Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dewi Oktafiana

Nim : 201702041

Kelas : Farmasi 3B

Tekno Solid

1. Bentuk tablet berikut ini merukan sediaan untuk pemakaian oral, kecuali . . .
a. Implant
b. Effervescen
c. Kunyah
d. Bukal
e. Sublingual

Alasannya : Tablet implant adalah tablet kecil, bulat atau oval putih, steril, dan
berisi hormon steroid, dimasukkan ke bawah kulit dengan cara
merpbek kulit sedikit, kemudian tablet dimasukkkan, dan kulit di
jahit kembali .

2. Contoh zat pengisi yang digunakan untuk memperbesar volume tablet yaitu,
kecuali . . .
a. Amilum manihot
b. Kalsium fosfat
c. Kalsium karbonat
d. Talkum
Alasannya : Zat pengisi, yaitu digunakan untuk memperbesar volume tablet.
Zat-zat yang digunakan seperti: Amilum Manihot, Kalsium
Fosfat, Kalsium Karbonat, dan zat lain yang cocok.
3. Bahan dibawah ini tidak boleh dicampur terlalu lama dalam formulasi kapsul
...
a. Talkum
b. Mg. Stearat
c. Amilum
d. Avicel
e. Aerosil

Alasannya : karna Mg. Stearat bersifat hidrofobik yang akan menghalangi


proses pecahnya tablet sehingga obat akan sulit terdispersi
dalam medium air

Tekno Steril

1. Contoh tipe bahan pembawa air yang biasanya digunakan untuk intravena,
kecuali . . .
a. Gliserin
b. Etil Akohol
c. Propilen Glikol
d. polietilen glikol
e. minyak Nabati

Alasannya : Minyak nabati adalah minyak yang disari / diekstrak dari berbagai
bagian tumbuhan.

2. Tipe air yang layak untuk dikonsumsi oleh manusia dan hewan lainnya yaitu
...
a. Potable water
b. Water for injection
c. Steril water fon inhalation
d. Injection ang irrigation
e. High purity water

Alasannya : karena Potable water treatment chemical mengatasi


permasalahan karat dan deposit serta kontaminasi pada
sistim tandon/storage, pemipaan dan distribusi air bersih
(potable water sytem), serta meningkatkan kejernihan air
karena kekuatan 'floculating ability' namun aman bagi
kesehatan
3. Wadah yang digunakan untuk injeksi dibedakan menjadi wadah dosis tunggal
dan wadah dosis ganda. Dalam wadah dosis tunggal digunakan untuk
sediaan . . .
a. Vial
b. Ampul
c. Salep
d. Infus
e. Insulin

Alasannya : Pembagian wadah untuk injeksi dibagi menjadi dua macam yaitu:

1. Wadah dosis tunggal, adalah suatu wadah yang kedap


udara yang mempertahankan jumlah obat steril yang
dimaksudkan untuk pemberian parenteral sebagai dosis
tunggal dan yang bila dibuka tidak dapat ditutup rapat
kembali yang dengan jaminan tetap steril. Contoh: ampul.
2. Wadah dosis ganda, adalah wadah kedap udara yang
memungkinkan pengambilan isinya perbagian berturut-turut
tanpa terjadi perubahan kekuatan, kaulitas atau kemurnian
bagian yang tertinggal. Contoh vial atau botol serum

Tekno liquid

1. Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut adalah
definisidari...
a. Larutan
b. Emulsi
c. Suspensi
d. Pasta
e. Cream
Alasannya : Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari
dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di
dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat
yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain
dalam larutan disebut pelarut atau solvent.
2. Zat pelarut disebut...
a. Solvent
b. Solute
c. Solute agent
d. Suspending agent
e. Solutio
Alasanny : zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain
dalam larutan disebut pelarut atau solvent.
3. Zat dikatakan sukar larut yaitu antara . . .
a. < 1
b. 1 – 10
c. 10 – 30
d. 30 – 100
e. 100 – 1000
Alasannya :

Sangat mudah larut <1

Mudah larut 1 – 10

Larut 10 – 30

Agak sukar larut 30 – 100

Sukar larut 100 – 1000

Sangat sukar larut 1000 – 10,000

Praktis tidak larut ≥ 10,000


Tekno Semi Solid

1. Cara pemberian injeksi yang menghasilkan efer tercepat (sekitar 18 detik)


dibandingkan dengan injeksi cara lain yaitu . . .
a. Subkutan
b. Intravena
c. Intramuskular
d. Intrakutan

Alasannya : Pemberian intravena adalah cara terbaik untuk memberikan


dosis yang tepat dengan cepat dan dengan cara yang terkendali
dengan baik ke seluruh tubuh

2. Bahan tambahan yang digunakan dalam sediaan injeksi, kecuali . . .


a. Antioksidan
b. Zat warna
c. Pengawet
d. Buffer
e. Bahan pengisotonis

Alasannya : Bahan tambahan yang digunakan dalam sediaan injeksi yaitu ;

a. Antioksidan : Garam-garam sulfurdioksida, termasuk bisulfit, metasulfit


dan sulfit adalah yang paling umum digunakan sebagai antioksidan.
Selain itu digunakan :Asam askorbat, Sistein, Monotiogliseril,
Tokoferol.
b. Bahan antimikroba atau pengawet : Benzalkonium klorida, Benzil
alcohol, Klorobutanol, Metakreosol, Timerosol, Butil p-hidroksibenzoat,
Metil p-hidroksibenzoat, Propil p-hidroksibenzoat, Fenol.
c. Buffer : Asetat, Sitrat, Fosfat.
d. Bahan pengkhelat : Garam etilendiamintetraasetat (EDTA).
e. Gas inert : Nitrogen dan Argon.
f. Bahan penambah kelarutan (Kosolven) : Etil alcohol, Gliserin,
Polietilen glikol.
g. Propilen glikol, Lecithin
h. Surfaktan : Polioksietilen dan Sorbitan monooleat.
i. Bahan pengisotonis : Dekstrosa dan NaCl
j. Bahan pelindung : Dekstrosa, Laktosa, Maltosa dan Albumin serum
manusia.
k. Bahan penyerbuk : Laktosa, Manitol, Sorbitol, Gliserin.
3. Secara garis besar pembuatan larutan injeksi dibedakan menjadi 2, yaitu . . .
a. Uji sterilisasi pada teknik aseptic
b. Degan cara equivalensi NaCl
c. Dengan cara derajat disosiasi
d. Dengan cara grafik
e. Cara aseptic dan cara non-aseptik

Alasannya : Secara garis besar, proses pembuatan larutan injeksi dibagi


menjadi 2 kategori :

1. Produk di-sterilkan dalam wadah akhir (Sterilisasi Akhir – post


sterilization)
2. Produk di-proses secara Aseptis, pada sebagian atau semua
tahap (Aseptic Processing)

Anda mungkin juga menyukai