Anda di halaman 1dari 49

BARISAN DAN DERET

Barisan dan Deret


 Barisan adalah susunan bilangan yang dibentuk
menurut suatu urutan tertentu
• Barisan Aritmatika
• Barisan Geometri
 Deret adalah jumlah bilangan dalam suatu barisan
 Macamnya dilihat dari:
• Jumlah suku yang membentuk : deret terbatas
dan tak terbatas
• Pola perubahan bilangan :
 Deret Aritmatika (deret hitung)
 Deret Geometri (deret ukur)
Deret Aritmatika (Deret Hitung)
• Deret hitung adalah deret yang perubahan suku-
sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap
sebuah bilangan tertentu.
• Bilangan membedakan suku-suku dari deret
hitung ini dinamakan pembeda, yang tak lain
merupakan selisih antara nilai-nilai dua suku yang
berurutan.
• Dua hal penting untuk diketahui atau dihitung
dalam setiap persoalan deret baik deret hitung
maupun deret ukur adalah besarnya nilai pada
suatu suku tertentu dan jumlah nilai deret
tersebut sampai dengan suku yang bersangkutan.
Latihan Soal
1. Dari sebuah deret hitung yang suku
pertamanya 300 dan pembeda antar suku-
sukunya 45 hitunglah 𝑈10 dan 𝑆10 !
2. Jika diketahui suku pertama suatu deret
aritmatika adalah 150 dan 𝑈4 = 270 maka
tentukan nilai b, 𝑈9 , dan 𝑆13 !
3. Untuk 𝑈6 = 24000 dan 𝑈10 = 18000
hitunglah nilai b dan n jika 𝑈𝑛 = 21000 !
4. Suku ke-3 dan suku ke-15 dari barisan
aritmetika adalah 13 dan 73. Tentukan suku
pertama dan bedanya! Tentukan suku ke-20
dari barisan tersebut!
5. Carilah jumlah 10 suku pertama dari
barisan aritmatika 3, 7, 11, 15, ….. !
6. Deret hitung X mempunyai nilai a = 180 dan
b = -10, sedangkan deret hitung Y mempunyai
nilai a = 45 dan b = 5. Pada suku keberapa
kedua deret ini mempunyai nilai yang sama?
7. Jumlah semua bilangan asli antara 100 dan 200
yang habis dibagi 7 adalah.....
8. Jumlah semua bilangan asli antara 9 dan 100
yang habis dibagi 2 tetapi tidak habis dibagi 5
adalah.....
9. Seutas tali dipotong menjadi 5 bagian
membentuk barisan aritmatika. Jika panjang tali
terpendek 1,2 m dan terpanjang 2,4 m maka
panjang tali mula-mula adalah....
10. Dalam aula sekolah terdapat 11 kursi pada
barisan pertama dan setiap baris berikutnya
memuat dua kursi lebih banyak dari kursi di
depannya. Jika terdapat 8 baris kursi maka
banyak kursi dalam aula adalah....
Penerapan Ekonomi
• Di bidang bisnis dan ekonomi, teori atau
prinsip-prinsip deret sering diterapkan dalam
kasus-kasus yang menyangkut perkembangan
dan pertumbuhan.
• Apabila perkembangan atau pertumbuhan
suatu gejala tertentu berpola seperti deret
hitung ataupun deret ukur maka teori deret
yang bersangkutan relevant diterapkan untuk
menganalisisnya.
Model Perkembangan Usaha
• Jika perkembangan variabel-variabel tertentu
dalam kegiatan usaha (misalnya produksi, biaya,
pendapatan, penggunaan tenaga kerja, atau
penambahan modal) berpola seperti deret
hitung, maka prinsip-prinsip deret hitung dapat
dipergunakan untuk menganalisis perkembangan
variabel tersebut.
• Berpola seperti deret hitung maksudnya disini
adalah variabel yang bersangkutan bertambah
secara konstan dari satu periode ke periode
berikutnya.
Contoh kasus :
1.Perusahaan genteng “Maju Terus Pantang
Mundur” menghasilkan 6.000 buah genteng
pada bulan pertama produksinya. Dengan
penambahan tenaga kerja dan peningkatan
produktivitas, perusahaan mampu
menambah produksinya sebanyak 1000
buah setiap bulannya. Jika perkembangan
produksinya konstan, berapa buah genteng
yang dihasilkannya pada bulan ketujuh?
Berapa buah yang telah dihasilkan sampai
bulan tersebut?
2.Besarnya penerimaan PT “TERANG JAYA” dari
hasil penjualan barangnya Rp 600.000.000,00
pada tahun ketiga dan Rp 1.200.000.000,00
pada tahun ketujuh. Apabila perkembangan
penerimaan penjualan tersebut berpola seperti
deret hitung, berapakah perkembangan
penerimaannya per tahun? Berapa besar
penerimaan pada tahun pertama dan pada
tahun keberapa penerimaannya sebesar
Rp 1.650.000.000,00?
3. Suatu perusahaan menghasilkan barang A dan
B. Pada tahun keempat produksi barang A
sebanyak 4000 unit sedangkan pada tahun ke
delapan sebanyak 6000 unit. Untuk barang B
produksi pada tahun kedua adalah sebesar 2500
unit dan 5500 unit pada tahun kelima. Apabila
perkembangan produksinya berpola seperti
deret hitung maka tentukanlah pada tahun ke
berapa produksi barang A akan sama banyaknya
dengan produksi barang B di perusahaan
tersebut dan berapa banyak produksinya?
4. Pada tahun ketiga barang yang diproduksi
perusahaan JAYA sebanyak 4000 unit sedangkan
jumlah produksinya sampai dengan tahun
keenam sebanyak 21000 unit. Apabila
perkembangan produksinya berpola seperti
deret hitung maka tentukanlah berapa produksi
pada tahun pertama? Kapan perusahaan tidak
berproduksi lagi?
5. Dari perusahaan XYZ diketahui bahwa biaya
produksi pada tahun ke-5 sebesar Rp
21.000.000,00 dan pada tahun ke-10
dikeluarkan sebesar Rp 51.000.000,00. adapun
dari bagian pemasaran dapat diketahui bahwa
penjualan barang menghasilkan Rp
51.000.000,00 pada tahun ke-6 dan menjadi
sebanyak Rp 81.000.000,00 pada tahun ke-9.
Apabila biaya produksi dan pendapatan berpola
seperti deret hitung maka tentukanlah pada
tahun ke berapa hasil penjualan barang akan
dapat menutup biaya produksi (impas)? Berapa
hasil penjualan barang pada tahun tersebut?
Bunga Sederhana (Bunga Tunggal)
• Bunga dalam teori bisnis merupakan suatu balas
jasa yang dibayarkan bila kita menggunakan
uang.
• Kita membayar bunga kepada pihak bank jika kita
meminjam uang dari bank tersebut.
• Pihak bank membayar bunga kepada kita jika kita
menginvestasikan uang berupa tabungan atau
deposito ke bank.
• Jumlah uang yang dipinjamkan atau
diinvestasikan di bank disebut modal awal atau
pinjaman pokok.
• Modal adalah sejumlah uang yang disimpan atau
ditabung atau dipinjam pada (dari) suatu Bank atau
badan lain.
• Suku-bunga adalah bilangan konstan yang dinyatakan
dalam persen (%) atau perseratus.
• Bunga adalah jumlah uang yang diperoleh sebagai jasa
atas uang yang ditabung atau dipinjam berdasarkan
suku bunga yang disepakati.
• Jangka waktu adalah waktu antara saat menabung
(meminjam) dan saat mengambil (melunasi) tabungan
(pinjaman). Satuan waktu dapat tahun, bulan, minggu
atau hari. Pada umumnya 1 tahun = 360 hari atau 365
hari.
• Bunga diskonto adalah bunga yang diperhitungkan
pada saat awal jangka waktu peminjaman atau
penabungan.
Pendapatan bunga sederhana (bunga tunggal)
dapat dinyatakan dengan rumus:
𝐵 = 𝑀𝑝𝑛
Keterangan:
B = pendapatan bunga
M = modal atau pinjaman pokok
p = suku bunga
n = jangka waktu
Teorema 1
Modal sebesar M ditabung selama n tahun
dengan suku bunga tunggal p% per tahun.
Maka nilai akhir A uang itu pada akhir tahun
ke-n adalah
A = M( 1 + np)
Bukti:
Pada akhir tahun pertama bunga yang diperoleh = pM.
Pada akhir tahun kedua bunga yang diperoleh = pM (sebab
suku bunga tunggal) bunga tahun pertama tidak digabungkan
dengan modal M atau bunga pada akhir tahun pertama tidak
dapat berbunga lagi.
Demikian selanjutnya.
Jadi pada akhir tahun ke-n bunga yang diperoleh juga Mp.
Maka jumlah bunga selama n tahun adalah B = npM
Dengan demikian nilai akhir dari modal pada akhir tahun ke-
n adalah
Nilai akhir = Modal + Bunga
Atau
A = M + npM = M(1 + np)
Contoh:
1. Modal Rp 1.000.000,00 ditabung selama 10
tahun dengan suku bunga (tunggal) 5% per
tahun. Nilai akhir modal itu adalah…….
2. Hitunglah pendapatan bunga sederhana
dan berapa nilai yang terakumulasi di masa
datang dari jumlah uang sebesar Rp
50.000.000,00 yang diinvestasikan di bank
selama empat tahun dengan suku bunga
tunggal 12% per tahun!
Teorema 2
Setelah menabung selama n tahun dengan
suku bunga (tunggal) p% per tahun, nilai akhir
yang diterima adalah A. Besarnya modal M dan
bunga B diberikan oleh persamaan:
Bukti:
Perhatikanlah bahwa: nilai akhir = modal
ditambah bunga atau jika ditulis dengan
lambang-lambang, diperoleh:
A = M + B…………………………………………………..(1)
B = npM……………………………………………………..(2)
Dengan mengelimir B diperoleh,
A = M + npM
Substitusi (3) ke (2) memberikan,
Contoh:
1. Pada awal tahun Sasa menabung uang di bank
dengan suku bunga (tunggal) 5% per tahun.
Pada akhir tahun tabungan Sasa menjadi Rp
2.100.000,00. Berapakah modal dan
bunganya?
2. Lisa ingin mengetahui berapa banyak nilai
uang yang harus diinvestasikan di bank saat
ini jika tingkat bunga di bank 15% per tahun
(bunga tunggal) supaya pada akhir tahun
keempat nilai uangnya menjadi Rp
20.000.000,00?
Teknik Menghitung
Bunga Tunggal
Lama menabung k satuan waktu dan 1
tahun = 360 hari = 52 minggu = 12 bulan
Teorema 3
Modal sebesar M ditabung selama k satuan
waktu dengan bunga tunggal p% per tahun.
Maka bunga B yang harus dibayarkan diberikan
oleh rumus:

Dengan, t = 360 jika satuan k dalam hari, t = 52


jika satuan k dalam minggu, dan t = 12 jika
satuan k dalam bulan, dll
Bukti:
Jika satuan k adalah hari maka k hari = k/360
tahun. Maka dapat digunakan rumus B = npM
dan dalam kasus ini n = k/360, sehingga
diperoleh,

Dengan cara serupa jika satuan k adalah bulan,


maka besarnya bunga adalah:
Jika satuan k adalah minggu, maka besarnya
bunga adalah:
Contoh:
1. Dita menabung di bank sebesar Rp
2.400.000,00. Jika lama menabung 8 bulan
dan suku bunga tunggal 12% per tahun maka
besar bunga yang diperoleh Dita adalah.....
2. Berapakah besarnya bunga jika modal Rp
2.000.000,00 ditabung selama 4 bulan 5
minggu 25 hari, jika disepakati suku bunga
tunggal 6% per tahun?
Teknik Pembagi Tetap
Di sini 1 tahun = 360 hari. Besarnya suku bunga
tunggal p% per tahun adalah bilangan tetap
sehingga bilangan juga tetap
Jika satuan waktu k adalah hari, menurut
Teorema 3 besarnya bunga untuk modal M
dengan suku bunga tunggal p% per tahun dan
dalam jangka waktu k hari adalah
yang dapat ditulis sebagai berikut:
Dalam persamaan terakhir ini
pecahan disebut bilangan bunga
dan pecahan disebut pembagi
tetap. Perlu diingat bahwa di sini p
tidak lagi per seratus.
Jadi diperoleh teorema di bawah ini:
Teorema 4
Modal sebesar M ditabung selama k hari
dengan suku bunga tunggal p% per tahun.
Maka besarnya bunga adalah

dengan bilangan bunga = dan


pembagi tetap =

Keuntungan teknik ini adalah bahwa


rumus itu dapat digunakan menghitung
beberapa modal yang jangka waktunya
berbeda-beda (suku bunganya tetap).
Contoh:
Dina mempunyai 3 tabungan dengan suku
bunga tunggal 6% per tahun. Tabungan I Rp
800.000,00 selama 120 hari, Tabunggan II Rp
600.000,00 selama 240 hari, dan Tabungan III
Rp 1.200.000,00 selama 100 hari. Berapakah
jumlah besar bunganya?
Teknik setara suku bunga 5% per
tahun
Teorema 5
Modal sebesar M ditabung selama k hari
dengan suku bunga tunggal 5% per tahun (1
tahun = 365 hari). Maka besarnya bunga B
diberikan oleh rumus:
Dalam teknik ini 1 tahun = 365 hari.
Di sini jangka waktu penabungan
dalam satuan hari. Rumus bunga
direkayasa sebagai
berikut:
Contoh:
Modal Rp 2.000.000,00 ditabung selama 150
hari atas dasar bunga tunggal p% per tahun (1
tahun = 365 hari). Berapakah besar bunga jika:
(a) p = 5½ %, dan (b) p = 6% ?
Teknik Setara Waktu (1 tahun = 360
hari)
Teorema 6
Modal sebesar M ditabung selama k hari dengan suku
bunga tunggal p% per tahun (1 tahun = 360 hari). Besar
bunga yang diperoleh adalah:
𝑀 𝑘−𝑘1 𝑀 𝑀 𝑘 360
𝐵= + = × , dengan 𝑘1 =
100 𝑘1 100 100 𝑘1 𝑝

Contoh:
Modal sebesar Rp 2.000.000,00 di tabung selama 90
hari dengan suku bunga tunggal 5% per tahun. Besar
bunganya adalah…..
DISKONTO TUNGGAL
Ilustrasi
Fajar meminjam uang kepada Doni sebesar
Rp 1.000.000,00 atas dasar bunga tunggal yang
dikembalikan setahun kemudian. Jika saat
meminjam, jumlah uang yang diterima Fajar
sebesar Rp 860.000,00 maka dikatakan dalam
hal ini Fajar telah membayar diskonto sebesar
Rp 140.000,00
Diskonto adalah bunga yang dibayarkan oleh
peminjam saat menerima pinjaman.
Proses perhitungan diskonto menggunakan sistem
bunga tunggal sehingga untuk menghitung
besarnya diskonto hampir sama dengan
perhitungan besarnya bunga tunggal.

Misal:
Nilai diskonto = Bd
Jumlah uang yang diterima saat meminjam atau
nilai tunai = NT
Jumlah uang yang harus dikembalikan atau nilai
akhir = NA
Bd = NA – NT
Menentukan Besarnya Nilai Diskonto
a. Diskonto dari Nilai Akhir

Keterangan:
Bd = bunga diskonto
p = suku bunga diskonto
NA = nilai akhir
t = waktu pinjaman
h = 1 tahun atau 12 bulan atau 360 hari
Contoh 1:
Pinjaman sebesar Rp 6.000.000,00 dengan
suku bunga diskonto 2% per bulan dan akan
dikembalikan setelah 8 bulan. Tentukan nilai
tunai yang diterima peminjam!

Contoh 2:
Didi meminjam uang sebesar Rp 4.000.000,00.
Hutang tersebut akan dibayar 14 bulan
kemudian dengan suku bunga diskonto 12%
per tahun. Hitunglah nilai tunai hutang
tersebut!
b. Diskonto dari Nilai Tunai

Keterangan:
Bd = bunga diskonto
p = suku bunga diskonto
NT = nilai tunai
Contoh:
Suatu pinjaman akan dilunasi dengan sistem
bunga diskonto 12% per tahun dan akan
dikembalikan dalam waktu 2 tahun. Jika
modal yang diterima peminjam di awal
periode sebesar Rp 4.560.000,00. Tentukan
besarnya pinjaman yang harus dikembalikan
saat jatuh tempo!
Dalam hal pinjam meminjam uang, biasanya
dikerjakan dengan surat hutang. Dalam surat
hutang tersebut tertera jangka waktu
pinjaman, nilai nominal pinjaman yaitu
besarnya hutang yang tertera dalam surat
pinjaman tersebut, tanggal jatuh yaitu tanggal
kapan hutang tersebut harus dibayar dan harga
jatuh yaitu jumlah uang yang harus dibayar
pada tanggal jatuh hutang tersebut.
• Surat hutang dapat diperjualbelikan sekali atau lebih
sebelum tanggal jatuhnya.
• Dalam jual – beli tersebut biasanya pembeli
mendiskonto harga jatuhnya dari tanggal pembelian
sampai tanggal jatuhnya sesuai dengan tingkat
diskonto yang disepakati kedua pihak.
• Pihak yang memiliki surat hutang adalah pihak yang
meminjamkan uang.
• Penjulan suatu surat hutang sesungguhnya berarti
menjual hak menerima piutang sebesar harga
jatuhnya padatanggal jatuhnya surat hutang tersebut.
• Kewajiban yang berhutang tetap tidak berubah,
membayar sebesar harga jatuh pada tanggal jatuhnya
hutang kepada pemegang surat hutang tersebut,
terlepas pada siapa yang memegangnya.
Contoh:
Suatu surat hutang bertanggal 1 September
2015 atas nama Yanti (yang berhutang) sebesar
Rp 4.000.000,00 dengan tingkat suku bunga
tunggal 9% per tahun , berjangka waktu 10
bulan, dijual oleh Dini kepada Ita 6 bulan
sebelum tanggal jatuhnya dengan tingkat
diskonto 10% per tahun. Berapakah jumlah
uang yang diterima Dini dari Ita?
SOAL
1. Diketahui barisan aritmatika dengan suku ke-
3 adalah 12 dan suku ke-8 adalah 37. suku
ke-15 dari barisan tersebut adalah.....
2. Dari barisan aritmatika diketahui suku ke-8 =
25 dan suku ke-12 = 37. Jumlah 16 suku
pertama barisan tersebut adalah.....
3. Jumlah bilangan kelipatan 3 antara 400 dan
500 adalah…..
4. Produksi barang ABC pada bulan pertama dari
PT. MAKMUR adalah sebesar 500 unit. Dengan
adanya penambahan modal kerja dari setiap
laba penjualan yang ditahan maka jumlah
tenaga kerja dan pembelian bahan baku dapat
ditingkatkan sehingga pada bulan-bulan
selanjutnya jumlah produksi selalu bertambah
sebanyak 100 unit. Jika perkembangan
produksinya konstan, berapa jumlah produksi
pada akhir tahun pertama? Berapa jumlah
produksi sampai dengan akhir tahun tersebut?
5. Hitunglah pendapatan bunga sederhana dan
berapa nilai masa datang dari jumlah uang sebesar
Rp 3.000.000,00 yang diinvestasikan di bank selama
8 bulan dengan suku bunga tunggal (bungan
sederhana) 9% per tahun!
6. Hitunglah nilai sekarang / modal awal jika nilai
masa datang sebesar Rp 5.375.000,00 dengan
tingkat bunga sederhana 10% per tahun dengan
jangka waktu 9 bulan!
7. Andi meminjam uang sebesar Rp 6.000.000,00.
Pinjaman tersebut akan dibayar 18 bulan kemudian
dengan suku bunga diskonto 10% per tahun.
Hitunglah nilai tunai pinjaman tersebut!

Anda mungkin juga menyukai