Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS TINGKAT PENCEMARAN AIR LAUT DI PANTAI

LOSARI MAKASSAR UNTUK WISATA BAHARI

Ir. H. Muhammad Iskandar Maricar, M.T1, Dr. Eng. Bambang Bakri, S.T., M.T1,
Wa Ode Idamansari2
1
Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA
2
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245, INDONESIA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menentukan tingkat pencemaran kualitas
air laut di sekitar Pantai Losari dengan menggunakan parameter fisika, kimia, dan logam berat
untuk wisata bahari. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015. Penelitian ini dibagi
menjadi 3 stasiun pengamatan, setiap stasiun pengamatan terdiri dari 3 titik dengan jarak masing-
masing titik sejauh 200 m. Parameter kualitas perairan yang diukur meliputi : suhu, salinitas, pH,
Oksigen Terlarut (DO), TSS, dan Timbal (Pb) kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan baku
mutu air laut untuk wisata bahari. Hasil penelitian menunjukkan nilai suhu berkisar antara 28 – 29
°C ; salinitas berkisar antara 10 – 26,6 ‰ ; pH berkisar antara 7,11 – 7,73 ; DO berkisar antara 3,8
– 10,6 mg/l ; TSS berkisar antara 12 – 34 mg/l ; dan Timbal (Pb) berkisar antara 0,01 – 1,93 mg/l.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa parameter yang melampaui kadar maksimum
baku mutu yaitu Total Suspended Solid (TSS) dan parameter yang berada di bawah ambang batas
maksimum yaitu parameter salinitas. Sedangkan hasil analisis logam berat timbal (Pb) di
Laboratorium telah melampaui standar baku mutu menurut Keputusan No. 51/MENKLH/2004
untuk Wisata Bahari yaitu 0,90 mg/l. Sedangkan tingkat pencemaran air laut di Pantai Losari
dengan menggunakan Metode Storet diperoleh nilai rata – rata analisis yaitu -3,1 termaksud dalam
kelas B yaitu “Cemar Ringan”, sedangkan dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran
diperoleh nilai rata – rata 6,97 termaksud dalam kategori “Cemar Sedang”.

Kata kunci : Pantai Losari, Pencemaran Air Laut, Timbal (Pb).

ABSTRACT

This research aim to analyze and determine the pollution level of sea water quality around
Losari Beach which using the parameter of physics, chemistry and heavy metal for marine
tourism. It was conducted in May 2015. It has 3 observation stations and each station has 3
observation points while the distance is 200 m for each point. The parameter of water quality
measured include temperature, salinity, pH, Dissolved Oxygen (DO), TSS, and Lead (Pb) then
analyzed and compared with Standard of Sea Water Quality for Marine Tourism. The results show
that value of the temperature ranges between 28 – 29 „C; salinity ranges of 10 – 26,6%; pH around
7,11 – 7,73; DO about 3,8 – 10,6 mg/l; TSS about 12 – 34 mg/l; and Lead about 0,01 – 1,93 mg/l.
The conclusion for this research show that TSS exceed the maximum level of quality standard
while salinity is under the maximum level. Furthermore, the result of heavy metal analyzed (Pb) in
laboratory has exceeded quality standard based Decree No. 51/MENKLH/2004 for Marine
Tourism. The level pollution of sea water in Losari Beach using Storet Method obtain average
value analysis around -3,1 that include B class, “Lightly Blackened”, in contrast with The
Pollution Index Method which obtain average value around 6,97 that include “Medium
Blackened”.

Keywords : Losari Beach, sea water pollution

1
PENDAHULUAN menunjukkan bahwa beberapa parameter
kualitas air telah mengalami perubahan
Pantai Losari merupakan salah satu
dan kondisi perairan tersebut semakin
destinasi wisata favorit dan landmark
mengalami penurunan. Hal ini
Makassar, terletak di sebelah barat Kota
didasarkan semakin meningkatnya bahan
Makassar, tepatnya di Kecamatan Ujung
organik dan kandungan logam berat yang
Pandang. Pantai Losari menjadi sebuah
melewati batas–batas maksimal. Jika
etalase ruang publik yang utama dan
beban yang diterima oleh perairan
paling sering dikunjungi. Para wisatawan
melampaui ambang batas yang
yang berkunjung ke kawasan Pantai
ditetapkan berdasarkan baku mutu, maka
Losari dapat menikmati aneka kegiatan
perairan tersebut dikatakan telah
wisata seperti bermain berenang, berjalan
tercemar, baik secara fisika, kimia
santai di tepi pantai, menikmati
maupun logam terlarut (Husin, 1992).
pemandangan ataupun sekedar bersantai
Dimana penurunan kualitas sumber daya
dan berfoto.
laut di Pantai Losari akan berdampak
Berbagai aktivitas yang ada di
terhadap penurunan daya tarik
Pantai Losari memberi dampak dan akan
(attractiveness) dan berpengaruh
berpengaruh terhadap kualitas perairan
terhadap masyarakat yang memanfaatkan
pantai yang berpotensi terhadap
perairan Pantai Losari untuk keperluan
pencemaran (Machado dan Mourato,
Wisata Bahari maupun keperluan
2002). Indikasi pencemaran dan
lainnya.
perubahan morfologi pantai merupakan
Berdasarkan uraian di atas, untuk
ancaman yang potensial di pantai.
mengetahui air laut di Pantai Losari telah
Pencemaran yang paling mudah terlihat
memenuhi standar atau belum memenuhi
di Pantai Losari, yaitu warna air yang
standar kualitas air, dilakukan penelitian
agak coklat dan bau busuk serta sampah
dengan judul “Analisis Tingkat
yang berserakan. Sampah-sampah plastik
Pencemaran Air Laut di Pantai Losari
atau kertas dan bekas makanan bisa
Makassar untuk Wisata Bahari”.
ditemukan di banyak titik. Belum lagi
buangan rumah tangga, rumah sakit,
METODOLOGI PENELITIAN
hotel-hotel, restoran dan pedagang kaki
lima yang terdapat di sepanjang Pantai A. Pengambilan Data
Losari juga menjadi sumber pencemaran Data yang digunakan sebagai data
di sekitar Pantai Losari. pendukung dari hasil penelitian, yaitu :
Kegiatan industri yang ada di Kota a. Data Primer yaitu data didapatkan
Makassar diduga ikut mempengaruhi dari hasil tinjauan lapangan berupa
penurunan kualitas perairan Pantai pengambilan sampel air dan
Losari. Dalam banyak hal limbah industri pengukuran parameter yang diambil.
walaupun telah diproses di IPAL, namun b. Data Sekunder yaitu data diperoleh
kualitasnya masih jelek (nilainya masih dari berbagai sumber seperti hasil
di atas ambang batas yang telah penelitian terdahulu, hasil studi
ditetapkan) saat dibuang ke laut, pustaka, laporan, jurnal, skripsi dan
sehingga masih berpengaruh terhadap tesis.
kualitas ekosistim perairan. Elyazar
(2007), menyatakan bahwa aktivitas B. Waktu dan Lokasi Penelitian
hotel dan restoran, pemukiman dan Penelitian ini dilaksanakan pada
nelayan berpotensi menghasilkan limbah bulan Mei 2015, yang dibagi dalam dua
terbesar yang bersumber dari aktivitas tahap, yaitu : tahap pengambilan sampel
rumah tangga. air laut di Lapangan dan tahap analisis
Beberapa hasil penelitian tentang sampel air laut di Laboratorium.
kualitas perairan Pantai Losari Pengambilan sampel air laut pada tanggal

2
7 Mei 2015 pukul 08.00 WITA. Lokasi Penentuan titik stasiun penelitian
penelitian terletak di sekitar Pantai berdasarkan perbedaan lingkungan,
Losari, Makassar – Sulawesi Selatan. dengan :
a. Stasiun 1 : merupakan outlet
C. Alat dan Bahan Penelitian pembuangan air limbah yang berada
Alat yang digunakan dalam di depan RS. Stella Maris, yang
penelitian ini meliputi : berasal dari hotel, rumah sakit dan
a. Peralatan di Lapangan, meliputi: rumah tangga maupun cafe yang
perahu, GPS (Global Posittion berada disekitar Pantai Losari
System), botol mineral, thermometer, Makassar.
botol Polyetilen dan Cool Box dan b. Stasiun 2 : terdapat dua pipa outlet
kamera. limbah yang terletak di depan
b. Peralatan di Laboratorium, meliputi: anjungan pantai Losari yang
pipet ukur, Atomic Absorption merupakan pipa outlet dari Sumba
Spectrofotometer (AAS), corong, Opu, hotel, rumah makan dan
kertas saring, oven, hot plate, neraca pedagang kaki lima yang berada di
analitik, batang pengaduk, Beaker sekitarnya.
Glass, labu ukur, gelas arlogi, lemari c. Stasiun 3 : merupakan pembuangan
asam, pinset, Water Quality Checker, akhir dari kanal yang menuju laut,
sarung tangan dan masker. lokasinya berada di samping kantor
polisi Pantai Losari.
Bahan–bahan yang digunakan
dalam penelitian adalah : larutan baku 2. Pengambilan Sampel Air Laut
NaCl, larutan perak Nitrat 0,28 N Pengambilan sampel air laut
indikator Kalium kromat, larutan buffer, digunakan untuk analisis parameter
aquades, larutan MnSO4, Alkaliodida Salinitas, pH, DO, TSS dan logam berat
azida (NaOH-KI), H2SO4, air suling, Timbal (Pb). Cara pengambilan sampel
asam Nitrat HNO3, larutan standar berdasarkan SNI 6989.57 Tahun 2008 :
Timbal (Pb), gas asetylene, sampel air
laut dan tissue. 3. Pemeriksaan Sampel Air
Pemeriksaan parameter kualitas air
D. Metode dan Prosedur Kerja fisika, kimia dan logam Timbal (Pb)
1. Penentuan Titik Stasiun Penelitian dilakukan secara in situ (langsung di
Lokasi penelitian di bagi menjadi Lapangan) dan ex situ (di Laboratorium).
tiga (3) stasiun penelitian yang tiap Parameter yang diukur secara in situ
stasiun terdapat tiga titik (a, b dan c) adalah suhu dengan menggunakan
pengambilan sampel dengan jarak termometer, sedangkan parameter
masing–masing titik sejauh 200 m. lainnya diukur di Balai Besar
Laboratorium Kesehatan (BBLK)
Makassar dan Laboratorium Kualitas Air
Fakultas Kelautan dan Perikanan. Sampel
air yang digunakan untuk pengukuran ex
situ sebelumnya dilakukan pengawetan
dengan cara sampel disimpan di cool box
(suhu rendah) dan segera dibawa menuju
laboratorium agar kualitas air yang
diambil tidak berubah dari sifat aslinya.

Gambar 1 Penentuan Titik Stasiun


Penelitian

3
E. Metode Analisis Data b. Pilih konsentrasi parameter baku
1. Tahap Pengolahan Data mutu yang tidak memiliki rentang.
Pada tahap ini dilakukan c. Hitung harga Ci/Lij untuk tiap
pengolahan data terhadap data yang parameter pada setiap lokasi
sudah didapatkan dari pelaksanaan pengambilan cuplikan.
penelitian di Pantai Losari dan analisis d. 1) Jika nilai konsentrasi parameter
Laboratorium. yang menurun menyatakan tingkat
pencemaran meningkat, misal DO.
2. Tahap Analisis Data Tentukan nilai teoritik atau nilai
Pada tahap ini membandingkan data maksimum Cim (misal untuk DO,
yang diperoleh dari analisis maka Cim merupakan nilai DO
Laboratorium dengan baku mutu jenuh). Dalam kasus ini nilai Ci/Lij
berdasarkan Keputusan Menteri Negara hasil pengukuran digantikan oleh
Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 nilai Ci/Lij hasil perhitungan, yaitu:
tentang baku mutu air laut untuk Wisata Untuk Ci ≤ Lij rata-rata
Bahari. Setelah itu di bandingkan dengan 𝐶𝑖/𝐿𝑖𝑗 baru = ...(2.1)
menggunakan Metode Indeks
Pencemaran.
Dalam Peraturan Pemerintah No.82 2) Jika nilai baku Lij memiliki
Tahun 2001 dalam Pasal 14 butir 2 telah rentang
ditetapkan Pedoman Penentuan Status Untuk Ci ≤ Lij rata-rata
Mutu Air antara lain dengan 𝐶𝑖/𝐿𝑖𝑗 baru = .....(2.2)
menggunakan Metode Indeks
Pencemaran (Kep. Menteri Lingkungan
Hidup No.115 tahun 2003). Untuk Ci > Lij rata-rata

Metode Indeks Pencemaran 𝐶𝑖/𝐿𝑖𝑗baru = ..(2.3)


Metode Indeks Pencemaran
merupakan penentuan tingkat
pencemaran relatif terhadap parameter e. Keraguan timbul jika dua nilai
kualitas air yang diizinkan. Indeks (Ci/Lij) berdekatan dengan nilai
pencemaran bagi peruntukannya (PIj) acuan 1,0, misal Ci1/Lij1 = 0,9 dan
merupakan fungsi dari konsentrasi Ci2/Lij2 = 1,1 atau perbedaan yang
kualitas air (Ci) dibagi parameter kualitas sangat besar, misal Ci3/Lij3 = 5,0 dan
air yang terdapat pada baku mutu air Ci4/Lij4 = 10,0. Dalam contoh ini
(Lij). Pengelolaan kualitas air tingkat kerusakan badan air sulit
berdasarkan Indeks Pencemaran (IP) ditentukan. Cara untuk mengatasi
dapat digunakan untuk mengambil kesulitan ini adalah yaitu penggunaan
keputusan agar dapat menilai kualitas nilai (Ci/Lij) hasil pengukuran kalau
badan air untuk suatu peruntukan serta nilai lebih kecil dari 1,0 dan
melakukan tindakan untuk memperbaiki penggunaan nilai (Ci/Lij) baru jika
kualitas jika terjadi penurunan kualitas nilai (Ci/Lij) hasil pengukuran lebih
akibat kehadiran senyawa pencemar besar dari 1,0.
senyawa pencemar.
(Ci/Lij) baru = 1,0 + P.log (Ci/Lij)
Harga indeks pencemaran dapat hasil pengukuran .................. (2.4)
ditentukan dengan cara :
a. Pilih parameter-parameter yang jika P adalah konstanta dan nilainya
harga parameter rendah maka kualitas ditentukan dengan bebas dan
air akan membaik. disesuaikan dengan hasil pengamatan

4
lingkungan dan atau persayaratan alami, dimana kondisi normal suatu
yang dikehendaki untuk suatu lingkungan bervariasi setiap saat (siang,
peruntukan (biasanya digunakan nilai malam, dan musim). Menurut Boyd
5). (1998) bahwa untuk perairan yang akan
dijadikan sebagai daerah Wisata Bahari
f. Tentukan nilai rata-rata dan khususnya mandi dan renang umumnya
maksimum dari keseluruhan Ci/Lij memiliki suhu yang berkisar antara 27 °C
((Ci/Lij)R dan (Ci/Lij)m). - 29 °C. Sehingga kualitas air laut di
g. Tentukan harga PIj Pantai Losari untuk parameter suhu
masih dalam kisaran normal dan layak
untuk Wisata Bahari (mandi dan renang).
........... (2.5)
b. Salinitas
Dari analisis salinitas di Pantai Losari
Adapun evaluasi terhadap nilai PI berkisar antara 10 ‰ - 26,6 ‰, dimana
(Pollution Index) sebagai berikut : rata-rata nilai salinitas 23,40 ‰. Menurut
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Tabel 1 Evaluasi terhadap Nilai PI No. 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu
Indeks Kualitas Status Mutu Air Laut untuk salinitas Wisata Bahari
Air Air yaitu 30‰ - 35‰. Hasil pengukuran
Memenuhi Baku Mutu kualitas air laut untuk parameter salinitas
0 ≤ Pij ≤ 1,0
(Kondisi Baik) menunjukkan bahwa kandungan salinitas
1,0 ≤ Pij ≤ 5,0 Cemar Ringan di Pantai Losari termasuk rendah untuk
wilayah laut.
5,0 < Pij ≤ 10 Cemar Sedang Pada S3Ta dan S2Ta memiliki
salinitas yang terendah yaitu 10 ‰ dan
Pij > 10 Cemar Berat 16,4 ‰ yang berada dekat daratan. Nilai
salinitas rendah di lokasi S3Ta
Sumber : Keputusan Menteri Negara Lingkungan disebabkan adanya campuran air yang
Hidup No. 115 Tahun 2003.
berasal dari kanal dan buangan rumah
tangga yang tidak jauh dari lokasi
3. Tahap Penarikan Kesimpulan
pengambilan sampel air laut, sedangkan
Pada tahap ini dilakukan penarikan rendahnya nilai salinitas di lokasi S2Ta
kesimpulan terhadap hasil yang diperoleh disebabkan adanya masukkan air tawar
yang disesuaikan dengan rumusan dari daratan yang berasal dari outlet.
masalah dari penelitian. Selanjutnya Adanya pengaruh air tawar yang masuk
mencoba memberikan saran dari hasil ke perairan membuat salinitas bisa turun
penelitian yang diharapkan bisa rendah.
digunakan untuk pemanfaatan air laut di
Pantai Losari. c. Derajat Keasaman (pH)
Hasil pengukuran derajat keasaman
HASIL DAN PEMBAHASAN (pH) di perairan Pantai Losari tidak
1. Parameter Fisika – Kimia berbeda secara signifikan yaitu kisaran
a. Suhu antara 7,11 - 7,76 dengan nilai rata-rata
Suhu air yang terukur pada lokasi 7,55. Nilai terbesar derajat keasaman
penelitian tidak menunjukkan perbedaan (pH) berada pada S2Tc yaitu 7,76
yang signifikan yaitu kisaran antara sedangkan nilai terendah pada S3Ta yaitu
28°C-29°C. Menurut Keputusan 7,11. Standar baku mutu untuk dearajat
No.51/MENLH/2004 tentang Baku Mutu keasaman (pH) telah ditentukan oleh
Air Laut untuk suhu Wisata Bahari yaitu Keputusan Menteri Negara Lingkungan

5
Hidup Nomor 51 Tahun 2004 untuk menjadi bahan tersuspensi seperti sisa
Wisata Bahari yakni 7 - 8,5. Berdasarkan makanan, plastik, kertas, sisa kain bekas
hal tersebut, kualitas air Pantai Losari dan lain-lain. Sampah-sampah tersebut
berada dalam batas normal untuk melayang-layang dipermukaan laut
perairan dan aman untuk aktivitas wisata. Pantai Losari. Peningkatan TSS
mempunyai dampak buruk terhadap
d. Oksigen Terlarut (DO) kualitas air karena mengurangi penetrasi
Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen) matahari ke dalam badan air dan
menggambarkan jumlah oksigen terlarut kekeruhan air meningkat.
di perairan dan salah satu penunjang
utama kehidupan di laut. Hasil pengujian 2. Parameter Logam Berat Timbal
sampel air laut di Laboratorium (Pb)
menunjukan nilai oksigen terlarut (DO) Dari hasil penelitian sampel air laut
di Pantai Losari sangat bervariasi, diperoleh nilai logam berat timbal (Pb) di
berkisar antara 3,5 - 10,6 mg/l dengan Pantai Losari antara 0,01 mg/l – 2,32
nilai rerata yaitu 6,82 mg/l. Nilai DO mg/l, dengan rata-rata kandungan timbal
terendah berada pada S2Ta yaitu 3,5 mg/l (Pb) di air laut yaitu 0,90 mg/l. Hasil
dan nilai terbesar pada S1Ta yaitu 10,6 penelitian ini lebih besar dibandingkan
mg/l. Berdasarkan Keputusan Menteri dengan hasil penelitian yang dilakukan
Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 oleh Dullah (2009) yang menyatakan
Tahun 2004 untuk Wisata Bahari standar kadar logam berat timbal (Pb) dalam air
baku mutu oksigen terlarut (DO) adalah laut di sepanjang Anjungan Pantai Losari
>5 mg/l. Dengan melihat nilai baku sampai Golden Hotel Makassar adalah
mutu, maka kualitas air laut untuk berkisar antara 0,019 mg/L - 0,402 mg/L.
parameter oksigen terlaut (DO) pada Berdasarkan pedoman baku mutu
perairan Pantai Losari dikategorikan lingkungan menurut Surat Keputusan
belum tercemar dan dapat digunakan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 tahun
untuk kegiatan wisata (mandi renang dan 2004 tentang Baku Mutu Air Laut untuk
selam). Wisata Bahari, kandungan logam timbal
(Pb) yaitu 0,005 mg/l. Jika dibandingkan
e. Total Suspended Solid (TSS) dengan baku mutu tersebut, maka kondisi
Kandungan zat padat tersuspensi kualitas air laut di Pantai Losari ditinjau
(TSS) di perairan Pantai Losari berkisar dari parameter timbal (Pb) telah
antara 12 mg/l - 34 mg/l, dengan rerata melampaui ambang batas baku mutu
23,78 mg/l. Nilai standar baku mutu normal untuk Wisata Bahari.
untuk total suspended solids (TSS) Logam timbal (Pb) lebih rendah pada
menurut Kep. No. 51/MENKLH/2004 beberapa titik pengambilan sampel
tentang Baku Mutu Air Laut untuk seperti di S1Ta, S1Tb, S1Tc, S2Tb, dan
Wisata Bahari adalah 20 mg/l. Apabila S2Tc, namun telah melewati standar
dihubungkan dengan nilai pengujian baku mutu yang telah ditentukan, hal ini
sampel air di Pantai Losari hampir diakibatkan karena pergerakan air yang
seluruh titik menunjukkan nilai yang bebas ketika kapal melewati wilayah
melebihi ambang batas yang ditentukan, tersebut dan timbal (Pb) memang sudah
maka kondisi kualitas air ditinjau dari cukup banyak terakumulasi di perairan
parameter TSS telah melewati batas baku sekitar Pantai Losari Makassar.
mutu air laut untuk Wisata Bahari.
Tingginya nilai TSS di Pantai Losari 3. Analisa Data Menggunakan Metode
pada beberapa lokasi pengambilan Indeks Pencemaran
sampel air laut karena adanya masukan Hasil analisis data menggunakan
sampah yang berasal dari darat yang akan metode Indeks Pencemaran, didapatkan

6
hasil yang berbeda-beda di setiap titik 0,005 mg/l dengan nilai rata-rata 0,90
pengambilan sampel air laut. Air laut di mg/l.
Pantai Losari memperoleh skor Indeks 3. Tingkat pencemaran air laut Pantai
Pencemaran rata-rata (PIR) yaitu 6,97. Losari menggunakan metode Indeks
Dengan mengacu pada standar baku Pencemaran diperoleh nilai rata-rata
mutu Keputusan Menteri Lingkungan 6,97 termaksud dalam kategori cemar
Hidup No. 51 tahun 2004 tentang baku sedang.
mutu air laut untuk Wisata Bahari, dapat
disimpulkan bahwa air laut di Pantai DAFTAR PUSTAKA
Losari tergolong dalam kategori “cemar
sedang” diperuntukkan untuk Wisata Deputi MENLH Bidang Kebijakan dan
Bahari. Diagram skor indeks Kelembagaan Lingkungan Hidup.
pencemaran dapat dilihat pada gambar 2. 2003. Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun
2003 tentang Pedoman Penentuan
Status Mutu Air. Jakarta :
Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Deputi MENLH Bidang Kebijakan dan
Kelembagaan Lingkungan Hidup.
2004. Standar Baku Mutu Air Laut
Nomor 51 Tahun 2004. Jakarta :
Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Dullah, AAM. 2009. Kadar Logam
Merkuri dan Timbal Dalam Air Laut
KESIMPULAN Di Sepanjang Anjungan Pantai Losari
Berdasarkan penelitian yang telah Sampai Golden Hotel Makassar
dilakukan, dapat diambil beberapa Tahun 2009. Makassar : Universitas
kesimpulan adalah sebagai berikut : Hasanuddin.
1. Berdasarkan hasil analisis kualitas air Elyazar, N., dkk. 2007. Dampak Aktivitas
laut secara fisika dan kimia, diperoleh Masyarakat terhadap Tingkat
nilai total suspended solid melewati Pencemaran Air Laut Di Pantai Kuta
standar baku mutu menurut Kep. Kabupaten Badung Serta Upaya
MENLH No. 51 Tahun 2004 untuk Pelestarian Lingkungan. Ecotrophic.
Wisata Bahari yakni 20 mg/l dengan 2(1):1-18.
nilai rata-rata 23,78 mg/l. Sedangkan Husin, K.Y dan E. Kustaman. 1992.
nilai salinitas tidak memenuhi standar Metode dan Teknik Analisis Kualitas
baku mutu menurut Kep. MENLH Air. Bogor : PPLH-Lembaga
No. 51 Tahun 2004 untuk Wisata Penelitian IPB.
Bahari yakni 30 – 35 ‰ dengan nilai Machado, F.S., Mourato, S. 2002.
rata-rata 23,40 ‰. Evaluating the Multiple Benefits of
2. Berdasarkan hasil analisis kualitas air Marine Water Quality Improvements:
laut, nilai parameter logam berat How Important are Health Risk
timbal (Pb) melampaui ambang batas Reductions. J. Environ. Manage. 65:
yang ditetapkan berdasarkan baku 239–250.
mutu menurut Kementerian Negara SNI 57-6989-2008. Tentang Metode
Lingkungan Hidup No. 51 Tahun Pengambilan Contoh Kualitas Air.
2004 untuk Wisata Bahari yakni Badan Standardisasi Nasional-BSN.

Anda mungkin juga menyukai