Anda di halaman 1dari 6

1.

DEFINISI BENCHMARKING
Definisi benchmarking menurut Teddy Pawitra adalah suatu proses belajar yang
berlangsung secara sistematis dan terus-menerus dimana setiap bagian dari suatu
perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling
unggul
Menurut Gregory H. Watson, Strategic benchmarking adalah
“A systematic process for evaluating alternatives, implementing strategies, and
improving performance by understanding and adapting successful strategies from
external partners who participate in an ongoing business alliance.”
Menurut Watson, konsep benchmarking sebenarnya telah mengalami setidaknya lima
generasi, yaitu :
1. Reverse Engineering
Dalam tahap ini dilakukan perbandingan karakteistik produk, fungsi produk dan
kinerja terhadap produk sejenis dari pesaing.
2. Competitive Benchmarking
Selain melakukan benchmarking terhadap karakteristik produk, juga melakukan
benchmarking terhadap proses yang memungkinkan produk yang dihasilkan
adalah produk unggul.
3. Process Benchmarking
Memiliki lingkup yang lebih luas dengan anggapan dasar bahwa beberapa proses
bisnis perusahaan terkemuka yang sukses memiliki kemiripan dengan perusahaan
yang akan melakukan benchmarking.
4. Strategic Benchmarking
Merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengevaluasi alternatif,
implementasi strategi bisnis dan memperbaiki kinerja dengan memahami dan
mengadaptasi strategi yang telah berhasil dilakukan oleh mitra eksternal yang
telah berpartisipasi dalam aliansi bisnis. Membahas tentang hal-hal yang
berkaitan dengan arah strategis jangka panjang.
5. Global Benchmarking
Mencakup semua generasi yang sebelumnya dengan tambahan bahwa cakupan
geografisnya sudah mengglobal dengan membandingkan terhadap mitra global
maupun pesaing global.

2. TAHAPAN PELAKSANAAN BENCHMARKING


Menurut Gregory H. Watson, 7 langkah proses benchmarking adalah:
a. Identify subject, memilih apa yang akan dibenchmark
b. Plan study, identifikasi tempat tujuan benchmark dan merencanakan apa yang
akan kita dapatkan
c. Collect information, secara aktif mencari data dan mengunjungi tempat
benchmark
d. Analize data, menganalisa data dari tempat benchmark untuk mengetahui
trend dan konsistensi kinerja dari waktu ke waktu
e. Compare performance, membandingkan hasil kinerja tempat benchmark untuk
mengetahui terdapat perbedaan yang signifikan dengan organisasi kita
f. Adapt applications, mempersiapkan apa yang kita pelajari dari tempat
benchmark tersebut untuk diterapkan dalam organisasi kita
g. Improve performance, mengimplementasikan keguatan tersebut untuk
meningkatkan kinerja organisasi kita
Seperti proses manajemen PDCA dari Deming, benchmarking juga melalui 4 fase
yaitu:

Sumber : Strategic benchmarking, G.H. Watson


a. Plan, menentukan desain pembelajaran yang akan dilakukan dan menyiapkan
evaluasi kinerja dasar organisasi kita untuk dibandingkan dengan organisasi
eksternal.
Langkah – langkah dalam proses perencanaan:
1) Tentukan desain pembelajaran
2) Ikut sertakan pemilik
3) Memilih pemimpin dan tim
4) Identifikasi harapan pelanggan
5) Analisa proses kerja dan ukur
6) Tentukan input dan output dari proses tersebut
7) Dokumentasikan proses tersebut
8) Identifikasi faktor penting untuk mencapai kesuksesan
9) Tentukan elemen untuk pengumpulan data
10) Membuat kuesioner awal
Sumber: Strategic benchmarking, G.H Watson
b. Collect, mengumpulkan data internal dan eksternal tentang proses
benchmarking. Langkah-langkah fase ini sebagai berikut:
1) kumpulkan data internal
2) Lakukan penelitian ulang
3) Tentukan kriteria kemitraan
4) Identifikasi mitra benchmarking
5) Rencanakan data yang akan dikumpulkan
6) Membuat panduan survei dan wawancara untuk mitra benchmarking
7) Meminta partisipasi dari mitra benchmarking
8) Kumpulkan data awal
9) Tentukan protokol kunjungan
10) Adakan kunjungan benchmarking

Sumber: Strategic benchmarking, G.H WAtson


c. Analize, melakukan analisis gap dan menentukan kemungkinan sukses.
Langkah – langkah yang harus dilakukan:
1) Gabungkan data lintas unit dengan organisasi yang akan kita
bandingkan
2) Standarkan kinerja sesuai standar umum, misal menggunakan skala
sigma
3) Bandingkan data kinerja saat ini dengan yang lalu
4) Lihat adakah perbedaan dalam tren kinerja rata-rata dan variasi bila
ada
5) Lihat adakah perbedaan signifikan
6) Identifikasi gap kinerja dan investigasi penyebabnya
7) Identifikasi kemampuan organisasi kita untuk melakukan perbaikan
8) Perkirakan hasil kinerja kita dalam perencanaan bisnis
9) Lakukan perbaikan proses
10) Nilai adaptasi proses
11) Kembangkan studi kasus untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Sumber: Strategic Benchmarking, G.H Watson


d. Improve, sesuaikan rekomendasi tersebut dengan organisasi kita dan
mengimplementasikan perbaikan tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan:
1) Tentukan tujuan untuk menghilangkan, memperkecil gap
2) Modifikasi proses implementasi agar sesuai dengan budaya kerja dan
model bisnis organisasi kita
3) Dapatkan dukungan perubahan dari semua pihak
4) Kembangkan rencana aksi
5) Sosialisasi rencana tersebut
6) Komitmen seluruh pihak untuk mencapai rencana
7) Melaksanakan rencana perbaikan serta dokumentasi perubahan
8) Memantau dan melaporkan kemajuan sesuai jadwal yang ditargetkan
9) Identifikasi untuk peluang dan perbaikan proses lebuh lanjut.
10) Standarkan ulang tolok ukur setelah implementasi
Sumber : Strategic Benchmarking, G.H Watson
3. HAL YANG HARUS DILAPORKAN DALAM BENCHMARKING
Berdasarkan uraian diatas maka yang perlu dilaporkan adalah :
1) Pendahuluan, berisi: latar belakang, tujuan dan manfaat dilaksanakannya
kegiatan benchmarking.
2) Tinjauan pustaka, berisi landasan teori tentang materi yang sedang dilakukan
benchmarking
3) Kondisi organisasi saat ini, berisi: data dan informasi organisasi yang
berhubungan dengan kegiatan benchmarking
4) Hasil kunjungan benchmarking, berisi: profil tempat benchmarking, data-data
dan informasi yang kita peroleh dari tempat benchmarking
5) Pembahasan, berisi: analisis gap antara data dan informasi di organisasi
dengan data dan informasi di tempat benchmarking
6) Kesimpulan, berisi: rekomendasi atau rencana perbaikan untuk meminimalisir
atau menghilangkan gap, rencana monitoring dan evaluasi kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Pawitra, Teddy (1994), “Patok duga (benchmarking): Saat belajar dari yang terbaik,”
Usahawan,. No 1 th XXIII, Januari, hal 11-15
Watson, Gregory H. (1993). Strategic Benchmarking. John Wiley and Sons, New York.

Anda mungkin juga menyukai