Anda di halaman 1dari 10

SOP INJEKSI INTRAVENA PADA BAYI/ANAK

1. Pengertian Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara


memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan
menggunakan spuit.

2. Tujuan  Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi


daripada dengan injeksi parenteral lain.
 Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
 Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar

3. Lokasi /Tempat  Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika)


Tindakan  Pada tungkai (vena saphenous)
 Pada leher (vena jugularis)
 Pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis)

4. Peralatan  Buku catatan pemberian obat atau kartu obat


 Kapas alkohol
 Sarung tangan
 Obat yang sesuai
 Spuit 2 ml – 5 ml
 Bak spuit
 Baki obat
 Plester
 Perlak pengalas
 Pembendung vena (torniquet)
 Kassa steril (bila perlu)
 Bengkok

5. Prosedur Kerja  Cuci tangan


 Siapkan obat dengan prinsip 6 benar
 Salam terapeutik
 Identifikasi klien
 Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
 Atur klien pada posisi yang nyaman
 Pasang perlak pengalas
 Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
 Letakkan pembendung
 Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan,
peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan
absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan.
 Pakai sarung tangan
 Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas
alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar
dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering.
Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit
yang mengandung mikroorganisme.
 Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan
non dominan.
 Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5
cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominan.
Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak
bergeser, memudahkan penusukan. Sejajar vena yang
akan ditusuk perlahan dan pasti. Pegang jarum pada
posisi 30.
 Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum
ke dalam vena
 Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan
barel dari spuit dan tangan dominan menarik plunger.
 Observasi adanya darah pada spuit
 Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat
perlahan-lahan.
 Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat
dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
 Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril
yang diberi betadin
 Kembalikan posisi klien
 Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam
bengkok
 Buka sarung tangan
 Cuci tangan
 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
SOP INJEKSI INTRAMUSKULAR PADA BAYI/ANAK

1. Pengertian Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke


dalam otot (muskulus)

2. Tujuan Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter pada klien


yang yg diberikan obat dengan cara intramuscular

3. Lokasi /Tempat  Paha (vastus lateralis) : posisi klien terlentang dengan


Tindakan lutut sedikit agak fleksi.
 Ventroglteal : posisi klien berbaring miring, telentang,
atau telentang dengan lutut atau panggul miring dgn
lokasi yg diinjeksi fleksi.
 Lengan atas (deltoid) : posisi klien duduk atau berbaring
datar dengan lengan bawah fleksi namun rileks
menyilangi abdomen atau pangkuan.

4. Peralatan 1. Sarung tangan 1 pasang


2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril 1 (21-23G & panjang 1 – 1,5 inci untuk
dewasa; 25-27 G & panjang 1 inci buat anak-anak)
4. Bak spuit 1
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
6. Perlak & pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok 1
9. Buku injeksi/daftar obat

5. Prosedur Kerja 1. Mengatur posisi pada klien, sesuai tempat penyuntikan


2. Memasang perlak & alasnya
3. Membebaskan daerah yg akan di injeksi
4. Memakai sarung tangan
5. Menentukan lokasi penyuntikan dengan benar ( palpasi
lokasi injeksi terhadap adanya edema, massa, nyeri tekan.
Hindari lokasi jaringan parut, memar, abrasi atau infeksi.
6. Membersihkan kulit dengan menggunakan kapas alkohol
(melingkar dari arah dalam keluar diameter ±5cm)
7. Menggunakan ibu jari & telunjuk untuk mereganggkan
kulit
8. Memasukkan spuit dengan sudut 90º, jarum masuk 2/3
9. Melakukan aspirasi & pastikan darah tidak masuk spuit
10. Memasukkan obat dengan cara perlahan (kecepatan 0,1
cc/detik)
11. Mencabut jarum dari lokasi penusukan
12. Menekan daerah tusukan dengan kapas yang telah
desinfektan
13. Membuang spuit ke dalam bengkok
SOP INJEKSI SUBKUTAN PADA BAYI/ANAK

1. Pengertian Pemberian obat secara subcutan ialah memasukkan obat


kedalam bagianbawah kulit.

2. Tujuan Pemberian obat subcutan ialah untuk memasukkan sejumlah


toksin atau obat kepada jaringan subcuta di bawah kulit untuk
proses di absorbsi .

3. Lokasi /Tempat lokasi yg dianjurkan untuk suntikan ini merupakan lengan


Tindakan bagian atas, kaki bagian atas, & daerah di sekitar pusar.

4. Peralatan 1. Buku catatan pemberian obat


2. Kapas alkohol
3. Sarung tangan sekali pakai
4. Obat yg sesuai
5. Spuit 2 ml dengan ukuran 25, panjang jarum 5/8 hingga ½
inci
6. Bak spuit
7. Plester
8. Baki obat
9. Bengkok
10. Kasa steril

5. Prosedur Kerja 1. cuci tangan


2. siapkan obat sesuai dengan prinsip 5 benar
3. identifikasi identitas klien
4. beri tahu klien prosedur tindakan yang akan segera
dilakukan
5. atur klien pada posisi yg nyaman
6. memilih lokasi penusukan
7. gunakan sarung tangan
8. bersihkan lokasi penusukan dengan kapas alkohol
9. pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan
yang non dominan
10. buka tutup jarum menggunakan tehnik one hand
11. tarik kulit & jaringan lemak dengan ibu jari & jari tangan
non dominan dengan ujung jarum menghadap ke atas &
menggunakan tangan dominan,masukkan jarum dengan
sudut 45º atau 90º .
12. lepaskan tarikan tangan non dominan
13. tarik plunger & observasi adanya darah pada spuit.
14. seandainya tidak ada darah,masukan obat perlahan-
lahan.apabila ada darah tarik kembali jarum dari kulit
tekan lokasi penusukan selama 2menit,& observasi
adanya memar, apabila butuh berikan plester,siapkan obat
yangbaru.
15. cabut jarum dengan sudut yg sama disaat jarum di
masukan,sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol yang telah di desikfetan pada
lokasi penusukan.
16. bila ada perdarahan,tekan lokasi itu bersama
memanfaatkan kasa steril hingga perdarahan mogok.
17. kembalikan posisi klien
18. buang alat yg telah tidak dipakai
19. buka sarung tangan
20. Melakukan evaluasi dari hasil tindakanyang telah
dilakukan
21. Melakukan kontrak untuk kegiatan/tindakan yang akan
datang
22. Berpamitan dengan klien
23. Membereskan/merapihkan alat-alat yang telah digunakan
ketika tindakan
24. Mencuci tangan
25. Mencatat/mendokumentasikan kegiatan dalam lembar
catatan
SOP INJEKSI INTRAKUTAN PADA BAYI/ANAK

1. Pengertian Pemberian obat secara intracutan ialah pemberian obat


dengan caramemasukkan obat kedalam permukaan kulit.

2. Tujuan Pemberian obat dengan intracutan :


1. Membantu menentukan diagnosa pada penyakit tertentu
(contohnya tuberculin tes).
2. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai dengan program
pengobatan/prosedur.
3. Memperlancar proses pengobatan & menghindari
kesalahan dalam pemberian obat.
4. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin
test).

3. Lokasi /Tempat Lokasi utama yg banyak digunakan utk melakukan suntikan


Tindakan intrakutan yaitu bagian atas dari lengan bawah.
4. Peralatan 1. sarung tangan sekali pakai
2. buku catatan pemberian obat
3. kapas alkohol
4. obat yg sesuai
5. spuit 1 ml dengan uk.25,26,atau 27, panjang jarum ¼
samapi 5/8 inci
6. bak spuit
7. baki obat
8. pulpen atau spidol

5. Prosedur Kerja 1. Cuci tangan.


2. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan.
3. Bebaskan daerah yg akan disuntik, apabila memakai baju
lengan panjang buka & ke ataskan.
4. Pasang perlak atau pengalas tepat di bawah bagian yg
disuntik.
5. Ambil obat buat tes alergi selanjutnya larutkan/encerkan
dengan aquadcs (cairan pelarut) selanjutnya ambil 0,5 cc
& encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc, & sletakan
pada bak injeksi atau tempat steril.
6. Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yg akan
dilakukan penyuntikan.
7. Tegangkan dengan tangan kiri atau daerah yg akan
disuntik.
8. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas
dengan sudut 5º – 15º dengan permukaan kulit.
9. Suntikan obat kedalam kulit hingga terjadi gelembung.
10. Tarik spuit & tidak boleh dilakukan masase.
11. Melakukan evaluasi dari hasil tindakanyang telah
dilakukan
12. Melakukan kontrak untuk kegiatan/tindakan yang akan
datang
13. Berpamitan dengan klien
14. Membereskan/merapihkan alat-alat yang telah digunakan
ketika tindakan
15. Mencuci tangan
16. Mencatat/mendokumentasikan kegiatan dalam lembar
catatan
SOP SUCTION PADA BAYI BARU LAHIR

1. Pengertian Pengisapan lendir (Suction) merupakan tindakan keperawatan


yang dilakukan pada klien yang tidak mampu mengeluarkan
sekret atau lendir secara mandiri dengan menggunakan alat
pengisap.

2. Tujuan 1. Membersihkan jalan napas


2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi

3. Peralatan 1. Alat pengisap lendir dengan botol berisi larutan


desinfektan
2. Kateter pengisap lendir steril
3. Pinset steril
4. Sarung tangan steril
5. Dua kom berisi larutan aquades atau NaCl 0,9 % dan
larutan desinfektan
6. Kasa steril
7. Kertas tisu
8. Stetoskop

4. Prosedur Kerja 1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan


2. Cuci tangan
3. Tempatkan pasien pada posisi telentang dengan kepala
miring ke arah perawat
4. Gunakan sarung tangan
5. Hubungkan kateter pengisap dengan slang alat pengisap
6. Mesin pengisap dihidupkan
7. Lakukan pengisapan lendir dengan memasukkan kateter
pengisap kedalam kom berisi aquades atau NaCl 0,9 %
untuk mempertahankan tingkat kesterilan (asepsis)
8. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak
mengisap
9. Gunakan alat pengisap dengan tekanan 110 - 150 mmHg
untuk dewasa, 95 - 110 mmHg untuk anak-anak, dan 50 -
59 mmHg untuk bayi (Potter & Perry, 1995)
10. Tarik dengan memutar kateter pengisap tidak lebih dari
15 detik
11. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9 %
12. Lakukan pengisapan antara pengisapan pertama dengan
berikutnya. Minta pasien untuk bernapas dalam dan
batuk. Apabila pasien mengalami distres pernapasan,
biarkan istirahat 20 - 30 detik sebelum melakukan
pengisapan berikutnya
13. Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau
sekret, dan respons pasien terhadap prosedur yang
dilakukan
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

Anda mungkin juga menyukai