Anda di halaman 1dari 4

JENIS DAN TIPE FRAKTUR (PATAH TULANG)

Pengertian Fraktur
Fraktur atau patah tulang terjadi saat tulang menerima gaya atau tekanan secara berlebihan
daripada yang dapat diterima, mengakibatkan patah, retak atau pecah. Patah tulang dapat terjadi
secara keseluruhan atau hanya menimbulkan keretakan saja.

Fraktur dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Fraktur Terbuka dan Fraktur Tertutup

*Open Fractur
*fraktur tertutup

Fraktur terbuka ialah kondisi patah tulang yang disertai gangguan intregitas kulit.
Biasanya disebabkan karena laserasi (koyak/lecet) pada kulit yang terkena benda-benda
keras diluar pada saat terjadi cedera ataupun kulit yang tertembus oleh ujung tulang.

Fraktur Tertutup
Fraktur tertutup ialah kondisi patah tulang yang tidak disertai hilangnya intregitas kulit
dan biasanya disertai hematom (pembengkakan). Menentukan diagnosis fraktur harus
dilakukan pemeriksaan radiologi seperti foto rontgen. Akibat lecet maupun koyak pada
pembuluh darah di dekat sisi patahan dapat menyebabkan kehilangan darah sekitar 500cc
pada setiap sisi patahan / setiap frakturnya.

2. Fraktur lengkap dan fraktur tidak lengkap

Pada fraktur tidak lengkap, tulang tidak patah sepenuhnya atau hanya mengalami
keretakan . fraktur tidak lengkap lebih umum terjadi pada anak-anak karena tulang
mereka lebih lunak dibandingkan dengan tulang orang dewasa sehingga tulang tersebut
lebih mudah untu bengkok dibandingkan patah.
Fraktur yang termasuk dalam jenis ini, antara lain :
 Hairline fracture, dimana tulang tersebut retak yang tipis
 Greenstick fracture, dimana tulang patah pada satu sisi, sedangkan sisi lainnya
hanya bengkok
 Buckle atau torus fracture, paling sering terjadi pada anak-anak dimana terjadi
patahan akibat tekanan
Pada fraktur lengkap, tulang tersebut benar-benar patah. Tulang dapat patah atau hancur
menjadi dua atau lebih kepingan tulang. Fraktur yang termasuk dalam jenis ini, antara
lain :
 Single fracture (fraktur tunggal), dimana tulang patah pada satu lengan dan
menjadi dua bagian
 Communited fracture, dimana tulang tersebut remuk atau hancur menjadi tiga
bagian atau lebih bagian tulang
 Compression atau crush fracture (fraktur kompresi), dimana tulang hancur atau
remuk karena tekanan
 Nondisplaced fracture, dimana tulang patah atau hancur menjadi berkeping-
keping, tetapi tetap berada pada tempatnya
 Displaced fracture, dimana tulang yang hancur menjadi berkeping-keping keluar
dari tempatnya.
 Segmental fracture, dimana tulang patah menjadi dua bagian dengan cara tertentu,
yang menyebabkan setidaknya satu segmen tulang mengambang dan tidak
menempel pada tulang lainnya.

Selain itu, ada pula beberapa jenis fraktur lainnya, seperti :


 Fraktur avulsi,
dimana otot atau ligamen
menarik tulang tersebut hingga
menyebabkan patah
 Fraktur patologis,
dimana patah tulang yang terjadi
karena adanya penyakit yang
menyebabkan tulang tulang
menjadi rapuh
 Fraktur spiral,
yaitu fraktur dimana setidaknya
ada satu bagian dari tulangnya
yang terpilin
 Fraktur stress, yang lebih umum terjadi pada atlet, dimana tulang dapat patah
karena adanya tekanan dan beban berulang.

Anda mungkin juga menyukai