Anda di halaman 1dari 105

PENGEMBANGAN APLIKASI PSIKOTES

SKRIPSI

Diajukan kepada
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Klabat
Untuk memenuhi sebagian tuntutan mencapai
Gelar Sarjana Komputer (S-1) Jurusan Teknik Informatika

WANTANIA, LELLYANA JULIET


NIM: 04520097
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT

PENGEMBANGAN APLIKASI PSIKOTES

SKRIPSI

Diajukan kepada
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Klabat
Untuk memenuhi sebagian tuntutan mencapai
Gelar Sarjana Komputer (S-1) Jurusan Teknik Informatika

WANTANIA, LELLYANA JULIET


NIM: 04520097
UNIVERSITAS KLABAT
AIRMADIDI, MANADO 95371 Sulawesi Utara – Indonesia
Phone : +62(431) 891035; 891041; 891842; 892124; Fax : +62(431) 891036.
E-mail : email@unklab.ac.id; universitas_klabat@yahoo.com
Website : http:/www.unklab.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi:
“PENGEMBANGAN APLIKASI PSIKOTES”

Dibuat dan dimasukkan oleh Lellyana Juliet Wantania. Telah telah disetujui dan
diterima untuk memenuhi tuntutan memperoleh gelar Sarjana Komputer.

Lidya Laoh, ST
Dosen Pembimbing

PANITIA UJIAN SKRIPSI

Disetujui oleh Panitia Ujian Skripsi dalam Ujian Skripsi, tanggal 1 April 2008.
Ketua

Ronny Walean, Ph.D

Anggota Anggota

Ir. Edson Yahuda Putra, M.Kom Andrew Tanny Liem, MT


NIP : 132 315 213

MENGETAHUI
Dekan

Benny Lule, Ph.D


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa
skripsi yang penulis buat merupakan asli dari hasil penulisan penulis sendiri.
Adapun terdapat kutipan yang diambil dari penulisan orang lain sebagai referensi
yang sudah dicantumkan kedalam daftar pustaka.

Dengan Hormat,
Penulis

Lellyana Juliet Wantania


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas

berkat, rahmat, bimbingan dan pertolonganNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul:

“Pengembangan Aplikasi Psikotes”

Secara garis besar, skripsi ini berisi tentang pengembangan aplikasi psikotest

kepribadian yang dikhususkan pada temperamen seseorang. Skripsi ini dibuat

untuk melengkapi matakuliah Research Project I dan II, serta untuk memenuhi

syarat dalam mencapai gelar Sarjana Komputer Jurusan Ilmu Komputer

Konsentrasi Teknik Informatika pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Klabat.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Mama dan Papa, Kak Winda, Oma Sintje dan Oma Tilda, serta seluruh

keluarga penulis yang selalu memberikan doa, dukungan moril dan

spiritual, bimbingan dan nasehat yang sangat berharga selama

penyelesaian skripsi ini.

2. Mr. Elvin L. Hadisaputro, MT sebagai Dosen Pembimbing proposal

Skripsi, yang sudah membimbing dan memberikan arahan selama

penyelesaian proposal Skripsi.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT v

3. Mrs. Lidya Laoh, ST sebagai Dosen Pembimbing Skripsi, yang sudah

membimbing, memberikan arahan, nasehat dan dukungan, sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Dra. Selfia.S.P.Siwu,M.Psi sebagai ahli/konselor Psikologi, yang sudah

memberikan arahan, masukan, bimbingan dan dukungan dalam

penyelesaian skripsi ini.

5. Mr. Phaneendra Puppala, MSc dan Mr. John Mosses atas dukungan dan

bantuan arahan, nasehat, dan bimbingannya selama penyelesaian skripsi

ini.

6. Mr. Andrew Tanny Liem, MT yang telah memberikan arahan, bimbingan,

serta masukan selama penyelesaian skripsi ini.

7. Mr. Edson Yahudaputra, M.Kom yang telah memberikan dorongan,

bimbingan, serta masukan selama penyelesaian skripsi ini.

8. Mr. Benny Lule, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komputer atas arahan

dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Mrs. L. Mangowal atas dukungan, arahan, dan masukannya dalam

penyelesaian skripsi ini.

10. Mr. Dannny Rantung, Ph.D sebagai Pembantu Rektor I yang telah

memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Chris (Pangz) atas segala bantuan, arahan, dan masukannya.

12. Ika, Lia, Mei, Juve, Yuli atas segala dukungan, bantuan, dan doa.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT vi

13. Teman-teman seperjuangan, Intan, Inchez, K’ Echa, Belgis, Gebby,

Chika, Brilly, Ria, Ebay, Novi, PingQ, Tari, John, Charlie, Runthe,

Tombeng, Emon, Safety (Ya2nk), Ade, Rocky, Evan, Be2, Rodox, Recky

atas segala dukungan-dukungan dan kebersamaannya selama penyelesaian

skripsi ini.

14. Teman-teman FT dan FIK, YoQ, Sally, Maya, Achel, Bota, Hensu, Obin,

Sale, dan yang lainnya, terimakasih atas dukungannya.

15. Hendra, Devi, Yati, Christy, Ella, Olen, Vane, You2n, Ayu atas segala

doa dan dukungannya. Bian atas segala doa, dukungan, dan perhatiannya.

God Bless You All.

16. Semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan, yang telah membantu

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Semoga Tuhan Yesus Kristus memberikan balasan atas semua bantuan

yang telah diberikan. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini perlu penyempurnaan,

karenanya kritik, saran dan masukan sangat diharapkan untuk kemajuan di masa

yang akan datang.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan pengguna aplikasi psikotes ini. Amin.

Airmadidi, Mei 2008

Penulis
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT vii

ABSTRAK

Kepribadian merupakan salah satu aspek yang tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, tetapi
tidak setiap orang mampu untuk mengenal dan memahami gambaran tentang
dirinya. Salah satu aspek yang penting dalam menentukan kepribadian seseorang
adalah temperamen. Dalam aspek psikologis, manusia memiliki dua macam
temperamen, yaitu temperamen perasaan (sanguinis dan melancholis) dan
temperamen kegiatan (choleris dan phlegmatis). Biasanya, hanya ada dua
temperamen yang menonjol; satu dari temperamen perasaan dan yang lain dari
temperamen kegiatan.
Aplikasi psikotes kepribadian ini dikembangkan untuk mengetahui tipe
temperamen yang dimiliki. Tujuan dari aplikasi ini agar dapat memberi
kemudahan untuk mengetahui tipe temperamennya, sifat atau karakternya,
kekuatan dan kelemahannya, serta masukan untuk mengatasi kelemahan dan
mempertahankan kelebihannya.
Aplikasi ini memberikan 80 pertanyaan Ya/Tidak kepada pengguna.
Berdasarkan jawaban-jawaban tersebut, sistem akan menampilkan hasilnya, yaitu,
tipe temperamen yang dimiliki seseorang, presentasi dua temperamen dominan,
beserta penjelasan-penjelasannya.

Kata Kunci : aplikasi psikotes, psikotes kepribadian.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT viii

ABSTRACT

Personality is an aspect of human beings. Every person has a different


personality; nevertheless not every one is able to know their own personality
better. One of the important aspects to assess the personality of each self is
through temperament. In psychological, every person have two kinds of
temperaments, which are temperament of feeling (sanguinis and melancholis) and
activity (choleris and phlegmatis). Generally, there are two prominent
temperaments; one from feeling and the other from activity.
This personality psycho-test application is developed to assess the
prominent temperaments of a person. The objective of this application is to help a
person to know their temperament type, characteristics, strengths and weakneses,
and suggestions to handle their weakneses and boost their strengths.
In this application the user is given 80 Yes/No questions. Based on the
answers, the application will assess the temperament of the person, and then
display the presentation of two prominent temperaments with their explanations.

Keyword : psycho-test application, personality psycho-test.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT ix

DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN........................................................... iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

ABSTRAK........................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Penenelitian........................................................... 1


1.2 Perumusan Masalah........................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 3
1.5 Kerangka Teori............................................................................... 4
1.5.1 Teori Kepribadian ................................................................ 4
1.5.1.1 Teori Allport........................................................... 4
1.5.1.2 Teori Hippocrates-Galenus..................................... 6
1.5.1.2.1 Tipologi Kant ....................................... 6
1.5.2 Model Prototype .................................................................. 8
1.6 Kerangka Konseptual ..................................................................... 9
1.7 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah .......................................... 12
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT x

1.7.1 Ruang Lingkup .................................................................. 12


1.7.2 Batasan Masalah ................................................................ 12
1.8 Daftar Istilah................................................................................. 13

BAB II TINJAUAN LITERATUR ................................................................ 16

2.1 Hubungan Kepribadian dan Temperamen.................................... 16


2.2 Teori Temperamen ....................................................................... 16
2.3 Artificial Intelligence (AI)............................................................ 19
2.4 Sistem Pakar ................................................................................. 21
2.4.1 Konsep Dasar Sistem Pakar ............................................... 22
2.4.1.1 Basis Pengetahuan (Knowledge Base) ................. 23
2.4.1.2 Mesin Inferensi (Inference Engine)...................... 24
2.4.2 Struktur Sistem Pakar ........................................................ 25
2.5 Pengukuran Psikologis ................................................................. 27
2.6 Sifat-sifat Pengukuran Psikologis ................................................ 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 31

3.1 Metode Penelitian......................................................................... 31


3.2 Instrumentasi ................................................................................ 31
3.3 Prosedur Pengumpulan Data ........................................................ 32
3.4 Peralatan Yang Digunakan........................................................... 32
3.4.1 Perangkat Lunak ................................................................ 32
3.4.2 Perangkat Keras ................................................................. 32

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN ................................................. 33

4.1 Perancangan aplikasi .................................................................... 33


4.1.1 Analisa dan Perancangan Kebutuhan sistem ..................... 33
4.1.1.1 Konteks Diagram.................................................. 33
4.1.1.2 Data Flow ............................................................. 33
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT xi

4.1.1.2.1 Proses 1 – Proses spesifikasi perhitungan


jumlah jawaban.................................... 35
4.1.1.2.2 Proses 2 – Proses spesifikasi perhitungan
poin/nilai.............................................. 36
4.1.1.2.3 Proses 3 – Proses spesifikasi perhitungan
perbandingan nilai ............................... 37
4.1.1.2.4 Proses 4 – Proses spesifikasi perhitungan
peluang temperamen yang dimiliki ..... 38
4.1.2 Analisa dan Perancangan Mesin Inferensi......................... 38

BAB V IMPLEMENTASI .............................................................................. 41

5.1 Antarmuka .................................................................................... 41


5.1.1 CLIPS................................................................................. 41
5.1.2 Implementasi Aplikasi Psikotes......................................... 42

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 48

6.1 Kesimpulan................................................................................... 48
6.2 Saran ........................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 50

LAMPIRAN I SURAT KETERANGAN..................................................... 50

LAMPIRAN II BANTUAN PENGGUNAAN APLIKASI .......................... 54

LAMPIRAN III PERTANYAAN .................................................................... 56

LAMPIRAN IV HASIL.................................................................................... 67

BIODATA PENULIS ......................................................................................... 83


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Prototipe............................................................................…5


Gambar 1.2. Kerangka Konseptual..................................................................... 10
Gambar 2.1 Ikhtisar pendapat Kant (Supratiknya, 1995) ................................... 8
Gambar 2.2. Konsep dasar fungsi sistem pakar (Kusumadewi, 2003).............. 23
Gambar 2.4. Proses Backward Chaining (Anita, 2005)..................................... 25
Gambar 2.5. Struktur Sistem Pakar (Kusumadewi, 2003) ................................ 27
Gambar 4.1 Konteks Diagram ............................................................................ 33
Gambar 4.2 DFD Level 0 .................................................................................... 34
Gambar 4.3 Proses spesifikasi perhitungan jumlah jawaban yang di input .... 35
Gambar 4.4 Proses spesifikasi Perhitungan poin/nilai...................................... 36
Gambar 4.5 Proses spesifikasi Perhitungan perbandingan poin/nilai ............. 37
Gambar 4.6 Proses spesifikasi Perhitungan peluang temperamen yang dimiliki
......................................................................................................... 38
Gambar 5.1 Tampilan dari CLIPS ..................................................................... 41
Gambar 5.2 Tampilan untuk membuka project ................................................. 42
Gambar 5.3 Tampilan untuk menjalankan program......................................... 43
Gambar 5.4 Tampilan pada saat program dijalankan....................................... 44
Gambar 5.4 Tampilan sebagai hasil akhir setelah menjawab pertanyaan ....... 45
Gambar 5.5 Tampilan sebagai hasil akhir setelah menjawab pertanyaan
(sambungan) ................................................................................... 46
Gambar 5.6 Tampilan sebagai hasil akhir setelah menjawab pertanyaan
(sambungan) ................................................................................... 47
Gambar 5.7 Tampilan sebagai hasil akhir setelah menjawab pertanyaan
(sambungan) ................................................................................... 47
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penenelitian

Teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat, dan sangat

mempengaruhi kehidupan manusia pada umumnya. Perkembangan tersebut pada

umumnya membawa dampak positif dalam berbagai bidang. Salah satunya di

bidang psikologis kepribadian.

Kepribadian berasal dari kata persona yang berarti masker atau topeng.

Maksudnya apa yang tampak secara lahir tidak selalu menggambarkan yang

sesungguhnya. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya

selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta

menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan

mantap kepribadiannya (Depkes, 1992).

James William (1980) menyatakan bahwa kepribadian seseorang ibarat

bawang merah, yang apabila dikupas kulitnya, akan diketemukan kulit yang lain,

begitu berkali-kali. Artinya kepribadian sebagai potensi sesungguhnya sangat

banyak dimiliki oleh seseorang, namun tidak nampak. Kepribadian yang nampak

atau ditampilkan sekarang ini adalah sebagian saja dari kepribadian yang
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 2

dimilikinya. Hakekat dari pengibaratan ini adalah bahwa kepribadian itu bisa

dikembangkan. Bisa dipelajari, bukan bawaan keturunan.

Seperti diketahui, tidak semua orang mampu untuk mengenal dan

memahami gambaran tentang dirinya, atau dengan mudah mengenal berbagai

aspek dalam dirinya. Hal tersebut dapat membuat kesalahan dalam memilih

teman atau bersikap dalam pergaulan di masyarakat. Untuk mengatasi masalah

tersebut, manusia memerlukan suatu alat bantu yang diyakini dapat memberikan

solusi atau penyelesaian terbaik dari permasalahan yang ada. Sistem pakar

merupakan salah satu solusi untuk mengatasi tersebut.

Menurut Turban dan Aronson (2001), sistem pakar adalah sebuah sistem

yang menggunakan pengetahuan di dalam komputer untuk memecahkan suatu

masalah, yang biasanya hanya bisa dilakukan oleh seorang pakar. Sistem pakar

bisa juga didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggantikan peran seorang

pakar atau merepresentasikan peran seorang pakar ke dalam sebuah sistem.

Menurut Muhammad (2006) ada beberapa alasan mendasar mengapa

sistem pakar dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar, yaitu :

1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.

2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan

seorang pakar.

3. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.

4. Seorang pakar adalah mahal.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 3

5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat

(hostile environtment).

Dengan alasan tersebut, maka munculah ide untuk mengembangkan suatu

aplikasi psikotes khususnya tes kepribadian. Aplikasi ini membantu orang-orang

untuk mengetahui sifat atau karakter, dan temperamennya masing-masing.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, dirumuskan menjadi sebuah masalah,

yaitu bagaimana pengembangan aplikasi penganalisa kepribadian seseorang?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kepribadian seseorang

berdasarkan teori temperamen, dengan sifat atau karakter, dan temperamennya,

serta mengenai kelebihannya dan kelemahan masing-masing.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah:

1. Bagi pengguna, agar dapat memberi kemudahan untuk mengetahui lebih

dalam mengenai sifat atau karakter, dan temperamennya sehingga mampu

mengambil tindakan dalam berorganisasi di masyarakat.

2. Bagi peneliti atau pembuat aplikasi, agar dapat menambah pengetahuan

mengenai pengembangan aplikasi ini, sekaligus bisa menganalisis

kepribadiannya sendiri.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 4

3. Bagi pembaca, agar mendapat masukan-masukan mengenai teori

kepribadian serta sebagai bahan informasi mengenai ciri-ciri dari

kepribadian itu sendiri.

1.5 Kerangka Teori

1.5.1 Teori Kepribadian

Seorang antropolog dan seorang psikolog, Kluckhohn dan Murray (1954)

menyatakan bahwa setiap orang dalam segi-segi tertentu adalah seperti semua

orang lain, seperti sejumlah orang lain, seperti tak seorang lain pun. Kondisi

tersebut membuat para ahli-ahli untuk mengembangkan teori-teori kepribadian di

bidang psikologi. Teori kepribadian yang diangkat dalam penulisan ini adalah

teori Allport dan Hippocrates-Galenus.

1.5.1.1 Teori Allport

Dalam buku Teori-teori sifat dan behavioristik, Allport (1993) mendaftar

dan membahas 50 definisi yang dikemukakan oleh berbagai ahli mengenai

kepribadian. Definisi-definisi ini digolongkannya menurut apakah mereka

menunjukkan:

1) Etimologi atau sejarah timbulnya pengertian itu,

2) Arti-arti teologis,

3) Arti-arti filosofis,

4) Arti-arti yuridis,

5) Arti-arti sosiologis,
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 5

6) Segi lahiriah, dan

7) Arti-arti psikologis.

Setelah meringkaskan dan membahas pengertian-pengertian ini secara

terperinci, Allport mencoba menggabungkan unsur-unsur terbaik dari definisi-

definisi sebelumnya dengan menghindari kekurangan-kekurangannya yang

pokok. Maka sampailah ia pada definisi yang lebih terkenal yaitu:

Allport (1937) mengemukakan bahwa ”kepribadian adalah organisasi

dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang

khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.” (p. 48)

Aspek-aspek tertentu dari definisi tersebut memiliki beberapa tekanan

khusus. Frasa ”organisasi dinamis” menekankan fakta bahwa kepribadian selalu

berkembang dan berubah, meskipun sekaligus terdapat organisasi atau sistem

yang mengikat dan menghubungkan berbagai komponen dari kepribadian. Istilah

”psikofisis” menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah semata-mata mental dan

bukan juga semata-mata neural. Organisasi mengisyaratkan beroperasinya badan

dan jiwa, berpadu secara tak terpisahkan menjadi kesatuan pribadi. Istilah

”menentukan” menjelaskan bahwa kepribadian terdiri dari kecenderungan-

kecenderungan menentukan yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku

individu. Dari definisi diatas, Allport (1937) menyimpulkan bahwa kepribadian

adalah apa yang terletak di balik perbuatan-perbuatan khusus dan di dalam

individu.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 6

1.5.1.2 Teori Hippocrates-Galenus

Teori Hippocrates-Galenus merupakan teori yang membahas pada

temperamen. Teori ini memberikan pengaruh terhadap ahli-ahli selanjutnya. Tiap

ahli yang membahas temperamen biasanya menggunakan pengertian-pengertian

yang dikemukakan oleh Hippocrates dan Galenus, walaupun isinya tidak selalu

sama dengan yang dimaksud oleh penciptanya. Sehingga munculah Tipologi

Kant yang berbicara tentang kepribadian manusia, dan temperamen manusia.

1.5.1.2.1 Tipologi Kant

Teori Immanuel Kant (1724-1804) tentang kepribadian manusia sebagian

terdapat dalam Kritik der praktischen Venunft (1788), tetapi terutama dalam

Antropologie (1799). Kant mencakup kedua arti pengertian watak (character),

yaitu:

a) Watak dalam arti etis atau normatif , dan

b) Watak sebagai kualitas-kualitas yang membedakan orang yang satu

dari yang lain secara khas (watak dalam arti deskriptif).

Di samping kedua hal tersebut, Kant mengemukakan kualitas yang ketiga,

yaitu temperamen. Temperamen dianggapnya sebagai corak kepekaan atau

sinneart, sedangkan karakter dipandangnya sebagai corak pikiran atau

Denkungsart. Selanjutnya temperamen dianggapnya mengandung dua aspek,

yaitu:
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 7

1) Aspek fisiologis, yaitu konstitusi tubuh, kompleks atau susunan

cairan-cairan jasmaniah, dan

2) Aspek psikologis, yaitu kecenderungan-kecenderungan kejiwaan yang

disebabkan oleh komposisi darah.

Selanjutnya aspek psikologis ini terdiri dari dua macam temperamen,

yaitu:

a. Temperamen perasaan, yang mencakup dua tipe temperamen, yaitu:

(1) Sangunis, dan lawannya:

(2) Melancholis;

b. Temperamen kegiatan, yang mencakup dua tipe temperamen, yaitu:

(1) Choleris, dan lawannya:

(2) Phlegmatis.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 8

Pendapat Kant tersebut diikhtiarkan dalam gambar 2.1, yaitu:

Character dalam arti ethis/normatif


Character
(Denkungsart)
Character dalam arti deskrptif

Manusia
Aspek fisiologis
Sanguinis

Temperament Temp. Perasaan


(Sinheart)
Melancholis
Aspek psikologis
Choleris

Temp. Kegiatan

Phlegmatis

Gambar 2.1 Ikhtisar pendapat Kant (Supratiknya, 1995)

1.5.2 Model Prototype

Penelitian ini menggunakan metode prototype. Menurut Pressman (1996)

prototyping sistem informasi ialah suatu teknik yang sangat berguna untuk

mengumpulkan informasi tertentu mengenai syarat-syarat informasi pengguna

secara cepat. Prototyping dalam hal ini dimaksudkan untuk menekankan

pentingnya suatu teknik pengumpulan informasi. Dengan menggunakan

prototyping, penganalis sistem berupaya memperoleh reaksi awal dari para

pengguna dan pihak manajemen terhadap prototype, saran-saran pengguna


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 9

mengenai perubahan atau pemecahan masalah sistem yang dibuat prototipenya,

sehingga memungkinkan dilakukan inovasi mengenai hal itu, serta rencana-

rencana revisi yang mendetail dengan bagian-bagian sistem yang perlu dilakukan

lebih dahulu, atau selanjutnya cabang-cabang organisasi mana yang akan dibuat

prototype-nya.

Gambar 1.1 Model Prototipe (Pressman, 1996)

Tahapan-tahapan pada metode prototipe sesuai dengan gambar 1.1 adalah:

- Pengumpulan kebutuhan dan perbaikan (Awal)

- Quick design

- Pembentukan prototipe
(Iterasi)
- Evaluasi pelanggan

- Perbaikan prototipe

- Produk rekayasa (Akhir)

1.6 Kerangka Konseptual

Proses pembangunan suatu sistem pakar dikenal juga sebagai rekayasa

pengetahuan. Pembangunan sistem pakar melibatkan pembinaan pangkalan


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 10

pengetahuan dengan melibatkan pakar atau sumber yang didokumentasikan.

Pengetahuan dalam pembangunan sistem ini, biasanya dibagi atas fakta dan

prosedural. Untuk pembangunan sistem pakar, langkah-langkah yang dilakukan

dalam pengembangan aplikasi ini adalah:

Gambar 1.2. Kerangka Konseptual


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 11

Secara garis besar, gambar 1.2 dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap penilaian keadaan. Langkah-langkah yang masuk pada tahap ini

adalah:

- Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan. Mengkaji situasi dan

memutuskan dengan pasti tentang masalah yang akan di komputerisasi

dan apakah dengan sistem pakar bisa lebih membantu atau tidak.

- Menentukan masalah yang cocok. Ada beberapa syarat yang harus

dipenuhi agar sistem pakar dapat bekerja dengan baik, seperti: domain

masalah tidak terlalu luas; kompleksitasnya menengah, artinya tidak

terlalu mudah dan tidak terlalu susah; tersedianya ahli; menghasilkan

solusi mental bukan fisik.

2. Tahap koleksi pengetahuan. Yang termasuk dalam tahap ini adalah:

- Mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang berhubungan dengan

aplikasi yang akan digunakan dibuat.

- Memilih alat pengembangan (software) atau bahasa pemrograman yang

akan digunakan dalam pembuatan aplikasi.

3. Tahap perancangan. Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem atau

aplikasi, termasuk pembuatan prototype, serta menerjemahkan pengetahuan

menjadi aturan-aturan. Kemudian mengembangkan prototype, apabila sistem

yang telah ada sudah sesuai dengan keinginan.

4. Tahap Uji. Menguji dan mencari kesalahan sistem atau aplikasi yang telah

dibuat.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 12

5. Tahap Dokumentasi. Setelah melalu tahap pengujian dan hasilnya

memuaskan, maka sistem atau aplikasi tersebut siap untuk di

dokumentasikan.

6. Sistem berfungsi. Sistem atau aplikasi tersebut siap dipakai.

1.7 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

1.7.1 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah :

1. Teori kepribadian yang digunakan berdasarkan teori Allport dan

Hippocrates-Galenus, yang dikhususkan pada tipologi Kant.

2. Hasil dari penganalisa kepribadian ini hanya berupa sifat atau karakter

utama, temperamen, kekuatan dan kelemahannya, serta memberikan

masukan bagaimana cara mempertahankan kelebihan dan merubah

kekurangan sesuai dengan kepribadiannya masing-masing.

3. Kepribadian yang paling ditekankan adalah mengenai temperamen

seseorang.

4. Jenis soal yang digunakan untuk menganalisa kepribadian seseorang

adalah Ya/Tidak, dengan jumlah pertanyaan 80 pertanyaan.

1.7.2 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Aplikasi ini hanya berupa aplikasi desktop dan tidak dikoneksikan

dengan internet.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 13

2. Solusi untuk kepribadian yang sama pada orang yang berbeda, adalah

sama.

1.8 Daftar Istilah

Acting humanly : pendekatan uji Turing. (Desiani dan Arhami,

2006)

Acting rationally : pendekatan melalui agen rasional. (Desiani dan

Arhami, 2006)

Automated reasoning : penalaran otomatis, menggunakan informasi

yang telah disimpan untuk menjawab pertanyaan

dan menggambarkan kesimpulan terbaru.

(Desiani dan Arhami, 2006)

Computer vision : teori dan teknologi yang dikembangkan oleh

sistem kecerdasan buatan yang mengandung

informasi dari gambar.

Constant : tetap.

Domain expert : pakar domain masalah tertentu.

Emulates : sistem pakar diharapkan dapat bekerja dalam

semua hal seperti seorang pakar.

End user : pemakai akhir atau pemakai sistem pakar yang

diinginkan untuk dibuat.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 14

Etimologi : ilmu yang menyelidiki asal usul kata atau sejarah

terbentuknya pengertian.

Filosofis : ilmu yang cinta akan kebijaksanaan.

Iterasi : proses perulangan.

Knowledge engineer : perekayasa pengetahuan.

Knowledge representation : representasi pengetahuan, untuk menyimpan

informasi yang disediakan sebelum atau sampai

dengan dijalankan. (Desiani dan Arhami, 2006)

Machine learning : mesin pembelajaran, untuk menyesuaikan

keadaan dan mendeteksi serta memperhitungkan

pola. (Desiani dan Arhami, 2006)

Natural Language Processing : pemrosesan bahasa alami, untuk dapat

berkomunikasi dengan baik dalam bahasa inggris

atau bahasa lainnya. (Desiani dan Arhami, 2006)

Prototype : teknik yang mengumpulkan informasi tertentu

mengenai syarat-syarat informasi pengguna

secara tepat. (Pressman 1996)

Robotics : ilmu pengetahuan tentang robot (sebuah alat

mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik

menggunakan pengawasan dan kontrol manusia,

ataupun menggunakan program yang telah

didefinisikan terlebih dulu).


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 15

Sosiologis : pengetahuan atau ilmu tentang sifat masyarakat,

perilaku masyarakat, dan perkembangan

masyarakat.

Teletype : komunikasi berbasis teks jarak jauh.

Teologis : ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu

yang berkaitan dengan agama.

Thinking humanly : pendekatan model kognitif. (Desiani dan

Arhami, 2006)

Thinking rationally : pendekatan pemikiran hukum. (Desiani dan

Arhami, 2006)

Tipologi Kant : Teori tentang kepribadian manusia, yang

membagi temperamen dalam 4 macam yaitu,

sanguinis, melancholis, choleris, dan phlegmatis.

Yuridis : hukum
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 16

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Hubungan Kepribadian dan Temperamen

Menurut Allport temperamen adalah bahan mentah yang bersama dengan

inteligensi dan fisik membentuk kepribadian (Supratiknya, 1993). Teori

Hippocrates-Galenus juga menyimpulkan bahwa, temperamen adalah aspek

kejiwaan daripada kepribadian itu. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan

oleh Hippocrates-Galenus, maka munculah tipologi Kant (Supratiknya, 1995).

2.2 Teori Temperamen

Dalam buku Psikologi Kepribadian (2005) Kant menguraikan

temperamen-temperamen dalam empat tipe, yaitu:

1. Temperamen sanguinis (orang dengan darah ringan)

Temperamen ini ditandai oleh sifat yang mudah dan kuat menerima kesan

(pengaruh kejiwaan), tetapi yang tidak dalam dan tidak tahan lama. Adapun

sifat-sifat khas golongan ini ialah:

– suasana perasaannya selalu penuh harapan, segala sesuatu pada suatu

waktu dipandangnya penting, tetapi sebentar kemudian tidak

dipikirkannya lagi; sanguinicus sering menjanjikan sesuatu tetapi jarang


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 17

menepatinnya, karena apa yang dijanjikan itu tak dipikirkannya secara

mendalam apakah dia dapat memenuhinya atau tidak;

– dengan senang menolong orang lain, tetapi tidak dapat dipakai sebagai

sandaran;

– dalam pergaulan peramah dan periang;

– umumnya bukan penakut, tetapi kalau bersalah sukar bertobat; dia

menyesal, tetapi sesal itu lekas lenyap;

2. Temperamen melancholis (orang dengan darah berat)

Sifat-sifat khas temperamen ini ialah:

– semua hal yang bersangkutan dengan dirinya dipandangnya penting dan

selalu disertai dengan kebimbangan;

– perhatiannya terutama terutuju kepada segi kesukaran-kesukarannya;

– tidak mudah membuat janji, karena dia berusaha akan selalu menepati

janji yang telah dibuatnya; tetapi hal ini dilakukannya tidak atas dasar

pertimbangan moral melainkan karena kalau tidak menepati janji itu

sangat merisaukan jiwanya; hal ini juga menyebabkan dia kurang percaya

dan tidak mudah menerima keramah-tamahan orang lain;

– suasana perasaannya umumnya juga bertentangan dengan suasana persaan

sanguinicus; hal ini menyebabkan mengurangi kepuasan akan

kehendaknya, dan kurang dapat melihat kesenangan orang lain.

3. Temperamen choleris (orang dengan darah panas)

Sifat-sifat khas golongan temperamen ini ialah:


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 18

– lekas terbakar tetapi juga lekas padam atau tenang, tanpa membenci;

– tindakan-tindakannya cepat, tetapi tidak constant;

– selalu sibuk, tetapi dalam kesibukannya itu dia lebih suka memerintah

daripada mengerjakannya sendiri;

– nafsunya yang terutama ialah mengejar kehormatan;

– suka sibuk di mata orang banyak dan suka dipuji secara terang-terangan;

– suka pada sikap semu dan formal;

– suka bermurah hati dan melindungi, tetapi hal ini dilakukannya bukan

karena dia sayang kepada orang lain, melainkan karena sayang kepada

diri-sendiri, sebab dengan berbuat demikian itu dia akan mendapatkan

penghargaan;

– dalam berpakaian selalu cermat dan rapi, karena dengan demikian itu dia

nampak lebih cendikia daripada yang sebenarnya.

4. Temperamen phlegmatis (orang dengan darah dingin)

Phlegma berarti ketidaklembaman, jadi berarti tidak malas. Phlegma sebagai

kelemahan ialah kecenderungan kearah ketidakpekaan; alasan yang kuat tidak

cukup untuk merangsangnya untuk bertindak; ketidakpekaan ini

menyebabkan adanya kecenderungan ke arah kejemuan dan mengantuk.

Phlegma sebagai kekuatan sebaliknya, merupakan sifat yang tidak mudah

bergerak tetapi kalau sudah bergerak lalu tahan lama. Sifat-sifat khas

golongan temperamen ini ialah:

– lambat menjadi panas, tetapi panasnya itu tahan lama;


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 19

– tidak mudah marah;

– darah yang dingin itu tidak pernah dirisaukannya;

– cocok untuk tugas-tugas ilmiah.

Dengan sengaja pencandraan Kant ini dikemukakan dengan agak

mendetail, karena pencandraan ini nanti ternyata besar pengaruhnya terhadap

ahli-ahli yang lebih kemudian. Selain itu masih ada satu hal lagi yang perlu

dikemukakan, yaitu masalah temperamen campuran. Menurut Kant temperamen

campuran itu tidak ada, karena:

a) temperamen-temperamen yang bertentangan tidak mungkin

berkombinasi, jadi tidak akan ada kombinasi antara melancholis dan

sanguinis, ataupun antara choleris dengan phlegmatis;

b) kombinasi-kombinasi yang lain, seperti kombinasi antara sanguinis

dan choleris, ataupun melancholis dengan phlegmatis akan saling

menetralkan, jadi tidak mungkin ada.

2.3 Artificial Intelligence (AI)

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence merupakan salah satu

bagian ilmu komputer yang membuat komputer dapat melakukan pekerjaan

seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. (Kusumadewi, 2003).

Russel dan Norvig (1995) mengelompokkan definisi AI, yang diperoleh

dari beberapa buku yang berbeda, ke dalam empat kategori, yaitu:

1. Thinking humanly : the cognitive modeling approach


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 20

Pendekatan ini dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:

- Melalui introspeksi: mencoba menangkap pemikiran-pemikiran kita

sendiri pada saat kita berpikir.

- Melalui eksperimen-eksperimen psikologi.

2. Acting humanly : the turing test approach

Pada tahun 1950, Alan Turing merancang satu ujian bagi komputer

berintelijensia untuk menguji apakah komputer tersebut mampu

mengelabuhi seorang manusia yang menginterogasinya melalui teletype

(komunikasi berbasis teks jarak jauh). Jika interrogator tidak dapat

membedakan yang diinterogasi adalah manusia atau komputer, maka

komputer berintelijensia tersebut lolos dari tes Turing. Komputer tersebut

perlu memiliki kemampuan: Natural Language Processing, Knowledge

Representation, Automated Reasoning, Machine Learning, Computer

Vision, Robotics. Tes Turing sengaja menghindari interaksi fisik antara

interegator dan komputer karena simulasi fisik manusia tidak memerlukan

intelijensia.

3. Thinking rationally : the laws of thought approach

Terdapat dua masalah dalam pendekatan ini, yaitu:

- Tidak mudah untuk membuat pengetahuan informal dan menyatakan

pengetahuan tersebut ke dalam bentuk formal yang diperlukan oleh

notasi logika, khususnya ketika pengetahuan tersebut memiliki

kepastian kurang dari 100%.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 21

- Terdapat perbedaan besar antara dapat memecahkan masalah “dalam

prinsip” dan memecahkannya “dalam dunia nyata”.

4. Acting rationally : the rational agent approach

Membuat inferensi yang logis merupakan bagian dari suatu agen rasional.

Hal ini disebabkan satu-satunya cara untuk melakukan aksi secara rasional

adalah dengan menalar secara logis. Dengan menalar secara logis, maka

bisa di dapatkan kesimpulan bahwa aksi yang diberikan akan mencapai

tujuan atau tidak. Jika mencapai tujuan, maka agen dapat melakukan aksi

berdasarkan kesimpulan tersebut.

Berdasarkan pengelompokkan AI diatas, Suyanto (2007) menyimpulkan

definisi AI yang paling tepat untuk saat ini adalah acting rationally dengan

pendekatan rational agent. Hal ini berdasarkan pemikiran bahwa komputer bisa

melakukan penalaran secara logis dan juga bisa malakukan aksi secara rasional

berdasarkan hasil penalaran tersebut. Dan bidang-bidang yang termasuk

didalamnya adalah: Vision, Bahasa Alami, Understanding, Sistem Pakar, Sistem

Cerdas Tiruan, Speech, dan Robotics.

2.4 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah satu cabang dari AI yang merupakan penyelesaian

pendekatan yang bagus dari pemrograman intelligent (cerdas). Professor Edward

Feigenbaum dari Universitas Stanford yang merupakan seorang pelopor awal dari

teknologi sistem pakar, yang mendefinisikan sistem pakar sebagai suatu program
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 22

komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan prosedur

inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga membutuhkan

seorang yang ahli untuk menyelesaikannya. (Feigenbaum,1982). Suatu sistem

pakar adalah suatu sistem komputer yang menyamai (emulates) kemampuan

pengambilan keputusan dari seorang pakar.

Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran

yang dimiliki seorang pakar ke dalam komputer, dan kemudian kepada orang lain

(nonexpert). Aktivitas yang dilakukan untuk memindahkan kepakaran adalah:

1 Knowledge Acquisiton (dari pakar atau sumber lainnya)

2 Knowledge Representation (ke dalam komputer)

3 Knowledge Inferencing

4 Knowledge Transfering (pengalihan pengetahuan ke pengguna).

(Muhammad, 2006)

2.4.1 Konsep Dasar Sistem Pakar

Bagian dalam sistem pakar pada gambar 2.2 terdiri dari dua komponen

utama, yaitu:

a. Basis pengetahuan (Knowledge Base), mengandung pengetahuan

untuk pemahaman, formulasi dan penyelesaian masalah.

b. Motor inferensi (Inference Engine), yaitu kesimpulan yang merupakan

respons dari sistem pakar atas permintaan pengguna.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 23

Gambar 2.2. Konsep dasar fungsi sistem pakar (Kusumadewi, 2003)

2.4.1.1 Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum

digunakan (Anita, 2003), yaitu:

a) Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning)

Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan

menggunakan aturan berbentuk: IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila

kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan

tertentu, dan pakar tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut

secara berurutan. Disamping itu, bentuk ini juga digunakan apabila

dibutuhkan penjelasan tentang jejak (langkah-langkah) pencapaian solusi.

b) Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning)

Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi

yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi

untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 24

digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada

kasus-kasus yang hampir sama (mirip). Selain itu, bentuk ini juga

digunakan apabila kita telah memiliki sejumlah situasi atau kasus tertentu

dalam basis pengetahuan.

2.4.1.2 Mesin Inferensi (Inference Engine)

Ada dua cara yang dapat dikerjakan dalam melakukan inferensi (Anita,

2005), yaitu:

a) Pelacakan ke depan (Forward Chaining)

Pelacakan kedepan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven).

Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan

selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pencocokan fakta atau

pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (sesuai dengan bagian IF dari

aturan IF-THEN). (Gambar 2.3). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari

fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.

Gambar 2.3. Proses Forward Chaining (Anita, 2005)

b) Pelacakan ke belakang (Backward Chaining)

Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori dari tujuan

(goal-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan,


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 25

selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk

kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk

aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan

baru sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan

ditemukan. Atau, pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian

sebelah kanan (THEN dulu). (Gambar 2.4). Dengan kata lain, penalaran

dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran

hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis

pengetahuan.

Gambar 2.4. Proses Backward Chaining (Anita, 2005)

2.4.2 Struktur Sistem Pakar

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan

pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi

(consultation environment) (Turban, 1995). Lingkungan pengembangan sistem

pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan

sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang

bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.

Komponen-komponen yang ada pada sistem pakar (gambar 2.5) adalah:


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 26

1. Subsistem penambahan pengetahuan. Bagian ini digunakan untuk

memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas pengetahuan

dalam basis pengetahuan. Pengetahuan itu bisa berasal dari: ahli, buku,

basisdata, penelitian, dan gambar.

2. Basis pengetahuan. Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk

memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah.

3. Motor inferensi (inference engine). Program yang berisi metodologi yang

digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi dalam

basis pengetahuan dan blackboard, serta digunakan untuk memformulasikan

konklusi. Ada tiga elemen utama dalam motor inferensi, yaitu:

- Interpreter: mengeksekusi item-item agenda yang terpilih dengan

menggunakan aturan-aturan dalam basis pengetahuan yang sesuai.

- Scheduler: akan mengontrol agenda.

- Consistency enforcer: akan berusaha memelihara kekonsistenan dalam

mempresentasikan solusi yang bersifat darurat.

4. Blackboard. Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam

kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. Ada tiga

tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu:

- Rencana: bagaimana menghadapi masalah.

- Agenda: aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk

dieksekusi.

- Solusi: calon aksi yang akan dibangkitkan.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 27

5. Antarmuka. Digunakan untuk media komunikasi antar pengguna dan

program.

6. Subsistem penjelasan. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan

penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif.

7. Sistem penyaring pengetahuan. Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi

kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-

pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.

Gambar 2.5. Struktur Sistem Pakar (Kusumadewi, 2003)

2.5 Pengukuran Psikologis

Tes dapat menyajikan fungsi-fungsi tertentu. Tes dapat memberikan data

untuk untuk membantu meningkatkan pemahaman diri (self-understanding),


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 28

penilaian diri (self-evaluation), dan penerimaan diri (self-acceptance).(Sukardi,

2003). Sehingga hasil pengukuran psikologis dapat digunakan utnuk

meningkatkan persepsi diri secara optimal dan mengembangkan eksplorasi dalam

beberapa bidang tertentu. Dalam menyajikan fungsi-fungsi hasil pengukuran

psikologis, tes psikologis dapat digunakan sebagai suatu alat prediksi, suatu

bantuan diagnosis, suatu alat pemantau (monitoring), dan sebagai suatu instrumen

evaluasi.

a) Prediksi

Hasil pengukuran psikologis dapat membantu dalam memprediksi

keberhasilan atau ke tingkat keberhasilan tertentu, yaitu individu

memungkinkan memiliki beberapa harapan dalam bidang studi tertentu,

pekerjaan, jabatan atau karir tertentu, ataupun dalam suatu bidang usaha

yang lainnya. Dalam kategori ini tes psikologi acap digunakan dalam

rangka pemilihan (seleksi) atau menjaring orang-orang tertentu untuk

dikerjakan atau ditempatkan dalam suatu pekerjaan atau jabatan tertentu.

b) Diagnosis

Hasil pengukuran psikologis dapat dimanfaatkan dalam diagnosis. Fungsi

diagnosis yang dimaksud disini adalah perumusan masalah yang dihadapi

dan perkiraan penyebabnya. Penggunaan testing dalam diagnosis dapat

memberikan informasi tentang berbagai pekerjaan atau jabatan kepada

seseorang.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 29

c) Monitoring

Tes psikologi dapat berfungsi sebagai alat pemantau. Para konselor dapat

mengamati kemajuan yang telah dicapai, sehingga dapat secara langsung

mengambil manfat dari hasil pengukuran psikologis.

d) Evaluasi

Tes psikologi dapat digunakan sebagai alat evaluasi. Informasi yang

diperoleh dari pengukuran psikologis kemudian dipadukan dengan

informasi lain agar konselor berhasil meningkatkan kualitas layanannya.

(Sukardi, 2003).

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisa kepribadian seseorang

adalah:

- Membagi temperamen dalam empat tipe berdasarkan teori Kant.

- Memberikan bobot setiap masing-masing pertanyaan.

- Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan kepada user (pengguna).

- Pertanyaan-pertanyaan tersebut digabungkan, dalam arti tidak ada

pembagian berdasarkan tipe-tipe kepribadian.

- Apabila semua pertanyaan sudah terisi, maka peneliti akan memilah

pertanyaan-pertanyaan tersebut bedasarkan empat tipe kepribadian.

- Faktor pembobot untuk setiap kepribadian dijumlahkan (n(A)).

- Total faktor pembobot untuk empat tipe kepribadian dijumlahkan (s(A)).

- Maka, kemungkinan orang akan memiliki satu tipe kepribadian adalah

dengan menggunakan rumus peluang.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 30

2.6 Sifat-sifat Pengukuran Psikologis

Sifat-sifat dalam pengukuran psikologis adalah:

1. Pengukuran psikologis dilakukan secara tidak langsung berdasarkan

prilaku yang tampak, atau berdasarkan aras respon terhadap stimulus yang

diberikan.

2. Pengukuran psikologis tidak pernah menunjukkan ketetapan seratus

proses(100%). Bagaimanapun valid, reliabel, atau baiknya alat yang

digunakan, dan bagaimanapun cermatnya pengadministrasian yang

dilakukan, pengukuran itu selalu mengandung error tertentu.

3. Pengukuran psikologis tidak mempunyai satuan mutlak. Seseorang yang

mendapatkan angka nol tidaklah berarti kosong sama sekali.

4. Hasil pengukuran psikologis tidak mempunyai skala rasio. Kita hanya

dapat mengatakan bahwa si A lebih pandai dari si B. Tetapi tidak dapat

mengatakan bahwa si A satu setengah kali lebih pandai dari si B.

(Nurkancana, 1986).
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi psikotes ini,

adalah metode deskriptif. Dengan alasan hasil dari aplikasi ini akan menjelaskan

tipe kepribadian khususnya temperamen seseorang berdasarkan fakta-fakta yang

diterima melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebagai jalan untuk

mencari kesimpulannya.

3.2 Instrumentasi

Teknik dan alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1. Teknik penelitian kepustakaan, yaitu kegiatan mempelajari dan

mengumpulkan data tertulis untuk menunjang penelitian. Data yang

dikumpulkan berupa literatur yang berhubungan dengan topik

permasalahan penelitian, baik dalam bentuk buku, artikel majalah,

ensiklopedia, kamus, dan sebagainya.

2. Wawancara, dimana peneliti mengumpulkan data-data mengenai teori-

teori kepribadian dari ahli dan dosen psikologi.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 32

3.3 Prosedur Pengumpulan Data

Tahap-tahap pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah:

1. Mencari tahu perkembangan aplikasi psikotes.

2. Mengumpulkan data-data kepustakaan yang berhubungan dengan

pengembangan aplikasi ini.

3. Mengumpulkan data-data mengenai kepribadian lewat dosen psikologi

Mrs. L. Mangowal.

4. Mengumpulkan data-data lebih lanjut mengenai kepribadian lewat

konselor/ahli psikologi Dra. Selfia.S.P.Siwu,M.Psi.

3.4 Peralatan Yang Digunakan

3.4.1 Perangkat Lunak

1. Sistem Operasi: Windows XP

2. Perangkat Lunak Pengembangan Aplikasi : CLIPS Versi 6.10

3. Perangkat Lunak Antarmuka : CLIPS Versi 6.10

4. Bahasa pemrograman : CLIPS Versi 6.10

3.4.2 Perangkat Keras

1. Pentium IV

2. Ram 256 MB

3. Harddisk 40 GB

4. Monitor, Keyboard, Mouse


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 33

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Perancangan aplikasi

4.1.1 Analisa dan Perancangan Kebutuhan sistem

Analisa kebutuhan sistem dilakukan untuk menentukan output yang akan

dihasilkan oleh sistem yang akan dibangun.

4.1.1.1 Konteks Diagram

Konteks Diagram adalah alur data tahap awal yang menggambarkan

aliran data masuk dan keluar dalam sistem.

Gambar 4.1 Konteks Diagram

4.1.1.2 Data Flow

Dalam analisis data flow, sistem terbagi menjadi 4 proses. Sehingga

menggambarkan hubungan yang lebih jelas dalam perancangan perangkat lunak

yang akan dibuat.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 34

Gambar 4.2 DFD Level 0


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 35

4.1.1.2.1 Proses 1 – Proses spesifikasi perhitungan jumlah jawaban

Gambar 4.3 Proses spesifikasi perhitungan jumlah jawaban yang di input


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 36

4.1.1.2.2 Proses 2 – Proses spesifikasi perhitungan poin/nilai

Gambar 4.4 Proses spesifikasi Perhitungan poin/nilai


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 37

4.1.1.2.3 Proses 3 – Proses spesifikasi perhitungan perbandingan nilai

Gambar 4.5 Proses spesifikasi Perhitungan perbandingan poin/nilai


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 38

4.1.1.2.4 Proses 4 – Proses spesifikasi perhitungan peluang temperamen

yang dimiliki

Gambar 4.6 Proses spesifikasi Perhitungan peluang temperamen yang dimiliki

4.1.2 Analisa dan Perancangan Mesin Inferensi

Mesin Inferensi merupakan komponen kedua dalam struktur sistem pakar.

Dalam pengembangan aplikasi ini, penulis menggunakan metode pelacakan ke

depan (Forward Chaining) berdasarkan penalaran berbasis aturan (Rule-Based

Reasoning). Maka, hasil dari aplikasi ini adalah:

- Nilai temperamen utama : diperoleh dari hasil perhitungan perbandingan

nilai.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 39

- Presentasi temperamen utama:

Jika nilai temperamen utamanya Choleris, maka perhitungannya:

Jika nilai temperamen utamanya Melancholis, maka perhitungannya:

Jika nilai temperamen utamanya Phlegmatis, maka perhitungannya:

Jika nilai temperamen utamanya Sanguinis, maka perhitungannya:

- Nilai temperamen sekunder : diperoleh dari hasil perhitungan

perbandingan nilai.

- Presentasi temperamen sekunder :

Jika nilai temperamen sekundernya Choleris, maka perhitungannya:

Jika nilai temperamen sekundernya Melancholis, maka perhitungannya:


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 40

Jika nilai temperamen sekundernya Phlegmatis, maka perhitungannya:

Jika nilai temperamen sekundernya Sanguinis, maka perhitungannya:

- Pejelasan mengenai tipe temperamen utama dan sekunder dari ahli.

(Lampiran IV)
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 41

BAB V

IMPLEMENTASI

5.1 Antarmuka

5.1.1 CLIPS

Pada antarmuka ini, ditampilkan tampilan CLIPS sebagai bahasa

pemrograman yang dipilih oleh penulis dan tampilan hasil dari aplikasi.

Gambar 5.1 Tampilan dari CLIPS

CLIPS merupakan bahasa pemrograman yang tidak memiliki setup

(installer), melainkan hanya berupa suatu aplikasi. Oleh karena itu semua project

yang dibuat menggunakan clips, tidak berupa file (.exe) melainkan berupa file
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 42

(.clp). Sehingga untuk membuka project yang telah dibuat, harus dilakukan

dengan cara memilih menu ”Load constructs..”

Gambar 5.2 Tampilan untuk membuka project

5.1.2 Implementasi Aplikasi Psikotes

Untuk menjalankan projek yang telah dibuka, harus dilakukan dengan

cara memilih menu ”reset” kemudian diikuti dengan menu ”run”.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 43

Gambar 5.3 Tampilan untuk menjalankan program


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 44

Gambar 5.4 Tampilan pada saat program dijalankan


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 45

Gambar 5.4 Tampilan sebagai hasil akhir setelah menjawab pertanyaan


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 46

Gambar 5.5 Tampilan sebagai hasil akhir setelah menjawab pertanyaan (sambungan)
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 47

Gambar 5.6 Tampilan sebagai hasil akhir setelah menjawab pertanyaan (sambungan)

Gambar 5.7 Tampilan sebagai hasil akhir setelah menjawab pertanyaan (sambungan)
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 48

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada penelitian pengembangan aplikasi psikotest ini, penulis

dapat menyimpulkan bahwa :

• Teori kepribadian yang digunakan adalah berdasarkan tipologi Kant,

yang membedakan temperamen dalam empat macam yaitu, sanguinis,

choleris, melancholis, dan phlegmatis.

• Sistem mengajukan pertanyaan yang berjumlah 80 pertanyaan, dan

pengguna harus menjawab seluruh pertanyaan tersebut.

• Bentuk pertanyaan yang diajukan adalah Ya/Tidak.

• Hasil dari aplikasi ini menampilkan nilai dan presentasi temperamen

utama dan sekundernya, beserta penjelasannya. Penjelasan tersebut

berupa sifat atau karakternya, kekuatan dan kelemahannya, serta

masukan untuk mengurangi kelemahannya dan mempertahankan

kelebihannya.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 49

6.2 Saran

Pengembangan aplikasi psikotes pada saat ini dapat dikembangkan lebih

lanjut sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Adapun saran yang dapat

penulis berikan agar pada pengembangan berikutnya aplikasi ini dapat

memberikan solusi yang berbeda untuk setiap nilai dari kepribadian yang sama,

serta memiliki tampilan antar muka yang lebih menarik


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 50

DAFTAR PUSTAKA

Allport, G.W. (1937). Personality: A psychological interpretation. New York:


Holt.

Anita, D., & Muhamad, A. (2006). Konsep kecerdasan buatan. Yogyakarta:


Andi.

Kendall & Kendall. (2003). Analisis dan perancangan sistem edisi kelima – Jilid
1. Jakarta: Indeks kelompok Gramedia.

Kuntaraf, K., Liwijaya, H., & Kuntaraf, J. (1982). Komunikasi keluarga: Kunci
keberhasilan anda. Bandung: Indonesia Publishing House.

Kusrini. (2006). Sistem pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligent (Teknik dan Aplikasinya).


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lauster, P. (1997). Tes kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara.

Muhammad, A. (2006). Konsep dasar sistem pakar. Yogyakarta: Andi.

Nurkancan., & Wayan. (1985). Pedoman analisis tes. singaraja: Staf Unit Tes,
Laboratorium Bimbingan dan Konseling Program Studi BP – FKIP Unud.

Pressman, R.S. (2003). Software engineering a practitioner’s approach (Sixth


Edition). New York: McGraw-Hill International Edition.

Sukardi, D.K. (2003). Analisis tes psikologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suparman, M. (2005). Komputer masa depan pengenalan artificial intelligence.


Yogyakarta: Andi..

Supratiknya. (1993). Psikologi kepribadian 3: Teori-teori sifat dan behavioristik.


Yogyakarta: Kanisius.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 51

Suyanto, S.T. (2007). Artificial intelligence searching, reasoning, planning, and


learning. Bandung: Informatika.

Sistem_pakar. Diakses 1 oktober 2007, pukul 16.00 WITA, dari


http://id.wikipedia.org/wiki/

Kecerdasan_buatan. Diakses 1 oktober 2007, pukul 16.00 WITA, dari


http://id.wikipedia.org/wiki/

KEPRI2-ok.doc. Diakses 5 oktober 2007, pukul 13.00 WITA, dari


http://google.co.id/sap.gunadarma.ac.id/sap-psikologi/SEMESTER4/

Clips. Diakses 10 oktober 2007, pukul 20.00 WITA, dari http://id.wikipedia.org/


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 54

LAMPIRAN II

Bantuan Penggunaan Aplikasi

Langkah-langkah untuk mejalankan CLIPS Versi 6.10 yang digunakan sebagai

perangkat lunak dalam pengembangan aplikasi psikotes adalah :

o Double-click pada file CLIPSWin.exe. Anda akan mendapati window yang

hanya bertuliskan CLIPS>. Ini merupakan tempat dimana anda akan

mengetikkan commands untuk membuka aplikasi psikotes.

o Untuk membuka aplikasi psikotest, pilih menu File yang ada pada toolbar,

kemudian pilih Load Constructs... Ctrl+L. Anda juga bisa melakukannya

tanpa memililih menu File dan Load Constructs... Ctrl+L, tetapi dengan

menekan Ctrl dan L pada keyboard.

o Pilih directory dimana tersimpan nama file psikotest.clp, kemudian Open.

Contoh : D:\_UNKLAB_\Semester VIII\Skripsi II\psikotest.clp

Maka akan muncul rule-rule yang ada dalam file psikotest.clp. Apabila

diakhir baris rule–rule tersebut ada kata TRUE, maka file tersebut adalah

benar.

o Ketikkan (reset) kemudian tekan Enter pada keyboard, atau pilih menu

Execution pada toolbar kemudian pilih Reset Ctrl+U, atau tekan Ctrl dan U
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 55

pada keyboard. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan informasi fakta

dari memori (tetapi bukan rules) dan me-reset agenda.

o Ketikkan (run) kemudian tekan Enter pada keyboard, atau pilih menu

Execution pada toolbar kemudian pilih Run Ctrl+R, atau tekan Ctrl dan R

pada keyboard. Tahap ini bertujuan untuk memulai eksekusi program

CLIPS.

o Jawablah 80 pertanyaan yang sudah disediakan oleh sistem dengan cara

menekan keyboard Y dan Enter jika anda merasa pertanyaannya sesuai

dengan kepribadian anda, atau menekan keyboad T dan Enter jika anda

merasa pertanyaannya tidak sesuai. Catatan: penggunaan Caps Lock dalam

menjawab pertanyaan, tidak diperkenankan.

o Sistem akan langsung menampilkan hasilnya, sesudah anda menjawab

seluruh pertanyaan tersebut.

o Jika Anda ingin melakukan pengetesan ulang, tanpa keluar dari aplikasi ini,

ketikkan (clear) kemudian tekan Enter pada keyboard, atau pilih menu

Execution pada toolbar kemudian pilih Clear CLIPS, dan akan muncul

konfirmasi kemudian click Yes Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan

informasi rules dan fakta dari memori. Hal ini bertujuan untuk mematikan

dan me-restart CLIPS tanpa menutup window.

o Apabila Anda ingin keluar dari aplikasi ini pilih menu File pada toolbar

kemudian pilih Quit CLIPS, atau dengan cara meng-klik button pada

window. Tahap ini bertujuan untuk mematikan CLIPS.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 56

LAMPIRAN III

Pertanyaan

1. Saya berhasil sewaktu beberapa orang gagal, bukan disebabkan oleh

karena rencana saya lebih baik, tetapi, oleh sebab saya maju terus

sementara mereka itu sudah putus asa dan berhenti.

2. Sifat saya yang tenang dan santai biasanya mencegah saya untuk tidak

menunjukkan kemarahan pada wajahku dalam menghadapi suatu

kekalutan atau ketegangan.

3. Tampaknya saya sanggup mengenal dengan cukup baik akan rintangan-

rintangan dan bahaya-bahaya dari pada proyek-proyek yang sedang saya

rencanakan.

4. Saya merasa terganggu dengan hambatan dari beberapa orang untuk maju

dan kadang-kadang saya merasa bahwa sayalah yang sudah menjadi

pendorong mereka.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 57

5. Saya lebih sering membiarkan orang lain untuk datang menemui saya,

daripada memaksakan diri saya menemui mereka.

6. Kemampuan saya untuk memimpin adalah hasil kerja keras saya sendiri

serta kemauan yang sungguh-sungguh, lebih daripada karismaku.

7. Saya tidak sanggup untuk berbicara secara leluasa dengan orang lain,

tetapi nampaknya saya lebih dapat mengukur dan menganalisis mereka

dengan baik.

8. Seringkali saya mendapati diri saya terlambat untuk menepati janji-janjiku

dan sering pula saya lupa akan janji-janji tersebut.

9. Saya lebih cenderung untuk sangat setia kepada beberapa sahabat yang

sudah saya miliki pada waktu itu, daripada menjadi orang yang seolah-

olah mempunyai banyak sahabat-sahabat.

10. Saya cenderung untuk bergerak berdasarkan dorongan keadaan atau

suasana orang banyak maupun situasi yang dihadapi. Kalau mereka sibuk

saya pun ikut menjadi sibuk, kalau mereka tidak sibuk saya pun santai.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 58

11. Saya mendorong diri saya sendiri untuk selalu menjadi sibuk. Kalau ada

sesuatu yang harus dilakukan, maka saya belum akan merasa puas

sebelum saya selesaikan proyek tersebut.

12. Biasanya saya lebih menyukai kegiatan yang menyendiri, seperti

membaca, daripada kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak orang lain.

13. Saya suka memikirkan kembali keputusan-keputusan yang telah saya buat

sambil bertanya kepada diri saya sendiri apakah saya telah membuat suatu

keputusan yang benar.

14. Kadang-kadang saya hanya setengah-setengah hati menolong orang lain

oleh sebab di dalam lubuk hatiku, saya merasa rencanaku lebih baik dan

caranya lebih mudah untuk mencapainya.

15. Saya cenderung untuk mengingat tentang seseorang yang telah menghina

saya dan sekali-sekali untuk memikirkannya baik sekarang dan

seterusnya.

16. Saya sesungguhnya menyenangi diri saya sendiri, dan sikap saya ini

nampaknya menular kepada mereka yang berada di sekelilingku.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 59

17. Dalam hal memeriksa diri, saya cenderung untuk mengungkit-ungkit

kembali peristiwa-peristiwa yang sudah lalu.

18. Saya memiliki pikiran yang cukup tajam dan bisanya dapat membuat

rencana-rencana yang berguna untuk proyek-proyek jangka panjang.

19. Saya akan lebih sosial kalau saja saya tidak memiliki perasaan takut untuk

ditolak orang lain.

20. Saya suka berada di tempat di mana terdapat suatu kegiatan.

21. Saya akan menjadi sedih bila orang lain tidak memperdulikan atau

menghindari saya.

22. Sebagian orang mengatakan bahwa saya telah dilahirkan sebagai

pemimpin oleh sebab kecenderunganku untuk "mengambil alih" suatu

tugas.

23. Saya tahu kemana tujuan saya dan biasanya saya mendisiplin diri saya

untuk mencapai tujuan tersebut.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 60

24. Saya mempunyai kecenderungan untuk menyimpan dendam terhadap

orang-orang yang telah bertindak kasar padaku.

25. Saya cenderung untuk mudah marah (emosi). Banyak hal yang dapat

membuat saya menjadi marah dengan mudah.

26. Biasanya haruslah ada sesuatu kejadian drastis yang dapat membuat saya

jadi sibuk ataupun marah.

27. Saya memiliki emosi yang stabil dalam menghadapi hal-hal yang perlu

saya tanggapi.

28. Kadang-kadang bila saya melihat dua orang yang sedang tertawa, saya

cenderung untuk menyangka bahwa mereka sedang menertawakan saya.

29. Saya memiliki pembawaaan yang stabil, tidak banyak naik dan turunnya.

30. Sahabat-sahabat saya suka menggambarkan saya sebagai seorang yang

santai dan berwatak stabil.

31. Saya seharusnya memiliki keyakinan diri yang lebih besar namun saya

cenderung untuk meremehkan kesanggupan-kesanggupan saya.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 61

32. Kalau ada sesuatu pekerjaan yang perlu diselesaikan saya selalu

melakukannya dengan baik walaupun pekerjaan itu tidak menyenangkan.

33. Saya cenderung untuk sering merenung-renungkan akan sesuatu impian,

pengharapan dan aspirasi-aspirasi saya.

34. Saya dapat mengendalikan perasaan kekecewaan saya tanpa menekan

perasaan tersebut atau marah.

35. Saya dengan mudah dapat memperoleh sahabat baru sehingga saya

cenderung untuk melupakan sahabat yang lama.

36. Tidak menjadi halangan bagi saya untuk menjadi anggota dari beberapa

perkumpulan (Klub) pada saat yang bersamaan.

37. Saya memiliki kecenderungan untuk memikirkan pemikiran-pemikiran

yang suram dan tidak memiliki harapan hidup.

38. Seringkali saya mendapat kesulitan dalam menyelesaikan hal-hal yang

telah saya mulaikan.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 62

39. Dalam acara-acara sosial, saya adalah seorang yang banyak bicara secara

spontan.

40. Biasanya saya merasa kurang nyaman bila berada dalam suatu kelompok

orang banyak.

41. Saya menyukai orang banyak dan suka berada di sekeliling mereka.

42. Barangkali saya seharusnya mengurangi sifatku yang suka murung dan

peka.

43. Saya memiliki sifat yang suka membela diri dan mudah tersinggung.

44. Kadang-kadang saya berpikir untuk mengadakan pembalasan dendam

terhadap kesalahan-kesalahan yang lama.

45. Kesulitan-kesulitan justru merangsang saya untuk berusaha lebih giat lagi.

46. Saya adalah orang yang serius dan sangat emosional.

47. Saya suka menggunakan waktu untuk merencanakan sesuatu proyek jauh

sebelumnya.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 63

48. Saya memiliki semangat yang tinggi; saya adalah seorang yang hidup-

hidup dan menikmati kehidupan yang sebaiknya.

49. Tampaknya secara alamiah saya adalah seorang "juru damai" yang baik.

50. Sahabat-sahabat saya menganggap saya sebagai orang yang berakal budi.

51. Saya cenderung untuk bersikap penuh toleransi terhadap orang lain.

52. Saya biasanya sangat teratur baik dalam melakukan pekerjaan saya.

53. Bila suatu keadaan menjadi sulit maka saya akan banting tulang dan

berusaha dengan keras.

54. Saya memiliki kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan saya.

55. Saya adalah orang yang tenang, santai dan tidak emosional.

56. Saya cenderung mempunyai perasaan yang mudah tersinggung.

57. Saya merasa diri saya adalah seorang yang periang, dan bersifat sosial.
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 64

58. Saya mempunyai kecenderungan untuk menyesali diri saya sendiri.

59. Secara sosial, saya adalah orang yang mudah bergaul.

60. Kemauan yang kuat adalah salah satu modal saya yang terbaik.

61. Saya biasanya menikmati waktu-waktu yang menyenangkan dalam

suasana pesta.

62. Saya biasanya mudah menjalin persahabatan-persahabatan yang baru.

63. Kehidupan saya adalah suatu kehidupan yang cekatan dan giat.

64. Saya perlu belajar mengurangi perasaan kekhawatiran.

65. Saya cenderung bergerak dan berbicara dengan lembut dan tenang.

66. Saya mempunyai kecenderungan untuk terus menerus memikirkan segala

sesuatu.

67. Saya cenderung merupakan seorang yang selalu menyenangkan dan dapat

menyesuaikan diri dengan mudah dalam suatu pergaulan (easy going).


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 65

68. Saya biasanya menyelesaikan apa saja yang telah saya mualaikan.

69. Saya tidak sering marah.

70. Saya jarang kehilangan "kamus" (kata-kata untuk diucapkan).

71. Saya biasanya dapat menikmati banyak kesenangan-kesenangan dari

kehidupan ini.

72. Sahabat-sahabat saya menyebut saya adalah seorang yang mementingkan

hal-hal yang bersifat lahiriah.

73. Saya cenderung menganalisis diri saya berulang-ulang kali.

74. Tugas-tugas yang tidak selesai benar-benar mengganggu perasaanku.

75. Saya tidak mudah untuk mengerutkan wajahku.

76. Saya cenderung menjadi seorang karyawan yang bekerja yang keras dan

gigih.

77. Saya cenderung menyisihkan orang-orang yang melawan saya.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 66

78. Saya jarang menjadi marah atau menjadi terlampau emosi.

79. Saya tidak mudah menjalin persahabatan dengan orang lain.

80. Seharusnya saya mengurangi sifat kemalasanku.


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 67

LAMPIRAN IV

Hasil dari masing-masing temperamen

KOLERIK

Emosi

Kekuatan

9 Yakin dan keras dalam membuat suatu keputusan

9 Memiliki kemauan yang kuat dan ketetapan diri sendiri

9 Bersifat optimis akan diri sendiri

9 Tidak takut melainkan bersifat berani

Kelemahan

9 Mempunyai sifat pemarah yang menonjol

9 Berpandangan tinggi

9 Tidak peka terhadap keperluan orang lain

9 Tidak berperasaan dan besikap dingin

9 Sedikit penghargaan terhadap estetika

9 Tidak bersimpati dan bersifat kasar

9 Tidak sabar

9 Merasa muak akan air mata


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 68

Hubungan dengan orang lain

Kekuatan

9 Tidak mengharapkan akan ada orang lain yang dapat melakukan apa yang

tidak dapat dilakukannya

9 Tidak mudah putus asa

9 Merupakan pemimpin yang kuat

9 Memiliki pertimbangan baik untuk orang lain

9 Suka mendorong orang lain

9 Bertindak sebagai penasihat

9 Tidak pernah kecil hati oleh suatu lingkungan

Kelemahan

9 Kurang kesabaran

9 Sering membuat keputusan untuk orang lain

9 Dapat menjadi kejam, blak-blakan dan suka mengecam

9 Cenderung untuk menguasai suatu kelompok

9 Angkuh dan bertindak sebagai seorang majikan

9 Menggunakan orang lain untuk keadaan yang berikan keuntungan bagi

dirinya sendiri

9 Tidak suka memaafkan dan bersifat balas dendam

9 Takabur dan suka menguasai


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 69

Kegiatan-kegiatan

Kekuatan

9 Pengorganisasi dan promotor yang utama

9 Memiliki kesanggupan berdasarkan gerak hati untuk membuat keputusan

9 Cepat dan berani dalam menghadapi suatu keadaan

9 Berpikiran tajam dan cepat

9 Mempunyai kemampuan besar untuk bertindak

9 Sangat praktis

9 Baik terhadap lawan

9 Menentukan tujuan dan berusaha untuk mencapainya

Kelemahan

9 Terlampau yakin akan diri sendiri

9 Merasa dirinya seorang ahli

9 Berprasangka dan berpendririan keras

9 Jemu akan hal yang bersifat darurat dan terinci

9 Tidak menganalisis sesuatu

9 Memaksa orang lain supaya tidak setuju merencanakan suatu pekerjaan

9 Menjemukan dan sukar mendorong orang lain supaya giat

9 Hanya ada waktu untuk proyek-proyeknya

Pekerjaan dan Hobi

9 Manajer/Pemimpin
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 70

9 Presiden/Ketua

9 Produser

9 Pengusaha

9 Pembangun/Pengorganisasi

9 Memberikan pelayanan di rumah

9 Promotor

9 Peserta olahraga

9 Pendidik

9 Pimpinan

Saran-saran

Mengurangi kelemahan

9 Supaya menjadi peka terhadap keperluan-keperluan orang lain

9 Mengakui roh suka marah dan mencari pengampunan Allah

9 Mengampuni dan bersikap sabar terhadap orang lain

9 Mengembangkan kekuatan dan keindahan batin pada saat-saat yang tenang

dengan membaca Kitab Suci dan berdoa

9 Supaya lebih berkomunikasi dan bersifat sabar dengan rekan-rekan dan

teman-temannya

Mempertahankan kelebihan

9 Mengambil keputusan dengan cepat namun dapat menguntungkan


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 71

9 Tidak menjadikan kesukaran sebagai sesuatu yang dapat memberikan

kegagalan

9 Mengembangkan pikiran yang terorganisasi dengan baik

MELANKOLIK

Emosi

Kekuatan

9 Mencintai musik dan seni

9 Mempunyai kesanggupan untuk menganalisis

9 Merupakan seorang pemikir yang reflektif dalam

9 Merasa bangga akan kekuatan yang dimilikinya

Kelemahan

9 Suka murung dan muram

9 Mempunyai tabiat yang sangat pesimis, seringkali memandang akan perkara

yang negatif

9 Suka menderita, mati syahid

9 Memberikan tanggapan dengan penuh kecemasan atas kesehatannya

9 Mempunyai kecenderungan untuk memeriksa diri sampai kepada hal yang

membahayakan

9 Mempunyai perasaan tertekan


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 72

Hubungan dengan orang lain

Kekuatan

9 Merupakan sahabat yang dapat dipercayai

9 Merupakan sahabat yang mau mengorbankan diri

9 Merupakan sahabat yang setia dan beriman

9 Menimbang segala sesuatu sesuai dengan pendapat sendiri

Kelemahan

9 Suka mengritik ketidaksempurnaan dari orang lain

9 Selalu berusaha mencari kesempurnaan

9 Mencari sahabat dengan berhati-hati

9 Takut terhadap apa yang dipikirkan orang lain

9 Curiga terhadap orang lain

9 Sifat amarah yang keras dapat meledak

9 Memiliki perasaan dendam yang berlarut-larut

9 Sering hati terluka secara mendalam oleh sebab perbuatan orang lain

9 Menaruh dendam yang dapat menuntut balasan

9 Tidak menyenangi kepada pihak oposisi

9 Sukar untuk bergaul

Kegiatan-kegiatan

Kekuatan

9 Kecenderungan yang kuat untuk menjadi orang yang sempurna


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 73

9 Menyukai pekerjaan yang terinci dan teranalisis

9 Mendisiplin diri untuk menyelesaikan perkara yang menjadi tanggung

jawabnya

9 Cocok untuk pekerjaan yang kreatif dan intelek

9 Berhati-hati dan teliti dalam melakukan sesuatu

9 Bertalenta dan memiliki kecerdasan yang luar biasa

9 Mengetahui keterbatasan dirinya sendiri

Kelemahan

9 Tidak dapat mengambil keputusan

9 Menguasai hal secara teori saja dan tidak menyenangi pekerjaan yang tidak

praktis

9 Dengan mudah merasa lelah

9 Ragu-ragu untuk memulaikan suatu proyek yang baru

9 Terlampau banyak menganalisis sehingga sering menyebabkan kekecewaan

9 Pekerjaan seumur hidup harus menuntut pengorbanan yang terbesar dalam

penyangkalan diri dan pelayanan

Pekerjaan dan Hobi

9 Profesor

9 Ahli pembukuan

9 Artis/Seniman

9 Ahli karya seni


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 74

9 Penata interior bangunan

9 Ahli musik

9 Ahli filsafat

9 Ahli kecantikan

9 Penjahit baju wanita

9 Ahli penulis puisi

9 Perancang busana

9 Penggemar pertandingan olahraga

9 Penemu

9 Pengarang

9 Dokter/perawat

Saran-saran

Mengurangi kelemahan

9 Mengalahkan roh suka mengritik

9 Menghidupkan suatu kehidupan yang seimbang yang mencakup istirahat

yang cukup dan gerak badan dan makanan yang baik

9 Melepaskan diri dari sifat memuja diri

9 Berusaha untuk melibatkan diri dalam pelayanan orang lain dengan

demikian dapat melupakan akan diri sendiri

9 Mengembangkan suatu roh yang suka berterima kasih


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 75

9 Menggunakan waktu belajar dengan tetap, juga tekun dalam kebaktian dan

berdoa

Mempertahankan kelebihan

9 Mengembangkan sifat setia kepada sahabat-

9 Tidak mengurangi apa yang dikehendari orang lain padanya

PLEGMATIK

Emosi

Kekuatan

9 Tenang dan dapat diandalkan

9 Mempunyai sifat yang baik dan mudah bergaul

9 Periang dan gembira walaupun tidak banyak yang dikatakan

9 Berhati ramah tamah

9 Menyukai kedamaian

Kelemahan

9 Kurang yakin akan diri sendiri

9 Bersifat pesimis dan merasa takut selalu

9 Tukang khawatir

9 Jarang tertawa terbahak-bahak

9 Bersifat pasif dan tidak sepaham

9 Suka berkompromi

9 Suka benar sendiri


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 76

Hubungan dengan orang lain

Kekuatan

9 Gembira bersama-sama

9 Mempunyai banyak sahabat

9 Pandai berkelakar dan suka humor

9 Dapat melunakkan dan mendamaikan suasana

9 Memiliki pengaruh terhadap orang lain

9 Bersifat tetap dan setia

9 Memiliki diplomasi dan biasanya seorang juru damai

9 Merupakan pendengar yang baik

9 Memberi nasihat hanya bila diminta

Kelemahan

9 Tidak mengizinkan dirinya sendiri untuk terlibat dalam sesuatu hal

9 Memiliki sifat mementingkan diri dan kikir

9 Suka mempelajari orang lain dengan perbedaan pendapat

9 Tidak menunjukkan kegairahan hidup

9 Bersifat keras kepala

9 Tidak sepaham dengan orang lain

9 Suka menggoda orang lain

9 Merupakan orang yang tidak terbuka

9 Mempunyai sifat merasa unggul


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 77

Kegiatan-kegiatan

Kekuatan

9 Bekerja dengan baik di bawah pengawasan

9 Merupakan orang yang praktis dan mudah bekerja

9 Bersifat konservatif (berpegang pada yang lama)

9 Merupakan orang yang rapi dan cakap

9 Merencanakan pekerjaan sebelum mulai

9 Mempunyai pengaruh menstabilkan

9 Merupakan pekerja yang dapat diandalkan

Kelemahan

9 Merupakan orang yang tenang, pendiam dan bersifat menonton saja

9 Seolah-olah tidak terlibat dalam kehidupan

9 Kelihatan lamban dan malas

9 Merupakan pemimpin yang enggan

9 Kurang motivasi (dorongan)

9 Tidak mempunyai penentuan

9 Berlebihan dalam melindungi dirinya agar tidak terlibat dalam sesuatu

9 Membuat orang lain putus asa

9 Menentang perubahan apa saja

Pekerjaan dan Hobi

9 Ahli pembukuan
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 78

9 Ahli administrasi

9 Ahli teknik

9 Penjahit wanita

9 Diplomat

9 Sekretaris

9 Guru SD

9 Penonton olahraga

9 Pekerja sosial

9 Ayah/ibu yang baik

9 Penasihat

9 Ahli kesenian (kerajinan tangan)

Saran-saran

Mengurangi kelemahan

9 Supaya mengalahkan sifat pasif dan lebih melibatkan diri dalam suatu

aktivitas

9 Supaya belajar menyerahkan diri kepada orang lain

9 Supaya mengetahui perasaan takut itu sebagai suatu persoalan dan belajar

untuk percaya akan Allah dengan pertimbangan-Nya

Mempertahankan kelebihan

9 Mengembangkan sifat yang konsisten

9 Mengembangkan sifat yang mudah diajak bergaul


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 79

9 Tetap tenang walaupun menghadapi masalah sulit sekalipun

SANGUNIS

Emosi

Kekuatan

9 Bersifat hangat dan hidup-hidup

9 Memiliki karisma

9 Suka berbicara dan tidak pernah kehilangan kata-kata

9 Memiliki pikiran yang bebas, tidak pernah khawatir tentang masa depan

atau mengomel tentang masa lalu

9 Ahli bercerita yang hebat

9 Hanya hidup untuk masa kini

9 Percakapannya bermutu

9 Kemampuan luar biasa untuk bersuka ria

Kelemahan

9 Mudah menangis

9 Secara emosi tidak dapat diramalkan

9 Suka gelisah

9 Suka marah secara spontan

9 Melebih-lebihkan kebenaran

9 Tampak palsu

9 Kurang pengendalian diri


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 80

9 Mengandalkan keputusan secara emosi

9 Merupakan pembeli yang tidak suka bepikir

9 Bersifat naif dan kekanak-kanakan

Hubungan dengan orang lain

Kekuatan

9 Dengan mudah mendapat sahabat

9 Ditanggapi banyak orang

9 Bersifat menyenangkan dan optimis

9 Selalu ramah dan suka tesenyum kepada orang lain

9 Mudah memberi maaf

9 Lemah lembut dan bersimpati

9 Berbicara dengan kehangatan yang sejati

9 Ikut bersama orang lain merasakan kesenangan dan kesusahan mereka

Kelemahan

9 Selalu ingin menguasai suatu percakapan

9 Tidak suka memperhatikan

9 Kemauan lemah dan memiliki sedikit keyakinan

9 Suka mencari pujian dan persetujuan orang lain

9 Menyukai orang lain dan kemudian melupakan mereka

9 Suka meminta maaf atas kelalaiannya

9 Terlalu sering membicarakan tentang diri sendiri


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 81

9 Lupa akan janji dan kewajibannya

Kegiatan-kegiatan

Kekuatan

9 Membuat kesan pertama yang baik

9 Bertalenta dalam merawat orang sakit

9 Mudah terlibat dalam rencana dan proyek baru

9 Asyik untuk mendidik

Kelemahan

9 Tidak terorganisir sebab hidup hanya untuk masa kini

9 Tidak dapat dipercayai, maupun dapat mengatur dirinya sendiri

9 Tidak berdisiplin

9 Membuang waktu berbicara ketika seharusnya melakukan pekerjaan

9 Banyak proyek yang tidak diselesaikan

9 Mudah menyimpang jauh pada suatu proyek jangka pendek

Pekerjaan dan Hobi

9 Penceramah umum

9 Melawat dan merawat orang sakit

9 Aktor atau aktris

9 Karyawan yang suka rela

9 Hakim pengadilan
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 82

9 Suka melayani

9 Penjual/penjaja keliling

9 Pemain olahraga

9 Pendeta

9 Orangtua yang mengasihi

9 Direktur atletik (olahraga)

9 Penerima tamu

Saran-saran

Mengurangi kelemahan

9 Supaya lebih dapat diandalkan dan dipercayai

9 Supaya mengembangkan kehidupan dengan disiplin diri yang lebih besar

9 Menumbuhkan kerendahan hati yang sejati

9 Supaya berpikir dahulu sebelum berbicara

Mempertahankan kelebihan

9 Mengembangkan sifat yang menyenangkan hati orang lain

9 Mempertahankan sifat optimis

9 Tidak mempedulikan hal-hal yang terjadi pada masa lalu


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KLABAT 83

BIODATA PENULIS

Nama : Lellyana Juliet Wantania

Alamat : Noongan Kec.Langowan Barat

No. Hp : 085240150807

E-mail : lelly_jw@yahoo.com

Informasi Pribadi:

Tempat/ Tanggal Lahir : Soroako, 8 juli 1986

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat Orang tua : Noongan Kec. Langowan Barat

Latar Belakang Pendidikan:

TK Lidya Noongan, 1993

SD GMIM Noongan, 1998

SMP N 1 Langowan, 2001

SMU N 1 Langowan, 2004

Universitas Klabat Airmadidi, 2008

Anda mungkin juga menyukai