Anda di halaman 1dari 10

ESTIMASI ANGGARAN BIAYA KONSTRUKSI

DAN RENCANA PENJADWALAN TAHAP DESAIN


PADA PEMBANGUNAN KAMPUS BSI MARGONDA – DEPOK

Tujuan tugas akhir pada penulisan ini adalah


merencanakan perhitungan atau estimasi anggaran biaya Diyan Herwansyah / 10300025
tahap desain dan merencanakan jadwal pelaksanaan
pekerjaan pada Proyek Pembangunan Kampus Bina
Sarana Informatika (BSI), yang berlokasikan di Jalan “ asyik_00@yahoo.co.id “
Margonda Raya no. 8 Margonda – Depok. Perencanaan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Anggaran Biaya berdasarkan analisa standar PU
( Pekerjaan Umum ) pada daerah setempat dengan
menggunakan program Ms. Excell. Untuk pembahasan
disini tidak membicarakan tentang biaya pajak PPN, IMB,
sambungan listrik, telephone, Dackting, PAM (Perusahaan
Air Minum) dan furniture. Struktur bangunan menggunakan
struktur baja komposit dengan luas bangunan ± 2119 m2
dan luas lahan ± 1035 m2 .

Kata Kunci : bangunan, estimasi biaya tahap desain, anggaran biaya konstruksi

PENDAHULUAN penawaran dan lainnya. Estimasi biaya


mempunyai dampak pada kesuksesan proyek
Estimasi biaya awal digunakan untuk studi dan perusahaan pada umumnya. Keakuratan
kelayakan, alternatif desain yang mungkin, dalam estimasi biaya tergantung pada keahlian
dan pemilihan desain yang optimal untuk dan ketelitian estimator dalam mengikuti
sebuah proyek. Hal yang penting dalam seluruh proses pekerjaan dan sesuai dengan
pemilihan metode estimasi biaya awal informasi terbaru.
haruslah akurat, mudah, dan tidak mahal Proses analisis biaya konstruksi adalah suatu
dalam penggunaannya. Jumlah dan luas proses untuk mengestimasi biaya langsung
lantai memperlihatkan karakteristik dan yang secara umum digunakan sebagai dasar
ukuran fisik dari suatu proyek pembangunan penawaran. Salah satu metode yang digunakan
gedung yang dalam kepraktisannya informasi untuk melakukan estimasi biaya konstruksi
ini bisa tersedia dengan mudah pada tahap adalah menghitung secara detail harga satuan
desain pembangunan gedung. Estimasi biaya pekerjaan berdasarkan nilai indeks atau
konstruksi merupakan hal penting dalam koefisien untuk analisis biaya bahan dan upah
dunia industri konstruksi. ketidak akuratan kerja. Hal lain yang perlu dipelajari pula dalam
estimasi dapat memberikan efek negatif pada kegiatan ini adalah pengaruh produktivitas kerja
seluruh proses konstruksi dan semua pihak dari para tukang yang melakukan pekerjaan
yang terlibat. Estimasi biaya berdasarkan sama yang berulang. Hal ini sangat penting dan
spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan tentu saja dapat mempengaruhi jumlah biaya
owner harus menjamin bahwa pekerjaan konstruksi yang diperlukan apabila tingkat
akan terlaksana dengan tepat dan kontraktor ketrampilan tukang dan kebiasaan tukang
dapat menerima keuntungan yang layak berbeda.
Estimasi biaya konstruksi dikerjakan sebelum
pelaksanaan fisik dilakukan dan memerlukan
analisis detail dan kompilasi dokumen
LANDASAN TEORI - Kondisi lingkungan, khususnya lingkungan
di sekitar proyek yang bersangkutan
Klasifikasi Bangunan Gedung

Setiap bangunan gedung harus memenuhi Pembiayaan Pembangunan Bangunan


persyaratan fungsi utama bangunan. Fungsi Gedung Negara
bangunan gedung dapat dikelompokkan
dalam fungsi hunian, fungsi keagamaan, Pembiayaan pembangunan bangunan gedung
fungsi usaha, fungsi sosial dan budaya, dan digolongkan pembiayaan pembangunan untuk
fungsi khusus. Penentuan klasifikasi pekerjaan standar (yang ada standar harga
bangunan gedung atau bagian dari bangunan satuan tertingginya) dan pembiayaan
gedung ditentukan berdasarkan fungsi yang pembangunan untuk pekerjaan non-standar
digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, (yang belum tersedia standar harga satuan
atau perubahan yang diperlukan pada tertingginya). Pembiayaan pembangunan
bangunan gedung. bangunan gedung dituangkan dalam Dokumen
Pembiayaan yang terdiri atas komponen-
Estimasi Anggaran Biaya Tahap Desain komponen biaya untuk kegiatan pelaksanaan
konstruksi, kegiatan pengawasan konstruksi
Desain merupakan proses pembuatan atau manajemen konstruksi, kegiatan
deskripsi atau gambaran dari suatu fasilitas, perencanaan konstruksi, dan kegiatan
dan biasanya dilengkapi dengan detail pengelolaan proyek.
perencanaan dan spesifikasi, yang kemudian
( Sumber : Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara 2002 )
di implementasikan pada tahap kontruksi.
Tahap desain merupakan tahap berikutnya Harga Satuan Tertinggi Rata-Rata Per M2
setelah tahap perencanaan konseptual, Bangunan Bertingkat Untuk Bangunan
namun masih termasuk di dalam tahap pra- Gedung.
kontruksi. Tahap desain ini ada 2 (dua)
bagian, yaitu : Desain Skematik dan Detail Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2
Desain. Pada tahap Desain Skematik, tim bangunan gedung bertingkat adalah didasarkan
desain (yang terdiri dari arsitek dan engineer) pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2
menginvestigasikan alternatif desain, untuk bangunan gedung bertingkat, kemudian
material, dan sistem. Sedangkan pada tahap dikalikan dengan koefisien atau faktor pengali
Detail Desain, tim desain mengevaluasi, untuk jumlah lantai yang bersangkutan, sebagai
memilih, menyelesaikan sistem utama dan berikut:
komponen proyek. Jadwal proyek dan
anggaran terus dikembangkan dan dimonitor Koefisien / Faktor Pengali Bangunan Gedung Bertingkat
selama tahap ini.
Jumlah
Dasar Pertimbangan Dalam Estimasi Biaya lantai
2
Harga satuan per m tertinggi
Proyek Tahap Desain Bangunan
- Sumber informasi, pengalaman di masa 2 Lantai 1,090 standard harga gedung bertingkat
lampau
3 Lantai 1,120 standard harga gedung bertingkat
- Data-data proyek terdahulu dan laporan
yang akurat 4 Lantai 1,135 standard harga gedung bertingkat
- Laporan maupun standar yang berlaku 5 Lantai 1,162 standard harga gedung bertingkat
- Kondisi perekonomian, baik dalam skala 6 Lantai 1,197 standard harga gedung bertingkat
makro maupun mikro
- Kondisi sosial yang sedang terjadi di 7 Lantai 1,236 standard harga gedung bertingkat
sekitar 8 Lantai 1,265 standard harga gedung bertingkat

( Sumber : Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara 2002 )


Harga Satuan Per m2 Bangunan Gedung Bertingkat yaitu faktor teknis dan non teknis. Faktor teknis
(dalam ribuan)
antara lain berupa ketentuan-ketentuan dan
Harga Gedung persyaratan yang harus dipenuhi dalam
No Daerah Bertingkat per m2 pelaksanaan pembangunan serta gambar-
gambar kontruksi bangunan. Sedangkan faktor
A B C
non teknis berupa harga-harga bahan
1 KOTIP.DEPOK 1,982 1,770 1,328
bangunan dan upah tenaga kerja. Dalam
(Sumber : Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional) melakukan anggaran biaya dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu anggaran biaya kasar
Prosentase Komponen Pekerjaan (taksiran) dan anggaran biaya teliti.
Bangunan Gedung
Time Schedule ( Rencana Kerja )
Untuk pekerjaan standar bangunan gedung,
sebagai pedoman penyusunan anggaran Yang dimaksud dengan Penjadwalan ( Time
pembangunan yang lebih dari satu tahun Schedule ) adalah mengatur rencana kerja dari
anggaran dan peningkatan mutu dapat satu bagian atau unit pekerjaan. Kegiatan ini
berpedoman pada prosentase komponen- meliputi :
komponen pekerjaan sebagai berikut : - Kebutuhan tenaga kerja
- Kebutuhan material atau bahan
Tabel. Biaya Pekerjaan Standar Bangunan Gedung - Kebutuhan waktu
- dan Transportasiataupengangkutan
Gedung Dari time schedule kita akan
Komponen
Negara mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan
Pondasi 5% - 10%
dapat di selesaikan, serta bagian-bagian
Struktur 25% - 35%
pekerjaan yang saling terkait antara satu dan
Lantai 5% - 10%
lainnya.
Dinding 7% - 10%
Plafond 6% - 8%
Atap 8% - 10%
Metode Penjadwalan Proyek
Utilitas 5% - 8%
Finishing 10% - 15% - Barchart ( Diagram Balok )

( Sumber : Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara 2002 ) Metode ini mula-mula dipakai dan
diperkenalkan oleh Hendri Lawrence Gantt
Rencana Anggaran Biaya pada tahun 1917. Metode ini bertujuan
mengidentifikasikan unsur waktu dan urutan
Rencana anggaran biaya merupakan dalam merencanakan suatu kegiatan, yang
perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan terdiri dari waktu mulai, waktu selesai dan pada
untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain saat pelaporan. Barchart (Diagram Balok)
yang berhubungan dengan pelaksanaan sangat bermanfaat sebagai alat perencanaan
proyek pembangunan. dan komunikasi. Bila digabungkan dengan
metode lain, misalnya grafik “S” dapat dipakai
RAB = ∑ ( Volume x Harga Satuan Pekerjaan ) untuk aspek yang lebih luas. Kelemahan
Barchart (Diagram Balok) adalah kurang dapat
( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan ) menjelaskan keterkaitan antara kegiatan yang
satu dengan yang lainnya. misalnya kegiatan
Anggaran biaya pada bangunan yang sama pondasi terjadi perubahan atau terlambat.
akan berbeda-beda di masing-masing Perubahan yang terjadi tersebut tidak terlihat
daerah, hal ini disebabkan perbedaan harga secara langsung mempengaruhi kegiatan
satuan bahan dan upah tenaga kerja. Ada lainnya, hal tersebut disebabkan tidak jelasnya
dua faktor yang berpengaruh terhadap hubungan (relationship) antar kegiatan.
penyusunan anggaran biaya suatu bangunan
- Jalur Kritis (CPM) METODE PERENCANAAN ESTIMASI
ANGGARAN BIAYA KONSTRUKSI PADA
Teknik Metode Jalur Kritis (CPM) TAHAP DESAIN
dikembangkan oleh James E. Kelly, Jr dari
Remington Rand dan Morgan Walker dari Du Tahapan Estimasi
Pond. Metode jaringan kerja CPM (Critical
Path Method) atau metode I-J ialah sebuah Langkah langkah dalam Estimasi biaya tahap
activity on arrow (AOA) terdiri dari panah dan desain dan scheduling pada Proyek
lingkaran. Panah merepresentasikan aktifitas, Pembangunan Kampus BSI Margonda – Depok
lingkaran atau nodal merepresentasikan adalah sebagai berikut :
even. 1. Mengumpulkan data-data berupa data-data
teknis dan data lapangan.
- Metode Network 2. Estimasi pendahuluan berdasarkan luas,
klasifikasi dan jumlah lantai.
Metode Network (Network Analisys) adalah 3. Mengelompokan data kedalam daftar urutan
perbaikan dari metode diagram batang. pekerjaan dengan untuk memudahkan
Metode ini menyajikan secara jelas hubungan proses pengolahan data dan supaya lebih
ketergantungan antara bagian kegiatan terstruktur.
dengan kegiatan lainnya yang digambarkan 4. Menghitung volume tiap-tiap jenis pekerjaan
dalam diagram network. Dengan metode ini sesuai dengan gambar bestek.
dapat diketahui bagian - bagian kegiatan 5. Mengelompokan daftar harga material dan
yang harus didahulukan, yang harus upah pekerjaan dalam suatu tabel daftar
menunggu selesainya kegiatan lain, dan material, upah dan sewa alat.
kegiatan yang tak perlu tergesa-gesa. Metode 6. Menganalisa harga satuan pekerjaan untuk
Network Analisys ini mengalami tiap-tiap item pekerjaan.
penyempurnaan secara bertahap, yaitu : 7. Menghitung rencana anggaran biaya proyek
Barchart, PERT, CPM, PDM dan terakhir 8. Merencanakan penjadwalan pelaksanaan
adalah penjadwalan dengan komputer. pekerjaan proyek pembangunan.
Salah satu alat yang paling menyolok
dalam penggunan alat bantu komputer adalah Flowchart Proses Estimasi Biaya Proyek Tahap Desain
kemampuan mengolah data dalam jumlah
besar dan dengan kemungkinan kesalahan
yang kecil. Dengan demikian penyusunan
jadwal dapat lebih cepat dan teliti. Setiap saat
situasi proyek mengalami perubahan,
komputer dapat melakukan perubahan
tersebut dalam waktu singkat. Saat ini
telah banyak program penjadwalan dengan
menggunakan komputer. Pada dasarnya
program-program tersebut berprinsip pada
perhitungan CPM, PDM, dan dengan
penampilan gantt chart yang disempurnakan
sehingga hubungan keterkaitan tiap kegiatan
tergambar dengan jelas. Dengan penggunaan
komputer, penjadwalan dapat dilakukan
secara terpadu (waktu, material, tenaga kerja
serta biaya), cepat, tepat, memudahkan
dalam pengambilan keputusan serta kunci-
kunci pokok permasalahan pelaksanaan
proyek.
Penyusunan Anggaran Biaya Perkiraan harga satuan yang digunakan
Dalam penyusunan anggaran biaya, baik untuk perhitungan luas lantai, maupun isi
terlebih dahulu perlu diketahui untuk bangunan, tergantung pada :
keperluan apa dan kapan anggaran biaya
tersebut dibuat. Hal ini akan berpengaruh 1. Sifat atau bentuk bangunan yang
pada cara/sistem penyusunan dan hasil yang meliputi : bangunan sederhana,
diharapkan. Penyusun anggaran biaya terdiri bangunan sedang atau baik,
dari instansi/dinas/jawatan (khusus bangunan bangunan megah atau monumental.
negara), perencana dan kontraktor. 2. Jenis bangunan yang meliputi :
Cara/sistem penyusunan berbeda-beda bangunan gedung, rumah tinggal,
meskipun berdasarkan pada prinsip yang kantor, sekolah, gedung pertemuan
sama. dan sebagainya.
Ada 2 (dua) macam jenis penyusunan 3. Jenis Kontruksi yang meliputi : berat
anggaran biaya, yaitu : atau ringan dari kontruksi, gedung
1. Anggaran biaya kasar / taksiran bertingkat/tidak bertingkat
( cost estimate ) 4. Jenis Bahan-bahan bangunan pokok
2. Anggaran biaya teliti ( definitif ) yang digunakan

Untuk menentukan ukuran pokok dapat


Anggaran Biaya Kasar/Taksiran ditempuh beberapa cara, yaitu :
1. Luas lantai (ukuran dalam, ukuran
Penyusunan anggaran biaya kasar sumbu dan ukuran luar).
memerlukan bahan-bahan antara lain gambar 2. Luas atap (ukuran berdasarkan
prarencana, keterangan singkat mengenai denah bangunan termasuk tritisan)
bahan-bahan bangunan yang digunakan, 3. Isi bangunan, dihitung berdasarkan
cara pembuatannya dan persyaratan pokok luas lantai dikalikan tinggi gedung.
yang ditentukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Ukuran tinggi gedung dihitung dari
dalam penyusunan anggaran biaya kasar tenggah-tengah kedalaman fondasi (separuh
antara lain : tinggi pondasi dari alas pondasi sampai lantai)
- Jenis dan ukuran bangunan dengan tengah-tengah jarak antara talang atau
- Jenis kontruksi (berat atau ringan) tritisan dan puncak bangunan. Ruang bawah
- Lokasi bangunan (basement) dihitung penuh.
( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan )
Cara Perhitungan Anggaran Biaya Kasar

Untuk menghitung anggaran biaya Anggaran Biaya Teliti


terlebih dahulu perlu disiapkan bahan-bahan
yang telah diuraikan termasuk data/catatan- Bahan-bahan yang diperlukan dalam
catatan mengenai harga bangunan sejenis penyusunan anggaran biaya teliti, antara lain :
yang ada. Selanjutnya perlu ditetapkan
ukuran pokok berdasarkan gambar 1. Peraturan dan syarat-syarat ( Bestek )
prarencana yang akan dipakai sebagai dasar 2. Gambar rencana atau Gambar Bestek
perhitungan untuk menentukan harga satuan 3. Buku analisa BOW.
pekerjaan. Yang dimaksud dengan ukuran 4. Peraturan-peraturan normalisasi yang
pokok dalam penulisan disini adalah untuk bersangkutan
bangunan gedung, yang dipakai sebagai 5. Peraturan-peraturan bangunan negara
ukuran pokok adalah luas lantai per m2, luas dan bangunan setempat.
atap per m2 atau sisi bangunan per m3 (jarang 6. Syarat-syarat lain yang diperlukan.
digunakan).
Cara Menyusun Anggaran Biaya Teliti Tahapan Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Perhitungan yang dibuat untuk Gambar Rencana

menyusun anggaran biaya teliti akan


menghasilkan suatu biaya atau harga Daftar Jenis-Jenis Pekerjaan Daftar Volume Pekerjaan

bangunan dan dengan biaya atau harga


tersebut untuk pelaksanaan, bangunan akan Daftar Bahan Koefisien Bahan Daftar Upah Koefisien Upah Daftar Alat Koefisien Alat

terwujud sesuai dengan yang direncanakan.


Harga Bahan Harga Upah Harga Alat
Oleh karena itu anggaran biaya teliti harus
disusun dengan teliti, rinci dan selengkap- Harga Tiap Jenis Pekerjaan
lengkapnya.
Sebelum mulai menghitung anggaran Rencana Anggaran Biaya per Kelompok

biaya teliti perlu diperhatikan ketentuan-


Rencana Anggaran Biaya Total
ketentuan sebagai berikut:

1. Semua bahan untuk menyusun anggaran ( Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pekerjaan Umum )
biaya teliti supaya dikumpulkan dan diatur
dengan rapi. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
2. Gambar-gambar rencana atau gambar
bestek dan penjelasan atau keterangan Secara umum dapat dirumuskan
yang tercantum dalam peraturan dan sebagai berikut :
syarat-syarat atau bestek, berita acara
atau risalah penjelasan pekerjaan harus
selalu dicocokan satu sama lain. RAB = Σ ( Volume x Harga satuan pekerjaan )
3. Membuat catatan sebanyak mungkin yang
perlu, baik mengenai gambar bestek
ataupun bestek. Dalam Penyusunan RAB diperlukan
4. Menentukan sistim yang tepat dan teratur Jumlah volume per satuan pekerjaan dan
yang akan dipakai dalam perhitungan. analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan
( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan )
gambar bestek serta syarat-syarat analisa
pembangunan kontruksi yang berlaku.

Harga Satuan Pekerjaan Susunan Rencana Anggaran Biaya

Harga satuan pekerjaan adalah jumlah


harga bahan dan upah tenaga kerja atau Bestek dan
Gambar Bestek Harga Satuan
harga yang harus dibayar untuk Bahan dan Upah
menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi
berdasarkan perhitungan analisis.. Analisis Perhitungan Volume
disini adalah ketentuan umum yang Tiap Jenis Pekerjaan
ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Perhitungan Satuan
Tiap Jenis Pekerjaan
Depok. Dalam Analisis Satuan Komponen, Berdasarkan Standar PU
telah ditetapkan koefisien (indeks) jumlah
Perhitungan RAB
tenaga kerja, bahan dan alat untuk satu secara keseluruhan
satuan pekerjaan.
( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan )
Prosentase Bobot Pekerjaan ANALISIS DATA

Prosentase bobot pekerjaan merupakan Komponen Biaya Standar Dan Non Standar
besarnya nilai prosentase tiap item-item
pekerjaan, berdasarkan perbandingan antara - Luas Bangunan 5 Lantai :
anggaran biaya pekerjaan dengan harga
( 4 x 400 ) + 455 + 64 = 2.119 m2
bangunan. Secara skematis dapat
digambarkan sebagai berikut : - Harga Satuan Bangunan Kotip Depok (type A)

Persentase Bobot Pekerjaan (PBP) :


= Rp. 1,982,000.00 / m2
Faktor Pengali = 1.162
Volume x Harga Satuan 2
= x 100 % - Harga Satuan Per m Bangunan x Luas Lantai
Harga Bangunan
= 1.162 x 1,982,000.00 x 2.119
( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan )
= Rp 4,880,234,996.00
Bedasarkan pengalaman dan penelitian
Uraian Rencana Penjadwalan Pekerjaan di lapangan dari beberapa macam proyek
menggunakan Ms. Project pekerjaan konstruksi yang telah dilakukan oleh
Departemen Pemukiman dan Prasarana
Beberapa Hal yang harus diperhatikan dalam Wilayah, maka diperoleh komponen biaya
menyusun Uraian Rencana Kerja, yaitu : standar dan non standar sebagai berikut :

1. Urutan langkah kerja tidak boleh terbalik


2. Setiap Bagan pekerjaan digambarkan Tabel 5.1. Komponen Biaya Standar dan Non
dengan garis lurus sebagai garis Standar
kegiatan KOMPONEN BIAYA STANDAR
3. Panjang garis kegiatan ditentukan oleh No. Komponen Estimate Harga ( Rp )
jumlah hari atau jumlah minggu B
1 Pondasi 0.10 488,023,499.60
4. Jumlah hari atau minggu dapat dihitung
2 Struktur 0.35 1,708,082,248.60
berdasarkan jumlah tenaga kerja
3 Lantai 0.08 390,418,799.68
5. Bagian-bagian pekerjaan dapat
4 Dinding 0.08 390,418,799.68
digabungakan menjadi satu garis
5 Plafond 0.07 341,616,449.72
kegiatan.
6 Atap 0.10 488,023,499.60

Untuk menyusun rencana kerja, waktu 7 Utilitas 0.07 341,616,449.72

yang dipergunakan dalam bentuk hari atau 8 Finishing 0.15 732,035,249.40

minggu. TOTAL 1.00 4,880,234,996.00


KOMPONEN BIAYA NON STANDAR
No. Komponen Estimate Harga ( Rp )
1 Tata Udara AC 0.08 390,418,799.68
2 Tata Suara 0.02 97,604,699.92
3 Telepon 0.03 146,407,049.88
4 Genset 0.05 244,011,749.80
Sist.Deteksi &
5 Penc.Kebakaran
0.05 244,011,749.80

6 Furniture 0.05 244,011,749.80


7 Penangkal Petir 0.01 48,802,349.96
8 Peningkatan Mutu 0.06 292,814,099.76

TOTAL 0.35 1,708,082,248.60

Total Biaya Standar + Non Standar = 6,588,317,244.60


( Total Biaya Bangunan Keseluruhan )
Berdasarkan hasil biaya bangunan Volume Pasangan Batu Kali :
keseluruhan diatas maka biaya komponen
bangunan gedungnya adalah sebagai berikut Luas Pondasi = ( 0,3 x 0,6 ) x 0,6
: 2
= 0,054 m2

Tabel 5.2. Daftar Biaya Komponen Kegiatan Vol. Pondasi = 0,054 m2 x 112.57 m
= 6.08 m3
Pembangunan Bangunan Gedung
Volume Aanstamping & Volume Lantai Kerja
Klasifikasi : TIDAK SEDERHANA
Luas Aanstamping = ( 0,8 x 0,15 ) Luas
( dalam ribuan rupiah )

BIAYA BIAYA BIAYA BIAYA TOTAL


Lantai Kerja = ( 0,8 x 0.05 )
KONSTRUK PERENCAN MANAJEM PENGELOL
SI AAN EN A BIAYA = 0,12 m2
KONSTRUK KONSTRUK
FISIK SI SI PROYEK Vol. Aanstamping = 0,12 x 112.57 Vol.
Lantai Kerja = 0,04 x 112.57
6,050,000.0 256,822.50 211,447.50 30,413.35 6,548,683.35
= 13.51 m3
6,087,251.2 258,099.45 212,445.07 30,521.48 6,588,317.24

6,100,000.0 258,640.00 212,890.00 30,585.40 6,602,115.40

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya


( Sumber : Pedoman Pembangunan Gedung Negara )
Pada tahap perhitungan anggaran biaya
Biaya Kontruksi Fisik dengan MK konstruksi, data – data perhitungan yang
Rp 6,087,251,245.57
Biaya Perencanaan Konstruksi dibutuhkan adalah hasil perhitungan volume
Rp 258,099,452.81 pekerjaan dan hasil analisa satuan pekerjaan
Biaya MK pada masing –masing pekerjaan konstruksi.
Rp 212,445,068.47
Biaya Pengelolaan Proyek Berikut merupakan salah satu contoh
Rp 30,521,477.75 + perhitungan anggaran biaya konstruksi pada
Total Biaya Kontruksi Fisik, Jasa
Proyek Pebangunan Kampus BSI Margonda –
Perencanaan,Pengawasan Rp 6,588,317,244.60 Depok
dan Pengelolaan. Diketahui :
o Hasil perhitungan volume Aanstamping
pada pondasi batu kali ( PB1
Perhitungan Volume Satuan Pekerjaan + PB2 ) adalah 24.70 m3 .
o Hasil perhitungan analisa satuan
Luas Lahan : 1.035 m2 pekerjaan berdasarkan Analisa
Luas Lantai : 2.119 m2 Pekerjaan Umum Kota Depok adalah
Rp. 239,950.00 / m3
o Anggaran Biaya Satuan Pekerjaan =
Contoh perhitungan volume satuan Volume x Analisa Satuan Pekerjaan
pekerjaan pada pekerjaan pondasi batu kali
(PB1) adalah sebagai berikut : Maka :
o Anggaran Biaya Satuan Pekerjaan
300

Pasangan Batu Kali


= Volume x Analisa Satuan Pekerjaan

Untuk 1 m3 pekerjaan Aanstamping dibutuhkan


600

Aanstamping
biaya sebesar :

o 24.70 m3 x Rp. 239,950.00 / m3


150

= Rp 5,926,765.00
100 600 100

800
Bobot Prosentase Satuan Pekerjaan Analisa Durasi Pekerjaan

- Jam Kerja Efektif dalam satu hari = 7 jam


No. Jenis Pekerjaan Biaya Pekerjaan Bobot %
- Perhitungan Produktivitas dalam satu hari :

Produktivitas Kerja
I Pekerjaan Persiapan Rp 72,304,023.08 1.22%
II Pekerjaan Tanah Rp 37,914,947.50 0.64% Jumlah Tenaga x Jam Kerja Efektif
=
III Pekerjaan Struktur Bawah Koefisien
III.a Pekerjaan Pondasi Batu Kali Rp 79,136,777.16 1.33%
Pekerjaan Pondasi
III.b Tiang Pancang Rp 498,575,900.00 8.41% - Contoh Perhitungan Pekerjaan Baja Tulangan
III.c Pekerjaan Pile Cap Rp 82,228,918.00 1.39%

IV Pekerjaan Struktur Atas


(Ulir) D39 :
IV.a Pekerjaan Dinding Pagar Rp 15,899,840.00 0.27%
0.0350 Mandor Per Jam
IV.b Pekerjaan Lantai Dasar Rp 342,705,961.12 5.78%
IV.c Pekerjaan Lantai Dua Rp 646,775,363.90 10.91%
0.1050 Pekerja Per Jam
IV.d Pekerjaan Lantai Tiga Rp 637,106,407.90 10.75%
IV.e Pekerjaan Lantai Empat Rp 637,106,407.90 10.75%
0.1050 3 Pekerja
IV.f Pekerjaan Lantai Lima Rp 596,587,648.20 10.06% Maka : =
IV.g Pekerjaan Lantai FL 16.28 Rp 133,225,222.20 2.25%
0.0350 1 Mandor
IV.h Pekerjaan Lantai Atap Rp 154,380,922.80 2.60%
Pekerjaan Dinding, Kusen, 1 Mandor x 7 Jam
V. Elektrikal, dan Plafond Produktivitas =
1 Lantai Dasar Rp 289,810,736.49 4.89% 0.0350
2 Lantai Dua Rp 181,166,594.88 3.06%
3 Lantai Tiga Rp 140,854,149.83 2.38% = 200 kg / hari
4 Lantai Empat Rp 140,854,149.83 2.38%
5 Lantai Lima Rp 147,260,849.73 2.48%
- Perhitungan Durasi Pekerjaan :
6 Lantai FL 16.28 Rp 1,129,345.00 0.02%
Volume Pekerjaan
Lantai Atap Rp 42,304,664.70 0.71% Durasi Pekerjaan =
VI Finishing Produktivitas
VI.a Pekerjaan Kusen Lengkap Rp 2,487,239.31 0.04%
Pekerjaan Kunci / - Contoh Perhitungan Durasi Pekerjaan
VI.b Alat Gantungdan Kaca Rp 9,211,171.20 0.16%
VI.c Pekerjaan Penutup Lantai Rp 235,980,910.40 3.98%
Pembesian pada Pedestal, yaitu :
VI.d Pekerjaan Pengecatan Rp 653,586,744.30 11.02%
Pekerjaan Sanitasi
VI.e dan Saluran Air Rp 9,800,962.50 0.17% Diketahui volume pembesian pada pekerjaan
VI.f Pekerjaan Landscape Rp 63,646,425.00 1.07%
Pekerjaan Elektrikal
VI.g ( Lampu Taman ) Rp 44,606,240.00 0.75% pedestal sebesar 124.20 kg,
VI.h Pekerjaan Lain-lain Rp 32,032,260.00 0.54%
maka :
Rp 5,928,680,782.92 100.00%

124.20 kg
Durasi Pekerjaan = = 0.62 hr
200 kg/hari
KESIMPULAN
SARAN
Anggaran biaya konstruksi pembangunan
gedung bertingkat didapat dari hasil Hal yang penting dalam pemilihan metode
penjumlahan biaya standar dan non standar estimasi biaya tahap desain haruslah akurat,
yang berdasarkan pada syarat teknis bangunan mudah dan tidak mahal dalam penggunaannya.
gedung, maka didapat perkiraan total biaya – Parameter yang digunakan dalam estimasi
biaya komponen kegiatan pembangunan anggaran biaya konstruksi untuk bangunan
bangunan gedung sebesar Rp 6,588,317,244.60. gedung adalah luas lantai dan jumlah lantai.
Langkah awal yang harus diperhatikan adalah
1. Estimasi biaya anggaran konstruksi tahap menentukan klasifikasi bangunan baik
desain pada Pembangunan Kampus BSI berdasarkan kegunaan bangunan ataupun
Margonda Depok sebesar Rp 5.928.680.782,92. kompleksitas. Parameter yang lebih penting
adalah indeks harga bangunan gedung
2. Durasi waktu jadwal rencana pelaksanaan permeter persegi berdasarkan perencanaan
selama ± 4,5 bln. program dan anggaran bangunan gedung yang
dikeluarkan sesuai dengan daerah pelaksanaan
Nilai Proyek yang didapat dari hasil estimasi proyek.
anggaran biaya konstruksi tahap desain pada
Pembangunan Kampus BSI Margonda Depok
lebih kecil dibandingkan anggaran biaya DAFTAR PUSTAKA
konstruksi berdasarkan syarat teknis bangunan
gedung. Artinya estimasi anggaran biaya Tenriajeng. A. T., Administrasi Konrtrak dan
konstruksi pada Pembangunan Kampus BSI Anggaran Borongan, Penerbit
Margonda Depok dapat digunakan dalam Gunadarma, Depok, 2004
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Oleh karena
itu proyek pembangunan bangunan gedung Soeharto, I., Manajemen Proyek Jilid 2,
kampus BSI Margonda – Depok layak untuk Penerbit Erlangga, Jakarta 1998
dilaksanakan dan dapat memenuhi syarat
teknis pembangunan bangunan gedung. H. Bachtiar I, Rencana dan Estimate real of
Cost, penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2003

Keputusan Menteri Permukiman Dan


Prasarana Wilayah Nomor:
332/Kpts/M/2002, Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, Jakarta, Agustus 2002.

Anda mungkin juga menyukai