Anda di halaman 1dari 1

Untuk Alam Indonesia

Ada seorang anak yang bernama Raka, dia tinggal di Jakarta dan sekarang dia bersekolah di
SMP N 1 Kamboja di kelas 8. Sejak Raka masih berumur 6 tahun, ibunya telah meninggal
dunia, jadi dia adalah anak tunggal yang diasuh oleh seorang ayah yang baik. Nama ayahnya
adalah Pak Herman. Ayah Raka adalah seorang dokter dari suatu perusahaan rumah sakit
yang cukup besar yang memiliki cabang perusahaan hampir di seluruh Indonesia. Rumah
sakit itu sangat peduli dengan daerah yang terpencil yang belum ada rumah sakitnya, jadi
tidak jarang jika Raka dan ayahnya pindah dari suatu daerah ke daerah yang lain yang
kemungkinan bisa di desa-desa terpencil. Hari ini ayahnya memberi tahu bahwa beliau harus
pindah tugas ke provinsi Nusa Tenggara Barat tepatnya di desa Brabas, dan hal ini tidak
membuat Raka kaget karena dia sudah terbiasa dengan keadaan itu.

Dua hari kemudian, Raka beserta ayahnya berangkat ke Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Mereka tinggal di desa Brabas, desa itu letaknya cukup jauh dari kota, tapi jalan untuk
menuju kota bisa dilewati sebuah mobil dan jalan itu sudah diaspal. Saat ini, Raka bersekolah
di SMP N 1 Manila dan dia telah bertemu dengan seorang gadis remaja yang memang asli
dari daerah Nusa Tenggara Barat, namanya Elizabeth.

Baru satu minggu Raka tinggal di desa itu, tetapi sudah merasa tidak betah tinggal di sana,
keadaan di desa Brabas sangatlah buruk, tidak ada pasokan air bersih memang di desa itu
tidak ada sumber air bersih. Selain itu, tanah di sana hanya sebagian saja yang subur dan
hanya ada beberapa pohon yang bisa tumbuh dengan baik.

“Apakah kalian tidak resah dengan keadaan di desa ini yang membuatku tidak nyaman untuk
di tempati?” Tanya Raka kepada Elizabeth seraya menyeka keringat yang ada di dahinya.
“Maaf kalau kami telah membuatmu tidak nyaman tinggal di sini, tapi kami sudah bersyukur
bisa mempunyai desa yang aman” Jawab Elizabeth. “Oh, bukan kalian yang membuatku
tidak nyaman tinggal di sini, namun hanya saja keadaan di sini sangat berbeda dengan setiap
tempat yang pernah aku kunjungi sebelumnya. Maaf aku tidak bermaksud menghina desa
kecilmu” Sahut Raka dengan perasaan tidak enak terhadap Elizabeth. “Tidak apa-apa kok.
Kamu ada benarnya juga, sebenarnya ini semua karena ada pertambangan batu bara illegal
yang letaknya tak jauh dari desa ini.limbah dari pertambangan itu mencemari air sungai yang
sebenarnya jenih dan membuat pohon-pohon di hutan di sebelah utara desa Brabas menjadi
tidak bisa tumbuh dengan baik.” Kata Elizabeth menjelaskan. Sekarang Raka paham
mengapa desa ini menjadin tidak subur dan tidak mempunyai satu sumber air pun yang
bersih.

ALFARIL DZAKY PRAPTANA

KELAS IX-B

Anda mungkin juga menyukai