11 21 1 SM PDF
11 21 1 SM PDF
ABSTRAK
Page 1 of 11
Pada kasus-kasus orthopedi, dalam Immobilisasi ini akan mengakibatkan
hal ini kondisi patah tulang yang dijumpai timbulnya berbagai permasalahan antara lain
pada anak-anak dan orang dewasa yang nyeri gerak, keterbatasan gerak, oedem dan
disebabkan jatuh dan sikunya digunakan lain-lain sehingga perlu suatu penanganan
untuk menyangga berat badan, akibatnya segera karena apabila tidak cepat
depan bersama dengan lengan bawah, dan mengakibatkan kecacatan yang lebih lanjut.
mengakibatkan patah tulang ujung bawah Pada kasus ini, fisioterapi sangat berperan
cara operasi.
untuk mencegah deformitas dengan cara ilmiah ini menggunakan metode studi kasus.
wire supaya tidak mengalami pergeseran Penelitian ini dilakukan dengan cara
jaringan dan untuk menstabilisasi sendi. melakukan interview dan observasional pada
Setelah dilakukan suatu tindakan reposisi seseorang pasien dengan kondisi Ischialgia
Page 2 of 11
kemampuan fungsional, oleh fisioterapi
X Y pasien diberi modalitas terapi dengan IR,
pasien merasakan sakit pada boyoknya yang punggungnya kemudian pasien disuruh
berupa nyeri dengan VAS, kekuatan otot pada daerah yang diperkirakan timbul
dengan MMT, LGS trunk dengan mid line, sakit dan penderita diminta untuk
Page 3 of 11
c. Nyeri gerak, terapis dapat 2. Lingkup Gerak Sendi (LGS)
dimana penderita juga diminta untuk Yaitu suatu cara yang dilakukan oleh
merasakan seberapa sakit yang dirasakan fisoterapi untuk mengetahui besarnya lingkup
dengan skala VAS. gerak sendi yang bisa dilakukan pada suatu
Tabel 1.1 Data objektif VAS sendi. Disini penulis menggunakan alat yaitu
instrument penelitian karena derajat nyeri atau tiga kali untuk menghilangkan
yang ditampilkan lebih spesifik dalam arti gerak substitusi dan ketegangan.
Page 4 of 11
f. Meletakkan midle dengan angka PROSEDUR PENGAMBILAN DATA
kemudian tarik garis lurus sampai ke pengumpulan data dalam menyusun karya
selanjutnya untuk gerakan lateral flexi fisik pasien. Pemeriksaan ini terdiri dari:
baik kekanan ataupun kekiri diukur dari vital sign, inspeksi, palpasi, pemeriksaan
ujung jari paling panjang (phalank 3) gerakan dasar, kemampuan fungsional dan
palpasi yaitu: dengan jalan menekan dan mengumpulkan data dengan jalan tanya
memegang organ atau bagian tubuh pasien jawab antara terapis dengan sumber data:.
misal: terasa kaku, tegang atau lunak. Untuk Dilakukan untuk mengamati
Page 5 of 11
Didapatkan dari buku-buku majalah a. Articulatio inter corpus vertebralis
dan kumpulan jurnal yang berkaitan dengan b. Articulatio Inter arcus vertebralis
pubis
Obliqus externus Crista iliaca anterior, Margin inferior Flexi trunk dan
seperti kampak kecil. Procesus abdominis fascia thoraco costa 7-12 linea lateral flexi
lumbalis, inguinal alba, processus colum vertebra,
ligament xyphyideus lateral rotasi
transversusnya berbentuk panjang dan Quadratus Crista iliaca, ligamen Costa 12 dan Hiperextensi
lumborum ilolumbalis proccessus lumbal, lateral
transversus L1-4 flexi trunk,
ipsilateral elevasi
langsing. (Evelyn, 1992). hip.
Rotatores langus Processus Processus spinosus Extensi vertebra,
dan brevis transversus satu segment kedua rotasi.
a. Corpus Vertebra Lumbalis segment vertebra vertebra (longus),
processus spinosus
sluruh segment
b. Processus spinosus dan tranversus vertebra (brevis)
Sumber : (Sobotta, 2000).
c. Arcus vertebra
4. Sistem Persyarafan
d. Foramen vertebralis
Nervus spinalis adalah akar-akar
2. Persendian Vertebra
syaraf yang dimulai dari radiks anterior
Sistem persendian yang terdapat
medula spinalis kemudian keluar melalui
pada VL II-V, yaitu:
foramen intervertebralis. Secara topografi
Page 6 of 11
saraf-saraf spinalis ini dibagi menjadi 8 Artrokinematika
pasang sacral (S1-5) dan satu pasang dibawahnya. Processus articularis inferior
daerah vertebra lumbalis dikenal unit inferior berlawanan arah dengan processus
fungsional spinalis yang terdiri dari ligament, articularis dan processus spinosus sehingga
serta apofisial dan discus intervertebralis. terjadi penekanan pada nukleus dan
1) Flexi . 1. Nyeri
2) Extensi a. Definisi
Page 7 of 11
yang rusak atau jaringan yang cenderung atau bagian tubuh pasien, misal: terasa
6 2
Nilai Spasme
5
Skala VDS
Page 8 of 11
Faktor yang harus diperhatikan dalam pinggang bawah, keterbatasan lingkup gerak
pengukuran LGS adalah: realibilitas, umur, sendi trunk dan penurunan kemampuan
titik yang akurat (Mardiman, dkk 1994). Permasalahan yang timbul dari
Grafik1.3 Hasil pemeriksaan LGS pada kondisi ini antara lain: (1) Adanya nyeri dan
T1-T6
130 spasme otot-otot pinggang, (2) Terbatasnya
120
110 lingkup gerak sendi lumbal, (3) menurunnya
100
90
80
kekuatan otot penggerak trunk, dan (4)
Fleksi Aktif
Nilai LGS
70 Extensi Aktif
60 Fleksi Pasif
tergangguanya aktifitas fungsional
50 Extensi Pasif
40
30
penderita.
20
Page 9 of 11
electical nerve stimulation), dapat DAFTAR PUSTAKA
Page 10 of 11
Meizack, R., dan Wall, P.D. (1965), Pain
mechnism: A New Theory: Science
150: 971-979.
Page 11 of 11