Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN RUANG, STRUKTUR, SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS

MUSEUM SOUMAYA DI MEXICO

Oleh:
Tedi Harianto , Ir. Ika Ratniarsih, MT
Jurursan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Email: Tedi11gb@gmail.com

ABSTRAK
Musuem merupakan sebuah institusi permanen dalam hal melayani dan mengembangkan masyarakat, terbuka
untuk umum yang mempelajari, mengawetkan, melakukan penelitian, melakukan penyampaian kepada masyarakat
dan pameran untuk tujuan pembelajaran, pendididkan, rekreasi, dan memberikan tahukan aset-aset barang berharga
yang nyata dan “tidak nyata” tentang lingkungannya kepada masyarakat. Pada kajian jurnal ini memiliki maksud dan
tujuan untuk mengetahui lalu memahami serta mengevaluasi tentang ruang, srtuktur, sains bangunan dan juga utilitas,
dalam hal ini bangunan yang dipilih merupakan bangunan simbolis dengan aspek green architecture. Proses penelitian
yang akan dilakukan menggunakan metode deskriptif, dengan cara berupa pengumpulan data literatur tentang data
menganalisa atau tambahan data yang dapat diperoleh dari berbagai macam sumber tertulis.
Dalam kajian ini bangunan yang dipilih sebagai studi kasus adalah Museum Soumaya, yaitu museum pribadi
dan lembaga budaya nirlaba yang memiliki 6 lantai. Pada lantai 1 bangunan ini digunakan sebagai aula dan juga ruang
sinema yang dipakai untuk pemutaran film-film klasik koleksi museum, dan pada lantai 2 sampai dengan 6 digunakan
sebagai tempat untuk memamerkan barang-barang koleksi museum yaitu seni pribadi dari hampir 70.000 karya dari
abad ke-15 hingga pertengahan ke-20, termasuk koleksi pribadi terbesar dari patung-patung Auguste Rodin.
Museum soumaya menggunakan aspek simbolis ruang sarang lebah pada setiap lantai bangunanya, ini
terlihat dengan bentuk lantai dari bangunan serta material yang dipakai dalam bangunan yang menggambarkan tentang
banyaknya koleksi barang-barang atau ilmu pengetahuan yang berada didalam museum tersebut.. Hal ini tentunya
dapat diambil sebagai referensi literatur dalam sebuah bangunan simbolis.
Kata Kunci : Museum Soumaya, Simbolis, Green Architecture.

ABSTRACT
In this journal study, the purpose and objective is to find out and understand and evaluate the land and
building structure, in this case the chosen building is a symbolic building with green architecture aspects. The
research process will be carried out using descriptive methods, in the form of literature data collection on data
analyzing or additional data that can be obtained from various kinds of written sources.
In this study, the building chosen as a case study was the Soumaya Museum, a private museum and non-
profit cultural institution located in Miguel Hidalgo, 11529 Mexico City, Federal District, Mexico. The Soumaya
Museum designed by architect Fernando Romero is home to a personal collection of nearly 70,000 works from the
15th to mid-20th centuries, including the largest private collection of Auguste Rodin statues.
Soumaya Museum uses a symbolic form of honeycomb on the facade display of its building envelope, using
more than 16,000 hexagonal aluminum modules. each hexagonal steel plate used is intended to describe the many
collections of goods or science that are inside the museum. This of course can be taken as a literature reference in a
symbolic building
.Keywords: Museo Soumaya, Symbolic, Green Architecture.

PENDAHULUAN
Museum Soumaya terletak di bekas zona industri yang berasal dari tahun 1940-an yang kini
menghadirkan potensi komersial yang sangat tinggi. Museum Soumaya memainkan peran penting dalam
pemulihan daerah: sebagai program budaya unggulan, ia bertindak sebagai pemrakarsa dalam transformasi
persepsi perkotaan. Morfologi dan tipologi avant-garde mendefinisikan paradigma baru dalam sejarah
arsitektur Meksiko dan internasional. Dari luar, bangunan tersebut merupakan bentuk organik dan asimetris
yang dipersepsikan berbeda oleh setiap pengunjung, sekaligus mencerminkan keragaman koleksi di bagian
dalam. Koleksinya yang heterogen ditempatkan di ruang pameran berkelanjutan yang tersebar di enam

1
tingkat, mewakili sekitar 60.000 kaki persegi. Bangunan ini juga mencakup auditorium untuk 350 orang,
perpustakaan, kantor, restoran, toko suvenir, dan ruang pertemuan serbaguna.

Gambar 1. Denah Lt.1 Gambar 2. Denah Lt.2


sumber: https://www.dezeen.com/museo-soumaya sumber: https://www.dezeen.com/museo-soumaya
Lantai 1 berisi: Emas dan perak: seni dekoratif . Koleksi koin, medali, dan uang kertas yang berasal dari
masa kejayaan hingga era pasca-revolusioner. Ada juga benda-benda di gading, sutra, dan batu berharga
untuk penggunaan agama dan sipil.
Lantai 2: Pameran sementara

Gambar 3. Denah Lt.3 Gambar 4. Denah Lt.4


sumber: https://www.dezeen.com/museo-soumaya sumber: https://www.dezeen.com/museo-soumaya
Lantai 3 berisi: Master Lama Eropa dan Novohispanic . Karya-karya seniman Eropa seperti Cranachs,
Tintoretto, el Greco , Peter Paul Rubens.
Lantai 4 berisi: Dari Impresionisme ke Avant-garde . Karya lanskap dan costumbrist dari Meksiko abad ke-
19 oleh Chapman, Rugendas, dan Velasco bersama-sama dengan karya-karya dari gerakan dan pelopor
Eropa, oleh Manet, Claude Monet , Pierre-Auguste Renoir , Edgar Degas , Camille Pissarro.

Gambar 5. Denah Lt.5 Gambar 6. Denah Lt.6


sumber: https://www.dezeen.com/museo-soumaya sumber: https://www.dezeen.com/museo-soumaya
Lantai 5 berisi: Koleksi Venice Museo Soumaya .

2
Lantai 6 berisi: Julián dan Linda Slim / The Rodin Era . Karya-karya Rodin dan murid-murid serta rekan-
rekannya, seperti Camille Claudel dan Émile-Antoine Bourdelle .

Gambar 7. Tampak dan Ruang Museum Soumaya


sumber: https://www.dezeen.com/2011/04/28/museo-soumaya
Cangkang bangunan dibangun dengan 28 kolom baja melengkung dengan diameter berbeda,
masing-masing dengan geometri dan bentuknya sendiri, menawarkan kepada pengunjung sirkulasi non-
linear yang lembut di seluruh bangunan. Terletak di setiap lantai, tujuh balok cincin menyediakan sistem
yang menguatkan struktur dan menjamin stabilitasnya. Lantai atas adalah ruang museum yang paling
nyaman, atapnya ditangguhkan dari kantilever yang mengesankan yang memungkinkan cahaya alami
mengalir bebas. Sebaliknya, selubung bangunan hampir buram, menawarkan sedikit bukaan ke luar.
Gerakan ini dapat diartikan sebagai niat untuk menciptakan tempat berlindung yang dilindungi untuk
koleksi seni. Fasad terbuat dari modul aluminium heksagonal yang mengoptimalkan pelestarian dan daya
tahan seluruh bangunan.

Gambar 8. Struktur dan Utilitas Museum Soumaya


sumber: https://www.archdaily.com/452226/museo-soumaya-fr-ee-fernando-romero-enterprise
Prinsip-prinsip simbolisme yang terdapat pada museum Soumya sesuai dengan pengertian dari
Charles Sanders Peirce yang menjelaskan, Simbol adalah suatu tanda atau gambar yang mengingatkan kita
kepada penyerupaan benda yang kompleks yang diartikan sebagai sesuatu yang dipelajari dalam konteks
budaya yang lebih spesifik atau lebih khusus. Penggunaan simbolisme pada museum soumaya lebih
mengarah kepada Simbolisme secara langsung, Penggunaan metaphora secara langsung/jelas dipengaruhi
oleh sebuah sifat dasar pada objek itu sendiri, sehingga makna yang timbul dari objek tersebut menyerupai
artinya.
KAJIAN TEORI
1. Ruang
Ruang adalah sebagai tempat( topos ), tempat ( topos ) sebagai suatu dimana, atau suatu
place of belonging, uang menjadi lokasi yang tepat diman setiap elemen fisik cenderung berada.
Arsitoteles mengatakan : wadah- wadah sementara bergerak keatas dan kebawah menuju tempatnya
yang tepat dan setiap hal berada di suatu tempat, yakni dalam suatu tempat. ” suatu tempat, atau
ruang, tidak dapat memiliki sesuatu wadah. ( cornelis van de ven, 1995 ).
Karakteristik dari ruang dirangkum menjadi lima butir :
a. Tempat melingkupi objek yang ada padanya

3
b. Tempat bukan bagian yang di linkunginya
c. Tempat dari suatu objek yang tidak lebih besar atau lebih kecil dari objek tersebut
d. Tempat dapat di tinggalkan oleh objek dan dapat di pisahkan dari objek
e. Tempat selau mengikuti objek walaupun objek terus bergerak
Secara umum, ruang di bentuk oleh tiga pembentuk elemen ruangan yaitu :
a. Bidang Alas/Lantai ( The base Plane ). Oleh karena lantai Merupakan pendukung segala
aktifitas kita di dalam ruangan.
b. Bidang Dinding/pembatas ( The vertical Space Devider ). Sebagai unsur perancangan
bidang dinding dapat menyatu dengan bidang lantai atau sebagai bidang yang terpisah.
c. bidang atap/langit-langi ( The Overhead Plane ). Bidang atap adalah unsure pelindung
utama dari suatu bangunan dan pelindung terhadap pengaruh iklim.
2. Struktur
Menurut Scodek (2008) bahwa definisi struktur dalam konteks hubungannya dengan
bangunan adalah suatu sarana yang berfungsi dalam menyalurkan beban dan akibat penggunaannya
dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah. Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk
bangunan seperti pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya,
elemen struktur berfungsi untuk mendukung keberadaan elemen nonstruktur yang meliputi elemen
tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur
bangunan tersebut juga mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing.
Terdapat tiga bagian dari struktur bangunan antara lain :
a. Struktur bawah (substruktur) adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah
permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof.
b. Struktur tengah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di atas permukaan tanah
dan di bawah atap, serta layak ditinggali oleh manusia. Yang dimaksud struktur tengah di
antaranya dinding, kolom, dan ring.
c. Struktur atas (superstruktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang terbentuk memanjang ke
atas untuk menopang atap. Struktur atas bangunan antara lain rangka dan kuda-kuda.
3. Sains Bangunan
Danny Santoso Mintorogo (2004), Dalam sains bangunan hampir semua aspek klimatologi
dan ekologi terhadap eksistensinya suatu bangunan lebih dipertimbangkan untuk di studi dan
diaplikasikan berbagai sistem bangunan, antara lain :
a. Environmental Systems in buildings :
1. Konservasi energi dalam bangunan (energy conservation in building);
mengaplikasikan berbagai teknik tata cahaya alami, teknologi kontrol pencahayaan baik
secara pasip/aktip—photocell.
2. Kinergi kerja dari solar kolektor dan energi sistem (performance of solar collectors
and energy systems); pengaplikasian berbagai kolektor baik untuk air panas maupun
listrik tata surya—photovoltaic.
3. Penggunaan dan pengukuran dengan bangtuan alat lab dan komputer secara model
matematika (mathematical model) untuk memprediksi tingkah laku dari: thermal,
pencahayaan, dan akustik.
4. Kriteria kinergi kerja sistim alami dalam bangunan
b. Construction Systems in buildings :
1. Sistim dan konservasi berbagai material dalam bangunan untuk pencapaian
sinkronisasi antara struktur dan sains.
2. Desain struktur lanjutan (advanced) untuk :bentuk dan tekniknya.
4. Utilitas
Utilitas merupakan suatu ilmu pengetahuan teknik arsitektur di samping ilmu-ilmu lain
mengenai bangunan yang harus dipelajari oleh seorang arsitek dalam kooordinasi merancang
bangunan. Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan,

4
komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan. Dasar pertimbangan pemakaian sistem utilitas dan
perlengkapan bangunan adalah :
a. Kemudahan dalam penggunaan dan pemeliharaan
b. Kesederhanaan jaringan sistem
c. Kecilnya faktor resiko crossing antar jaringan
b. Keamanan terhadap pelaku aktifitas
c. Keamanan terhadap lingkungan
5. Arsitektur Simbolisme
Arsitektur Simbolis, terdiri dari dua kata yaitu Arsitektur dan Simbolis. Dibawah ini akan
dijelaskan mengenai pemahaman dari Arsitektur dan Simbolisme.
a. Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,
arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan,mulai dari level makro yaitu
perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot
dan desain produk.
b. Simbolisme
Simbol merupakan salah satu cara manusia berkomunikasi dengan orang lain. Manusia
menggunakan simbol untuk mengekspresikan dirinya dan menyampaikan pesan/sesuatu tentang
mereka secara non verbal kepada sesamanya. Simbolisme dalam arsitektur, memberikan karakter
bentuk atau bangunan sesuai dengan konsep tentang hal tertentu. Jadi ruang atau bangunan tersebut
menjadi simbolik apabila mempunyai arti maksud, pikiran atau konsep yang lebih dalam dari
bentuknya dan simbol bukan bersifat universa, yaitu merupakan cetusan dari pengalaman agama.
Jadi symbol keagaman dapat menjadi bahasa yang dapat dikenal dan dimengerti oleh manusia.
Architecture Symbolisme adalah seni dan ilmu keteknikan bangunan yang perencanaan
dan perancangannya didasari oleh tanda dan lambang yang merupakan ekspresi yang langsung.
Mereka digunakan dalam rancangan arsitektur untuk memfokuskan perhatian pemakai bangunan
dengan menyampaikan pemahaman fungsi bangunan atau ruang-ruang dalam bangunan.
Simbolisme senantiasa merupakan teknik perancangan utama yang memberi bentuk dan teknik
yang dapat diterapkan mengenai hal-hal fungsional dan berdasarkan rencana untuk memperkuat
suatu arti dan memberikan keutuhan pada komposisi secara menyeluruh.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan tujuan untuk menemukan gambaran
dan penjelasan yang mendetail tentang ruang, struktur, sains bangunan dan utilitas pada objek museum
soumaya. Data ini diperoleh dari data-data literature yang dapat diakses pada situs Wikipedia, E-journal,
dan sumber terpercaya lainnya sebagai bahan untuk mengulas Tatanan Lahan, Tatanan Bentuk dan Tatanan
Ruang pada bangunan tersebut.
Teknik Pengumpulan Data
Metode Literatur : berupa pengumpulan data literatur tentang data menganalisa atau tambahan
data yang dapat diperoleh dari berbagai macam sumber tertulis.

Objek Penelitian

Deskriptif

Ruang Struktur Sains Bangunan Utilitas

Kesimpulan
Saran 5
PEMBAHASAN
1. Ruang

Gambar 9. Ruang Museum Soumaya


sumber: https://www.archdaily.com/452226/museo-soumaya-fr-ee-fernando-romero-enterprise
Kajian Teori:
Ruang adalah sebagai tempat( topos ), tempat ( topos ) sebagai suatu dimana, atau suatu
place of belonging, uang menjadi lokasi yang tepat diman setiap elemen fisik cenderung berada.
Arsitoteles mengatakan : wadah- wadah sementara bergerak keatas dan kebawah menuju tempatnya
yang tepat dan setiap hal berada di suatu tempat, yakni dalam suatu tempat. ” suatu tempat, atau
ruang, tidak dapat memiliki sesuatu wadah. ( cornelis van de ven, 1995 ).
Karakteristik dari ruang dirangkum menjadi lima butir :
a. Tempat melingkupi objek yang ada padanya
b. Tempat bukan bagian yang di linkunginya
c. Tempat dari suatu objek yang tidak lebih besar atau lebih kecil dari objek tersebut
d. Tempat dapat di tinggalkan oleh objek dan dapat di pisahkan dari objek
e. Tempat selau mengikuti objek walaupun objek terus bergerak
Uraian:
Semua ruang yang ada di museum soumaya digunakan sebagai tempat memamerkan
barang karya seni seperti yang ada Digambar diatas, kecuali lantai 1 yang digunakan sebagai ruang
sinema. Ruang yang berada dilantai paling atas bangunan menggunakan pencahayaan alami yang
didapat dari skylight di tengah ruangan. Hampir semua lantai menggunakan material kayu parket.
Struktur yang terdapat pada atap diekspose sehingga terlihat.
Evaluasi:
(+) penggunaan lantai kayu memberikan kesan klasik, sesuai dengan koleksi barang yang
dipamerkannya.
(+) struktur yang terekspose membuat ruangan terlihat lebih estestis.
(+) penggunaan cahaya alami pada ruangan membuat bangunan menghemat energi.
(-) pola sirkulasi ruangan yang kurang jelas.
2. Struktur

6
Gambar 10. Struktur Museum Soumaya
sumber: https://www.archdaily.com/452226/museo-soumaya-fr-ee-fernando-romero-enterprise
Kajian Teori:
Menurut Scodek (2008) bahwa definisi struktur dalam konteks hubungannya dengan
bangunan adalah suatu sarana yang berfungsi dalam menyalurkan beban dan akibat penggunaannya
dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah. Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk
bangunan seperti pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, dan atap. Pada prinsipnya,
elemen struktur berfungsi untuk mendukung keberadaan elemen nonstruktur yang meliputi elemen
tampak, interior, dan detail arsitektur sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur
bangunan tersebut juga mempunyai fungsi dan peranannya masing-masing.
Terdapat tiga bagian dari struktur bangunan antara lain :
d. Struktur bawah (substruktur) adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah
permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof.
e. Struktur tengah merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak di atas permukaan tanah
dan di bawah atap, serta layak ditinggali oleh manusia. Yang dimaksud struktur tengah di
antaranya dinding, kolom, dan ring.
f. Struktur atas (superstruktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang terbentuk memanjang ke
atas untuk menopang atap. Struktur atas bangunan antara lain rangka dan kuda-kuda.
Uraian:
Struktur bangunan museum soumaya menggunakan system rangka batang, dimana terdapat
core yang berada pada bagian sudut bangunan, serta struktur rangka kolom balok yang berada
ditepian mengelilingi bangunan. Pada stuktur rangka atap dibuat membentuk seperti sebuah
kelopak bunga yang memiliki pusat ditengah bangunan.
Evaluasi:
(+) penggunaan core di pusat bangunan membuat bangunan stabil.
(+) Struktur rangka yang terdapat di sekeliling bangunan membuat selubung bangunan kuat.
(-) tidak adanya kolom didalam bangunan bisa megurangi kekuatan.

3. Sains Bangunan

Anda mungkin juga menyukai