Oleh :
I GEDE DENDI
1761121104
C3
• Geografis
• Faktor keutamaan gedung
• Kategori Desain Seismik
• Sistem penahan gaya seismik
Beban Gempa
Beban gempa adalah beban yang bekerja pada suatu struktur akibat dari
pergerakan tanah yang disebabkan karena adanya gempa bumi (baik itu gempa
tektonik atau vulkanik) yang mempengaruhi struktur tersebut.
Kategori Resiko Struktur Bangunan
Kategori resiko bangunan pada SNI 1726:2012 dibagi menjadi 4 kategori berdasarkan
jenis penggunaan bangunan dan kaitannya dengan resiko yang akan ditimbulkan
berdasarkan prioritasnya.
Gedung dan non gedung yang memiliki resiko rendah terhadap jiwa
manusia saat terjadi kegagalan, antara lain: fasilitas pertanian, I
perkebunan, peternakan, perikanan, fasilitas sementara, gedung
penyimpanan, rumah jaga dan struktur kecil lainnya.
Struktur yang tidak termasuk kategori resiko I, III, IV, contohnya
perumahan, ruko, pasar, kantor, apartement/rumah susun, mall,
II
bangunan industri, fasilitas manufaktur, pabrik.
Gedung dan non gedung yang memiliki resiko tertinggi terhadap jiwa
manusia saat terjadi kegagalan, misalnya bioskop, gedung pertemuan, III
stadion, fasilitas kesehatan tanpa unit bedah dan gawat darurat,
fasilitas penitipan anak dan penjara
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,5
1
Nilai faktor keutamaan diatur pada Tabel A.1 Dalam menentukan kategori risiko bangunan dan
SNI-1726-2002. Pada SNI faktor keutamaan bangunan bergantung dari
ini nilai I ditentukan berdasarkan fungsi/jenis pemanfaatan bangunan tersebut. Nilai
perkalian nilai I1 dan I2 pada Tabel A.1.
faktor keutamaan
diatur pada Tabel A.2 SNI-1726-2012.
Tabel 2.5 Lanjutan
2 Jenis tanah pada SNI-1726-2002 Pasal Berdasarkan sifat-sifat tanah pada situs, maka
4.6.3 ditetapkan dalam tiga kategori, situs harus diklasifikasi sebagai kelas situs SA,
yakni tanah keras, tanah SB, SC, SD, SE, atau SF.
sedang dan tanah lunak.
tinggi.
4 Untuk menentukan pengaruh gempa Bila spektrum respons desain diperlukan oleh
rencana pada struktur gedung, maka tata cara ini dan prosedur gerak tanah dari
untuk masing-masing wilayah gempa spesifik-situs tidak digunakan, maka kurva
ditetapkan Spektrum Respons Gempa spektrum respons desain harus dikembangkan
Rencana C-T, dengan bentuk tipikal dengan mengacu pada
seperti Gambar 2.1 Gambar 2.2 sesuai SNI-1726-2012
Gambar 2.1 Bentuk tipikal spektrum respons Gambar 2.2 Spektrum respons desain
gempa rencana
tempat struktur gedung berada dan Hn = ketinggian struktur dalam (m) di atas
Persamaan
T1 < ζ . n (2. 8)
Keterangan: Koefisien Ct dan x ditentukan berdasarkan Tabel A.9
ζ = koefisein sesuai wilayah gempa (Tabel A.2 Lampiran A.
Lampiran A)
Ta = 0,1N (2. 10)
n = jumlah tingkat
Keterangan:N = jumlah tingkat
7. Gaya geser dasar dari metode statik Persamaan yang digunakan dalam menghitung gaya geser
dasar dalam metode statik ekuivalen adalah sebagai berikut:
Ekuivalen dihitung berdasarkan
persamaan berikut. V = Cs. W (2. 12)
R = faktor reduksi gempa Nilai Cs yang dihitung sesuai dengan persamaan tersebut
tidak boleh kurang dari persamaan berikut:
Wt = berat total struktur
Cs=0,044SDSIe>0,01 (2. 14)
8. Beban geser nominal (V) menurut Pasal Gaya gempa lateral di tingkat
6.1.2 SNI-1726-2002 harus harus ditentukan dari persamaan
didistribusikan sepanjang tinggi struktur berikut:
gedung menjadi beban-beban gempa
nominal statik ekuivalen Fi yang Fx = Cvx V (2. 17)
menangkap pada pusat massa lantai
tingkat ke-i menurut persamaan: Dan,
wz w hk
Fi = i i V (2. 16) Cvx = x x (2. 18)
w h
n n
i
k
i
wi i =1
zi i
=1
Keterangan:
Keterangan:
Cvx = faktor distribusi
Fi = gaya statik ekuivalen vertikal wi dan wx = berat total bangunan
pada lantai ke-i pada tingkat i atau x
Wi = berat lantai ke-i (beban mati
hi dan hx = tinggi dari dasar sampai
dan beban hidup)
tingkat i atau x
Zi = ketinggian lantai ke-i
terkait dengan
perioda struktur
KERUSAKAN PADA BANGUNAN
Kerusakaan Permukaan
tanah (Surface Faulting)
Kerusakan Akibat
Kelongsoran Lereng Tanah
KERUSAKAN PADA BANGUNAN
Kerusakan struktur bangunan bisa dikelompokkan berdasar penyebabnya yaitu :
1. Kerusakan struktur bangunan akibat langsung dari Gempa
Kerusakan struktur akibat langsung dari gempa disebabkan oleh kerusakan-
permukaan tanah dan efek getaran yang ditransmisikan dari tanah ke stuktur.
Non-engineered Building :
5
Engineered Building Structure
bangunan yang dalam
pelaksanaannya memerlukan
perhitungan struktur sesuai
dengan standar bangunan
SNI 1726:2012 : Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung
dan non gedung;
SNI 1727: 2013 : Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain;
SNI 2847:2013 : Persyaratan Baton Struktural untuk Bangunan Gedung;
SNI 1729:2014 : Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural;
SNI 7973:2013 : Spesifikasi Desain untuk Konstruksi Kayu
KAIDAH BANGUNAN TAHAN GEMPA
Tingkat kerusakan terhadap kekuatan gempa vs deformasi antar tingkat
Eq Eq
MEKANISME GOYANGAN
Sendi
Mekanisme goyangan ditandai terbentuknya sendi plastis
plastis pada balok berupa lelehnya tulangan balok
Mk 1
Mb 1 Mb 2
PERILAKU INELASTIK
PERILAKU INELASTIK SISTEM STRUKTUR
PERILAKU INELASTIK
MATERIAL BAJA
V
TULANGAN Fi
R.Vn
Ve zi
deformasi elastik V
y
y maks maks
maks maks
DAKTILITAS ( ) = ( 4 s/d 10 ) DAKTILITAS STRUKTUR ( ) = ( 4 s/d 6 )
y y
BENTUK DENAH & PENAMPANG
Bangunan yang sederhana akan menghasilkan respon gempa yang beraturan pada suatu bangunan sehingga dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya konsentrasi gaya gempa hanya pada satu bagian bangunan. Distribusi gaya
gempa yang beraturan akan mengurangi resiko kerusakan bangunan akibatgempa.
P
P <3L
Simetris tetapi terlalu panjang
Penampang yang Sederhana
Denah yang Sederhana
Denah bangunan yang terlalu rumit menyebabkan respon dinamik yang tidak
beraturan
BENTUK DENAH
>K2/2
K2
B B
B
A
A
t t
a a
u u
A
t
a a a
A u A
a
A
K1
K1
K1
>K1/2 >K1/2 >K1/2
K1K2
K1, dan
<0,25K2 < 0.25
Aatau0,25BA
Denah persegi panjang tanpa tonjolan,
Tonjolan maksimum = 25 % ukuran terbesar denah arah
tonjolan (Ps.4.2.1 SNI 03-1726-2002)
BENTUK DENAH DAN DELATASI
Simpangan
maksimum
Gaya
Delatasi lateral
gempa
Delatasi
Delatasi
Perubahan
massa bangunan
pada lantai atas
Analisa Statik
TERIMAKASIH