Anda di halaman 1dari 2

Soal A

1. Apa yang membedakan antara amortisasi dengan metode bunga efektif dan garis lurus ?
2. Bagaimana akun diskonto dan premium utang obligasi akan dilaporkan dalam neraca,
serta bagaimana pula cara menghitung nilai buku utang obligasi ?
3. Faktor-faktor apa saja yang menentukan besarnya harga obligasi ?
4. Bagaimana penjualan obligasi dicatat dalam pembukuan debitur ?

Soal B

PT Nikodemus pada tanggal 1 Juni 2009 menerbitkan 10 lembar obligasi yang memiliki face
value sebesar Rp 500.000,- per lembar, coupon rate 18% p.a dan maturity date 3 tahun. Bunga
obligasi dibayarkan semi annually, yaitu setiap tanggal 1 Juni dan 1 Desember. Keseluruhan
obligasi tersebut pada tanggal 1 Juni 2009 dibeli oleh PT Jung Jason dengan kurs 98 sebagai
investasi jangka panjang. Pada tanggal 1 September 2011, sebanyak 4 lembar dari obligasi
tersebut ditebus kembali oleh PT Nikodemus dari PT Jung Jason dengan kurs 90, sedangkan
sisanya akan dilunasi nanti pada saat jatuh tempo. PT Nikodemus melakukan amortisasi
diskonto/ premium utang obligasi dengan menggunakan metode straight line yang dicatat
bersamaan dengan tanggal pembayaran bunga, demikian juga dengan PT Jung Jason yang
melakukan amortisasi diskonto/premium investasi obligasi dengan menggunakan metode
straight line yang dicatat bersamaan dengan tanggal penerimaan bunga.

Diminta:

Buatlah ayat jurnal untuk mencatat :

a. Penjualan 10 lembar obligasi pada tanggal 1 Juni 2009 dalam pembukuan PT Nikodemus.
b. Pembayaran bunga dan amortisasi diskonto/ premium utang obligasi selama tahun 2009,
termasuk ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2009 dalam pembukuan PT
Nikodemus.

Soal C

Pada tanggal 1 Juli 2009 PT Malawi Kusuma membeli 40 lembar obligasi PT Melabu Prima
dengan kurs 105,9 termasuk bunga berjalan. Nilai nominal obligasi tersebut adalah
Rp 1.000.000 per lembar. Obligasi ini berjangka waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal
penerbitan. Bunga nominal obligasi sebesar 9 % per tahun akan diterima oleh PT Malawi
Kusuma tanggal 1 Mei dan 1 November. Baik PT Malawi Kusuma maupun PT Melabu Prima
menggunakan metode garis lurus dalam mengamortisasi diskonto/premium obligasinya dan
dicatat pada setiap akhir tahun. Tahun buku masing-masing perusahaan mengikuti tahun
kalender yang akan berakhir setiap tanggal 31 Desember. Dalam bonds indenture juga
disebutkan juga disebutkan bahwa kedua belah pihak telah sama-sama menyepakati kalau
obligasi ini dikategorikan sebagai callable bonds. Pada tanggal 1 Juni 2011, karena tingkat suku
bunga pasar mengalami penurunan yang sangat signifikan dibandingkan dengan tingkat suku
bunga pasar yang berlaku pada saat tanggal penjualan obligasi, maka lebih menguntungkan
bagi PT. Melabu Prima untuk segera menebus kembali 30 lembar obligasinya dengan kurs
100,7 termasuk bunga berjalan.

Diminta :
Buatlah ayat jurnal yang diperlukan baik dalam pembukuan PT. Malawi Kusuma maupun PT.
Melabu Prima :
a. Pada tanggal 1 Juli 2009, 1 November 2009, dan 31 Desember 2009
b. Pada tanggal 1 Juni 2011, 1 November 2011, dan 31 Desember 2011
c. Pada saat obligasi jatuh tempo

SOAL D

Pada tanggal 1 Maret 2009, PT. Atmo Padmo menerbitkan dan menjual 120 lembar obligasi
dengan harga Rp 910.000 per lembar. Nilai nominal obligasi tersebut adalah sebesar
Rp 1.000.000 per lembar dan bersifat konvertibel dimana setiap lembar obligasi dapat
dikonversi menjadi 100 lembar saham biasa yang bernilai pari Rp 10.000 per lembar. Jika tanpa
hak konversi, obligasi dapat dijual dengan harga Rp 890.000 per lembar. Obligasi tersebut
memiliki jangka waktu 5 tahun dengan tingkat suku bunga 18% per tahun yang dibayarkan
setiap tanggal 1 Maret dan 1 September. Metode yang digunakan dalam mengamortisasi
diskonto/premium obligasi adalah metode garis lurus dan dicatat pada setiap akhir tahun. Pada
tanggal 1 Oktober 2010, separuh dari obligasi tersebut (60 lembar) dikonversi oleh investor
menjadi saham biasa. Harga pasar saham biasa PT Atmo Padmo pada saat konversi dilakukan
adalah sebesar Rp 11.000 per lembar. Untuk tujuan pencatatan, keuntungan ataupun kerugian
yang timbul dari konversi diakui. Pendekatan yang digunakan oleh PT Atmo Padmo dalam
mencatat penerbitan obligasi adalah “Debt & Equity separated”. Sisa obligasi sebanyak 60
lembar ditebus kembali oleh PT Atmo Padmo pada tanggal 1 Oktober 2010 dengan harga
Rp 900.000 per lembar.

Diminta :

Buatlah ayat jurnal yang diperlukan dalam pembukuan PT Atmo Padmo untuk mencatat
transaksi tanggal 1 Maret 2009, 1 September 2009, 31 Desember 2009, dan 1 Oktober 2010 !

Anda mungkin juga menyukai