Anda di halaman 1dari 11

Vol. 9. No.

2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK


DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI

Mohammmad Soleh1, Siti Rahma2


Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. H.R. Soebrantas No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Pekanbaru
muhammad.soleh@uin-suska.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan tentang model penyebaran penyakit campak menggunakan model SEIR dengan vaksinasi
dan migrasi. Hasil yang diperoleh adalah jika maka titik ekuilibrium bebas penyakit stabil asimtotik dan jika
maka titik ekuilibrium endemik penyakit stabil asimtotik. Jumlah orang yang divaksinasi untuk mencegah
penyebaran penyakit campak adalah .

Kata kunci: Model SEIR, Penyakit Campak, Stabil Asimtotik, Titik Ekuilibrum, Vaksinasi.

ABSTRACT
This paper explains about thespread ofinfectiousdiseases, such as measles using SEIR model by vaccination and
migration. The result obtained that is if disease-free equilibrium is asymptotic stable, and if endemic
equilibrium is stable asymptotic. The vaccination number to prevent the measles outbreak is .

Keywords: Equilibrium, Measles, SEIR Model, Stable Asymptotic, Vaccination.

Pendahuluan wilayah.Oleh karena itu, migrasi perlu


Penyakit campak merupakan salah diperhatikan dalam model.
satu penyakit endemik di negara Model dasar tentang penyebaran
berkembang.Penyakit campak disebabkan penyakit pertama kali dirumuskan oleh
oleh virus campak, dari family Kermack dan McKendrick pada tahun 1927
Paramyxoviridae, genus Morbilivirus. [3]. Dalam modelnya, Kermack-
Penyakit ini diawali dengan adanya gejala McKendrick membagi populasi total
awal demam, batuk, pilek yang kemudian menjadi tiga kelas, yaitu Susceptible ( )
diikuti dengan bercak merah kemerahan merupakan jumlah individu yang sehat
pada kulit [1]. Salah satu cara yang efektif tetapi rentan terhadap penyakit, Infected ( )
untuk tindakan pencegahan penyakit campak adalah jumlah individu yang terinfeksi dan
adalah dengan vaksinasi. Keberhasilan dapat menularkan penyakit kepada individu
vaksinasi dapat diukur dari menurunnya yang sehat, dan Recovered ( ) yang
jumlah kasus campak dari waktu ke waktu. menotasikan jumlah individu yang telah
Kematian akibat campak mengalami sembuh dari penyakit dan akan kebal dari
penurunan sebesar 78% dari 733.000 jiwa di penyakit. Beberapa penyakit seperti campak,
tahun 2000 menjadi 164.000 jiwa pada AIDS, TBC mempunyai periode laten,
tahun 2008 [2]. artinya ada selang waktu suatu individu
Perpindahan populasi (migrasi) dari terinfeksi sampai munculnya suatu penyakit.
suatu wilayah ke wilayah lain merupakan Periode laten ini akan terdapat pada kelas
fenomena yang dapat terjadi di suatu Exsposed ( ), artinya individu yang
wilayah. Adanya migrasi dapat terdeteksi atau terjangkit virus. Penambahan
memungkinkan terjadinya penyebaran kelas pada penyakit campak ini akan
penyakit campak yang dibawa oleh populasi membentuk model SEIR.
yang masuk atau keluar dari suatu

113
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

Hasil dan Analisis


Metodologi Penelitian Model Matematika
a) Menentukan asumsi dan mendefinisikan Adapun asumsi pada model SEIR pada
parameter yang digunakan pada model penyakit campak ini adalah:
SEIR dengan asumsi adanya vaksinasi a. Faktor kelahiran dan kematian
dan adanya migrasi. diperhatikan. Individu yang lahir masuk
b) Menggambar diagram transfer untuk ke kelas Susceptible ( ) karena individu
membentuk model matematika. diasumsikan sehat tetapi rentan terhadap
Diagram transfer berfungsi untuk penyakit campak.
membentuk sistem persamaan b. Dalam populasi terjadi proses migrasi.
differensialnya. Imigrasi diasumsikan terjadi di kelas
c) Menyelesaikan sistem persamaan Susceptible ( ), dan imigran yang
differensial. masuk ke populasi dipastikan individu
d) Mencari titik ekuilibrium model. Titik yang tidak terinfeksi penyakit campak.
ekuilibrium yang akan dicari adalah titik Sedangkan emigrasi masuk ke tiap kelas
ekuilibrium bebas penyakit dan titik (Susceptible, Exposed, Infected,
ekuilibrium endemik penyakit. Recovered).
e) Menganalisa sifat kestabilan titik c. Penyakit dapat menyebabkan kematian
ekuilibrium. Setelah titik ekuilibrium (fatal).
diperoleh, maka diselidiki kestabilan d. Individu yang divaksinasi masuk
dari titik kesetimbangan bebas penyakit kedalam kelas Recovered ( ).
dan endemik penyakit. Untuk
Keampuhan vaksinasi adalah 100%, hal
menganalisa sifat kestabilan titik
ekuilibrium dilakukan linearisasi pada ini berarti setiap individu yang telah
mendapatkan vaksinasi akan kebal
sistem dengan menentukan matriks
terhadap penyakit. Sedangkan individu
Jacobian di titik ekuilibrium [4].
yang tidak mendapatkan vaksinasi
Kemudian dengan menggunakan
definisi polinomial karakteristik masuk ke kelas Susceptible ( )dan
diperoleh nilai eigen dari matriks dan berpotensi untuk terinfeksi penyakit
ditentukan sifat kestabilannya campak.
berdasarkan Teorema [5].. Salah satu Berdasarkan asumsi diatas,
alternatif menentukan nilai eigen dari dapat didefinisikan parameter model
polinomial karakteristik adalah dengan sebagai berikut :
menggunakan kriteria Routh-Hurwitz. menyatakan laju kelahiran pada kelas
f) Menginterpretasikan hasil yang Susceptible ( )
diperoleh untuk mengetahui jumlah menyatakan laju kematian alami
individu yang harus divaksinasi agar menyatakan laju kontak
tidak terjadi endemik penyakit. menyatakan laju infeksi pada kelas
g) Mensimulasikan model dengan Exposed
mendefinisikan nilai parameter dan menyatakan laju kesembuhan pada
digambarkan dengan menggunakan kelas Infected
software Maple 13. menyatakan laju kematian akibat
penyakit campak pada kelas Infected
menyatakan proporsi keberhasilan
vaksinasi
menyatakan laju imigrasi
menyatakan laju emigrasi.

114
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, maka diperoleh diagram transfer berikut :

S E I R

Gambar 1 Model SEIR pada Penyakit Campak dengan Vaksinasi dan Adanya Migrasi

Berdasarkan diagram transfer di


atas diperoleh sistem persamaan
differensial sebagai berikut :
(1)
Sistem (1) mempunyai solusi ( )
sebagai himpunan berikut :

.
Pada sistem (1) variabel tidak
muncul pada persamaan Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah individu
pada kelas tidak mempengaruhi laju
perubahan jumlah individu pada kelas , (2)
maupun kelas . Dengan demikian Adapun solusi dari sistem (2) adalah
nilai dapat diabaikan dan sistem himpunan
persamaan (1) dapat dibentuk menjadi
sistem persamaan (2) sebagai berikut :

Titik Ekuilibrium penyakit yang dinotasikan dengan ,


yaitu .
a. Titik ekuilibrium bebas penyakit
Dari persamaan (2.c) diperoleh
Pada titik ekuilibrium bebas
penyakit berarti di dalam populasi
tidak ada individu yang dapat Karena , maka
menyebarkan penyakit campak atau
tidak ada individu yang terserang
Maka diperoleh titik ekuilibrium
penyakit campak, . Sehingga
bebas penyakit yang dinotasikan
untuk titik ekuilibrium bebas
dengan , dengan . Setelah
diperoleh titik ekuilibrium ,

115
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

selanjutnya dicari titik ekuilibrium Dari persamaan (2.c) diperoleh


dengan menyelesaikan persamaan
(2.a) berikut :

(3)
Karena , maka
Untuk memperoleh titik
kesetimbangan maka dari
persamaan (2.b) diperoleh
Maka titik ekuilibrium endemik
penyakit dinotasikan dengan ,
yaitu , dengan Subsitusikan nilai
. pada persamaan
Berdasarkan penyelesaian di (3) sehingga persamaannya menjadi
atas, maka diperoleh titik
ekuilibrium bebas penyakit
. Karena , maka hal
b. Titik ekuilibrium endemik penyakit ini berarti
Titik ekuilibrium endemik
penyakit yaitu di dalam populasi
selalu terdapat individu yang
terserang penyakit campak, .
Sehingga
Selanjutnya diperoleh berturut-turut:

Kestabilan adalah bilangan reproduksi dasar dan


Untuk mengetahui tingkat dinotasikan dengan . Nilai
penyebaran penyakit campak diperlukan diperoleh dengan cara sebagai berikut :
parameter tertentu. Parameter yang biasa
digunakan dalam penyebaran penyakit

Karena maka dapat


didefinisikan bilangan reproduksi dasar ( ) sebagai berikut :

Teorema 1 Jika maka titik ekuilibrium bebas penyakit


pada sistem (2) stabil asimtotik lokal.
Bukti :

116
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

Dapatdihitung untuk

Persamaan karakteristik dari adalah:

Maka diperoleh persamaan karakteristik

dengan Untuk menentukan sifat kestabilannya,


digunakan teorema [5] dengan kriteria
: , dan .

i. ii.
Karena dan
maka

. Jadi,
 Untuk , karena maka
. Dan karena
, , , dan maka
.
 Untuk , karena dan , maka
.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka diperoleh
iii.

Karena , maka .
Berdasarkan pembahasan di pada sistem (2) stabil
atas, maka diperoleh titik ekuilibrium asimtotik.
bebas penyakit stabil asimtotik. Dengan Proporsi Vaksinasi dan Simulasi
cara analog, dapat dibuktikan teorema Jumlah Individu yang Divaksinasi
berikut: Berdasarkan pembahasan di
Teorema 2 Jika maka titik atas, diperoleh
ekuilibrium endemik penyakit

117
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

pada bilangan reproduksi dasar di atas


merupakan proporsi individu yang
divaksinasi. Untuk mencegah Berdasarkan nilai yang diperoleh di atas,
menyebarnya penyakit, maka perlu maka agar tidak terjadi endemik pada
didefinisikan tingkat vaksinasi penyakit campak tingkat vaksinasi
minimum agar tidak terjadi endemik minimum atau proporsi individu yang harus
penyakit. Tingkat vaksinasi minimum divaksinasi adalah .
dinotasikan dengan .
Adapun tingkat vaksinasi minimum
pada penyakit campak ini adalah
sebagai berikut :

Simulasi
a. Titik Ekuilibrium Bebas Penyakit
Dengan mengambil
parameter , ,
, , , Titik ekuilibrium bebas
, , , penyakit adalah
, . Subsitusikan nilai
parameter ke sistem (1) sehingga
diperoleh sistem berikut : . Bilangan reproduksi dasar sebesar

. Untuk menentukan kestabilannya,


maka subsitusikan nilai parameter
ke matriks Jacobian berikut :

Kemudian hitung

Maka diperoleh persamaan Berdasarkan teorema (2.1), dapat


karakteristik disimpulkan bahwa titik ekuilibrium
bebas penyakit stabil asimtotik.Hal
dengan nilai eigen , ini dapat digambarkan dalam
dan . gambar (4.2) berikut :

118
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

Gambar 2 Orbit Kestabilan Model SEIR Penyakit Campak dengan Vaksinasi dan
Migrasi pada Titik Ekuilibrium Bebas Penyakit

Berdasarkan gambar 2
tampak bahwa arah trayektori Susceptible :
menuju titik ekuilibrium sehingga
Recovered
dapat disimpulkan bahwa titik
ekuilibrium bebas penyakit stabil :
asimtotik. Sedangkan dinamika
populasi menurut tahunan
waktu dapat dilihat pada gambar
berikut :

Gambar 3 Dinamika Popolasi dan


pada Titik Ekuilibirum Bebas Penyakit

b. Titik Ekuilibrium Endemik Penyakit


Berdasarkan sistem (4.5) pada
simulasi bebas penyakit di atas, dengan
mengambil parameter ,
Titik ekuilibrium endemik
, , , ,
penyakit
, , ,
adalah
, . diperoleh sistem
.
berikut :
Bilangan reproduksi dasar sebesar
. Untuk menentukan
kestabilannya, maka subsitusikan
nilai parameter ke matriks Jacobian
berikut :

119
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

Kemudian hitung

Maka diperoleh persamaan dan . Jadi


karakteristik dapat disimpulkan bahwa titik
ekuilibrium endemik penyakit stabil
asimtotik.Hal ini dapat digambarkan
Berdasarkan kriteria Routh- dalam gambar (4) berikut :
Hurwitz, dapat diperoleh bahwa

Gambar 4 Orbit Kestabilan Model SEIR Penyakit Campak dengan Vaksinasi dan
Migrasi pada Titik Ekuilibrium Endemik Penyakit
Berdasarkan gambar asimtotik. Sedangkan dinamika
4.tampak bahwa arah trayektori populasi menurut tahunan
menuju titik ekuilibrium sehingga waktu dapat dilihat pada gambar
dapat disimpulkan bahwa titik berikut :
ekuilibrium bebas penyakit stabil

120
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

Susceptible :
Exposed :
Infected :
Recovered :

Gambar 5 Dinamika Populasi dan Titik Ekuilibrium Endemik Penyakit


endemik penyakit maka proporsi
Jumlah orang yang harus orang yang divaksinasi harus lebih
divaksinasi pada kasus endemik besar dari . Selanjutkan akan
penyakit ini adalah . dianalisis jika tingkat vaksinasi
lebih kecil daripada tingkat
Karena maka diperoleh vaksinasi minimum seperti gambar
nilai . Hal ini bearti 6berikut :
bahwa untuk mencegah terjadinya

Gambar 6 Proporsi Individu Kelas Infected dengan


Berdasarkan Gambar 4.5 di dilakukan tidak berhasil membuat
atas, dapat dilihat bahwa semakin penyakit campak menghilang dari
besar tingkat vaksinasi, maka populasi. Selanjutnya akan
proporsi kelas individu yang dianalisis pengaruh vaksinasi jika
terinfeksi semakin menurun. Tetapi tingkat vaksinasi yang diberikan
vaksinasi yang diberikan pada lebih besar daripada tingkat
penyakit campak akan selalu ada vaksinasi minimum seperti gambar
dalam jangka waktu tak terbatas. 4.6 berikut :
Dengan demikian vaksinasi yang

121
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

Gambar 7 Proporsi Individu pada Kelas Infected dengan


penyakit campak jika proporsi
Berdasarkan gambar 7 di individu yang terinfeksi penyakit
atas, dapat disimpulkan bahwa campak adalah .
penyakit campak akan hilang dari
populasi atau populasi bebas

Penutup c. Bilangan Reproduksi Dasar (R0) dapat


Berdasarkan pembahasan dapat diambil didefinisikan sebagai berikut :
kesimpulan sebagai berikut :
a. Model penyebaran penyakit campak
menggunakan model SEIR dengan d. Jika Jika maka titik ekuilibrium
adanya asumsi vaksinasi dan migrasi
bebas penyakit penyakit stabil
adalah sebagai berikut :
asimtotik. Dan jika maka titik
ekuilibrium endemik penyakit
stabil asimtotik.
e. Jumlah individu yang harus divaksinasi
agar tidak terjadi endemik pada penyakit
campak adalah . Jika tingkat
minimum jumlah orang yang
divaksinasi terpenuhi, maka jumlah
individu yang terkena penyakit campak
akan berkurang dan didalam populasi
b. Titik ekuilibrium terdiri atas dua, yaitu
tidak terjadi endemik pada penyakit
titik ekuilibrium bebas penyakit dan
campak.
titik ekuilibrium endemik penyakit.

DAFTAR PUSTAKA Chasnov, R. Jeffrey, (2009), Mathematical


Anton, H, (1998), Aljabar Linear Elementer, Biology, The Hong Kong University Of Science
Terjemahan Pantur Silaban dan I Nyoman and Technology, Hong Kong.
Susila, Edisi ke-5, Erlangga, Jakarta,.
Ekawati, A., (2011)Kestabilan Model SEIR,
Media Sains. Vol. 3, No. 2.

122
Vol. 9. No. 2, 2012 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

Kocak, H. dan Hale, J. K. , (2009) Dynamic and


Bifurcation, Springer-verlag, New York.

Panfilov, A., (2004)Qualitative Analysis Of


Differential Equation, Utrecht University,
Utrecht.

Perko, L., (1991), Differential Equations and


Dynamical Systems, Springer-verlag, New York,

Suhendar, (2011), Analisis Kestabilan Model


SIR, SIR Vaksinasi, SEIR dan MSEIR Sebagai
Model-Model Penyebaran Penyakit Campak
(Measles), Skripsi IPB

Tessa, Moussa. (2006) Mathematical Model for


Control of Measles by Vaccination.Mali
Symposium on Applied Sciences (MSAS), hal.
31-36.

Widoyono, (2005)Epidemiologi, Penularan,


Pencegahan & Pemberantasannya, Erlangga,
Jakarta.

Wiggins, S. (1990) Introduction to Applied


Nonlinear Dynamical System and Chaos,
Springer Verlag, New York.

123

Anda mungkin juga menyukai