Anda di halaman 1dari 33

Hikmah Agustin, SP.

,MM
 Barisan : Susunan bilangan terurut
menggunakan pola tertentu (rumus
tertentu)
 Deret : Penjumlahan suku-suku
barisan
 Barisanaritmatika adalah suatu barisan
bilangan yang selisih setiap dua suku yang
berurutan selalu merupakan bilangan tetap
(konstan).

 Bilangan
yang tetap tersebut disebut dengan
beda yang dinotasikan dengan b.
• 1, 4, 7, 10, 13, …
+3 +3 +3 +3

• Pada barisan ini, barisan selanjutnya dapat


diperoleh dari suku sebelumnya yang ditambah
dengan bilangan 3. Yang artinya bahwa nilai
beda pada barisan tersebut adalah 3 atau dapat
ditulis dengan b=3.

• 30, 25, 20, 15, …


• Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari
suku sebelumnya ditambah –5. Dapat dikatakan
bahwa beda sukunya –5 atau b = –5.
Keterangan:
Un = suku ke-n
a = suku pertama
b = beda
n = banyak suku
 Untuk lebih memahami tentang barisan
geometri, kita lihat barisan berikut ini
terlebih dahulu, 3, 12, 48, 192, ….

 Ternyata bilangan pengali dari barisan


tersebut adalah 4.

 Empat merupakan pengali atau rasio yang


biasa disingkat dengan r.
menentukan rumus suku ke-n dari barisan
geometri

Un = arn-1
• Dari barisan geometri berikut ini tentukan nilai
dari suku ke-10 dengan barisan geometrinya
adalah 4, 12, 36, 108, …
Jawab:
• 4, 12, 36, 108, …
a = 4,
Un = a.rn-1
= 4 . 3n-1
• U10 = 4 . 39
= 4 . (19.683)
= 78.732
Hikmah Agustin, SP.,MM
 Rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan
memenuhi kaedah-kaedah tertentu
 Penggolongan deret :
 JUMLAH SUKU YANG MEMBENTUK
1. Deret berhingga
2. Deret tak berhingga
 DARI POLA PERUBAHAN
1. Deret hitung/Aritmatika
2. Deret ukur/ geometri
 Deretyang perubahan suku-sukunya
berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah
bilangan tertentu

 Contoh:
7, 12, 17, 22, 27, 32  pembeda +5
(positif,>0, disebut deret aritmatika naik)

93, 83, 73, 63, 53, 43  pembeda -10


(negatif,< 0 , disebut deret aritmatika turun)
Sn = a + (n-1) b
 Sn : suku ke-n
a : suku pertama
b : pembeda
n : indeks suku
• Ada beberapa rumus Jn
Jn = n/2 { 2a + (n-1) b)}
Jn = n/2 (a + Sn)
Jn = na + (n-1) b

Dimana :
• Jn : Jumlah n suku
• a : suku pertama
• b : pembeda
• Sn : suku ke-n
 deretyang perubahan suku-sukunya
berdasarkan perkalian terhadap sebuah
bilangan tertentu

 Contoh
5, 10, 20, 40, 80, 160 pengganda: 2
512, 256, 128, 64, 32, 16 pengganda : 0,5
Sn = arn-1

 Sn : Suku ke n
a : Suku pertama atau S1
r : pengganda/pengali  kadang notasinya p
n : indeks suku
 Terdapatdua rumus:
1. Untuk IrI < 1

2. Untuk IrI > 1


Hikmah Agustin, SP.,MM
1. Model Perkembangan Usaha
2. Model Bunga Majemuk
3. Model Pertumbuhan Penduduk
 Perusahaan roti basah menghasilkan 3000 buah roti
pada bulan pertama produksinya. Dengan
penambahan tenaga kerja dan peningkatan
produktifitas, perusahaan mampu menambah
produksinya sebanyak 500 buah setiap bulan. Jika
perkembangan produksinya konstan,

 Berapa buah roti yang dihasilkannya pada bulan


kelima ?
 Berapa buah yang telah dihasilkan sampai dengan
bulan tersebut ?
• Karena perkembangan produksi roti bersifat konstan
500 buah per bulan, maka model yang sesuai adalah
Deret Aritmatika.

• Jumlah roti yg diproduksi sampai akhir bulan ke 5


adalah 20.000
1. Suku ke2 suatu barisan geometri adalah 12 dan suku ke5nya adalah
324. Tentukan jumlah 15 suku pertama barisan tersebut

2. Selisih dua bilangan asli adalah 36 dan bilangan kedua adalah lima
kali bilangan pertama. Jika kedua bilangan itu berturut – turut
membentuk suku kelima dan suku kedua suatu barisan aritmetika
maka tentukan suku ke sepuluh!

3. Misalkan a1 + a2 + a3 + a4 + a5 + a6 adalah suatu deret aritmetika


yang berjumlah 75. Jika a2 = 8 maka tentukan a6 !

4. Tiga buah bilangan positif membentuk barisan aritmetika dengan


beda 16. Jika bilangan terkecil ditambah 10 dan bilangan terbesar
dikurangi 7, maka diperoleh barisan geometri. Tentukan jumlah
ketiga bilangan tersebut !
• Modal pokok P dibungakan secara majemuk, suku bunga
per tahun i, maka jumlah akumulatif modal F setelah n
tahun adalah (jumlah masa datang dari jumlah
sekarang) :

Fn  P(1  i) n

Syarat :
Bunga dibayar 1x setahun
BUNGA MAJEMUK
 Bila bunga dibayar m kali dalam
setahun, dengan m>1 maka :
m. n
 i 
Fn = P1+ 
 m
m = frekuensi pembayaran bunga dalam setahun

Suku (1+i) dan (1 + i/m) disebut “faktor bunga majemuk”


(compounding interest factor).

Compounding interest factor bernilai lebih besar dari 1.

24
Pt  P0 .1  r 
t 1

Dimana
P0 = jumlah pada tahun pertama (basis)
Pt = jumlah penduduk tahun ke-t
r = rasio pertumbuhan per-tahun
t = waktu (tahun ke-t)
• Penduduk sebuah kota tercatat 2,5 juta jiwa pada
tahun 2002, dan diperkirakan menjadi 3 juta jiwa
pada tahun 2006. Jika tahun 2000 dianggap tahun
basis
a. Berapa persen tingkat pertumbuhannya ?
b. Berapa jumlah penduduk pada tahun 2000 ?
c. Berapa jumlah penduduk pada tahun 2012 ?
d. Pada tahun berapa penduduknya berjumlah 5 juta jiwa ?
1. Sebuah perusahaan konveksi menghasilkan 7000 buah baju pada bulan
pertama produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan
peningkatan produktifitas, perusahaan mampu menambah produksinya
sebanyak 400 buah setiap bulan. Jika perkembangan produksinya
konstan, berapa buah baju yang dihasilkannya pada bulan keenam?
Berapa buah yang telah dihasilkan sampai dengan bulan tersebut ?

2. Nadhifa membeli sebuah TV berwarna merek LG, secara kredit selam


36 bulan seharga Rp 800.000 yang dibungakan sebesar 12% per tahun.
Ada 2 alternatif pembayaran bunga yaitu setiap semester atau setiap 3
bulan. Mana yang lebih menguntungkan bagi Nadhifa?

3. Jumlah angka kelahiran bayi di desa Sukamaju pada 2005 banyaknya


1.000 orang per tahun. Biro Pusat Statistik (BPS) memperkirakan
bahwa jumlah kelahiran bayi pada tahun-tahun berikutnya akan
meningkat 205 orang dari tahun sebelumnya. Berdasarkan perkiraan
BPS tersebut, tentukan:
a. Berapa persen tingkat pertumbuhan ?
b. Berapa jumlah bayi yang lahir pada tahun 2017,
c. jumlah seluruh kelahiran bayi dari tahun 2005 hingga tahun 2015
d. Pada tahun berapa jumlah bayi yang lahir berjumlah 2550 ?
Salam...

Anda mungkin juga menyukai