Anda di halaman 1dari 3

Pengorbanan Sang Ayah Untuk Putrinya

Judul : Miracle in Cell No. 7 (Judul Inggris)

Judul Indonesia : Keajaiban di Sel Penjara No. 7

Direktur : Lee Hwan Kyung

Penulis Sekenario : Lee Hwan Kyung, Kim Hwang Sung,

Kim Young Suk

Produser : Lim Min Sub

Rilis : 23 Januari 2013

Durasi : 127 menit

Genre : Komedi,Melodrama

Distributor : Next Entertaiment World Sumber.


http://englishhakbo.chaekjang.com/
Bahasa : Korea

Pemeran :

- Ryu Seung-ryong sebagai Lee Yong-gu

- Kal So-won sebagai Ye-sung

- Park Shin-hye sebagai Ye-sung dewasa

- Jung Jin-young sebagai Jang Min-hwan

- Oh Dal-su sebagai So Yang-ho (Napi)

- Park Won-sang sebagai Choi Chun-ho (Napi)

- Kim Jung-tae sebagai Kang Man-beom (Napi)

- Jung Man-shik sebagai Shin Bong-shik (Napi)

- Kim Gi-cheon sebagai Tetua Seo


Saya mengambil film ini karena film ini merupakan film yang sangat menyentuh dan
berkesan bagi saya. Film ini merupakan salah satu film sukses di industri perfilman korea. Film
ini menelan biaya sebesar 3,5 miliar Won dan dalam sebulan sejak perilisannya, film ini sukses
menjaring lebih dari 10 juta penonton. Menjadikan film ini film Korea ke-8 yang memperoleh laba
tertinggi, karena berhasil memperoleh keuntungan 10 kali lipat dari biaya produksinya.

Film ini menceritakan tentang seorang ayah bernama Lee Yong-Gu, yang memiliki
keterbelakangan mental dan anaknya Ye-Sung yang berusia 6 tahun. Ye-Sung sangat menyukai
Sailor Moon dan ia sangat ingin membeli sebuah tas kuning bergambar Sailor Moon yang terdapat
disuatu toko, tetapi saat itu sang ayah belum menerima gaji sehingga ia harus menunggu hingga
sang ayah menerima gaji terlebih dahulu agar dapat membelinya. Saat Lee Yong-Gu menerima
gaji ia dengan segera pergi ke toko yang menjual tas tersebut untuk membeli tas itu, namun
sayangnya tas tersebut hanya tersisa satu-satunya dan sudah dibeli oleh anak komisaris polisi. Lee
Young Goo pun bergegas dan memohon kepada komisaris polisi itu untuk memberikan tas
tersebut kepadanya. Namun, karena keterbelakangan mentalnya sang komisarispun segera
memukul Lee Young Goo karena ia berfikir bahwa Lee Young Goo adalah orang aneh yang ingin
mencelakai putrinya.

Suatu hari anak komisaris polisi yang membeli tas itu, mengajak ayah Ye Sung pergi ke
toko yang menjual tas yang sama. Saat Yong-Goo mengikuti anak komisaris itu, anak itupun
terjatuh dan meninggal, saat melihat kejadian tersebut Lee Young Goo dengan segera melakukan
pertolongan pertama pada sang anak. Namun, saksi mata yang melihat kejadian itu mengira bahwa
Young-Goo sedang melakukan kekerasan seksual pada sang anak. Karena hal itulah, ayahnya Ye-
Sung terjebak dalam sebuah kasus dengan tuduhan melakukan penculikan, kekerasan seksual,
hingga pembunuhan pada anak seorang komisaris polisi tersebut.

Akhirnya ayah dan anak ini pun terpisah, Ye-sung dikirim ke sebuah lembaga pengasuhan.
Sedangkan, ayahnya dimasukan dalam sel penjara no.7, dimana sel tersebut memiliki tingkat
keamanan tinggi. Penghuni lain didalam sel tersebut menyadari kalau Yong-Gu adalah seseorang
yang memiliki keterbelakangan mental. Suatu hari Yong-Gu menyelamatkan nyawa narapidana di
sel yang sama. Narapidana tersebut mengatakan bahwa ia akan mengabulkan permintaan Yong-
Gu, Yong-Gu hanya memiliki satu keinginan yaitu melihat putrinya, Ye-Sung. Dan permohonan
itu dikabulkan oleh sang narapidana, mereka melakukan berbagai cara agar Yong-Gu bisa bertemu
dengan Ye-Sung.

Dari sinilah mulai terlihat kejujuran dan kebaikan Yong-Gu yang menujukan bahwa ia
tidak akan melakukan hal yang buruk terhadap orang lain. Narapidana-narapidana dari sel yang
sama akhirnya membantu Yong-Gu untuk mencari bukti-bukti untuk membantu meloloskan
Yong-Gu di persidangan nanti. Bahkan kepala sipir penjara juga akhirnya meragukan tuduhan
yang diberikan kepada Yong-Gu. Dan akhirnya merekapun bersama-sama membantu Yong-Gu
untuk bersaksi di persidangan nanti. Namun, Yong-Gu tetap mendapat hukuman mati. Karena
sesaat sebelum pengadilan dimulai, ia diancam oleh komisaris polisi, bahwa jika ia tidak mau
dihukum, maka Ye-Sung akan dibunuh. Karena takut akan terjadi hal buruk pada Ye-Sung, sesaat
setelah siding dimulai Yong-Gu dengan segera mengatakan bahwa ia yang telah membuat anak
itu meninggal. Akhirnya ia pun dijatuhi hukuman mati dan menjalani hukumannya tepat pada hari
ulang tahun Ye-Sung.

Karena hal ini lah Ye-Sung akhirnya memutuskan untuk menjadi pengacara. Ia berusaha
keras menjadi pengacara agar dapat mengajukan banding atas kasus ayahnya. Ia meminta
narapidana-narapidana yang dulu menjadi teman ayahnya di penjara untuk menjadi saksi. Dan
akhirnya ia dapat melakukan sidang banding untuk membersihkan nama ayahnya dari kejahatan
yang sama sekali tidak ayahnya lakukan.

Yang menjadi kelebihan film ini adalah film ini menganut dua genre atau tema yang
berlawanan yaitu Melodrama dan Komedi sehingga film ini tidak membosankan saat ditonton.
Jadi, selain jalan ceritanya yang menyentuh difilm ini juga diiringi dengan adegan yang
menghibur. Selain itu film ini juga dapat memberikan pembelajaran bagi para penontonnya yaitu
dengan lebih berhati-hati dalam mengambil kesimpulan karena kesimpulan tersebut bisa saja
merugikan orang lain. Kita juga tidak boleh menilai orang hanya dari penampilannya, hanya
karena dia berbeda itu tidak menjadikan ia orang jahat/aneh yang selalu melakukan hal yang salah.

Namun, film ini juga memiliki beberapa kekurangan yaitu film ini menggunakan alur
campuran sehingga cukup sulit untuk dimengerti. Para penonton juga kecewa karena tidak
disisipkan cerita mengenai ibu Ye-Sung. Sehingga, para penonton tidak tau bagaimana Young-
Gu menjadi orangtua tunggal. Film ini juga banyak diklaim mirip dengan film “Iam Sam”(2001)
karena memiliki jalan cerita yang sama dan juga diklaim mirip dengan film “The Green
Mile”(1999) karena kisah para narapidananya.

Anda mungkin juga menyukai