Oleh :
I GEDE DENDI
1761121104
C3
1. GEMPAVULKANIK
Terjadi sebagai akibat tekanan gas dan batuan yang telah
menjadi cair dan panas (mag-ma) yang berusaha keluar dari
perut bumi atau akibat letusan gunung api.
Getaran tanah terasa hanya di lereng gunung atau di daerah
kaki gunung.
2. GEMPARUNTUHAN
Terjadi sebagai akibat jika suatu tambang atau daerah
dengan batuan kapur runtuh.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
3. GEMPATEKTONIK
Terjadi sebagai akibat patahan lapisan batuan dimana
didalam kulit bumi kita terjadi proses geologi yang
mengakibatkan terkumpulnya dan terkekangnya
tegangan-tegangan dan regangan-regangan. Hal ini
menghasilkan dalam waktu geologi perubahan
kedudukan dan bentuk lapisan-lapisan batuan. Bila
tegangan dan regangan itu meningkat, sehingga
melampaui kekuatan batas dari lapisan bumi, maka
akan terjadi persesaran atau perkekaran sepanjang,
bidang- bidang terlemah yang disebut patahan.
Pergeseran ini dimaksudkan untuk mencari
keseimbangan baru. Tenaga yang dikekang itu
dilepaskan, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk
getaran ke seluruh permukaan bumi.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
1. MAGNITUDE
Magnitude adalah besarnya tenaga yang dilepaskan oleh Pusat
gempa bumi (hiposenter) pada waktu terjadinya gempa. Tiap-tiap
pos/ stasiun pengamat gempa menghitung magnitude berdasarkan
hasil pencatatan alat pencatat gempa masing-masing yang dapat
disesuaikan dengan skala Richter.
REL KERETAAPI
Jembatan
Fly over
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
Eurasian Plate
Philipine Plate
Pacific Plate
Indo-Australian Plate
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
Berdasarkan sejarah kekuatan sumber gempa, aktivitas gempa bumi di
Indonesia dibagi menjadi 6 daerah aktivitas:
1. Daerah sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 SR mungkin terjadi di
daerah ini. Yaitu di Halmahera, pantai utara Irian.
2. Daerah aktif. Magnitude 8 SR mungkin terjadi dan magnitude 7 SR
sering terjadi. Yaitu di lepas pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa,
Nusa Tenggara, Banda.
3. Daerah lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 SR mungkin terjadi.
Yaitu di pantai barat Sumatra, kepulauan Suna, Sulawesi tengah.
4. Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang dari 7 SR
bisa terjadi. Yaitu di Sumatra, Jawa bagian utara, Kalimatan bagian timur.
5. Daerah gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 SR jarang terjadi. Yaitu di
daerah pantai timur Sumatra, Kalimantan tengah.
6. Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa. Yaitu daerah pantai selatan
Irian, Kalimantan bagian barat.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANA
UNIVERSITAS WARMADEWA
Pola patahan
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANA
UNIVERSITAS WARMADEWA