Anda di halaman 1dari 21

OM SWASTYASTU

GEOMETRI JALAN
Ir. A A Rai Asmani K. MT.
NAMA KELOMPOK 1 (C3) :

• I Kadek Dwi Pranata ( 1761121103)


• I Gede Dendi (1761121104)
• A A Gde Ardhiatmika Putra (1761121124)
POKOK BAHASAN

PENGERTIAN

PERAN PENGELOMPOKAN

BAGIAN-BAGIAN
PENGERTIAN JALAN

Berdasarkan UU RI No 38 Tahun 2004 tentang Jalan mendefinisikan jalan


adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel.
Sedangkan berdasarkan UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan
Angkutan Jalan yang diundangkan setelah UU No 38 mendefinisikan jalan adalah
seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukkan bagi Lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, diatas
permukaan tanah, di bawah permukaaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan
air, kecuali jalan rel dan jalan kabel.
PERAN JALAN
Berikut peranan jalan sebagai berikut :

1) Jalan arteri, adalah merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri
perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
Jalan arteri dibagi menjadi jalan arteri primer dan arteri sekunder

2) Jalan kolektor, adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi
dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan
ini terdiri dari jalan kolektor primer dan jalan kolektor sekunder.

3) Jalan lokal, adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan
jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi

4) Jalan lingkungan, adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri
perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
PENGELOMPOKAN JALAN

Jalan umum Jalan Khusus

Menurut Menurut Menurut Menurut


Jalan tol
Sistem Fungsi Status Kelas
Pengelompokan Jalan Umum
Menurut Sistem
1. Sistem Jaringan Jalan Primer yaitu sistem jaringan jalan yang mempunyai peranan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat
nasional dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-
pusat kegiatan, yang dalam pengertian sederhana merupakan jaringan jalan antar
perkotaan.
2. Sistem Jaringan Jalan Sekunder yaitu merupakan sistem jaringan jalan dengan
peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat dalam kawasan
perkotaan atau dalam bahasa sederhananya adalah jaringan jalan dalam kawasan
perkotaan.
MENURUT FUNGSI

1. Jalan Arteri Primer, adalah jalan yang


menghubungkan kota jenjang pertama yang
terletak berdampingan, atau menghubungkan
kota jenjang pertama dengan kota jenjang
kedua.

2. Jalan Kolektor Primer, adalah jalan yang


menghubungkan kota jenjang kedua dengan
kota jenjang kedua atau menghubungkan kota
jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga.
3. Jalan Lokal Primer, adalah jalan yang
menghubungkan kota jenjang pertama dengan persil
atau menghubungkan kota jenjang ketiga dengan
kota jenjang ketiga, kota jenjang ketiga dengan kota
jenjang di bawahnya, kota jenjang ketiga dengan
persil, atau kota di bawah jenjang ketiga sampai
persil.

4. Jalan Lingkungan, adalah Jalan lingkungan


merupakan jalan yang dirancang untuk perjalanan
jarak dekat dengan menggunakan kecepatan rendah
dengan asas yang tidak dibatasi.
MENURUT STATUS
1. Jalan Nasional yang mempunyai lingkup layanan
nasional yakni jalan arteri dan jalan kolektor
dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan
strategis nasional. serta jalan tol.

2. Jalan Provinsi yang mempunyai lingkup layanan


provinsi adalah merupakan jalan kolektor dalam
sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan
ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota
atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan
strategis provinsi.
3. Jalan Kabupaten yang mempunyai lingkup layanan
kabupaten adalah merupakan jalan lokal dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota
kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan
lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum
dalam sisitem jaringan jalan sekunder dalam wilayah
kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.

4. Jalan Desa adalah merupakan jalan umum yang


menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman
di dalam desa, serta jalan lingkungan.
5. Jalan Kota yang mempunyai lingkup layanan kota
adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan jalan
sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan
dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan
persil, menghubungkan antarpersil, serta
menghubungkan antarpusat permukiman yang berada
di dalam kota.
MENURUT KELAS
1. Jalan Kelas I, adalah jalan arteri yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor, termasuk juga oleh
kendaraan dengan muatan ukuran lebar yang tidak lebih dari 2.500 milimeter, dan ukuran panjangnya
tidak lebih dari 18.000 milimeter, serta muatan sumbu paling berat yang diizinkan adalah lebih besar
dari 10 ton.

2. Jalan Kelas II, adalah jalan arteri yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor, termasuk kendaraan
dengan muatan ukuran lebar yang tidak lebih dari 2.500 milimeter, ukuran panjangnya tidak lebih
dari 18.000 milimeter, serta muatan sumbu paling berat yang diizinkan adalah 10 ton.

3. Jalan Kelas III A, adalah jalan arteri atau kolektor yang dpat dilalui oleh kendaraan bermotor,
termasuk kendaraan dengan muatan yang memiliki ukuran lebar tidak lebih dari 2.500 milimeter,
dengan ukuran panjang tidak lebih dari 18.000 milimeter, serta dengan muatan sumbu terberat yang
diizinkan adalah 8 ton.
4. Jalan Kelas III B, adalah jalan kolektor yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor
termasuk oleh kendaraan bermotor dengan muatan yang memiliki ukuran lebar tidak lebih
dari 2.500 milimeter, ukuran panjangnya tidak lebih dari 12.000 milimeter serta dengan
muatan sumbu terberat yang diizinkan adalah 8 ton.

5. Jalan kelas III C, adalah jalan lokasi yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor,
termasuk kendaraan bermuatan, yang memiliki ukuran lebar tidak lebih dari 2.100
milimeter, dengan ukuran panjang tidak lebih dari 9.000 milimeter, serta dengan muatan
sumbu terberat yang diizinkan adalah 8 ton.
Pengertian Jalan Khusus

Jalan khusus adalah jalan yang di bangun oleh instasi, badan usaha,
perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri contohnya
jalan tol.
BAGIAN – BAGIAN JALAN

RUMAJA RUMIJA RUWASJA


1. Ruas Manfaat Jalan (RUMAJA)
Ruas Manfaat Jalan (RAMAJA) dibatasi oleh :
a. Lebar antara batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan,
b. Tinggi 5 meter di atas permukaan perkerasan pada sumbu jalan, dan
c. Kedalaman ruang bebas 1,5 meter di bawah muka jalan.

2. Ruas Milik Jalan (RUMIJA)


Ruang Ruas Milik Jalan (Ramija) dibatasi oleh lebar yang sama dengan Ramaja
ditambah ambang pengaman konstruksi jalan dengan tinggi 5 meter dan kedalaman 1.5
meter.
3. Ruas Pengawasan Jalan (RAWASJA)
a. Ruang Daerah Pengawasan Jalan (Rawasja) adalah ruang sepanjang jalan di luar
Ramaja yang dibatasi oleh tinggi dan lebar tertentu, diukur dari sumbu jalan
sebagai berikut:
 Jalan Arteri minimum 20 meter,
 Jalan Kolektor minimum 15 meter,
 Jalan Lokal minimum 10 meter.

b. Untuk keselamatan pemakai jalan, Rawasja di daerah tikungan ditentukan oleh


jarak bebas.
TRIMAKSIH
OM SANTHI SANTHI SANTHI OM

Anda mungkin juga menyukai