Anda di halaman 1dari 10

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3. 1 Konsumsi Pakan

Tabel 1. Rata - Rata Konsumsi Pakan Umur 20 minggu

Hari Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

Pakan
(gr ) 105.99 97.35 99.15 96.67 90.20 102.20 87.96

Grafik 1. Konsumsi Pakan Umur 20 minggu

Konsumsi Pakan (gr)


120
105.99 102.2
100 97.35 99.15 96.67
90.2 87.96
80
60
40
20
0
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

Konsumsi Pakan (gr)

Menurut Suprijatno dan Atmomarsono (2005), ayam mengkonsumsi pakan untuk kebutuhan
energi dengan berlangsungnya proses – proses biologis di dalam tubuh secara normal
sehingga proses pertumbuhan dan produksi telur berlangsung optimal. Ransum dengan energi
tinggi lebih ekonomis dengan ransum yang berenergi rendah yang umumnya berkualitas
rendah.
Jika dibandingkan grafik diatas terjadi naik turun garis. Turunnya konsumsi pakan ada
beberapa faktor yaitu, tumpahnya pakan atau ayam yang stress.Turunnya konsumsi pakan
menyebabkan berkurangnya nutrisi dalam tubuh dan akhirnya menurunkan produksi telur
(Siahaan et al. 2013).
3. 2 Produksi Telur
Tabel 2. Produksi Telur (gr) Umur 20 minggu

Hari - Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

Jumlah 19 11 10 11 15 20 25
Telur
( Butir )

Grafik 2. Produksi Telur (gr) Umur 20 minggu

Produksi Telur (gr)


30
25 25
20 19 20
15 15
10 11 10 11

5
0
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

Produksi Telur (gr)

Untuk menghitung produksi telur dikenal istilah hen housed production dan hen day
production. Hen housed production merupakan ukuran produksi telur yang didasarkan pada
jumlah ayam mula-mula yang dimasukkan ke dalam kandang (Kartasudjana dan Suprijatna,
2006). Hen day production (HDP) dihitung dari jumlah produksi telur hari itu dibagi dengan
jumlah ayam produktif hari itu dikalikan 100% (North, 1984; dikutip dalam Kabir dan Haque,
2010). Puncak produksi strain Hy-Line Brown yaitu 27 – 29 minggu dengan kisaran hen
day 94–96% (Hy-Line International, 2010). Semakin lama periode bertelur, semakin rendah
HDP (Mussawar et al., 2004).

Jika dilihat dari grafik di atas terjadi penurunan produksi telur. Hal ini disebabkan
kemungkinan turunya konsumsi pakan yang mempengaruhi turunnya produksi telur.

3.3 FCR ( Feed Convention Ratio )

Feed Convertion Ratio (FCR) atau konversi pakan merupakan perbandingan antara
ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut
dengan ransum per kilogram telur. Ayam petelur yang baik akan makan sejumlah ransum dan
menghasilkan telur yang lebih banyak daripada sejumlah ransum yang dimakannya
(Bappenas, 2010). .
3.3.1 FCR Bobot

Tabel 3. FCR Bobot Umur 20 minggu

Hari - Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

FCR 14 24.8 28.3 25.7 16.5 13.1 10.1


Bobot

Bobot telur dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu genetik, umur induk, pakan,
sistem pemeliharaan, dan lingkungan (Arthur dan O’Sullivan, 2010). Bobot telur
semakin meningkat apabila umur ayam meningkat. Persentase bobot cangkang
semakin menurun karena isi telur meningkat, akibatnya rasio cangkang dan isi telur
menurun. Kelembaban yang semakin rendah menyebabkan bobot telur semakin
menurun (Roberts dan Ball, 2003). Pakan yang mengandung EM terlalu tinggi, yaitu
lebih dari 2800 kkal pada fase layer menyebabkan penurunan bobot telur (Harms et
al., 2000).

Grafik 3. FCR Bobot Umur 20 minggu

FCR Bobot
30
28.3
25 24.8 25.7

20
16.5
15 14 13.1
10 10.1

0
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

FCR Bobot

3.3.2 FCR Butir

Tabel 4. FCR Butir Umur 20 minggu

Hari - Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

FCR 647,1 1026,6 1140,2 1019,5 691,5 608,1 443,6


Butir
Grafik 4. FCR Butir Umur 20 Minggu

FCR Butir
1200
1140.4
1000 1026.6 1019.5

800
647.1 691.5
600 608.1

400 443.6

200

0
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

FCR Butir

Berdasarkan grafik diatas fcr butir mengalami penurunan pada hari minggu. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor seperti, turunnya konsumsi pakan, ternak yang stress atau
hilangnya telur yang hilang.

3.4 IOFC

Tabel 5. IOFCC Umur 20 Minggu

Hari - Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

IOFC - - - - - - -
Rp62.35 Rp64.284,5 Rp66.05 Rp64.15 Rp54.864, Rp60.453 Rp46.119,5
8 3 1 5

Grafik 5. IOFCC Umur 20 Minggu


IOFC
Rp0.00
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu
(Rp10,000.00)
(Rp20,000.00)
(Rp30,000.00)
(Rp40,000.00)
(Rp46,119.50)
(Rp50,000.00)
(Rp54,864.50)
(Rp60,000.00) (Rp60,453.00)
(Rp62,358.00)(Rp64,284.50)
(Rp66,053.00)(Rp64,151.00)
(Rp70,000.00)

IOFC

IOFC adalah keuntungan atau pendapatan diatas biaya, dari grafik diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa pemeliharaan pada minggu ke- 20 kurang baik karena selama seminggu
mengalami kerugian .

3.5 BEP ( Break Event Point(


3.5.1 BEP Butir

Tabel 6. BEP Butir Umur 20 Minggu

Hari - Kamis Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu


BEP 86,47 91,95 91,74 80,52 85 75,51
Butir

Grafik 6. BEP Butir Umur 20 Minggu


BEP butir
100
90 88.54 91.95 91.74
86.47 85
80 80.52
75.51
70
60
50
40
30
20
10
0
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

BEP butir

3.5.2 BEP HD dan HH

Tabel 7. BEP HD & HH (%) Umur 20 Minggu

Hari - Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu


BEP HD 69,73 71,40 74,15 73,98 64,94 68,55 60,90
dan HH
(%)

Grafik 7. BEP HD & HH (%) Umur 20 Minggu


BEP HD & HH (%)
80.00%
69.73% 71.40% 74.15% 73.98%
64.94% 68.55%
60.00% 60.90%

40.00%

20.00%

0.00%
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

BEP HD & HH (%)

3.5.3 BEP Produksi (gr)

Tabel 8. BEP Produksi (gr) Umur 20 Minggu


Hari - Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

BEP 3995,9 3670,2 3705,65 3644,55 3371,2 3952,62 3315,9


Produksi
(gr)

Grafik 8. BEP Produksi (gr) Umur 20 Minggu

BEP Produksi (gr)


5000

4000 3995.9 3952.62


3670.2 3705.65 3644.55
3371.2 3315.9
3000

2000

1000

0
Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu

BEP Produksi (gr)


BAB 4

PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Roberts, J.R dan W. Ball. 2003. Egg and egg shell quality guidelines for the
Australian egg industry. Proceeding Australian Poultry Science Symposium 2003: 91
– 94.

Kartasudjana, R. dan E. Suprijatna. 2006. Manajemen Ternak Unggas. Penebar


Swadaya, Jakarta.
Hy-Line International. 2010. Hy-Line Brown Intensive Systems Performance
Standards. http://www.hyline.com/redbook/performance. Diakses tanggal 16 Januari
2011 pk. 15.57.
Arthur, J.A. dan N. O’Sullivan. 2010. Breeding chickens to meet egg quality
needs. International Hatchery Practice 19 (7) : 7 – 9.

Anda mungkin juga menyukai