Anda di halaman 1dari 3

Biaya Produksi

Pengertian Biaya

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang
dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi
maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.
Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu,
yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung,
misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.

Pendapatan Total, Biaya Total , dan Keuntungan

Para ekonom biasaya berasumsi bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan


keuntungan (profit) dan mereka menemukan bahwa asumsi ini memang benar dalam banyak
kasus.

Apakah keuntungan perusahaan itu ? Jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dalam
penjualan produksinya disebut pendapatan total (total revenue). Jumlah uang yang harus
perusahaan keluarkan untuk membeli bahan-bahan disebut biaya total (total cost).
Keuntungan adalah pendapatan total perusahaan dikurangi biaya total.

Keuntungan = Pendapatan Total – Biaya Total

Untuk melihat bagaimana perusahaan memaksimalkan keuntungannya, sepenuhnya


mempertimbangkan bagaimana mengukur pendapatan dan biaya totalnya. Pendapatan total
mudah dihitung. Setara dengan jumlah produk yang dibuat dikali harga jual barang. Contoh
jika memproduksi 10.000 kue dan menjualnya dengan harga $2 per kue, pendapatan totalnya
adalah $20.000. Sebaliknya pengukuran biaya produksi total lebih sulit.
Biaya sebagai Biaya Kesempatan

Biaya adalah apa yang harus dikorbankan untuk memperoleh sesuatu. Biaya kesempatan dari
suatu barang mengacu pada seluruh hal yang harus diberikan untuk memperoleh sebuah
benda. Ketika para ekonom berbicara tentang suatu biaya produksi perusahaan, mereka
memasukkan seluruh biaya kesempatan untuk produksi barang dan jasa.

Biaya kesempatan produksi kadang-kadang jelas dan kadang-kadang tidak terlalu jelas.
Contoh ketika membayar $1.000 untuk tepung, $1.000 tersebut adalah biaya kesempatan
karena tidak dapat menggunakan kembali $1.000 untuk membeli barang lainnya. Sama
halnya ketika menyewa pekerja untuk membuat kue, gaji yang dia bayarkan merupakan
bagian dari biaya perusahaan.

Karena biaya-biaya ini mengharuskan perusahaan mengeluarkan uang, mereka disebut biaya
eskplisit. Sebaliknya, beberapa biaya kesempatan perusahaan disebut biaya implisit tidak
memerlukan pengeluaran uang tunai.

Biaya Modal sebagai Biaya Kesempatan

Biaya implisit yang penting dalam setiap bisnis adalag biaya kesempatan dari modal finansial
yang telah diinvestasikan ke dalam bisnis tersebut. Bayangkan kita telah menggunakan
$300.000 tabungan untuk membeli pabrik kue dari pemilik sebelumnya. Jika mendepositokan
uang ini dalam rekening tabungannya yang membayar bungan dengan rate 5 persen, kita
akan mengumpulkan $15.000 per tahun. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pabrik kue
tersebut kita telah merelakan pendapatan bunga $15.000 per tahun. Uang sebesar $15.000
yang hilang ini adalah salah satu biaya kesempatan implisit dari bisnis.
Keuntungan Ekonomis versus Keuntungan Akuntansi

Sekarang kita kembali pada tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan. Karena
ekonom dan akuntan mengukur keuntungan dengan cara berbeda. Seorang ekonom mengukur
keuntungan ekonomi perusahaan sebagai pendapatan total perusahaan dikurangi seluruh
biaya kesempatan dalam memproduksi barang dan jasa yang di jual. Seorang akuntan
mengukur keuntungan akuntansi perusahaan sebagai pendapatan total hanya dikurangi
dengan biaya eksplisit perusahaan.

Figur 1 menyimpulkan perbedaan ini. Perhatikan karena akuntan mengabaikan biaya implisit,
keuntungan akuntansi biasanya lebih besar dibandingkan dengan keuntungan ekonomis. Bagi
sebuah bisnis untuk menjadi lebih beasr menguntungkan dari sudut pandang ekonom,
pendapatan total harus menutupi seluruh biaya kesempatan, baik yang eksplisit maupun
implisit.

Anda mungkin juga menyukai