Anda di halaman 1dari 12

Tugas Individu III

Metode Khusus Kebidanan


Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Proses Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) Alat

Disusun Oleh :

Dewi Nurkhayati
NPM : 183112540120663
Dosen Pembimbing : Ibu. Yenny Aulya, S.ST, M.Keb.
PENDAHULUAN

Desinfeksi merupakan pemusnahan mikroorganisme patogen yang tanpa tindakan khusus


untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut. Tindakan ini juga untuk membunuh
organisme-organisme patogen (kecuali spora kuman ) yang dilakukan terhadap benda mati.
Meskipun sterilisasi adalah cara yang paling efektif untuk membunuh mikroorganisasi,
sterisasi tidak selalu memungkinkan dan tidak selalu praktis . Apabila sterilisasi sudah tidak
mungkin dikerjakan maka, Desinfeksi Tingkat tinggi (DDT) adalah salah satu satunya alternative
untuk situasi tersebut . Desinfeksi tingkat tinggi dicapai dengan cara merebus, mengukus atau
secara kimiawi, Namun untuk peralatan perebusan seringkali digunakan.
Dimanapun prosedur dilakukan, daerah steril harus dibuat dan dipelihara untuk
menurunkan risiko kontaminasi di area tindakan. Peralatan atau benda-benda yang disinfeksi
tingkat tinggi bisa ditempatkan di area steril. Prinsip menjaga daerah yang harus digunakan
untuk prosedur pada area tindakan dengan kondisi disinfeksi tingkat tinggi (AVSC, 1999).
Pelihara kondisi steril dengan memisahkan benda-benda steril atau mungkin gunakan baju,
sarung tangan steril dan sediakan atau pertahankan lingkungan yang steril.
Dengan demikian maka makalah Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ini dibuat untuk
mengantisipasi apabila sterilisasi tidak dapat dilakukan maka cara Desinfeksi Tingkat Tinggi
(DTT) sebagai gantinya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Proses Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) Alat


Subtopic : Proses DTT Alat di Puskesmas
Sasaran : Seluruh Tenaga Medis di Puskesmas
Hari/tanggal : Senin, 1 Juli 2019
Waktu : 60 Menit
Tempat : Puskesmas Kaliabang Tengah-Bekasi Utara

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta dapat mengerti dan
memahami tentang definisi dari desinfeksi tingkat tinggi (DTT), jenis-jenis DTT serta cara
memproses sterilisasi alat yang benar sesuai dengan prosedur dan standar SOP yang ada.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan seluruh peserta dapat :
a. Menjelaskan pengertian dari proses desinfeksi tingkat tinggi (DTT) alat
b. Mengetahui jenis-jenis desinfeksi tingkat tinggi (DTT) alat
c. Mempraktekan serta menerapkan cara pemprosesan sterilisasi alat

C. Materi Penyuluhan
a. Pengertian dari desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
b. Jenis-jenis pemprosesan alat dengan DTT
c. Cara sterilisasi alat

D. Media
a. Materi SAP
b. Leaplet
c. Slite Power Point
d. Alat Peraga
E. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi Tanya jawab
c. Praktek

F. Kegiatan penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
(5 Menit ) - Menyampaikan tujuan - Mendengarkan

2. Inti - Menjelaskan tentang definisi dari - Mendengarkan dan


(20 Menit) desinfeksi tingkat tinggi (DTT) memperhatikan

- Menjelaskan tentang jenis jenis - Mendengarkan dan


pemprosesan alat memperhatikan

- Menjelaskan tentang penanganan - Mendengarkan dan


sampah tajam memperhatikan

- Menjelaskan tentang pengolahan - Mendengarkan dan


sapah medis memperhatikan

- Menjelaskan tentang penggunaan - Mendengarkan dan


alat tajam yang aman. memperhatikan
3 Praktek Mempraktekan cara proses desinfeksi - Memperhatikan
(20 menit) tingkat tinggi (DTT) alat dengan - Mempraktekan
menggunakan alat peraga

4. Penutup - Tanya jawab - Mengajukan


(15 menit) pertanyaan
- Evaluasi dan Menyimpulkan - Menjawab
hasil penyuluhan
- Menjawab salam
- Menutup penyuluhan dengan
salam

G. Evaluasi
a. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian dari desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
b. Peserta dapat menjelaskan tentang jenis-jenis desinfeksi tingkat tinggi (DTT) alat
c. Peserta dapat menjelaskan tentang proses sterilisasi alat
LAMPIRAN

A. Pengertian Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)


DTT adalah cara efektif untuk membunuh mikroorganisme penyebab dari peralatan
sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan tidak selalu praktis. DTT bsa dijangkau dengan
cara merebus, mengukus, atau secara kimiawi. Ini dapat menghilangkan semua
mikroorganisme kecuali beberapa bakteri endospore sebesar 95%.

B. Jenis-Jenis Pemprosesan Alat dengan DTT


1. Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah langkah pertama menangani peralatan, perlengkapan, sarung
tangan dan benda-benda lainnya yang terkontaminasi. Proses yang membuat benda mati
lebih aman untuk ditangani oleh staf sebelum dibersihkan (umpamanya menginaktivikasi
HBV, HBC dan HIV) dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah mikroorganisme
yang mengkontaminasi.

Berikut adalah produk-produk yang digunakan untuk proses dekontaminasi :


a. Larutan klorin 0,5 % dan 0,1 %.
Bahan klorin mempunyai daya kerja yang cepat untuk mematikan virus hepatitis B dan
HIV, bila benda-benda yang terkontaminasi di rendam dalam larutan klorin selama 10
menit. Namun daya kerja tersebut akan cepat mengalami penurunan sehingga larutan
tersebut harus diganti paling sedikit setiap 24 jam atau lebih cepat jika terlihat telah kotor
atau keruh. Rumus Pembuatan larutan clorin
b. Etil 70 %
c. Alkohol
d. Bahan Fenolik atau karbol 0,5 % – 3 %.

2. Pencucian dan Pembilasan


a. Definisi
Pencucian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme pada peralatan / perlengkapan yang kotor atau yang sudah digunakan.

b. Perlengkapan / bahan-bahan untuk mencuci peralatan meliputi :


- Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks
- Sikat halus (boleh menggunakan sikat gigi)
- Tabung suntik (minimal ukuran 10 ml ; untuk membilas bagian dalam kateter
termasuk kateter pengisap lendir.
- Wadah plastik atau baja antikarat (stainless steel)
- Air bersih
- Sabun atau deterjen.

c. Kegunaan Pencucian
- Sebagai cara yang efektif untuk mengurangi jumlah mikroorganisme terutama
endospora yang menyebabkan tetanus pada peralatan dan instrumen tercemar.
- Sebagai langkah awal, sebelum instrumen di sterilisasi atau di desinfeksi tingkat
tinggi. Karena tidak ada prosedur sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
yang efektif tanpa melakukan pencucian terlebih dahulu.

d. Tahap-Tahap Pencucian dan Pembilasan:


- Pakai sarung tangan karet yang tebal pada kedua tangan
- Ambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi (hati-hati bila memegang
peralatan yang tajam, seperti gunting dan jarum jahit)
- Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat dari plastik atau karet, jangan dicuci
secara bersamaan dengan peralatan dari logam
- Cuci setiap benda tajam secara terpisah dan hati-hati
- Gunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran
- Cuci setiap benda sedikitnya tiga kali (atau lebih jika perlu) dengan air dan sabun
atau deterjen
- Bilas benda-benda tersebut dengan air bersih
- Ulangi prosedur tersebut pada benda-benda lain
- Jika peralatan didisinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi (misalkan dalam larutan
klorin 0,5%) tempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering
sebelum memulai proses DTT
- Peralatan yang akan didisinfeksi tingkat tinggi dengan dikukus atau direbus, atau
disterilisasi di dalam otoklaf atau oven panas kering, tidak perlu dikeringkan dulu
sebelum proses DTT atau sterilisasi dimulai
- Selagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dan sabun dan
kemudian bilas dengan seksama menggunakan air bersih
- Gantungkan sarung tangan dan biarkan kering dengan cara diangin-anginkan.
3. Proses Sterilisasi Desinfektif Tingkat Tinggi (DTT) Alat
1. DTT dengan Cara Merebus
Merebus merupakan cara efektif dan praktis untuk DTT. Perebusan dalam air
selama 20 menit setelah mendidih, dimana semua alat jika mungkin harus terendam
semua, ditutup rapat dan dibiarkan mendidih serta berputar.

Adapun langkah-langkah proses DTT dengan cara merebus sebagai berikut :


- Gunakan panci dengan penutup yang rapat
- Ganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan
- Rendam peralatan sehingga semuanya terendam dalam air
- Mulai panaskan air
- Mulai hitung waktu saat air mulai mendidih
- Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah penghitungan
waktu dimulai
- Rebus selama 20 menit
- Catat lama waktu perebusan pelaratan di dalam buku khusus
- Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan atau
disimpan
- Setelah peralatan kering,gunakan segera atau simpan dalam wadah DTT dan
penutup. Peralatan bisa disimpan sampai satu minggu asalkan penutupnya tidak
dibuka.

2. DTT dengan cara Uap Panas


Setelah sarung tangan didekontaminasi dan dicuci maka sarung tangan siap DTT
dengan uap tanpa diberi talk.

Cara DTT Uap Panas adalah sebagai berikut :


- Gunakan panci perebus yang memiliki 3 susunan nampan pengukus.
- Gulung bagian atas sarung tangan sehingga setelah DTT selesai, sarung tangan dapat
dipakai tanpa membuat kontaminasi baru
- Letakkan sarung tangan pada baki atau tampan pengukus yang berlubang di
bawahnya. Agar mudah dikeluarkan dari panci,letakkan sarung tangan dengan
bagian jarinya kearah tengah panci. jangan menumpuk sarung tangan.
- Ulangi proses tersebut hingga semua nampan terisi dengan menyusun tiga nampan
pengukus yang brisi air.
- Letakkan penutup di atas panci paling atas dan panaskan air hingga mendidih. Jika
uap airnya sedikit, suhunya mungkin tidak cukup tinggi untuk membunuh
mikroorganisme.
- Catat lamanya waktu pengukusan jika uapa air mulai keluar dari celah panci.
- Kukus sarung tangan 20 menit
- Angkat nampan pengukus paling atas dan goyangkan perlahan-lahan agar air yang
tersisa menetes keluar.
- Letakkan nampan pengukus di atas panci yang kosong disebelah kompor
- Ulangi langkah tersebut hingga nampan tersebut berisi sarung tangan susun di atas
panci perebus yang kosong.
- Biarkan sarung tangan kering dengan diangin-anginkan di dalam panci sampai 4 – 6
jam.
- Jika sarung tangan tidak akan segera dipakai, setelah kering gunakan pinset DTT
untuk memindahkan sarung tangan. Letakkan sarung tangan dalam wadah DTT lalu
tutup rapat.

3. DTT dengan cara Kimiawi


- Letakkan peralatan kering yang sudah didekontaminasi dan dicuci dalam wadah
yang sudah berisi laruta kimia.
- Pastikan bahwa peralatan terendam semua dalam larutan.
- Rendam selama 20 menit.
- Catat lama waktu perendaman
- Bilas peralatan dengan air matang dan angin-anginkan di wadah DTT yang
berpenutup
- Setelah kering peralatan dapat digunakan atau disimpan dalam wadah DTT yang
bersih.
4. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk
kehidupan mikroba yang dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik maupun
kimiawi. Strilisasi jika dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen
atau apatoge beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan
cara merebus, stoom, panas tinggi atau bahan kimia. jenis sterilisasi antara lain
sterlisasi cepat, strilisasi panas kering ,strerilisasi gas (formalin, H2O2), sterilisasi
ionisasi.

a. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam sterilisasi :


- Sterilisator (alat untuk steril) harus siap pakai,bersih dan masih berfungsi
- Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas
dengan menyebutkan jenis peralatan,jumlah,tanggal pelaksanaan steril.
- Penataan alat harus berprinsip semua bagian dapat steril
- Tidak boleh menambahkan peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril
selesai
- Memindahkan alat steril ke dalam tempatnya dengan korental
- Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka bungkusnya,bila terbuka
harus dilakukan sterilisasi ulang

b. Beberapa alat yang perlu disterilkan :


- Peralatan logam (pinset, gunting, speculum, dll)
- Peralatan kaca (semprit, tabung kimia)
- Peralatan karet (cateter, sarung tangan, pipa lambung,dll)
- Peralatan ebonite (kanule rectum, kanule trakea,dll)
- Peralatan email (bengkok, baskom, dll)
- Peralatan porselin (mangkok, cangkir, piring, dll)
- Peralatan plastic (selang infuse, dll)
- Peralatan tenunan (kain kassa, dll)
c. Prosedur kerja
- Bersihkan peralatan yang akan disterilisasi
- Peralatan yang dibungkus haris diberi label
- Masukkan ke dalam sterilisator dan hidupkan sterilisator sesuai dengan waktu
yang ditentukan

d. Cara sterilisasi:
- Sterilisasi dangan merebus dalam air mendidih sampai 100 (15-20 menit) untuk
logam, kaca,dan karet
- Sterilisasi dengan stoom menggunakan uap panas di dalam autoclave dengan
waktu, suhu,tekanan tertentu untuk alat tenun
- Sterilisasi dengan panas kering menggunakan oven panas tinggi ( logam yang
tajam,dll )
- Sterilisasi dengan bahan kimia menggunakan bahan kimia seperti alkohol,
sublimat, uap formalin, sarung tangan dan kateter.

Anda mungkin juga menyukai