Oleh
Aidah Fitriani
P4200215012
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
AIDAH FITRIANI
P4200215012
Komisi Penasehat
Mengetahui:
Halaman Judul.........................................................................……………. i
Halaman Pengesahan................................................................................... ii
Daftar Tabel.................................................................................................. v
Daftar Skema................................................................................................ vi
A. Kerangka Pemikiran......................................................................... 51
B. Variabel Penelitian........................................................................... 52
C. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 52
D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif...................................... 53
LAMPIRAN- LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Kepemimpinan Militer.................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terjangkau dan bermutu sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang menjadi
rumah sakit, oleh sebab itu kinerja perawat secara dominan akan mempengaruhi
kinerja rumah sakit (Nursalam, 2015). Hal ini mengakibatkan perawat wajib
memberikan kinerja yang optimal kepada klien untuk menciptakan kualitas
pelayanan keperawatan. Salah satu faktor yang berperan terhadap kinerja perawat
gaya kepemimpinan merupakan gabungan antara tugas dan hubungan tingkah laku
karyawan. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nursalam (2015) bahwa seorang
perawat ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra, Saleh, dan
Bahar (2014) menemukan bahwa banyaknya keluhan dari pasien kepada perawat
faktor kepemimpinan yang diterapkan di rumah sakit. Hal sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Bass & Riggio (2006) yang menemukan bahwa
organisasi secara umum dan kinerja individu secara khusus. Penelitian tersebut juga
didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Hilda, Maidin, dan Sudirman
(2013) yang menemukan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang
berpengaruh pada kepuasan kerja perawat (Hasibuan, 2014). Sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan pada 1.783 perawat di Amerika Serikat dan Kanada yang
rata-rata merupakan perawat yang telah mengabdi selama lebih dari 15 tahun di
rumah sakit dimana hasil penelitian menemukan bahwa 23% cukup tidak puas, dan
paling besar yaitu 57% perawat tidak puas dengan gaya kepemimpinan yang ada
(Clarke, dikutip dalam Setiawan, 2015). Sesuai dengan hasil penelitian yang
kepuasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakannya dan hal tersebut berkaitan erat
dengan kepemimpinan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Zhang, Hu & Qiu
(2014) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan
Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2015)
berpengaruh pada kinerja yang diperantarai oleh kepuasan kerja karyawan. Sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Craig (2013) di Amerika Serikat pada
hubungan yang positif terhadap kepuasan kerja yang berdampak pada kinerja
karyawan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari &
Mulasari (2015) serta Lousyiana & Harlen (2015) yang menemukan bahwa gaya
kinerja karyawan. Hal ini juga didukung oleh Belenio (2012) yang menemukan
bahwa kepuasan kerja karyawan dipandang memiliki efek positif pada berbagai
aspek kinerja kerja karyawan dimana kepuasan kerja menjadi faktor yang
oleh Hadi, Asiah, dan Zulkifli (2013) bertentangan dengan hasil penelitian
kinerja organisasi yang efektif dimana pemimpin dinilai menjadi komponen kunci
dari kinerja organisasi dan kepuasan kerja karyawan (Groysberg, Hill, & Johnson.,
yang memiliki kekhususan dari pemimpin sipil yaitu memiliki nilai-nilai dan
karakteristik militer (Wirawan, 2013). Kepemimpinan dengan ciri khas militer dapat
memberikan dampak dari perilaku bawahannya. Hal ini sesuai dengan hasil
pada kinerja.
keputusan di rumah sakit. Hal ini mengakibatkan kadang struktur organisasi yang
meskipun mereka telah bekerja secara maksimal, tidak ada bentuk penghargaan
yang diberikan oleh pimpinan kepada perawat sehingga mereka merasa kurang
termotivasi untuk memaksimalkan kinerjanya. Selain itu, mutasi dan rotasi yang
dilaksanakan di rumah sakit kadang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan
atau kemampuan yang dimilikinya. Hal ini dapat berdampak pada kebijakan
TK. II Pelamonia karena kebijakan yang dibuat kadang tidak sesuai dengan
kepuasan kerja yang berdampak pada kinerja perawat. Gaya kepemimpinan militer
yang diterapkan di RS Tk. II Pelamonia Makassar yang berbeda dengan kebijakan
manajemen di rumah sakit pada umumnya membuat peneliti merasa penting untuk
melakukan penelitian terkait hubungan gaya kepemimpinan militer dan kinerja yang
B. Rumusan Masalah
kepuasan kerja dan kinerja, namun belum memberikan hasil yang konsisten serta
dengan kepuasan kerja dan kinerja. Oleh sebab itu, rumusan masalah pada
C. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
Pelamonia Makassar.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Literatur yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui berbagai jurnal
internasional, nasional, serta beberapa buku yang dirangkum dalam tinjauan pustaka.
Jurnal tersebut diperoleh melalui proquest, EBSCO, Pubmed, dan google scholar
kepuasan kerja dan kinerja yang dipublikasi antara tahun 2010-2017. Beberapa jurnal
yang muncul dalam pencarian dan diperoleh 18 jurnal internasional dan 16 jurnal
nasional dari berbagai bidang penelitian yang telah dipublikasikan serta 22 sumber
ditentukan oleh kinerja para perawat karena memiliki jumlah yang dominan
Oleh karena itu, peningkatan kinerja perawat perlu dan harus selalu
perawat itu sendiri dan faktor luar diri perawat. Faktor dari dalam diri
dari luar diri perawat yaitu beban kerja dan gaya kepemimpinan dalam
(Nursalam, 2015).
tersebut berada pada rentang nilai yang tinggi dan begitu sebaliknya
motivasi dapat berasal dari dalam/ intrinsic dan dari luar/ ekstrinsik
Winardi, Ma’ruf, & Musnadi (2012) yaitu terdapat beberapa faktor yang
3) Faktor tim dalam hal ini meliputi kualitas dukungan dan semangat yang
c. Indikator kinerja
lain kuantitas hasil kerja, kualitas hasil kerja, efisiensi dalam melaksanakan
berdasarkan nilai mata uang, jumlah unit, atau jumlah dari siklus
memiliki percaya diri, keinginan yang baik untuk maju dan berkembang,
dimiliki oleh karyawan untuk bekerja sama dengan orang lain serta
1) Penilaian sendiri
2) Penilaian atasan
dinilai oleh manajer yang tingkatnya lebih tinggi, penilaian ini yang
3) Penilaian mitra
seluruh anggota kerja kelompok dan umpan balik untuk personal yang
dinilai yang dilakukan oleh komite kerja dan bukan oleh supervisor.
4) Penilaian bawahan
b) Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang terkait, tim
f) Status biologis-psikologis-sosial-spiritual
tanda atau gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE).
terbaru.
keperawatan.
kebutuhan klien.
asuhan keperawatan.
salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap kinerja yaitu
kepemimpinan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakakan oleh Bass &
individu secara khusus. Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian
yang dilakukan oleh Hilda, Maidin, dan Sudirman (2013) yang menemukan
tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Putra, Saleh, dan
2. Kepemimpinan militer
a. Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan bagian dari organisasi manajerial yang
memiliki peran dan fungsi yang unik (Huber, 2014). Terdapat berbagai
Lain halnya dengan yang diungkapkan oleh De Pree dikutip dalam Marquis
b. Kepemimpinan militer
Kepemimpinan militer adalah bagian dari sistem kepemimpinan
nasional suatu bangsa dan negara yang terdiri dari kepemimpinan sipil di
arah dan tujuan serta memotivasi para anggotanya untuk mencapai tujuan
militer adalah perilaku pemimpin yang memiliki nilai dan norma seperti
ditunjukkan oleh para pemimpin militer dan sipil yang telah memainkan
antara lain:
1) Setia pada doktrin militer. Anggota tentara membawa norma dan nilai-
nilai diri yang berasal dari norma keluarga, suku bangsa, dan norma
militer. Oleh karena itu, ketika diterima dalam rekrutmen dan seleksi
militer kepada semua anggota militer. Oleh sebab itu, pemimpin militer
militer, anggota militer, dan sipil menjadi satu untuk melayani bangsa
berintegritas mempunyai standar moral tinggi dan jujur sesuai apa yang
atau gagal, oleh karena itu pemimpin perlu mengetahui bahwa keputusan
atasannya.
6) Tidak mementingkan diri sendiri. Pemimpin militer mengorbankan
harus loyal pada tujuan bangsa dan negaranya, patuh kepada konstitusi
memiliki energi fisik dan mental yang tinggi agar dapat melaksanakan
umum kepemimpinan militer suatu Negara terdiri dari tiga level menurut
militer dan sipil dapat bertemu secara langsung dengan pemimpin dan
memimpin dari beberapa ratus sampai beberapa ribu anggota tentara dan
langsung dengan sebagian besar anggota militer dan sipil di unit – unit
unit – unit organisasi dan para anggotanya yang terletak di tempat yang
harus dilakukan.
e. Prinsip-prinsip kepemimpinan
1) Prinsip kepedulian
Kepedulian Pemimpin memberikan perhatian terhadap anggota
yang biasa saja. Hal ini juga didukung oleh Maxwell dikutip dalam
2013).
3) Prinsip persahabatan
yang baik bagi orang lain (Kaswan, 2013). Adapun cara-cara yang dapat
dikutip dalam Kaswan (2013) yaitu merasa tertarik kepada orang lain,
(Kaswan, 2013). Organisasi memiliki dua jalur utama bagi orang untuk
kita miliki maka akan semakin besar kekuasaan yang dimiliki (Gladwell,
dan yang kedua yaitu penghubung memiliki ruang lingkup yang luas
6) Prinsip memberi kesempatan ide terbaik yang menang
Setiap penemuan, buku atau bisnis dimulai dengan menciptakan sebuah
ide, sesuatu yang membuat dunia bergerak maju adalah ide (Kaswan,
menciptakan ide terbaik dengan bekerja sama dengan rekan kerja yang
lain adalah salah satu bentuk pemimpin yang baik (Kaswan, 2013).
7) Prinsip menjauhi kepura-puraan
ditanamkan pada diri sendiri dan rekan kerja yang lain untuk
awal harus sadar dan fokus tentang tugasnya dan hubungan antar manusia
pemimpin dan bawahan serta mempengaruhi orang lain yang terdapat dalam
baik dibandingkan dengan yang lain. Pada teori ini efek bawahan dan
dapat diajarkan dan dipelajari dengan baik. Ini sangat penting bagi
c) Rasa integritas
yang bekerja atau yang tidak bekerja. Profil pemimpin yang bekerja
lingkungan yang bermanfaat dan lebih nyaman atau tempat yang dia
dan terjadi persaingan yang lebih baik antara pemimpin dan pengikut
(Huber, 2014).
macam teori yang terkait dengan teori perilaku yaitu teori situasional,
teori kontingensi Fidler dan teori tiga dimensi pemimpin efektif Harsey
pihak dalam hal ini pemimpin dan karyawan tanpa ada dominasi
kekuatan. Oleh karena itu kunci dari prinsip teori ini adalah
2014).
d) Teori kepemimpinan kontemporer (interaksional/transaksional dan
transformasional)
transformasional.
Teori kepemimpinan interaksional/ transaksional menganggap
1994).
Kepemimpinan transformasional yaitu pemimpin memberikan
transformatif pada top manager terkait dengan hasil kualitas yang lebih
a) Teori motivasi
Beberapa perbandingan teori motivasi berdasarkan isinya, yaitu:
(1) Hierarki kebutuhan (Maslow)
(2) Fisiologis: Gaji pokok
(3) Aman: perencanaan yang reguler (gaji)
(4) Kasih sayang: Kerja sama secara tim
(5) Harga diri: pencapaian posisi
(6) Aktalisasi: tantangan dalam bekerja
b) Teori ERG (Clayton Alderfer)
(1) E= Exixtence (fisiologis)
(2) R= Relatedness (kasih sayang)
(3) G= Growth (harga diri dan aktualisasi)
c) Teori dua faktor (Frederich Herzberg)
(1) Motivators = kepuasan kerja
(2) Hygiene = lingkungan yang kondusif
d) Teori Belajar (McClelleand)
(1) Affiliation = bersahabat
(2) Power = memerintah orang lain
(3) Achievement = suka tantangan, kompetisi dan menelesaikan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Clarke (dikutip dalam Setiawan, 2015)
pada perawat di Amerika dan Kanada yang telah mengabdi lebihj dari 15 tahun
menemukan bahwa kepuasan yang dirasakan perawat dipengaruhi oleh gaya
Penelitian tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
penelitian yang dilakukan oleh Zhang, Hu & Qiu (2014) menemukan bahwa
keterlibatan serta keaktifan dirinya untuk memberikan saran yang inovatif dalam
setiap pengambilan keputusan organisasi. Hal ini juga didukung oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh Wang (dikutip dalam Setiawan, 2015) dimana
dipengaruhi oleh kepemimpinan, namun disisi lain kepuasan kerja juga dapat
antara gaya kepemimpinan militer dengan kinerja. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Craig (2013) yang menemukan bahwa gaya
kepemimpinan secara langsung akan mempengaruhi efektivitas organisasi
dalam hal loyalitas, komitmen dan kepuasan kerja karyawan yang pada akhirnya
kesenangan atau kesukaan yang dirasakan oleh seseorang ketika apa yang
partisipasi kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan terus memperbaiki
2014).
beda sesuai dengan sistim nilai-nilai yang berlaku dalam dirinya. Hal ini
dirasakan oleh individu tersebut dan begitu pula sebaliknya (Sitorus &
Panjaitan, 2011). Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Wolo (2015) yang
yang dirasakan seseorang, faktor – faktor yang diteliti antara lain gaji,
supervisi, lingkungan kerja, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja dan promosi,
hasil penelitian menemukan bahwa dari enam faktor yang diteliti lingkungan
kerja dan pekerjaan itu sendiri yang mempengaruhi kepuasan kerja yang
kepuasan kerja.
dan lain-lain. Outcome adalah semua nilai yang diperoleh dan dirasakan
bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dengan apa yang
diharapkan oleh pegawai. Apabila yang didapat lebih besar daripada apa
pegawai akan merasa puas jika hasil kerjanya sesuai dengan minat dan
yaitu:
terima.
4) Perusahaan dan manajemen dimana perusahaan dan manajemen yang
baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang
turn over.
6) Faktor instrinsik dari pekerjaan yaitu atribut yang ada dalam pekerjaan
penyiaran, kantin
8) Aspek sosial dalam pekerjaan merupakan salah satu sikap yang sulit
banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya
standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa
puas.
sebagai berikut:
1) Balas jasa yang adil dan layak
2) Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian
3) Berat ringannya pekerjaan
4) Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan
5) Sifat pekerjaan monoton atau tidak
6) Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.
kepemimpinan yaitu gaji, promosi, supervisi, rekan kerja, pekerjaan itu sendiri
dan lingkungan kerja (Noor, 2013). Faktor – faktor ini dapat mempengaruhi
kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan. Sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Wolo (2015) yang menyatakan bahwa faktor lingkungan
kerja dan jenis pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
sedangkan gaji, promosi, supervisi serta rekan kerja tidak berpengaruh terhadap
kepuasan kerja. Kepuasan kerja juga dapat dipengaruhi oleh kinerja. Sesuai
kinerja selain kepemimpinan, sesuai dengan yang diungkapkan oleh Robbins &
Judge (2015) mengemukakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
meliputi persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja, serta
penghargaan.
dapat meningkatkan kinerja dan hasil dari kinerja dapat mempengaruhi tingkat
kepuasan kerja. Beberapa literatur yang diperoleh melalui hasil penelitian yang
kinerja. Literatur pertama yang membahas hubungan antara kepuasan kerja dan
kinerja adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhayni, Hamzah dan
Balqis (2012) yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja
menggunakan uji statistik chi square dan fisher exact test. Hasil dari penelitian
(2012) juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Ouedraogo dan
Leclerc (2013) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan
semakin tinggi tingkat kepuasan kerja perawat maka kinerja yang akan
meningkat.
yang dilakukan oleh Zhang, Hu & Qiu (2014) bertujuan untuk mengetahui
dan keaktifan karyawan. Penelitian ini membagi penilaian kinerja menjadi dua
penilaian kinerja evaluatif difokuskan pada gaji, promosi, dan imbalan kerja
lainnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan
kepada 864 dari 1200 karyawan terbagi menjadi karyawan umum, manajer
kelompok, manajer proyek, serta manajer bagian yang terdapat pada perusahaan
yang mewakili kelompok teknologi tinggi yang dilakukan pada lima kota di
Cina. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepuasan kerja mempengaruhi
oleh Guan, Sun, Hou, Zhao, Luan & Fan (2014) bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dukungan organisasi dan kinerja pekerjaan pada anggota staf
dipilih secara acak dari semua anggota fakultas pada enam universitas dan
bawahan (Marquis dan Huston, 2013). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Rumada, Gede dan Utama (2013) menyatakan bahwa hubungan antara kepuasan
kerja dengan kinerja dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Craig (2013) yang menemukan
5. Penelitian terkait gaya kepemimpinan militer dengan kinerja dan kepuasan kerja
adalah penelitian yang dilakukan oleh Butler (2011) yang bertujuan untuk
besar karyawan bank yang kebanyakan dari mereka perempuan berusia antara
20 dan 39 tahun, yang belum puas bahkan tidak puas. Gaya kepemimpinan
memiliki efek positif pada aspek yang berbeda dari kepuasan kerja karyawan.
memiliki efek positif pada berbagai aspek kinerja kerja karyawan, ditemukan
2012).
Penelitian di atas juga didukung oleh hasil yang ditemukan oleh Braun,
tingkat individual maupun tingkat tim dan kinerja tim secara objektif. Hubungan
dan kepuasan kerja terhadap kinerja. Penelitian ini menggunakan metode Survei
dengan pendekatan cross sectional pada perawat yang berstatus sebagai PNS.
yang dilakukan oleh Craig (2013) yang bertujuan untuk menguji hubungan
merupakan variabel dependen. Tiga ratus delapan puluh satu peserta berhasil
menyelesaikan salah satu dari dua survei di Angkatan Darat Amerika Serikat.
pearson dan analisis regresi berganda untuk menilai hubungan bivariat antara
menunjukkan korelasi yang signifikan secara statistik antara setiap elemen dan
karir mereka. Pengalaman ini yang dibingkai menggunakan teori Path-Goal dan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih dekat tema yang muncul dari
adalah yang dilakukan oleh Sari dan Mulasari (2015) yang bertujuan untuk
karyawan yang bekerja di rumah sakit dan telah memenuhi kriteria inklusi. Data
Progo.
kepala departemen untuk kepuasan kerja dan kinerja karyawan pada usaha kecil
hal kinerja. Analisis statistik menggunakan korelasi dan regresi berganda, hasil
B. Kerangka Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kombinasi antara dua
teori yaitu teori path goal yang dikemukakan oleh Robbins dan Judge (2015) dan
teori dua faktor yang dikemukakan oleh Herzberg (dikutip dalam Alligood, 2014).
menerapkan empat perilaku pemimpin menurut Robbins & Judge (2015) yaitu:
menyelesaikan tugasnya
memiliki keyakinan pada kemampuan tim dengan harapan tim akan melakukan
pekerjaan dengan baik serta mempertahankan standar yang tinggi untuk semua
orang.
motivasi anggota tim yang pada akhirnya berdampak pada kepuasan kerja dan
kinerja (House, 1971). Kepemimpinan yang berpengaruh pada kepuasan kerja dan
oleh Herzberg melalui teori yang dikenal sebagai teori dua faktor yaitu terdapat
faktor intrinsik yang mempengaruhi kepuasan dan faktor ekstrinsik yang
Perilaku pemimpin:
1. Suportif
2. Direktif Persepsi dan 1. Kepuasan kerja
3. Partisipatif motivasi anggota/ 2. Kinerja
4. Berorientasi pada prestasi bawahan
Faktor ekstrinsik (hygiene factor):
1. Kebijaksanaan
2. Supervisi
3. Kompensasi
4. Hubungan dengan atasan
5. Hubungan dengan rekan erja
Skema 1 Kerangka
6. Lingkungan kerja Teori Path-Goal (House, 1971) dan
Teori
7. Kehidupan Dua Faktor (Herzberg, 1987)
pribadi
8. Status
BAB III
KERANGKA KONSEP
A.Kerangka Pemikiran
didasarkan pada teori yang telah dibahas pada tinjauan pustaka dimana kerangka
konsep akan memperlihatkan hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya
Gaya
Kinerja
Kepemimpinan
militer
Kepuasan Kerja
Skema 2 Kerangka Konsep
Ket:
: Variabel independent
: Variabel dependent
: Variabel Moderating
: Pengaruh antara variabel
B. Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu konsep yang memiliki ciri, sifat, atau karakteristik
tertentu yang dimiliki dalam sebuah penelitian (Notoatmodjo, 2012). Variabel dalam
penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (independent) yaitu variabel yang dapat
mempengaruhi variabel lain dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan militer,
variabel terikat (dependent) yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain
dalam hal ini adalah kinerja, variabel moderasi (moderating) yaitu variabel yang
variabel ini dapat memperkuat atau melemahkan hubungan tersebut dalam hal ini
C. Hipotesis Penelitian
variabel yang akan diteliti sehingga dapat memudahkan peneliti memahami makna
dari penelitian yang akan dilakukan (Dharma, 2011). Kriteria objektif adalah
penilaian terhadap variabel penelitian yang diukur dengan menggunakan alat ukur
(Notoatmodjo, 2012).
Tabel 1 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
No. Variabel Definisi teoitis Definisi operasional Alat ukur dan cara ukur Skala Kriteria objektif
penelitian
1 Variabel Gaya kepemimpinan yang Gaya kepemimpinan yang Kuesioner penilaian gaya Interval a. Baik : 85 - 115
independent: dijalankan oleh seorang dijalankan pada organisasi kepemimpinan b. Sedang: 54 - 84
gaya pemimpin yang telah militer dimana terdiri dari c. Buruk : 23 - 53
kepemimpinan menempuh pendidikan pemimpin yang berasal dari Cara ukur dengan skala
pada organisasi militer militer yang membawahi likert yaitu SS (Sangat
militer anggota militer dan sipil Setuju), S (Setuju), CS
(Cukup Setuju), TS (Tidak
Setuju), STS (Sangat Tidak
Setuju). Ketentuan untuk
pernyataan favourable
interpretasi penilaiannya
SS=5, S=4, CS=3, TS=2,
STS=1 dan sebaliknya
untuk pernyataan
unfavourable SS=1, S=2,
CS=3, TS=4, STS=5.
2 Variabel Tingkat keberhasilan Hasil kerja seseorang yang Kuesioner penilaian kinerja Interval a. Baik : 74 - 100
dependent: seseorang yang diperoleh dinilai selama rentang waktu Cara ukur dengan skala b. Sedang: 47 - 73
kinerja selama periode waktu tertentu yang dibandingkan likert yaitu SS (Sangat c. Buruk : 20 - 46
tertentu dalam melaksanakan dengan standar atau pedoman Setuju), S (Setuju), CS
tugas yang dibandingkan yang ditentukan oleh atasan (Cukup Setuju), TS (Tidak
dengan standar tertentu. atau organisasi. Setuju), STS (Sangat Tidak
Setuju). Ketentuan untuk
pernyataan favourable
interpretasi penilaiannya
SS=5, S=4, CS=3, TS=2,
STS=1 dan sebaliknya
untuk pernyataan
unfavourable SS=1, S=2,
CS=3, TS=4, STS=5.
3 Variabel Hasil yang dicapai sesuai Kesesuaian antara harapan dan Kuesioner penilaian Interval a. Baik : 74-100
independent: dengan yang diharapkan kenyataan yang diperoleh dari kepuasan kerja b. Sedang: 47-73
Kepuasan kerja hasil pekerjaan yang c. Buruk : 20-46
dilakukannya
Cara ukur dengan skala
likert yaitu SS (Sangat
Setuju), S (Setuju), CS
(Cukup Setuju), TS (Tidak
Setuju), STS (Sangat Tidak
Setuju). Ketentuan untuk
pernyataan favourable
interpretasi penilaiannya
SS=5, S=4, CS=3, TS=2,
STS=1 dan sebaliknya
untuk pernyataan
unfavourable SS=1, S=2,
CS=3, TS=4, STS=5.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
kinerja perawat) serta hubungan antara variabel kinerja dengan kepuasan kerja
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal .... sampai tanggal .... selama 4
minggu.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di
populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah perawat di ruang perawatan yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dirawat di Rumah Sakit Tk. II
D. Teknik Sampling
dimana pengambilan sampel sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti
dahulu pada rumah sakit khususnya di bagian manajemen dalam hal ini Staf
menentukan sampel yang akan diteliti berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
cross sectional yaitu menggunakan Rumus Issaac & Michael (1982) dikutip
dalam Sugiyono (2013) yaitu dengan jumlah perawat di ruang perawatan ± 200
menggunakan skala likert dengan skor 1-5 yaitu sangat setuju, setuju, cukup
setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju untuk mengukur hubungan antara
Pelamonia Makassar.
dilakukan uji validitas dan reliabilitas yang nilai r hitung > 0,3044 (r tabel)
militer. Pertanyaan yang belum valid dan reliabel akan dimodifikasi dan
signifikasi > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan signifikan pada data
Item-Total Statistiks
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
X1 173.92 256.892 .757 .735
X2 174.13 267.702 .114 .748
X3 173.90 262.451 .306 .743
X4 173.73 262.615 .529 .742
X5 173.95 264.100 .234 .745
X6 174.02 271.256 -.086 .752
X7 173.88 254.369 .841 .732
X8 173.95 267.279 .173 .747
X9 174.05 257.074 .667 .736
X10 174.27 251.743 .699 .730
X11 174.35 258.900 .421 .739
X12 174.23 253.051 .724 .731
X13 173.92 255.969 .813 .734
X14 173.92 255.969 .813 .734
X15 174.15 251.105 .804 .729
X16 174.15 251.105 .804 .729
X17 173.92 256.584 .776 .735
X18 173.98 257.769 .782 .736
X19 174.23 257.666 .679 .736
X20 174.20 266.062 .208 .746
X21 174.33 253.199 .631 .732
X22 174.17 259.020 .699 .738
X23 174.52 258.204 .410 .739
XTOT 88.98 67.512 1.000 .906
: 5 x 23
: 115
: 1 x 23
: 23
Kategori (K) :3
Interval (I) : 92 / 3
: 30,67 = 30
Kriteria objektif:
b. Kategori sedang: 54 - 84
Makassar.
dikemukakan oleh Robbins (2001) dimana kinerja dinilai dengan dua hal
dan reliabilitas yang nilai r hitung > 0,3044 (r tabel) dari setiap item
reliabel untuk mengukur kinerja. Pertanyaan yang belum valid dan reliabel
Item-Total Statistiks
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
Y2.1 73,6750 56,328 ,566 ,886
Y2.2 73,8250 56,302 ,548 ,886
Y2.3 73,9250 56,430 ,542 ,887
Y2.4 73,6000 56,605 ,658 ,885
Y2.5 73,5750 56,097 ,806 ,883
Y2.6 73,6000 56,554 ,763 ,884
Y2.7 73,5750 55,225 ,751 ,882
Y2.8 73,6500 54,182 ,747 ,881
Y2.9 74,0250 53,563 ,671 ,882
Y2.10 73,8000 53,856 ,707 ,881
Y2.11 74,1000 57,528 ,349 ,892
Y2.12 74,1250 54,625 ,639 ,883
Y2.13 73,8500 53,515 ,702 ,881
Y2.14 74,7500 59,526 ,125 ,900
Y2.15 73,9000 54,349 ,660 ,883
Y2.16 74,4500 60,203 ,032 ,907
Y2.17 73,8250 55,379 ,534 ,887
Y2.18 74,6250 56,548 ,271 ,899
Y2.19 73,5250 56,666 ,673 ,885
Y2.20 74,2750 54,410 ,476 ,889
sebagai berikut:
: 5 x 20
: 100
: 1 x 20
: 20
Kategori (K) :3
Interval (I) : 80 / 3
: 26,67 = 26
Kriteria objektif:
b. Kategori sedang: 47 – 73
c. Kategori buruk : 20 - 46
Pelamonia Makassar.
dan reliabilitas yang nilai r hitung > 0,3044 (r tabel) dari setiap item
dikatakan normal apabila nilai signifikasi > 0,05 maka tidak terdapat
(Sugiyono, 2013).
Item-Total Statistiks
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Y1.1 69,6000 60,554 ,739 ,841
Y1.2 69,3750 62,394 ,700 ,843
Y1.3 68,9750 68,640 ,729 ,851
Y1.4 69,2750 77,640 -,309 ,880
Y1.5 69,7500 71,013 ,159 ,866
Y1.6 69,2500 68,756 ,527 ,853
Y1.7 69,8000 63,087 ,688 ,844
Y1.8 69,8250 57,943 ,830 ,835
Y1.9 69,7500 70,038 ,251 ,862
Y1.10 69,6500 68,438 ,356 ,858
Y1.11 69,6750 64,020 ,667 ,846
Y1.12 69,3500 64,695 ,693 ,846
Y1.13 69,6250 65,779 ,516 ,852
Y1.14 69,2250 66,230 ,718 ,847
Y1.15 69,2250 66,384 ,658 ,848
Y1.16 69,7250 70,922 ,196 ,864
Y1.17 69,7750 76,794 -,263 ,876
Y1.18 69,9000 70,913 ,192 ,864
Y1.19 69,7250 66,922 ,540 ,852
Y1.20 69,8000 66,626 ,569 ,851
sebagai berikut:
: 5 x 20
: 100
: 20
Kategori (K) :3
Interval (I) : 80 / 3
: 26,67 = 26
Kriteria objektif:
2) Kategori sedang: 47 – 73
3) Kategori buruk : 20 - 46
didukung oleh wawancara dan diskusi antara peneliti dan perawat serta
Rumah Sakit Tk. II Pelamonia Makassar (Staf TUUD) serta dari ruang
perawatan.
F. Analisis Data
1. Pengolahan data
Analisis Univariat
2. Penyajian data
dan tabel analisis hubungan antara gaya kepemimpinan militer dan kinerja dan
G. Etik Penelitian
perawat yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Apabila perawat setuju
2. Confidentially (kerahasiaan)
informasi yang diberikan oleh responden terkait subjek penelitian, oleh sebab
identitas responden baik pada saat pengambilan data maupun hasil penelitian.
perawatan, jabatan dan masa kerja. Peneliti menggunakan kode tertentu untuk
setiap responden berupa nomor urut responden yang dituliskan pada lembar
diperoleh dari responden pada saat pengumpulan data tidak akan disampaikan
yaitu peneliti akan melakukan penelitian sesuai dengan alur penelitian yang
serta beberapa lembaga lainnya sehingga penelitian yang akan dilakukan legal
dan sah serta memberikan manfaat untuk semua pihak. Sedangkan prinsip
H. Alur Penelitian
dengan kinerja dan kepuasan kerja perawat di ruang perawatan. Adapun alur
Penelitian
Hipotesis
1. Ada hubungan antara kepemimpinan militer dengan kepuasan kerja perawat di
Rumah Sakit Tk. II Pelamonia Makassar.
2. Ada hubungan antara kepemimpinan militer dengan kinerja perawat di Rumah Sakit
Tk. II Pelamonia Makassar.
3. Ada hubungan antara kinerja dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Tk. II
Pelamonia Makassar.
Variabel Penelitian
Gaya kepemimpinan militer, kinerja, dan
kepuasan kerja
Pengumpulan Data
Kuesioner, wawancara sederhana, dan
observasi
Analisis Data
Pembahasan dan Analisis data menggunakan
Kesimpulan dan
interpretasi hasil correlation pearson dan analisis
Saran
penelitian SEM (Structural Equation
Modeling)
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Q., dan Sosilo, H. (2013). Pengaruh gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja
terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap a rsup dr. soeradji tirtonegoro
klaten. (Tesis, Indonesia: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).
Alligood, M. R. (2014). Nursing theorists and their work, ed. 8. St. Louis. Missouri:
Elsevier Mosby.
Arini, K. R., Mukzam, M. D., & Ruhana, I. (2015). Pengaruh kemampuan kerja dan
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis, 22(1),
1-9.
Boney, C. R. (2015). Crossing the military rank divide: A qualitative study of military
leadership and motivation in the US armed forces (Order No. 3726477).
Available from ProQuest Dissertations & Theses Global: The Humanities and
Social Sciences Collection. (1733680536). Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/1733680536?accountid=25704.
Braun, S., Peus, C., Weisweiler, S., & Frey, D. (2012). Transformational leadership,
job satisfaction, and team performance: A multilevel mediation model of trust.
The Leadership Quarterly, 24, 270–283. Retrieved from
http://shop.tarjomeplus.com/Uploads/site-1/DownloadDoc/1027.pdf
Craig, P. (2013). The relationship between leadership and employee job satisfaction
in a military community (Order No. 3538842). Available from ProQuest
Dissertations & Theses Global: The Humanities and Social Sciences
Collection. (1346223711). Retrieved from
http://search.proquest.com/docview/1346223711?accountid=25704
Guan, X., Sun, T., Hou, Y., Zhao, L., Luan, Y., & Fan, L. (2014). The relationship
between job performance and perceived organizational support in faculty
members at chinese universities: A questionnaire survey. BMC Medical
Education, 14, 50. doi:http://dx.doi.org/10.1186/1472-6920-14-50
Hadi, M., Asiah, H., dan Zulkifli, A. (2013). Faktor yang mempengaruhi kinerja
perawat di Rumah Sakit Tingkat III 16.06.01 Ambon. Jurnal AKK, 2(1), 18-
26.
Huber, D.L. (2014). Leadership & Nursing Care Management (5th Ed). St.Louis.
Missouri: Elsevier Saunders.
Lousyiana, T. T., & Harlen. (2015). Pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja perawat di rumah sakit islam
ibnu sina pekanbaru. Jurnal Tepak Manajemen Bisnis, 7(3), 509-522.
Marquis, B.L. & Huston, C.J. (2013). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan:
Teori dan aplikasi (Edisi 4). Jakarta: EGC.
Newman, A., Nielsen, I., Smyth, R., & Hooke, A. (2015). Examining the relationship
between workplace support and life satisfaction: The mediating role of job
satisfaction. Social Indicators Research, 120(3), 769-781.
Doi:http://dx.doi.org/10.1007/s11205-014-0613-y.
Noor, J. (2013). Penelitian ilmu manajemen: Tinjauan filosofis dan praktis. Jakarta:
Kencana.
Nurhayani., Hamzah, A., & Balqis. (2012). Hubungan kepuasan kerja dengan kinerja
perawat di ruang rawat inap rsu daya kota Makassar. (Skripsi, Indonesia:
Universitas Hasanuddin).
Nursalam. (2015). Manajemen keperawatan: Aplikasi praktik keperawatan
profesional (Edisi 5). Jakarta: Salemba Medika.
Putra, R. (2015). Hubungan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap
kinerja pegawai lembaga pengkajian teknologi dan informasi pelataran
mataram yogyakarta. (Skripsi, Indonesia: Universitas Negeri Yogyakarta).
Putra, W. U. C. J., Saleh, A., Bahar, B. (2015). Hubungan caring efficacy dan
kepuasan kerja dengan kinerja perawat pelaksana di rumah sakit pemerintah
di kota palu propinsi sulawesi tengah. JST Kesehatan, 4(4), 394 – 400.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2015). Perilaku organisasi, edisi 16. Jakarta: Salemba.
Sutrisno, E. (2014). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Prenada Media Grup.
Winardi,. Ma’ruf, J., & Musnadi. (2012). Pengaruh budaya organisasi dan motivasi
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel
internening (studi pada dinas pengairan provinsi aceh). (Tesis, Indonesia:
Universitas Syiah Kuala).
Yoga, R. D. (2014). Pengaruh stres kerja, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja
terhadap kinerja perawat. (Skripsi, Indonesia: Universitas Diponegoro).
Zhang, X., Hu, B., & Qiu, M. (2014). Job satisfaction as a mediator in the
relationship between performance appraisal and voice behavior. Social
Behavior and Personality, 42(8), 1315-1323. Retrieved from
http://search.proquest.com/docview/1610305489?accountid=25704.
Lampiran 1
Pelamonia Makassar
7. Responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan berhak untuk mengajukan
keberatan kepada peneliti jika terdapat hal-hal yang tidak berkenan dan
selanjutnya akan dicari penyelesaian masalahnya berdasarkan kesepakatan antara
peneliti dan responden.
Makassar, April 2017
Aidah Fitriani
Lampiran 2
Aidah Fitriani
Responden
Lampiran 4
A. Data Demografi
Umur :
Jenis Kelamin : Pria Wanita
Tingkat Pendidikan : SPK D3 S1 Kep
Ners S2 Kep Lainnya, sebutkan..........
Lama Kerja : …… Tahun
Jabatan :
Ruang Perawatan :
B. Kuesioner Penelitian
Dibawah ini terdapat pernyataan tentang bagaimana tingkat kepuasan anda dalam
bekerja. Setiap pernyataan mempunyai lima macam kemungkinan jawaban, untuk itu saudara
pilih salah satu jawaban yang paling mewakili dan sesuai dengan keadaan atau perasaan
saudara secara jujur. Caranya dengan memberi tanda cek list (√) pada kotak pilihan/kolom
yang tersedia yang sesuai dengan pilih tersebut.
Keterangan pilihan:
STS : Sangat tidak setuju
TS : Tidak setuju
CS : Cukup Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Kepemimpinan Militer
No Pernyataan STS TS CS S SS
Kepuasan kerja
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1 Adanya jaminan atas kesehatan/ keselamatan kerja
2 Organisasi rumah sakit memperhatikan kebutuhan
perawat
3 Hubungan dengan rekan kerja baik
4 Sulit menjalin kerja sama dengan rekan kerja
5 Sering terjadi perselisihan dalam bekerja
6 Atasan memberikan informasi yang jelas ketika
memberikan tugas
7 Jumlah gaji yang diterima sesuai dengan pekerjaan
yang saudara lakukan
8 Sistem penggajian yang dilakukan terkontrol dan
transparan di tempat saudara bekerja
9 Jumlah gaji yang diterima sesuai dengan
pendidikan saudara
10 Tidak ada pemberian insentif tambahan atas suatu
prestasi atau kerja ekstra
11 Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang
mendukung perkerjaan
12 Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar
mandi, tempat parker dan kantin
13 Kondisi ruang kerja yang berkaitan dengan
ventilasi udara kebersihan dan kebisingan
memadai
14 Pemimpin mempertimbangkan kemampuan
perawat sebelum memberikan tugas
15 Pemimpin memiliki kemampuan dalam
mengambil keputusan yang berdampak positif
pada perawat
16 Tidak sesuainya pekerjaan dan latar belakang
pendidikan
17 Perawat memiliki kebebasan melakukan metode
sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan
18 Sulit untuk meningkatkan kemampuan kerja
melalui pelatihan/ pendidikan
19 Ada kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih
tinggi
20 Ada kesempatan untuk membuat suatu prestasi
dan kenaikan pangkat
Kinerja
No. Pernyataan STS TS CS S SS
1 Skill yang saya miliki sesuai dengan pekerjaan
saya
2 Saya mengerjakan pekerjaan dengan cekatan
3 Tingkat pencapaian kerja yang saya hasilkan
telah sesuai dengan harapan organisasi rumah
sakit
4 Melalui pengetahuan yang saya miliki, saya
mampu melaksanakan target dengan baik
5 Saya melaksanakan asuhan keperawatan kepada
pasien sesuai dengan SOP
6 Saya bekerja sesuai dengan koridor struktur
organisasi rumah sakit
7 Saya melaksanakan asuhan keperawatan kepada
pasien secara menyeluruh
8 Melalui pengetahuan yang saya miliki, saya lebih
menguasai bidang tugas yang saya kerjakan
9 Saya dapat dengan cepat menyesuaikan diri pada
setiap keputusan baru yang diambil rumah sakit
10 Saya melakukan dokumentasi keperawatan setiap
selesai melakukan tindakan
11 Saya mencari cara lain ketika saya mengalami
kebuntuan kerja
12 Saya sering bersikap teledor dalam melaksanakan
tugas
13 Saya selalu teliti dan berhati – hati dalam bekerja
14 Saya pernah melakukan kesalahan saat bekerja
15 Saya memahami seluruh aturan dan petunjuk
keselamatan kerja yang ditetapkan rumah sakit
16 Saya sulit menjalin hubungan kerja yang baik
dengan orang
lain serta memprioritaskan keselamatan kerja
17 Saya selalu datang tepat waktu sebelum
pergantian jadwal dinas
18 Saya sulit berkomunikasi dengan pimpinan
19 Saya memberikan tindakan keperawatan sesuai
dengan keluhan pasien
20 Saya lambat dalam melaksnakan tindakan
keperawatan
Lampiran 5
SINTESIS GRID
No. Tahun Judul Peneliti Metode Tujuan Sampel Instrumen Hasil penelitian
1 2013 Hubungan gaya Hilda, Alimin Kuantitatif Untuk menganalisis Perawat Kuesioner Penelitian ini
kepemimpinan, Maidin, dengan desain pengaruh gaya pelaksana menunjukkan
budaya organisasi Indrianty cross sectional yang bahwa:
dan Sudirman kepemimpinan, memenuhi
budaya organisasi kriteria 1. Ada hubungan
imbalan dengan dan imbalan terhadap positif antara
inklusi gaya
kepuasan kerja kepuasan kerja dan
kepemimpinan
dan kinerja kinerja perawat
kepala ruang
perawat pelaksana di RSUD rawat inap
pelaksana AWS dengan
kepuasan kerja
perawat
pelaksana.
2. Ada hubungan
positif antara
budaya
organisasi
dengan
kepuasan kerja
perawat
pelaksana.
3. Ada hubungan
positif antara
imbalan
dengan
kepuasan kerja
perawat
pelaksana.
4. Ada hubungan
positif antara
kepuasan kerja
dengan kinerja
perawat
pelaksana
2 2015 Crossing the Boney Kualitatif untuk melihat Anggota Wawancara Perilaku
military rank dengan pengalaman anggota militer pada pemimpin yang
divide: A pendekatan militer pada berbagai berbagai spesifik
qualitative study fenomenologi tingkatan yang tingkatan memperoleh
of military berbeda pada tingkat yang lebih
leadership and perilaku pemimpin tinggi untuk
motivation in the dan pengaruhnya menghasilkan
US armed forces terhadap motivasi motivasi
anggotanya
tergantung pada
tingkat
pengalaman kerja
dan tingkat
tanggung jawab
3 2013 The relationship Craig Kuantitatif Untuk menguji Tentara Kuesioenr Hasil penelitian
between dengan hubungan antara militer menunjukkan
leadership and pendekatan kepemimpinan dan angkatan korelasi yang
employee job cross sectional kepuasan kerja darat signifikan secara
satisfaction in a karyawan di sebuah statistik antara
military komunitas militer setiap elemen dan
community kepuasan kerja
karyawan. Selain
itu, analisis
regresi
menggambarkan
derajat yang
berbeda dari
prediksi kepuasan
kerja, tergantung
pada elemen
kepemimpinan
full-range yang
diterapkan
5 2015 Pengaruh gaya Lousyiana dan Kuantitatif 1) Untuk mengetahui Perawat Kuesioner 1) Gaya
kepemimpinan Harlen pengaruh gaya pelaksana kepemimpinan
dan budaya kepemimpinan mempengaruhi
organisasi terhadap kinerja kepuasan kerja
perawat di Rumah dan kinerja
terhadap
Sakit Ibnu Sina perawat
kepuasan kerja Pekanbaru. 2) Budaya
dan kinerja 2) Untuk mengetahui Organisasi yang
perawat di rumah pengaruh budaya kondusif tidak
sakit islam ibnu organisasi terhadap terbukti
sina pekanbaru kinerja perawat di bermakna
Rumah Sakit Ibnu terhadap kinerja
Sina Pekanbaru. perawat secara
3) Untuk mengetahui langsung,
pengaruh kepuasan 3) Kepuasan kerja
kerja terhadap dapat
kinerja perawat di berpengaruh
Rumah Sakit Ibnu terhadap
Sina Pekanbaru. peningkatan
4) Untuk mengetahui kinerja perawat,
pengaruh gaya terutama
kepemimpinan mengenai rasa
terhadap kinerja tanggung jawab
melalui kepuasan penuh perawat
kerja perawat di terhadap
Rumah Sakit Ibnu pekerjaan
Sina Pekanbaru. menjadi
5) Untuk mengetahui pendorong
pengaruh budaya dalam diri
organisasi terhadap perawat untuk
kinerja melalui bekerja optimal
kepuasan kerja sehingga dapat
perawat di Rumah meningkatkan
Sakit Ibnu Sina kinerjanya.
Pekanbaru. Walaupun
demikian, gaji
dan insentif
perlu mendapat
perhatian dan
evaluasi dari
manajemen,
dikarenakan hal
ini dinilai
paling rendah
oleh perawat.
4) Budaya
Organisasi yang
kondusif akan
lebih bermakna
apabila
diintegrasikan
dengan
kepuasan kerja
sehingga dapat
meningkatkan
kualitas,
kuantitas dan
kemampuan
perawat yang
merupakan
dimensi dari
kinerja
karyawan.
6. 2013 Pengaruh gaya Aini dan Sosilo Survei dengan Untuk mengetahui Perawat Kuesioner 1) Gaya
kepemimpinan pendekatan pengaruh gaya pelaksana kepemimpinan
dan kepuasan cross sectional yang berpengaruh
kerja kepemimpinan dan berstatus signifikan
kepuasan kerja sebagai PNS terhadap kinerja
terhadap kinerja terhadap kinerja perawat
perawat di ruang 2) Variabel
rawat inap rsup kepuasan kerja
dr. soeradji tidak
tirtonegoro klaten berpengaruh
terhadap kinerja
perawat
3) Gaya
kepemimpinan
dan kepuasan
kerja secara
simultan
berpengaruh
terhadap kinerja
perawat
7 2015 Hubungan Sari dan Analitik Untuk mengetahui Karyawan Kuesioner 1) Ada hubungan
penilaian gaya Mulasari kuantitatif penilaian gaya yang signifikan
kepemimpinan dengan kepemimpinan antara gaya
kepemimpinan
transformasional pendekatan transformasional
transformasiona
pada atasan cross sectional pada atasan terhadap l pada atasan
terhadap kinerja kinerja dan kepuasan dengan kinerja
dan kepuasan kerja karyawan di karyawan di
kerja karyawan di RSU PKU RSU PKU
rsu pku Muhammadiyah Muhammadiyah
muhammadiyah Nanggulan Kulon Nanggulan
Kulon Progo.
nanggulan kulon Progo.
2) Ada hubungan
progo yang signifikan
antara gaya
kepemimpinan
transformasiona
l pada atasan
dengan
kepuasan kerja
karyawan di
RSU PKU
Muhammadiyah
Nanggulan
Kulon Progo.
8 2012 Hubungan Nurhayani., Analitik Untuk mengetahui Perawat pns Kuesioner Kepuasan
kepuasan kerja Hamzah, A., & observasional hubungan antara dan kontrak perawat terhadap
dengan kinerja Balqis dengan desain kepuasan kerja pekerjaannya
perawat di ruang cross sectional dengan kinerja memiliki
rawat inap rsu perawat. hubungan yang
daya kota signifikan dengan
Makassar kinerja perawat
9 2013 Job satisfaction Ouedraogo, A., Analitik Untuk mengetahui Karyawan Kuesioner Kepuasan kerja
and & Leclerc, A dengan hubungan antara dan berhubungan
organizational pendekatan kepuasan kerja dan supervisor dengan kinerja
performance: cross sectional kinerja karyawan di
Evidence from serikat kredit Kanada
canadian credit
union
10 2014 Pengaruh stres Yoga survei dengan Untuk mengetahui Perawat Kuesioner Kepuasan kerja
kerja, kepuasan pendekatan pengaruh antara memiliki
kerja, dan cross sectional kepuasan kerja pengaruh positif
lingkungan kerja terhadap kinerja terhadap kinerja
terhadap kinerja perawat di Rumah perawat dimana
perawat Sakit Panti Wilasa semakin tinggi
Citarum Semarang tingkat kepuasan
kerja perawat
maka kinerja
yang akan
ditampilkan
dalam
memberikan
pelayanan
keperawatan juga
akan semakin
meningkat.
11 2014 Job satisfaction Zhang, Hu, Qiu Deskriptif Untuk mengetahui Karyawan Kuesioner Kepuasan kerja
as a mediator in dengan pengaruh kepuasan umum, mempengaruhi
the relationship pendekatan kerja terhadap manajer hubungan antara
between cross sectional hubungan antara kelompok, penilaian kinerja
performance penilaian kinerja manajer dan keaktifan
appraisal and karyawan dan proyek, serta karyawan dimana
voice behavior keaktifan karyawan manajer penilaian kerja
bagian yang perkembangan
terdapat memiliki efek
pada yang positif
perusahaan dalam
yang meningkatkan
mewakili keaktifan serta
kelompok keterlibatan
teknologi karyawan untuk
tinggi yang memberikan
dilakukan saran yang
pada lima inovatif
kota di Cina
12 2014 The relationship Guan, Sun, survei dengan Untuk mengetahui Karyawan Kuesioner Dukungan
between job Hou, Zhao, pendekatan hubungan antara yang bekerja organisasi
performance and Luan & Fan cross sectional dukungan organisasi pada 6 mempengaruhi
perceived dan kinerja pekerjaan universitas kinerja yang
organizational pada anggota staf di Cina diperantarai oleh
support in faculty pengajar di kepuasan kerja
members at universitas Cina.
chinese
universities: A
questionnaire
survey The
relationship
between job
performance and
perceived
organizational
support in faculty
members at
chinese
universities: A
questionnaire
survey
13 2013 Pengaruh Rumada, Gede Survei dengan Untuk mengetahui Karyawan Kuesioner Hubungan antara
kompensasi, dan Utama, I. pendekatan hubungan antara hotel kepuasan kerja
kepemimpinan, W. M cross sectional kompensasi, dengan kinerja
dan lingkungan kepemimpinan dan dipengaruhi oleh
kerja fisik lingkungan kerja kompensasi,
terhadap fisik terhadap kepemimpinan,
kepuasan kerja kepuasan kerja dan lingkungan
karyawan hotel karyawan kerja
taman harum
ubud gianyar
14 2015 Hubungan gaya Setiawan, A Kuantitatif Untuk mengetahui Perawat Kuesioner Ada hubungan
kepemimpinan dengan desain hubungan gaya pelaksana yang bermakna
demokratis korelasional kepemimpinan antara gaya
kepala ruang kepemimpinan
demokratis kepala
dengan kepuasan demokratis kepala
kerja ruang dengan ruang dengan
perawat di kepuasan kerja kepuasan kerja
Rumah Sakit perawat perawat
Jiwa Daerah
Dr. RM.
Soedjarwadi
15 2011 Pengaruh gaya Nurdin R., Kuantitatif Untuk mengetahui Karyawan Kuesioner Hasil penelitian
kepemimpinan Darmawansyah, hubungan antara RSUD didukung menunjukan
dan kepuasan Indar gaya kepemimpinan Namlea dengan bahwa gaya
kerja terhadap dan kepuasan kerja wawancara kepemimpinan
kinerja pegawai dengan kinerja dan dan kepuasa kerja
di rsud namlea karyawan observasi berpengaruh
kabupaten buru terhadap kinerja
provinsi Maluku
16 2015 Analisis faktor Wolo, P. D Kuantitatif Untuk mengetahui Perawat Kuesioner Hasil penelitian
faktor yang dengan faktor-faktor yang menunjukkan
mempengaruhi pendekatan mempengaruhi bahwa faktor
kepuasan kerja
cross sectional kepuasan kerja pekerjaan itu
perawat
(studi empiris di seperti gaji, promosi, sendiri dan
rsp tni au dr. s. rekan kerja, lingkungan kerja
hardjolukito supervisi, pekerjaan memiliki
yogyakarta) itu sendiri dan pengaruh yang
lingkungan kerja. signifikan
terhadap
kepuasan kerja.
Sedangkan faktor
gaji, promosi,
supervisi, dan
rekan sekerja
tidak memiliki
pengaruh
terhadap
kepuasan kerja
17 2013 Pengaruh gaya Aini, Q. dan Survei dengan Untuk mengetahui Perawat Kuesioner Hasil penelitian
kepemimpinan Sosilo, H pendekatan pengaruh gaya dengan menemukan
dan kepuasan cross sectional kepemimpinan dan status PNS bahwa gaya
kerja terhadap kepuasan kerja kepemimpinan
kinerja perawat terhadap kinerja dan kepuasan
di ruang rawat kerja secara
inap a simultan
berpengaruh
rsup dr. soeradji terhadap kinerja
tirtonegoro klaten perawat
19 2013 Hubungan Muhammad Deskriptif Untuk mengetahui Perawat Kuesioner Hasil penelitian
kepemimpinan korelasional Hubungan menunjukkan
kepala ruang dengan kepemimpinan bahwa
menurut persepsi pendekatan kepala ruang kepemimpinan
perawat terhadap cross sectional menurut persepsi berpengaruh
motivasi kerja perawat terhadap secara signifikan
perawat motivasi kerja terhadap motivasi
pelaksana di perawat pelaksana perawat yang
ruang irna f blu berdampak pada
rsup prof. dr. r.d. kepuasan kerja
kandau manado perawat
20 2015 Hubungan antara Putra Survei dengan Untuk mengetahui Karyawan Kuesioner Hasil penelitian
gaya pendekatan hubungan antara lembaga menemukan
kepemimpinan cross sectional gaya kepemimpinan pengkajian bahwa terdapat
dan motivasi dan motivasi kerja teknologi hubungan antara
kerja terhadap terhadap kinerja dan gaya
kinerja pegawai pegawai lembaga informasi kepemimpinan
lembaga pengkajian teknologi pelataran serta motivasi
pengkajian dan informasi mataram terhadap kinerja
teknologi dan pelataran mataram yogyakarta yang ditunjukkan
informasi Yogyakarta oleh pegawai
pelataran lembaga
mataram pengkajian
Yogyakarta teknologi dan
informasi
pelataran
mataram
yogyakarta
21 2013 Performance = Cerasoli Survei dengan Pertama untuk Siswa Kuesioner . Motivasi dan
ability x pendekatan mengeksplorasi kemampuan
motivation: cross sectional apakah dan kapan ditemukan
exploring perkalian (versus berinteraksi
untested sederhana dalam pola yang
moderators of a model aditif) harus diharapkan.
popular model dipertimbangkan. Interaksi ini
ditemukan
Kedua untuk bervariasi dalam
memberikan kekuatan
argumen yang berdasarkan
mendukung dari pengalaman dan
model multiplikatif kehadiran
Ketiga mengetahui tugas sumber
operasionalisasi daya kritis
faktor kemampuan
dan motivasi dengan
mengidentifikasi
"aspek kemampuan"
(Secara kolektif,
pengetahuan,
keterampilan, dan
kemampuan) dan
"upaya motivasi"
(arah,
intensitas, dan
ketekunan)
22 2012 The effect of Belonio, R. J Survei Untuk mengetahui Karyawan Kuesioner Gaya
leadership style pengaruh gaya sektor kepemimpinan
on employee kepemimpinan perbankan memiliki efek
satisfaction and terhadap kepuasan signifikan pada
performance of kerja karyawan dan kepuasan kerja
bank employees pengaruh kepuasan dan kinerja
in Bangkok. kerja karyawan
terhadap prestasi
kerja karyawan.
23 2013 Transformational Braun, S., Peus, Survei Untuk menganalisis Karyawan Kuesioner Kepemimpinan
leadership, job C., Weisweiler, hubungan antara akademisi transformasional
satisfaction, and S., & Frey, D kepemimpinan berhubungan
team transformasional, positif dengan
performance: A kepuasan kerja, dan kepuasan kerja
multilevel kinerja tim dengan pengikut baik
mediation model model kepercayaan pada tingkat
of trust sebagai variabel individual
mediasi maupun tingkat
tim dan kinerja
tim secara
objektif.
Hubungan antara
persepsi individu
transformasional
kepemimpinan
dan kepuasan
kerja supervisor
dimediasi oleh
kepercayaan.
24 2016 Impacts of Dalluay, V. S., Survei dengan Untuk menentukan Karyawan Kuesioner Gaya
leadership style & Jalagat, R. C. desain dampak dari kepemimpinan
effectiveness of penelitian efektivitas gaya partisipatif
managers and deskriptif kepemimpinan memberikan
department heads manajer dan kepala dampak dari gaya
to employees’ job departemen untuk kepemimpinan
satisfaction and kepuasan kerja dan terhadap
performance on kinerja karyawan kepuasan kerja
selected small- pada usaha kecil di karyawan yaitu
scale Businesses Cavite, Filipina dapat
in Cavite, meningkatkan
Philippines kepuasan serta
produktivitas
dalam hal kinerja.