Anda di halaman 1dari 19

I.

STANDAR KOMPETENSI : PELUANG


KODE MODUL : MAT III – SEM V

II. TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN :

Siswa memahami konsep menganalisis aturan pencacahan permutasi, kombinasi


dan ke jadian kejadian yang relevan dengan bidang keahlian

III. KOMPETENSI :

No. KI Kompetensi Inti ( Pengetahhuan ) No KD Kompetensi Inti ( Ketrampilan )


Memahami, menerapkan, Mengelola , menalar, menyaji,
menganalisis pegetahuan faktual, dan mencita dalam ranah kokret
konseptual, prosedural berdasarkan dan ranah abstrak terkait
rasa ingin taunya tentang ilmu dengan pengembangan dari
pengetahuan, teknologi, seni, budaya yang dipelajarinya di sekolah di
sekolah secara mandiri dan
dan humaniora dengan wawasan
mampu menggunakan metode
kemanusiaan kebangsaan, kenegaraan sesuai kaidah keilmuan
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengettahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

.Kompetensi Dasar .Kompetensi Dasar

Menganalisis hubungann aturan Meyelesaikan masalah kontektual yang


pencacahan ( aturan penjummlahann berkaitan dengan kaidah pencahan
aturan perkalian , permuutasi dan ( aturan penilaihan , aturan perkalian,
koombinnasi ) melalui mmasalah permutasi dan kombinasi )
kontektual

Menganalisis peluang bersyarat, Menyelesaikan masalah yang berkaitan


kjadian – kejadian salliing bebas, dengan peluang bersyarat,, kejadian –
saling lepas dan kejadian kejadiann saling bebas, saling lepas
mmajjemmuk dari suatu percobaan dan kejadian majemuk
acak

1
IV. DASAR TEORI

A. PENGERTIAN KAIDAH PENCACAHAN.

Kaidah pencacahan didefinisikan sebagai suatu cara atau aturan untuk


menghitung semua kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu
percobaan tertentu..

a. Kaidah dasar membilang atau kaidah perkalian

Contoh :

Disediakan angka – angka 1, 2, 3, 4.Jika akan dibentuk bilangan


yang terdiri dari dua angka .
Berapa bilangan yang terbentuk apabila angka tidak boleh berulang

Jawaban :

I II

♣ Tempat I dapat diisi oleh salah satu angka dari angka – angka 1, 2,
3 dan 4
Jadi ada 4 cara pengisian

♣ Karena tempat I telah diisi dengan satu angka, maka tersisa tiga
angka . Ketiga angka itu dapat diisikan ke tempat II, ada 3 cara
pengisian

4 3

Sehingga ada 4 x 3 = 12 bilangan yang mungkin terbentuk

Aturan diatas disebut sebagai aturan pengisian tempat dan sering


disebut sebagai kaidah dasar membilang atau kaidah perkalian.

b. Faktorial

Perkalian bilangan asli yang terurut diakhiri bilangan 1

Notasi :
n ! = n x (n-1) x (n-2) x ...x 3 x 2 x 1
0!=1

Contoh :

Nilai dari 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24

2
B. PERMUTASI

Definisi :

Penyusunan elemen – elemen r unsur dari n unsur yang ada dengan


memperhatikan urutanya.

Notasi Permutasi :

n P r, P( n, r ) atau Prn

Permutasi di nyatakan dengan :

P( n, n ) = n x (n-1) x (n-2) x ...x 3 x 2 x 1

a. Permutasi r unsur dari n unsur yang berbeda .

Permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda.

Bentuk umum :
n!
P( n, r ) =
(n  r )!
Contoh :

Dari huruf - huruf a, b, c dan d akan disusun menjadi tiga huruf. Ada
berapa susunan yang terjadi.

` Jawaban :

4! 4!
P(4,3 ) = = = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 susunan
( 4  3)! 1!

Bentuk susunan :

abc bac cab dab


abd bca cba dac
acd bad cbd dcb
adc bcd cad dba
acb bdc cda dca
adb bda cdb dbc

b. Permutasi yang memuat unsur yang sama.

Banyaknya permutasi n unsur yang memuat k1, unsur yang sama, k2,
unsur yang sama , k3 dan seterusnya hingga kn dirumuskan :

n!
P(n,k1,k2,k3 ) =
k1!k 2 !k 3 !

3
Contoh :

Berapa kata dapat disusun dari huruf – huruf pada kata


“ ADA “

Jawaban :

n = 3, huruf A = 2 dan huruf D = 1


3! 3 x 2 x1
P(3,2,1 ) = = =3
2!1! 2 x1x1

Jenis kata : ADA, AAD, DAA

c. Permutasi Siklis

Permutasi siklis dari n unsur yang berbeda memperhitungksn tempat


kedudukan unsur dilingkaran terhadap unsur lainya sebab unsur
tersebut ditempatkan secara melingkar.

A D

D B C A

C B
Permutasi siklis dirumuskan dengan :

P(n, siklis ) = ( n – 1 ) !

Contoh :

Dalam suatu pertemuan dihadiri 8 peserta akan menempati 8


kursi yang mengelilingi meja bundar.
Berapa banyak susunan duduk yang terjadi

Jawaban :

P(8, siklis ) = ( 8 - 1 ) = 7 ! = 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 5040 cara

d. Permutasi Berulang.

Permutasi n unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia


dirumuskan :

P (berulang ) = nr ( r ≤ n )

Contoh :

4
Berapa banyak bilangan terdiri 2 angka yang dapat disusun
dari angka – angka 1,2,3,4, 6 dan 7

Jawaban :

P (berulang ) = 62 = 36 bilangan

Soal Penugasan :

1. Dari angka – angka 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 akan disusun plat nomor


kendaraan di Yogyakarta yang terdiri 4 angka yang berbeda.
Berapa banyaknya susunan plat nommor yang terjadi.

2. Dari 10 orang akan dipilih 3 orang untuk jabatan ketua, sekretaris


dan bendahara . Ada berapa cara pemilihan tersebut.

3. Berapa cara permutasi yang dapat dibentuk oleh semua huruf dari
masing – masing kata dibawah ini :
a. RADAR d. KINEMATIKA
b. ILLUSTRASI e. PEROKSIDA
c. METEOROLOGI d. MATEMATIKA

4. Dalam suatu pertemuan dihadiri 10 peserta rapat dan akan


menempati 10 kursi yang mengelilingi meja bundar.
Berapa banyak susunan yang mungkin terjadi

5
C. KOMBINASI

Definisi :
Penyusunan elemen – elemen r unsur dari n unsur yang ada
dengan tidak memperhatikan urutanya.

Bentuk umum :

n!
C(n,r ) =
r!( n  r )!

Contoh :

1. Dari huruf - huruf a, b, c dan d akan disusun menjadi tiga huruf.


Ada berapa susunan yang terjadi.

Jawaban :

4! 4!
P(4,3 ) = = = 4 susunan
3!( 4  3)! 3!1!

Bentuk susunan :

abc abd acd bcd

1. Dari 10 siswa akan dipilih 4 siswa menjadi pemgurus OSIS.


Berapa banyak cara pemiliihan pengurus tersebut.

Jawaban :
10!
C(10,4 ) =
4! (10  4)!

10 x9 x8 x 7 x 6 x5 x 4 x3 x 2 x1
=
4 x3 x 2 x1x 6 x5 x 4 x3 x 2 x1

10 x9 x8 x 7
=
4 x3 x 2 x1
= 210 cara

2. Dalam sebuah kantong terdapat 10 kelereng merah, 8 kelereng


kuning dan 6 kelereng hijau. Akan diambil 3 kelereng merah, 2
kelereng kuning dan 1 kelereng hijau.. Ada berapa cara pengambilan
kelereng tersebut.

Jawaban :

6
10!
Untuk mengambil 3 kelereng merah adalah : C(10,3) = = 120
3!7!
cara
8!
Untuk mengambil 2 kelereng kuning adalah : C(8,2) = = 28
2!6!
cara
6!
Untuk mengambil 1 kelereng hijau adalah : C(6,1) = = 6 cara
1!5!

Soal Penugasan :

1. Seorang siswa diharuskan menngerjakan 7 soal dari 10 soal,


tetapi no 1 sampai dengan no 5 wajib dikerjakan .
Berapa banyak pilihan yang harus diambil siswa tersebut.

2. Dari seperangkat kartu bridge akan diambil 4 buah kartu.Berapa


cara pengambilan kartu tersebut jika terdiri dari :
a. 2 Jack dan 2 King
b. 2 Queen 1 Jack dan 1 King
c. 3 As dan 1 Heart
d. 2 Diamond dan 2 Clover
3. Dalam suatu kotak terdapat 12 bola putih, 10 bola biru dan 8 bola
merah. Dari kotak tersebut akan diambil 6 bola.
Ada berapa cara pengambilan jika yang terambil itu :
a. 2 bola biru dan 4 bola merah
b. 3 bola putih dan 3 bola biru
c. 4 bola merah dan 2 bola putih
d. 5 bola putih dan 1 bola biru
e. 1 bola putih 2 bola biru dan 3 bola merah.

7
D. PELUANG / KEMUNGKINAN

a. Percobaan dan Ruang Sampel

♣ Percobaan atau eksperimen


adalah suatu kegiatan yang dapat memberikan beberapa
kemungkinan hasil

♣ Kejadian sederhana
Kejadian sederhana merupakan kejadian yang memiliki
kemuungkinan terjadi hanya satu macam.

♣ Ruang Sampel
Ruang sampel adalah himmpunan semua titik sammpel atau
himpunan semua hasil yang munngkn dalam suatu percobaan
.Ruang sampel dinotasikan dengan S

b. Peluang Suatu Kejadian

Peluang dapat diartikan kemungkinan atau kesempatan.

Misalkan suatu percobaan mempunyai ruang sampel S, dan setiap titik


sampel mempunnyai kesempatan yang sama untuk muncul, maka
peluang kejadian A dinyatakan dengan :

n( A)
P(A) = , dimana
n( S )

P(A) = peluang kejadian A


n(A) = banyaknya anggota dalam kejadian A
n(S) = banyaknya titik sampel

Contoh :

1. Dari satu set kartu bridge diambil 2 buah kartu secara acak,
tentukan peluang bahwa yang terambil :
a. 1 kartu As dan 1 kartu King
b. 1 kartu Diamond dan 1 Heart
c. 1 kartu Clover dan 1 angka 10
d. 2 kartu Heart
e. 1 kartu Queen dan 1 kartu angka 5
f. 2 kartu Joung

8
Jawaban :

a. Satu set kartu bridge = 52 buah, As = 4 buah , King = 4 buah


4!
Diambil 1 kartu As dari 4 kartu As C(4,1) = = 4
3!1!
4!
Diambil 1 kartu King dari 4 kartu King C(4,1) = = 4
3!1!
52!
Diambil 2 kartu dari semua (52) kartu C(52,2) =
50!2!
=1236
C( 4 ,1) C ( 4,1)
16 8
Jadi P ( 1 As dan 1 King ) = = =
1326C( 52, 2 )
663
13!
b. Diambil 2 kartu dari 13 kartu Diamond C(13,2) = =
11!2!
78
52!
Diambil 2 kartu dari semua (52) kartu C(52,2) = =
50!2!
1326
C (13, 2 ) 78
P(2 diamond) = =
C ( 52.2 ) 1326

2. Dalam pelemparan sebuah dadu, tentukan peluang :


a. muncul mata dadu 2
b. muncul mata dadu genap
c. muncul mata dadu prima

Jawab :

S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n(S) = 6

a. Misal A = kejadian muncul mata dadu 2, maka A = (2)


dan
n(A) = 1
Peluang munculnya mata dadu 2 adalah :
n( A) 1
P(A) = =
n( S ) 6
b. Misal B = kejadian muncul mata dadu genap, maka B
= ( 2, 4, 6 ) dan n(B) = 3
Peluang munculnya mata dadu 2 adalah :
n( B ) 3 1
P(B) = = =
n( S ) 6 2

c. Misal C = kejadian muncul mata dadu prima, maka C


= ( 2, 3, 5 ) dan n(C) = 3
Peluang munculnya mata dadu bilangan prima
adalah :

9
n(C ) 3 1
P(C) = = =
n( S ) 6 2
3. Suatu kotak berisi 10 kelereng, 6 berwarna merah dan 4 berwarna
biru.Dari kotak itu diambil 3 kelereng secara acak.
Tentukan peluang terambilnya :

a. semua kelerenng merah c.


b. semua kelereng biru
c. 2 kelereng merah dan 1 kelereng biru
d. 1 kelereng merah dan 1 kelereng biru.

Jawaban :

Dari 10 kelereng diambil 3 kelereng. Banyak cara pengambilan


tersebut adalah :

10!
C(10,3) = = 120 cara, maka n(S) = 120
3!(10  3)!

a. Misal A kejadian terambilnya 3 kelereng merah ,, maka


banyak cara pengambilan adalah :

6!
C(6,3) = = 20 cara, jadi n(A) = 20
3!(6  3)!

Jadi peluang terambilnnya kelereng berwarna merah adalah


n( A) C ( 6 , 3) 20 1
P(A) = = = =
n( S ) C(10 , 3) 120 6

c. Frekuensi Relatif

banyaknyakejadianA
Frekuensi relatif dari kejadian A = banyaknyapercobaan

d. Frekuensi Harapan

Frekuensi harapan suatu kejadian dinotasikan dengan dengan FH,


pada percobaan yang dilakukan n kali adalah hasil kali peluang
kejadian tersebut dengan banyaknya percobaan

FH (A) = P(A) . n

10
Contoh :

Sebuah dadu dilempar sebanyak 300 kali, frekuensi harapan muncul


nya mata dadu 5 adalah :

Jawaban :

Peluang munculnya mata dadu 5 adalah


1
P(5) = . 300 = 50. Banyak pelemparan n = 300,
6
1
FH (5) = P(5) . n = . 300 = 50
6

Jadi FH munculnya mata dadu 5 adalah 50

11
E. KEJADIAN MAJEMUK

a. Kejadian Komplementer

Kejadian à ( bukan A ) yang terdiri dari semua titik di S yang


tidak ada di A disebut kejadian komplementer dan dirumuskan :

P(Ã) = 1 - P(A) atau P(A) = 1 - P(Ã)

Contoh :

Dua buah dadu dilempar sekali. Berapakah peluang munculnya


dua mata dadu yang berjumlah n dimana 2 ≤ n ≤ 11

Jawab :
Misal A = { 2 ≤ n ≤ 11} maka à = {12} sehingga n (Ã) = 1
jadi
1
P (Ã) =
36

P(A) = 1 - P (Ã)
1
= 1 -
36
35
=
36

b. Kejadian yang Saling Lepas

Dua buah kejadian dikatakan saling lepas apabila dua kejadian itu
tidak dapat terjadi pada saat yang bersaman.
Apabila dua kejadian itu dapat terjadi pada saat yang bersamaan
maka kedua kejadian disebut kejadian yang tidak saling lepas.

1. Untuk kejadian yang tidak saling lepas berarti peluang


terjadinya A dan B dirumuskan oleh :

P(AՍB) = P(A) + P(B) - P(AՌB)

2. Untuk kejadian yang saling lepas berarti peluang


terjadinya A dan B dirumuskan oleh :

P(AՍB) = P(A) + P(B), dimana P(AՌB) = ᶲ

12
Contoh :

1. Dalam pelemparan sebuah dadu tentukan peluang muncul


a. Bilangan ganjil atau prima
b. Bilangan ganjil atau genap

2. Dalam pelemparan dua buah dadu tentukan peluang muncul mata


dadu berjumlah 4 atau 10

Soal Penugasan :

1. Dua bola diambil secara acak dari kotak yang berisi 4 bola merah,
3 bola ungu dan 2 bola hitam.
Tentukan peluang terambilnya bola :
a. keduanya bola merah
b. keduanya bola ungu
c. bola ungu atau hitam.

2. Sebuah dadu dilempar sekali.


Tentukan peluang munculnya :
i. bilangan ≤ 2 atau bilangan ≥ 5
d. bilangan bukan 5
e. bilangan bukan 5 atau 6

c. Kejadian yang Saling Bergantungan

Misal A sembarang kejadian dalam ruang sampel S dengan P(A) >


0 peluang munculnya kejadian A saat kejadian B telah muncul atau
dengan perkataan lain peluang bersyarat dari A dengan bergantung
pada B dan dinotasikan sebagai :
P (A/B) dengan :

P( A  B)
P(A/B) = atau
P( B)

P(A∩B) = P(B) . P(A/B)

Contoh :

Dari satu set kartu Bridge berturut – turut diambil sebuah kartu
sebanyak 2 kali .
Berapakah peluang terambilnya King pada pengambilan pertama dan
As pada pengambilan kedua ( Pengambilan tanpa pengembalian ).

13
Jawab :

Misalkan kejadian A adalah terambilnya King pada pengambilan


pertama berarti
4
P(A) =
52
Setelah terambilnya King maka kartu yang tersisa adalah 52 – 1 = 51

Kejadian B adalah terambillnya As pada pengambilan kedua, berarti


4
B bergantung pada A, maka P(B/A) =
51
P(A∩B) = peluang terambilnya King pada pengambilan pertama dan
As pada pengannbilan kedua.

Jadi P(A∩B) = P(A). P(B/A)


4 4 4
= . =
52 51 663

d. Kejadian yang saling bebas.

Sebuah kejadian B dikatakan bebas dari kejadian a jika peluang


munculnya B tidak bergantung apakah A telah muncul atau belum.
Dengan kata lainn jika peluang B sama dengan peluang bersyarat B
yang bergantung dari A, maka P(B) = P(B/A)dari pensubtitusian
P(B) = P(B/A) ke persaman P(A∩B) = P(A) . P(B/A) dirumuskan :

P(A∩B) = P(A) . P(B)


Contoh :

Sekepeng uang logam dan sebuah dadu di lempar satu kali.


Berapa peluang munculnya angka pada mata uang dan angka 3 pada
dadu.

Jawab :

Kajadian muncul angka pada mata uang logam adalah A maka


1
P(A) =
2
1
Kajadian muncul angka 3 pada dadu adalah B maka P(B) =
6
P(A∩B) = P(A) . P(B)
1 1 1
= . =
2 6 12

Soal Penugasan :

14
Kerjakan Soal –saol berikut

1. Berapa banyak susunan huruf yang terjadi dari kata – kata :


a. JAKARTA
b. SISILIA
c. ILLUSTRASI
d. MATEMATIKA

2. Nomor polisi sebuah mobil di Yoggyakarta diawali dengn huruf B


dan diikuti dengan susunan 4 angka dan 2 huruf.
Misanya AB 8457 IH . Ada berapa banyak nomor polisi yang
mungkin disusun jika :
a. Angka boleh berulang
b. angka tidak boleh berulang.

3. Dari seperangkat kartu bridge akan diambil 4 buah kartu. Berapa


cara pengambilan kartu tersebut jika terdiri dari :
a. 2 Jack dan 2 King
b. 2 Queen 1 Jack dan 1 King
c. 3 As dan 1 Heart
d. 2 Diamond dan 2 Clover

4. Dalam suatu kotak terdapat 12 bola putih, 10 bola biru dan 8 bola
merah. Dari kotak tersebut akan diambil 6 bola.
Ada berapa cara pengambilan jika yang terambil itu :

a. 2 bola biru dan 4 bola merah


b. 3 bola putih dan 3 bola biru
c. 4 bola merah dan 2 bola putih
d. 5 bola putih dan 1 bola biru

5. Kotak I berisi 4 bola hitam dan 6 bola putih,, kotak II berisi 5


bola merah dan 4 bola putih.Dari kotak I diambil 3 bola dan dari
kotak II diambil 4 bola.
tentukan peluang yang terambil itu :
a. 3 bola hitam dari kotak I dan 4 bola merah dari kotak II
b. 3 bola putih dari kotak I dan 4 bola merah dari kotak II
c. 2 bola hitam dari kotak I dan 3 bola putih dari kotak II
d. 2 bola putih dari kotak I dan 3 bola putih dari kotak II

6. Tiga buah mata uang logam dilempar undi sebanyak 160 kali.
Tentukan :
a. Rung sampel
b. Peluuang muncul 2 angka
c. Peluang muuncul 3 gambar
d. Peluang muncul 2 gambar dan 3 angka
e. Frekuensi harapan muncul 2 gambar
F. SOAL EVALUASI

15
Pilihlah jawaban yang benar dari soal-soal berikut dengan memberi
tanda silang pada lembar jawab yang tersedia.

1. Banyaknya bilangan genap yang terdiri dari dua angka adalah

A. 30
B. 32
C. 36
D. 40
E. 42

2. Dari angka – angka 1, 2, 3, 4 dan 5 akan disusun bilangan yang terdiri


dari tiga angka yang berbeda. Banyaknya bilangan yang mungkin terjadi
adalah

A. 60
B. 64
C. 75
D. 80
E. 125

3. Dalam suatu pertemuan ada 6 peserta akan menempati 6 kursi yang


mengelilingi meja bundar.
Banyak susunan yang mungkin terjadi adalah

A. 6
B. 12
C. 36
D. 80
E. 120

4. Dari 12 orang akan dipilih 5 orang untuk menjadi pengurus Pramuka..


Banyaknya cara pemilihan tersebut adalah

A. 198
B. 396
C. 792
D. 1584
E. 3168

5. Dalam sebuah kotak terdapat 3 kelereng putih, 4 kelereng biru dan 5


kelereng kuning.
Jika akan diambil 4 kelereng, banyaknya cara pengambilan 2 kelereng
putih dan 2 kelereng kuning adalah

A. 30
B. 45

16
C 90
D. 120
E. 180

7. Sebuah dadu dilempar sebanyak 150 kali. Frekuensi harapan muncul


mata dadu bilangan prima adalah

A. 10
B. 15
C. 25
D. 50
E. 175

8. Peluang lolos seleksi dari 500 peserta tes CPNS adalah 0,80, maka
jumlah peserta yang tidak lolos seleksi adalah

A. 50
B. 75
C. 100
D. 125
E. 150

9. Jika tiga mata uang logam yang identik dilempar undi sekali, peluang
muncul 2 gambar adalah

1
A.
8
2
B.
8
3
C.
8
5
D.
8
6
E.
8

10. Dari 12 kartu yang diberi nomor 1 sampai 12 akan diambil sebuah kartu
secara acak.
Peluang terambilnya kartu bernomor prima atau 9 adalah

4
A
12
5
B.
12
6
C.
12
7
D.
12

17
8
E.
12

11. Sebuah dadu dan sebuan mata uang logam dilempar undi sekali secara
acak. Peluang munculnya mata dadu 6 dan gambar pada mata uang
logam adalah

1
A.
12
2
B.
12
3
C.
12

4
D.
12

5
E.
12

12. Dua buah dadu dilempar undi sekali. Peluang munculnya jumlah 4 atau
jumlah 5 pada angka kedua mata dadu itu adalah

5
A.
36
7
B.
36
10
C.
36
12
D.
36
15
E.
36

13. Dalam sebuah kantong terdapat 20 kelereng yang terdiri dari 12


kelereng kuning dan sisanya
kelereng merah. Dari kantong tersebut akan diambil 2 kelereng satu
demi satu tanpa pengembalian. Peluang terambil pertama kelereng
kuning dan kedua merah adalah

20
A.
95
21
B. .
95

18
22
C.
95
23
D.
95
24
E.
95

14. Diketahui kejadian A dan kejadian B adalah dua kejadian saling bebas.
1 3
Jika diketahui P(B) =
2
dan P(A  B) = 4
Maka kejadian peluang A adalah

1
A.
4
2
B.
4
3
C.
4
D. 1
5
E.
4

&&&&& Selamat Belajar &&&&&&

19

Anda mungkin juga menyukai