Maisaraswati Nim. A01401918 PDF
Maisaraswati Nim. A01401918 PDF
Keperawtan
MAISARASWATI
NIM A01401918
i
PENERAPAN ROM UNTUK MELATIH KEKUATAN OTOT PADA
Nama : Maisaraswati
NIM : A01401918
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupaka hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil
alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai tulisan atau pemikiran
saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapatmdibuktikan karya tulis ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Dengan Mengucapkan Puji dan Syukur Kehadirat Allah S.W.T yang telah
otot pasien stroke non hemorargik“. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh
Ilmu Keperawatan.
kepada penulis.
5. Ayah –ibu tersayang yang selalu memberikan dukungan materil dan spiritual
v
6. Saudara–saudaraku tersayang terimakasih atas do’a dan motivasinya
Gombong.
tulis ini
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna,
yang ada. Untuk itu masukan serta saran sangat penulis harapkan dari
Gombong, 2017
Penulis
vi
DAFTAR ISI
BABIPENDAHULUAN ........................................................................ 1
vii
2.1.2.1 Definisi ....................................................................... 11
3.9 Etikastudikasus...................................................................... 19
viii
4.2.1 Kekuatanototsebelumdilakukan ROM .......................... 24
LAMPIRAN ...........................................................................................
ix
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
KARYA TULIS ILMIAH, Juli 2017
Maisaraswati¹ ,Hendri Tamara Yuda, S. Kep.Ns, M. Kep²
ABSTRAK
LatarBelakang : Storke adalah sindrom klinis yang timbul mendadak, cepat, berupa deficit
neurogis yang berlangsung 24 jam atau lebih. Sroke dapat menyebabkan kematian .Gangguan
peredaran darah yang ada dalam otak yang bersifat non traumatik
TujuanPenulis : Menggambarkan penerapan pada pasien stroke dengan dilakukannya ROM
dengan menilai kekuatan otot
Metode : karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus deskriptif analitik dengan
pengamatan. Data diperoleh melalui dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,
dokumentasi. Subyek adalah pasien stroke non hemorargik.
HasilStudiKasus : Setelah dilakukan latihan ROM dua kali sehari selama tiga hari, terjadi
peningkatan kekuatan otot dengan nilai dari tiga menjadi empat.
1. Mahasiswa
2. Dosen pembimbing
DIII PROGRAM OF NURSING DEPARTMENT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Scientific Paper, July 2017
Maisaraswati¹, Hendri Tamara Yuda, S. Kep. Ns, M.Kep²
ABSTRACT
Background: Stroke is a sudden and rapid clinical syndrome in the form of a
neurological deficit that lasts 24 hours or more. It can directly cause death due to
non-traumatic disorder of blood circulation in the brain.
Objective: Describingthe application of ROM exercise on stroke patient to train
the muscle strength of non-hemorrhagic stroke patient.
Method:This paper is an analytical descriptivewith a case study approach. Data
were obtained through interviews, observation, and physical examination. The
subject was a non-hemorrhagic patient
Result:After applying ROM exercise twice a day in 3 days, there was increase in
the muscle strength indicated by value from 3 to be 4.
1. Student
2. Lecturer
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin
penting, dengan dua pertiga stroke sekarang terjadi di Negara-negara yang
sedang berkembang. Menurut WHO, setiap tahunnya diperkirakan 15 juta
orang tersebar di seluruh dunia menderita stroke, dimana kurang lebih 5 juta
orang meningal dan 5 juta orang mengalami cacat permanen. Stroke
merupakan penyebab kematian utama urutan kedua pada kelompok usia
diatas 60 tahun, di Indonesia insiden stroke cenderung meningkat setiap
tahunnya meskipun sulit mendapat data akurat ( Ginanjar,2009).
Menurut riset kesehatan daerah departemen kesehatan republik
Indonesia 2011, dalam laporannya mendapatkan bahwa di Indonesia, setiap
100 orang. 8 orang diantaranya terkena stroke. Stroke merupakan penyebab
utama kematian pada semua umur, dengan porsi 15,4%. Setiap 7 orang yang
meninggal di Indonesia, 1 diantaranya karena stroke (depkes RI,2011). Hasil
riskesdas 2013 menunjukan prevelensi stroke di Indonesia cukup tinggi yaitu
sekitar 8,3% per 1000 penduduk ( Depkes RI,2013) dan menurut Gemari
(2007) diramalkan pada tahun 2020, prevelensi stroke akan meningkat
menjadi dua kali lipat.
Menurut Dinkes Provinsi Jawa Tengah (2012), stroke dibedakan
menjadi stroke hemorargik dan non hemorargik.prevelensi stroke hemorargik
di jawa tengah tahun 2012 adalah0,07 lebih tinggi dari tahun 2011 (0,03%).
Pevelansi stroke hemorargik di jawa tengah tahun 2009 adalah 0,05% lebih
tinggi dibandingkan tahun 2008 sebesar 0,03%. Prevelensi tertinggi tahun
2009 adalah di Kab. Kebumen sebesar 0,29 % mengalami penurunan bila
dibandingkan prevelensi tahun 2008 sebesar 0.11%.
Insiden stroke meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Setelah 55
tahun resiko stroke iskemik meningkat 2 kali lipat tiap decade. Prevelensi
meningkat sesuai dengan kelompok yaitu 0,8% pada kelompok usia 18
2
sampai 44 tahun, 2,7% pada kelompok usia 45sampai 64 tahun, dan 8,15 pada
kelompok usia 65 tahun ( satyanegara et, al, 2010)
Stroke adalah sindrom klinis yang timbul mendadak,cepat,berupa
defisit neurologis yang berlangsung 24 jam atau lebih, dapat juga langsung
menimbulkan kematian yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak
non traumatik. Pasien dengan stroke akan mengalami gangguan-gangguan
yang bersifat fungsional. Gaangguan sensorik dan motorik pada stroke
mengakibatkan gangguan keseimbangan termasuk kelemahan otot, penurunan
fleksibilitas jaringan lunak, serta gangguan kontrol motorik dan sensori.
Fungsi yang hilang akibat gangguan kontrol motorik pada pasien stroke
mengakibatkan hilangnya koordinasi, hilangnya kemampuan keseimbangan
tubuh perlu adanya latihan pergerakan sendi atau ROM. Sebagian besar
pasien akibat stroke akan mengalami gejala sisa yang sangat bervariasi salah
satunya ketidak mampuan berpindah posisi dan ketidak mampuan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari atau perlu mendapat bantuan ( Junaidi, 2007)
Stroke adalah kedaruratan medik. Semakin banyak waktu terbuang
semakin banyak sel saraf yang tidak dapat diselamatkan dan semakin
buruklah kecacatan yang didapat (Pinzon at al, 2010). Stroke non hemorargik,
iskemia disebabkan adanya penyumbatan aliran darah otak oleh trhombus
atau embolus. (lumantobing,2008). Lewis (2007) mengemukakan bahwa
sebaiknya latihan pada pasien stroke dilakukan beberapa kali dalam sehari
untuk mencegah komplikasi. Semakin dini proses rehabilitasi dimulai maka
kemungkinan pasien mengalami defisit kemampuan semakin kecil. Oleh
karena itu untuk menilai latihan ROM aktif dan pasif dapat menigkatkan
mobilitas sendi sehingga mencegah terjadinya berbagai komplikasi. (National
Stroke Association, 2009)
Kegiatan keperawatan yang biasa dilakukan pada pasien stroke adalah
memperbaiki mobilitas dan mencegah deformitas. Imobilisasi merupakan
suatu kondisi yang relatife. Individu tidak saja kehilangan kemampuan
geraknya secara total, tetapi juga mengalami penurunan aktivitas dari
kebiasaaan normal. Mobilitas diperlukan untuk meningkatkan kemandirian
3
1. Tujuan umum
Menggambarkan asuhan keperawatan pasien stroke dengan dilakukan
ROM dalam menilai kekuatan otot
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan kekuatan otot sebelum dilakukanya ROM pada
pasien stroke non hemorargik
b. Menggambarkan kekuatan otot setelah dilakukannya ROM pada
pasien stroke non hemorargik
D. Manfaat
Karya tulis ini, diharapkan memberikan manfaat bagi :
1. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melakukan ROM pada pasien
stroke non hemorargik untuk meningkatkan kekuatan otot pasien.
2. Bagi pengembangan ilmu teknologi keperawatan:
Menambah keleluasaan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan
dalam meningkatkan kemandirian pasien melalui kegiatan ROM
3. Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur ROM pada
asuhan keperawatan pasien stroke
DAFTAR PUSTAKA
11 juli 2017 3 3 3 3
10.28
13.15
12 juli 2017 3 3 3 3
10.25
13.00
13 jui 2017 4 4 4 4
10.45
13.00