Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN WAKTU

OLEH :
NI PUTU LIA NITA RAHAYU
1761121096
C3

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
Soal :
1. Jelaskan Definisi dari siklus hidup proyek
2. Jelaskan definisi dari manajemen waktu proyek konstruksi dan apa itu jaringan
kerja
3. Jelaskan apa itu Gantt Chart
Jawab :
1. SIKLUS HIDUP PROYEK
Secara umum, siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan
untuk menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan
diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek
tercapai. Terdapat empat tahap kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus
hidup proyek yaitu :
• Tahapan Konsepsi
Merupakan tahapan munculnnya ide atau gagasan tentang proyek yang
dimulai dari penemuan masalah. Selanjutnya masalah yang ditemukan
perlu dirumuskan dengan jelas serta tujuan pemecahan masalah tersebut.

• Tahapan Perencanaan
Tahapan perencanaan meliputi:
a. Study Kelayakan
Tujuan dari tahap ini untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa
proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik
dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya
dan sumber pendanaan), maupun aspek lingkungan. Kegiatan yang
dilaksanakan pada tahap studi kelayakan ini adalah:
➢ Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi
biaya yang diperlakukan untuk menyelesaikan proyek
tersebut
➢ Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek
tersebut dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat
ekonomis) maupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial)
➢ Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis
maupun finansial
➢ Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi
apabila proyek tersebut dilaksanakan.
b. Tahap Penjelasan
Tujuan dari tahap penjelasan adalah untuk memungkinkan pemilik
proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan,
sehingga konsultan perencana dapat secara tepat menafsirkan
keinginan pemilik proyek dan membuat taksiran biaya yang
diperlukan.
➢ Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahan ini, yaitu:
➢ Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan
tenaga ahli
➢ Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi
dan lapangan, merencana rancangan, taksiran biaya, dan
persyaratan mutu
➢ Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal waktu,
taksiran biaya dan implimekasinya, serta rencana
pelaksanaan
➢ Mempersiapkan sketsa dengan skala tertentu yang
menggambarkan denah dan batas-batas proyek.
c. Tahap Desain/Perancangan
Tahap perancangan meliputi dua tahap, yaitu tahap Pra-
Desain (Premiminary Design) dan tahap Pengembangan
Desain (Development Design) / Detail Desain (Detail Design).
➢ Tahap Pra-Desain (Premiminary Design). Yang mencakup
tahap ini yaitu kriteria desain, skematik desain, proses
diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah, gambar
situasi/site plan, tata ruang, estimasi biaya.
➢ Tahap Pengembangan Desain (Development Design)
Merupakan tahap pengembangan dari Pra-Desain yang sudah
dibuat dan perhitungan-perhitungan yang lebih detail. Pada
tahap ini meliputi:
- Perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non
struktural) secara terperinci
- Gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal,
struktur, mekanikal, dll)
- Outline spesification (garis besar)
- Estimasi biaya untuk konstruksi secara terperinci
d. Desain Akhir dan Penyiapan Dokumen Pelaksanaan (Final
Design and Conctruction Documen)
Merupakan tahap akhir dari perencanaan dan persiapan untuk tahap
pelelangan, mencakup:
➢ Gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian pekerjaan
➢ Detail spesifikasi
➢ Bill Of Quantity (daftar volume)
➢ Estimasi biaya konstruksi (secara terperinci)
➢ Syarat-syarat umum administrasi dan peraturan umum
(dokumen lelang)
e. Tahap pengadaan/Lelang
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk kontraktor sebagai
pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang
melaksanakan konstruksi dilapangan.

• Tahap Eksekusi/Pelaksanaan
Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan
yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh
Konsultan Perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah
disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan
mengendalikan semua operasional dilapangan.
Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi:
a. Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
b. Perencanaan dan pengendalian organisasi
c. Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
d. Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material
Sedangkan koordinasi seluruh operasi dilapangan meliputi:
a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk
bangunan sementara maupun bangunan permanen, serta semua
fasilitas dan perlengkapan yang terpasang
b. Mengkoordinasi para Sub-Kontraktor
c. Penyediaan umum

Pada pekerjaan konstruksi, ada 4 target yang harus dicapai oleh


kontraktor, diantaranya :
a. Selesai dengan mutu/kualitas paling tidak sama dengan yang
ditentukan dalam perencanaan
b. Selesai dengan waktu lebih atau sama dengan waktu perencanaan
c. Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang
direncanakan
d. Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan (sosial,
fisik, dan administratif).
• Tahap Operasi
Tahap ini merupakan proses serah terima proyek dari kontraktor kepada
pemilik proyek, dan ini menjadi akhir dari dari proses pelaksanaan.
Pemilik proyek bisa mengoperasikan sesuai dengan tujuan yang telah
dibuat.

2. MANAJEMEN WAKTU PROYEK


Manajemen waktu proyek merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki
oleh seorang manajer proyek. Manajemen waktu proyek dibutuhkan manajer
proyek untuk memantau dan mengendalikan waktu yang dihabiskan dalam
menyelesaikan sebuah proyek. Dengan menerapkan manajemen waktu proyek,
seorang manajer proyek dapat mengontrol jumlah waktu yang dibutuhkan oleh
tim proyek untuk membangun deliverables proyek sehingga memperbesar
kemungkinan sebuah proyek dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
Agar proyek dapat berjalan tepat waktu dengan tetap memperhatikan
keterbatasan biaya serta penjagaan kualitas produk/servis/hasil unik dari proyek.
A. Pentingnya Jadwal Proyek
➢ Manajer proyek biasanya menganggap penyerahan hasil tepat pada
waktunya adalah tantangan yang paling besar.
➢ Isu mengenai jadwal merupakan sebab utama terjadinya konflik dalam
proyek, khususnya pada paruh kedua jalannya proyek.
➢ Waktu merupakan besaran yang paling tidak fleksibel; waktu akan berlalu
apapun yang terjadi pada proyek.
➢ Terdapat konflik yang dapat terjadi pada jadwal. Penyebabnya
adalah Individual work style dan perbedaan budaya. Indikator tipe Myers-
Briggs berfokus pada perilaku individu terhadap struktur dan tenggat
(deadline). Beberapa individu memilih untuk mengikuti jadwal dan
memenuhi tenggat sementara beberapa individu yang lain tidak. Perbedaan
budaya bahkan utk negara yang sama akan mempunyai perilaku yang
berbeda terhadap jadwal.
B. Proses Manajemen Waktu Proyek
Terdapat beberapa proses yang perlu dilakukan seorang manajer proyek dalam
mengendalikan waktu proyek yaitu :
➢ Urutan Aktifitas Proyek.
Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan
hubungan antara tiap-tiap aktivitas proyek. Mencakup peninjauan
kembali aktivitas-aktivitas yang harus dikerjakan dan menentukan
ketergantungannya satu dengan yang lain. Ketergantungan atau
hubungan antar aktivitas terkait dengan pengurutan aktivitas atau tugas-
tugas proyek. Harus ditentukan ketergantungan antar aktivitas untuk
kepentingan critical path analysis.
a. Tipe Ketergantungan
- Ketergantungan mandatori: sejalan dengan sifat pekerjaan yang
akan dilakukan dalam proyek atau sering disebut juga hard logic.
- Ketergantungan diskresionari: ditentukan oleh tim proyek atau
sering disebut soft logic dan harus digunakan dengan hati-hati
karena kemungkinan akan membatasi pilihan penjadwalan yang
sesudahnya.
- Ketergantungan eksternal: mencakup hubungan antara aktivitas
proyek dan aktivitas non proyek
➢ Mendefinisikan Aktifitas Proyek.
Merupakan sebuah proses untuk mendifinisikan setiap aktivitas yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
➢ Mengontrol dan Mengendalikan Jadwal Proyek.
Saat kegiatan proyek mulai berjalan, maka pengendalian dan
pengontrolan jadwal proyek perlu dilakukan. Hal ini diperlukan untuk
memastikan apakah kegiatan proyek berjalan sesuai dengan yang telah
direncanakan atau tidak. Seperti kontrol lingkup, jadwal kontrol adalah
bagian dari proses perubahan kontrol terpadu di bawah manajemen
proyek integrasi. Tujuan dari jadwal kontrol adalah untuk mengetahui
status jadwal, mempengaruhi faktor yang menyebabkan perubahan
jadwal, menentukan bahwa jadwal telah berubah, dan mengelola
perubahan ketika mereka terjadi.
➢ Estimasi Aktivitas Sumber daya Proyek.
Estimasi aktivitas sumber daya proyek bertujuan untuk melakukan
estimasi terhadap penggunaan sumber daya proyek.
➢ Estimasi Durasi Kegiatan Proyek.
Proses ini diperlukan untuk menentukan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan proyek.
➢ Membuat Jadwal Proyek
Setelah selurh aktivitas, waktu dan sumber daya proye terdefinisi dengan
jelas, maka seorang manajer proyek akan membuat jadwal proyek.
Jadwal proyek ini nantinya dapat digunakan untuk menggambarkan
secara rinci mengenai seluruh aktivitas proyek dari awal pengerjaan
proyek hingga proyek diselesaikan.
D. Pengelolaan Waktu atau Jadwal Proyek
Waktu atau jadwal merupakan salah satu sasaran utama proyek.
Keterlambatan akan mengakibatkan berbagai bentuk kerugian, misalnya
penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk memasuki pasaran, dan
lain-lain. Pengelolaan waktu mempunyai tujuan utama agar proyek
diselesaikan sesuai atau lebih cepat dari rencana dengan memperhatikan
batasan biaya, mutu dan lingkup proyek. Identifikasi Kegiatan Proyek.
Proses pengelolan waktu diawali dengan mengidentifikasi kegiatan proyek
agar komponen lingkup proyek WBS atau deliverables yang telah ditentukan
dapat terlaksana sesuai dengan jadwal.
➢ Penyusunan Urutan Kegiatan Proyek
Setelah diuraikan menjadi komponen-komponennya, lingkup proyek
disusun kembali menjadi urutan kegiatan sesuai dengan logika
ketergantungan. Output dari proses ini ialah Jaringan Kerja Proyek.
➢ Perkiraan Kurun Waktu Proyek
Setelah terbentuk Jaringan Kerja , masing-masing komponen kegiatan
diberikan perkiraan kurun waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
kegiatan yang bersangkutan. Output proses ini adalah jaringan kerja yang
telah Memiliki Kurun Waktu dan Perkiraan Sumber Daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut.
E. Teknik dan Metode
Teknik dan metode yang berkaitan dengan pengelolaan waktu atau jadwal
adalah sebagai berikut :
➢ Bagan balok dan jaringan kerja (CPM, PERT, PDM) untuk menyusun
jadwal dan menganalisis waktu penyelesaian proyek.
➢ Data bank dan historical record untuk memperkirakan kurun waktu
komponen kegiatan.
➢ Resource leveling untuk meratakan penggunaan sumber daya.
➢ Cost and shedule trade off untuk mencari jadwal yang ekonomis.
➢ Simulasi, misalnya analisis Monte Carlo. Fast tracking.
F. Faktor Penghambat Waktu Proyek
Faktor-faktor penyebab terjadinya penghambat pelaksanaan pada proyek
1. faktor material
2. faktor desain dan perencanaan
3. faktor pelaksanaan dan hubungan kerja
4. faktor peralatan
5. faktor kondisi dan keadaan di lapangan
6. faktor di luar kemampuan kontraktor.
JARINGAN KERJA
Jaringan kerja adalah suatu sistem kontrol proyek dengan cara menguraikan pekerjaan
menjadi komponen-komponen yang dinamakan kegiatan (activity). Selanjutnya
kegiatan ini disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan proyek dapat
dilaksanakan dan diselesaikan dengan ekonomis, dalam waktu yang sesingkat mungkin
dengan jumlah tenaga kerja yang minimum. Agar dalam menganalisis jaringan kerja
tersebut dapat berjalan dengan baik dan terencana sehingga menghasilkan suatu teknik
manajemen yang bermanfaat memerlukan suatu prosedur yang baik untuk dapat
melaksanakannya, yaitu dengan menggunakan pendekatan sistem.
A. Tujuan Jaringan Kerja
➢ Adapun tujuan jaringan kerja adalah :
Untuk mengkoordinir semua unsur (element) proyek kedalam suatu
rencana utama (master plan) dengan menciptakan suatu model kerja untuk
melengkapai proyek sehingga diperoleh data sebagai berikut :
1. Waktu terbaik untuk pelaksanaan kegiatan
2. Pengurangan/penekanan ongkos/biaya
3. Pengurangan resiko.
➢ Mempelajari alternatif-alternatif yang terdapat didalam dan diluar proyek.
➢ Untuk mendapatkan atau mengembangkan skedul yang optimum.
➢ Penggunaan sumber-sumber secara efektif dan efisien.
➢ Alat komunikasi antar pimpinan.
➢ Pengawasan pembangunan proyek.
➢ Memudahkan revisi atau perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi.
B. Manfaat Jaringan Kerja
Adapun manfaat analisis jaringan kerja adalah sebagai berikut :
➢ Untuk melengkapi rancangan, untuk memperbaiki metode perencanaan
dan pengawasan, memperbaiki komunikasi dan pengambilan keputusan
dan secara umum untuk mempertinggi effektivitas manajemen dalam
menyelesaikan proyek.
➢ Untuk penghematan biaya, waktu dan mempertinggi daya guna
(effisiensi) kerja, baik manusia maupun peralatan serta menjamin
ketepatan selesainya suatu proyek
C. Menggambar Jaringan Kerja
Panduan dalam menggambar jaringan kerja :
➢ Buatlah anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan, dan garis
putus-putus untuk Dummy.
➢ Keterangan kegiatan ditulis diatas anak panah, sedangkan kurun waktu
dibawahnya.
➢ Hindarkan sejauh mungkin garis menyilang.
➢ Peristiwa/ kejadian dilukiskan sebagai lingkaran, dengan nomor yg
bersangkutan jika mungkin berada didalamnya.
➢ Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri.

3. GANTT CHART

Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk
menunjukan tugas-tugas pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya,
Orang atau Departemen yang ditugaskan untuk menyelesaikan Tugas dalam
proyek juga harus dituliskan dalam Gantt Chart. Gantt Chart yang
dikembangkan oleh Henry Laurence Gantt pada tahun 1910 ini pada dasarnya
adalah suatu gambaran atas perencanan, penjadwalan dan pemantauan
(monitoring) kemajuan setiap kegiatan atau aktivitas pada suatu proyek. Gantt
Chart merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam merencanakan
penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu proyek, mengkomunikasikan
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dan juga status pelaksanaannya.
Dalam Gantt Chart juga dapat dilihat urutan kegiatan ataupun tugas yang harus
dilakukan berdasarkan prioritas waktu yang ditentukan.
A. Cara Membuat Gantt Chart
Gantt Chart merupakan grafik yang sederhana, Cara membuatnya juga cukup
mudah. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat Gantt Chart serta
cara penggunaannya.

1. Mengidentifikasikan Tugas
▪ Mengidentifikasikan Tugas yang perlu diselesaikan pada Proyek
▪ Menentukan Milestone (bagian pekerjaan dari suatu tugas) dengan
menggunakan Brainstorming ataupun Flow chart.
▪ Mengidentifikasikan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan
suatu tugas.
▪ Mengidentifikasikan urutan pekerjaan ataupun tugas yang akan
dikerjakan. Seperti Tugas yang harus diselesaikan sebelum memulai
suatu tugas yang baru ataupun tugas-tugas apa yang harus dilakukan
secara bersamaan (Simultan).
2. Menggambarkan Sumbu Horizontal
Gambarkan sumbu horizontal untuk waktu pelaksanaannya (dapat
diletakan diatas atau dibawah halaman). Tandai dengan skala waktu yang
sesuai (bisa dalam harian maupun mingguan).
3. Menuliskan Tugas ataupun Bagian Pekerjaan

Tuliskan Tugas atau bagian pekerjaan (milestone) yang akan dikerjakan


berdasarkan urutan waktu pada bagian kiri. Gambarkan Diagram Batang
(Bar Graph) untuk menunjukan rentang waktu yang diperlukan untuk
melakukan tugas yang bersangkutan. Gambarkan kotak dari kiri dimana
waktu Tugas tersebut dimulai sampai pada waktu tugas yang
bersangkutan berakhir. Jika diperlukan presentasi kepada Manajemen
perusahaan, gambarkan bentuk Intan (Diamond) pada tanggalnya.
Gambarkan tepinya saja dan kotak tersebut jangan diisi.

4. Melakukan Pemeriksaan kembali

Lakukan pemeriksaan kembali, apakah semua tugas atau bagian


pekerjaan untuk Proyek tersebut sudah tertulis semuanya ke dalam Gantt
Chart.

B. Keuntungan menggunakan Gantt Chart


➢ Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat
sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. Gantt Chart
sangat mudah dipahami, balok horizontal (horizontal bar) dibuat pada
tiap kegiatan proyek sepanjang garis waktu.
➢ Gantt chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek-proyek
yang
kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil, sedangkan network
untuk
penjadwalan proyek yang rumit.
➢ Gantt Chart juga dapat digunakan untuk penjadwalan operasi yang
berulang.
➢ Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan
sesungguhnya pada saat pelaporan
➢ Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan
C. Kelemahan Gantt Chart
➢ Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara
satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui
dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap
jadwal keseluruhan proyek.
➢ Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila
diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok
baru.
➢ Gantt chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara
aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila
waktunya
terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap
Gantt chart.

Anda mungkin juga menyukai