Kata Kunci : bangunan, estimasi biaya tahap desain, anggaran biaya konstruksi
( Sumber : Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara 2002 ) Metode ini mula-mula dipakai dan
diperkenalkan oleh Hendri Lawrence Gantt
Rencana Anggaran Biaya pada tahun 1917. Metode ini bertujuan
mengidentifikasikan unsur waktu dan urutan
Rencana anggaran biaya merupakan dalam merencanakan suatu kegiatan, yang
perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan terdiri dari waktu mulai, waktu selesai dan pada
untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain saat pelaporan. Barchart (Diagram Balok)
yang berhubungan dengan pelaksanaan sangat bermanfaat sebagai alat perencanaan
proyek pembangunan. dan komunikasi. Bila digabungkan dengan
metode lain, misalnya grafik “S” dapat dipakai
RAB = ∑ ( Volume x Harga Satuan Pekerjaan ) untuk aspek yang lebih luas. Kelemahan
Barchart (Diagram Balok) adalah kurang dapat
( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan ) menjelaskan keterkaitan antara kegiatan yang
satu dengan yang lainnya. misalnya kegiatan
Anggaran biaya pada bangunan yang sama pondasi terjadi perubahan atau terlambat.
akan berbeda-beda di masing-masing Perubahan yang terjadi tersebut tidak terlihat
daerah, hal ini disebabkan perbedaan harga secara langsung mempengaruhi kegiatan
satuan bahan dan upah tenaga kerja. Ada lainnya, hal tersebut disebabkan tidak jelasnya
dua faktor yang berpengaruh terhadap hubungan (relationship) antar kegiatan.
penyusunan anggaran biaya suatu bangunan
- Jalur Kritis (CPM) METODE PERENCANAAN ESTIMASI
ANGGARAN BIAYA KONSTRUKSI PADA
Teknik Metode Jalur Kritis (CPM) TAHAP DESAIN
dikembangkan oleh James E. Kelly, Jr dari
Remington Rand dan Morgan Walker dari Du Tahapan Estimasi
Pond. Metode jaringan kerja CPM (Critical
Path Method) atau metode I-J ialah sebuah Langkah langkah dalam Estimasi biaya tahap
activity on arrow (AOA) terdiri dari panah dan desain dan scheduling pada Proyek
lingkaran. Panah merepresentasikan aktifitas, Pembangunan Kampus BSI Margonda – Depok
lingkaran atau nodal merepresentasikan adalah sebagai berikut :
even. 1. Mengumpulkan data-data berupa data-data
teknis dan data lapangan.
- Metode Network 2. Estimasi pendahuluan berdasarkan luas,
klasifikasi dan jumlah lantai.
Metode Network (Network Analisys) adalah 3. Mengelompokan data kedalam daftar urutan
perbaikan dari metode diagram batang. pekerjaan dengan untuk memudahkan
Metode ini menyajikan secara jelas hubungan proses pengolahan data dan supaya lebih
ketergantungan antara bagian kegiatan terstruktur.
dengan kegiatan lainnya yang digambarkan 4. Menghitung volume tiap-tiap jenis pekerjaan
dalam diagram network. Dengan metode ini sesuai dengan gambar bestek.
dapat diketahui bagian - bagian kegiatan 5. Mengelompokan daftar harga material dan
yang harus didahulukan, yang harus upah pekerjaan dalam suatu tabel daftar
menunggu selesainya kegiatan lain, dan material, upah dan sewa alat.
kegiatan yang tak perlu tergesa-gesa. Metode 6. Menganalisa harga satuan pekerjaan untuk
Network Analisys ini mengalami tiap-tiap item pekerjaan.
penyempurnaan secara bertahap, yaitu : 7. Menghitung rencana anggaran biaya proyek
Barchart, PERT, CPM, PDM dan terakhir 8. Merencanakan penjadwalan pelaksanaan
adalah penjadwalan dengan komputer. pekerjaan proyek pembangunan.
Salah satu alat yang paling menyolok
dalam penggunan alat bantu komputer adalah Flowchart Proses Estimasi Biaya Proyek Tahap Desain
kemampuan mengolah data dalam jumlah
besar dan dengan kemungkinan kesalahan
yang kecil. Dengan demikian penyusunan
jadwal dapat lebih cepat dan teliti. Setiap saat
situasi proyek mengalami perubahan,
komputer dapat melakukan perubahan
tersebut dalam waktu singkat. Saat ini
telah banyak program penjadwalan dengan
menggunakan komputer. Pada dasarnya
program-program tersebut berprinsip pada
perhitungan CPM, PDM, dan dengan
penampilan gantt chart yang disempurnakan
sehingga hubungan keterkaitan tiap kegiatan
tergambar dengan jelas. Dengan penggunaan
komputer, penjadwalan dapat dilakukan
secara terpadu (waktu, material, tenaga kerja
serta biaya), cepat, tepat, memudahkan
dalam pengambilan keputusan serta kunci-
kunci pokok permasalahan pelaksanaan
proyek.
Penyusunan Anggaran Biaya Perkiraan harga satuan yang digunakan
Dalam penyusunan anggaran biaya, baik untuk perhitungan luas lantai, maupun isi
terlebih dahulu perlu diketahui untuk bangunan, tergantung pada :
keperluan apa dan kapan anggaran biaya
tersebut dibuat. Hal ini akan berpengaruh 1. Sifat atau bentuk bangunan yang
pada cara/sistem penyusunan dan hasil yang meliputi : bangunan sederhana,
diharapkan. Penyusun anggaran biaya terdiri bangunan sedang atau baik,
dari instansi/dinas/jawatan (khusus bangunan bangunan megah atau monumental.
negara), perencana dan kontraktor. 2. Jenis bangunan yang meliputi :
Cara/sistem penyusunan berbeda-beda bangunan gedung, rumah tinggal,
meskipun berdasarkan pada prinsip yang kantor, sekolah, gedung pertemuan
sama. dan sebagainya.
Ada 2 (dua) macam jenis penyusunan 3. Jenis Kontruksi yang meliputi : berat
anggaran biaya, yaitu : atau ringan dari kontruksi, gedung
1. Anggaran biaya kasar / taksiran bertingkat/tidak bertingkat
( cost estimate ) 4. Jenis Bahan-bahan bangunan pokok
2. Anggaran biaya teliti ( definitif ) yang digunakan
1. Semua bahan untuk menyusun anggaran ( Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pekerjaan Umum )
biaya teliti supaya dikumpulkan dan diatur
dengan rapi. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
2. Gambar-gambar rencana atau gambar
bestek dan penjelasan atau keterangan Secara umum dapat dirumuskan
yang tercantum dalam peraturan dan sebagai berikut :
syarat-syarat atau bestek, berita acara
atau risalah penjelasan pekerjaan harus
selalu dicocokan satu sama lain. RAB = Σ ( Volume x Harga satuan pekerjaan )
3. Membuat catatan sebanyak mungkin yang
perlu, baik mengenai gambar bestek
ataupun bestek. Dalam Penyusunan RAB diperlukan
4. Menentukan sistim yang tepat dan teratur Jumlah volume per satuan pekerjaan dan
yang akan dipakai dalam perhitungan. analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan
( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan )
gambar bestek serta syarat-syarat analisa
pembangunan kontruksi yang berlaku.
Prosentase bobot pekerjaan merupakan Komponen Biaya Standar Dan Non Standar
besarnya nilai prosentase tiap item-item
pekerjaan, berdasarkan perbandingan antara - Luas Bangunan 5 Lantai :
anggaran biaya pekerjaan dengan harga
( 4 x 400 ) + 455 + 64 = 2.119 m2
bangunan. Secara skematis dapat
digambarkan sebagai berikut : - Harga Satuan Bangunan Kotip Depok (type A)
Tabel 5.2. Daftar Biaya Komponen Kegiatan Vol. Pondasi = 0,054 m2 x 112.57 m
= 6.08 m3
Pembangunan Bangunan Gedung
Volume Aanstamping & Volume Lantai Kerja
Klasifikasi : TIDAK SEDERHANA
Luas Aanstamping = ( 0,8 x 0,15 ) Luas
( dalam ribuan rupiah )
Aanstamping
biaya sebesar :
= Rp 5,926,765.00
100 600 100
800
Bobot Prosentase Satuan Pekerjaan Analisa Durasi Pekerjaan
Produktivitas Kerja
I Pekerjaan Persiapan Rp 72,304,023.08 1.22%
II Pekerjaan Tanah Rp 37,914,947.50 0.64% Jumlah Tenaga x Jam Kerja Efektif
=
III Pekerjaan Struktur Bawah Koefisien
III.a Pekerjaan Pondasi Batu Kali Rp 79,136,777.16 1.33%
Pekerjaan Pondasi
III.b Tiang Pancang Rp 498,575,900.00 8.41% - Contoh Perhitungan Pekerjaan Baja Tulangan
III.c Pekerjaan Pile Cap Rp 82,228,918.00 1.39%
124.20 kg
Durasi Pekerjaan = = 0.62 hr
200 kg/hari
KESIMPULAN
SARAN
Anggaran biaya konstruksi pembangunan
gedung bertingkat didapat dari hasil Hal yang penting dalam pemilihan metode
penjumlahan biaya standar dan non standar estimasi biaya tahap desain haruslah akurat,
yang berdasarkan pada syarat teknis bangunan mudah dan tidak mahal dalam penggunaannya.
gedung, maka didapat perkiraan total biaya – Parameter yang digunakan dalam estimasi
biaya komponen kegiatan pembangunan anggaran biaya konstruksi untuk bangunan
bangunan gedung sebesar Rp 6,588,317,244.60. gedung adalah luas lantai dan jumlah lantai.
Langkah awal yang harus diperhatikan adalah
1. Estimasi biaya anggaran konstruksi tahap menentukan klasifikasi bangunan baik
desain pada Pembangunan Kampus BSI berdasarkan kegunaan bangunan ataupun
Margonda Depok sebesar Rp 5.928.680.782,92. kompleksitas. Parameter yang lebih penting
adalah indeks harga bangunan gedung
2. Durasi waktu jadwal rencana pelaksanaan permeter persegi berdasarkan perencanaan
selama ± 4,5 bln. program dan anggaran bangunan gedung yang
dikeluarkan sesuai dengan daerah pelaksanaan
Nilai Proyek yang didapat dari hasil estimasi proyek.
anggaran biaya konstruksi tahap desain pada
Pembangunan Kampus BSI Margonda Depok
lebih kecil dibandingkan anggaran biaya DAFTAR PUSTAKA
konstruksi berdasarkan syarat teknis bangunan
gedung. Artinya estimasi anggaran biaya Tenriajeng. A. T., Administrasi Konrtrak dan
konstruksi pada Pembangunan Kampus BSI Anggaran Borongan, Penerbit
Margonda Depok dapat digunakan dalam Gunadarma, Depok, 2004
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Oleh karena
itu proyek pembangunan bangunan gedung Soeharto, I., Manajemen Proyek Jilid 2,
kampus BSI Margonda – Depok layak untuk Penerbit Erlangga, Jakarta 1998
dilaksanakan dan dapat memenuhi syarat
teknis pembangunan bangunan gedung. H. Bachtiar I, Rencana dan Estimate real of
Cost, penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2003