Anda di halaman 1dari 4

Giancoli (2001: 501) mengatakan, “Konduksi kalor pada banyak materi dapat

digambarkan sebagai hasil tumbukan molekul-molekul. Pada logam, menurut teori


modern, tumbukan antara elektron-elektron bebas di dalam logam dan dengan atom
logam tersebut terutama mengakibatkan untuk terjadinya konduksi. Konduksi kalor
hanya terjadi jika ada perbedaan temperatur.”

Giancoli (2001: 504-505) mengatakan, “Konveksi adalah proses di mana kalor


ditransfer dengan pergerakan molekul dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sementara konduksi melibatkan molekul (dan/atau elektron) yang hanya bergerak
dalam jarak yang kecil dan bertumbukan, konveksi melibatkan pergerakan molekul
dalam jarak yang besar. Tungku dengan udara yang dipaksa, di mana udara
dipanaskan dan kemudian ditiup oleh kipas angin ke dalam ruangan, merupakan satu
contoh konveksi yang dipaksakan. Konveksi alami juga terjadi, dan satu contoh yang
banyak dikenal adalah bahwa udara panas akan naik. Misalnya, udara di atas radiator
(atau pemanas jenis lainnya) memuai pada saat dipanaskan, dan kerapatannya akan
berkurang karena kerapatan menurun, udara tersebut naik, sama seperti sebatang kayu
yang diceburkan ke dalam air akan terapung ke atas karena massa enisnya lebih kecil
dari massa jenis air.”

Douglas C Giancoli. Fisika Jilid 1 edisi 5. Penerbit Erlangga. 2001. Jakarta.


Conduction is the transfer of energy from the more energetic particles of a
substance to the adjacent less energetic ones as a result of interactions between the
particles. Conduction can take place in solids, liquids, or gases. In gases and liquids,
conduction is due to the collisions and diffusion of the molecules during their random
motions. In solids, it is due to the combination of vibrations of the molecules in a
lattice and the energy transport by free electrons. A cold canned drink in a warm room,
for example, eventually warms up to the room temperature as a result of heat transfer
from the room to the drink through the aluminium can by conduction.

Konduksi adalah transfer energi dari partikel yang lebih energik dari zat ke
yang berdekatan yang kurang energik akibat interaksi antar partikel. Konduksi
dapat terjadi pada zat padat, cairan, atau gas. Dalam gas dan cairan, konduksi
disebabkan oleh tumbukan dan difusi molekul selama gerakan acaknya.
Dalam padatan, ini disebabkan oleh kombinasi getaran molekul dalam kisi dan
pengangkutan energi oleh elektron bebas. Minuman kalengan yang dingin di
ruangan yang hangat, misalnya, pada akhirnya menghangat sampai suhu
kamar akibat perpindahan panas dari ruangan ke minuman melalui aluminium
dengan konduksi.

Convection is the mode of energy transfer between a solid surface and the
adjacent liquid or gas that is in motion, and it involves the combined effects of
conduction and fluid motions. The faster the fluid motion, the greater the convection
heat transfer.

Konveksi adalah mode transfer energi antara permukaan padat


dan cairan atau gas yang berdekatan yang sedang bergerak, dan
ini melibatkan efek gabungan dari gerakan konduksi dan cairan.
Semakin cepat gerakan fluida, semakin besar perpindahan panas
konveksi.

Radiation is the energy emitted by matter in the form of electromagnetic waves


(or photons) as a result of the changes in the electronic configurations of the atoms or
molecules. Unlike conduction and convection, the transfer of heat by radiation does
not require the presence of an intervening medium. In fact, heat transfer by radiation
is fastest (at the speed of light) and it suffers no attenuation in a vacuum.

Radiasi adalah energi yang dipancarkan oleh materi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik (atau foton) sebagai akibat dari perubahan konfigurasi
elektronik atom atau molekul. Tidak seperti konduksi dan konveksi, pengalihan
panas oleh radiasi tidak memerlukan adanya media intervensi. Sebenarnya,
perpindahan panas oleh radiasi paling cepat (pada kecepatan cahaya) dan
tidak mengalami atenuasi dalam ruang hampa

Cengel, Yunus A. dan Afshin J. Ghajar. 2011. Heat and Mass Transfer Fundamentals
& Applications. New York: McGraw-Hill.

Hariwijaya, M. dan Triton P.B. 2011. Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi dan
Tesis.

Jakarta: Oryza
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Cengel, Yunus A. dan Afshin J. Ghajar. 2011. Heat and Mass Transfer Fundamentals
& Applications. New York: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai