Anda di halaman 1dari 82

Rumah Sakit

TINDAKAN ANASTESI DAN OPERASI CITO


Bhayangkara
Tk. III Polda
Jambi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Tindakan pembedahan yang harus dilakukan segera.

Menyelamatkan jiwa pasien.


TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

Kriteria Pelaksanaan
1. Apabila pasien datang di jam kerja Perawat ruangan memberitahu ke
petugas kamar operasi bahwa ada pasien yg akan di lakukan
tindakan operasi cyto
2. Apabila pasien datang di luar jam kerja perawat ruangan langsung
PROSEDUR
menghubungi dokter anastesi dan tim kamar operasi bahwa ada
pasien yang memerlukan tindakan pembedahan segera (cyto)
3. Petugas kamar operasi menyiapkan kamar operasi dan peralatan
yang diperlukan untuk tindakan pembedahan tersebut.
4. Menghubungi perawat ruangan untuk mengantar pasien kekamar
operasi.
5. Mempersiapkan pasien untuk menjalani tindakan pembedahan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan

Perawatan, Kamar operasi


UNIT TERKAIT

1
Rumah Sakit
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PERALATAN DI
Bhayangkara Tk. III
KAMAR OPERASI
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
Suatu tindakan untuk memelihara dan memperbaiki peralatan di
PENGERTIAN
kamar operasi.

1. Supaya peralatan tetap baik


TUJUAN 2. Untuk memperbaiki peralatan yang kurang baik/ rusak.

Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan


KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

1. Setiap menyiapkan operasi dan selesai operasi semua alat-alat


harus diperiksa
2. Alat-alat untuk operasi sesudah dibersihkan dan dikeringkan diberi
PROSEDUR minyak agar tetap baik.

UNIT TERKAIT Instalasi kamar operasi

2
Rumah Sakit
Bhayangkara ALAT PEMBUKA GIPS
Tk. III Polda
Jambi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Alat elektronik yang digunakan untuk membuka gips.

Sebagai acuan untuk menggunakan alat pembuka gips


TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

1. Sambungkan steker pada stop kontak dengan tegangan 220 volt.


2. Tekan tombol on untuk menghidupkan gergaji.
3. Gunakan dengan menekan ke atas dan ke bawah pada
permukaan gips.
PROSEDUR 4. Setelah selesai matikan mesin.
5. Buka gips dengan pembuka gips.
6. Gunting kapas bagian dalam dengan gunting gips.
7. Lepaskan gips.
8. Bersihkan bagian tubuh yang digips dengan lap basah dan lap
kering.
9. Bersihkan alat dan kembalikan ke tempatnya

UNIT TERKAIT Perawatan, Kamar operasi

3
Rumah Sakit
Bhayangkara BONE DRILL LISTRIK
Tk. III Polda
Jambi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Untuk mengebor tulang pada kasus bedah ortopedi dalam
pemasangan plate dan screw.
TUJUAN Alat elektronik yang digunakan pada kasus bedah ortoped
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Pelayanan Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda
Jambi
1. Siapkan sambungan kabel, sambungkan steker pada stop kontak
dengan tegangan 220 volt.
2. Pasang ujung drill pada bone drill listrik.
3. Sambungkan kabel pad bone drill listrik.
4. Tekan tombol on untuk menghidupkan, lepas tombol untuk
PROSEDUR mematikan.
5. Setelah pemakaian cabut steker dari stop kontak.
6. Lepas ujung drill dan kabel dari bone drill listrik.
7. Bone drill listrik dibersihkan dengan alkohol.
8. Beri minyak ( pada bagian ujung drill ).
9. Disterilkan dengan formalin tablet

4
UNIT TERKAIT
Perawatan, Kamar operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara PELAKSANAAN TINDAKAN OPERASI
Tk. III Polda
Jambi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Tata cara pelaksanaan operasi pasien oleh staf kamar operasi.

Pelaksanaan tindakan operasi dilakukan sesuai prosedur.


TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

1. Petugas operasi mempersiapkan peralatan, bahan, dan obat-


obatan yang diperlukan untuk operasi sesuai SPO terkait.
2. Petugas anastesi mempersiapkan peralatan dan obat-obatan
anastesi serta melakukan tindakan anesthesi yang diperlukan
sesuai SPO terkait.
3. Perawat sirkulasi menerima rekam medis dan data administrasi
PROSEDUR lisan dan tulisan dari petugas pengantar pasien dan memasang
foto rontgen pada lampu baca di masing-masing ruang operasi.
4. Petugas kamar operasi melakukan tindakan hand scrubbing,
gowning, dan handgloving sesuai SPO yang terkait.
5. Petugas operasi melakukan verivikasi pre operastif sesuai SPO
yang terkait.
6. Dokter operator dan petugas operasi melakukan tindakan
operasi sesuai indikasi.

5
UNIT TERKAIT
Perawatan, Kamar operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara PELAKSANAAN TINDAKAN OPERASI
Tk. III Polda
Jambi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Tata cara pelaksanaan operasi pasien oleh staf kamar operasi

Pelaksanaan tindakan operasi dilakukan sesuai prosedur.


TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Petugas operasi mempersiapkan peralatan, bahan, dan obat-


obatan yang diperlukan untuk operasi sesuai SPO terkait.
2. Petugas anastesi mempersiapkan peralatan dan obat-obatan
anastesi serta melakukan tindakan anesthesi yang diperlukan
sesuai SPO terkait.
3. Perawat sirkulasi menerima rekam medis dan data dministrasi
lisan dan tulisan dari petugas pengantar pasien dan memasang
foto rontgen pada lampu baca di masing-masing ruang operasi.
4. Petugas kamar operasi melakukan tindakan hand scrubbing,
gowning, dan handgloving sesuai SPO yang terkait.
5. Petugas operasi melakukan verivikasi pre operastif sesuai SPO yg
terkait.

6
6. Dokter operator dan petugas operasi melakukan tindakan
operasi sesuai indikasi.
7. Bila diambil jaringan atau cairan tubuh pasien untuk
pemeriksaan laboratorium/ PA, wadah diberi identitas pasien
meliputi nama, umur, no. RM, tanggal pengambilan dan disertai
berita acara serah terima spesimen.
8. Setelah operasi selesai petugas operasi membuat laporan
operasi, petugas anastesi membuat laporan anastesi, dan
perawat
sirkulasi mendata alkes dan obat-obatan habis pakai serta
mengumpulkan ketiga dokumen tersebut dalam rekam medis
pasien.
9. Pasien dipersiapkan untuk menjalani observasi dan perawatan di
ruang pemulihan.
10. Setelah kondisi pasien dinyatakan oleh dokter operator dan
dokter anastesi memungkinkan untuk dipindahkan ke bangsal,
petugas kamar operasi menghubungi bangsal terkait untuk
menjemput pasien.
11. Dilakukan serah terima pasien dari petugas kamar operasi ke
petugas ruang atau bangsal sesuai SPO terkait.

7
UNIT TERKAIT
Perawatan, Kamar operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara PENANDAAN AREA OPERASI
Tk. III Polda
Jambi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Suatu tindakan penandaan area operasi oleh dokter operator bedah
sebelum prosedur operasi dilakukan
Untuk mencegah terjadinya kesalahan lokasi pembedahan
TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

1. Beri salam pada pasien “Selamat pagi/siang/malam…………”


2. Perkenalkan identitas diri “ Saya, dr………., dokter bedah…..,
saya
yang akan melakukan tindakan pembedahan pada Bpk/Ibu?....”
3. Konfirmasi Identitas
4. Pastikan bahwa pasien sadar, bila kesadaran menurun libatkan
PROSEDUR keluarga
5. Jelaskan prosedur penandaan area operasi “Saya
dr………….akan
memberi tanda pada area dimana akan dilakukan tindakan pembedahan,
dengan maksud dan tujuan…………….”
6. Lakukan penandaan area operasi dengan tanda lingkaran (o)
7. Dokumentasikan pada formulir penandaan area operasi di rekam
medis pasien

8
UNIT TERKAIT
Perawatan, Kamar operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. VERIFIKASI OPERATIF
III Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
Suatu langkah penting yang dilakukan untuk memastikan bahwa operasi
PENGERTIAN
dilakukan pada orang yang benar, lokasi yang benar dan dilakukan
dengan prosedur yang benar.
 Memastikani lokasi, prosedur, dan pasien yang benar;
 Memastikan bahwa semua dokumen, foto (imaging), hasil
 pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan
TUJUAN
dipampang;
 Lakukan peninjauan ketersediaan setiap peralatan khusus
dan/atau implant-implant yang dibutuhkan.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi
KEBIJAKAN Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Sign in
a. Perawat mengevaluasi kembali rekam medis pasien yang
bersangkutan dan berkaitan dengan identitas.
b. Perawat memeriksa kembali dokumen termasuk surat
persetujuan pembedahan atau informed concent.
c. Perawat mengukuran vital sign terakhir.
d. Perawat memeriksa riwayat alergi.
e. Dokter anesthesia menjelaskan tentang prosedur
pembiusan.
f. Dokter anesthesia mengantisipasi resiko kehilangan darah
saat pembedahan, resiko gangguan pada jalan nafas dan
keamanan prosedur anesthesi yang akan dikerjakan.
g. Dokter bedah mengkonfirmasi lokasi pada tubuh yang akan

9
dimanipulasi oleh pembedahan, di bagian mana, kiri atau
kanan, depan atau belakang.

2. Time Out
a. Dokter bedah meninjau kembali lokasi insisi pada
tubuh pasien.
b. Perawat melaporkan kesiapan alat / instrument.
c. Perawat melaporkan keadaan sterilitas alat dan
termasuk perhitungan jumlah kasa.
d. Dokter anesthesia menyampaikan mengenai obat
antibiotika profilaksis yang telah diberikan beserta hasil
pemeriksaan penunjang.
e. Dokter anesthesia menyampaikan tentang
kemungkinan resiko pembiusan selama berlangsungnya
operasi.

3. Sign Out
a. Dokter bedah mendokumentasikan prosedur yang telah
dilakukan sebelumnya.
b. Perawat menghitung jumlah instrumen, jarum dan kasa
secara benar –jika digunakan selama operasi.
c. Perawat melaporkan jika ada permasalahan pada alat
atau bahan habis pakai lainnya.
d. Perawat memberikan label sesuai identitas pasien pada
jaringan yang telah diangkat dari tubuh pasien.
e. Dokter bedah sebagai operator beserta dokter anesthesi
menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan pada
masa pemulihan pasien dan perawatan pasca operasi
selanjutnya.

UNIT TERKAIT
Perawatan, Kamar operasi

10
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. SERAH TERIMA PASIEN
III Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat
ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.
Untuk mengetahui kelengkapan operasi meliputi : inform consent
TUJUAN pembedahan, anestesi, pembiayaan, assemen bedah dan assmen
anestesi.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

1. Persiapkan pasien calon operasi sesuai dengan instruksi dokter.


2. Persiapkan semua status pasien termasuk informed consent untuk
dibawa bersama pasien ke ruang operasi.
3. Sertakan perlengkapan penunjang operasi misalnya : persediaan
obat-obatan atau persediaan darah yang diperlukan saat operasi.
4. Pasien dipanggil ke kamar operasi 45 menit sebelum operasi
PROSEDUR dilakukan.
5. Serah terima pasien antara perawat ruangan dan perawat kamar
operasi dilakukan di ruang premedikasi.
6. Periksa kelengkapan serah terima, profilaksis, sediaan darah bila
ada.

11
Instalasi Kamar Operasi.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan.
Instalasi Rawat Inap.

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. PENDAFTARAN PASIEN OPERASI ELEKTIF
III Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Tata cara pendaftaran pasien operasi elektif dari ruangan ke instalasi
kamar operasi sehari sebelum operasi dilakukan.
1. Untuk menyiapkan atau menyusun jadwal operasi elektif yang
akan dilksanakan dan penggunaan kamar operasi serta kesiapan
TUJUAN alat.
2. Menyiapkan kelengkapan pasien operasi antara lain status pasien,
inform consent, laborat.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Konsulkan pasien rencana operasi ke d r. operator bedah dan


ke
dr. Sp.An untuk pemeriksaan lebih lanjut dan menentukan
jadwal operasi.
2. Pastikan kelengkapan status pasien sebelum mendaftarkan
pasien ke kamar operasi antara lain : informed consent,
persetujuan biaya, kelengkapan hasil pemeriksaan laboratorium
dan penunjang..
3. Hubungi perawat kamar operasi untuk mendaftarkan jadwal
operasi yang sudah ditentukan.

12
UNIT TERKAIT
Perawatan, Kamar operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk.
III Polda Jambi

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. PENDAFTARAN PASIEN OPERASI ELEKTIF
III Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Tata cara pendaftaran pasien operasi elektif dari ruangan ke instalasi
kamar operasi sehari sebelum operasi dilakukan.
TUJUAN 1. Untuk menyiapkan atau menyusun jadwal operasi elektif yang
akan dilksanakan dan penggunaan kamar operasi serta kesiapan
alat.

13
2. Menyiapkan kelengkapan pasien operasi antara lain status pasien,
inform consent, laborat.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

1. Konsulkan pasien rencana operasi ke d r. operator bedah dan ke


dr. Sp.An untuk pemeriksaan lebih lanjut dan menentukan
jadwal operasi.
2. Pastikan kelengkapan status pasien sebelum mendaftarkan
pasien ke kamar operasi antara lain : informed consent,
PROSEDUR persetujuan biaya, kelengkapan hasil pemeriksaan laboratorium
dan penunjang..
3. Hubungi perawat kamar operasi untuk mendaftarkan jadwal
operasi yang sudah ditentukan.

Instalasi Kamar Operasi.


UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan.
Instalasi Rawat Inap.
Instalasi Gawat Darurat.

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PENDAFTARAN PASIEN OPERASI CITO
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
Pendaftaran pasien operasi cito (yang harus segera dilakukan ) dari
PENGERTIAN
ruangan atau dari UGD ke instalasi kamar operasi sesaat sebelum
operasi dilakukan.
Persiapan kamar operasi dan peralatan yang akan digunakan.
TUJUAN

14
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

1. Pastikan kelengkapan status pasien, gelang identitas, informed


consent, persetujuan biaya. memastikan kelengkapan status pasien
antara lain : inform consent, persetujuan biaya.

PROSEDUR 2. Hubungi dr. operator bedah dan dr. Sp.An untuk memastikan
jadwal operasi.
3. Hubungi perawat kamar operasi bila sudah ada kepastian jadwal
operasi.

Instalasi Kamar Operasi.


UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan.
Instalasi Rawat Inap.
Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III TRANSPORT PASIEN
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Tata cara transport pasien yang akan dan telah dioperasi oleh perawat
ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.
TUJUAN – Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan operasi oleh
petugas ruangan dan kamar operasi agar pelaksanaan operasi bisa

15
berhasil dengan baik dan mengutamakan keselamatan pasien.
– Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan persiapan khusus
lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan operasi
tersebut.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Pasien diantarkan ke Ruang operasi oleh paramedik ruangan


rawat inap Tergantung kondisi pasien, pasien dapat diantar
dengan membawa bed atau dengan kursi roda.
2 Dilakukan serah terima berita acara tindakan operasi antara
paramedik ruangan dengan petugas OK, beserta status pasien
dan obat-obatan yang diperlukan.
3 Petugas OK memeriksa kembali kelengkapan administrasi dan
identitas pasien.
4 Setelah dinilai lengkap, pasien dibawa ke koridor transport
pasien untuk kemudian dipindahkan ke brankar OK.
5 Lakukan pemindahan senyaman mungkin.
6 Setelah pasien diatas brankar, posisikan senyaman mungkin, bed
pasien dikeluarkan.
7 Pasien dibawa ke koridor ruang recovery.
8 Ganti semua pakaian dengan duk bersih, lepaskan semua
perhiasan, beri penutup kepala, lakukan senyaman mungkin
sesuai tata krama. Tenangkan pasien.
9 Setelah selesai, pasien ditransport ke ruang operasi, pindahkan
pasien ke meja operasi senyaman mungkin.
10 Posisikan senyaman mungkin.
11 Semua suportif diperiksa kelancarannya : IV line, urine catheter,
O2, Pasang manset Tekanan darah, pasang pulse oxymetri,
nyalakan pulse oksimeter/ECG Monitor sesuai kebutuhan
masing-masing pasien.

16
UNIT TERKAIT
Perawatan, Kamar operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III TIME OUT
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Tata cara pelaksanaan time out oleh petugas kamar operasi.

TUJUAN 1. Untuk melakukan konfirmasi terhadap kebenaran identitas pasien.


2. Untuk mengetahui kesiapan tim operasi ( dokter anestesi, dokter
bedah, asisten anestesi, dan tim operasi).
3. Untuk mengetahui kesiapan dan melakukan konfirmasi alat-alat

17
yang digunakan oleh anestesi dan perawat bedah.

Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan


KEBIJAKAN
Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.
1. Setelah tim operasi siap, maka dilakukan time out.
2. Time out dipimpin oleh sirkuler.
3. Perawat sekuler membacakan lembar time out.
PROSEDUR 4. Perawat sekuler membacakan sign in setelah dokter anestesi
datang.
5. Setelah pasein di bius dan dilakukan diinfeksi dan drapping
perawat sirkuler memimpin time out.
6. Saat menutup kulit, perawat sirkuler memimpin sign out.

UNIT TERKAIT
Perawatan, Kamar operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PEMBERSIHAN AREA OPERASI
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Pembersihan area operasi dilakukan untuk membersihkan area operasi
dengan menggunakan salvon 4%.
Untuk membersihkan area insisi dari kuman dan bakteri yang
TUJUAN menempel.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

18
1. Bersihkan area operasi setelah pasien dalam pengaruh obat bius.

2. Bersihkan area operasi dengan menggunakan cairan savlon 4 %.

3. Bersihkan dengan cara melingkar dari dalam ke luar.

PROSEDUR 4. Tunggu 1 menit sehingga lemak-lemak dan kotoran dapat lepas.

5. Lalu bersihkan dengan menggunakan gauze bersih untuk

menghilangkan bekas salvon.

Perawatan, Kamar operasi


UNIT TERKAIT

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PENGGUNAAN MESIN COUTRY
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Tata cara pembersihan area operasi oleh perawat kamar operasi.

TUJUAN 1. Untuk mengechek fungsi coutry.

2. Untuk memastikan pemasanggan coutry tidak mengganggu area

operasi.

19
3. Untuk menjaga pasien safety.

Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan


KEBIJAKAN
Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.
PROSEDUR 1. Sambungkan staker stavol ke daya listrik

2. Sambungkan staker coutry ke stavol sesuai daya (110/220)

3. Pasangkan jack diatermi ke mesin coutry

4. Pasangkan plate diatermi ke pasien (pinggang, paha, betis)

5. Tekan tombol power stavol

6. Tekan tombol power mesin coutry

7. Pasangkan konektor handpice pada mesin coutry

8. Putar knob mesin coutry ke kanan untuk menambah daya cutting

dan coagulan sesuai kebutuhan / permintaan operator operasi

9. Mesin coutry siap digunakan

10. Stelah operasi selesai, putar knob mesin coutry ke arah kiri untuk

mengurangi daya cutting dan coagulan

11. Tekan tombol power mesin coutry untuk mematikan mesin

12. Lepaskan plat diatermi dari tubuh pasien

13. Cabut jack diatermi dan konektor handpice dari mesin coutry

14. Rapikan dan kembalikan mesin coutry ke tempatnya.

20
UNIT TERKAIT
Perawatan, Kamar operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III CUCI TANGAN PEMBEDAHAN
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
Cuci tangan bedah wajib dilakukan sebelum tindakkan operasi, lama

PENGERTIAN cuci
tangan bedah ± 3-5 menit, untuk mencegah terjadinya infeksi pasca
operasi atau infeksi luka operasi.
Untuk mencegah terjadinya infeksi pasca operasi atau infeksi luka
TUJUAN
operasi
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

21
PROSEDUR
Persiapan Alat :
1. Sikat
2. Cairan desinfektan
3. Air yang mengalir

Cara Pelaksanaan :
1. Gulung lengan baju hingga 5-10 cm diatas siku.
2. Basahi tangan dengan air mengalir hingga siku.
3. Tuangkan sabun / cairan desinfektan pada tangan.
4. Cuci tangan dengan teknik 7 langkah ( gambar terlampir)
5. Bersihkan kuku dengan menggunakan sikat ( dilakukan pada saat
pertama kali ikut operasi)
6. Bilas dengan air mengalir dengan posisi tangan lebih tinggi dari
siku (searah dari ujung jari sampai bawah siku).
7. Ulangi prosedur nomer 4 dan 6 ( saat mengambil cairan
desinfektan dengan cara menekan tuas cairan desinfektan
dengan
siku ).
8. Ulangi prosedur nomer 4 tanpa melakukan pembilasan dengan
air.
9. Keringkan tangan dengan handuk steril, posisi tangan keatas
didepan dada.

22
UNIT TERKAIT
Instalasi Kamar Operasi.

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III MENCUCI INSTRUMENT PASCA PEMBEDAHAN
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Mencuci instrument dari kotoran dan mikro organisme sehingga
instrument bersih dan bebas dari mikroorganisme
Mencegah infeksi nosokomial
TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR
Persiapan Alat :
1. APD
2. Sikat
3. Cairan detergent enzimatik
4. Waskom plastik

23
5. Handuk kering
6. Air mengalir
Cara Pelaksanaan :
1. Instrument dimasukkkan pada bak yang berisi cairan
detergent enzimatik dengan posisi alat terbuka
2. Lakukan perendaman instrument dengan menggunakan
prinsip 2 2 15 : 2 stroke (40cc) detergent enzimatik, 2 liter air
suhu kamar, rendam selama 15 menit

3. Lakukan penyikatan instrument satu persatu


4. Bilas instrument dengan air mengalir
5. Lakukan pengeringan

24
UNIT TERKAIT
Instalasi Kamar Operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III MENUTUP LUKA PEMBEDAHAN
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Melakukan penutupan pada luka dengan menggunakan daryantule dan
kassa steril.
1. Menjaga luka operasi tetap dalam kondisi bersih.
TUJUAN
2. Mencegah terjadinya infeksi luka operasi.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR Persiapan Alat :


1. Kasa steril
2. Na Cl 0,9 %
3. Plester
4. Gunting Plester
5. Sarung tangan steril
Cara Pelaksanaan :
1. Bersihkan kulit disekitar luka dengan menggunakan kassa steril
yang dibasahi dengan cairan NaCl 0,9 %.

25
2. Keringkan area luka operasi dengan menggunakan kassa steril
kering.
3. Tutup luka operasi dengan tulle lalu kassa steril sesuai
kebutuhan.
4. Pasang plester secukupnya.

UNIT TERKAIT
Instalasi Kamar Operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III MENYIAPKAN BAHAN PEMERIKSAAN SPECIMEN
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Mengemas jaringan PA/specimen untuk pemeriksaan ke laborat

- Bahan pemeriksaan sampai ke laborat dalam keadaan baik


TUJUAN
- Tepat pasien / tidak tertukar
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR
Persiapan Alat dan Bahan :
1. Label identitas pasien
2. Lembar/formulir pemeriksaan spesimen
3. Tempat/wadah untuk mengemas spesimen
4. Formalin cair 10 %
5. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata/wajah, gaun,
sepatu boot)

26
6. Buku ekspedisi
Pelaksanaan :
1. Ambil plastik (sesuai dengan ukuran specimen).
2. Isi plastik dengan formalin cair 10% sampai specimen terendam.
3. Masukkan specimen ke dalam plastik yang sudah terisi dengan
formalin cair 10 %.

4. Isi lembar/formulir pemeriksaan specimen dengan lengkap sesuai


identitas pasien.
5. Beri label pada specimen sesuai dengan identitas pasien.
6. Tunjukkan kepada pasien/keluarga pasien, specimen yang akan
diperiksakan.
7. Catat bahan specimen dalam buku ekspedisi.
8. Bawa specimen dengan menggunakan kotak specimen ke
InstalasiLaboratorium.
9. Lakukan serah terima specimen dengan menandatangani buku
ekspedisi.

UNIT TERKAIT
Instalasi Kamar Operasi

27
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1dari9

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
Menghilangkan dan mengangkat kotoran dari permukan dengan
PENGERTIAN
menggunakan tekhnik mengurangi/meminimalkan terjadinya
penyebaran infeksi.
1. Mencegah dan mengurangi penyebaran mikroorganisme yang
terdapat di lingkungan area Ruang Operasi.
TUJUAN
2. Lingkungan bersih memberikan estetika kenyamanan dan
keamanan bagi pasien dan petugas kesehatan
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.
PROSEDUR
1. Persiapan Alat :
a. Sarung tangan ( gloves )
b. Masker
c. Pelindung mata/wajah ( Goggle/Face shield )
d. Gaun atau Apron plastic
e. Sepatu boot
2. Pembersihan di ruang operasi dibagi menjadi 3 kegiatan :
a. Pembersihan sebelum prosedur tindakan dimulai
b. Pembersihan selama prosedur operasi
c. Pembersihan setelah prosedur operasi
d. Pembersihan akhir

28
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2dari9

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PROSEDUR 3. Pembersihan sebelum prosedur tindakan dimulai :
a. Bersihkan bila ada kotoran di dinding .
b. Ruang operasi siap digunakan bila semua permukaan kering.
c. Lantai dibersihkan secara rutin
d. Gunakan sarung tangan dalam prosedur membersihkan ruang
operasi.
e. Bersihkan permukaan horisontal seperti : meja operasi,peralatan
f. dan lampu surgical dengan cairan detergen kemudian lap
g. dengan cairan disinfektan (presept) biarkan kering.
h. Bersihkan debu dan kotoran yang ada diatas lampu dan
i. pegangannya agar tidak menyebabkan kontaminasi pada saat
j. operasi berlangsung.
k. Peralatan anestesi lap bagian permukaan dengan detergen
l. kemudian lap kembali dengan cairan disinfektan (presept)
m. biarkan kering.
n.

29
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 3dari9

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PROSEDUR 4.Pembersihan Selama Prosedur Operasi
a. Selama prosedur berlangsung, pertahankan dan batasi agar tidak
terjadi kontaminasi pada daerah operasi berlangsung.
b. Gunakan sarung tangan, apron,pelindung mata bila menangani
benda yang terkontaminasi
c. Bila terdapat material yang terkontaminasi (darah, jaringan, atau
cairan tubuh) yang terjatuh di area luar operasi segera bersihkan
dengan Cairan disinfektan .
d. Percikan darah atau cairan tubuh harus ditangani oleh petugas
dengan menggunakan sarung tangan dengan menggunakan kertas
tissu yang dapat menyerap atau kain /lap yang dapat dibuang ke
kantong plastik kuning
e. Kemudian bersihkan dengan cairan disinfektan (Presept).
f. Kassa yang kotor buang langsung ke dalam kantong plastic
kuning tidak di meja tindakan atau tersebar di lantai. Kassa harus
dihitung kemudian kantong plastik kuning diikat dan dibawa ke
pembakaran.
g. Semua peralatan disposable tajam (jarum, scalpels,
electrosurgical tips dan pin) dibuang ditempat sampah benda tajam
yang tidak tembus.
h. Peralatan disposable yang terkontaminasi segera dibuang di
tempat sampah medis yang tidak mudah bocor/robek.
i. Gunakan sarung tangan saat menangani linen atau sampah
terkontaminas

30
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 4dari9
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PROSEDUR 5. Pembersihan Setelah Prosedur Operasi
a. Semua sampah dikumpulkan dan dibuang ditempat sampah sesuai
dengan katagori sampah. Ikat ujung kantong. Bawa ketempat
pembuangan sampah, jangan sampai sampah berceceran keluar
dari kantong plastik.
b. Linen kotor yang terkontaminasi masukan dalam kantong plastik
kuning/ tersendiri.
c. Linen kotor yang kotor tidak terkontaminasi masukan dalam kantong
linen dan segera bawa ke area kotor
d. Jangan mengisi trolley linen sampai penuh, sehingga penutup trolley
tidak bisa ditutup.
e. Bersihkan dengan menggunakan cairan desinfektan seluruh
permukaan yang kontak langsung dengan pasien atau cairan tubuh
pasien , atau dengan electrosurgical.
f. Gunakan sarung tangan, masker, pelindung mata, apron saat
membuang cairan dari botol suction.
g. Bersihkan dengan cairan disinfektan. Penggunaan cairan disinfektan
lebih baik tidak menggunakan spray botol karena bersifat aerosol
dan tidak direkomendasikan.

31
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 5dari9
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928

h. Basahi kain/lap dengan cairan disinfektan kemudian bersihkan area


dan gunakan sekali pakai buang atau bila menggunakan lap yang
dicuci lagi,segera ganti setiap pemakaian.
i. Bersihkan tempat tidur KO,dan seluruh permukaan ujung matrass lap
dengan cairan disinfektan dan lap/kain yag tidak berserat.
j. Setelah tempat tidur KO dibersihkan pindahkan ke area luar dari
central operasi (daerah perifer).
k. Bersihkan daerah pusat operasi bila terlihat kotor. cairan disinfektan.
l. Bersihkan semua permukaan meja dan peralatan dengan
PROSEDUR m. Gunakan cairan disinfektan untuk membersihkan lantai. Setelah
mengangkat sampah,linen kotor,dan instrumen, bersihkan lantai antara
1 – 1,5 meter disekitar area operasi jika terlihat kotor. Bila area operasi
kelihatan kotor pembersihan lantai dapat diperluas. Kain pel segera
diganti pada setiap mebersihkan satu ruang operasi, kirim ke bagian
laundry.
n. Bersihkan bagian atas lampu operasi bila ada bintik.noda . Estela
operasi lampu operasi dilap dengan alkohol 70% isopropyl.

32
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 6dari9
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928

o. Setelah ruang KO bersih, sarung tangan dilepas dan segera cuci


tangan.
p. Tempatkan kantong plastik sampah dan linen yang baru sesuai dengan
katagori sampah dan linen terkontaminasi.
q. Meja operasi dialasi dengan linen bersih dan menggunakan sabuk
pengaman yang bersih.
r. Sediakan botol suction yang sudah bersih dan set tubing.
s. Bersihkan dinding dengan cairan desinfektan bila terkena kotoran darah,
PROSEDUR organik debris atau kontaminasi lain selama prosedur bedah.

33
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 7dari9
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928

6. Pembersihan Akhir
a. Seluruh ruang operasi harus dilakukan pembersihan akhir
bagaimanapun juga sudah digunakan selama peride 24 jam.
b. Lantai ruang operasi dibersihkan setelah akhir operasi atau malam
dengan menggunakan cairan disinfektan.
c. Gunakan 2 kain pel untuk membersihakan 1 kain pel untuk larutan
disenfektan dan satu lagi untuk membilas.
d. Gunakan kain pel satu ruangan sekali pakai dan kirim ke laundry
untuk dicuci.
e. Bagian atas lampu,lemari,pintu dan handle serta furnitur yang ada
PROSEDUR
diruangan KO atau peralatan bersihkan dan lap dengan cairan
disinfektan.

34
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 8dari9
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
f. Lantai yang sudah didiamkan dengan cairan disinfektan selama 5
menit segera lakukan penyikatan dan keringkan dengan kain pel
kering yang bersih. Dilakukan setelah pembersihan akhir dari
seluruh peralatan yang ada di KO
g. Setiap hari akhir ,semua ruang tindakan, bagian area steril, scrub
sink (wastafel cuci tangan), scrub atau area utility, coridor,furniture
dan semua peralatan dibersihkan pada pembersihan akhir.
PROSEDUR

Rumah Sakit PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI


Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi

35
No. Dokumen No. Revisi
Halaman 9dari9
0
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928

PROSEDUR
h. Semua peralatan portable (yang dapat dipindah) di dalam ruangan

dikeluarkan dari ruangan dan dibersihkan dengan disinfektan.

i. Penggunaan dispenser untuk sabun cuci tangan sebelum diisi ulang

harus dibersihkan terlebih dahulu dan yakinkan pada saat mengisi

dispenser dalam kondisi kering dan bersih

j. Lemari dan pintu harus dibersihkan,khususnya pada sekitar

pegangan dan atau tombol untuk menekan,dimana sering terjadi

kontaminasi

Instalasi Kamar operasi


UNIT TERKAIT

Rumah Sakit PEMBERIAN SEDASI RINGAN


Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi

36
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1dari2
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
Pemberiansedasi dimana keadaan pasien masih dapat merespon
PENGERTIAN perintah
verbal dengan sedikit gangguan kognitif, tetapi tidak ada efek pada status
kardiopulmoner.
Sebagai acuan untuk tata laksana pemberian sedasi ringan seperti
TUJUAN tindakan di minor IGD yg memerlukan sedasi ringan, CT-Scan di
radiologi
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR Persiapan obat dan peralatan :


1. Obat emergensi :
- Sulfas atropin.
- Adrenalin.
- Lidokain.
2. Obat sedasi :
- Midazolam.
- Propofol.
3. Peralatan :
- Intubasi set dan endotracheal sesuai ukuran.
- Sat O2.
- Ambubag.
- O2 nasal.
- Jackson rees.
- O2 transfer
- Spuit
- Alkohol swab
Pelaksanaan :
1. Beri salam pada pasien “selamat pagi/siang/malam ………”
2. Perkenalkan identitas diri “saya,……….dokter Sp.An, dan

37
saya,……… perawat anestesi.”
3. Konfirmasi identitas “tolong sebutkan nama dan tanggal
lahir………”
4. Tanyakan kepada pasien/keluarga (utk bayi atau anak) MMT
(makan minum terakhir).
5. Berikan penjelasan singkat tentang prosedur sedasi yang akan
dilakukan.
6. Berikan obat sedasi yang ditetapkan sesuai dengan dosis.
7. Berikan O2 melalui nasal canul 2-4 lpm.
8. Pantau jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi pasien.

9. Observasi tanda – tanda vital pasien

10. Bila prosedur tindakan sudah selesai, pantau tanda – tanda vital

pasien dan rangsang pasien untuk bangun.

11.Setelah pasien bangun, minta perawat yang bersangkutan untuk

melanjutkan observasi.

12. Menyelesaikan administrasi di status pasien

UNIT TERKAIT
Instalasi Kamar Operasi

Rumah Sakit PERSIAPAN PRA ANESTESI


Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi

38
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/1
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Suatu perawatan yang dilakukan mulai dari ruang perawatan sampai
diruangan operasi sebelum tindakan operasi dilakukan di meja operasi
1. Menciptakan hubungan yang baik dengan pasien
2. Mengkaji, merencanakan dan memenuhi kebutuhan pasien
TUJUAN
3. Mengetahui akibat tindakan anestesi yang akan dilakukan
4. Mengantisipasi dan menanggulangi penyulit yang mungkin timbul
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Persiapan informed consent.


2. Edukasi dan persetujuan tindakan medik dan pembiusan.
- Penyuluhan diberikan untuk mempersiapkan mental dan
mengetahui akibat yang mungkin timbul selama tindakan
pembedahan dan anestesi.
- Dalam persetujuan tindakan medik, syarat – syarat hukum dan
administratif harus dipenuhi dan dicatat dalam lembar catatan
medik.
3. Pemeriksaan fisik dan laboratorium.
a. Dilakukan minimal dalam periode 24 jam sebelum tindakan
anestesi, untuk menentukan :
b. Fungsi tubuh pasien normal atau tidak.
c. Bila fungsi tubuh pasien tidak normal, maka :
- ditentukan derajat dan cadangan fungsi yang ada
- diupayakan perbaikan sampai optimal
d. Pada pembedahan darurat pemeriksaan fisik dan laboratorik

39
dilakukan dalam waktu sesingkat mungkin.
e. Persiapan harus ditujukan untuk resusitasi dan fungsi vital stabil
agar tercapai definitif dan pembedahan dapat segera dilakukan.
4. Puasa, Infus, dan pengosongan lambung.
a. Puasa untuk dewasa dari makanan padat 6 – 12 jam pra bedah,
minum susu 6 jam dan air putih 4 jam
 Pada anak – anak < 6 bulan puasa susu atau makan padat 4
jam dan air putih 2 jam.
 Pada anak – anak 6 – 36 bulan puasa susu atau makan padat
6 jam dan air putih 3 jam.
 Pada anak – anak > 36 bulan puasa susu atau makanan
padat 8 jam dan air putih 3 jam.
b. Infus cairan pengganti puasa dan pencahar diberikan pada
periode 24 jam pra anestesi sebagai larutan klorida atau
dextrose.
5. Premedikasi. Pemberian obat premedikasi berdasarkan instruksi
tertulis dari dr. Sp.An dan kemudian mencatat nama obat, dosis
obat, cara danwaktu pemberian, tanda tangan dan nama jelas
perawat yang memberikan obat. Obat yang digunakan : sedative,
narkotika, antikolinergik
6. Persiapan alat dan obat. Sebelum melakukan tindakan anestesi,
pastikan obat – obatan dan alat anestesi, obat – obatan dan alat
resusitasi serta tenaga terlatih siap dan bekerja dengan baik
UNIT TERKAIT
Instalasi Kamar Operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi PELAKSANAAN ANESTESI UMUM ELEKTIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

40
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Operasi yang direncanakan dimana sebelum operasi sudah diperiksa
lengkap.
Memiliki pemahaman dalam mempersiapkan pasien yang bias
TUJUAN direncanakan dengan lebih baik, baik secara psikis maupun fisik.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Bila pasien sudah dijadwal untuk operasi elektif oleh dr


operator.
2. Konsulkan pasien dengan dokter spesialis anestesi.
3. Dr spesialis anestesi akan memberikan edukasi dan penjelasan
kepada pasien, keluarga atau mereka yang bertanggung jawab
terhadap pasien mengenai persiapan dan tindakan pembiusan.
4. Mintakan tanda tangan persetujuan pembiusan kepada pasien,
keluarga atau mereka yang bertanggung jawab terhadap pasien.
5. Dokter spesialis anestesi memeriksa kondisi pasien dengan
syarat – syarat sbb :
a. Sistem kardio vaskular :
- Tekanan darah : dibawah 160/100 mmHg
- Akut miokard infark : minimal 6 bulan setelah serangan
- Pasien dengan pengobatan anti koagulan harus stop 1
minggu sebelum operasi atau INR kurang dari 1,5 EKG
dilakukan sebagai screening untuk pasien lebih dari 40 th
- Penyakit jantung yang serius akan menjalani operasi
besar dilakukan echocardiogram minimal EF 40 %
b. Sistem pernafasan :
- Tidak ada infeksi akut seperti pneumonia, tonsilitis,
bronkhopneumonia
- COPD sudah mendapatkan pengobatan dan fisioterapi
sehingga didapatkan fungsi paru yang maksimal
- X – Ray usia di atas 50 th atau tanda – tanda kelainan
paru, foto yang sudah ada 3 bln sebelumnya masih dapat
digunakan (kecuali ada tanda – tanda kelainan paru akut)
- Merokok untuk operasi besar stop paling lambat
seminggu sebelum operasi
- Untuk anak operasi elektif jangan ada batuk – batuk
c. Endokrin :
- Gula darah dibawah 200 mg/dl

41
d. Laboratorium
- Operasi sedang : minimal CBC, CT, BT dan GD
random
- Operasi Besar : CBC, CT, BT dan kimia darah
(ureum/creatinin, Na/K dan bila dianggap perlu fungsi
hati)
- Hemoglobin : pasien dengan ASA 1 minimal Hb 9 gr %
e. Darah
- Operasi besar yang diperkirakan perdarahan lebih dari
500 cc dilakukan crossmatch
f. Medikasi
- Sebelum operasi, pasien mendapatkan obat – obatan
premidikasi
- Obat rutin seperti asma, jantung, anti hipereksi tetap
diberikan dengan sedikit air putih (PO)
g. Gastroentritis
- Untuk pasien dewasa puasa selama 6 jam
- Untuk pasien anak – anak selama 4 jam

Instalasi Kamar Operasi.


Bagian Anestesi.

UNIT TERKAIT

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi ASESMEN PRA ANESTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Standar Ditetapkan :
TanggalTerbit
Prosedur Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Operasional /09/2015

42
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Prosedur untuk persiapan pasien yang akan menjalani operasi dengan
anestesi untuk pasien Op elektif dan cito
Sebagai acuan untuk :
1. Pemilihan pelayanan anestesi dan merencanakan anestesi.
TUJUAN
2. Pemberian layanan anestesi yang aman dan tepat.
3. Penafsiran temuan pada monitoring pasien
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Beri salam pada pasien “selamat pagi/siang/malam ………”

2. Perkenalkan identitas diri “saya,………. dokter Sp.An.”

3. Konfirmasi identitas “tolong sebutkan nama dan tanggal

lahir………”

4. Lakukan anamnesa kepada pasien/keluarga tentang : riwayat

alergi, riwayat anestesi dan komplikasi, obat – obatan yang

sedang dikonsumsi.

5. Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital, BB, TB.

6. Lakukan pemeriksaan fungsi sistem organ meliputi : pernafasan,

kardiovaskler, neuro/muskoloskeletal, hepato/gastrointestinal,

dll.

7. Lakukan evaluasi jalan napas meliputi : jalan napas bebas/tidak,

alat bantu napas, protusi mandibular, jarak buka mulut, jarak

mentohyoid, jarak hypothyroid, leher pendek/tidak, gerak leher

bebas/tidak, malampathy, obesitas/tidak, massa/tidak, sulit

ventilasi/intubasi ya/tidak.

8. Lakukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang.

43
9. Tulis kesimpulan evaluasi Pra Anestesi.

10. Tulis semua hasil anamnesa di lembar RM.24a

1. Bagian anestesi
2. Instalasi kamar operasi
UNIT TERKAIT
3. IGD
4. IRNA
5. IRJ
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi ASESMEN PRA INDUKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Prosedur untuk persiapan pasien sebelum induksi anestesi diberikan.

44
Sebagai acuan untuk :
TUJUAN 1. Stabilitas fisiologis pasien
2. Kesiapan pasien untuk anestesi
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

1. Jelaskan kembali prosedur anestesi yang akan diberikan.


2. Periksa tanda – tanda vital pasien dan tanyakan MMT
(makan/minum terakhir).
3. Berikan obat premedikasi sesuai pesanan dr Sp An.
4. Jaga jalan napas pasien.
PROSEDUR 5. Bawa pasien ke ruang operasi dengan branchar.
6. Pindahkan pasien dari branchar ke meja operasi dengan hati –
hati.
7. Lanjutkan dengan pemberian maintenance anestesi.
8. Catat di rekam medis pasien RM.23

Instalasi Kamar Operasi.


Bagian anestesi
UNIT TERKAIT

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi PEMBUATAN LAPORAN OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Prosedur untuk penulisan dan penyusunan laporan operasi

Sebagai acuan untuk menulis laporan operasi oleh dokter operator


TUJUAN
bedah

45
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Perawat/petugas IKO menyediakan form laporan operasi pada


setiap tindakan yang akan dilakukan
2. Dokter spesialis bedah sebelum meninggalkan ruang operasi
diwajibkan untuk menulis dan melengkapi laporan operasi
3. Bila dokter spesialis bedah tidak dapat menulis laporan saat itu
karena ada keperluan, maka perawat/petugas IKO harus
memberitahukan kepada perawat ruangan pada waktu serah
terima pasien
4. Form laporan operasi yang harus diisi :
a. Identitas pasien : nama pasien, umur, ruang, lantai, no
reg, no opname dan tanggal operasi
b. Nama dokter operator, dokter spesialis anestesi, asisten
bedah I, asisten bedah II, instrumentator, sirkulair dan
asisten anestesi
c. Diagnosa pra bedah
d. Jaringan/cairan yang diambil, jaringan dikirim untuk PA
atau tidak, tindakan operasi
e. Jam mulai dan selesai operasi, lama operasi, jam mulai
dan selesai pembiusan, lama pembiusan
f. Klasifikasi operasi : bersih, bersih terkontaminasi,
terkontaminasi, kotor
g. Urgensi : darurat, elektif
h. Komplikasi, perdarahan
i. Ringkasan laporan operasi
j. Tanda tangan dan nama terang dokter operator bedah
k. Perawat/petugas IKO diwajibkan mengecek form
laporan operasi, apakah sudah diisi atau belum.

46
Instalasi Kamar Operasi
Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat jalan

Rumah Sakit PEMBERIAN SEDASI MODERAT (SEDANG)


Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/4
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur /09/2015
Operasional
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Sedasi moderat/sedang adalah pemberian sedasi dimana keadaan
pasien
dapat merespons dengan tepat perintah verbal, baik sendiri atau
bersama dengan stimulasi taktil cahaya, ada depresi kesadaran, pasien

47
mampu mempertahankan jalan nafas secara independen, ventilasi yang
cukup dan fungsi jantung terpengaruh dan dapat dipertahankan dengan
baik.
Sebagai acuan untuk tata laksana pemberian sedasi sedang/moderat di
TUJUAN
instalasi kamar operasi.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

Persiapan obat dan peralatan :


1. Obat emergensi :
- Sulfas atropin
- Epineprine
- Lidocain 2 %
PROSEDUR
2. Obat sedasi :
- Midazolam
- Propofol

Rumah Sakit PEMBERIAN SEDASI MODERAT (SEDANG)


Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/4
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur /09/2015
Operasional
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PROSEDUR 3. Peralatan :
- Monitor saturasi
- Intubasi set dan endotracheal tube dan stylet
- Mesin anestesi siap pakai
- Spuit
- Alkohol swab

48
- Sungkup/masker
- Mayo/airway
- Mesin suction
Pelaksanaan :
1. Beri salam pada pasien “selamat pagi/siang/malam ………”
2. Perkenalkan identitas diri “saya,………. dokter Sp.An, dan
saya,……… perawat anestesi.”
3. Konfirmasi identitas “tolong sebutkan nama dan tanggal
lahir………”

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi PEMBERIAN SEDASI MODERAT (SEDANG)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 3/4
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928

4. Tanyakan kepada pasien/keluarga (utk bayi atau anak) MMT


(makan minum terakhir)
PROSEDUR
5. Berikan penjelasan singkat tentang prosedur sedasi yang akan
dilakukan.
6. Lakukan proses sign in.
7. Berikan obat sedasi yang ditetapkan sesuai dengan dosis.
8. Berikan O2 melalui nasal canul 2-4 lpm.

49
9. Pantau jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi pasien.
10. Observasi tanda – tanda vital pasien
11. Bila prosedur tindakan sudah selesai, pantau tanda – tanda vital
pasien dan rangsang pasien untuk bangun.

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
PEMBERIAN SEDASI MODERAT (SEDANG)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 4/4

Standar Ditetapkan :
Prosedur Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Operasional TanggalTerbit
/09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PROSEDUR 12. Bila prosedur sudah selesai, pantau keadaan umum pasien dan
rangsang pasien untuk bangun.
13. Setelah pasien bangun, lanjutkan pemantauan keadaan umum
dan tanda – tanda vital pasien setiap 15’ di ruang pulih sadar.
14. Catat hasil pemantauan di lembar observasi paska anestesi di
ruang pulih sadar.
15. Konfirmasi dengan dokter spesialis anestesi untuk pemindahan
pasien ke ruang perawatan.

50
UNIT TERKAIT
Instalasi Kamar Operasi Bagian Anestesi.

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi PEMBERIAN SEDASI DALAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/5
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
Sedasi dalam adalah pemberian sedasi dimana keadaan pasien tidak
mudah bangun, tetapi merespon dengan sengaja setelah stimulasi
PENGERTIAN
berulang atau menyakitkan, pasien mungkin memerlukan bantuan
menjaga jalan nafas dan ventilasi yang cukup, tetapi status ardiovaskuler
normal dipertahankan selama ventilasi.
Sebagai acuan untuk tata laksana pemberian sedasi dalam di instalasi
TUJUAN
kamar operasi.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR Persiapan obat dan peralatan :


1. Obat emergensi :
- Sulfas atropin
- Epineprine

51
- Lidocain 2 %
2. Obat sedasi :
- Midazolam
- Propofol
- Ketamine

PEMBERIAN SEDASI DALAM


Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 2/5

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928

3. Obat pelumpuh otot :


- Atracurium besylat
- Vecuronium besylat
4. Obat inhalasi :
- Enflurane
- Isoflurane
5. Peralatan :
PROSEDUR
- Monitor saturasi
- Intubasi set dan endotracheal tube dan stylet
- Mesin anestesi siap pakai
- Spuit

52
- Alkohol swab
- Sungkup/masker
- Mayo/airway
- Mesin suction dan suction cateter

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
PEMBERIAN SEDASI DALAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 3/5
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PROSEDUR

Pelaksanaan :
1. Beri salam pada pasien “selamat pagi/siang/malam ………”
2. Perkenalkan identitas diri “saya,………. dokter Sp.An, dan saya,
……… perawat anestesi.”
3. Konfirmasi identitas “tolong sebutkan nama dan tanggal
lahir………”
4. Tanyakan kepada pasien/keluarga (utk bayi atau anak) MMT
(makan minum terakhir)
5. Berikan penjelasan singkat tentang prosedur sedasi yang akan
dilakukan.
6. Lakukan proses sign in.
7. Berikan obat sesuai instruksi dokter spesialis anestesi
8. Berikan anestesi inhalasi disertai dengan O2 dan N2O sesuai
dengan instruksi dokter spesialis anestesi
9. Bila operasi diperkirakan tidak lama, maka anestesi inhalasi
diberikan melalui masker/sungkup.
10. Bila operasi diperkirakan akan berlangsung lama, maka anestesi
inhalasi diberikan melalui endotracheal tube.

53
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
PEMBERIAN SEDASI DALAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 4/5
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PROSEDUR
12. Catat hasil pemantauan, tanda – tanda vital di lembar catatan
anestesi.
13. Bila operasi sudah hampir selesai, N2O dimatikan dan volume
anestesi inhalasi dikecilkan, rangsang untuk nafas spontan.
14. Bila operasi sudah selesai volume anestesi inhalasi dimatikan dan
O2 dinaikkan volumenya, nafas pasien sudah spontan
15. Hisap lendir melalui sela2 mulut atau endotracheal tube sampai
bersih.

54
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi
PEMBERIAN SEDASI DALAM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 5/5
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928

16. Bila nafas sudah adekuat dan pasien merespon dengan


panggilan,
bersihkan lendir sekali lagi dan endotracheal siap
dilepas/ekstubasi.
PROSEDUR 17. Bila endotracheal sudah dilepas/ekstubasi maka beri O2 dengan
sungkup/masker atau nasal canul
18. Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar untuk pemantauan
lebih lanjut

UNIT TERKAIT

Instalasi Kamar Operasi Bagian Anestesi.

55
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi PELAKSANAAN TINDAKAN ANESTESI SPINAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1
Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Tindakan anestesi yang dilakukan dengan memasukkan obat local
anestesi ke dalam ruangan sub arachnoid (lumbal 3, 4, 5).
Mempersiapkan dan melakukan tindakan anestesi pra, intra dan pasca
TUJUAN
tindakan operasi dari perut bagian bawah sampai ke ekstremitas bawah.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Persiapan alat dan obat :


- Jarum spinal no 27 atau 25
- Spuit 3cc atau 5cc terumo
- Sarung tangan steril 7.0 atau 7.5
- Set spinal
- Cangkir prep 2
- Obat anestesi (bupivacaine)
- Gauze
- Cairan desinfektan (betadine dan alkohol)
- Hansaplast
- Selang oksigen
- IV line
- Cairan koloid dan kristaloid

2. Pelaksanaan :
1. Pasang alat monitor jantung ( sat. O2, manset tekanan

56
darah, elektroda jantung ).
2. Berdoa sebelum tindakan dilakukan.
3. Lakukan proses sign in.
4. Atur posisi pasien yaitu duduk atau miring sesuai dengan
permintaan dr.Sp.An.
5. Desinfeksi daerah lumbal 3, 4, 5 sampai SIAS.
6. Pasang sprei dibawah bekas desinfeksi.
7. Identifikasi inter space lumbal 3, 4, 5.
8. Tentukan daerah penyuntikan diantara lumbal tersebut.
9. Lakukan penyuntikan dengan jarum spinal sampai cairan
cerebrospinal keluar.
10. Masukkan obat regional anestesi.
11. Tutup daerah penyuntikan dengan hansaplast.
12. Posisikan pasien berbaring kembali.
13. Cek ketinggian blok spinal.
14. Monitor tanda– tanda vital setelah spinal.

UNIT TERKAIT

Instalasi Kamar Operasi.


Bagian Anestesi

57
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PERSIAPAN OPERASI CITO
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Operasi yang tidak di rencanakan dan harus segera dilakukan untuk
menyelamatkan nyawa dan fungsi organ tubuh.
Sebagai acuan langkah – angkah pasien yang perlu operasi cito
TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan


dilakukan.
2. Dokter poliklinik/dokter jaga memberitahu pasien (jika sadar)
dan keluarga tentang perlunya operasi cito.
3. Dokter jaga segera mengkonsulkan ke dokter spesialis yang
terkait yaitu dokter spesialis bedah dan dokter spesialis anestesi
Konsul cito harus dilakukan saat pasien masih berada di IGD
atau IRNA.
4. Dokter spesialis anestesidapat memberikan instruksi melalui

58
telepon dan bila tidak berhalangan dapat datang segera ke IGD
untuk memeriksa kondisi pasien dan hasil lab. Sesingkat
mungkin.
5. Jika pasien dan keluarga setuju dilakukan operasi cito maka
pasien atau keluarga harus menandatangani persetujuan
tindakan medik dan persetujuan pembiusan dan disaksikan oleh
keluarga dan perawat.
6. Jika keluarga pasien tidak ada dan pasien tidak sadar, perawat
IGD akan melapor ke supervisor yang bertugas, dan supervisor
akan melaporkan ke wadir supaya mengetahui dan menyetujui
tindakan operasi dan anestesi
7. Pasien yang akan di operasi bila mungkin puasa ± 6 jam
(dewasa), dan ± 4 jam (bayi).

UNIT TERKAIT
Instalasi Kamar Operasi

59
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PERSIAPAN OPERASI ELEKTIF
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Operasi yang direncanakan dimana sebelum operasi sudah diperiksa
lengkap.
Memiliki pemahaman dalam mempersiapkan pasien yang bisa
TUJUAN
direncanakan dengan lebih baik, baik secara psikis maupun fisik.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Bila pasien sudah dijadwal untuk operasi elektif oleh dr


operator.
2. Konsulkan pasien dengan dokter spesialis anestesi.
3. Dr spesialis anestesi akan memberikan edukasi dan penjelasan
kepada pasien, keluarga atau mereka yang bertanggung jawab
terhadap pasien mengenai persiapan dan tindakan pembiusan.
4. Mintakan tanda tangan persetujuan pembiusan kepada pasien,
keluarga atau mereka yang bertanggung jawab terhadap pasien.
5. Dokter spesialis anestesi memeriksa kondisi pasien dengan
syarat – syarat sbb :
a. Sistem kardio vaskular :
- Tekanan darah : dibawah 160/100 mmHg
- Akut miokard infark : minimal 6 bulan setelah serangan
- Pasien dengan pengobatan anti koagulan harus stop 1
minggu sebelum operasi atau INR kurang dari 1,5 EKG
dilakukan sebagai screening untuk pasien lebih dari 40 th
- Penyakit jantung yang serius akan menjalani operasi

60
besar dilakukan echocardiogram minimal EF 40 %
b. Sistem pernafasan :
- Tidak ada infeksi akut seperti pneumonia, tonsilitis,
bronkhopneumonia
- COPD sudah mendapatkan pengobatan dan fisioterapi
sehingga didapatkan fungsi paru yang maksimal
- X – Ray usia di atas 50 th atau tanda – tanda kelainan
paru, foto yang sudah ada 3 bln sebelumnya masih dapat
digunakan (kecuali ada tanda – tanda kelainan paru akut)
- Merokok untuk operasi besar stop paling lambat
seminggu sebelum operasi
- Untuk anak operasi elektif jangan ada batuk – batuk
c. Endokrin :
- Gula darah dibawah 200 mg/dl
d. Laboratorium
- Operasi sedang : minimal CBC, CT, BT dan GD
random
- Operasi Besar : CBC, CT, BT dan kimia darah
(ureum/creatinin, Na/K dan bila dianggap perlu fungsi
hati)
- Hemoglobin : pasien dengan ASA 1 minimal Hb 9 gr %
e. Darah
- Operasi besar yang diperkirakan perdarahan lebih dari
500 cc dilakukan crossmatch
f. Medikasi
- Sebelum operasi, pasien mendapatkan obat – obatan
premidikasi
- Obat rutin seperti asma, jantung, anti hipereksi tetap
diberikan dengan sedikit air putih (PO)
g. Gastroentritis
- Untuk pasien dewasa puasa selama 6 jam
- Untuk pasien anak – anak selama 4 jam

UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Operasi.


Bagian Anestesi.

61
Rumah Sakit CUCI TANGAN PEMBEDAHAN
Bhayangkara Tk. III
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
Cuci tangan bedah wajib dilakukan sebelum tindakkan operasi, lama
PENGERTIAN cuci
tangan bedah ± 3-5 menit, untuk mencegah terjadinya infeksi pasca
operasi atau infeksi luka operasi.
Untuk mencegah terjadinya infeksi pasca operasi atau infeksi luka
TUJUAN
operasi
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR Persiapan Alat :


1. Sikat
2. Cairan desinfektan
3. Air yang mengalir
Cara Pelaksanaan :
1. Gulung lengan baju hingga 5-10 cm diatas siku.
2. Basahi tangan dengan air mengalir hingga siku.
3. Tuangkan sabun / cairan desinfektan pada tangan.
4. Cuci tangan dengan teknik 7 langkah ( gambar terlampir)
5. Bersihkan kuku dengan menggunakan sikat ( dilakukan pada saat
pertama kali ikut operasi)

62
6. Bilas dengan air mengalir dengan posisi tangan lebih tinggi dari
siku (searah dari ujung jari sampai bawah siku).
7. Ulangi prosedur nomer 4 dan 6 ( saat mengambil cairan
desinfektan dengan cara menekan tuas cairan desinfektan
dengan
siku ).
8. Ulangi prosedur nomer 4 tanpa melakukan pembilasan dengan
air.
9. Keringkan tangan dengan handuk steril, posisi tangan keatas
didepan dada.

Instalasi Kamar Operasi.


UNIT TERKAIT

63
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III MENCUCI INSTRUMENT PASCA PEMBEDAHAN
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Mencuci instrument dari kotoran dan mikro organisme sehingga
instrument bersih dan bebas dari mikroorganisme
Mencegah infeksi nosokomial
TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

Persiapan Alat :
1. APD
2. Sikat
3. Cairan detergent enzimatik
4. Waskom plastik
5. Handuk kering
6. Air mengalir
PROSEDUR
Cara Pelaksanaan :
1. Instrument dimasukkkan pada bak yang berisi cairan
detergent enzimatik dengan posisi alat terbuka
2. Lakukan perendaman instrument dengan menggunakan
prinsip 2 2 15 : 2 stroke (40cc) detergent enzimatik, 2 liter air
suhu kamar, rendam selama 15 menit
3. Lakukan penyikatan instrument satu persatu
4. Bilas instrument dengan air mengalir
5. Lakukan pengeringan

64
UNIT TERKAIT
Instalasi Kamar Operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III MENUTUP LUKA PEMBEDAHAN
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Melakukan penutupan pada luka dengan menggunakan daryantule dan
kassa steril
1. Menjaga luka operasi tetap dalam kondisi bersih.
TUJUAN
2. Mencegah terjadinya infeksi luka operasi.
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

Persiapan Alat :
1. Kasa steril
2. Na Cl 0,9 %
3. Plester
4. Gunting Plester
5. Sarung tangan steril
PROSEDUR
Cara Pelaksanaan :
1. Bersihkan kulit disekitar luka dengan menggunakan kassa steril
yang dibasahi dengan cairan NaCl 0,9 %.
2. Keringkan area luka operasi dengan menggunakan kassa steril
kering.
3. Tutup luka operasi dengan tulle lalu kassa steril sesuai
kebutuhan.
4. Pasang plester secukupnya.

65
UNIT TERKAIT
Instalasi Kamar Operasi

Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III MENYIAPKAN BAHAN PEMERIKSAAN SPECIMEN
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Mengemas jaringan PA/specimen untuk pemeriksaan ke laboratorium

- Bahan pemeriksaan sampai ke laborat dalam keadaan baik


TUJUAN
- Tepat pasien / tidak tertukar
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR Persiapan Alat dan Bahan :


1. Label identitas pasien
2. Lembar/formulir pemeriksaan spesimen
3. Tempat/wadah untuk mengemas spesimen
4. Formalin cair 10 %
5. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata/wajah, gaun,
sepatu boot)
6. Buku ekspedisi
Pelaksanaan :
1. Ambil plastik (sesuai dengan ukuran specimen).
2. Isi plastik dengan formalin cair 10% sampai specimen terendam.

66
3. Masukkan specimen ke dalam plastik yang sudah terisi dengan
formalincair 10 %..
4. Isi lembar/formulir pemeriksaan specimen dengan lengkap sesuai
identitas pasien.
5. Beri label pada specimen sesuai dengan identitas pasien.
6. Tunjukkan kepada pasien/keluarga pasien, specimen yang akan
diperiksakan.
7. Catat bahan specimen dalam buku ekspedisi.
8. Bawa specimen dengan menggunakan kotak specimen ke
Instalasi Laboratorium.

9. Lakukan serah terima specimen dengan menandatangani buku


ekspedisi.

UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Operasi

67
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI MINGGUAN
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
Pembersihan yang dilakukan secara menyeluruh dan dilakukan secara
PENGERTIAN
teratur
setiap satu minggu sekali
1. Membebaskan kamar operasi dari kuman
TUJUAN 2. Mencegah infeksi nosokomial
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR Persiapan alat :


1. Cairan desinfektan
2. Kain lap bersih
3. Waskom plastik
4. Detergen
5. Cairan desinfektan (Presept)
6. APD (sarung tangan, masker, pelindung mata/wajah, gaun,
sepatu
boot)
Pelaksanaan :

68
1. Keluarkan semua peralatan, alat medis, kursi, meja instrumen
yang ada dikamar bedah dan diletakkan di koridor.
2. Cuci peralatan, meja instrument, mayo dengan cairan detergen
terlebih dulu lalu lap dengan cairan desinfektan (presept) biarkan
kering.
3. Lap alat medis : lampu operasi, mesin suction, mesin coutry,
mesin anestesi, meja instrument, kursi, kaca dan dinding dengan
menggunakan cairan detergen dan kemudian lap dengan cairan
desinfektan (presept) biarkan kering.
4. Lantai disapu dan kemudian di pel dengan menggunakan cairan
desinfektan.
5. Setelah lantai kering, masukkan dan atur kembali peralatan,, alat
medis, meja instrument, mayo dengan rapi di dalam kamar
bedah.
Instalasi Kamar Operasi.
UNIT TERKAIT

69
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III CARA PENGGUNAAN MIKROSKOP MATA
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Alat elektronik yang digunakan pada kasus operasi mata

Membantu terlaksananya operasi mata


TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

1. Sambungkan steker stavolt ke daya listrik


PROSEDUR 2. Sambungkan steker mikroskopke stavolt dengan tegangan 220 volt.
3. Tekan tombol power untuk menghidupkan mikroskop
4. Tekan tombol ON lampu mikroskop
5. Atur ketinggian mikroskop sesuai kebutuhan
6. Mikroskop siap digunakan

UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Operasi.

70
Rumah Sakit
TATA CARA MENGAMBIL INSTRUMEN KOTOR DAN
Bhayangkara Tk. III
LINEN KOTOR SETELAH OPERASI
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Membawa instrument kotor dan linen kotor dari kamar operasi ke spoel
hook
Untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan infeksi nosokomial
TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR Persiapan Alat :


1. Tong kontainer besar
2. Kontainer instrument
3. Sarung tangan
4. Jas luar
5. Sandal tertutup
6. Masker
7. Penutup kepala
Cara Pelaksanaannya :
1. Masukkan instrumen kotor kedalam kontainer instrumen dan
masukkan keruang linen kotor kamar operasi
2. Masukkan linen kotor ke dalam tong kontainer besar yang telah

71
disediakan di ruang linen kotor kamar operasi
3. Pakai APD (penutup kepala, masker, sarung tangan, jas luar, sandal
luar ) sebelum menuju jalur luar penyimpanan intrument dan linen

kotor kamar operasi


4. Ambil tong kontainer yang telah berisi kontainer instrument dan
linen kotor menuju ruang spoel hook melalui jalur luar kamar operasi
5. Setelah sampai di ruang spoel hook instrument di bersihkan dan
dikemas untuk sterilisasi

6. Linen kotor dibiarkan di dalam tong kontainer untuk selanjutnya di


bawa ke laundry

Instalasi Kamar Operasi.


UNIT TERKAIT

72
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III TATA CARA MENYIAPKAN INSTRUMENT PRE OPERASI
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN instrument sebelum pelaksanaan operasi

Mendukung dan memperlancar jalannya operasi


TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR Persiapan Alat :


1. Meja instrument
2. Set Instrument steril
3. Set Duk steril
4. Set Jas steril
5. Hand scoon steril
Cara pelaksanaannya :
1. Periksa indikator sterilisasi pada set instrument, duk steril dan
jas steril
2. Buka pembungkus set instrument steril di atas meja yang telah
disediakan
3. Buka pembungkus set jas steril di atas meja yang telah
disediakan

73
4. Buka pembungkus set duk steril di atas meja yang telah
disediakan
5. Lakukan hand scrubing dengan teknik aseptik
6. Keringkan tangan dengan handuk steril
7. Pakai jas dan handscoon steril dengan teknik aseptik
8. Ambil duk steril dan pasangkan ke meja instrument dengan
teknik aseptik
9. Ambil set instrument steril yang sudah disiapkan dan letakkan
di atas meja instrument
10. Atur letak instrument sesuai kebutuhan operasi
11. Instrument siap digunakan
Instalasi Kamar Operasi.
UNIT TERKAIT

74
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PENGGUNAAN LAMPU OPERASI KECIL
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Lampu yang digunakan untuk membantu jalannya operasi

Membantu dan memperlancar jalannya operasi


TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Hubungkan staker dengan daya listrik


2. Tekan tombol ON untuk menghidupkan lampu
3. Lampu siap digunakan

UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Operasi.

75
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PENGGUNAAN LAMPU OPERASI BESAR
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
PENGERTIAN Lampu yang digunakan untuk membantu jalannya operasi

Membantu dan memperlancar jalannya operasi


TUJUAN
Sesuai dengan Skep No.237/IX/2015 tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN Instalasi Kamar Operasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi.

PROSEDUR 1. Tekan tombol ON untuk menghidupkan lampu


2. Tekan tombol ( + ) untuk menambah cahaya lampu
3. Tekan tombol ( - ) untuk mengurangi cahaya lampu
4. Lampu siap digunakan

UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Operasi.

76
Rumah Sakit
PEMBERIAN INFORMASI
Bhayangkara Tk. III
TENTANG RENCANA TINDAKAN ANESTESI
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
Pemberian informasi kepada pasien dan atau keluarga pasien tentang
rencana pelaksanaan tindakan anestesi yang akan dilakukan (sedasi
PENGERTIAN
ringan, sedasi sedang dan dalam, anestesi lokal, anetesi regional,
anestesi
umum, )
Sebagai acuan untuk tata laksana informasi tentang anestesi yang
TUJUAN akan
dilakukan
Sesuai dengan SK no. Skep/ /x/2015 Tentang kebijakan pelayanan
KEBIJAKAN anestesi termasuk sedasi moderat dan dalam RS Bhayangkara Jambi.
1. Beri salam pada pasien “selamat pagi/siang/malam ………”
2. Perkenalkan identitas diri “saya,………. dokter Sp.An ”
3. Konfirmasi identitas pasien “tolong sebutkan nama dan tanggal
lahir………”
PROSEDUR
4. Jelaskan tentang prosedur tindakan anestesi yang akan dilakukan
sesuai dengan :
- RM.OR.02A tentang Tindakan Anestesi umum dan sedasi
- RM.OR.02B tentang Tindakan Anestesi Regional
- RM.OR.02C tentang Tindakan Anestesi Lokal
5. Mintakan tanda tangan pada pasien atau keluarga pasien yang
bertanggung jawab
Instalasi Kamar Operasi.
UNIT TERKAIT Bagian Anestesi.

77
Rumah Sakit
Bhayangkara Tk. III PELAKSANAAN PUNGSI LUMBAL
Polda Jambi

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/1

Ditetapkan :
Karumkit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi
Standar TanggalTerbit
Prosedur
Operasional /09/2015
dr. Wahono Edhi P., Sp. PD
Komisaris Polisi NRP 78020928
Lumbar puncture adalah upaya pengeluaran cairan serebrospinal
dengan memasukan jarum ke dalam ruang subarakhnoid. Test ini
dilakukan untuk pemeriksaan cairan serebrospinali, mengukur dan
PENGERTIAN mengurangi tekanan cairan serebrospinal, menentukan ada tidaknya
darah pada cairan serebrospinal, untuk mendeteksi adanya blok
subarakhnoid spinal, dan untuk memberikan antibiotic intrathekal ke
dalam kanalis spinal terutama kasus infeksi. (Brunner and Suddarth’s,
1999, p 1630)
Untuk pemeriksaan cairan serebrospinali, mengukur dan mengurangi
tekanan cairan serebrospinal, menentukan ada tidaknya darah pada
TUJUAN cairan serebrospinal, untuk mendeteksi adanya blok subarakhnoid
spinal, dan untuk memberikan antibiotic intrathekal ke dalam kanalis
spinal terutama kasus infeksi. (Brunner and Suddarth’s, 1999, p 1630)
Sesuai dengan SK no. Skep/ /x/2015 Tentang kebijakan pelayanan
KEBIJAKAN anestesi termasuk sedasi moderat dan dalam RS Bhayangkara Jambi.
PROSEDUR Persiapan alat dan obat :
1. APD ( Masker , Gogle )
2. Jarum spinal no 26 atau 25
3. Spuit 3cc atau 5cc terumo
4. Sarung tangan steril 7.0 atau 7.5
5. Set spinal
6. Tabung Kaca Steril 3 biji
7. Cangkir prep 2
8. Obat anestesi lokal (lidocain 2%)
9. Gauze steril
10. Cairan desinfektan (betadine dan alkohol)
11. Hansaplast

Pelaksanaan :
1. Beri salam pada pasien “selamat pagi/siang/malam

78
………”
2. Perkenalkan identitas diri “saya,………. dokter Sp.An.”
3. Konfirmasi identitas “tolong sebutkan nama dan tanggal
lahir………”
4. Berikan edukasi dan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
5. Posisikan pasien tidur lateral pada ujung tempat tidur
dengan lutut ditarik ke abdomen.
6. Buka set spinal dan cangkir prep
7. Cuci tangan sesuai prosedur
8. Pakai APD
9. Desinfeksi lumbal 4-5 sampai sias dengan betadin dan
bersihkan dengan alcohol
10. Lakukan anestesi lokal dengan lidocain 2% di lumbal 4-5
11. Pasang sprei dibawah bekas desinfeksi.
12. Identifikasi inter space lumbal 4 - 5.
13. Tentukan daerah penyuntikan diantara lumbal tersebut.
14. Lakukan penyuntikan dengan jarum spinal sampai cairan
cerebrospinal keluar.
15. Tampung cairan cerebrospinal kedalam tiga tabung steril
untuk pemeriksaan
16. Tutup daerah penyuntikan dengan hansaplast.
17. Posisikan pasien berbaring kembali.

Catatan : bila pasiennya obesitas, bisa mengambil posisi duduk di


tempat tidur dan merangkul bantal

UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Operasi.

79
NO NAMA SPO

1 Transport pasien pra dan paska operasi

2 Pemeliharaan dan perbaikan peralatan di kamar operasi


3 Alat pembuka gips
4 Bone drill listrik
5 Pelaksanaan tindakan operasi
6 Penandaan area operasi
7 Verifikasi operatif
8 Serah terima pasien
9 Pendaftaran pasien operasi elektif
10 Pendaftaran pasien operasi CITO
11 Pemeriksaan idntitas pasien
12 Transport pasien
13 Time out
14 Pembersihan area operasi
15 Penggunaan mesin coutry
16 Penggunaan mesin suction
17 Pelaporan pasien operasi emergency atau elektif
18 Pelayanan pra anestesi
19 Pelayanan intra anestesi
20 Pelayanan pasca anestesi
21 Penggantian gas medis (O2 dan N2O)
22 Penggunaan mesin anestesi soft lander
23 Asistensi regional anestesi (SAB & Epudural)
24 Penyiapan regional anestesi (SAB & Epudural)

80
25 Asistensi pemberian sedativa pada pasien yg menjalani CT SCAN
26 Pemberian sedativa pada pasien yg menjalani CT Scan
27 Pelaksanaan tindakan anestesi lokal
28 Pelaksanaan tindakan anestesi umum dan general
29 Penggunaan anestesi falcon medic
30 Penggunaan dr. Sp. An dari luar
31 Pemberian sedativa di kamar operasi
32 Asesmen pra sedasi
33 Transfer pasien dari ruang pulih sadar (recovery room) ke ICU
34 Pemberian sedasi ringan
35 Persiapan pra anestesi
36 Pelaksanaan anestesi umum elektif
37 Pelaksanaan anestesi umum dengan pasien operasi CITO
38 Asesmen pra anestesi
39 Asesmen pra induksi
40 Transfer pasien dari ruang pulih sadar ke IRNA
41 Pembuatan laporan operasi
42 Pemberian sedasi moderat (sedang)
43 Pemberian sedasi dalam
44 Transfer pasien dari ruang pulih sadar ke ruang ODC
45 Pelaksanaan tindakan anestesi spinal

81
82

Anda mungkin juga menyukai