Anda di halaman 1dari 5

A.

Laba Akuntansi merupakan Selisih lebih antara harga penjualan yang lebih besar dan harga pembelian
atau biaya produksi; keuntungan (yang diperoleh dengan menjual barang lebih tinggi daripada
pembeliannya, membungakan uang, dan sebagainya).”

Dalam bidang ekonomi dan akutansi, secara umum laba dan keuntungan memiliki makna yang sama,
yaitu kenaikan nilai aktiva bersih. Namun, keuntungan dapat juga diartikan sebagai benefit. Benefit
merupakan keuntungan dalam bentuk umum (mencakup keuntungan non-materil).

Penjelasan:

Laba adalah kenaikan nilai modal atau aktiva bersih sebagai akibat dari perbedaan pendapatan dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan, dihitung selama periode waktu tertentu. Jenis-jenis laba diantaranya :

Laba kotor = Penjualan - (Retur + Potongan Penjualan)

Laba usaha = Laba kotor - (HPP + Biaya lain)

Laba Bersih Sebelum Pajak = Laba Usaha - Biaya Bunga

Laba Bersih = Laba Bersih Sebelum Pajak - Pajak

Dengan demikian, secara umum laba memiliki arti yang sama dengan keuntungan. Namun, ada pula
istilah lain yang sering diartikan sebagai keuntungan, yaitu benefit. Benefit diartikan sebagai
keuntungan yang bersifat umum, dapat berbentuk materil ataupun non-materil. Contohnya adalah
perusahaan yang memberikan benefit kepada karyawannya bukan hanya dalam bentuk gaji namun juga
tunjangan, asuransi, kesempatan mengembangkan diri, dan lain-lain.

Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup
kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi, teori akuntansi sampai
saat ini belum mencapai kemantapan dalam pemaknaan dan pengukuran laba. Oleh karena itu, berbeda
dengan elemen statemen keuangan lainnya, pembahasan laba meliputi tiga tataran, yaitu : semantik,
sintaktik, dan pragmatik. Makna laba secara umum adalah kenaikan kemakmuaran dalam suatu periode
yang dapat dinikmati (didistribusi atau ditarik) asalkan kemakmuran awal masih tetap dipertahankan.

B. Pengertian Pendapatan (Revenue) adalah pernyataan yang berhubungan dengan uang atau keuangan
dari keseluruhan hasil usaha pokok produk atau jasa-jasa yang dilakukan oleh perusahaan dalam suatu
periode. Secara sederhana revenue merupakan jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari hasil
penjualan produk (barang atau jasa) dari pelanggan dan tidak berasal dari penanaman modal.

Pengertian Penghasilan (Income) adalah jumlah uang yang didapat dari hasil penjualan dalam jangka
waktu tertentu yang telah kurangi dengan harga pokok penjualan (HPP), beban dan biaya-biaya lainnya.
Penghasilan (Income) lebih menitik beratkan pada pengertian pendapatan bersih (net income).
Perbedaan Pendapatan (Revenue) dan Penghasilan (Income)

Dalam ilmu ekonomi secara umum, terkadang income diartikan juga pendapatan. Namun dalam ilmu
akuntansi pengertian income berbeda dengan revenue.

Pada dasarnya income bisa diperoleh dari kelebihan revenue atas biaya-biaya yang tidak dapat
digunakan lagi untuk mendatangkan keuntungan pendapatan di masa mendatang (expired cost).

Dengan demikian, penghasilan (income) dapat diartikan pendapatan bersih atau laba bersih dari hasil
usaha setelah dikurangi beban biaya, sedangkan pendapatan (revenue) dapat diartikan pendapatan
kotor atau laba kotor dari usaha yang belum dikurangi beban biaya.

Pendapatan (revenue) sering disebut omzet penjualan. Sedikit berbeda dengan Pengertian Pendapatan
Asli Daerah (PAD)

Contoh Pendapatan dan Penghasilan

Untuk memberi gambaran tentang pengertian pendapatan dan penghasilan dalam operasional
perusahaan atau perseorangan, berikut contoh sederhananya.

Amir menjual 10 kue yang dibeli dari pasar seharga Rp 1.000 per biji . Kue yang dibeli Amir di pasar 10
kue dengan harga Rp 500 per biji (harga pokok penjualan). Biaya operasional penjualan Rp 1000,-

Maka:

Pendapatan Amir dari penjualan adalah Rp 10.000,- Kue yang telah terjual.
Penghasilan Amir dari penjualan kue hanya sebesar Rp 4.000 (laba/income) yang diperoleh dari total
penjualan = 10.000 (10 x 1.000) dikurangi pokok penjualan = 5.000 (10 x 500) dikurangi biaya
operasional = 1.000. Atau 10.000 – (5.000+1000) = 4.000.

PT Lentera Bisnis memiliki usaha penjualan mebel. Dalam tahun 2015 jumlah uang yang masuk kas dari
hasil penjualan mebel sebesar Rp.500.000.000,-. Namun PT Lentera Bisnis juga juga memperoleh
penghasilan dari luar usaha penjualan mebel yaitu dari sewa pickup yang digunakan untuk mengangkut
mebel sebesar Rp.75.000.000,-.

Maka:

Pendapatan (Revenue) dari PT Lentera Bisnis adalah Rp. 500.000.000,- bukan Rp. 575.000.000 karena
75.000.000 tidak termasuk operasional PT Lentera Bisnis.

Sedangkan penghasilan (income) PT Lentera Bisnis bukan Rp. 500.000.000 karena masih dikurangi biaya
produksi, upah kerja, dan lain sebagainya.

C. Secara garis besar, biaya diartikan sebagai sumber ekonomi yang harus dikeluarkan demi
kelangsungan bisnis yang sedang dijalankan. Sedangkan beban diartikan sebagai penurunan nilai
ekonomi yang berupa pengeluaran uang atau penyusutan nilai aktiva. Berikut adalah beberapa
perbedaan biaya dan beban dalam akuntansi.

Biaya yaitu suatu hal yang harus dikeluarkan, ini dilakukan dengan tujuan agar mendapatkan
keuntungan. Atau mendapatkan manfaat yang bernilai ekonomis pada masa yang akan datang. Misalnya
dalam pembelian aktiva teta MKp, didalam akuntansi transaksi ini disebut dengan biaya pembelian.

Definisi Beban (Expense) adlh Sesuatu yang dikeluarkan atau diberikan, ini dengan tujuan untuk
mendapatkan pendapatan. Misalnya, akun yang dapat di dalam laporan laba rugi seperti beban sewa,
penyusutan, listrik, gaji, dan yang lainnya.Beban (expense) yaitu suatu penurunan nilai ekonomi, yang
merupakan kas keluar atau aktiva yang berkurang. Biasanya beban (expense) ini dianggap kewajiban, ini
bisa menyebabkan nilai dari ekuitas menurun.
Perbedaan Biaya dan Beban

Letak posisi laporan keuangan

Perbedaan keduanya terlihat pada penyusunan laporan keuangan. Biaya ini pada laporan keuangan
posisinya ada didalam penyusunan neraca, dan biasanya ini berwujud biaya yang belum digunakan atau
bisa dibilang biaya prediksi. Ini mampu memberikan manfaat sehingga pada biaya ini dianggap sebagai
aktiva.

Lalu untuk beban di dalam laporan keuangan posisinya terletak pada penyusunan laporan laba rugi.
Beban ini di dalam laporan berupa pengeluaran yang digunakan dan tidak memberikan manfaat untuk
masa yang akan datang dan periodenya tidak lebih setahun.

Periode akuntansi

Perbedaan dari biaya dan beban biasanya dilihat dari periode dalam akuntansi. Biaya biasanya memiliki
periode lebih lama yakni lebih dari satu tahun, ini dianggap sebagai pengeluaran modal. Pengeluaran
modal yang dikeluarkan ini bertujuan untuk mendapatkan aktiva tetap. Demi meningkatnya
keefisiensian atas operasional bisnis perusahaan dan kapasitas produktif aktiva tetap. Jumlah biaya yang
dikeluarkannya dalam satuan rupiah lebih besar jika dibandingkan dengan jumlah beban.

Lalu untuk beban memiliki periode tidak lebih dari satu tahun, dianggap sebagai pengeluaran
pendapatan, yang memberikan manfaat dalam periode berjalan saja. Karena itulah biaya yang keluarkan
tidak dikapitalisasikan, ini sebagai aktiva tetap di neraca akan langsung dibebankan dalam laporan laba
rugi. Dan jumlah beban ini dihitung dengan satuan rupiah namun tidak begitu besar, bisa dibilang kecil
jika dibandingkan dengan jumlah pada beban.

Manfaat yang didapatkan

Manfaat yang didapatkan antara biaya dan beban tentu saja berbeda, untuk biaya manfaat yang
didapatkan yaitu pendapatan. Lalu untuk beban manfaat yang didapatkan yaitu penggunaan sumber
daya.

Contoh Akun Biaya, PT. Abadi Jaya membeli sebuah mobil untuk mempermudah perjalanan bisnis
karyawannya. Di mana, mobil tersebut memiliki masa manfaat lebih dari 5 tahun. Mobil di sini dapat
dikelompokan sebagai aset. Kenapa? Karena mobil tersebut masuk ke dalam kategori aset tetap dan
memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun atau 1 periode akuntansi.
Contoh Akun Beban, Untuk dapat merasakan manfaat atas pembelian mobil tersebut, PT. Abadi Jaya
harus mengeluarkan biaya tambahan seperti pembelian bahan bakar, perawatan rutin setiap bulan, dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai