Daftar Konten:
1. Menyusun perangkat pembelajaran
a) RPP dengan model Problem Based Learning dan Discovery Learning
(halaman 2-63)
b) Bahan ajaran (halaman 64-98)
c) Media pembelajaran (halaman 99-100)
2. Perekaman Video pembelajaran satu pertemuan dengan HP (halaman 100 )
3. Analisis salah satu model pembelajaran berbasis SCL dengan pendekatan saintifik
(halaman 100)
4. Bahan Ajar Handout (HO) dan Power Point (PPt) yang digunakan dalam
pembelajaran dan deskripsi (halaman 104)
A. KOMPETENSI INTI ( KI )
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR ( KD )
3.25 Menganalisis kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi pada masalah
kontekstual.
4.25 Menyajikan penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan kaidah pencacahan,
permutasi dan kombinasi.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menghitung banyaknya kemungkinan dengan menggunakan aturan perkalian dalam
menentukan banyaknya cara menyelesaikan suatu masalah dengan bertanggung
jawab.
2. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menghitung banyaknya kemungkinan dengan menentukan hasil faktorial dari suatu
bilangan dengan bertanggung jawab.
3. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menghitung banyaknya kemungkinan dengan menggunakan aturan permutasi dengan
bertanggung jawab.
4. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menghitung banyaknya kemungkinan dengan menggunakan aturan permutasi elemen
yang sama dengan bertanggung jawab.
5. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menghitung banyaknya kemungkinan dengan menggunakan aturan permutasi siklis
dengan bertanggung jawab dan disiplin.
6. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menghitung banyaknya kemungkinan dengan menggunakan kaidah kombinasi
bertanggung jawab dan disiplin.
7. Disediakan permasalahan kontekstual dan LAS, peserta didik dapat memecahkan
masalah nyata dengan menggunakan aturan permutasi yang sesuai dengan percaya
diri dan disiplin.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
1. Masalah-masalah kontekstual yang berkaitan dengan kaidah pencacahan, permutasi,
dan kombinasi.
2. Notasi faktorial.
3. Notasi penulisan rumus aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi.
.
Konsep
1. Notasi faktorial.
2. Definisi aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi.
3. Rumus aturan perkalian.
4. Rumus permutasi n elemen, permutasi elemen yang sama, dan permutasi siklis.
5. Rumus kombinasi
Prinsip
1. Kaidah Pencacahan
Dasar untuk membahas masalah permutasi dan kombinasi yang menjadi acuan
pembahasan kejadian dan peluang adalah prinsip dasar membilang (Kaidah
Pencacahan). Prinsip Kaidah pencacahan adalah jika kejadian pertama dapat terjadi
dalam n1 cara yang berbeda, kejadian kedua terjadi dalam n2 cara yang berbeda dan
kejadian yang ketiga,keempat, dan seterusnya dapat terjadi n 3 , n4 cara, dan seterusnya
maka seluruh kejadian tersebut dapat dikerjakan dalam:
Aturan Perkalian n1 x n2 x n3 x .... cara yang berbeda.
2. Notasi Faktorial
Definisi
Hasil perkalian bilangan n bilangan asli pertama yang terurut dikatakan
sebagai n faktorial. Dinotasikan dengan n!
n! =n(n-1)(n-2)(n-3)…….....3.2.1
Contoh :
Hitunglah :
a. 4! + 3!
b. 5! – 4!
Jawab :
a. 4! + 3! = 4.3.2.1 + 3.2.1 = 24 +6 = 30
b. 5! – 4! = 5.4.3.2.1 – 4.3.2.1 = 120 – 24 = 96
Permutasi
Permutasi adalah cara penyusunan elemen dari elemen-elemen suatu himpunan
dengan cara memperhatikan urutan.
Permutasi n elemen
P = n!
n n
P =
n r
Permutasi n elemen yang memuat a1, a2, a3, ...elemen yang sama
P =
n n
P = (n – 1)!
n n
Contoh :
1. Dalam suatu kesempatan 5 siswa berdiri berjajar dalam satu barisan, ada barisan
berbeda yang mungkin terbentuk dari 5 siswa tersebut?
2. Berapa banyak susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata,“ALJABAR“?
3. Dalam suatu rapat dihadiri 8 orang peserta yang duduk melingkar. Ada berapa
cara mereka duduk dengan urutan yang berbeda?
Jawab :
3. Kombinasi
Kombinasi adalah cara penyusunan dari elemen-elemen suatu himpunan dengan tidak
memperhatikan urutan
n!
n
C r =C (n ,r )=¿ nCr = , 0<r <n
r ! ( n−r ) !
Contoh :
1. Dalam pemilihan murid teladan di suatu sekolah tersedia calon 7 orang. Jika hanya
diambil 3 orang sebagai murid teladan, berapa banyak pasangan yang mungkin?
Jawab :
7 7! 7! 7.6 .5 .4 !
Banyak cara memilih adalah : C 3= = = =35 cara
3! (7−3 ) ! 3 !.4 ! 3.2 .1.4 !
2. Hitunglah n yang memenuhi persamaan : C n3=2 n
Jawab :
n
C 3=2 n
n!
=2 n
3! ( n−3 ) !
n ( n−1 ) ( n−2 )( n−3 ) !
=2 n
( 3.2 .1 ) ( n−3 ) !
2
n - 3n + 2 = 12
n2 - 3n – 10 = 0
(n – 5)(n + 2) = 0
Nilai n yang memenuhi adalah 5.
Prosedur
F. PENDEKATAN/MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Discussion dan presentation
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Diskusi Kelompok, tanya jawab dan penugasan
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Kegiatan Inti Guru membagi siswa dalam Siswa berada dalam 60 menit
Tahap kelompok yang terdiri dari 5 kelompoknya
mengamati orang.
2. Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
Tahap Guru mengajak siswa untuk Siswa membatasi
menanya menetapkan batasan masalah. permasalahan yang akan
dikaji
3. Membimbing penyelidikan
Tahap individu maupun kelompok
mengumpulk Guru membagikan LAS untuk Siswa mencari sumber
an informasi melalui handphone, portal
masing-masing kelompok. Rumah Belajar dan buku
Tahap cetak (gerakan literasi
Guru membantu siswa sekolah).
mengasosiasi
berkolaborasi Siswa melakukan kolaborasi
mengembangkan solusi, diskusi dan memecahkan
mengajukan pertanyaan- masalah. Siswa bertanya
pertanyaan arahan, dan untuk mendapatkan jawaban
membantu kelompok yang atas permasalahan yang
masih mempunyai masalah. dihadapi.
Tahap
4. Mengembangkan dan
mengkomunik menyajikan hasil karya Siswa menyusun hasil diskusi
asikan Guru menanyakan ke dalam kelompok dan
perwakilan kelompok yang menyajikannya dalam diskusi
sudah siap mempresentasikan kelas.
hasil diskusi kelompoknya
(melakukan tindakan
strategis).
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah Siswa kelompok lain
Guru memberikan kesempatan menanggapi sajian dari
kepada kelompok lain untuk perwakilan kelompok.
menanggapi sajian dari
perwakilan kelompok (melihat
ulang dan mengevaluasi).
Siswa bertepuk tangan untuk
Guru memberikan umpan jawaban siswa lain.
balik dan penguatan terhadap
hasil diskusi siswa.
Siswa dengan bantuan guru
Guru dan siswa bersama-sama menarik simpulan dalam
menarik simpulan dalam pembelajaran.
pembelajaran.
PERTEMUAN 2
Kegiatan Inti Guru membagi siswa dalam Siswa berada dalam 60 menit
Tahap kelompok yang terdiri dari 5 kelompoknya
mengamati orang.
2. Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
Tahap Guru mengajak siswa untuk Siswa membatasi
menanya menetapkan batasan masalah. permasalahan yang akan
dikaji
3. Membimbing penyelidikan
Tahap individu maupun kelompok
mengumpulk Guru membagikan LAS untuk Siswa mencari sumber
an informasi masing-masing kelompok. melalui handphone, portal
Rumah Belajar dan buku
Tahap Guru membantu siswa cetak (gerakan literasi
berkolaborasi sekolah).
mengasosiasi
mengembangkan solusi, Siswa melakukan kolaborasi
mengajukan pertanyaan- diskusi dan memecahkan
pertanyaan arahan, dan masalah. Siswa bertanya
membantu kelompok yang untuk mendapatkan jawaban
masih mempunyai masalah. atas permasalahan yang
dihadapi.
4. Mengembangkan dan
Tahap
menyajikan hasil karya
mengkomunik Guru menanyakan ke Siswa menyusun hasil diskusi
asikan perwakilan kelompok yang dalam kelompok dan
sudah siap mempresentasikan menyajikannya dalam diskusi
hasil diskusi kelompoknya kelas.
(melakukan tindakan
strategis).
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk Siswa kelompok lain
menanggapi sajian dari menanggapi sajian dari
perwakilan kelompok (melihat perwakilan kelompok.
ulang dan mengevaluasi).
PERTEMUAN 3
2. Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
Tahap Guru mengajak siswa untuk Siswa membatasi
menanya menetapkan batasan masalah. permasalahan yang akan
dikaji
3. Membimbing penyelidikan
Tahap individu maupun kelompok
mengumpulk Guru membagikan LAS untuk Siswa mencari sumber
an informasi melalui handphone, portal
masing-masing kelompok. Rumah Belajar dan buku
Tahap cetak (gerakan literasi
Guru membantu siswa sekolah).
mengasosiasi
berkolaborasi Siswa melakukan kolaborasi
mengembangkan solusi, diskusi dan memecahkan
mengajukan pertanyaan- masalah. Siswa bertanya
pertanyaan arahan, dan untuk mendapatkan jawaban
membantu kelompok yang atas permasalahan yang
masih mempunyai masalah. dihadapi.
Tahap
4. Mengembangkan dan
mengkomunik menyajikan hasil karya
asikan Guru menanyakan ke
perwakilan kelompok yang Siswa menyusun hasil diskusi
sudah siap mempresentasikan dalam kelompok dan
hasil diskusi kelompoknya menyajikannya dalam diskusi
(melakukan tindakan kelas.
strategis).
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru memberikan kesempatan Siswa kelompok lain
kepada kelompok lain untuk menanggapi sajian dari
menanggapi sajian dari perwakilan kelompok.
perwakilan kelompok (melihat
ulang dan mengevaluasi).
Rubrik Penskoran
No Alternatif Jawaban Skor
1 5 × 4 × 3 = 60 kemungkinan 10
3 5! 5! 15
𝑷(5,2) = = =5 × 4= 20 susunan
( 5−2 ) ! 3 !
6 Nomor 9 dan 10 wajib dikerjakan berarti ada 2 soal yang harus dipilih. 15
n = 10 – 2 = 8
k=6–2=4
8! 8 ×7 ×6 × 5
C(8,4) = = =7 ×2 ×5 = 70 cara
( 8−4 ) ! 4 ! 4 × 3 ×2 ×1
Penyelesaian :
5! 5!
𝑷(5,2) = = =5 × 4= 20 susunan
( 5−2 ) ! 3 !
Pengecekan kembali :
Hanya terdapat 5 guru dengan usia di bawah 30 tahun yang mungkin ikut
seminar yakni 2 guru berusia 26 dan 3 guru berusia 28. Karna hanya akan
ada seminar setiap 6 bulan sekali maka hanya akan ada 2 guru yang ikut
seminar dalam 1 tahun, sehingga susunan yang mungkin dibentuk adalah
20 .
Pengayaan: diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM dengan cara
diberikan tugas mengkaji penerapan dan/mengerjakan soal-soal yang HOTS (High Order
Thinking Skills).
1. Sebuah perusahaan asuransi akan mengadakan survey tentang minat sesorang terhadap
berbagai jenis asuransi yakni asuransi pendidikan, kesehatan, tunjangan hari tua,
kendaraan, dan asuransi rumah. Setiap orang yang disurvey akan diminta untuk memilih
dan memberikan peringkat 1, 2, dan 3 dari kelima jenis asuransi. Akankah ada lebih dari
50 permutasi 3 dari 5 jenis asuransi yang dapat dipilih setiap orang? Berikan alasanmu !
2. Dari 8 anggota Karang Taruna dimana Hanif, Nisa, dan Azzam ada di dalamnya, akan
duduk mengelilingi meja bundar. Ada berapa susunan yang terjadi, jika:
a) Semua anggota Karang Taruna bebas untuk memilih tempat duduk.
b) Hanif, Nisa, dan Azzam harus duduk berdampingan.
c) Hanif, Nisa, dan Azzam tidak boleh ketiganya duduk berdampingan.
2. Keterampilan
Teknik Penilaian: Penugasan
Intrumen (terlampir)
3. Sikap
Teknik penilaian : non tes
Bentuk instrumen : lembar observasi (terlampir)
Kompetensi Dasar :
Rubrik Tugas :
Kriteria Skor
Sumber permasalahan :
Mencantumkan sumber perolehan masalah 2
Tidak mencantumkan sumber perolehan masalah 1
Tidak mngerjakan
0
Kerapian :
Tugas dikerjakan secara rapid an dijid 2
Tugas dikerjakan kurang rapi 1
Tidak mengejakan 0
Waktu Pengerjaan :
Tugas dikumpulkan tepat waktu 2
Tugas dikumpulkan lewat dari batas waktu 1
Tidak mengumpulkan tugas 0
SKOR MAKSIMUM 14
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/
Semester : XII/Genap
Tahun
Pelajaran :
Indikator Kriteria
Bertanggung a. ≤70: Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bertanggung
tawab jawab
Percaya
diri a. ≤70 :Kurang baik jika sama sekali tidak ada sikap percaya diri dalam
Proses pembelajaran.
d. 91-100 : sangat baik jika sudah ada sikap percaya diri yang kontinu
dan konsisten dalam proses pembelajaran
SB B C K
1. Disiplin
2. Bertanggung jawab
3. Percaya diri
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2
(RPP 2)
Satuan Pendidikan : SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Peluang Suatu Kejadian
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit (5 pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI ( KI )
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. KOMPETENSI DASAR ( KD )
3.26 Menentukan peluang kejadian
4.26 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menentukan ruang sampel dari suatu percobaan dengan bertanggung jawab.
2. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menentukan peluang suatu kejadian A dengan bertanggung jawab.
3. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menentukan frekuensi harapan suatu kejadian dengan bertanggung jawab.
4. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menentukan peluang komplemen suatu kejadian dengan bertanggung jawab.
5. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menentukan peluang kejadian saling lepas dengan bertanggung jawab dan
disiplin.
6. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menentukan peluang kejadian saling bebas bertanggung jawab dan disiplin.
7. Setelah membaca, berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menentukan peluang kejadian bersyarat
8. Disediakan permasalahan kontekstual dan LAS, peserta didik dapat
memecahkan masalah nyata dengan menggunakan konsep peluang yang
sesuai dengan percaya diri dan disiplin.
F. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
1. Masalah-masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian.
2. Ruang sampel dari suatu percobaan.
3. Peluamg suatu kejadian.
Konsep
1. Ruang sampel dari suatu percobaan.
2. Peluang suatu kejadian A.
3. Frekuensi harapan suatu kejadian.
4. Peluang komplemen suatu kejadian.
5. Peluang kejadian saling lepas.
6. Peluang kejadian saling bebas.
7. Peluang kejadian bersyarat.
Prinsip
1. Percobaan, Ruang Sampel, Titik Sampel, dan Kejadian
Percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
hasil tertentu. Percobaan (eksperimen) dalam pokok bahasan ini adalah percobaan yang
dilakukan secara acak (random), yaitu percobaan yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga yang melakukan percobaan tidak dapat mengatur hasil percobaannya. Contoh
percobaan antara lain, menngetos sekeping mata uang logam, melantunkan sebuah dadu
bermata enam, atau mengambil kartu dari seperangkat kartu bridge.
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan. Ruang sampel ini dilambangkan dengan huruf S. Banyaknya anggota ruang
Contoh 1:
Pada percobaan mengetos sekeping uang logam sebanyak dua kali, hasil yang mungkin
muncul dapat dinyatakan dengan tiga cara sebagai berikut.
a. Diagram Pohon
A A, A
A
G A, G
A G, A
G
G G, G
S={( A , A ),( A , G),(G , A ),(G ,G )}
ruang sampel :
titik sampel : (A, A), ( A,G), (G ,A), (G, G)
b. Tabel Silang
Pengetosan I
A G
Pengetosan II
A (A, A) (G, A)
G (A, G) (G, G)
Pada percobaan mengetos sekeping uang logam sebanyak 2 kali diperoleh ruang sampel
S={( A , A ),( A ,G),(G , A ),(G ,G )} . Jika A adalah kejadian munculnya 1 sisi angka dan 1
n( A )
P( A )=
n( S )
Dengan:
n( A ) = banyaknya elemen pada suatu kejadian A
n( S )= banyaknya titik sampel pada ruang sampel S atau banyaknya anggota dari
himpunan S
Contoh 3:
Sebuah dadu bermata enam dilantunkan sekali. Berapakah munculnya mata dadu lebih
dari tiga?
Penyelesaian:
Misalnya A adalah kejadian munculnya mata dadu lebih dari tiga.
S={1 , 2, 3, 4 , 5, 6}→n(S )=6
A={4 , 5 , 6}→n( A )=3
n( A ) 3 1
P( A )= = =
n( S ) 6 2
Jadi,
Contoh 1:
Suatu percobaan melantunkan sebuah dadu dilakukan sebanyak 300 kali, berapakah
frekuensi harapan muncul mata dadu:
a. angka 4
b. angka genap
Penyelesaian:
Diketahui: banyak percobaan (n) = 300
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} berarti n(S) = 6
a. Misal, A adalah kejadian muncul mata dadu 4 maka A = {4}, n(A) = 1
n( A ) 1
=
P(A) = n( S ) 6
Jadi frekuensi harapan muncul mata dadu 4 adalah
1
F h ( A ) =n × P( A) ¿ =50
= 300 6 kali dari 300 kali percobaan.
b. Misal, B adalah kejadian muncul mata dadu angka genap maka
B ={2, 4, 6}, n(B) = 1
n(B ) 3 1
= =
P(B) = n (S ) 6 2
Jadi frekuensi harapan muncul mata dadu angka genap adalah
1
F h ( B )=n× P(B) ¿ =150
= 300 2 kali dari 300 kali percobaan.
Peluang Komplemen suatu Kejadian
Definisi :
Komplemen suatu kejadian A adalah kejadian dari tidak terjadinya kejadian A.
berikut. S
n ( S )=n ( A )+ n()
A
⟺ n( )=n ( S ) −n( A)
Perhatikan bahwa
A'
n( A) n () n ( S )−n( A)
P ( A )= dan P( )= = sehingga
n(S ) n(S) n (S)
n( A) n ( S )−n( A)
P ( A ) + P()= +
n(S) n(S)
n ( A )+ n ( S )−n ( A )
¿
n( S)
n(S)
¿ =1
n(S)
Jadi peluang dari komplemen suatu kejadian A dapat ditentukan dengan rumus berikut.
P( )=1−P( A) atau
P( A)=1−P()
Contoh 1:
Dalam sebuah perkampungan, peluang seorang anak terkena penyakit folio adalah 0,13.
Berapa peluang seorang anak tidak terkena penyakit folio?
Penyelesaian:
Misal A adalah kejadian anak terkena penyakit folio
A ' adalah kejadian anak tidak terkena penyakit folio.
P(A) + P( A ' ) = 1
0,13) + P( A ' ) = 1
P( A ' ) = 1- 0,13
= 0,87
Jadi peluang seorang anak tidak terkena penyakit folio adalah 0,87
Contoh 2:
Yudi mengetos 3 koin (emas, perak, dan perunggu) sekaligus. Masing-masing koin
memiliki sisi Angka dan Gambar. Berapakah peluang munculnya paling sedikit satu sisi
Angka?
Penyelesaian:
Banyaknya anggota ruang sampel pada percobaan tersebut adalah n(S) = 23 = 8
Misalnya A adalah kejadian muncul paling sedikit satu sisi angka maka komplemen
kejadian A adalah A ' , yaitu kejadian tidak ada angka sama sekali sehingga
1 7
P( A )=1−P( A ' )=1− =
A '={GGG} dan n( A ' )=1 . Jadi, 8 8 .
1. Peluang Gabungan Dua Kejadian
Dengan menggunakan sifat-sifat gabungan dua himpunan, dapat
ditentukan peluang gabungan dua kejadian. Banyak anggota dari himpunan
A ∪ B adalah
n ( A ∪ B )=n ( A ) +n ( B )−n(A ∩B)
Dengan membagi kedua ruas dengan n(S), maka diperoleh
P ( A ∪ B ) =P ( A )+ P ( B )−P( A ∩ B)
Jika A ∩ B=∅ maka kejadian A dan B disebut saling lepas (tidak dapat terjadi
bersamaan) atau saling asing. Karena A ∩ B=∅maka n( A ∩ B) = 0. Oleh karena itu, jika
A dan B saling lepas, peluang kejadian A atau B adalah
P ( A ∪ B ) =P ( A )+ P ( B )−P( A ∩ B)
= P(A) + P(B) – 0
= P(A) + P(B)
Jadi, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
Misalkan A dan B adalah dua kejadian dalam ruang sampel S. Jika A dan B
adalah dua kejadian yang saling lepas, peluang gabungan dua kejadian itu
adalah
n( A ∪ B)
P( A ∪B ) = P(A) + P(B) atau P( A ∪ B ) =
n(S)
Contoh 1:
Pada pelantunan dua buah dadu (dadu merah dan dadu putih), tentukan peluang
munculnya dadu berjumlah 4 atau dadu berjumlah 10!
Jawab:
Jika tidak berlaku seperti di atas maka kedua kejadian tersebut tidak saling bebas.
Contoh 2:
Pada pelantunan sebuah dadu, tentukan peluang munculnya mata dadu 3 pada
pelantunan pertama dan mata dadu 5 pada pelantunan kedua?
Penyelesaian:
Misalkan A = kejadian munculnya mata dadu 3 pada pelantunan pertama,
n(A) 1
n(A)=1 maka P ( A )= =
n( S ) 6
Misalkan B = kejadian munculnya mata dadu 5 pada pelantunan kedua,
n (B) 1
n(B)=1 maka P ( B )= =
n( S) 6
Karena kejadian munculnya mata dadu 3 pada pelantunan pertama dan munculnya mata
dadu 5 pada pelantunan kedua tidak saling mempengaruhi kejadian satu sama lainnya,
maka kejadian itu saling bebas.
Jadi, peluang A dan B adalah
1 1 1
P ( A ∩ B )= . =
6 6 36
Peluang Kejadian Bersyarat
Peluang munculnya kejadian B dengan syarat kejadian A telah muncul, ditentukan
dengan rumus:
P( A ∩B)
P ( B| A )= atau P( A ∩ B)=P( A) ∙ P ( B| A ), dengan P(A) ≠ 0
P (A)
Peluang munculnya kejadian A dengan syarat kejadian B telah muncul, ditentukan
dengan rumus:
P( A ∩B)
P ( A|B )= atau P( A ∩ B)=P(B)∙ P ( A|B ), dengan P(B) ≠ 0
P( B)
Contoh 1:
Sebuah dadu bermata enam dilantunkan sekali. Berapa peluang muncul angka prima
jika telah muncul angka genap?
Jawab:
n(S) = 6
A = kejadian muncul angka prima
3 1
=
A = {2,3,5} → n(A) = 3, P(A) = 6 2
B = kejadian muncul angka genap
3 1
=
B = {2,4,6} → n(B) = 3, P(B) = 6 2
1
A ∩ B= {2 } A∩B A∩B
→ n( ) = 1, P( )= 6
1
P( A ∩B) 6 1
Jadi, P ( A|B )= = = .
P(A ) 1 3
2
Contoh 2:
Sebuah kotak berisi 6 kelereng merah dan 4 kelereng putih. Dari dalam kotak diambil
dua kelereng satu persatu tanpa pengembalian kelereng yang telah diambil. Berapa
peluang terambilnnya kelereng merah pada pengambilan pertama dan kelereng putih
pada pengambilan kedua?
Jawab:
Misal A menyatakan terambilnya kelereng merah pada pengambilan pertama dan B
menyatakan terambilnya kelereng putih pada pengambilan kedua maka B|A menyatakan
terambilnya kelereng putih pada pengambilan kedua setelah terambilnya kelereng
6 4
P( A )= P(B|A )=
merah pada pengambilan pertama. 10 dan 9 (ruang sampel berubah
karena satu kelereng telah terambil pada kejadian A).
6 4 24 4
P ( A ∩ B )=P ( A ) ∙ P ( B| A )= ∙ = = .
10 9 90 15
Jadi, peluang terambilnnya kelereng merah pada pengambilan pertama dan kelereng
4
putih pada pengambilan kedua adalah 15 .
Cara lain:
Permasalahan pada contoh 2 juga dapat diselesaikan dengan diagram pohon. Misal m =
kejadian terambilnya kelereng merah dan p = kejadian terambilnya kelereng putih.
Pengambilan I Pengambilan II
5 m (m, m)
6
m
9
10
4 p (m, p)
4 6 9 m (p, m)
10 p
9
p (p, p)
3
9
Jadi peluang terambilnnya kelereng merah pada pengambilan pertama dan kelereng
6 4 24 4
putih pada pengambilan kedua adalah ∙ = = .
10 9 90 15
Prosedur
1. Langkah-langkah menentukan ruang sampel dari suatu kejadian
2. Langkah-langkah menentukan nilai peluang suatu kejadian
F. PENDEKATAN/MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Discussion, discovery, dan presentation
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Diskusi Kelompok, tanya jawab dan penugasan
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan presensi (salam, doa, pengelolaaan 15 menit
Pendahuluan kelas, dan absensi)
2. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan
diajar pada pertemuan hari ini
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari
ini
4. Guru mengingatkan kembali siswa tentang materi
sebagai prasyarat yang diperlukan yaitu cara
membuat diagram pohon, tabel silang saat materi
aturan pengisian tempat, dan rumus kombinasi.
Contoh pertanyaan:
1. Ada yang masih ingat cara membuat diagram
pohon?
2. Ada yang masih ingat cara membuat tabel silang?
3. Dalam sebuah kantong terdapat 3 buah bola merah
dan 4 buah bola kuning. Akan diambil 2 bola
sekaligus secara acak, ada berapa pilihan yang
mungkin terjadi?
2. Problem Menanya
Statement
Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang belum dipahami
Memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan
(scaffolding) terkait masalah untuk mengarahkan
siswa dalam memecahkan permasalahan yang
diberikan
3. Data
Mengumpulkan Informasi
Collecting
Siswa mengumpulkan informasi yang berguna
dari berbagai sumber (melalui
diskusi/membaca) untuk memecahkan
permasalahan yang diberikan.
Pengumpulan informasi mengenai
permasalahan yanng diberikan melalui google
atau mencari di Rumah Belajar.
4. Data Mengasosiasikan
Processing/V
erification Dari informasi yang diperoleh, siswa diminta
berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan
LKS yang diberikan
Siswa diarahkan untuk menemukan
5. Generalizatio rumus/konsep.
n/ Menarik Mengomunikasikan
Kesimpulan
Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan kegiatan
yang telah dilakukan.
Dari hasil diskusi yang diperoleh pada tiap-tiap
kelompok, siswa diminta mempresentasikannya di
depan kelas sedangkan siswa lain memberikan
tanggapan terhadap presentasi tersebut.
Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru.
Siswa memperbaiki hasil presentasi (apabila
diperlukan) dan membuat simpulan.
Siswa mengerjakan beberapa soal latihan untuk
memantapkan pemahaman.
Soal latihan dibahas bersama-sama jika terdapat soal
yang belum dapat diselesaikan dalam anggota
kelompok.
Penutup 1. Secara klasikal dan melalui tanya jawab siswa 15
dibimbing untuk merangkum isi pembelajaran menit
2. Secara individu siswa melakukan refleksi (penilaian
diri) tentang hal-hal yang telah dilakukan selama
proses pembelajaran. Siswa mencermati informasi
tugas pekerjaan rumah (PR)
3. Siswa mencermati Informasi dari guru mengenai
kegiatan pada pertemuan berikutnya
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa, dan salam
PERTEMUAN 2
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan presensi (salam, doa, 15 menit
Pendahuluan pengelolaaan kelas, dan absensi)
2. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan
diajar pada pertemuan hari ini
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari
ini
4. Guru mengingatkan kembali siswa tentang materi
sebagai prasyarat yang diperlukan yaitu peluang
suatu kejadian.
Contoh pertanyaan:
Ada yang masih ingat bagaimana langkah-langkah
menentukan peluang munculnya mata dadu 3 pada
pelantunan sebuah dadu?
5. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
terdiri dari 4 orang
Kegiatan Inti Pendekatan Saintifik: 60 menit
Discovery Mengamati
Learning: Guru menampilkan tampilan video tentang
1. Stimulati materi hari ini
on Guru membagikan LKS yang memuat
permasalahan tentang penemuan
konsep/rumus.
Secara berkelompok siswa diminta untuk
mengamati dan memahami permasalahan yang
disajikan
2. Problem Menanya
Statement
Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang belum dipahami
Memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan
(scaffolding) terkait masalah untuk mengarahkan
siswa dalam memecahkan permasalahan yang
diberikan
3. Data
Mengumpulkan Informasi
Collecting
Siswa mengumpulkan informasi yang berguna
dari berbagai sumber (melalui
diskusi/membaca) untuk memecahkan
permasalahan yang diberikan.
Pengumpulan informasi mengenai
permasalahan yanng diberikan melalui google
atau mencari di Rumah Belajar.
4. Data
Processing/V
Mengasosiasikan
erification
Dari informasi yang diperoleh, siswa diminta
berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan
LKS yang diberikan
n/ Menarik rumus/konsep.
Kesimpulan Mengomunikasikan
PERTEMUAN 3
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan presensi (salam, doa, 15 menit
Pendahuluan pengelolaaan kelas, dan absensi)
2. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan
diajar pada pertemuan hari ini
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari
ini
4. Guru mengingatkan kembali siswa tentang materi
sebagai prasyarat yang diperlukan yaitu diagram
Venn dan peluang suatu kejadian.
Contoh pertanyaan:
1. Ada yang masih ingat cara menggambar himpunan
A, himpunan bukan A, dan himpunan semesta dalam
bentuk Diagram Venn ?
2. Ada yang masih ingat bagaimana langkah-langkah
menentukan peluang munculnya dua sisi Angka
pada pengetosan 2 keping mata uang logam (emas
dan perak) secara bersamaan?
2. Problem Menanya
Statement
Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang belum dipahami
Memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan
(scaffolding) terkait masalah untuk mengarahkan
siswa dalam memecahkan permasalahan yang
diberikan
3. Data
Mengumpulkan Informasi
Collecting
Siswa mengumpulkan informasi yang berguna
dari berbagai sumber (melalui
diskusi/membaca) untuk memecahkan
permasalahan yang diberikan.
Pengumpulan informasi mengenai
permasalahan yanng diberikan melalui google
4. Data atau mencari di Rumah Belajar.
Processing/V Mengasosiasikan
erification
Dari informasi yang diperoleh, siswa diminta
berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan
LKS yang diberikan
Siswa diarahkan untuk menemukan
5. Generalizatio
rumus/konsep.
n/ Menarik
Mengomunikasikan
Kesimpulan
Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan kegiatan
yang telah dilakukan.
Dari hasil diskusi yang diperoleh pada tiap-tiap
kelompok, siswa diminta mempresentasikannya di
depan kelas sedangkan siswa lain memberikan
tanggapan terhadap presentasi tersebut.
Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru.
Siswa memperbaiki hasil presentasi (apabila
diperlukan) dan membuat simpulan.
Siswa mengerjakan beberapa soal latihan untuk
memantapkan pemahaman.
Soal latihan dibahas bersama-sama jika terdapat soal
yang belum dapat diselesaikan dalam anggota
kelompok.
Penutup 1. Secara klasikal dan melalui tanya jawab siswa 15
dibimbing untuk merangkum isi pembelajaran menit
2. Secara individu siswa melakukan refleksi (penilaian
diri) tentang hal-hal yang telah dilakukan selama
proses pembelajaran. Siswa mencermati informasi
tugas pekerjaan rumah (PR)
3. Siswa mencermati Informasi dari guru mengenai
kegiatan pada pertemuan berikutnya
4. Guru mengajak siswa untuk berdoa, dan salam
PERTEMUAN 4
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan presensi (salam, doa, 15 menit
Pendahuluan pengelolaaan kelas, dan absensi)
2. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan
diajar pada pertemuan hari ini
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari
ini
4. Guru mengingatkan kembali siswa tentang materi
sebagai prasyarat yang diperlukan yaitu peluang
suatu kejadian, irisan dua himpunan, dan gabungan
dua himpunan.
Contoh pertanyaan:
1. Ada yang masih ingat bagaimana langkah-langkah
menentukan peluang munculnya mata dadu 3 pada
pelantunan sebuah dadu?
2. Dari gambar Diagram Venn di papan, ada yang masih
ingat cara mencari n( A ∪ B ) dan n ( A ∩ B )?
3. Ada yang bisa menjelaskan tentang himpunan kosong?
2. Problem Menanya
Statement
Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
mengenai hal-hal yang belum dipahami
Memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan
(scaffolding) terkait masalah untuk mengarahkan
siswa dalam memecahkan permasalahan yang
diberikan
3. Data
Mengumpulkan Informasi
Collecting
Siswa mengumpulkan informasi yang berguna
dari berbagai sumber (melalui
diskusi/membaca) untuk memecahkan
permasalahan yang diberikan.
Pengumpulan informasi mengenai
permasalahan yanng diberikan melalui google
atau mencari di Rumah Belajar.
4. Data
Processing/V
erification Mengasosiasikan
PERTEMUAN 5
Langkah Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan presensi (salam, doa, 15 menit
Pendahuluan pengelolaaan kelas, dan absensi)
2. Guru menyampaikan garis besar materi yang akan
diajar pada pertemuan hari ini
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari
ini
4. Guru mengingatkan kembali siswa tentang materi
sebagai prasyarat yang diperlukan yaitu cara
membuat diagram pohon, tabel silang saat materi
aturan pengisian tempat, dan rumus kombinasi.
Contoh pertanyaan:
1. Ada yang masih ingat cara membuat diagram
pohon?
2. Ada yang masih ingat cara membuat tabel silang?
3. Dalam sebuah kantong terdapat 3 buah bola merah
dan 4 buah bola kuning. Akan diambil sebuah bola
secara acak, berapa peluang terambilnya bola
merah?
Menanya
2. Problem
Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan
Statement
mengenai hal-hal yang belum dipahami
Memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan
(scaffolding) terkait masalah untuk mengarahkan
siswa dalam memecahkan permasalahan yang
diberikan
3. Data Mengumpulkan Informasi
Collecting
Siswa mengumpulkan informasi yang berguna
dari berbagai sumber (melalui
diskusi/membaca) untuk memecahkan
permasalahan yang diberikan.
Pengumpulan informasi mengenai
permasalahan yanng diberikan melalui google
atau mencari di Rumah Belajar.
4. Data
Processing/V Mengasosiasikan
1 3.26.1 Menentukan ruang Agung dan Widi sedang bermain tos uang. Agung
sampel dari suatu mengetos 3 mata uang logam sekaligus yaitu logam
percobaan. emas, perak dan perunggu. Widi menang jika muncul
paling sedikit dua sisi Angka. Jika tidak muncul sisi
3.26.2 Menentukan peluang
dengan syarat tersebut maka Agung yang menang.
suatu kejadian A.
Tentukan:
a) Ruang sampel
Rubrik Penskoran
Skor
Alternatif Jawaban
Maksimal
Diketahui: 2
Ada 3 mata uang logam yaitu logam emas, perak, dan perunggu
Ditanyakan :
Untuk mencari peluang kejadian B, pertama akan dicari ruang sampel dari 2
percobaan tersebut (misalnya dengan diagram pohon, tabel silang, dan
mendaftar) kemudian menghitung banyak titik sampel, n(S). Kedua,
menentukan anggota dari B, n(B).
n(B )
P(B)= n(S) .
Koin emas
A G
Koin perak
A AA GA
G AG GG
Koin emas AA AG GA GG
dan perak
Koin perunggu
Dengan mendaftar
Hasil yang mungkin terjadi adalah AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG,
GGA,dan GGG
ruang sampel : S = { AAA, AAG, AGA, AGG, GAA, GAG, GGA, GGG } ,
n(S) = 8
n( B) 4 1
Ketiga, P ( B )= = =
n(S ) 8 2
1
Jadi peluang Widi menang adalah .
2
Total skor 10
1 3.26.3Menentukan frekuensi Suatu percobaan mengetos koin emas dan koin perak
harapan suatu kejadian. secara bersamaan (masing-masing mempunyai sisi
Angka dan Gambar) dilakukan sebanyak 600 kali.
Berapakah frekuensi harapan munculnya sisi Angka
pada kedua koin?
Rubrik Penskoran
Skor
Alternatif Jawaban
Maksimal
Diketahui: 2
Ada 2 koin yaitu koin emas dan perak
Misal sisi angka = A dan sisi gambar = G
Banyak percobaan (n) = 600
Misal, B adalah kejadian munculnya sisi Angka pada kedua koin
Ditanyakan :
Fh(B) =...?
Untuk mencari peluang kejadian B, pertama akan dicari ruang sampel 2
dari percobaan tersebut (misalnya dengan diagram pohon, tabel silang
dan mendaftar). Kedua, menentukan anggota dari B. Ketiga, menentukan
P(B). Keempat, menentukan Fh(B)
Pertama, ruang
A sampel dapat dicari
A, A 6
dengan diagram
G pohon A, G
A G, A
G G, G
A
Tabel silang
Koin emas
A G
Koin Perak
A (A, A) (G, A)
G (A, G) (G, G)
Mendaftar
Hasil yang mungkin terjadi adalah (A, A), (A, G),
( G, A), dan (G, G)
n(B) 1
Ketiga, P ( B )= =
n(S ) 4
Keempat,
1
F h ( B )=n× P ( B )=600× =150 kali .
4
Jadi frekuensi harapan munculnya sisi Angka pada kedua koin adalah 150
kali dari 600 kali percobaan.
Total skor 10
1 3.26.4 Menentukan peluang Agung dan Widi sedang bermain dadu. Agung
komplemen suatu kejadian. melantunkan 2 buah dadu sekaligus (dadu putih dan
dadu merah). Widi kalah jika muncul mata dadu
berjumlah kurang dari 11. Tentukan peluang Widi
kalah
Rubrik Penskoran
Skor
Alternatif Jawaban
Maksimal
Diketahui: 2
- dua buah dadu (dadu putih dan merah) dilantunkan sekaligus
- Widi kalah jika muncul mata dadu berjumlah kurang dari 11
- misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu berjumlah kurang
dari 11
Ditanyakan:
Peluang Widi kalah = P(A) = …?
Pertama, 6
Dengan tabel silang
I 1 2 3 4 5 6
II
(6, 6)}
P(A) = 1 P()
n( A ') 3 33 11
=1− = = .
= 1 n( S ) 36 36 12
11
Jadi peluang Widi kalah adalah 12 .
Total skor 10
Rubrik Penskoran
Skor
Alternatif Jawaban
Maksimal
Diketahui: 2
3
Peluang Yudi lulus adalah 7
4
Peluang Dira lulus adalah 5
Ditanya:
Peluang paling sedikit salah satu dari mereka lulus tes.
3 2
Misal, Y adalah kejadian Yudi lulus tes, P(Y) = 7 , sehingga P(Y’)=1
3 4
P(Y) = 1 7 = 7 .
4
sedangkan D adalah kejadian Dira lulus tes, P(D) = 5 , sehingga P(D’)=1
4 1
P(D) = 1 5 = 5 .
Cara I:
Pertama, paling sedikit salah satu dari mereka lulus tes artinya
1. Yudi lulus dan Dira tidak lulus
2. Yudi tidak lulus dan Dira lulus
3. Keduanya lulus
Masing-masing peluangnya dicari dengan rumus peluang kejadian saling
bebas yaitu P( A ∩ B) = P(A)× P(B)
Kedua, menentukan peluang paling sedikit salah satu dari mereka lulus tes
dengan menjumlahkan ketiga peluang tersebut.
Cara II:
Pertama akan dicari P(Y ' ∩ D ') dengan rumus
P(Y ' ∩ D ' ) = P(Y’)× P(D’)
Kedua, menentukan peluang paling sedikit salah satu dari mereka lulus tes
dengan rumus komplemen suatu kejadian yaitu: 1−P(Y ' ∩ D ' )
Cara I: 6
Pertama,
3 1 3
Y ∩ D'
P( ) = P(Y)× P(D’) = 7 × 5 = 35
4 4 16
Y '∩D
P( ) = P(Y’)× P(D) = 7 × 5 = 35
3 4 12
Y ∩D
P( ) = P(Y)× P(D)= 7 × 5 = 35
Kedua,
3 16 12 31
35 + 35 + 35 = 35 .
Cara II:
4 1 4
P(Y ' ∩ D ' )
Pertama, = 7 × 5 = 35 .
Kedua,
4 31
1−¿
35 = 35 .
Jadi peluang peluang paling sedikit salah satu dari mereka lulus tes adalah
31
35 .
Total skor 10
1 3.26.7 Menentukan peluang Terdapat dua buah kotak yaitu kotak hitam dan putih.
kejadian bersyarat. Kotak hitam berisi 15 bola lampu dan 5 diantaranya
rusak. Kotak putih berisi 12 bola lampu dan 4
diantaranya rusak. Bila diambil sebuah lampu dari
salah satu kotak secara acak, tentukan peluang
mendapat bola lampu yang tidak rusak
Rubrik Penskoran
Skor
Indikator Alternatif Jawaban
Maksimal
Pemahaman Diketahui: 2
terhadap
-Kotak hitam berisi 15 bola lampu dan 5 diantaranya
masalah
rusak. -Kotak putih berisi 12 bola lampu dan 4
diantaranya rusak.
-Diambil sebuah lampu dari salah satu kotak secara
acak.
Ditanya:
Peluang mendapat bola lampu yang tidak rusak.
Perencanaan Dalam permasalahan ini sebenarnya ada dua langkah 2
strategi kegiatan yaitu memilih kotak kemudian mengambil
penyelesaian soal bola lampu. Misalkan, R adalah kejadian terambil
lampu rusak dan B kejadian terambil lampu tidak
rusak, Kotak hitam berisi 15 bola lampu, 5 diantaranya
rusak dan 10 tidak rusak. Kotak putih berisi 12 bola
lampu, 4 diantaranya rusak dan 8 tidak rusak. Pertama,
akan dibuat diagram pohon. Kedua, menentukan P(B).
Pelaksanaan Pertama, diagram pohon 6
strategi
penyelesaian soal
5/15 R
Hitam
1/2
10/15 B
4/12 R
1/2
Putih
B
8/12
Kedua, bola lampu yang tidak rusak mungkin dari
kotak hitam atau kotak putih sehingga
1 10 1 8 5 4 1 1 2
⋅ + ⋅ = + = + = .
P(B) = 2 15 2 12 15 12 3 3 3
Keterangan:
KKM masing-masing kompetensi adalah 78. Jika siswa memperoleh nilai di bawah
KKM maka siswa tersebut mengikuti remidi. Sebaliknya siswa yang mendapat nilai di
atas KKM akan mengikuti pengayaan.
Pengayaan: diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM dengan
cara diberikan tugas mengkaji penerapan dan/mengerjakan soal-soal yang HOTS (High
Order Thinking Skills).
1. Dari seperangkat kartu bridge diambil secara acak satu buah kartu, tentukan peluang
termbilnya bukan kartu king
2. Dalam suatu boks terdapat 3 disket paket WS, 4 disket LOTUS dan 5 disket Dbase.
Semua disket tidak berlabel. Diambil 1 disket berturut-turut sebanyak 2 kali tanpa
pengembalian. Berapa peluang mendapatkan disket pertama dan kedua paketnya sama-
sama LOTUS
2. Keterampilan
Teknik Penilaian: Penugasan
Intrumen (terlampir)
3. Sikap
Teknik penilaian : non tes
Bentuk instrumen : lembar observasi (terlampir)
Kompetensi Dasar :
Rubrik Tugas :
Kriteria Skor
Sumber permasalahan :
Mencantumkan sumber perolehan masalah 2
Tidak mencantumkan sumber perolehan masalah 1
Tidak mngerjakan
0
Kerapian :
Tugas dikerjakan secara rapid an dijid 2
Tugas dikerjakan kurang rapi 1
Tidak mengejakan 0
Waktu Pengerjaan :
Tugas dikumpulkan tepat waktu 2
Tugas dikumpulkan lewat dari batas waktu 1
Tidak mengumpulkan tugas 0
SKOR MAKSIMUM 14
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/
Semester : XII/Genap
Tahun
Pelajaran :
Indikator Kriteria
Bertanggung a. ≤70: Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bertanggung
tawab jawab
Percaya
diri a. ≤70 :Kurang baik jika sama sekali tidak ada sikap percaya diri dalam
Proses pembelajaran.
d. 91-100 : sangat baik jika sudah ada sikap percaya diri yang kontinu
dan konsisten dalam proses pembelajaran
SB B C K
1. Disiplin
2. Bertanggung jawab
3. Percaya diri
1 b. Bahan AJar
BAHAN AJAR
KAIDAH
PENCACAHAN DAN
PELUANG
1. Kaidah Pencacahan
Dasar untuk membahas masalah permutasi dan kombinasi yang menjadi
acuan pembahasan kejadian dan peluang adalah prinsip dasar membilang
(Kaidah Pencacahan). Prinsip Kaidah pencacahan adalah jika kejadian pertama
dapat terjadi dalam n1 cara yang berbeda, kejadian kedua terjadi dalam n2 cara
yang berbeda dan kejadian yang ketiga,keempat, dan seterusnya dapat terjadi n3 ,
n4 cara, dan seterusnya maka seluruh kejadian tersebut dapat dikerjakan dalam:
Aturan Perkalian n1 x n2 x n3 x .... cara yang berbeda.
2. Notasi Faktorial
Definisi
Hasil perkalian bilangan n bilangan asli pertama yang terurut dikatakan
sebagai n faktorial. Dinotasikan dengan n!
n! =n(n-1)(n-2)(n-3)…….....3.2.1
Contoh :
Hitunglah :
c. 4! + 3!
d. 5! – 4!
Jawab :
c. 4! + 3! = 4.3.2.1 + 3.2.1 = 24 +6 = 30
d. 5! – 4! = 5.4.3.2.1 – 4.3.2.1 = 120 – 24 = 96
3. Permutasi
Permutasi adalah cara penyusunan elemen dari elemen-elemen suatu himpunan
dengan cara memperhatikan urutan.
Permutasi n elemen
P = n!
n n
P =
n r
Permutasi n elemen yang memuat a1, a2, a3, ...elemen yang sama
n n P =
P = (n – 1)!
n n
Contoh :
4. Dalam suatu kesempatan 5 siswa berdiri berjajar dalam satu barisan, ada
barisan berbeda yang mungkin terbentuk dari 5 siswa tersebut?
5. Berapa banyak susunan huruf yang dapat dibentuk dari kata,“ALJABAR“?
6. Dalam suatu rapat dihadiri 8 orang peserta yang duduk melingkar. Ada
berapa cara mereka duduk dengan urutan yang berbeda?
Jawab :
4. Kombinasi
Kombinasi adalah cara penyusunan dari elemen-elemen suatu himpunan dengan
tidak memperhatikan urutan
n!
n
C r =C (n ,r )=¿ nCr = , 0<r <n
r ! ( n−r ) !
Contoh :
3. Dalam pemilihan murid teladan di suatu sekolah tersedia calon 7 orang. Jika
hanya diambil 3 orang sebagai murid teladan, berapa banyak pasangan yang
mungkin?
Jawab :
7 7! 7! 7.6 .5 .4 !
Banyak cara memilih adalah : C 3= = = =35 cara
3! (7−3 ) ! 3 ! .4 ! 3.2 .1.4 !
4. Hitunglah n yang memenuhi persamaan : C n3=2 n
Jawab :
C n3=2 n
n!
=2 n
3! ( n−3 ) !
n ( n−1 ) ( n−2 )( n−3 ) !
=2 n
( 3.2 .1 ) ( n−3 ) !
2
n - 3n + 2 = 12
n2 - 3n – 10 = 0
(n – 5)(n + 2) = 0
Nilai n yang memenuhi adalah 5.
PELUANG
1. Percobaan, Ruang Sampel, Titik Sampel, dan Kejadian
Percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
hasil tertentu. Percobaan (eksperimen) dalam pokok bahasan ini adalah percobaan yang
dilakukan secara acak (random), yaitu percobaan yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga yang melakukan percobaan tidak dapat mengatur hasil percobaannya. Contoh
percobaan antara lain, menngetos sekeping mata uang logam, melantunkan sebuah dadu
bermata enam, atau mengambil kartu dari seperangkat kartu bridge.
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan. Ruang sampel ini dilambangkan dengan huruf S. Banyaknya anggota ruang
Contoh 1:
Pada percobaan mengetos sekeping uang logam sebanyak dua kali, hasil yang mungkin
muncul dapat dinyatakan dengan tiga cara sebagai berikut.
d. Diagram Pohon
A A, A
A
G A, G
A G, A
G
G G, G
S={( A , A ),( A , G),(G , A ),(G ,G )}
ruang sampel :
e. Tabel Silang
Pengetosan I
A G
Pengetosan II
A (A, A) (G, A)
G (A, G) (G, G)
S={( A , A ),( A , G),(G , A ),(G ,G )}
ruang sampel :
Pada percobaan mengetos sekeping uang logam sebanyak 2 kali diperoleh ruang sampel
S={( A , A ),( A ,G),(G , A ),(G ,G )} . Jika A adalah kejadian munculnya 1 sisi angka dan 1
n( A )
P( A )=
n( S )
Dengan:
n( A ) = banyaknya elemen pada suatu kejadian A
n( S )= banyaknya titik sampel pada ruang sampel S atau banyaknya anggota dari
himpunan S
Contoh 3:
Sebuah dadu bermata enam dilantunkan sekali. Berapakah munculnya mata dadu lebih
dari tiga?
Penyelesaian:
Misalnya A adalah kejadian munculnya mata dadu lebih dari tiga.
S={1 , 2, 3, 4 , 5, 6}→n(S )=6
A={4 , 5 , 6}→n( A )=3
n( A ) 3 1
P( A )= = =
n( S ) 6 2
Jadi,
Contoh 1:
Suatu percobaan melantunkan sebuah dadu dilakukan sebanyak 300 kali, berapakah
frekuensi harapan muncul mata dadu:
c. angka 4
d. angka genap
Penyelesaian:
Diketahui: banyak percobaan (n) = 300
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} berarti n(S) = 6
c. Misal, A adalah kejadian muncul mata dadu 4 maka A = {4}, n(A) = 1
n( A ) 1
=
P(A) = n( S ) 6
Jadi frekuensi harapan muncul mata dadu 4 adalah
1
F h ( A ) =n × P( A) ¿ =50
= 300 6 kali dari 300 kali percobaan.
d. Misal, B adalah kejadian muncul mata dadu angka genap maka
B ={2, 4, 6}, n(B) = 1
n(B ) 3 1
= =
P(B) = n (S ) 6 2
Jadi frekuensi harapan muncul mata dadu angka genap adalah
1
F h ( B )=n× P(B) ¿ =150
= 300 2 kali dari 300 kali percobaan.
berikut. S
n ( S )=n ( A )+ n()
A
⟺ n( )=n ( S ) −n( A)
Perhatikan bahwa
A'
n( A) n () n ( S )−n( A)
P ( A )= dan P( )= = sehingga
n(S ) n(S) n (S)
n( A) n ( S )−n( A)
P ( A ) + P()= +
n(S) n(S)
n ( A )+ n ( S )−n ( A )
¿
n( S)
n(S)
¿ =1
n(S)
Jadi peluang dari komplemen suatu kejadian A dapat ditentukan dengan rumus berikut.
P( )=1−P( A) atau
P( A)=1−P()
Contoh 1:
Dalam sebuah perkampungan, peluang seorang anak terkena penyakit folio adalah 0,13.
Berapa peluang seorang anak tidak terkena penyakit folio?
Penyelesaian:
Misal A adalah kejadian anak terkena penyakit folio
A ' adalah kejadian anak tidak terkena penyakit folio.
P(A) + P( A ' ) = 1
0,13) + P( A ' ) = 1
P( A ' ) = 1- 0,13
= 0,87
Jadi peluang seorang anak tidak terkena penyakit folio adalah 0,87
Contoh 2:
Yudi mengetos 3 koin (emas, perak, dan perunggu) sekaligus. Masing-masing koin
memiliki sisi Angka dan Gambar. Berapakah peluang munculnya paling sedikit satu sisi
Angka?
Penyelesaian:
Banyaknya anggota ruang sampel pada percobaan tersebut adalah n(S) = 23 = 8
Misalnya A adalah kejadian muncul paling sedikit satu sisi angka maka komplemen
kejadian A adalah A ' , yaitu kejadian tidak ada angka sama sekali sehingga
1 7
P( A )=1−P( A ' )=1− =
A '={GGG} dan n( A ' )=1 . Jadi, 8 8 .
Misalkan A dan B adalah dua kejadian dalam ruang sampel S. Jika A dan B
adalah dua kejadian yang saling lepas, peluang gabungan dua kejadian itu
adalah
n( A ∪ B)
P( A ∪B ) = P(A) + P(B) atau P( A ∪ B ) =
n(S)
Contoh 1:
Pada pelantunan dua buah dadu (dadu merah dan dadu putih), tentukan peluang
munculnya dadu berjumlah 4 atau dadu berjumlah 10!
Jawab:
Perhatikan tabel berikut:
Dadu
putih
Dadu 1 2 3 4 5 6
merah
1 (1,1,) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,3) (6,3) (6 ,4) (6,5) (6,6)
Diketahui n(S) = 36
Misalkan A= kejadian munculnya mata dadu yang berjumlah 4
Misalkan B= kejadian munculnya mata dadu yang berjumlah 10
Cara I:
A = {(1,3), (2,2), (3,1)}, maka n(A) = 3
n(A) 3 1
Jadi, P ( A )= = =
n ( S ) 36 12
B = {(4,6), (5,5), (6,4)}, maka n(A) = 3
n (B) 3 1
Jadi, P ( B )= = =
n ( S ) 36 12
Kejadian kedua mata dadu berjumlah 4, maka tidak mungkin sekaligus berjumlah 10.
Sehingga A ∩ B=∅, berarti A dan B adalah kejadian yang saling lepas.
Jadi peluang A atau B adalah
1 1 2 1
P ( A ∪ B ) =P ( A )+ P ( B )= + = =
12 12 12 6
Cara II:
A = {(1,3), (2,2), (3,1)}
B = {(4,6), (5,5), (6,4)}
A ∪ B = {(1,3), (2,2), (3,1), (4,6), (5,5), (6,4)} , n( A ∪B ) = 6
n( A ∪ B) 6 1
P( A ∪B ) = = = .
n(S) 36 6
1
Jadi, peluang munculnya dadu berjumlah 4 atau dadu berjumlah 10 adalah .
6
2. Peluang Kejadian Saling Bebas
Dua kejadian dikatakan saling bebas jika kejadian yang satu tidak
mempengaruhi kejadian yang lain. Misalnya A dan B adalah kejadian pada ruang
sampel S. Jika A dan B adalah kejadian yang saling bebas, maka peluang
kejadian ”A dan B” adalah:
P( A∩B )=P( A )×P(B )
Jika tidak berlaku seperti di atas maka kedua kejadian tersebut tidak saling bebas.
Contoh 2:
Pada pelantunan sebuah dadu, tentukan peluang munculnya mata dadu 3 pada
pelantunan pertama dan mata dadu 5 pada pelantunan kedua?
Penyelesaian:
Misalkan A = kejadian munculnya mata dadu 3 pada pelantunan pertama,
n(A) 1
n(A)=1 maka P ( A )= =
n( S ) 6
Misalkan B = kejadian munculnya mata dadu 5 pada pelantunan kedua,
n (B) 1
n(B)=1 maka P ( B )= =
n( S) 6
Karena kejadian munculnya mata dadu 3 pada pelantunan pertama dan munculnya mata
dadu 5 pada pelantunan kedua tidak saling mempengaruhi kejadian satu sama lainnya,
maka kejadian itu saling bebas.
Jadi, peluang A dan B adalah
1 1 1
P ( A ∩ B )= . =
6 6 36
Peluang Kejadian Bersyarat
Peluang munculnya kejadian B dengan syarat kejadian A telah muncul, ditentukan
dengan rumus:
P( A ∩B)
P ( B| A )= atau P( A ∩ B)=P( A) ∙ P ( B| A ), dengan P(A) ≠ 0
P (A)
Peluang munculnya kejadian A dengan syarat kejadian B telah muncul, ditentukan
dengan rumus:
P( A ∩B)
P ( A|B )= atau P( A ∩ B)=P(B)∙ P ( A|B ), dengan P(B) ≠ 0
P( B)
Contoh 1:
Sebuah dadu bermata enam dilantunkan sekali. Berapa peluang muncul angka prima
jika telah muncul angka genap?
Jawab:
n(S) = 6
A = kejadian muncul angka prima
3 1
=
A = {2,3,5} → n(A) = 3, P(A) = 6 2
B = kejadian muncul angka genap
3 1
=
B = {2,4,6} → n(B) = 3, P(B) = 6 2
1
A ∩ B= {2 } A∩B A∩B
→ n( ) = 1, P( )= 6
1
P( A ∩B) 6 1
Jadi, P ( A|B )= = = .
P(A ) 1 3
2
Contoh 2:
Sebuah kotak berisi 6 kelereng merah dan 4 kelereng putih. Dari dalam kotak diambil
dua kelereng satu persatu tanpa pengembalian kelereng yang telah diambil. Berapa
peluang terambilnnya kelereng merah pada pengambilan pertama dan kelereng putih
pada pengambilan kedua?
Jawab:
Misal A menyatakan terambilnya kelereng merah pada pengambilan pertama dan B
menyatakan terambilnya kelereng putih pada pengambilan kedua maka B|A menyatakan
terambilnya kelereng putih pada pengambilan kedua setelah terambilnya kelereng
6 4
P( A )= P(B|A )=
merah pada pengambilan pertama. 10 dan 9 (ruang sampel berubah
karena satu kelereng telah terambil pada kejadian A).
6 4 24 4
P ( A ∩ B )=P ( A ) ∙ P ( B| A )= ∙ = = .
10 9 90 15
Jadi, peluang terambilnnya kelereng merah pada pengambilan pertama dan kelereng
4
putih pada pengambilan kedua adalah 15 .
Cara lain:
Permasalahan pada contoh 2 juga dapat diselesaikan dengan diagram pohon. Misal m =
kejadian terambilnya kelereng merah dan p = kejadian terambilnya kelereng putih.
Pengambilan I Pengambilan II
5 m (m, m)
6
m
9
10
4 p (m, p)
4 6 9 m (p, m)
10 p
9
p (p, p)
3
9
Jadi peluang terambilnnya kelereng merah pada pengambilan pertama dan kelereng
6 4 24 4
putih pada pengambilan kedua adalah ∙ = = .
10 9 90 15
Langkah ketiga, diskusikan dengan teman sebangkumu cara apa yang akan kalian gunakan
untuk menyelesaikan masalah di atas. Buatlah kemungkinan susunan pada kolom berikut
Permasalahan :
1. 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = ....!
2. 4! + 3! = ...
3. 6 × 5 × 4 = ... !
6!
4. = ....
3!
Petunjuk kegiatan : Amati dan cermati permasalahan di atas kemudian diskusikan dengan
kelompokmu.
Kegiatan 1
Ketua kelas?
Dari 4 anak (Ani, Budi, Caca, dan Dedi) akan dipilih
Wakil ketua?
seorang ketua dan wakil ketua. Ada berapa cara untuk
membentuk pasangan ketua dan wakil ketua?
Petunjuk kegiatan : Amati dan cermati permasalahan di atas kemudian diskusikan dengan
kelompokmu.
Langkah pertama, kumpulkan informasi yang kalian butuhkan berdasarkan permasalahan di atas.
Diketahui :
Langkah ketiga, diskusikan dengan teman sebangkumu cara apa yang akan kalian gunakan untuk
menyelesaikan masalah di atas. Buatlah kemungkinan susunan pada kolom berikut
Permasalah di atas merupakan contoh masalah permutasi k objek dari n objek yang
berbeda
Simpulan: ..........................................................
Kegiatan 2
Maraknya penjualan melalui media online, membuat para pemilik akun berlomba-lomba untuk
mendesain website mereka dengan tampilan semenarik mungkin. Salah satunya adalah dengan
mengelompokkan barang – barang berdasarkan harga,
merek, maupun jenisnya. Hal ini akan memudahkan
pembeli untuk melihat barang yang akan dibeli. Selain
itu, pemilik akun juga dapat melihat banyaknya susunan
barang yang mungkin terjual meskipun tidak semua
barang yang ditawarkan berbeda.
Ani akan menjual 2 jam merek Alfa, 1 jam merek
Casio, dan 1 jam tangan merek Fossil. Ani dapat
menentukan banyaknya susunan 4 jam tangan yang
mungkin terjual dari kedua merek tersebut. Apakah
caranya dengan kaidah perkalian atau pengisian tempat
yang sudah kita pelajari sebelumnya?
Petunjuk kegiatan : Amati dan cermati permasalahan di atas kemudian diskusikan dengan
kelompokmu.
Langkah pertama, kumpulkan informasi yang kalian butuhkan berdasarkan permasalahan di atas.
Diketahui :
Langkah ketiga, diskusikan dengan teman sebangkumu cara apa yang akan kalian gunakan untuk
menyelesaikan masalah di atas. Buatlah kemungkinan susunan pada kolom berikut
Permasalah di atas merupakan contoh masalah permutasi yang tidak semua objeknya berbeda
atau dengan kata lain memiliki beberapa objek yang sama.
Simpulan: ..........................................................
Kegiatan 3
Bu Ani seorang pengrajin gelang manik-manik akan membuat jenis gelang baru. Bu
Ani baru saja membeli bahan baku untuk pembuatan gelang tersebut. Bahan baku tersebut
terdiri dari tali karet dengan panjang 3 meter dan manik-manik berwarna biru, kuning, ungu,
merah muda, dan orange. Bu Ani akan membuat 12 gelang dengan susunan berbeda (tidak
ada gelang dengan susunan sama) dari kelima warna manik-manik yang tersedia. Berapa
panjang gelang yang dapat dibuat Bu Ani? Ilustrasikan susunan gelang-gelang yang dapat
dibuat.
Langkah ketiga, diskusikan dengan teman sebangkumu cara apa yang akan kalian gunakan untuk
menyelesaikan masalah di atas. Buatlah kemungkinan susunan pada kolom berikut
Permasalah di atas merupakan contoh masalah permutasi k objek dari n objek yang
berbeda
Simpulan: ..........................................................
LEMBAR
AKTIVIT
AS
SISWA
MATERI
PELUAN
G
LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN 1
Nama Sekolah : SMK Kesehatan Bali Medika Denpasar
Waktu : 45 Menit
Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui diskusi secara kooperatif dan latihan soal, peserta didik dapat menentukan ruang
sampel dari suatu percobaan.
2. Melalui diskusi secara kooperatif dan latihan soal, peserta didik dapat menentukan peluang
suatu kejadian.
Petunjuk :
Istilah:
Percobaan adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh hasil tertentu.
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan.
Bayu dan Yuda sedang bermain tos uang. Bayu mengetos 2 keping mata uang
lima ratus rupiah secara bersama-sama. Yuda menebak yang muncul adalah
sisi Angka pada kedua mata uang. Tentukan peluang tebakan Yuda benar!
Pemecahan Masalah:
Sekarang, coba pecahkanlah permasalahan berikut berdasarkan langkah-
langkah yang telah kamu temukan sebelumnya!
Permasalahan II:
SIMPULAN
Waktu : 45 Menit
Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui diskusi secara kooperatif dan latihan soal, peserta didik dapat menghitung frekuensi
harapan suatu kejadian.
2. Melalui diskusi secara kooperatif dan latihan soal, peserta didik dapat menerapkan konsep
peluang dalam memecahkan masalah.
Petunjuk :
Permasalahan I:
Pemecahan Masalah:
Sekarang coba pecahkanlah permasalahan berikut dengan langkah-langkah
yang telah kamu temukan sebelumnya!
Permasalahan III:
Bayu mengetos 2 keping mata uang lima ratus rupiah secara bersama-sama.
Percobaan ini dilakukan sebanyak 240 kali. Tentukan frekuensi harapan
Pemecahan Masalah: (berikanlah penyelesaian yang rinci dan beragam)
munculnya sisi Gambar pada kedua mata uang!
SIMPULAN
Buatlah simpulannya!
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Definisi:
Dalam suatu percobaan, jika hadiah yang mungkin diberikan adalah ………….
dengan setiap nilai peluang adalah …………. maka rata-rata hadiah yang diberikan
adalah ………….………….
LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN 3
Waktu : 45 Menit
Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui diskusi secara kooperatif dan latihan soal, peserta didik dapat menentukan peluang
komplemen suatu kejadian.
Petunjuk :
Permasalahan I:
Bayu dan Yuda sedang bermain tos uang. Bayu mengetos 3 keping
mata uang logam sekaligus. Yuda menebak yang muncul adalah paling
sedikit satu sisi Angka. Berapa peluang tebakan Yuda benar?
Pemecahan Masalah:
Sekarang, coba pecahkanlah permasalahan berikut berdasarkan langkah-
langkah yang telah kamu temukan sebelumnya!
Permasalahan III:
dilambangkan dengan…………….
Waktu : 45 Menit
Tujuan Pembelajaran:
3. Melalui diskusi secara kooperatif dan latihan soal, peserta didik dapat menentukan peluang
kejadian saling lepas.
4. Melalui diskusi secara kooperatif dan latihan soal, peserta didik dapat menentukan peluang
kejadian saling bebas.
Petunjuk :
Permasalahan I:
Pemecahan Masalah:
Dari rumus yang kalian sudah dapatkan, bagaimana jika A ∩ B=∅maka n( A ∩ B) = …
Oleh karena itu, jika A dan B adalah kejadian saling……………., sehingga peluang
kejadian A atau B dapat dicari dengan rumus
………………………..
Permasalahan II:
Pemecahan Masalah:
Permasalahan III:
beragam)
Buatlah simpulannya!
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
LEMBAR AKTIVITAS SISWA PERTEMUAN 5
Waktu : 45 Menit
Tujuan Pembelajaran:
2. Melalui diskusi secara kooperatif dan latihan soal, peserta didik dapat menentukan peluang
kejadian bersyarat..
Petunjuk :
Permasalahan I:
Pemecahan Masalah:
Jika dimisalkan A adalah kejadian terambilnya kelereng hijau pada pengambilan
pertama, B|A adalah kejadian terambilnya kelereng hijau pada pengambilan kedua
setelah terambil kelereng merah pada pengambilan pertama maka peluang terambil
keduanya kelereng merah (AB) dapat dicari dengan rumus
Gambar 2. Dadu
Video pembelajaran ini berdasarkan pada RPP 1 Pertemuan 2 tentang Permutasi dapat
diakses melalui youtube dengan tautan berikut
https://www.youtube.com/watch?v=kJ181K9boW0&feature=youtu.be
a. Apakah sintak model kooperatif Jigsaw dalam video tersebut sesuai dengan catatan
sintak model pembelajaran kooperatif Jigsaw Anda?
Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, diperoleh tahapan pembelajaran yang
dilakukan guru pada video tersebut sudah menunjukkan sintak dari model pembelajaran
kooperatif Jigsaw namun belum semua. Terlihat pada video kelas yang diajar adalah kelas
homogen. Guru pada video juga kadang kurang memfasilitasi siswa untuk mengingat kembali
dan memancing keterlibatan siswa secara utuh. Tapi secara umum, pembelajaran pada video
sudah cukup melibatkan siswa. Materi yang dibahas adalah Sistem Persamaan Linier Dua
Variabel. Berikut ini saya jabarkan perbandingan sintak yang terdapat pada modul dengan sintak
yang terlihat di video.
Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Sintak Model Pembelajaran Kooperatif
Jigsaw pada Modul Jigsaw pada Video
1) Pemberiaan materi yang sudah dipecah 1) Terlihat dalam video guru sudah
berikut lembar kerja ahli (expert sheet) memberikan materi yang sudah dipecah
kepada kelompok asal (home team). berikut lembar kerja ahli (expert sheet)
kepada kelompok asal (home team).
2) Diskusi kelompok ahli (expert team) yang 2) Terlihat dalam video terjadi diskusi
terdiri dari gabungan anggota-anggota kelompok ahli (expert team) yang terdiri dari
kelompok asli dengan materi yang sama gabungan anggota-anggota kelompok asli
mendalami materi tersebut. dengan materi yang sama mendalami materi
tersebut. Guru juga memberikan nomor
dengan warna yang berbeda dan dipakai
siswa di kepala.
3) Diskusi kelompok asli (home team) di 3) Terlihat dalam video siswa kembali
mana setiap anggota menjelaskan materi berdiskusi ke kelompok asal (home team) di
masing-masing kepada anggota lain dalam mana setiap anggota menjelaskan materi
kelompoknya. masing-masing kepada anggota lain dalam
kelompoknya. Guru juga membantu siswa
yang masih memiliki permasalahan. Guru
kemudian meminta siswa untuk
menyampaikan hasil diskusi dan menuliskan
hasilnya di papan tulis. Terlihat pada video
siswa sudah berani dan percaya diri dalam
mengkomunikasikan hasil diskusi mereka.
4) Mengerjakan kuis dengan bahan semua
materi yang dipelajari. 4) Dalam video tidak terlihat tahap ini.
Terlihat dalam video siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif Jigsaw karena siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan
pendapat, mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan komunikasi
siswa. Pada video guru masih menuliskan langkah-langkah penyelesaian persamaan linier satu
variabel di awal kegiatan, begitu pula saat di dalam kegiatan inti. Sebaiknya guru memberikan
pertanyaan pancingan terlebih dahulu agar siswa mengingat kembali materi sebelumnya, hindari
guru langsung menjawab dan menuliskan langsung langkah-langkahnya agar siswa lebih aktif
dan pengetahuan siswa yang sebelumnya bisa direcall.
Saat guru memberikan pertanyaan pada siswa, cara siswa menjawab masih serentak.
Sebaiknya guru meminta siswa agar menunjuk tangan dan menjawab dengan jelas kemudian
siswa yang lain mendengar dan memberikan tambahan jika perlu.
b. Menurut pengamatan Anda, apakah para siswa lebih senang dan antusias mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran tersebut? Mengapa?
Menurut pendapat saya, siswa lebih senang dan antusias mengikuti pembelajaran dengan
model pembelajaran kooperatif Jigsaw karena siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk
mengemukakan pendapat , dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan
keterampilan berkomunikasi anggota kelompok. Anggota kelompok bertanggung jawab atas
keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang diperlajari, serta dapat
menyampaikannya kepada anggota kelompok. Untuk itu masing-masing kelompok ahli aktif
menggali informasi agar mereka bisa menyampaikan dengan baik kepada teman di kelompok
asal. Semua anggota dalam kelompok harus bisa menguasai materi. Selain itu, siswa akan
semakin antusias dalam memecahkan masalah agar menjadi kelompok terbaik.
c. Hasil-hasil belajar apa saja yang dapat dicapai oleh siswa ketika mereka terlibat aktif
dalam pembelajaran dengan model pembelajaran (Jigsaw) tersebut?
Hasil yang dapat dicapai oleh siswa ketika mereka terlibat aktif dalam pembelajaran
dengan model pembelajaran Jigsaw adalah sebagai berikut.
1. Memungkinkan kemampuan siswa untuk mengembangkan kreativitas, mengungkapkan
ide atau gagasan, dan daya pemecahan masalah tanpa takut membuat salah.
2. Meningkatkan hubungan sosial antara guru dan murid sehingga pembelajaran dapat
berjalan secara seimbang dan memungkinkan suasana belajar menjadi sangat akrab.
3. Siswa lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat karena siswa diberikan kesempatan
untuk berdiskusi dan menjelaskan materi pada masing-masing kelompok.
4. Mampu memadukan berbagai pendekatan belajar, yaitu pendekatan kelas, kelompok, dan
individual.
5. Siswa lebih memahami materi yang diberikan karena dipelajari lebih dalam dan sederhana
dengan anggota kelompoknya.
6. Siswa merasa senang karena dapat mengajarkan materi yang sedang dipelajari kepada
teman kelompok belajarnya.
7. Siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam kelompok
4. Buatlah bahan ajar hand-out (HO) dan Power Point (PPt) sebagai bahan ajar
terutama bagi siswa-siswa Anda. Gunakan produk bahan ajar tersebut dalam
pembelajaran Anda, dan deskripsikan bagaimana keterlibatan dan antusiasme siswa
dalam mengikuti pelajaran dibanding ketika siswa tidak menerima bahan ajar dari
Anda (konvensional).
Bahan ajar handout yang saya buat dapat dilihat pada halaman 64 dan power point
pada halaman 100. Hand-out merupakan bahan pembelajaran yang dibuat secara ringkas
bersumber dari beberapa literatur yang relevan dengan kompetensi dasar dan materi pokok
yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Hand-out memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a) membantu siswa agar tidak perlu mencatat b) sebagai pendamping penjelasan c) Sebagai
bahan rujukan siswa d) memotivasi siswa agar lebih giat belajar e) pengingat pokok-pokok
materi yang diajarkan, dan f) memberi umpan balik.
Software PowerPoint Presentation merupakan salah satu bahan ajar untuk dapat
menampilkan sebuah presentasi dengan berbagai ilustrasi, gambar, teks, audio, dan video.
Menggunakan software ini seorang guru dapat merancang pembelajaran yang menarik.
PowerPoint mudah dibuat dengan memasukkan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam
bahan ajar.
Pengembangan PowerPoint dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu: 1) identifikasi
tujuan pembelajaran, 2) analisis kebutuhan dan karakteristik pengguna (3) membuat desain
outline PowerPoint, 4) menuangkan desain kedalam Powerpoint, 5) menambahkan multimedia
seperti clip art, picture, image, background dan kebutuhan materi lainnya, serta 6) evaluasi
kembali PowerPoint sehingga menjadi bahan ajar yang sesuai tujuan pembelajaran.
Dibandingankan dengan pembelajaran yang tidak menerima bahan ajar handout (HO)
dan power point (PPt) , memberikan HO dan PPt pada siswa, pembelajaran menjadi lebih
lancar dan siswa lebih aktif terlibat. Penggunaan HO dan PPt dalam proses pembelajaran, saya
tambahkan dengan media lain yang dapat mendukung sehingga hasil pembelajaran yang lebih
optimal. Pemberian HO dan PPt untuk siswa dapat memotivasi siswa agar lebih giat belajar
dan sebagai pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan. Hal ini berdampak pula pada
keterlibatan dan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran.