Anda di halaman 1dari 9

Pemodelan Penyebaran Penyakit ….

(Suhita Arum Bati) 1

PEMODELAN PENYEBARAN PENYAKIT HERPES GENITAL MELIBATKAN


WAKTU TUNDA

MATHEMATICAL MODELING OF GENITAL HERPES INVOLVES TIME DELAY

Oleh: Suhita Arum Bati1, Nikenasih Binatari, M.Si2

1
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta

2
Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta

E-mail : 1suhita61@gmail.com,2nikenasih@uny.ac.id

Abstrak
Herpes merupakan salah satu penyakit yang menular secara vertikal dan horizontal. Penyakit herpes
disebabkan oleh virus yang disebut Herpes Simplex Virus (HSV). Virus herpes simplek ini dibagi menjadi
dua tipe, yaitu tipe I (HSV-I) yang menyerang daerah sekitar mulut dan tipe II (HSV-II) yang menyerang
daerah genital dan sekitarnya. Pada makalah ini akan dibahas tentang pemodelan penyebaran herpes genital
melibatkan waktu tunda. Penelitian menggunakan model SIR (Suceptible-Infected-Recovered) yang
dirumuskan oleh Kermack dan McKendrick pada tahun 1927, kemudian menentukan titik ekuilibrium,
bilangan reproduksi dasar, menganalisa kestabilan dipersekitaran titik ekuilibrium, dan
menginterpretasikan model dengan melakukan simulasi model penyebaran penyakit herpes genital. Waktu
tunda terjadi pada populasi sebelum individu masuk ke dalam kelas Susceptible. Individu yang masuk
kedalam kelas Susceptible adalah individu yang telah berusia 14 tahun dan kematian yang terjadi adalah
kematian alami. Hasil yang diperoleh yaitu apabila laju infeksi semakin mengecil maka semakin lama
penyakit akan semakin berkurang atau menghilang dari populasi, sebaliknya apabila laju infeksi semakin
besar maka penyakit akan terus menyebar ke dalam populasi.
KataKunci : herpes genital, waktu tunda, titik ekuilibrium
Abstract
Herpes is one of the communicable diseases that are vertically and horizontally. Herpes is caused
by a virus called Herpes Simplex Virus (HSV). Herpes virus simplek is divided into two types, i.e. Type I
(HSV-I) that attacked the area around the mouth and type II (HSV-II) that attacks the genital area and
beyond. On this paper will be discussed about modeling the spread of genital herpes involves a time delay.
Research using model SIR (Suceptible-Infected-Recovered) formulated by Kermack and McKendrick in
1927, then determines the equilibrium point, the basic reproduction number, analyzes the stability of the
equilibrium point of the dipersekitaran, and interpret the model by performing a simulation model of the
spread of disease genital herpes. A delay occurred in the population before the individual enters into the
Susceptible class. Individuals belonging to the Susceptible class are individuals who have aged 14 years
and death that occurred was a natural death. The results obtained, namely when the rate of infection is
increasingly dwarfed by the long illness will progressively diminish or disappear from the population,
otherwise in the rate of infection is higher then the disease will continue to spread in the population.
Keywords : genital herpes, time delay, equilibrium
Pemodelan Penyebaran Penyakit …. (Suhita Arum Bati) 2

PENDAHULUAN Pada penyebaran penyakit menular


terdapat beberapa metode yang dapat digunakan
Penyakit yang menular secara terus
diantaranya model SIS, SIR, SEIR, SEIRS,
menerus melalui individu yang terinfeksi ke
MSEIR dan sebagainya (Murray, 1989). Dalam
individu yang sehat merupakan suatu penelitian ini model yang digunakan adalah
masalah yang sangat diperhatikan oleh model SIR, yaitu Susceptible (kelas rentan),
negara maupun dunia. Penularan penyakit Infected (kelas terinfeksi), dan Recovered (kelas
bisa terjadi melalui interaksi di dalam rantai sembuh), yang diperkenalkan oleh Kermack dan
infeksi baik secara langsung maupun tidak McKendrick (1927), dengan kemungkinan

langsung. Salah satu contoh penyakit individu yang telah dinyatakan sembuh masih

menular adalah penyakit herpes. Herpes dapat kembali kambuh satu kali dalam satu tahun.

merupakan salah satu penyakit menular secara METODE PENELITIAN


vertikal (keturunan) dan horizontal (kontak
Metode penelitian dalam makalah ini
langsung maupun tidak langsung). Penyakit
menggunakan metode literatur untuk
herpes disebabkan oleh virus yang disebut
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
Herpes Simplex Virus (HSV). Virus herpes
model SIR dan penyakit herpes genital.
simplek ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe I
Penelitian diawali dengan menentukan asumsi
(HSV-I) yang menyerang daerah sekitar mulut
dan mendefinisikan parameter yang digunakan
dan tipe II (HSV-II) yang menyerang daerah
pada model. Setelah itu dibentuk model
genital dan sekitarnya. Herpes genital merupakan
matematika epidemi SIR, menentukan titik
salah satu infeksi menular seksual yang sulit
ekuilibrium model, menghitung bilangan
untuk disembuhkan, bersifat kambuhan, dan
reproduksi dasar, menyelidiki sifat kestabilan
dapat terjadi tanpa ada gejala.
titik ekuilibrium model, dan menganalisis secara
Pada tahun 2003, dari data World Health numerik dengan melakukan simulasi.
Organization (WHO) diperoleh bahwa secara
HASIL DAN PEMBAHASAN
keseluruhan terdapat 536 juta individu usia 15-49
tahun hidup dengan HSV-2. Jumlah yang Penyebaran penyakit yang terjadi
terinfeksi meningkat sebanding dengan usia yaitu menyebabkan individu dibagi menjadi beberapa
pada usia 25-39 tahun. Penelitian tentang herpes kelas dalam suatu populasi. Pada model SIR
genital yang dilakukan oleh Podder (2013) populasi dibagi menjadi 3 kelas, yaitu:
menyebutkan bahwa terdapat sekitar 22% dari
a. Kelas 𝑆 (susceptible) menyatakan
populasi di Amerika Serikat terinfeksi dengan
kelas individu rentan
HSV-2.
Pemodelan Penyebaran Penyakit …. (Suhita Arum Bati) 3

b. Kelas I (infected) menyatakan kelas 𝑁(𝑡 Banyaknya individu pada saat


individu terinfeksi − 14) 𝑡 − 14

c. Kelas R (recovered) menyatakan 𝜋𝑆 Laju kematian alami pada kelas


kelas individu sembuh. Susceptible

Pada pemodelan yang akan dibentuk digunakan 𝜋𝐼 Laju kematian alami pada kelas
asumsi-asumsi sebagai berikut: Infected

a. Dalam populasi tidak terjadi migrasi 𝜋𝑅 Laju kematian alami pada kelas
b. Terjadi kelahiran dan kematian, Recovered
dimana kelahiran hanya terjadi pada
𝛽 Laju kontak antara kelas
kelas Susceptible dengan syarat
Susceptible dan kelas Infected
individu tersebut berusia 14 tahun
𝛼 Laju kesembuhan dari penyakit
c. Penyakit tidak menyebabkan
kematian, kemantian yang terjadi 𝜌 Presentase individu yang
pada setiap kelas adalah kematian kambuh

alami
d. Penularan penyakit terjadi akibat
Berdasarkan asumsi-asumsi dan parameter-
kontak langsung dengan penderita
parameter yang telah diuraikan tersebut maka
e. Setiap individu memiliki frekuensi
dapat dibentuk diagram transfer model SIR
kambuh sebanyak satu kali dalam
sebagai berikut:
satu tahun
f. Masa inkubasi sangat cepat sehingga 𝝁𝑵(𝒕 − 𝟏𝟒)
𝑰(𝒕)
diabaikan 𝜷𝑺(𝒕) 𝜶𝑰(𝒕)
𝑵(𝒕)
Tabel 1 Parameter-parameter yang S(t) I(t) R(t)
digunakan dalam Model SIR Penyakit
Herpes Genital 𝝆𝑹(𝒕)

Simbol Definisi 𝝅𝑺(𝒕) 𝝅𝑰(𝒕) 𝝅𝑹(𝒕)

Gambar 1 Diagram Transfer Model SIR


𝜇 Laju kelahiran pada kelas
Penyebaran Penyakit Herpes Genital dengan
Susceptible Waktu Tunda
Pemodelan Penyebaran Penyakit …. (Suhita Arum Bati) 4

Dari Gambar 1, persamaan model SIR masing-masing kelas dapat dinyatakan


penyebaran penyakit herpes genital adalah sebagai berikut:
sebagai berikut: 𝑑𝑠(𝑡)
= −𝛽𝑠(𝑡)𝑖(𝑡) + 𝜇𝑛(𝑡 − 14)
𝑑𝑆 𝐼(𝑡) 𝑑𝑡
= −𝛽𝑆(𝑡) + 𝜇𝑁(𝑡 − 14)
𝑑𝑡 𝑁(𝑡) − 𝜇𝑛(𝑡 − 14)𝑠(𝑡),
− 𝜋𝑆(𝑡), 𝑑𝑖(𝑡)
= 𝛽𝑠(𝑡)𝑖(𝑡) − 𝛼𝑖(𝑡) + 𝜌𝑟(𝑡)
𝑑𝐼 𝐼(𝑡) 𝑑𝑡 4
1
= 𝛽𝑆(𝑡) − 𝜋𝐼(𝑡) − 𝛼𝐼(𝑡) − 𝜇𝑛(𝑡 − 14)𝑖(𝑡),
𝑑𝑡 𝑁(𝑡)
𝑑𝑟(𝑡)
+ 𝜌𝑅(𝑡), = 𝛼𝑖(𝑡) − 𝜌𝑟(𝑡)
𝑑𝑅 𝑑𝑡
= 𝛼𝐼(𝑡) − 𝜋𝑅(𝑡) − 𝜌𝑅(𝑡). − 𝜇𝑛(𝑡 − 14)𝑟(𝑡).
𝑑𝑡
Diberikan 𝑁(𝑡) menyatakan total populasi
pada saat 𝑡, maka Titik Ekuilibrium

𝑁(𝑡) = 𝑆(𝑡) + 𝐼(𝑡) + 𝑅(𝑡). 2 Titik ekulibrium adalah titik tetap


Untuk mengetahui bahwa total populasi tidak yang tidak berubah terhadap waktu. Untuk
konstan, maka dicari turunan pertama dari mencari titik ekuilibrium, Sistem (4) dibuat
𝑁(𝑡). Subtitusikan Sistem (1) ke dalam dalam keadaan konstan, yaitu pada saat
𝑑𝑠 𝑑𝑖 𝑑𝑟
Persamaan (2), diperoleh = 0, = 0, = 0. Maka, diperoleh dua
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑁(𝑡) 𝑑𝑆(𝑡) 𝑑𝐼(𝑡) 𝑑𝑅(𝑡) titik ekuilibrium sebagai berikut:
= + + ,
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
1. Untuk 𝑖 = 0, diperoleh titik
= 𝜇𝑁(𝑡 − 14) − 𝜋𝑁(𝑡). 3 ekuilibrium bebas penyakit sebagai
Karena turunan pertama dari 𝑁(𝑡) tidak sama
berikut:
dengan nol, maka total populasi tidak
𝑠 = 1, 𝑖 = 0, 𝑟 = 0 5
konstan. Untuk menyederhanakan Sistem (1)
2. Untuk 𝑖 ≠ 0, diperoleh titik
akan dibentuk proporsi banyaknya individu
ekuilibrium endemik sebagai berikut:
disetiap kelas dengan total populasi. Masing- 𝛼𝜇 + 𝜌𝜇 + 𝜇2
𝑠∗ =
masing kelas dapat dinyatakan sebagai 𝑠 = 𝛽(𝜌 + 𝜇)
2
𝑆 ,𝑖 = 𝐼 , 𝑟 = 𝑅, dengan 𝑠 + 𝑖 + 𝑟 = 1. 𝛼𝜇 − 𝛽𝜌 − 𝛽𝜇 + 𝜇 + 𝜌𝜇
𝑖∗ = − 6
𝑁 𝑁 𝑁
𝛽(𝜇 + 𝛼 + 𝜌)
Maka, proporsi banyaknya individu pada 𝛼(𝛼𝜇 − 𝛽𝜌 − 𝛽𝜇 + 𝜇2 + 𝜌𝜇)
𝑟∗ = −
𝛽(𝛼𝜇 + 𝛼𝜌 + 𝜇 2+ 2𝜌𝜇 + 𝜌 )2
Pemodelan Penyebaran Penyakit …. (Suhita Arum Bati) 5

Bilangan Reproduksi Dasar (𝓡𝟎) −𝛽𝑖 − 𝜇 −𝛽𝑠 0


𝛽𝑖 𝛽𝑠 − 𝛼 − 𝜇 𝜌
𝐽= (−𝜌 − 𝜇)(𝛽𝑠 − 𝛼 − 𝜇) − 𝛼𝜌
Bilangan reproduksi dasar (ℛ0) 0 0
[ 𝛼(𝛽𝑠 − 𝛼 − 𝜇) ]
digunakan untuk menentukan apakah dalam
suatu populasi akan terjadi endemik atau Analisis kestabilan bibas penyakit

bebas dari penyakit. Untuk menentukan dipersekitaran 𝐸0 = (𝑠, 𝑖, 𝑟) = (1, 0, 0)

bilangan reproduksi dasar menggunakan adalah

subpopulasi kelas terinfeksi dan titik −𝜇 −𝛽 0


0 𝛽−𝛼 −𝜇 𝜌
ekuilibrium bebas penyakit. 𝐽0 = (−𝜌 − 𝜇)(𝛽 − 𝛼 − 𝜇) − 𝛼𝜌
0 0
𝑑𝑖(𝑡) [ 𝛼(𝛽 − 𝛼 − 𝜇) ]
= 𝛽(𝑡)𝑖(𝑡) − 𝛼𝑖(𝑡) + 𝜌𝑟(𝑡)
𝑑𝑡 6
Untuk mecari nilai eigen dari matriks
− 𝜇𝑛(𝑡)𝑖(𝑡).
Jacobian diatas, maka matriks Jacobian dapat
Dengan menggunakan metode next
di tulis sebagai berikut:
generation matrix diperoleh bilangan
reproduksi dasar sebagai berikut: 𝑑𝑒𝑡|𝜆𝐼 − 𝐽0| = 0,

𝛽 𝜆 0 0
−𝜇 𝛽 0
𝓡𝟎 = . 7 0 𝛽−𝛼 −𝜇 𝜌
𝛼+𝜇 |[0 𝜆 0] − (−𝜌 − 𝜇)(𝛽 − 𝛼 − 𝜇) − 𝛼𝜌 | = 0,
0 0 𝜆 0 0
[ 𝛼(𝛽 − 𝛼 − 𝜇) ]

𝜆+𝜇 −𝛽 0
Analisis Kestabilan 0 𝜆−𝛽+𝛼 +𝜇 𝜌
| (−𝜌 − 𝜇)(𝛽 − 𝛼 − 𝜇) − 𝛼𝜌 | = 0.
Titik-titik ekuilibrium dari Sistem (4) 0 0 𝜆−
[ 𝛼(𝛽 − 𝛼 − 𝜇) ]
adalah 𝐸 = (𝑠, 𝑖, 𝑟), maka Sistem (4) dapat
ditulis sebagai berikut: Dengan menggunakan ekspansi kofaktor
disepanjang kolom pertama diperoleh
𝑓1 = −𝛽𝑠𝑖 + 𝜇 − 𝜇𝑠,
8
𝑓2 = 𝛽𝑠𝑖 − 𝛼𝑖 + 𝜌𝑟 − 𝜇𝑖,
(𝜆 + 𝜇)(𝜆 − 𝛽 + 𝛼 + 𝜇) (𝜆
𝑓3 = 𝛼𝑖 − 𝜌𝑟 − 𝜇𝑟.
(−𝜌 − 𝜇)(𝛽 − 𝛼 − 𝜇) − 𝛼𝜌
Selanjutnya, Sistem (8) dapat − )=0
𝛼(𝛽 − 𝛼 − 𝜇)
dilinearisasikan dengan mencari turunannya Diperoleh nilai eigennya adalah
terhadap 𝑠, 𝑖, 𝑟 sehingga diperoleh matriks
𝜆1 = −𝜇
Jacobian sebagai berikut:
𝜆2 = 𝛽 − 𝛼 − 𝜇
9
𝜇2 + 𝛼𝜇 + 𝜌𝜇 − 𝛽𝜇 − 𝛽𝜌
𝜆3 = −
𝛼(−𝛽 + 𝛼 + 𝜇)
Pemodelan Penyebaran Penyakit …. (Suhita Arum Bati) 6

Berikut diberikan teorema sifat kestabilan Oleh karena itu, Persamaan (9) ada
untuk titik ekuilibrium bebas penyakit satu atau lebih nilai eigen yang
bernilai positif. Sehingga terbukti jika
Teorema 1
ℛ0 > 1 maka titik ekuilibrium bebas
a. Jika ℛ0 < 1 maka titik ekuilibrium bebas penyakit 𝐸0 = (𝑠, 𝑖, 𝑟) = (1, 0, 0)
penyakit 𝐸0 = (𝑠, 𝑖, 𝑟) = (1, 0, 0) stabil tidak stabil.
asimtotik.
b. Jika ℛ0 > 1 maka titik ekuilibrium bebas Simulasi Numerik

penyakit 𝐸0 = (𝑠, 𝑖, 𝑟) = (1, 0, 0) tidak


Pada tahun 2013, menurut Chandra
stabil.
Nath Podder, 22% dari pepolasi di Amerika
Bukti
Serikat terinfeksi dengan herpes genital. Total
a. Untuk ℛ0 < 1, maka 𝜆2
populasi di Amerika Serikat pada tahun 2013
𝛽
< 1, adalah sebanyak 316,2 juta jiwa. Penderita
𝛼+𝜇
herpes genital berumur antara 14 tahun
𝛽 < 𝛼 + 𝜇, sampai dengan 49 tahun, dan jumlah
kematian karena penyakit herpes genital 0.
𝛽 − 𝛼 − 𝜇 < 0.
Individu yang berusia 14 tahun pada saat 𝑡

Oleh karena itu, Persamaan (9) adalah 27,5 juta jiwa.

semuanya bernilai negatif. Sehingga


Tabel 2 Data Nilai Awal Kelas SIR
terbukti jika ℛ0 < 1 maka titik
No. Proporsi Jumlah Presentase
ekuilibrium bebas penyakit 𝐸0 = Awal Populasi Kasus
(𝑠, 𝑖, 𝑟) = (1, 0, 0) stabil asimtotik. Kelas (juta)
(t=0)
1. Proporsi 11,55 16,6
b. Untuk ℛ0 > 1, maka 𝜆2
Kelas
𝛽
> 1, Rentan
𝛼+𝜇
𝑠(0)
𝛽 > 𝛼 + 𝜇, 2. Proporsi 27,84 40
Kelas
𝛽 − 𝛼 − 𝜇 > 0.
Infeksi
𝑖(0)
Pemodelan Penyebaran Penyakit …. (Suhita Arum Bati) 7

3. Proporsi 30,21 43,4 a. Simulasi ℛ0 < 1


Kelas Untuk nilai parameter 𝛽 = 0,02, diperoleh
Recovered nilai 0,1219512195 < 1
𝑟(0)
Total 69,6 1
Populasi

Tabel 3 Nilai Parameter-Parameter dalam


Model Penyebaran Penyakit Herpes Genital

Definisi
Parameter Nilai
𝜇 0,087 Laju kelahiran
individu

𝛼 0,077 Laju penyembuhan


penyakit herpes Gambar 2 Simulasi Penyebaran penyakit
genital (1/masa Herpes Genital pada Titik Ekuilibrium Bebas
Penyakit
penyembuhan)
Berdasarkan gambar, terlihat bahwa
𝜌 0,53 Presentase individu proporsi individu rentan (Susceptible)
yang kambuh semakin lama semakin meningkat menuju 1.
Sementara pada saat 𝑡 membesar populasi
𝑛(𝑡 − 14) 27,51 Banyaknya
individu terinfeksi (Infected) dan populasi
individu pada saat
individu sembuh (Recovered) semakin lama
𝑡 − 14
semakin menurun menuju ke nol. Hal ini

Kemudian untuk parameter 𝛽 menunjukkan bahwa perilaku solusi akan

merepresentasikan laju kontak antara bergerak menuju titik ekuilibrium bebas

individu rentan dengan individu terinfeksi penyakit 𝐸0 = (𝑠, 𝑖, 𝑟) = (1,0,0). Sehingga

herpes genital. Nilai parameter ini dapat pada saat ℛ0 < 1, semakin lama penyebaran

bervariasi sesuai dengan kondisi nilai ℛ0. penyakit herpes genital akan menghilang dari
populasi.
Pemodelan Penyebaran Penyakit …. (Suhita Arum Bati) 8

b. Simulasi ℛ0 > 1 Berdasarkan simulasi pada Gambar 2


Untuk nilai parameter 𝛽 = 0,2, diperoleh dan Gambar 3 terlihat bahwa proporsi
nilai 1,219512195 > 1 individu terinfeksi dan proporsi individu
sembuh semakin meningkat sebanding
dengan 𝛽. Hal ini berarti, jika laju kontak
antara individu rentan semakin membesar
maka tingkat penyebaran penyakit herpes
genital dalam populasi juga akan semakin
membesar.

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Gambar 3 Simulasi Penyebaran Penyakit
Herpes Genital pada Titik Ekuilibrium 1. Model matematika untuk penyebaran
Endemik penyakit herpes genital berupa
Dari Gambar 3 terlihat bahwa populasi persamaan diferensial orde satu.
susceptible semakin menurun kurang lebih Waktu tunda terjadi sebelum individu
setelah 𝑡 = 30 dan populasi infected masuk ke dalam kelas Susceptible.
meningkat jauh melebihi populasi Model yang diperoleh sebagai
susceptible ketika 𝑡 = 10. Pada Gambar 3, berikut:
populasi recovered juga terlihat meningkat 𝑑𝑠(𝑡)
= −𝛽𝑠(𝑡)𝑖(𝑡) + 𝜇𝑛(𝑡 − 14)
𝑑𝑡
sehingga penyakit herpes genital akan
− 𝜇𝑛(𝑡 − 14)𝑠(𝑡),
menjadi endemik.Pada kondisi setimbang
𝑑𝑖(𝑡)
tersebut, penyakit akan selalu ada dalam = 𝛽𝑠(𝑡)𝑖(𝑡) − 𝛼𝑖(𝑡) + 𝜌𝑟(𝑡)
𝑑𝑡
populasi hingga waktu yang tidak terbatas. − 𝜇𝑛(𝑡 − 14)𝑖(𝑡),
Nilai numerik untuk kondisi setimbang yaitu 𝑑𝑟(𝑡)
= 𝛼𝑖(𝑡) − 𝜌𝑟(𝑡) − 𝜇𝑛(𝑡 − 14)𝑟(𝑡).
𝑑𝑡
𝐸1 = (𝑠∗, 𝑖∗, 𝑟∗) =
2. Berdasarkan hasil simulasi analisis
(0.4893, 0.4540, 0.0567). Titik 𝐸1
numerik pada penderita herpes
merupakan titik ekuilibrium endemik.
genital, dengan nilai awal dan
parameter yang diberikan diperoleh
Pemodelan Penyebaran Penyakit …. (Suhita Arum Bati) 9

bahwa semakin besar laju kontak Corpporation. Volume 2014, Article


ID 131257.
antara individu rentan maka semakin
Podder, Chandra Nath. (2013). Dynamics of
tinggi tingkat penyebaran penyakit. Herpes Simplex Virus Type 2 in a
Periodic Environment. Department of
Mathematics. University of Dhaka.
SARAN Bangladesh.
Sari, Ilmiyati & Tasman, Hengki. 2014.
Banyak hal yang belum tercakup
Model Epidemik SIR untuk Penyakit
dalam penelitian ini. Perlu dikaji lebih lanjut yang Menular Secara Horizontal dan
Vertikal. Prosiding Konferensi
untuk analisis kestabilan pada titik
Nasional Matematika XVII.
ekuilibrium endemik dan kestabilan model Surabaya: ITS.
World Health Organization. (2017). Media
epidemi lainnya.
Centre: Herpes Simplex Virus.
Diakses dari:
http://www.who.int/news-room/fact-
DAFTAR PUSTAKA
sheets/detail/herpes-simplex-virus.
Adhi Djuanda. 1999. Ilmu Penyakit Kulit dan Pada tanggal 30 Mei 2018.
Kelamin. Jakarta: Fakultas FKUI.
Anton Howard. 1988. Penerapan Aljabar
Linear. Penerjemah Silaban. P.
Penerbit Erlangga
Hendrawan, I Wayan, Pandu, Tridana Sakti.
2017. Venereologi G2P1A0H0 32-33
Minggu dengan Herpes Genitalis.
Jurnal Kedokteran Unram. Hlm. 50-
54.
Jatmiko, Andri Catur, Firdausi Nurharini,
Dian Kencana Dewi, Dwi
Murtiastutik. (2009). Penderita
Herpes Genitalis di Divisi Infeksi
Menular Seksual Unit Rawat Jalan
Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD
Dr. Soetomo Surabaya 2005-2007.
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit &
Kelamin. Vol. 21. Surabaya.
Kermark, W.O. & McKendrick, A. G.
(1927). A Contribution to the
Mathematical Theory of Epidemics.
Mathematical and Physical
Character. Hlm. 700-721.
Li Mingming, Xianning Liu.2014. An SIR
Epidemic Model with Time Delay
and General Nonlinear Incidence
Rate. Hindawi Publishing

Anda mungkin juga menyukai