Anda di halaman 1dari 8

GENDER ANALYSIS PATHWAY ( GAP9 )

DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU

LANGKAH 1 LANGKAH 2 LANGKAH 3 LANGKAH 4 LANGKAH LANGKAH 6 LANGKAH 7 LANGKAH LANGKAH 9


5 8
Isu Gender Kebijakan dan Rencana Aksi Pengukuran Hasil
Kebijakan
Faktor Kesenjangan Data Dasar
atau program Data
(Akses, Partisipasi, Sebab Sebab (Target)
atau kegiatan Pembuka Reformulasi
Kontrol, Manfaat) Kesenjangan Kesenjanga Rencana Aksi Pindahkan Indikator Gender
yang akan Wawasan. Tujuan
Internal n Eksternal Kolom 2 ke
dianalisis
8
Program Jumlah Akses: beberapa biaya yang Penyuluhan 9 Meningkatkan
Pencegahan Penduduk Laki-laki lebih acuh alasan tinggi dalam mengenai Puskesmas derajat
dan 237.876 Jiwa tak acuh pada penyebab mengakses tanda dan 1500 susp kesehatan baik
Penanggualan L : 120.053 ; informasi mengenai tertundanya pelayanan gejala penyakit laki-laki maupun
gan Penyakit P : 117.823 penyakit menular pencarian (jarak yang TB Paru perempuan
Menular pelayanan jauh, biaya
Partisipasi:
Kegiatan : kesehatan oleh transportasi
Penderita TB Laki-laki pasien ke klinik,
Pelayanan 1 kali
Paru :335 menghabiskan lebih tuberkulosis, waktu kerja Kegiatan case
Pencegahan setahun
orang banyak waktu untuk baik laki-laki yang hilang) finding
dan
L : 213; P: bekerja sehingga maupun penderita TB
penanggulang
122 tidak sempat perempuan Paru
-an penyakit
melakukan meliputi
menular
pemeriksaan Ketidak-
Tujuan Follow up
Kontrol: nyamanan dilakukan 1
meningkatkan Kegiatan
Stigma sosial fasilitas kali
pengetahuan Follow up BTA
sehingga enggan pelayanan setahun
mengenai Positif (case
membuka kondisi kesehatan milik dengan
cara holding
dirinya kepada pemerintah jumlah 400
pencegahan penderita)
orang lain stigma sosial pasien
dan
dan penderita
pentingnya Manfaat: keengganan
pengobatan Masyarakat lebih untuk
Penyakit TB memperhatikan membuka
Paru derajat kondisi dirinya
kesehatannya pada orang
sehingga tingkat lain, kegagalan
penularan dapat dalam
ditekan dan angka mengenali
kesembuhan dapat gejala penyakit
ditingkatkan tuberkulosis
atau
memahami
gejala yang
serius dan
kebutuhan
pengobatan

DOMPU, 3 OKTOBER 2019


KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU,
Beberapa Contoh Pernyataan Anggaran Gender (Gender Budget Statement)

NIP 19661122 198903 1 014


Contoh 1: Pernyataan Anggaran
Hj.Iris Juita Kastianti, SKM.M.Kes
Gender (Gender Budget
Statement)

Nama SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu


Tahun Anggaran : 2019

Program Program Pencegahan dan Penanggualangan Penyakit Menular


Tujuan Program Menekan kasus penularan TB Paru
Capaian Program Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Tujuan kegiatan Menemukan dan menangani suspek TB Paru
(Rumusan baru)
Kode rekening 5.2.2.03.29
kegiatan
Analisis Situasi 1. Data Pembuka Wawasan
Jumlah masyarakat Kabupaten Dompu : 237.876 orang
L : 120.053 ; P : 117.823
Penderita TB Paru :335 orang
L : 213; P: 122
Beberapa hasil studi telah mengidentifikasi beberapa alasan penyebab
tertundanya pencarian pelayanan kesehatan oleh pasien tuberkulosis, baik laki-
laki maupun perempuan meliputi ketidaknyamanan fasilitas pelayanan
kesehatan milik pemerintah dan diperparah lagi oleh biaya yang tinggi dalam
mengakses pelayanan (jarak yang jauh, biaya transportasi ke klinik, waktu kerja
yang hilang), stigma sosial dan keengganan untuk membuka kondisi dirinya
pada orang lain, kegagalan dalam mengenali gejala penyakit tuberkulosis atau
memahami gejala yang serius dan kebutuhan pengobatan. Kondisi yang
dijelaskan pada hasil penelitian di atas berbeda dengan laporan Department of
Gender and Women’s Health World Health Organization (WHO) yang
menyebutkan bahwa insiden dan prevalensi tuberkulosis lebih banyak
ditemukan pada jenis kelamin laki-laki dewasa daripada perempuan dewasa.
Angka insiden tuberkulosis lebih tinggi ditemukan pada lakilaki pada semua
kategori umur kecuali pada usia anakanak dimana jenis kelamin perempuan
mendominasi. Hal ini seperti pada hasil penelitian di Kabupaten Rejang Lebong
yang menyatakan bahwa menurut jenis kelamin, kejadian tuberkulosis paru
sebagian besar (66%) terjadi pada laki-laki. Sedangkan, angka prevalensi
tuberkulosis dari beberapa laporan penelitian menyebutkan bahwa perbedaan
jenis kelamin mulai terlihat pada usia 10 _ 16 tahun dan tetap laki-laki
menduduki peringkat yang lebih tinggi daripada perempuan.

2. Isu Gender dan Faktor Kesenjangan Gender


a. Faktor Kesenjangan Gender
 Dalam 5 tahun terakhir Pelatihan Ketrampilan Berusaha bagi keluarga
Miskin Lebih banyak diikuti oleh Kaum Laki-Laki
 Ada indikasi bahwa kaum laki-laki memiliki lebih banyak waktu dan
kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan kewirausahaan.
 Para pengambil kebijakan masih mengutamakan pelatihan bagi KK Laki-
Laki

b. Penyebab Faktor Internal Kesenjangan Gender


 Belum ada kebijakan dan langkah untuk mendorong lebih banyak
perempuan miskin yang terlibat dalam kegiatan pelatihan
 Jalur distribusi dan informasi kegiatan yang menjangkau ke perempuan
miskin masih terbatas
 Pendekatan melalui jalur kepala keluarga juga ditengari menyebabkan
akses yang tidak setara karena KK biasanya diidentikkan dengan laki-laki
dan tidak selalu didistribusikan pada anggota keluarga yang lain
(perempuan)

c. Penyebab Faktor Eksternal Kesenjangan Gender


 Perempuan lebih disibukkan waktunya untuk mengurus keluarga
 Masyarakat pada umumnya menanggapi pelatihan ketrampilan seolah-olah
tidak ada gunanya untuk peningkatan kesejahteraan keluarga
 Kuatnya anggapan bahwa pelatihan, sebagaimana banyak peran public
yang lain, dianggap sebagai peran laki-laki
 Kepala desa/lurah sebagai pengambil keputusan lebih cenderung
mengutamakan kaum laki-laki untuk terlibat dalam pelatihan

Perencanaan Kegiatan Pelatihan ketrampilan berusaha bagi keluarga miskin


Kegiatan

Sub Kegiatan 1 Penilaian kebutuhan terhadap kelompok laki-laki dan


(contoh) perempuan dalam keluarga miskin terhadap pelatihan yang
diperlukan
Sub Kegiatan 2 Pelaksanaan pelatihan keterampilan sesuai dengan hasil
penilaian kebutuhan
Sub Kegiatan 3 Ujicoba hasil pelatihan kepada kelompok perempuan
Indikator output  Terlaksananya xxx pelatihan keterampilan sesuai
dengan hasil penilaian kebutuhan
 Sejumlah xxx perempuan danxxx laki-laki dari
keluarga miskin di DIY yang mengikuti pelatihan
keterampilan
 Adanya xxx ujicoba hasil pelatihan pada xxx kelompok
perempuan
Komponen Input Tenaga untuk melakukan penilaian kebutuhan dan
pendampingan uji coba, Dana untuk penilaian kebutuhan,
pelaksanaan pelatihan dan ujicoba hasil pelatihan
Anggaran Kegiatan Rp 200.000.000,00 dari APBD
dan sumber dana
Indikator Outcome Meningkatnya pendapatan yang dimiliki oleh keluarga
atau dampak/hasil miskin, baik laki-laki maupun perempuan sebanyak … %.
secara luas
Contoh 2: Pernyataan Anggaran Gender

Nama SKPD : Dinas Nakertrans Kota X


Tahun Anggaran : 2011

Program Peningkatan Kesempatan Kerja


Tujuan Program Meningkatkan akses laki-laki dan perempuan terhadap pekerjaan melalui
TKMSI
Capaian Program Populasi laki-laki dan perempuan penganggur di Kota X yang
mendapatkan kesempatan kerja
Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kerja Mandiri Sektor Informal
(TKMSI)
Tujuan Meningkatkan kualitas dan kuantitas TKMSI
Kode Rekening 1 14 xx.......
Analisis Situasi 1. Data Pembuka Wawasan
Ada gap jumlah tenaga kerja sektor informal, dimana prosentase laki-laki
lebih banyak dari pada perempuan (62,8% : 37,2%)
 Makanan dan minuman : Lk :57,4% / Pr:47,1%
 Tekstil, pakaian & kulit : 9,3% / 5%
 Kebut uhan sehari-hari : 17,6% / 38,0%
 Kel.kertas dan plastik: 7,4% / 5,8%
 Kel. Kerajinan, mainan & aksesori : 11,3% / 4,1%

2. Isu Gender dan Kesejangan Gender


a. Faktor Kesenjangan
 Perempuan banyak sekali bekerja di sektor informal rumahan,
misalnya pembuatan makanan kecil. Sedangkan laki-laki lebih banyak
bekerja di sektor informal di luar rumah, misalnya menjadi pedagang
kaki lima
 Kerja informal yang dilakukan baik oleh laki-laki dan perempuan
menjadi penopang utama ekonomi rumah tangga keluarga
 Laki-laki dan perempuan diakui sebagai pelaku sektor informal,
namun yang tercatat lebih banyak laki-laki dikarenakan usaha informal
yang dijalankan perempuan banyak bersifat rumahan dan tidak
tercatat
 Keterlibatan perempuan dalam jenis kegiatan pelatihan masih dirasa
sangat minim
b. Penyebab Faktor Internal Kesenjangan
 Data pilah peserta pelatihan TKMSI belum tersedia
 Ada indikasi terdapat kesenjangan kepesertaan antara laki-laki dan
perempuan dikarenakan jenis pelatihan yang diadakan lebih banyak
diorientasikan untuk kerja informal luar rumah
 Akses informasi : Secara relative, akses informasi perempuan thd
kegiatan/jenis pelatihan yang diadakan lebih rendah dibandingkan
laki-laki.
 Kontrol : Minimnya perhatian akan masalah gender dari perangkat di
tingkat lokal sebagai penentu dalam perekrutan peserta pelatihan
 Unit kerja belum menyusun intervensi untuk kuota
partisipasi/keikutsertaan perempuan dalam rangkaian pelatihan
 Pemerintah/unit kerja belum berorientasi pada kebutuhan pelatihan
bagi perempuan (belum memperhitungkan data kebutuhan pelatihan)
c. Penyebab Faktor Eksternal Kesenjangan
 Perempuan dibanding laki-laki lebih pasif mengakses informasi karena
informasi yang tidak aksesible atau ada anggapan budaya bahwa
perempuan adalah pencari nafkah tambahan
 Perempuan kurang dapat menyuarakan kebutuhannya sehingga tidak
terinformasikan kepada pembuat keputusan
Perencanaan Kegiatan Kegiatan - Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kerja
Mandiri Sektor Informal (TKMSI)

Sub Kegiatan 1 Penyediaan data pilah berdasarkan jenis kelamin


semua pelaku sektor informal
Sub Kegiatan 2 Penilaian kebutuhan pengembangan TKMSI bagi laki-
laki dan perempuan pekerja informal
Sub Kegiatan 3 Pelatihan keterampilan dan pendampingan bagi
pekerja sektor informal dalam mengembangkan
usahanya berdasarkan hasil penilaian kebutuhan
Indikator output  Adanya data terpilah dan informasi tentang laki-
laki dan perempuan pelaku sektor informal beserta
jenis usaha mereka
 Adanya Pelatihan berbagai jenis ketrampilan dan
pendampingan bagi laki-laki dan perempuan
pekerja informal, yaknni :
 Kerajinan logam/perak 1 pkt @ 20 org
 Kerajinan fiber glass 1 pkt @ 20 org
 Kerajinan tenun 1 pkt @ 20 org
 Kerajinan handicraft/mebel batik 1 pkt @ 20 org
 Kerajinan bambu 1 pkt @ 20 org
 Adanya peningkatan peserta perempuan dari ..%
meningkat menjadi …%
 Pelatihan 3 hari diikuti oleh ... laki-laki dan ...
perempuan
 Sebanyak ... peserta yang terdiri dari ... laki-laki
dan ... perempuan memiliki pengetahuan dan
keterampilan usaha (logam, tenun,...)
Komponen Tenaga untuk pengadaan data, pelatihan dan
Input pendampingan; dana untuk pelaksanaan kegiatan dan
sub kegiatan
Anggaran Kegiatan dan Rp 250.000.000,- dari APBD
sumber dana
Indikator Outcome atau Berkurangnya tingkat pengangguran baik di kalangan laki-laki maupun
dampak/hasil secara luas perempuan di Kota X

Anda mungkin juga menyukai