Anda di halaman 1dari 4

TEORI PERMINTAAAN

1. Total Revenue (TR)


Rumus yang pertama ini adalah rumus yang paling mendasar. Jumlah revenue ini menjadi
dasar rumus perhitungan revenue kedua dan ketiga.

Revenue juga disebut hal pertama yang masuk dalam laporan keuangan. Penjelasan tentang
revenue masuk dalam pemasukan yang didapatkan dari hasil penjualan perusahaan.

Dan Revenue bisa juda diartikan pendapatan dari operasional perusahaan. Revenue juga
dapat diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh perusahaan melalui aktivitas utamanya.

Nilai revenue masuk ke dalam investasi yang harus dilakukan penanam modal. Kemudian
akan dikurangi total nilai retur atau diskon apabila ada.

Revenue disebut juga sebagai hak kekayaan sementara yang masuk dalam perhitungan laba.
Penghitungan revenue terikat periode akuntansi, misalkan per bulan atau per tahun

Perbedaan Total Revenue dengan Income


Income adalah profit. Income disebut sebagai laba yang diperoleh perusahaan. Revenue
merujuk kepada pendapatan yang diterima, sementara income mengacu kepada laba
bersih.

Income sering kali disebut sebagai laba bersih. Nilainya didapat dari total pendapatan
dikurangi biaya produksi. Biaya produksi terdiri dari operasional, penjualan, pajak,
transportasi, dan beban lainnya.

Penghitungan income juga mempertimbangkan pemasukan lainnya yang didapat


perusahaan. Misalnya investasi, pendapatan dari penjualan aset, dan lain-lain. Dapat
dianggap penghitungan income lebih rumit daripada revenue.
Ada dua hal utama yang membedakan income dengan revenue, yaitu dari sumber dan cara
menghitungnya. Berikut penjelasannya.

Jenis Revenue
Sederhananya, terdapat dua jenis revenue, yaitu pendapatan operasi (operating revenue)
dan pendapatan non-operasi (non-operating revenue). Operating revenue didapatkan dari
kegiatan utama perusahaan, yakni penjualan produk.

Sementara itu non-operating revenue didapat dari penghasilan tambahan. Misalnya bunga
deposit, saham, serta aktivitas tambahan yang menguntungkan perusahaan.

Cara Mengoptimalkan Revenue


Setiap perusahaan pasti menginginkan revenue-nya selalu naik. Caranya adalah dengan
menggunakan strategi bisnis tertentu. Pemilik usaha juga harus bisa menyeimbangkan
revenue dengan income.

Cara yang paling sederhana adalah dengan mengatur arus kas. Perusahaan harus
membukukan dengan mendetail pendapatan dan pembelanjaan perusahaan. Kegiatan
marketing dapat dilakukan maksimal agar anggaran tidak berlebih.

Ada kalanya target penjualan tidak memenuhi, bahkan keuntungan yang diperoleh sangat
sedikit. Hal yang lebih penting adalah menutupi modal yang sudah dikeluarkan. Caranya
adalah membuat kebijakan yang lebih efektif dan meningkatkan penjualan.

Cara terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan nilai revenue. Total
revenue tidak berarti perusahaan tidak mampu memaksimalkan kinerja.

Total Revenue = Harga Jual per Unit x Jumlah Produksi


3. Marginal Revenue (MR)
Rumus yang ketiga yaitu untuk mengetahui marginal revenue atau pendapatan marginal.
Yang dimaksud dengan pendapatan marginal adalah pendapatan ekstra yang diperoleh dari
setiap unit barang terjual.
Marginal Revenue = Tambahan Total Revenue : Tambahan Jumlah Produk Terjual
Marginal revenue atau pendapatan marjinal juga disebut dengan peningkatan pendapatan
yang merupakan hasil penjualan satu unit tambahan. Perhitungan pendapatan ini mengikuti
hukum hasil yang semakin berkurang karena akan melambat ketika tingkat output naik,
bahkan setelah periode output yang konsisten. Jika suatu bisnis dalam persaingan
sempurna, maka pendapatan marjinal mengacu pada proses terus menghasilkan output
sampai total pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal.

Pertimbangkan sebuah perusahaan menjual 100 kemeja pada hari Senin dengan harga per
biaya 10.000 dengan total 1.000.000. Selasa, mereka menjual 110 kemeja dengan total
1.100.000. Selisih antara uang yang mereka hasilkan pada hari Senin vs. Selasa adalah
100.000. Pendapatan marjinal adalah 100.000.

Rumus untuk menghitung pendapatan marjinal adalah:

Marginal Revenue paling umum digunakan dalam bisnis untuk :

 Membandingkan output dengan pendapatan


Departemen akuntansi perusahaan menggunakan rasio pendapatan marjinal
untuk memantau penjualan vs. output untuk memastikan biaya
marjinal sama dengan pendapatan marjinal. Jika jumlah pendapatan marjinal
turun di bawah biaya marjinal per unit, bisnis biasanya akan berhenti
memproduksi unit dan menganalisis biaya produksi versus manfaatnya.

 Kelola biaya produksi


Anggota tim manajemen perusahaan dapat melihat pendapatan marjinal
untuk menetapkan harga suatu produk, merencanakan jadwal produksinya,
dan menganalisis permintaan dari konsumen. Menggunakan pendapatan
marjinal untuk menganalisis permintaan konsumen dapat mencegah
kelebihan atau kekurangan produk, memastikan biaya produksi yang
moderat dan peningkatan penjualan.

 Menetapkan harga
Mengidentifikasi pendapatan marjinal dari satu produk juga dapat membantu
bisnis menetapkan harga kompetitif yang mendorong pelanggan untuk
membelinya, yang kemudian meningkatkan penjualan. Rasio ini dapat
membantu bisnis menentukan harga yang baik dan merencanakan setiap
perubahan produksi untuk memenuhi permintaan.

4. Average Revenue (AR)


Rumus ini bertujuan mengetahui pendapatan rata-rata. Rumusnya yaitu total revenue
dibagi dengan jumlah produk terjual.
Average Revenue = Total Revenue : Jumlah Produk Terjual

Anda mungkin juga menyukai