2) Indikator Proses
a) Adanya pencanangan kegiatan.
b) Adanya pelaksanaan penyuluhan:
Bagi keluarga yang mempunyai balita
Bagi keluarga yang mempunyai remaja
Bagi keluarga yang mempunyai lansia
Bagi keluarga tentang Bina Lingkungan Keluarga (BLK)
Bagi keluarga tentang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
(UPPKS)
Bagi Pasangan Usia Subur (PUS) tentang kesehatan reproduksi dan alat/obat
kontrasepsi
c) Pelayanan konseling pada remaja generasi muda tentang Kesehatan Reproduksi
Remaja (KRR) pendevvasaan usia kawin.
d) Pelayanan konseling pada calon-calon peserta KB dan pembinaan Peserta KB lama.
e) Pemberian modal usaha bagi kelompok UPPKS.
f) Pemberian bantuan/sarana dan tanaman untuk kelompok BinaLingkungan Keluarga
g) Pembentukan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja
(BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pembinaan Lingkungan Keluarga (PLK) bagi
yang belurn ada dan pembinaan bagi yang sudah ada.
h) Pembentukan kelompok/institusi masyarakat seperti kader, PPKBD, Sub PPKBD
(bagi yang belum ada) dan pembinaan peningkatan kualitas bagi yang sudah ada.
3) Indikator Output
a) Peningkatan jumlah kader/pengelola program pada masing-masing kelompok kegiatan
(poktan).
b) Peningkatan kualitas kelompok dimasing-masing poktan.
c) Peningkatan jurnlah keluarga yang ikut dalam kelompok masing-masing poktan.
d) Peningkatan jumlah peserta KB Baru maupun peserta KB Aktif.
e) Peningkatan jumlah peserta KB Pria baik kuantitatif maupun kualitatif.
f) Peningkatan usia perkawinan bagi para PUS Baru.
g) Peningkatan jumlah remaja yang dapat informasi tentang masalah-masalah
Reproduksi Remaja.
2) Indikator Proses
• Adanya pelatihan PHBS di Rurnah Tangga untuk kader dari Kabupaten/Kota.
• Adanya Rencana Kegiatan Pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
• Adanya Penyuluhan PHBS di Rumah Tangga
• Adanya Pencatatan awal dan perkembangan PHBS di Rumah Tangga untuk setiap
Rumah Tangga
• Adanya Frekuensi Pembinaan PHBS Di Rumah Tangga dalam 3 bulan - 1 tahun
terakhir
• Adanya kegiatan inovatif dalam membina PHBS di Rumah Tangga
• Adanya keterarnpilan kader untuk menghitung rumah tangga sehat
• Adanya Forum Musyawarah Desa membahas upaya pemecahan masalah PHBS
3) Indikator Output
Indikator keluaran dibagi atas Indikator Tunggal PHBS dan Indikator Koposit PHBS
yang disebut sebagai rumah tangga sehat.
• Indikator Tunggal:
a) Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
b) Persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif
c) Persentase balita yang ditimbang setiap bulan
d) Persentase Rumah 'tangga yang menggunakan air bersih
e) Persentase Rurnah Tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f) Persentase Rurnah Tangga yang menggunakan jamban sehat
g) Persentase Rurnah Tangga yang memberantas jentik di rumah sekali seminggu
h) Persentase Rumah Tangga yang makan buah dan sayur setiap hari
i) Persentase Rumah Tangga yang memiliki aktivitas fisik setiap hari
j) Persentase Rumah Tangga yang tidak merokok di dalam rurnah
2. Indikator Proses.
a) Adanya pelatihan kader kesehatan lingkungan.
b) Adanya rencana kegiatan kesehatan lingkungan oleh masyarakat.
c) Adanya pembinaan dan penyuluhan kesehatan lingkungan.
d) Adanya pencatatan kondisi kesehatan lingkungan di rumah tangga.
e) Adanya ketrampilan kader untuk menghitung rumah sehat.
f) Adanya rapat kesehatan lingkungan di desa.
3. Indikator Output.
a. Presentase rumah tangga yang menggunakan air bersih.
b. Prsentase rumah tangga yang menggunakan jamban sehat.
a. Prsentase rumah tangga yang menggunakan sistem pembuangan air limbah memenuhi
syarat.
b. Prsentase rumah tangga yang mempunyai dan memanfaatkan tempat pembuangan
sampah
d. Posyandu
1. Indikator Input
a. Adanya kebijakan tentang Posyandu
b. Adanya pembiayaan
a. Tersedia sarana (dacin, celana timbang, Buku KIA, Formulir Pencatatan Pelaporan,
Media Penyuluhan, Papan Data)
c. Tempat pelaksanaan Posyandu yang layak
d. Adanya jumlah kader yang terlatih
2. Indikator Proses
a. Frekuensi hari buka Posyandu
b. Kegiatan penimbangan
c. Kegiatan Imunisasi
d. Kegiatan pemanfaatan Kartu Menuju Sehat (KMS)
e. Kegiatan rujukan baiita ke Puskesmas
f. Pelayanan Ibu Hamil/Ibu Nifas/Ibu Menyusui
g. Pelayanan KB
h. Penyuluhan di Posyandu
i. Pelayakan kasus gizi buruk
j. Ketrampilan Kader dalam Pengisian KMS
k. Ketrampilan Kader dalam Konseling (meja IV)
3. Indikator Output
a. Persentase kehadiran balita di Posyandu (D/S)
b. Persentase balita yang naik berat badannya (N/S)
c. Persentase kehadiran leader
d. Persentase bayi yang di imunisasi
e. Persentase KK yang menjadi peserta dana sehat
f. Persentase balita yang dirujuk
g. Persentase kasus gizi buruk yang dilacak
h. Persentase rumah ibu hamil yang rnemakai stiker P4K
i. Persentase kehadiran Ibu Harnil/Ibu Nifas/Ibu Menyusui
NILAI TAMBAH
1. Pembobotan penilaian
a. Input : 3
b. Proses : 4
c. Output : 3
2. Bagi daerah dengan tingkat kesulitan geografis, selain pembobotan tersebut, ditambahkan
angka untuk masing-masing item, yaitu :
a. Sulit : 5
b. Sangat Sulit : 13
3. Kegiatan Inovasi
Memberikan tambahan nilai 10 (sepuluh) pada setiap kegiatan inovasi yang mempunyai
keterkaitan terhadap kegiatan-kegiatan sesuai dengan jenis lomba.