Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DESAK NYOMAN NIKEN PRATIWI

NIM : E1M019020

PRODI : PENDIDIKAN KIMIA

KELAS : 1B

1. RADIASI

Pengertian Radiasi

Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan zat perantara. Pancaran kalor hanya terjadi
dalam gas atau ruang hampa, misalnya penghantaran panas matahari ke bumi melalui ruang
hampa udara. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya pancaran kalor yang dinamakan
termoskop. Termoskop diferensial dipakai untuk menyelidiki sifat pancaran berbagai
permukaan.

 Contoh radiasi, yaitu sepert perpindahan panas dari cahaya matahari ke bumi. Radiasi
kalor juga dapat terjadi pada lampu pijar listrik yang sedang menyala dan api unggun
yang sedang menyala. Pada saat kita berada di sekitar api unggun yang sedang menyala,
tubuh kita terasa hangat karena adanya radiasi kalor yang dipancarkan oleh api unggun.

 Mekanisme terjadinya radiasi

Atom-atom dari beberapa unsur kimia tdak stabil. Atom-atom itu mencoba untuk
menyusun ulang dirinya menjadi atom yang stabil. Dalam prosesnya, atom-atom itu
memancarkan partkel-partkel radiasi atau letupan kecil radiasi.

Int atom yang memancarkan radiasi adalah int atom yang bersifat tdak stabil, yang
disebut int radioaktf atau radionuklida. Salah satu contoh radiasi yang dihasilkan dari
kulit atom adalah sinar-X. Pada reaksi fusi int deuterium dan reaksi fisi uranium, radiasi
yang dihasilkan adalah neutron.

2. KONVEKSI

Pengertian Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar yang disertai dengan perpindahan
bagian-bagian zat itu. Pada umumnya zat penghantar yang dipakai berupa zat cair dan gas. Kalor
berpindah karena adanya aliran zat yang dipanaskan akibat adanya perbedaan massa jenis
(berat jenis). Massa jenis bagian yang dipanaskan lebih kecil daripada massa jenis bagian zat
yang tdak dipanaskan

 Contoh konveksi yaitu memanaskan air dalam panci hingga mendidih. Peristwa sehari-
hari yang berhubungan dengan konveksi kalor adalah terjadinya angin darat dan angin
kalor.

 Mekanisme terjadinya konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi terjadi ketka kalor berpindah dengan cara gerakan
partkelnya yang telah dipanaskan. Konveksi dapat terjadi karena dua macam yakni
konveksi alami (natural convecton) dan konveksi paksa (forced convecton).

Konveksi alami terjadi ketka gerakan perpindahan kalornya disebabkan oleh perbedaan
kerapatan sehingga terjadi perpindahan partkel. Sedangkan konveksi paksa terjadi
ketka perpindahan partkel dilakukan secara paksa misal didorong dengan pompa atau
kipas.

3. KONDUKSI

Pengertian Konduksi

Komduksi adalah perpindahan kalor melalui zat penghantar tanpa disertai perpindahan bagian-
bagian zat itu. Perpindahan kalor dengan cara konduksi pada umumnya terjadi pada zat padat.
Suatu zat dapat menghantar kalor disebut konduktor, sepert berbagai jenis logam. Sedangkan
zat penghantar kalor yang buruk disebut isolator, pada umumnya benda-benda non logam.

 Contoh konduksi adalah memanaskan batang besi di atas nyala api. Apabila salah satu
ujung besi dipanaskan, kemudian ujung yang lain dipegang, maka semakin lama ujung
yang dipegang semakin panas. Hal ini menunjukkan bahwa kalor atau panas berpindah
dari ujung besi yang dipanaskan ke ujung besi yang dipegang.

 Mekanisme terjadinya konduksi


Konduksi terjadi ketka terjadi pertukaran energi kinetk antar molekul (atom), dimana
partkel dengan energi lebih rendah dapat meningkat dengan menumbuk partkel
dengan energi yang lebih tnggi.

Secara sederhana, perpindahan kalor secara konduksi dapat dipahami sebagai suatu
perpindahan kalor yang terjadi dengan perantara benda padat. Jadi, benda-benda yang
berkontak dan saling memindahkan kalor ini adalah benda padat melalui tumbukan-
tumbukan partkelnya.

4. EVAPORASI

Pengertian Evaporasi

Evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair dengan spontan menjadi gas
atau pengambilan sebagian uap air dengan tujuan untuk meningkatkan konsentrasi padatan
dari suatu bahan makanan cair.

Evaporasi disebut juga dengan penguapan atau peristwa menguapnya air dari permukaan air,
tanah, dan bentuk permukaan bukan dari vegetasi lainnya.

 Contoh evaporasi nelayan garam menguapkan air laut untuk memperoleh garam.

 Mekanisme terjadinya evaporasi

Panas, yaitu energi, harus hadir untuk terjadinya penguapan. Ini adalah energi yang
memecah ikatan molekul air yang bergabung. Hal ini menjelaskan mengapa air menguap
dengan mudah saat mencapai ttk didih daripada ttk beku, tngkat penguapan sangat
lambat. Penguapan terjadi ketka tngkat penguapan lebih tnggi dari tngkat penguapan.
Ketka tngkat penguapan dan tngkat penguapan ini sama, saturasi terjadi. Tingkat
kelembaban diudara biasanya pada 1667 selama saturasi. Kondensasi, yang merupakan
kebalikan dari penguapan, terjadi ketka jumlah udara yang jenuh didinginkan di luar ttk
embun. Titk embun mengacu pada suhu di mana udara didinginkan di bawah tekanan
terus menerus sehingga menjadi jenuh penuh dengan air. Sebagai soal fakta penguapan
ekstrak panas dari atmosfer. Itu menjelaskan efek pendinginan yaitu penguapan air dari
kulit pada tubuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai