Anda di halaman 1dari 9

No 34 -45

34. Bahan dan Alat Berkarya Seni


a) Bahan dalam seni rupa.
Bahan dalam seni rupa merupakan salah satu unsur yang melengkapi diantara alat dan
media yang sudah diterangkan di atas. Dalam artian bahan juga berperan dalam penciptaan
karya seni, tanpa adanya bahan tidak akan tercipta karya seni. Dan untuk menghasilkan
sebuah karya seni memang harus didukung oleh ketiga unsur tersebut, yaitu alat, media
dan bahan. Penggunaan bahan menjadi penting sebagai pendukung terciptanya sebuah
karya seni. Dan pada intinya seni rupa itu mempunyai bentuk dua dimensi dan tiga dimensi,
maka dari itu bahan juga mengikuti bentuk tersebut. Bahan pendukung dalam seni rupa di
bagi dua yaitu, bahan dua dimensi dan tiga dimensi. Yang termasuk bahan dua dimensi
antara lain :
 Kertas.
Kertas tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita, kertas sudah menjadi bagian yang
penting dalam kehidupan manusia. Kegunaan kertas dapat bermacam-macam,
dalam konteks ini yang akan dibahas adalah jenis kertas gambar. Secara historis
terciptanya kertas dapat ditelusuri, kira-kira bermula pada peradaban Mesir kuno.
Dimana pada waktu itu kertas dibuat dari pohon papyrus (semacam pohon palem).
Selanjutnya pada tahun 105 masehi tepatnya di China dibuat secara manual dari
tumbuh-tumbuhan. Cara pembuatan kertas kemudian tersebar ke Jepang pada tahun
610, kemudian dibawa oleh orang Arab ke Mesir dan oleh orang Moor ke Spayol
tahun 1150, dan selanjutnya menyebar ke Eropa serta mencapai koloni Amerika
pada tahun 1690.
 Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan kertas yang semakin
diperlukan dalam kehidupan. Kira-kira pada abad ke 15 kertas mulai dibuat secara
masinal(dengan mesin), dan dibuat dalam skala besar.
 Bersamaan pula dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johhanes Guttenberg. Dan
sejak saat itu kertas mulai banyak digunakan untuk membuat karya seni, seperti
sketsa, gambar ilustrasi, gambar, dll. Dalam pembuatan kertas secara modern
terbuat dari bahan serat tumbuh-tumbuhan dan dihaluskan serta melalui proses
kimiawi. Dewasa ini kebanyakan bahan baku dari kertas adalah dari bahan kayu.
 Kertas gambar adalah kertas yang dipakai sebagai bahan landasan untuk melukis
atau menggambar dengan cat air, pastel, pensil warna dan sebagainya, serta dapat
pula dipakai untuk seni grafis murni. Kertas yang digunakan dalam seni lukis,
biasanya terbuat dari batang pohon dan kapas.
 Sedangkan untuk kwalitas yang lebih rendah dibuat dari serat kayu/pohon.
Sedangkan jenis kertas gambar memang banyak sekali jenisnya, disesuaikan
dengan media yang dipakai. Dari mulai kertas yang halus, kasar, berserat, sampai
dengan bertekstur. Jenis kertas gambar antara lain manila, padalarang, linen,
canson, concord, karton, malaga.
 Spesifikasi kertas untuk media arang gambar, konte, pensil warna, cat poster, dapat
menggunakan kertas jenis manila, canson, concord dan padalarang. Sedangkan
untuk pastel minyak kertas yang cocok digunakan adalah kertas karton atau malaga.
 Dikarenakan karakteristik kertas ini mempunyai bulu halus dipermukaan kertasnya,
sehingga dapat menyerap partikel pastel yang digoreskan dipermukaan kertas.
Untuk cat air yang mempunyai sifat basah, biasanya digunakan jenis kertas canson
yang khusus cat air. Jika sulit mendapatkan kertas tersebut dapat diganti dengan
kertas padalarang atau manila. Untuk membuat seni grafis dasar cukup
menggunakan kertas manila atau padalarang.
b. Kanvas (kain).
Kain atau yang lebih populer kita kenal dengan kanvas merupakan bahan atau landasan
yang sering dipakai untuk melukis. Sebelum kanvas dikenal untuk melukis pada zaman
dulu yang digunakan adalah papan kayu yang dirangkai. Pengertian dari kain adalah hasil
anyaman/tenunan yang terdiri dari benan-benang (serat/fibers) yang saling menjalin tegak
lurus dan bertautan. Kain kanvas yang sering dipakai untuk melukis harus liat, ulet dan
kuat, dan tenunannya rapat serta serat benangnya tegak lurus. Dan jenis kanvas ada dua
yaitu kanvas jadi dan kanvas mentah. Kanvas jadi adalah kanvas yang sudah diberi lapisan
lem dan plamur, sehingga kanvas tersebut siap untuk dilukis. Sedangkan kanvas mentah
adalah kain yang masih dalam gulungan belum diplamur, sehingga proses pembuatan
plamur dilakukan sendiri. Untuk proses plamur pada kanvas mentah dapat menggunakan
lem kayu dan cat tembok atau dapat juga menggunakan cat genteng. Untuk proses plamur
minimal tiga kali lapisan, lapisan pertama lem lapisan kedua dan ketiga adalah cat tembok.
Untuk mendapatkan kanvas jadi dapat dicari di art shop dan juga toko alat tulis. Sedangkan
kain kanvas yang mudah didapat disekitar kita antara lain jenis kain katun, kain blacu, kain
terpal, kain mori, dan kain layar, dapat juga digunakan karung goni. Dan spesifikasi dari
bahan kain adalah untuk media jenis cat minyak, cat poster, dan dapat juga digunakan
untuk seni grafis.
c. Hardboard.
Bahan yang satu ini idealnya dipakai untuk pembuatan cetakan pada seni grafis yaitu pada
jenis cetak tinggi. Hardboard merupakan bahan tipis sejenis triplek yang dibuat dari serbuk
kayu yang dipres dan melalui proses produksi. Jadi kenapa jenis hardboard yang dipakai
untuk penggunaan cetakan dalam seni grafis. Dikarenakan dalam pembuatan cetakan yaitu
dengan cara dicukil, sehingga hardboard dipakai karena permukaannya tidak keras sedikit
lunak. Bahan yang satu ini merupakan bahan yang dipakai pada seni rupa tingkat lanjut,
sehingga pembahasaanya dirasa cukup.
d. Triplek.
Bahan yang satu ini dapat dikatakan media alternatif dalam melukis, khususnya dengan
media basah. Dapat juga dipakai untuk pembuatan cetakan pada seni grafis, tapi sedikit
sulit dalam proses pencukilan. Sebagai bahan yang tidak konvensional maka triplek tidak
terlalu banyak dipakai untuk melukis. Dimana kita tahu bahwa seni rupa tingkat dasar
hanya menggunakan kertas dan juga kanvas untuk melukis. Jika terpaksa menggunakan
triplek sebagai bahan landasan untuk melukis, maka media yang cocok menggunakan cat
kayu atau cat besi. Tetapi triplek biasanya dapat juga dipakai sebagai bahan untuk
pembuatan seni patung.
e. Kaca.
Kaca mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, kita dapat memanfaatkan kaca untuk
melengkapi suatu bangunan, buat cermin, dll. Tetapi disisi lain kaca dapat juga digunakan
untuk melukis, dan lukisan pada kaca disebut dengan lukisan kaca. Untuk melukis dari
bahan kaca media yang cocok adalah menggunakan cat besi atau cat kayu. Dikarenakan
sifat dari cat tersebut mempunyai sifat yang lengket dan berbasis minyak. Tapi kaca juga
merupakan bahan landasan dalam melukis yang tidak utama. Bahan alternatif dalam
menciptakan karya seni yang berbeda dan tidak biasa. Selain dipakai untuk melukis, kaca
dipakai untuk membuat ketrampilan yaitu pembuatan kaca patri. Kaca patri (las/solder)
salah satu jenis dekorasi yang hampir sama dengan mozaik, hanya saja bahan yang
digunakan dari potongan kaca bukan dari keramik.

35. Menafsirkan Karya Batik Modifikasi


 Plakat : bermedia kanvas yang diberi cat yang bersifat menutup yang dicampur
larutan lem sehingga tidak tembus pandang
 Aquarel : melukis dengan sapuan warna tipis dengan media kertas
 Acrylic : menghasilkan warna yang cerah dan menyala
 Pointilis : menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek.
 Dussel : menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis.
Alat yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte.
 Siluet : teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan
satu warna sehingga menimbulkan kesan balok.
 Arsir : teknik arsir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau
alat lain berupa garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan
dimensi
https://afrianrachmad.blogspot.com/2016/12/jenis-unsur-bahan-alat-dan-teknik-seni.html?m=1

36. Definisi display atau pengertian display produk adalah penataan barang dagangan ditempat
tertentu dengan tujuan menarik minat konsumen, memudahkan konsumen untuk melihat serta
memilih dan akhirnya membeli produk atau barang yang ditawarkan. Display adalah penataan
barang atau produk. Display adalah kegiatan menata produk atau barang dagangan dengan cara
dan strategi tertentu sesuai kondisi tertentu. Kondisi disini berhubungan erat dengan jenis produk
atau barang dagangan, Tempat dan situasi.
https://caradisplaybusana.blogspot.com/2017/01/definisi-display-atau-pengertian-penataan-
proudk.html?m=1
37. Tiga sumber materi pameran seni rupa di sekolah antara lain sebagai berikut:
 Bersumber dari koleksi karya tugas siswa yang dinilai terbaik misalnya seni lukis, kria,
desain, atau karya lainnya. Tugas yang dinilai terbaik ini merupakan hasil penilaian dan
pemilihan guru yang merupakan koleksi selama satu semester.
 Bersumber dari karya siswa yang pembuatannya atas dasar inisiatif sendiri. Ini berarti di
luar tugas sekolah.
 Bersumber dari karya siswa yang berhasil memenangkan beragam perlombaan cabang seni
rupa baik itu seni lukis, logo, kria, desain, animasi dan lain lain. Lomba yang dimenangkan
bisa skala nasional atau pun internasional dan diarih oleh siswa yang masih aktif sebagai
pelajar di sekolah yang hendak mengadakan pameran seni rupa.
https://brainly.co.id/tugas/6355029

39. Prinsip Penataan Karya dalam Pameran


a. penempatan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi
pengunjung
b. karya dua dimensi dapat dipajang pada sketsel(panil) atau dinding
c. karya 3 dimensi diletakkan di atas meja,bila ukurannya terlalu besar dapat diletakkan
dilantai
d. panataan lampu diatur agar karya yg dipajang dapat terlihat jelas dan menarik
https://brainly.co.id/tugas/2459339

40. Sketsel atau Papan panil adalah papan yang dipasang di ruang pameran. Fungsinya selain
sebagai skat, sketsel ini difungsikan untuk memajang karya 2 dimensi. Selain tembok atau dinding,
sketsel ini memang diperuntukkan untuk memasang karya dua dimensi.
https://www.senibudaya.web.id/2016/02/perlengkapan-ruang-pameran-dan-fungsinya.html?m=1

41. Fungsi Pameran


a) Fungsi apresiasi diartikan sebagai kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni.
Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap
karya seni. Suatu penghargaan akan timbul setelah pengamat (apresiator) melihat,
menghayati, memahami karya seni yang disaksikannya. Melalui kegiatan ini pula akan
muncul apresiasi aktif dan apresiasi pasif. Apresiasi aktif, biasanya seniman, seteleh
menonton pameran biasanya termotivasi/terdorong untuk mencipa karya seni sedangkan
apresiasi pasif biasanya terjadi pada orang awam, setelah menyaksikan pameran biasanya
bisa menghayati, memahami dan menilai serta menghargai karya seni.
b) Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni di sekolah akan memberikan nilai-nilai ajaran
terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai sejarah, nilai
budaya, dan sebagainya. Selain itu karya yang dipamerkan harus memiliki nilai-nilai yang
positif terhadap siswa dan warga sekolah.
c) Fungsi rekreasi, kegiatan pameran memberikan rasa senang sehingga dapat memberikan
nilai psikis dan spiritual terutama hiburan. Dengan menyaksikan pameran, apresiator
menjadi senang, tenang dan memberikan pencerahan.
d) Fungsi prestasi dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran di sekolah dapat diketahui
siswa yang berbakat dalam bidang seni, Hal ini bisa disaksikan dari bentuk-bentuk kreasi
yang ditampilkan oleh para siswa. Apresiator bisa memberi penilaian apakah siswa yang
menciptakan karya ini kreatif atau kurang kreatif.
http://www.mikirbae.com/2016/03/tujuan-manfaat-dan-fungsi-pameran-seni.html?m=1

42. Perencanaan Pameran


a. Menentukan Tujuan Pameran
Meski dilakukan dalam skala sekolah yang lebih serius pada aktivitas edukatif, tujuan
penyelenggaraan bazar seni rupa juga perlu difikirkan secara matang alasannya tujuan akan
mensugesti konsep atau agenda aktivitas yang akan dilakukan. Pameran seni rupa bisa saja
dilakukan dengan tujuan edukasi, sosial, kemanusiaan, kebudayaan, atau tujuan komersil
dalam bentuk penggalangan dana.
b. Menentukan Tema Pameran
Sesudah tujuan penyelenggaraan bazar disahkan, maka selanjutnya ialah penentuan tema
pameran. Tema bazar sanggup diubahsuaikan dengan isu-isu kebudayaan atau isu
pendidikan yang sedang hangat diperbincangkan namun yang terang tema harus
memperjelas tujuan yang sudah disahkan.
c. Menentukan Materi Pameran
Materi bazar ialah materi atau isi yang akan diusung dalam bazar seni rupa. Materi bazar
seni rupa tentu dalam bentuk karya-karya seni rupa menyerupai lukisan, patung, kerajinan,
dan sebagainya. Informasi penunjang terkait karya yang akan dipamerkan juga menjadi
materi bazar yang harus direncanakan. Materi bazar disusun dan dikembangkan menurut
tema yang sudah dipilih.
d. Menyusun Kepanitiaan
Sesudah tema dan materi bazar diputuskan, maka selanjutnya disusun kepanitiaan.
Kepanitiaan bazar umumnya terdiri dari panitia inti dan didukung oleh seksi-seksi. Masing-
masing seksi dipimpin oleh ketua seksi dan ketua seksi bertanggung tanggapan kepada
ketua panitia.
e. Menentukan Tempat dan Waktu Pameran
Agar bazar seni rupa sanggup terselenggara secara efektif, maka panitia harus mencari
waktu yang paling sesuai untuk melakukan pameran. Pameran seni rupa biasanya
dilaksanakan pada dikala tidak ada aktivitas pembelajaran di kelas contohnya pada ahad
hening di selesai semester, atau pada dikala pengadaan program tahunan yang memang
rutin dilakukan di sekolah. Selain waktu, panitia juga harus merencanakan daerah atau
ruangan yang akan dipakai untuk menyelenggarakan pameran. Penentuan daerah bazar
diubahsuaikan dengan kondisi sekolah dan ukuran, jumlah serta karakteristik karya yang
akan dipamerkan. Pameran sanggup dilakukan di aula, gedung serba guna, atau
memanfaatkan halaman sekolah.
f. Menyusun Agenda Kegiatan Pameran
Agar waktu pelaksanaan bazar hingga secara terang kepada tiruana pihak yang terkait
dengan penyelenggaraan bazar tersebut, maka perlu disusun agenda aktivitas pameran.
Agenda aktivitas bazar biasanya disusun dalam bentuk tabel atau diagram dengan
mencantumkan komponen jenis aktivitas dan waktu secara jelas.
g. Menyusun Proposal Pameran
Proposal aktivitas ialah planning yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja secara
sistematis sebelum melakukan kegiatan. Proposal mencakup beberapa aspek aneka macam
aspek terkait aktivitas yang akan dilaksanakan mulai dari latar belakang, tema, tujuan,
susunan paniti, anggaran biaya, jadwal, dan sebagainya. Proposal aktivitas bazar ditujukan
untuk memperoleh perizinan, dukungan, atau menolongan dana dari aneka macam pihak
atau sponsor.

43. Perbedaan Seni Rupa Murni dan Terapan


 Dari Jenis Karyanya
 Jenis karya seni rupa Murni
i. Seni lukis merupakan kegiatan pengolahan unsur-unsur seni rupa seperti
garis,bidang,warna dan tekstur pada bidang dua dimensi, adapun seni lukis
yang kita kenal saat ini dibuat pada kanvas, dapat disebut seni lukis modern.
(baca juga : jenis seni lukis)
ii. Seni grafis merupakan cabang seni yang tergolong kedalam bentuk dua
dimensi. pada awalnya jenis merupakan keterampilan untuk mencetak atau
memperbanyak tulisan.
 Jenis seni rupa Terapan
i. Arsitektur (seni dalam pembangunan rumah) masuk ke dalam seni terapan
yang sering ditemui. Pembuatan bangunan gedung, rumah, sekolah
ii. Dekorasi merupakan jenis seni rupa terapan untuk menghias suatu ruangan
yang lebih indah daripada yang sebelumnya yang sering kita temui beberapa
acara pertunjukan, perkawinan, pameran dan acara lainnya.
iii. Seni Ilustrasi, karya bentuk gambar atau foto sering di pakai buku pelajaran
sekolah dasar untuk mempermudah pembaca isi suatu cerita atau artikel
iv. Keterampilan Tangan disebut juga seni kriya, mempunyai fungsi untuk
mempermudah mengolah bahan baku yang dapat ditemukan di lingkungan
sekitar. bahan baku biasanya diolah menjadi benda yang mempunyai nilai
estetis dan bernilai pakai.
 Seni Grafis ( seni rupa dalam pembuatan teknik cetak), biasanya digunakan
mengunakan kertas. karya seni grafis mempunyai arti sebagai alat komunikasi.
 Seni rupa Terapan dapat diartikan menurut fungsi,wujud dan bentuknya.
 Perbedaan dari Fungsinya
 Fungsi seni Terapan
i. Sebagai kebutuhan Pokok
 Pangan – Dalam makanan membutuhkan segi warna, keindahan,
rasa yang mempunyai citarasa yang lezat
 Sandang (Pakaian) – Sebagai pelindung tubuh dari kondisi
lingkungan tetapi sebagai sarana sosial sebagai identitas budaya
masyarakat
 Papan- Dalam tatanan nilai seni suatu rumah akan menjadi lebih
nyaman untuk layak ditempati
ii. Sebagai kebutuhan Sosial
 Pendidikan seni-manusia akan mempunyai kehalusan di budi
pekerti, seni dapat mengolah kepekaan manusia terhadap
lingkungan sekitar dengan hal-hal yang berkaitan dengan
keindahan.
 Keagamaan- Tempat ibadah sebuah ungkapan manusia yang
bernilai keindahan selain nilai religi
 Ritual kehidupan-Ritual kehidupan yang dulu dilakukan setiap
manusia yang berkaitan dengan seni misalnya dekorasi, tempat
upacara adat
 Karya seni rupa terapan selain di ciptakan sebagai benda yang praktis dapat juga dinikmati
keindahannya antara lain:
 Sebagai sarana ritual keagamaan atau kerohanian
 Sebagai sarana pendidikan moral masyarakat
 Sebagai sarana pengungkapan ekspresi pribadi
 Sebagai sarana untuk mengenang suatu kejadian
 Fungsi seni rupa Murni
 Seni rupa murni yang berfungsi untuk memuaskan batin di dalam ciptaannya yang
lebih utama nilai keindahan yang manusia yang berisi nilai budaya diapresiasikan
pola kelakuan dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap
terang ditata dengan prinsip tertentu hingga menghasilkan suatu karya yang indah
dan bermakna. seni rupa murni biasanya mempunyai keunikan atau ciri khas
tersendiri
https://www.google.com/amp/s/ilmuseni.com/seni-rupa/perbedaan-seni-rupa-murni-dan-
terapan/amp

44. Langkah-langkah Pembuatan Batik


a. Langkah pertama adalah siapkan kain mori (kain yang biasa digunakan untuk membatik) dari
bahan katun. Lalu buat pola motif batik yang kita inginkan menggunakan pensil pada kertas
karton, yang nantinya akan saya gunakan sebagai acuan agar memudahkan menggambar di kain.
b. Menjiplak /Ngemal (taruh karton di atas meja kaca lalu taruh kain di atasnya sehingga
memudahkan kita memindah gambar dari karton ke kain mori).
c. Siapkan canting dan cairan malam(malam khusus batik, bisa kita dapatkan di toko-toko yang
menjual alat-alat membatik) yang sudah dipanaskan di atas kompor, lalu ciduk cairan malamnya
agar tertampung pada cantingnya.
Goreskan mengikuti sketsa pola pada kain yang tadi. Jangan lupa cairan malamnya harus tembus
ke belakang kain. Lakukan terus sampai seluruh kain selesai dicanting. Proses mencanting sesuai
pola gambar pensil
Bagian kain yang tertutupi oleh malam itu yang nanti warnanya akan tetap putih.
Langkah-langkah diatas itulah yang disebut teknik canting. Karena disini kita menggunakan dua
teknik sekaligus yaitu teknik canting dan teknik colet, jadi mari kita lanjut ke teknik coletnya.

d. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memilih warna untuk mewarnai motif pada
batik kita. Disini saya menggunakan pewarna kimia yaitu Remasol. Kenapa saya memilih remasol,
karena pewarna ini mudah digunakan untuk pemula, karena tinggal mencampur dengan air dingin
saja. Disamping itu pewarna remasol memiliki karakter warna yang cerah.

e. (Pewarnaan) Ambil kuas, celupkan kuas pada pewarna remasol, lalu lukiskan pada kain seolah-
olah kita sedang mewarnai/melukis. Lukiskan sampai seluruh kain diisi warna.Inilah yang di sebut
teknik colet.

Sekarang proses nyanting dan nyolet selesai. Yang dicanting waktu pertama itu untuk
menghasilkan warna putih dan yang dicolet untuk menghasilkan warna warna lain. Setelah selesai
kita tunggu kain yang telah diwarna mengering dan tunggu beberapa saat.
Batik tulis lukis motif ikan yang sudah selesai
f. Proses selanjutnya adalah proses kancing warna, yaitu proses perendaman batik pada larutan
waterglass supaya batik yang kita buat tidak mudah luntur. Caranya: gunakan waterglass
secukupnya hanya sampai kain tampak basah saja. Pencelupan pada waterglass ditunggu semalam.
Setelah itu kain diangkat kemudian dibilas dengan air bersih sampai hilang warna warna residu
yang menempel pada batik. Setelah itu angkat dan tiriskan di tempat teduh sampai tidak ada air
lagi yang menetes dari kain. Mencelup batik pada waterglass untuk kancing warna

g. Sekarang tinggal melepaskan malam/lilin dari kain. Caranya panaskan beberapa liter air yang
telah dicampurkan dengan soda kostik, panaskan sampai mendidih. Lalu masukan kain tadi ke
dalam air tersebut sambil diaduk aduk dan sesekali diangkat sedikit, proses inilah yang disebut
dengan pelorodan. Maka malam yang menempel di kain akan meleleh dan terlepas dari kain saat
proses pelorodan tersebut.
h. Jika malam sudah tidak menempel di kain, cepat cepat kain di masukan ke dalam air dingin lalu
dikucek-kucek menggunakan tangan agar sisa-sisa malam yang menempel dapat seluruhnya
terangkat. Jika kain sudah bersih seluruhnya dari sisa-sisa malam, kain dapat dijemur dan
diperlakukan seperti kain biasa lain.
http://www.batikbumi.net/2016/09/cara-membuat-batik-tulis-lukis.html?m=1

45. Pembuatan Patung Modifikasi


Bagian kain yang tertutupi oleh malam itu yang nanti warnanya akan tetap putih.
Langkah-langkah diatas itulah yang disebut teknik canting. Karena disini kita menggunakan dua
teknik sekaligus yaitu teknik canting dan teknik colet, jadi mari kita lanjut ke teknik coletnya.

a. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memilih warna untuk mewarnai motif pada
batik kita. Disini saya menggunakan pewarna kimia yaitu Remasol. Kenapa saya memilih remasol,
karena pewarna ini mudah digunakan untuk pemula, karena tinggal mencampur dengan air dingin
saja. Disamping itu pewarna remasol memiliki karakter warna yang cerah.

b. (Pewarnaan) Ambil kuas, celupkan kuas pada pewarna remasol, lalu lukiskan pada kain seolah-
olah kita sedang mewarnai/melukis. Lukiskan sampai seluruh kain diisi warna.Inilah yang di sebut
teknik colet.

Sekarang proses nyanting dan nyolet selesai. Yang dicanting waktu pertama itu untuk
menghasilkan warna putih dan yang dicolet untuk menghasilkan warna warna lain. Setelah selesai
kita tunggu kain yang telah diwarna mengering dan tunggu beberapa saat.
Batik tulis lukis motif ikan yang sudah selesai
https://www.indonesiacayo.com/2014/09/cara-mudah-membuat-patung-dari-semen.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai