Menular 0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit menular menjadi salah satu penyebab utama kematian di Dunia.
Penyebabnya munculnya penyakit baru (new emerging disease) dan munculnya
kembali penyakit menular yang lama (re-emerging disease) membuat Indonesia
menanggung beban berlebih dalam penanggulangan penyakit (triple burden
disease) (Kemenkes, 2013).
Kejadian penyakit menular maupun gangguan kesehatan pada manusia,
tidak terlepas dari peran faktor lingkungan. Hubungan interaktif antara manusia
serta perilakunya dengan komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya
penyakit, juga dikenal sebagai proses kejadian penyakit. Sedangkan proses
kejadian penyakit satu dengan yang lain masing-masing mempunyai
karakteristik tersendiri. Dalam catatan dunia (WHO: 2009). Hal ini tercermin
dari tingginya kejadian penyakit menular berbasis lingkungan yang masih
merupakan masalah kesehatan terbesar masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, jumlah
kasus penyakit tahun 2017 sebagai berikut: BTA (+) 995 kasus, pneumonia
balita 14.529 kasus, diare 54.330 kasus, kusta 257 kasus, DBD 167 kasus. 316
Kasus positif HIV/AIDS dengan jumlah penderita yang masih hidup sebanyak
278 orang dimana 64,55 % adalah perempuan dan 35,44 % laki-laki (Dinkes
Indramayu, 2017).
Tingginya penyakit menular di Kabupaten Indramayu, bila tidak
ditangani dengan baik akan berisiko tidak hanya merugikan pasien dan keluarga
tetapi juga kerugian negara. Hal ini sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi
yang besar bagi negara (Kemenkes RI. 2009), oleh karena itu, penulis meyakini
1.3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini agar kader PKK
memahami peran kader PKK dalam Pencegahan Penyakit Menular.
2. Tujuan Khusus
Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini, yaitu:
1) Mengetahui pengertian Penyakit Menular.
2) Mengetahui jenis penyakit menular.
3) Mengetahu cara – cara penularan penyakit menular.
4) Mengetahui pencegahan penyakit menular.
5) Mengetahui peran kader PKK dalam pencegahan penyakit menular.
6) Deteksi Dini Sebagai Upaya Kader PKK Dalam Pencegahan Penyakit
Menular
BAB II
PEMBAHASAN
3. Kolera
Kolera adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penderitanya
mengalami dehidrasi akibat diare parah. Penularan kolera biasanya terjadi
melalui air yang terkontaminasi. Jika tidak segera ditangani, kolera dapat
berakibat fatal hanya dalam beberapa jam saja.
4. Tifus
Tifus adalah penyakit infeksi berkelompok yang meliputi berbagai
jenis demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri
ini bisa dibawa oleh ektoparasit seperti kutu dan tungau, kemudian
menginfeksi manusia. Ektoparasit sering ditemukan pada hewan seperti
tikus, kucing, dan tupai. Beberapa orang juga bisa membawanya dari
pakaian, seprai, kulit, atau rambut.
5. Cacar air
Cacar air adalah penyakit menular yang bisa menyebar dengan cepat
dan mudah. Meski pada umumnya cacar air lebih banyak menyerang anak-
anak yang berusia di bawah 10 tahun, tidak menutup kemungkinan orang
dewasa juga bisa terkena cacar air.
6. Campak
Campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di
seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan
mengarah pada komplikasi yang lebih serius.
7. Batuk
Batuk adalah respons alami dari tubuh sebagai sistem
pertahanan saluran napas jika terdapat gangguan dari luar. Respons ini
berfungsi membersihkan lendir atau faktor penyebab iritasi atau bahan iritan
(debu atau asap) agar keluar dari paru-paru dan saluran pernapasan bagian
atas.
6) Campak
Cara terbaik mencegah penyakit menular ini adalah dengan melakukan
imunisasi sejak kecil. Terdapat dua pilihan imunisasi, yang pertama adalah
vaksin khusus campak dan MMR (gabungan untuk penyakit campak,
gondongan, dan campak Jerman)
Jika menderita campak, hindari pusat keramaian setidaknya empat hari
setelah kemunculan ruam campak untuk pertama kalinya. Hal ini penting
dilakukan agar tidak terjadi penyebaran infeksi kepada orang lain. Hindari
kontak langsung dengan orang-orang yang rentan terhadap infeksi virus ini
seperti wanita hamil balita, dan anak kecil.
7) Batuk
Pencegahan penyakit menular ini bisa dilakukan dengan menggunakan
masker dan tidak bersalaman dengan penderita, karena biasanya orang yang
menderita batuk atau flu akan menggunakan tangannya untuk menutup
cairan yang keluar baik dari mulut atau hidung.
8) Penyakit menular seksual
Hindari berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom setiap
berhubungan seks adalah pencegahan yang bisa Anda lakukan.
9) Hepatitis
Pencegahan penyakit menular ini dapat dilakukan dengan:
(1) Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan
orang lain.
(2) Menjaga kebersihan sumber air agar tidak terkontaminasi virus hepatitis.
(3) Mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi, terutama kerang dan
tiram, sayuran, serta buah-buahan.
(4) Melakukan hubungan seksual yang aman, yaitu dengan menggunakan
kondom, atau tidak berganti-ganti pasangan.
5. Sebagai Perencana
Sebagai perencana, kader diharapkan mampu membuat perencanaan
seiap kegiatan dengan berdasar data dan fakta yang jelas sehingga apa yang
direncanakan sesuai kebutuhan masyarakat, disini kader PKK bisa ikut
membantu masyarakat mengidentifikasi dan menentukan kebutuhan serta
penyelesaian terhadap masalah kesehatan yang mereka hadapi khsusnya
masalah pencegahan penyakit menular.
6. Sebagai Pelaksana
Sebagai pelaksana, kader diharapkan mampu melaksanakan setiap
kegiatan yang sudah direncanakan dan mampu memodivikasi kegiatan bila
ditemukan saat melakukan monitoring ada permasalahan yang
membutuhkan penanganan segera.
2.6. Deteksi Dini Sebagai Upaya Kader PKK Dalam Pencegahan Penyakit
Menular.
Peran kader dalam penyakit menular merupakan suatu kegiatan
monitoring dan deteksi dini terhadap faktor resiko penyakit menular melalui
pembinaan terpadu.
1. Kegiatan Deteksi Dini
Mencegah lebih baik dari mengobati, untuk itu dalam upaya pencegahan
penyakit menular ini, kader pkk dapat melakukan:
1) Monitoring faktor resiko bersama penyakit menular secara rutin dan
periodik
2) Konseling faktor resiko penyakit menular tentang penyebab,cara
penularan, pencegahan dan penanganannya.
3) Penyuluhan / dialog interaktif sesuai dengan masalah penyakit menular
yang ada
4) Aktivitas fisik bersama seperti jalan santai, olahraga, kerja bakti, senam
dll.
5) Rujukan faktor resiko sesuai kriteria klinis ke puskesmas.
2. Tujuan, Sasaran, Manfaat Deteksi Dini Penyakit Menular
1) Tujuan : meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
penemuan dini faktor resiko penyakit menular.
2) Sasaran : Kelompok Masyarakat Sehat, berisiko dan penyandang
penyakit menular dan keluarga dan orang dewasa.
3) Manfaat :
Membudayakan gaya hidup sehat dengan berprilaku CERDIK yaitu”
Cek kesehatan secara berkala
Enyahkan asap rokok
Rajin aktifitas fisik
Diet yang sehat dengan kalori yang seimbang
Istirahat yang cukup
Kelola stres dalam lingkungan yang kondusif di rutinitas kehdupannya
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penggerak Pusat PKK . 2016. Buku PKK Tahun 2016. Jakarta: TP Pusat PKK