilaku dan kinerja karyawan terkait dengan K3

Motivasi dan Kesadaran

Komunikasi dan konsultasi K3 tersebut akan meningkatkan motivasi dan


kesadaran semua orang baik karyawan maupun pihak ketiga yang berada
di area operasi CV. RENKAR RAYA untuk menerapkan, mengembangkan
dan memelihara sistem manajemen K3 untuk memperbaiki kinerja K3 secara
menyeluruh.

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

D.1. Perencanaan Operasi

Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus


mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :

1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan


2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung
Jawab Kegiatan SMK3
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4. Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5. Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7. Persyaratan Operator Alat Angkat :
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Gedung Rehabilitasi Rumah Dinas Psikiater
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

a. Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi


b. Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi)
atau bersertifikat yang di keluarkan oleh Badan yang berwenang
8. Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran :
a. Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus
dipasang sesuai dengan kondisi di tempat kerja
b. Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat
dibaca
9. Alat Pelindung Diri
a. Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
b. Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis
pekerjaan
10. Tamu/pengunjung dan pihak luar
a. Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat
kerja
b. Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
c. Induksi K3
d. Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI

E.1. Pemantauan dan Evaluasi

Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada


kegiatan yang dilaksanakan pada bagian D (Operasi keselamatan konstruksi)
berdasarkan upaya pengendalian pada bagian B (Perencanaan keselamatan
konstruksi) dan C (Dukungan keselamatan konstuksi).

Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :

• Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan


penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.

o Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja)


o Fatality (Meninggal Dunia)
o Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja)
o Restricted Work Day (Kerja Terbatas)
o Medical Treatment (Perawatan Kesehatan)
o First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
 Fire Accident (Kebakaran)
 Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)
 Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)
 Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin)
 Near miss (Hampir celaka)
 Man Hour (Jam kerja)
 Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan)

E.2. Tinjauan Manajemen

Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan


dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana dalam
Perencananaan Keselamatan Konstruksi.
RENCANA KESELAMATAN KERJA KONSTRUKSI (RKK)
Paket : Pengadaan Gedung Rehabilitasi Rumah Dinas Psikiater
No. Dok.: Tgl Dibuat : 24 Mei 2019 Hal :
Rev. : Tgl Kaji Ulang : Paraf :

Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja


dilakukan peningjauan ulang untuk di ambil tindakan perbaikan.

E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi.

Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan


pemantauan, pengawasan, pelatihan dan pembahasan rapat SMK3 secara
periodik serta dengan melaksanakan audit secara menyeluruh dimulai pada
tahap pelaksanaan serta penyelesaian proyek.

Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi CV. RENKAR RAYA, disusun


sebagai petunjuk dalam pelaksanaan Paket Pengadaan Rehabiltasi Berat Pagar
Keliling Rumah Sakit pada Satker Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara.

Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas
pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan.

Kendari, 24 Mei 2019

CV. RENKAR RAYA

RESPIANSYAH, SE
Direktur

Anda mungkin juga menyukai