Anda di halaman 1dari 91

TOC

PANDUAN KOTBAH SR 2019


Klik link di bawah ini untuk menuju ke kotbah yang mau dipelajari

1 Mengejar Cumlaude
1.1 Definisi
1.2 Hidup sebagai hamba
1.2.1 Siap berkata bahwa dirinya adalah hamba yang tidak berguna
1.2.2 Melakukan apa yang seHARUSnya dilakukan
1.3 Hamba dan Tuannya
1.4 Langkah praktis
1.4.1 Memiliki standar yang excellent
1.4.2 Mencintai proses belajar
1.4.3 Memiliki tujuan / visi dalam belajar

2 Balancing Life: Managing Life


2.1 Berdoa Syafaat
2.2 Pergaulan yang sehat
2.3 Tidak menjadi beban bagi siapapun
2.4 Jangan sibuk dengan hal - hal yang tidak berguna
2.5 Empat makna iman dalam berkuliah
2.5.1 Percaya saja
2.5.2 Berani untuk percaya
2.5.3 Belajar percaya
2.5.4 Memilih untuk percaya

3 Organisasi vs pelayanan
3.1 Definisi
3.2 Teladan Yesus
3.3 Jebakan pemikiran
3.3.1 Ingin punya reputasi / dikenal di mata orang banyak
3.3.2 Ingin memenuhi CV (Curiculum Vitae)
3.4 Pelayanan adalah juga organisasi
3.5 Daniel mulai berkuliah
3.6 Kita berasal dari atas
3.7 Dan Daniel pun diangkat

4 Bible Application : Love


4.1 Defenisi
4.2 Hidup dalam Kasih
4.3 Ciri-ciri Hidup didalam Kasih
4.4 Bagaimana Harusnya Kasih Itu?

1
TOC

4.4.1 Kasih itu tanpa syarat


4.4.2 Kasih itu tanpa batas
4.4.3 Kasih itu tidak menuntut
4.4.4 Upah Hidup didalam kasih : tidak ada ketakutan
4.4.5 Upah Hidup didalam kasih : terciptanya kerukunan
4.5 Tujuan utama dalam mengasihi
4.6 Kasih Tuhan yang menguasai kita

5 A New Life Has Come


5.1 Ujung nasib setiap orang adalah sama
5.2 Dosa adalah meleset dari rencana Tuhan
5.3 Hukuman dosa mengerikan
5.4 Hanya Tuhan yang sanggup mengampuni dosa
5.5 Tuhan Yesus sendiri pun mau mengampuni dosa
5.6 Harga yang dibayar adalah mahal
5.7 Kitalah yang ditebus dari dosa untuk menjadi milik Tuhan Yesus

6 Forgive and Accept Yourself


6.1 Lanjuntukanlah hidupmu di dalam kebenaran
6.2 Engkau berharga dan mulia
6.3 Mengenal diri saudara apa adanya
6.4 Bangkitlah dari masa lalu dan kenyamanan kita

7 From Zero to Hero


7.1 Latar belakang Nikodemus
7.2 Makna kelahiran kembali
7.3 Keselamatan melalui salib Kristus
7.4 Setelah kita diselamatkan

8 No Prayer Is Too Small


8.1 Pengantar
8.2 Perempuan Siro-Fenisia
8.3 Seorang kawan yang datang di malam hari
8.4 Hana yang meminta anak
8.5 Penutup

9 The Greatest Weapon in The World


9.1 Alkitab, kitab yang paling unik
9.1.1 Alkitab unik karena mempunyai kemampuan untuk membahurui hidup manusia
9.1.2 Alkitab unik karena kitab ini mampu menyampaikan nubuat ilahi dan penggenapannya
9.1.3 Nubuat-nubuat Ilahi terbukti
9.2 Pentingnya Membaca Alkitab
9.3 Langkah Praktis
9.4 Penutup

10 The Generation of The Committed

2
TOC

10.1 SITOS dan ZIZANION


10.2 Perintah Pemuridan dalam Amanat Agung
10.3 Rasul Paulus mengutus murid - muridnya
10.4 Pengertian Murid dan Pemuridan
10.5 Tujuan Pemuridan

11 Berkemenangan Setiap Hari


11.1 Permasalahan banyak orang
11.2 Maksud Tuhan dalam masa padang gurun
11.2.1 Menguji hati kita (2 Taw 32:24-31)
11.2.2 Mengajar kita untuk tetap percaya (Ibrani 11:6).
11.2.3 Supaya Dia menyatakan diriNya lebih lagi.
11.3 Belajar dari pertobatan Raja Manasye
11.4 Beberapa kunci disiplin supaya berkemenangan
11.4.1 Menyingkirkan segala dosa dan menyingkir dari segala godaan (Yes 59:1-2)
11.4.2 Mendekat kepadaNya (Zak 1:3, Yak 4:8).
11.4.3 Pikirkanlah hal-hal yang memuliakan Tuhan dan Percaya kepada FirmanNya
11.4.4 Setia dalam persekutuan dan pemuridan

12 Lost Time is Never Found Again


12.1 The Real story behind the Song "Hidup ini adalah kesempatan"
12.2 Bagaimana manajemen waktu yang Alkitabiah?
12.3 Apa yang mempengaruhi kekudusan adalah komunitasmu

13 Best Student in Making!


13.1 Belajar dari kisah Yusuf
13.2 Belajar adalah sebuah ibadah
13.3 Tidak Malas
13.4 Tidak Curang
13.5 Buang segala kekhawatiran karena studi

14 Never Give Up
14.1 Kekristenan yang mati
14.2 Injil belumlah Injil sampai ia diberitakan
14.3 Kisah David Brainerd
14.4 Rahasia Komitmen
14.5 Ibrani 12
14.6 Yang tidak kelihatan itu kekal
14.7 Kesaksian Iren Sion Padang

15 Mold Me and Shape Me


15.1 Pentingnya Pemuridan
15.1.1 Selama dalam misiNya di bumi, Yesus menyadari bahwa pemuridan merupakan hal yang
terpenting
15.1.2 Yesus menugaskan bagi para generasi berikutnya mengikuti proyek pelatihan untuk
pemuridan (Mat 28:19)

3
TOC

15.1.3 Pemuridan adalah metode optimal untuk memenangkan dunia bagi Allah
15.2 Poin-poin penting tentang pemuridan
15.2.1 Pemuridan Tidaklah Mudah
15.2.2 Pemuridan Bukan "Hanya Aku dan Yesus"
15.2.3 Pemuridan Bukanlah Mentoring
15.3 Mematikan kedagingan

16 Pray More Worry Less


16.1 Konsistensi doa dan saat teduh setelah lahir baru
16.2 Doa adalah perkataan yang berkuasa

17 Unity Leads to Victory


17.1 Orang-orang tanpa komunitas
17.2 Memperjuangkan kasih manusia
17.3 Membangun Komunitas
17.4 Komunitas Baru
17.5 Kita Satu Komunitas
17.6 Kesatuan Dalam Komunitas 1 Korintus 12:12-27
17.6.1 ​Menjadi terlalu bangga terhadap diri sendiri
17.6.2 ​Merasa tidak berguna dalam sebuah komunitas

18 Tithes & Offerings


18.1 jenis belalang
18.2 Mengucap syukur atas apa yang diterima
18.3 Mengembalikan perpuluhan dan menabur di tempat yang membutuhkan
18.4 Menabung dan hidup dari sisanya
18.5 Investasi

19 The Best is Yet To Come


19.1 Masa Pertemanan/Pergaulan Muda Mudi
19.2 Ada dalam Kerumunan (Flock)
19.3 Hubungan/Pergaulan Lawan Jenis
19.3.1 Untuk Pria
19.3.2 Untuk perempuan
19.4 Memasuki masa Pra-Nikah (PerTHan)
19.4.1 Masa perTHan adalah masa pertunangan/ persiapan menuju pernikahan
19.4.2 Ribkah tetap menjaga ketundukan dan kekudusannya di hadapan ishak
19.4.3 Masa PerTHan bukanlah masa mengeksklusifkan diri dari pelayanan ataupun dunia luar.
19.4.4 Bolehkah tiap pasangan melakukan sentuhan fisik, berpelukan, dll?

4
TOC

N Judul Sion Raya Topik PIC


o

1 Balancing Life 1 Mengejar Cumlaude Fendy

2 Balancing Life 2 Managing Life Yanti

3 Balancing Life Organisasi vs Pelayanan

4 Bible Application Hope Elenchia

5 Bible Application Love Dyna

6 Komunitas Healthy Community Nia Zebua

7 Komunitas Saudara Seiman di Dalam Tuhan Brigitta

8 Komunitas Pertemanan Lawan Jenis

9 Excellency The Spirit of Excellence Betsri

10 Excellency Living Life to the Fullest of Christ Estu

11 Excellency Go Extra Miles Delima

12 Excellency Agent of Transformation Sarah Gracia

13 Hidup Berkemenangan Pikiran adalah Medan Perang Dany

14 Hidup Berkemenangan Fear – the Antithesis of Love

15 Hidup Berkemenangan Free From Guilt & Shame

1 A New Life Has Come Pemulihan Dasar (Lahir Baru) Ko Fendy

2 Forgive and Accept Yourself Pemulihan Dasar (Gambar Diri) Ko Fendy

3 From Zero to Hero Pemulihan Dasar (Lahir Baru) Yanti

4 No Prayer Is Too Small Disipilin Rohani (Saat Teduh dan Berdoa) Ratna

5 The Greatest Weapon in Disipilin Rohani (Baca alkitab) Andika


The World

6 The Generation of The Disipilin Rohani (Pemuridan) Kristina


Committed

7 Berkemenangan Setiap Hari Disiplin Rohani (melawan dosa) Sarah

8 Lost Time is Never Found Balancing Life (Manajemen waktu) Mesri

5
TOC

Again

9 Best Student in Making! Balancing Life (Study) David

10 Never Give Up Disiplin Rohani (Penginjilan) Irene

11 Mold Me and Shape Me Disipilin Rohani (Pemuridan) Tiara

12 Pray More Worry Less Disiplin Rohani (Saat Teduh dan Berdoa) Marcella

13 Unity Leads to Victory Balancing Life (Komunitas) Novel

14 Tithes & Offerings Disiplin Rohani (Perpuluhan) Sarah

15 The Best is Yet To Come Balancing Life (Konsep Pert-TH-an) Evan

6
TOC

1 Mengejar Cumlaude
1.1 Definisi

Menurut Wikipedia, Cum Laude berasal dari Bahasa Latin yang berarti “dengan pujian”. Cum Laude di
masa sekarang adalah predikat yang diberikan pada lulusan perguruan tinggi. Ada beberapa predikat
yang termasuk ke dalam Cum Laude seperti magna cum laude yang berarti lulus dengan banyak pujian
dan summa cum laude yang artinya lulus dengan pujian terbanyak. Setiap perguruan tinggi memiliki
aturan yang jelas dan berbeda-beda mengenai persyaratan bagi lulusan yang berhak mendapatkan
predikat Cum Laude.

Selain Cumlaude, terdapat juga begitu banyak penghargaan lain yang dapat diberikan kepada
mahasiswa atas prestasinya di kuliah ataupun di ajang pertandingan. Lebih jauh lagi, di luar dunia
pendidikan juga masih begitu banyak penghargaan yang diberikan suatu lembaga kepada perorangan
ataupun kepada perusahaan tertentu misalnya Guiness Book of Record, penghargaan Kalpataru, SNI
award, Nobel Prize, dan penghargaan lainnya. Pertanyaannya adalah : “Apakah sebagai mahasiswa kita
perlu mengejar Cumlaude?”

Sebelum pertanyaan tersebut dapat dijawab, kita perlu mempercayai bahwa kita yang telah lahir baru
(menerima Yesus sebagai JuruSelamat dan Tuhan atas hidup kita), kita adalah hamba - hamba Nya
apapun profesi yang kita geluti saat ini. Mahasiswa tetap hambaNya. Karyawan tetap hambaNya.

1.2 Hidup sebagai hamba

Lukas 17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau
menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari
segera makan! 17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku.
Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau
boleh makan dan minum. 17:9 ​Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah
melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 17:10 Demikian jugalah kamu. ​Apabila kamu telah
melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu​, hendaklah kamu berkata: K ​ ami adalah
hamba-hamba yang TIDAK BERGUNA; kami hanya melakukan apa yang kami HARUS lakukan

Sebagai mahasiswa tentu kita memiliki lebih banyak kebebasan dibandingkan karyawan kantoran. Kita
sebagai mahasiswa cenderung lupa bahwa kita pun juga adalah seorang hamba yang sedang berkuliah.
Firman ini relevan sekali untuk mahasiswa juga karena di dalam kampus, mahasiswa juga memiliki
majikan yaitu dalam hal ini dosen atau rektor. Betul kita membayar uang kuliah setiap semester dan
seharusnya kita bisa berlaku sebagai customer, namun kita perlu juga menghargai otoritas yang Tuhan
ijinkan ada di kampus yaitu dosen atau rektor kita.

Kata “hamba” tidak dapat dipisahkan dari pasangannya yaitu kata “TAAT”. Syarat minimum seorang
disebut hamba sudah dipaparkan di Lukas 17:7-10 yaitu :

1.2.1 Siap berkata bahwa dirinya adalah hamba yang tidak berguna

Hamba yang tidak berguna adalah hamba yang sudah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan.
Selama hamba tersebut belum menyelesaikan segala sesuatu, hamba tersebut tetaplah hamba yang

7
TOC

berguna dan dapat terus “digunakan” oleh majikannya. Kita pun perlu mempersenjatai pikiran kita seperti
demikian supaya kita dapat hidup layaknya seorang hamba hidup. Selama kita belum selesai belajar
suatu materi perkuliahan entah untuk persiapan ujian ataupun hal lainnya artinya kita masih bisa lanjut
belajar sampai selesai.

Sebagai seorang hamba, mahasiswa perlu belajar dengan baik dan rajin, karena memang itulah
tugasnya. Bahkan dikatakan bahwa seorang hamba yang sudah bekerja dengan keras tidak wajib untuk
diberikan pujian ataupun ucapan terima kasih. Hamba itu harus menunggu tuannya makan dulu barulah
ia boleh makan, padahal hamba itu sudah kerja begitu keras dari pagi hari. Bersabarlah jika kita
mendapatkan seorang ​“dosen killer” yang jarang memberi nilai A, baginya nilai A hanya untuk Tuhan
sehingga nilai maksimal untuk mahasiswa hanyalah B :)

Ketika kita berkata bahwa kita adalah hamba yang tidak berguna, kita sedang memposisikan diri kita
sebagai hamba yang rendah hati. Artinya kita menyadari kebenaran ini bahwa tidak ada sesuatu yang
terlalu hebat yang bisa kita kerjakan di bangku kuliah sedemikian sehingga kita perlu mendapat pujian
ataupun penghargaan.

Tidak adanya pujian ataupun penghargaan CUMLAUDE tidak BOLEH menurunkan semangat kita untuk
belajar dengan rajin dan dengan baik. Ada penghargaan CUMLAUDE pun seharusnya tidak menjadi
sumber energi kita dalam berkuliah dengan baik dan rajin. Kristus adalah pokok anggur yang benar,
Tuhan Yesuslah alasan mengapa kita belajar dengan giat dan tekun.

1.2.2 Melakukan apa yang seHARUSnya dilakukan

Bayangkan sebuah mobil yang harus ditekan spionnya barulah dia dapat berjalan. Mestinya pedal gas
yang ditekan bukan spion. Begitulah mahasiswa yang tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan
oleh mahasiswa yaitu belajar. Terkadang mahasiswa mengejar pengalaman berorganisasi untuk
memenuhi CV dengan embel - embel kepanitaan dan keorganisasian. Pikir mereka tidak perlu belajar
yang penting punya pengalaman organisasi supaya nanti gampang cari kerja. Ingatlah Firman ini

Amsal 21:31 Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan, tetapi kemenangan ada di tangan TUHAN.

Bagi mahasiswa yang gelisah dengan CV nya yang kurang “mewah” pengalaman organisasinya
sehingga akan sulit mencari kerja, ingatlah bahwa semua kuda dan senjata yang kita bangun memang
untuk berperang. Namun kemenangan tetap di tangan Tuhan. Bukan banyaknya organisasi yang menen
tukan kita sukses setelah lulus kuliah, namun semuanya bergantung kepada tangan Tuhan yang
memberi kemenangan. Lakukan apa yang seHarusnya kita lakukan dan biarkan Tuhan kita juga melaku
kan bagianNya!!

Sampai di titik ini waspadalah bahwa sekalipun penekanannya adalah belajar dengan baik sebagai
sesuatu yang seharusnya kita lakukan, bukan berarti kita menjadi tergila - gila mengejar ilmu
pengetahuan dan melupakan ibadah kita kepada Tuhan Yesus. Yang satu harus dikerjakan dan yang lain
tidak boleh ditinggalkan. Ingatlah bahwa kita adalah milik Kristus dan segala sesuatu diciptakan oleh Dia
dan untuk Dia saja.

Roma 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya!

Jika dunia pekerjaan memiliki istilah workaholic maka dunia kuliah juga memiliki istilah studiholic. Kedua
istilah tersebut mengacu kepada kebiasaan hidup yang tidak seimbang dan hati yang terikat pada dunia

8
TOC

ini. Kita harus memiliki hidup yang seimbang. Ada saatnya kuliah dan belajar dengan baik dan ada
saatnya kita juga perlu memberikan yang terbaik dalam menjangkau jiwa - jiwa dan melayani Tuhan.
Lepaskanlah dirimu dari ambisi pribadimu, hobby pribadimu, cita - cita pribadimu, dll karena kita milik
Tuhan Yesus dan bukan milik dunia ini. Perhatikan cara Tuhan Yesus dan Samuel telah hidup melalui
ayat di bawah ini.

1 Samuel 2:26 Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, ​baik di hadapan
TUHAN maupun di hadapan manusia.

Lukas 2 : 52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan ​makin
dikasihi oleh Allah dan manusia.

1.3 Hamba dan Tuannya

Dari 7 jemaat yaitu Korintus, Roma, Efesus, Galatia, Filipi, Kolose dan Tesalonika yang Rasul Paulus
kirimkan surat, ada satu jemaat yang Rasul Paulus arahkan mengenai hidup sebagai hamba dan
hubungannya dengan tuan / majikannya. Ya jemaat itu adalah jemaat Kolose. Ada 14 kata hamba di
surat Galatia, 11 kata hamba di surat Roma, 8 kata hamba di surat Korintus, dan 5 kata hamba di Surat
Kolose. Dalam hal hamba, surat Galatia, surat Korintus dan surat Roma banyak berbicara tentang hidup
sebagai hamba kebenaran dan bukan hamba dosa ataupun hamba hukum Taurat.

Surat Kolose walaupun juga berbicara tentang hamba, surat ini unik karena menceritakan bagaimana
cara hidup seorang hamba di hadapan majikannya / tuannya setelah hamba tersebut bertobat dan
mengenal Kristus. Ayat pertama tentang hamba dan tuan di surat Kolose dapat dilihat di bawah ini :

Kolose 3:22 Hai hamba-hamba, ​taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, ​jangan hanya di
hadapan mereka saja u​ ntuk menyenangkan mereka, ​melainkan dengan tulus hati karena takut akan
Tuhan.

Seorang hamba taat bukan hanya ketika dilihat oleh tuannya namun juga ketika tidak dilihat oleh tuannya.
Ketika kita belajar suatu mata kuliah dengan baik, diketahui dosen kita ataupun tidak, itulah artinya kita
sedang belajar dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Dalam hal ini, kita sedang beriman Tuhan
melihat segala sesuatu yang kita kerjakan sekalipun manusia tidak melihat. Karena itulah muncul ayat
berikutnya di Kolose 3:23 dan 24

Kolose 3:23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan ​segenap hatimu seperti untuk Tuhan
dan bukan untuk manusia​. 3:24 Kamu tahu, bahwa ​dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian
yang ditentukan bagimu sebagai upah​. Kristus adalah ​tuan​ dan kamu ​hamba-Nya

Ayat Kolose 3:23 sudah sering diajarkan oleh banyak orang bahwa kita perlu belajar dan/atau bekerja
dengan segenap hati. Kita lakukan untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Sekalipun dosen kita tidak
menghargai kerja keras kita dalam belajar, kita percaya bahwa dari Tuhanlah kita akan menerima upah
kita baik itu upah di bumi ataupun upah di Surga. Yang lebih wow lagi adalah ternyata kita pun juga
sedang menjadikan Dia sebagai Tuan kita ketika kita belajar dan berkuliah dengan tulus hati dan
segenap hati.

Ujian dari ketulusan dan kesungguhan mahasiswa biasanya muncul ketika dosen kita juga sama sama
orang percaya. Kita jadi kurang serius berkuliah karena kita pikir toh dosen kita pasti lebih mengasihi kita
daripada mahasiswa dari agama lain. Hal ini tidak sesuai dengan Firman Tuhan berikut ini :

9
TOC

1 Timotius 6:2 Jika tuan mereka seorang percaya, j​ anganlah ia kurang disegani karena bersaudara
dalam Kristus, melainkan h​ endaklah ia dilayani mereka dengan lebih baik lagi,​ karena tuan yang
menerima berkat pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang kekasih.

Memang di dalam Yesus banyak hal yang terbalik dari dunia ini. Menurut Yesus, jalan ke atas adalah
menuju ke bawah. Orang yang mempertahankan hidupnya malah kehilangan nyawanya. Demikian juga
dengan mahasiswa yang mengambil mata kuliah dari seorang dosen yang saudara kita di dalam Kristus.
Dunia mengajarkan kita untuk santai saja kuliahnya ketika dosennya juga orang percaya. Tapi Tuhan
Yesus malah mengajarkan bahwa kita tidak boleh mengurangi keseganan kita dan justru kita perlu
belajar dengan lebih baik lagi ketika dosen kita juga orang percaya.

1.4 Langkah praktis

Sampai titik ini kita sudah belajar bahwa mengejar cumlaude bukanlah target utama kita. Belajar dengan
baiklah tugas utama kita. Jangan kuliah untuk mengejar penghargaan yang disebut dengan cumlaude
yang artinya adalah “pujian”. Jangan malas berkuliah karena kita tidak mendapat penghargaan apapun
dari dosen dan kampus kita. Belajarlah dengan baik karena kita tahu kita sedang melayani Tuhan Yesus
dan karena kita melakukannya untuk Dia. Berikut langkah - langkah praktis yang dapat dilakukan

1.4.1 Memiliki standar yang excellent

Seorang mahasiswa berhati hamba tidak sembarangan dalam hidupnya dan sangat menghargai setiap
menit dalam hidupnya. Mungkin pola makan harus berubah, tidur lebih awal, bangun lebih pagi, pakai
sticky notes untuk mencatat dan menempel tugas tugas harian di tembok sehingga bisa selalu dibaca,
pasang reminder di google calendar supaya tidak lupa, dan sebagainya. Tuhan Yesus mendapatkan
gelar “Rabi” bukan sekedar karena Dia hafal Firman Tuhan. Pada masa itu, gelar “Rabi” didapatkan
setelah melewati pendidikan formal. Kita harus ikuti teladan Tuhan Yesus yang tekun belajar ini.

1.4.2 Mencintai proses belajar

Terkadang kita lebih suka belajar soal - soal ujian tahun lalu supaya kita dapat nilai bagus di UTS
ataupun UAS. Seharusnya, kita belajar dari nol dan belajar memahami bukan sekedar menghafal, belajar
mengerti makna suatu rumus matematika, mengerti “why” nya daripada sekedar menghafal “when”
“where” “what” dan “how” nya. Saudaraku, janganlah mengambil jalan instan dengan menghafal jawaban
soal tahun lalu. Belajarlah untuk mengerti dan memahami sehingga kamu akan memakan buah yang
manis setelah lulus nanti.

1.4.3 Memiliki tujuan / visi dalam belajar

Kita tidak mungkin bisa hafal dan belajar segala buku yang ada. Untuk pengetahuan dasar, Ya kita harus
pelajari dan kuasai dengan baik. Namun misalkan untuk penelitian / skripsi kita perlu spesifik dan memiliki
tujuan yang jelas. Amsal 29:18a bila tidak ada wahyu (visi / tujuan), menjadi liarlah rakyat. Dengan belajar
secara spesifik, kita dapat mengefektifkan waktu kita sehingga kita pun dapat memberita kan Injil dan
memuridkan mahasiswa dengan baik

10
TOC

2 Balancing Life: Managing Life


Managing Life adalah suatu proses yang harus dijalankan untuk memperoleh hidup yang teratur. Setiap
orang yang percaya kepada Tuhan pasti membiarkan dirinya diatur oleh Tuhan. Secara jasmani, kita
pasti memilih makanan yang sehat, olahraga teratur supaya memiliki kesehatan yang bagus. Begitupula
sebaliknya dalam hal secara rohani, kita pasti memilih untuk akan Tuhan melalui berdoa, baca firman dan
hidup dalam firman. Selama kita hidup yang namanya aturan itu tidak bisa dihindari, contoh aturannya
adalah di sekolah, kampus, pekerjaan, lalu lintas, dll.

2 Tesalonika 3:1-15 adalah sepenggal ayat Firman Tuhan dengan judul perikop berdoa dan bekerja.
Dengan demikian, berdoa dan bekerja bukanlah dua hal yang dapat dipisahkan. Bagi mahasiswa kata
bekerja sama dengan belajar / berkuliah. Kita akan belajar satu persatu cara - cara untuk mencapai atau
menciptakan goal dalam mengatur hidup dalam Tuhan:

2.1 Berdoa Syafaat

2 Tes 3:1 Selanjutnya, saudara-saudara, ​berdoalah untuk kami supaya firman Tuhan beroleh
kemajuan dan dimuliakan​, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, 3:2 dan supaya kami
terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.

Kata berdoa sebagai judul perikop ini spesifik berbicara tentang berdoa syafaat untuk hamba - hambaNya
yang berjuang di ladang Injil. Kita cenderung lebih banyak berdoa untuk kuliah kita dan kemudian kita
belajar dengan keras. Kita menganggap kita telah menjaga keseimbangan antara berdoa dan bekerja
padahal yang dimaksud dengan berdoa di 1 Tes 3:1-2 bukanlah berdoa untuk kebutuhan pribadi namun
berdoa untuk hamba - hambaNya. Hal ini sejalan dengan Firman Tuhan berikut ini

Matius 6:7 Lagipula dalam doamu itu ​janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak
mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. 6:8
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena ​Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan

Ayat Mat 6:7 sering dipakai oleh sebagian orang yang malas berdoa untuk membenarkan kurangnya
kehidupan doa yang mereka jalani hari - harinya. Padahal ayat Mat 6:7 harus dilanjuntukan dengan Mat
6:8 bahwa Bapa kita di Surga sudah tahu apa yang kita perlukan, makanya tidak perlu meminta bertele -
tele dan berpanjang - panjang berdoa. Sebaliknya ketika kita berdoa syafaat, kita berdoa untuk
kebutuhan orang lain terutama hamba - hambaNya, kita perlu berdoa cukup panjang, karena itulah
Firman Tuhan selalu mengajarkan kita untuk saling mendoakan dan dengan demikian baru tergenapi doa
orang benar yang besar kuasanya.

Yak 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan ​saling mendoakan​, supaya kamu
sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, ​sangat besar kuasanya

Firman Tuhan di perikop ini mengajarkan kita bahwa ketika kita berdoa syafaat, kita tidak perlu takut
karena Tuhanlah yang akan memelihara hidup kita. Hal tersebut disampaikan di ayat 3 yaitu

3:3 Tetapi Tuhan adalah ​setia​. Ia akan menguatkan hatimu dan ​memelihara kamu terhadap yang jahat

Saudara - saudara, janganlah ragu memiliki kehidupan doa syafaat yang mantap di dalam Tuhan.

11
TOC

2.2 Pergaulan yang sehat

2 Tes 3:4 Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, ​kamu lakukan
dan akan kamu lakukan​. 3:5 Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada
ketabahan Kristus. 3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus
Kristus, supaya kamu ​menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan
yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami

Dalam kegiatan hidup kita bekerja atau berkuliah, penting sekali untuk kita taat kepada Tuhan Yesus dan
tidak melanggar aturan yang telah Tuhan tentukan. Agar hal itu terjadi, Firman Tuhan telah mengajarkan
kita untuk menjauhkan diri dari setiap ​saudara yang tidak bekerja dan yang tidak taat. Kata ​saudara di
dalam Firman ini bukanlah menunjuk kepada orang yang tidak percaya namun justru kepada orang yang
sudah percaya. Perhatikan bagaimana Firman Tuhan begitu tegas mengatur dengan siapa kita bergaul
karena hal itu akan mempengaruhi cara berpikir kita dan bahkan iman kita. Jika Firman Tuhan mengajar
kita untuk menjauhkan diri dari saudara seiman yang demikian apalagi dengan saudara yang tidak
seiman!?

Frasa “tidak melakukan pekerjaannya” sama maknanya dengan bermalas - malasan untuk bekerja atau
berkuliah. Karena itu, kita perlu sekali menganggap serius setiap mata kuliah yang kita ambil. Bahkan
menurut Firman Tuhan seorang saudara seiman yang bermalas - malasan atau tidak melakukan pekerja
annya sudah sepatutnya dijauhi.

Frasa “tidak menurut ajaran” artinya tidak menjalankan firman Tuhan. Orang tersebut hanya sekedar
mengetahui isinya tapi tidak mengaplikasikannya dalam hidup sehari - hari. Kita harus berkuliah dan di
dalam perkuliahan itu, kita tidak sekedar mengejar nilai namun kita juga perlu mengaplikasikan
kebenaran Firman Tuhan sehingga orang - orang dapat melihat terang yang ada pada kita. Ingatlah
Firman Tuhan ini :

Mat 5:13 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Mat 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di Sorga

2.3 Tidak menjadi beban bagi siapapun

2 Tes 3:7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami ​tidak
lalai bekerja di antara kamu​, 3:8 dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha
dan berjerih payah siang malam, supaya ​jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu​. 3:9
Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami ​teladan
bagi kamu​, supaya kamu ikuti. 3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi
peringatan ini kepada kamu: ​jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan​.

Ketika kita berusaha mengatur hidup kita, menjaga keseimbangan antara berdoa dan bekerja, kita tidak
dapat condong / ekstrem ke salah satu sisi : hanya berdoa tanpa bekerja atau hanya bekerja tanpa
berdoa. Paremeter terbaik untuk mengukur apakah kita kurang dalam bekerja adalah : “Apakah saya
sudah menjadi beban bagi orang lain?”

12
TOC

Dalam hal ini bukan berarti kita harus menolak setiap bantuan / taburan uang diakonia / waktu / perhatian
dari saudara seiman kita. Jika kita lagi butuh uang untuk uang kuliah misalnya, dan ada yang rindu untuk
membantu, terimalah bantuannya dengan suka cita. Kita tidak sedang menjadi beban bagi siapapun. Kita
sedang menerima kasih karunia yang Tuhan ijinkan kita terima. Kita perlu membuka diri dan mengijinkan
saudara seiman menabur untuk hidup kita.

Namun perhatikan bahwa kita tetap perlu bekerja sekalipun ada yang bersedia membantu. Engkau yang
mendapat bantuan taburan untuk uang kuliahmu misalnya, belajarlah dengan baik supaya dengan
demikian dapat menjadi berkat bagi orang yang telah menabur bagi hidupmu. Dalam segala hal ingat
menjadikan dirimu teladan bagi banyak orang. Jauhkan mental pemalas dari hidup kita sehingga benar
kita tidak makan roti dengan percuma. Ingat kembali Firman sederhana ini tentang semut :

Amsal 6:6 Hai pemalas pergilah kepada ​semut​, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: 6:7 ​biarpun
tidak ada pemimpinnya​, pengaturnya atau penguasanya, 6:8 ia ​menyediakan rotinya di musim panas,
dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.

6:9 Hai ​pemalas​, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? 6:10
"Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" --
6:11 ​maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang
yang bersenjata.

2.4 Jangan sibuk dengan hal - hal yang tidak berguna

3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada ​orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak
bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna​. 3:12 Orang-orang yang demikian kami
peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya
dan dengan demikian makan makanannya sendiri. 3:13 ​Dan kamu, saudara-saudara, janganlah
jemu-jemu berbuat apa yang baik. 3:14 Jika ada orang yang tidak mau mendengarkan apa yang kami
katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan dia, supaya ia menjadi malu, 3:15
tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia sebagai seorang saudara.

Kata kunci yang perlu diperhatikan adalah apakah hidup kita terlihat begitu sibuk namun ternyata kita
sibuk melakukan hal - hal yang tidak berguna. Waktu selalu habis namun belum tentu berguna. Ouput
mungkin banyak tetapi apakah hal hal tersebut memang berguna? Ketika kita memang sibuk dengan hal
- hal yang tidak berguna, sudah barang tentu hidup kita tidak tertib. Ingatlah untuk selalu memelihara
kerohanian (1 Korintus 3:12-13)

Beberapa contoh orang kristen yang hidupnya tidak teratur adalah:

1. Meninggalkan ibadah dalam waktu lama, pada hal sudah dikatakan dalam Ibrani 10:25 supaya
tidak meninggalkan ibadah
2. Lebih menghabiskan banyak waktu untuk hal - hal duniawi, cth nonton berjam - jam, main games,
jalan - jalan dll.
3. Malas berdoa dan baca firman ( Pengkotbah 10:18)

Terkadang kita mulai terjebak untuk sibuk mengerjakan hal - hal yang tidak berguna karena kita sudah
jemu atau jenuh untuk berbuat baik. Berbuat baik seperti Firman Tuhan katakan memang membutuhkan
konsistensi yang luar biasa. Lelah untuk berbuat baik di tengah lingkungan yang mungkin tidak

13
TOC

menghargai kita. Daging kita mau dihargai untuk setiap perbuatan baik yang kita lakukan. Kemudian kita
mulai jenuh berbuat baik ketika tidak ada yang menghargai atau memperhatikan atau memberikan
apresiasi kepada kita. Ingatlah Firman Tuhan yang menghibur kita :

1 Kor 15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih
payahmu tidak sia-sia.

2.5 Empat makna iman dalam berkuliah

2.5.1 Percaya saja

Markus 5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah
ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"

Ini tingkat iman paling dasar yang perlu kita miliki. Ketika kita sudah belajar dengan baik, kita serahkan
kepada Tuhan segala hasilnya dan bagian kita adalah “Percaya Saja”.

2.5.2 Berani untuk percaya

1 Yoh 5 : 14 Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita,
jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.

Makna iman berikutnya adalah berani untuk percaya atas segala sesuatu yang telah kita doakan dan kita
lakukan di dalam Tuhan Yesus. Ketika kita telah belajar dengan baik, kita punya kewajiban untuk berani
percaya bahwa kita memperoleh segala sesuatu menurut kehendak-Nya

2.5.3 Belajar percaya

Yoh 11:15 Tetapi ​syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu​, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya
kamu dapat ​belajar percaya​. Marilah kita pergi sekarang kepadanya

Lazarus sudah sekarat dan Tuhan Yesus dengan SENGAJA tidak hadir pada waktu itu. Kita tahu bahwa
pada akhirnya Lazarus bangkit dari kematian. Mengapa Tuhan sengaja menunda mukjizat-Nya? Supaya
murid - muridNya, Maria dan Martha BELAJAR PERCAYA. Inilah iman tingkat berikutnya, jika kita sudah
melakukan bagian kita dan belum ada hasil, tetaplah sabar karena Tuhan mau kita BELAJAR PERCAYA

2.5.4 Memilih untuk percaya

Roma 4:18 Sebab sekalipun ​tidak ada dasar untuk berharap​, namun Abraham ​berharap juga dan
(memilih untuk) percaya​, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa,menurut yang telah difirmankan:
"Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.

Secara perhitungan di atas kertas, Abraham tidak punya satupun dasar ilmiah untuk dapat memiliki anak,
apalagi menjadi bapa dari banyak bangsa. Namun dalam keterbatasannya itu, ia telah MEMILIH untuk
PERCAYA juga sehingga ia layak mendapatkan gelar “Bapa orang beriman”. Bagi saudara - saudara
yang sedang berjuang dalam perkuliahan, pilihlah untuk percaya segala yang terbaik dariNya terjadi di
dalam hidupmu sekalipun tidak ada dasar untuk berharap.

14
TOC

3 Organisasi vs pelayanan
3.1 Definisi

Dalam Bahasa Yunani, organisasi adalah organon, yang artinya alat. Organisasi merupakan suatu
wadah/ tempat berkumpulnya 2 orang atau lebih yang memiliki visi/ tujuan yang sama dengan
membentuk suatu sistem kerja sama antar anggota secara sinergis.

Manusia adalah makhluk individu, sekaligus juga makhluk sosial. Makhluk individu artinya setiap manusia
memiliki karakter yang unik (Maz 139:13-16) dan sejatinya memiliki pikiran dan kehendak bebas. Dengan
keunikan setiap orang yang berbeda inilah yang membuat manusia saling membutuhkan dengan
manusia lainnya.

Jelas sekali di Kej 2:18 bahwa Tuhan-lah yang berinisiatif untuk memberikan manusia lain kepada adam
sebagai penolong. Tuhan tahu bahwa manusia bukanlah diri-Nya secara utuh/sempurna. Manusia
memiliki keterbatasan, sedangkan Tuhan adalah Maha dari segala sesuatu. Jadi, tidak ada satupun
manusia di bumi ini yang tidak membutuhkan orang lain dalam hidupnya.

3.2 Teladan Yesus

Yesus memberi teladan selama Dia ada di dunia ini. Selama 3,5 tahun Yesus melakukan pelayanan-Nya,
Dia menyebarkan ajaran tentang kerajaan Allah, hidup yang kekal, dan kasih (Mat 5-7, Luk 10:25, Yoh 3),
Yesus mengadakan mujizat (Mat 14:15-21), mengusir roh jahat (Mrk 1:23-26), menyembuhkan penyakit
(Mat 8:5-13) dan masih banyak lagi. NB : Ayat - ayat ini bisa dibuka semuanya pada saat kotbah
disampaikan ataupun cukup dibaca saja di depan jemaat.

Perlu kita perhatikan bahwa Yesus dalam pelayanan-Nya ini melibatkan murid”-Nya. Dia memilih 12
anggota/murid yang dipersiapkan untuk melanjutkan kembali visi yang didapat-Nya dari Bapa, yaitu
memberitakan dan mempermuliakan nama-Nya. Hal ini dilakukan Yesus karena tidak lama setelah Dia
mempersiapkan murid-murid-Nya, Dia akan segera kembali kepada Bapa dan kemuliaan-Nya.

(Renungkan: Coba bayangkan apa yang terjadi pada gereja masa kini apabila Yesus pada masa itu tidak
melibatkan murid-murid-Nya?)

Tidak hanya dari segi pelayanan saja, kita juga bisa melihat teladan Yesus melalui kepemimpinan-Nya
dalam kelompok organisasi yang dipimpin-Nya. Bukanlah hal yang mudah untuk mengajar murid-murid
yang memiliki latar belakang bukan seorang ahli taurat. Yesus mengajar dan mempersiapkan mereka
begitu rupa agar terbentuk pola yang sampai saat ini bisa kita kenal dalam kata pemuridan.

3.3 Jebakan pemikiran

Ketika mahasiswa, kita akan menemukan begitu banyak pilihan komunitas / organisasi untuk diikuti.
Mulai dari organisasi jurusan/ himpunan/ ikatan mahasiswa, organisasi tingkat kampus, bahkan tingkat
nasional dan internasional. Perlu diketahui bahwa sebelum mengikuti sebuah organisasi, apa yang
menjadi dasar / motivasi kita memilih organisasi tersebut. Berikut motivasi yang perlu dibenahi terlebih
dahulu sebelum memasuki suatu organisasi:

15
TOC

3.3.1 Ingin punya reputasi / dikenal di mata orang banyak

Rasanya ada sesuatu yang kurang apabila seorang mahasiswa tidak terlibat dalam suatu organisasi.
Pernyataan ini sering mengkungkung pemikiran banyak mahasiswa. Dalam Mat 16:26 dikatakan bahwa
tidak akan ada gunanya ketika kita memperoleh pujian / reputasi / dikenal banyak orang tetapi kehilangan
nyawanya. Nyawa disini bukanlah tubuh jesmani, dalam KJV artinya “own soul” = sukacita dan
pengharapan. Sampai kapan pun kita tidak akan pernah puas dengan apa yang kita capai. Contohnya
saja, semasa sekolah kita memperoleh juara umum dan dikenal oleh seluruh guru dan murid di sekolah,
kemudian kita memperoleh juara tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional. Tapi keinginan itu
akan terus ada, coba kita renungkan Firman ini

Pengkotbah 6:7 Segala jerih payah manusia adalah untuk mulutnya, namun keinginannya tidak
terpuaskan.

3.3.2 Ingin memenuhi CV (Curiculum Vitae)

Tidak sedikit orang mengikuti suatu organisasi hanya untuk memenuhi CV yang akan dipakai ketika
mendaftar pekerjaan. Yang menjadi masalah adalah “hanya ikut-ikutan” atau namanya terdaftar tetapi
tidak ambil andil dalam pekerjaan dari organisasi tersebut. Hal ini adalah sikap yang tidak bertanggung
jawab. 1 Kor 10:23 mencatat bahwa segala sesuatu diperbolehkan tetapi apakah berguna? Apakah hal
tersebut membangun?

3.4 Pelayanan adalah juga organisasi

Organisasi dan pelayanan bukanlah 2 hal yang harus di pisahkan, ketika kita mau aktif dalam pelayanan
bukan berarti kita sedang tidak berorganisasi. Kita sering berpikir bahwa terlibat aktif dalam pelayanan
artinya kita tidak sedang belajar ber-organisasi. Justru sebaliknya, orang yang terlibat aktif dalam
pelayanan di dalam rumah Tuhan adalah orang - orang yang paling banyak belajar dan paling mengerti
caranya berorganisasi. Pelayanan / ministry adalah sebuah organisasi juga!

Penulis sangat diberkati ketika pertama kali bekerja di salah satu perusahaan susu. Di sana penulis meli-
hat bagaimana setiap gesekan di dalam pelayanan justru menjadikan kita lebih dewasa dibandingkan
orang - orang dunia dalam menangani konflik ketika masuk di dunia kerja. Bahkan berkali - kali interview
dijalani, tidak pernah dipermasalahkan kenapa CV - nya dipenuhi dengan kegiatan pelayanan. Orang -
orang dunia justru terkagum - kagum dengan kita yang aktif pelayanan. Lalu, mengapa kita harus malu?
Mengapa kita selalu merasa bahwa kita kurang belajar ​soft skill ketika kita aktif di suatu lembaga
pelayanan? Mengapa kita takut tidak lolos interview untuk bekerja di perusahaan ternama jika kita sejak
masa mudanya sudah tekun melayani Tuhan?

Pelayanan mahasiswa kita sepakat bahwa itu juga merupakan salah satu bagian dari organisasi.
Bedanya di dalam pelayanan, kita bersama-sama dengan orang-orang yang telah mengenal Tuhan dan
memiliki nilai-nilai yang sama yang dapat diterapkan ketika melakukan Visi Tuhan di dalam pelayanan.

Visi Tuhan secara global terdapat pada Matius 28:19-20. Pastikan terlebih dahulu, apakah pelayanan
yang kamu masuki benar-benar mengerjakan isi hati Tuhan atau tidak. Jangan sampai kita salah
berjalan, jangan sampai kita seperti petinju yang sembarangan memukul. Sudah lelah di dalam
organisasi pelayanan, salah sasaran pula.

16
TOC

Dalam mengikuti pelayanan, perlu memiliki hati yang benar sebelum melakukannya dan perlu tanya
Tuhan terlebih dahulu. Karena ada perkara yang tidak bisa kita hindarkan dalam mengikuti organisasi
dunia ataupun pelayanan yaitu masalah perasaan. Banyak anak-anak muda yang jatuh dalam perkara ini
dan berhenti mengerjakan isi hati Tuhan.

Masih ingat cerita anak perempuan Yakub, si Dina? Coba buka kembali Kej 34:1-3. Awalnya dina hanya
ingin berkomunitas dengan perempuan-perempuan di Sikhem, tanpa pernah dipikirkannya ternyata dia
mengalami pelecehan oleh Sikhem. Jangan sampai ini terjadi sama anak-anak Tuhan. Banyak hal yang
Tuhan akan kerjakan kepada setiap kita. Dia punya tujuan yang mulia (Yes 43:4). Dan pastilah iblis tidak
akan tinggal diam (1 Pet 5:8).

3.5 Daniel mulai berkuliah

Kita lihat kisah Daniel dalam alkitab, Daniel adalah seorang yang takut akan Allah. Apakah dia menjadi
orang yang bodoh dalam hal berorganisasi?

Daniel 1:1 Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja
Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu. 1:2 Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan
sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah
Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya.

Kisah Daniel dimulai ketika kerajaan Yehuda di masa keruntuhannya. Negaranya dijajah, harta kekayaan
negaranya dibawa ke Babel. Perkakas rumah Allah yang bernilai besar malah digabungkan dengan per
bendaharaan dewa - dewa Babel. Kekayaan besar yang dikumpulkan semasa Salomo memerintah,
menjadi nol besar. Itu semua dimulai sejak Salomo jatuh dalam penyembahan berhala oleh karena
hatinya sudah menjauh dari Tuhan yang dimulai oleh istri - istrinya. Belajarlah dari kejatuhan Salomo!

Daniel 1:3 Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa ​beberapa orang
Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan​, 1:4 yakni orang-orang muda
yang ​tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat,
berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu​, yakni orang-orang yang
cakap untuk ​bekerja dalam istana raja​, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.

Mulailah dikumpulkan orang - orang kenamaan dari keturunan raja dan kaum bangsawan. Tentu mereka
adalah orang - orang yang terhormat, yang paham etika dan gaya hidup terhormat. Bahkan dikatakan
mereka secara fisik tidak ada cela, tinggi badan dan postur tubuh yang menawan. Otaknya pun encer
karena memiliki hikmat, ilmu dan pengetahuan. Mereka diproyeksikan menjadi PNS bagi Kerajaan Babel!

Perhatikan bahwa Daniel sedang dikumpulkan bersama orang - orang yang hebat tiada duanya dari
antara orang Israel. Saingan Daniel bukan orang biasa tetapi sama - sama superstar dan sama - sama
anak Sultan. Jaman sekarang sangat mudah belajar bahasa asing, tapi jaman itu sudah sesuatu yang
luar biasa bisa belajar tulisan dan bahasa yang bukan bahasa ibu / ​mother language​.

Daniel 1:5 Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang
biasa diminumnya. ​Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja
pada raja. 1:6 Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan
Azarya.

17
TOC

Mereka kuliah selama 3 tahun dan setelah itu baru jadi PNS, mirip dengan mahasiwa STAN yang kuliah 3
tahun lalu jadi PNS di kementrian negara! Mereka diperbolehkan makan dan minum dari meja raja. Itu
suatu kehormatan yang luar biasa. Namun apa yang Daniel, Hananya, Misael dan Azarya lakukan?

Daniel 1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur
yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah
menajiskan dirinya. Maka Allah ​mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin
pegawai istana itu;

Daniel sudah dicanangkan akan menjadi seorang menteri di istana babel, Daniel sebagai menteri bukan
berarti dia tidak sibuk tapi dia bisa mengatur waktunya untuk tetap melayani Tuhan dan juga menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya, Bukan berarti daniel seorang menteri dan dia lebih tunduk kepada raja
dan mengabaikan Tuhan dalam hidupnya.

Dia bisa menjaga hidupnya agar tetap benar dihadapan Allah, dia tidak menyentuh apa yang tidak benar
bahkan soal makan dia tidak mau sembarangan dia tidak mau menajiskan dirinya dengan makanan
yangg disiapkan untuk mereka makan krna makanan itu sudah di persembahkan kepada dewa - dewa
Babel terlebih dahulu.

Mungkin kalau kita di posisi daniel kita pasti akan kompromi dengan alasan bahwa itu perintah atasan
kita, meskipun tidak benar di hadapan Allah. karena sering manusia seperti itu lebih takut kepada atasan
didunia yang hanyalah manusia dripada Tuhan, takut kehilangan jabatan yang bersifat fana daripada
perkanan Allah yang bersifat kekal. Ingat ketika kita memilih hidup dengan standar-nya Tuhan, maka
Tuhan sendirilah yang bertanggung jawab atas hidup kita, bukan perkara yang terlalu sulit untuk Dia
membuka hati para pemimpin di kampus kita untuk memberikan kasih dan sayang.

3.6 Kita berasal dari atas

Ingatlah, memang kita berada di dunia tapi kita bukan berasal dari dunia melainkan dari Allah

1 Yohanes 5:19a Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah

Sibuk dalam berorganisasi bukanlah alasan untuk kita mengabaikan Tuhan karna apapun yang kita
lakukan yang bersifat duniawi tidaklah menjamin hidup kita

1 Timotius 4:8a Latihan badani terbatas gunanya

Sehebat dan sepintar apapun kita ketika yang kita lakukan berdasarkan kekuatan kita maka semua
hanyalah kesia-siaan seperti kata pengkotbah :

Pengkhotbah 1:2 Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah
sia-sia.

Seringkali Tuhan kita simpan di belakang, kita pelayanan hanya ketika kita lagi free, hanya karena
dipaksa sama kakak rohani atau bisa di katakan hanya mengisih kekosongan kita saja, padahal kita tidak
menyadari klo semua di dunia hanyalah bersifat fanah dan sering kita melupakan apa yang harus kita
prioritaskan

18
TOC

1 Timotius 4:8bTetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup
ini maupun untuk hidup yang akan datang..

3.7 Dan Daniel pun diangkat

Ketika daniel memilih untuk tidak menajiskan dirinya maka dia yang tampil lebih perkasa dari pada para
pemuda yang makan santapan yang disiapkan raja

Daniel 1:15 Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih
gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.

Bahkan daniel di percayakan raja menjadi penguasa atas seluruh wilaya Babel dan banyak pemberian
besar yang di berikan raja kepada daniel

Daniel 2:48 Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan
dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana
di Babel.

Bukan karna daniel lebih mendengarkan raja dan melalaikan Tuhan sehingga dia mendapat
kerpercayaan raja tapi justru dalam pekerjaannya dia lakukan untuk kemuliaan Tuhan maka Tuhan
menggerakan hati raja sehingga menganugerahkan banyak harta berharga kepada daniel. Terkadang
kita lebih sibuk dengan organisasi dunia dan lupa bahwa Tuhan Yesus harus diutamakan dalam hidup
kita. Prinsip sederhana yang dapat diaplikasikan : jika kita sibuk mengurus pekerjaan Tuhan, maka Tuhan
pun sibuk turun tangan mengurus hidup kita

Hab 1:3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: 1:4 "Apakah sudah
tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah
ini tetap menjadi reruntuhan? 1:5 Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah n
keadaanmu! 1:6 Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit 3 ; kamu makan, tetapi
tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak
sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam
pundi-pundi yang berlobang! 1:7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! 1:8
Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya
dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN. 1:9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi
hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa?
demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, y
sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.

19
TOC

4 Bible Application : Love


4.1 Defenisi

Love berasal dari bahasa inggris yang artinya adalah Kasih. Lalu apakah pengertian kasih itu
sebenarnya? Kasih mempunyai makna yang beragam. Kasih berarti menyayangi, Kasih berarti mencintai,
Kasih berarti membahagiakan orang yang kita kasihi. Kasih kepada Tuhan berarti mencintai Tuhan
dengan cara menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kasih kepada orang tua berarti menyangi
mereka dengan setulus hati dan berusaha untuk tidak menyakiti hatinya. Kasih kepada sahabat berarti
menjaga mereka dengan kasih sayang dan tidak mengkhianati. karena dengan Kasih kita akan selalu
berbuat yang terbaik baik itu hubungan antara kita dengan Tuhan, manusia, alam dan makhluk hidup
lainnya di dunia ini.

Kasih adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia, perasaan ini akan timbul apabila manusia
tersebut mempunyai rasa memiliki dan menyayangi. Kasih bisa bermakna luas, bukan hanya antara
manusia dengan manusia, tetapi kasih antara Tuhan dengan manusia. Dan dengan adanya rasa kasih
tersebut membuat manusia mempunyai tujuan hidup yang akan diperjuangkan.

4.2 Hidup dalam Kasih

Roma 12:9 “Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Roma
12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi
hormat”

Manusia adalah mahkluk sosial, artinya tidak bisa hidup sendiri tanpa memiliki hubungan dengan orang
lain. Perintah Allah yang utama adalah saling mengasihi, bukan semata-mata untuk menegaskan bahwa
manusia itu adalah mahkluk sosial, tetapi karna Allah adalah kasih. Supaya dapat saling mengasihi
secara baik dan benar, Yesus meminta umat-Nya untuk senantiasa mendasarkan diri pada hubungan
yang erat dengan diri-Nya. Sebab Allah Sendiri melalui Yesus Kristus telah mengasihi umat-Nya dengan
memberikan nyawa-Nya.

Dengan hidup saling mengasihi, umat Allah dapat menjalankan berbagai tugas panggilannya dengan baik
dan “menghasilkan buah” bagi kemuliaan Allah dan kebahagian kehidupannya. Sebagai orang-orang
yang percaya kepada Yesus Kristus, kita tidak punya pilihan lain kita harus hidup dalam kasih. Semoga
kita tidak hanya pandai berbicara tentang kasih atau memahaminya saja tetapi lebih dari itu kita juga
harus tinggal di dalam kasih itu.

1 korintus 13:1 “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang
gemerincing. 13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala
rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk
memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. 13:3 Dan
sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk
dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitapiun tidak ada faedahnya bagiku.”

20
TOC

4.3 Ciri-ciri Hidup didalam Kasih

1 Korintus 13:4 “Kasih itu sabar, kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong” 13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia
tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidak
adilan, tetapi karena kebenaran. 13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu

Hidup dalam kasih adalah harga mati. Tidak bisa ditawar. Tidak bisa diganti dengan apapun juga
(1Yoh.2:6). Kita harus setiap waktu bergaul dengan Allah, yang adalah kasih!

Ciri orang yang hidupnya dalam kasih:

1. Suka mengampuni (Mat.6:14, 2Kor.2:10-11)


2. Suka berdamai (Rom.12:18, 1Yoh.2:9)
3. Suka tinggal dalam hadirat Tuhan ( Mzm.84:11)
4. Rendah hati / tidak sombong (Mzm.149:4)

4.4 Bagaimana Harusnya Kasih Itu?

4.4.1 Kasih itu tanpa syarat

Karena kasih yang sebenarnya adalah kasih tanpa syarat, Mengasihi dengan tulus bukan karena syarat
sudah terpenuhi. Mengasihi apa adanya bukan mengasihi karena ada apanya. Itulah yang sering disebut
kasih agape. Ayat berikut ini menunjukkan bahwa Allah adalah kasih. Tuhan Yesus adalah kasih itu
sendiri yang menyelamatkan setiap orang percaya.

1 Yoh 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

4.4.2 Kasih itu tanpa batas

1 Yoh 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Mengasihi tanpa memandang siapa yang harus dikasihi, dimana harus mengasihi, dan kapan mengasihi,
tetapi biarlah kita menjadi teladan dan pelaku kasih setiap waktu. Semua kita lakukan karena kita sudah
menerima banyak kasih dari Tuhan makanya kita juga begitu banyak mengasihi saudara - saudara
seiman di sekitar kita ataupun yang tidak kita kenal.

Sering terjadi dua sahabat bertengkar kemudian puasa bicara satu sama lain untuk beberapa waktu. Lalu
yang satu dapat teguran dari Tuhan kemudian dia bilang ke sahabatnya : “Aku sudah mengampuni kamu
apa pun yang kamu perbuat.” Padahal bisa jadi dia ini juga ada salahnya tapi dia malah fokus dengan
kesalahan sahabatnya dan bersusah hati untuk bisa mengampuni bukan bersusah hati untuk meminta
pengampunan.

Ada kisah nyata seorang suami istri yang bercerai. Sang istri selalu berkata bahwa dia sudah
mengampuni suaminya. Sang istri tidak pernah merendahkan hati untuk minta maaf padahal dia juga
kerap kali menyakiti hati suaminya sehingga mereka bercerai. Dia berusaha mengampuni tanpa meminta
pengampunan. Jarang sekali dalam pertengkaran, kita berkata : “Maaf yah saya yang salah.”
Mengampuni memang sulit tapi meminta pengampunan justru lebih sulit lagi.

21
TOC

4.4.3 Kasih itu tidak menuntut

Kasih artinya mengasihi tanpa mengharapkan balasan, mengasihi karena tulus bukan paksaan, di saat
seseorang melakukan kesalahan dan kita menganggap dia tidak layak untuk dikasihi justru disaat itulah
kita mengasihinya.

1 Korintus 16:14 Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih

Supaya kita menjadi pribadi yang dapat mengasihi tanpa syarat, mengasihi tanpa batas, dan mengasihi
tanpa menuntut apapun.

4.4.4 Upah Hidup didalam kasih : tidak ada ketakutan

1 Yohanes 4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan;
sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Ayat ini sungguh benar dan teruji. Lawan kata dari kasih adalah takut akan hukuman. Banyak dari kita
mengasihi karena takut tidak diberkati, takut masuk neraka, takut tidak ada yang bantu kita pada saat
susah, takut digosipi, dan sebagainya. Kita mengasihi karena kita mau mengasihi dan karena Tuhan
sudah terlebih dahulu mengasihi kita, tidak ada lagi ketakutan apa apa yang kita simpan di hati ketika kita
mengasihi orang lain.

4.4.5 Upah Hidup didalam kasih : terciptanya kerukunan

Mazmur 133 “Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara
diam bersama dengan rukun. 133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang
meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. 133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke
atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk
selama-lamanya. “

4.5 Tujuan utama dalam mengasihi

Markus 1:39 Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan ​memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat
mereka dan ​mengusir setan-setan​.

Lukas 6:17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul
sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari
Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. 6:18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan
untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh
kesembuhan. 6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar
dari pada-Nya dan semua orang n itu disembuhkan-Nya.

Tuhan Yesus mengusir setan - setan dan menyembuhkan banyak orang sakit. Tuhan Yesus telah
menunjukkan kasih-Nya kepada orang - orang pada masa itu dengan cara demikian. Mengasihi dengan
kebaikan bukanlah akhir dari pelayanan Tuhan Yesus. Dalam kedua kitab injil di atas dikatakan bahwa
Tuhan Yesus juga memberitakan Injil atau juga memberikan pengajaran Firman.

Kebaikan yang kita berikan dibatasi oleh waktu hidup kita. Semua bantuan kemanusiaan yang bisa kita
berikan pada akhirnya dibatasi oleh kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya. Kita yang percaya Tuhan

22
TOC

Yesus dan berbuat baik pasti menerima keselamatan kekal, tapi bagaimana mereka yang telah menerima
kebaikan kita namun belum percaya kepada Tuhan Yesus? Saudaraku, janganlah berhenti hanya untuk
berbuat baik tapi mari selesaikan Amanat Agung dari Tuhan Yesus. Sampai semua lutut bertelut dan
semua lidah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Amin

4.6 Kasih Tuhan yang menguasai kita

Di bagian terakhir ini kita akan belajar perubahan besar yang dialami oleh Rasul Paulus karena kasih.

Gal 1:24 Dan mereka memuliakan Allah ​karena aku​.

Surat Galatia adalah surat di masa awal Rasul Paulus melayani Tuhan. Di surat ini dia masih berfokus
kepada dirinya. Hal ini juga yang kita alami ketika awal - awal baru dalam pertobatan. Kita sering
berusaha menonjol dibandingkan saudara - saudara seiman lainnya atas pengalaman rohani yang kita
alami.

1 Kor 15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul​, bahkan tidak layak disebut rasul,
sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah

Efesus 3:8 Kepadaku, yang ​paling hina di antara segala orang kudus​, telah dianugerahkan kasih
karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga.

Uniknya adalah di dalam surat Korintus dan Efesus yang kira - kira ditulis 5 tahun dari surat Galatia,
ternyata Rasul Paulus menganggap dirinya yang paling hina dari semua rasul dan dari semua orang yang
kudus. Dia tidak lagi berbicara tentang kehebatan dan kesaksian - kesaksian pribadinya.

1 Tim 1 : 15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk
menyelamatkan orang berdosa" dan di antara mereka ​akulah yang paling berdosa

Di ujung hidup Rasul Paulus ketika dia sebentar lagi akan dipenggal kepalanya oleh kaisar Roma, dia
menulis surat kepada anak rohaninya bernama Timotius. Dia mengakui bahwa bahkan di antara orang
berdosa, Rasul Paulus lah yang berdosa. Dari orang yang fokusnya adalah diri sendiri, Rasul Paulus
menjelma menjadi orang yang paling merendahkan diri di bawah segala rasul, di bawah segala orang
kudus, bahkan menganggap dirinya paling berdosa di antara semua orang yang berdosa. Mengapa hal
ini terjadi?

1 Kor 15:10 Tetapi ​karena kasih karunia Allah ​aku adalah ​sebagaimana aku ada sekarang​, dan kasih
karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku ​tidak sia-sia​. Sebaliknya, aku ​telah bekerja lebih keras ​dari
pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku

Jawabannya adalah karena kasih karunia. Saudaraku, sebagai orang yang telah menerima kasih karunia,
janganlah kita berhenti mengerjakan amanat agung. Harusnya semakin banyak kita dikasihi, semakin
banyak kita memenangkan jiwa - jiwa bagi Kristus. Tuhan Yesus memberkati

23
TOC

Bible Application - Hope 


2 Raja - raja 4:8 Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal ​seorang perempuan kaya yang
mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan. 4:9
Berkatalah perempuan itu kepada suaminya: "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu
datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus. 4:10 Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang
kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja,
sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana." 4:11
Pada suatu hari datanglah ia ke sana, lalu masuklah ia ke kamar atas itu dan tidur di situ. 4:12 Kemudian
berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Panggillah perempuan Sunem itu." Lalu dipanggilnyalah
perempuan itu dan dia berdiri di depan Gehazi.

Cerita dimulai dengan kisah Elisa yang pergi ke daerah Sunem, suatu daerah yang cukup jauh dari
Yerusalem, ~40 KM di utara Samaria. Banyak jemaat Kristus yang hidup kaya raya namun tidak semua
nya bermurah hati seperti perempuan Sunem ini. Dia memberi makan nabi Elisa dan membuatkan
baginya sebuah kamar untuk peristirahatan bilamana nabi Elisa datang ke rumahnya. Di hari saat Elisa
masuk ke kamar tersebut, ia langsung memanggil perempuan tersebut karena Elisa mau membalas
kebaikannya. Berapa banyak di antara kita yang selalu minta diberkati oleh hamba Tuhan di gereja
namun tidak pernah memberkati hamba Tuhan tersebut? Kita perlu belajar dari perempuan Sunem ini!

4:14 Kemudian berkatalah Elisa: "Apakah yang dapat kuperbuat baginya?" Jawab Gehazi: "Ah, ​ia tidak
mempunyai anak, dan suaminya sudah tua​." 4:15 Lalu berkatalah Elisa: "Panggillah dia!" Dan sesudah
dipanggilnya, berdirilah perempuan itu di pintu. 4:16 Berkatalah Elisa: "Pada waktu seperti ini juga, tahun
depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab perempuan itu: "​Janganlah
tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!​"

Sebuah kisah klasik di Alkitab bahwa Tuhan selalu mengadakan mukjizat kepada bapak dan ibu yang
belum mendapatkan anak sampai masa tuanya! Elisa memberkati mereka dengan bernubuat bahwa te
pat setahun lagi ia akan mempunyai anak. Sang ibu merasa takut dan berkata supaya nabi Elisa jangan
berdusta. Sang ibu tidak mau dikasihani dengan kata - kata penghiburan. Sang ibu mungkin sudah
bertahun - tahun menanti anak dan karena tidak kunjung ada, ia sudah menjadi lelah dan sudah berada
pada titik tidak mau punya anak lagi.

4:17 Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti itu juga,
pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.

Terpujilah Tuhan, sekalipun kita tidak tahu apa yang terjadi antara ayat 16 dan 17 di atas, satu hal yang
pasti terjadi bahwa ibu tersebut memilih taat dan percaya. Mereka kembali BERHARAP kepada-Nya. Jika
tidak ada perbuatan maka iman akan mati.

4:18 Setelah anak itu menjadi besar, pada suatu hari keluarlah ia mendapatkan ayahnya, di antara
penyabit-penyabit gandum. 4:19 Tiba-tiba menjeritlah ia kepada ayahnya: "Aduh kepalaku, kepalaku!"
Lalu kata ayahnya kepada seorang bujang: "Angkatlah dia dan bawa kepada ibunya!" 4:20
Diangkatnyalah dia, dibawanya pulang kepada ibunya. Duduklah dia di pangkuan ibunya sampai tengah
hari, tetapi sesudah itu matilah dia. 4:21 Lalu naiklah perempuan itu, dibaringkannyalah dia di atas tempat
tidur abdi Allah 3 itu, ditutupnyalah pintu dan pergi, sehingga anak itu saja di dalam kamar.

24
TOC

4:22 Sesudah itu ia memanggil suaminya serta berkata: "Suruh kepadaku salah seorang bujang dengan
membawa seekor keledai betina; aku mau pergi dengan segera kepada abdi Allah itu, dan akan terus
pulang." 4:23 Berkatalah suaminya: "Mengapakah pada hari ini engkau hendak pergi kepadanya?
Padahal sekarang bukan bulan baru dan bukan hari Sabat." Jawab perempuan itu: "Jangan kuatir." 4:24
Dipelanainyalah keledai itu dan berkatalah ia kepada bujangnya: "Tuntunlah dan majulah, jangan
tahan-tahan aku dalam perjalananku, kecuali apabila kukatakan kepadamu." 4:25 Demikianlah
perempuan itu berangkat dan pergi kepada abdi Allah di gunung Karmel. m Segera sesudah abdi Allah
melihat dia dari jauh, berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Lihat, perempuan Sunem itu datang! 4:26
Larilah menyongsongnya dan katakanlah kepadanya: Selamatkah engkau, selamatkah suamimu,
selamatkah anak itu?" Jawab perempuan itu: "Selamat!" 4:27 Dan sesudah ia sampai ke gunung itu,
dipegangnyalah kaki abdi Allah itu, tetapi Gehazi mendekat hendak mengusir dia. Lalu berkatalah abdi
Allah: "Biarkanlah dia, hatinya pedih! TUHAN menyembunyikan hal ini dari padaku, tidak
memberitahukannya kepadaku." 4:28 Lalu berkatalah perempuan itu: "Adakah kuminta seorang anak
laki-laki dari pada tuanku? Bukankah telah kukatakan: Jangan aku diberi harapan kosong?" 4:29 Maka
berkatalah Elisa kepada Gehazi: "Ikatlah pinggangmu, o bawalah tongkatku p di tanganmu dan pergilah.
Apabila engkau bertemu dengan seseorang, janganlah beri salam kepadanya dan apabila seseorang
memberi salam kepadamu, janganlah balas dia, kemudian taruhlah tongkatku ini di atas anak itu." 4:30
Tetapi berkatalah ibu anak itu: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku
tidak akan meninggalkan engkau." Lalu bangunlah Elisa dan berjalan mengikuti perempuan itu. 4:31
Adapun Gehazi telah berjalan mendahului mereka dan telah menaruh tongkat di atas anak itu, tetapi tidak
ada suara, dan tidak ada tanda hidup. Lalu kembalilah ia menemui Elisa serta memberitahukan
kepadanya, katanya: "Anak itu tidak bangun!" 4:32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu
sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya. q 4:33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu,
sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah r ia kepada TUHAN. 4:34 Lalu
ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas
mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap s di atas
anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu. 4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam
rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka
bersinlah anak itu sampai tujuh kali, t lalu membuka matanya. u 4:36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi
dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka
berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu v ini!" 4:37 Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki
Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu
keluar.

   

25
TOC

5 Excellency - Go Extra Miles 


Dalam dunia kampus kita sering diperhadapkan dengan deadline tugas kampus, yaitu suatu masa
dimana yang harus kita kerjakan sudah selesai. Ini adalah suatu realita yang sering kita hadapi sudah
menjadi sifat kebanyakan mahasiswa/mahasiswi tidak serius mengerjakan sesuatu. Kesibukan dan
keseriusan baru muncul saat deadline tugas kuliah sudah menghampiri, dan menyebabkan apa yang
dikerjakan seringkali tidak sempurna atau tidak excellent, sedangkan firman Tuhan menegaskan agar kita
melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia. Tidak hanya serius, tetapi kita
harus melakukan lebih dari yang seharusnya dan inilah yang disebut dengan “Go extra miles”.

5.1 Mengapa kita harus go extra miles?

Matius 5:41 dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, Berjalanlah bersama dia
sejauh dua mil

Bagi kita berjalan satu mil saja sudah berat, kalau boleh setengah mil saja atau tidak sama sekali, tetapi
Tuhan menginginkan kita melakukan lebih dari itu. Dikutip dari Matius 5:41 makna kata “memaksa”
artinya pasti tidak menyenangkan/komplain maupun mengerjakan dengan bersungut-sungut maupun
marah, namun ada makna spritual dari teks ini, karena Tuhan tidak sembarangan ketika memberikan
perintah.

Jalan satu mil jalan yang biasa, rutin, zona nyaman dll. Jalan dua mil tidak seperti jalan satu mil, karena
sempit, bayar harga, mengorbankan banyak hal dll.

Perbandingan jalan satu mil dengan jalan dua mil:

Apakah saudara kewalahan untuk berjalan di dua mil? Ya saya juga, namun Firman Tuhan dalam 2
Korintus 12:9 “...sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna..” kita harus terus belajar
supaya kita dapat berjalan di extra miles.

Perjalanan kekristenan itu bukanlah sesuatu yang gampangan, namun Tuhan selalu menjanjikan
penyertaan (Matius 28:20), namun kebenaran ini hanya akan digenapi bagi orang-orang yang
melakukannya.

Beberapa contoh orang-orang pilihan Tuhan yang hidupnya berjalan di extra miles dan memiliki ketaatan
kepada perintah Allah:

26
TOC

Kejadian 12:1-9, Abraham meninggalkan keluarganya, kekayaannya, pergi kesuatu tempat yang
diperintahkan oleh Tuhan dengan tidak menggunakan Map.

Kejadian 6:14-22, Nuh taat kepada perintah Allah dan membangun bahtera, kemudian banyak orang
menertawakannya tetapi dia punya sikap yang benar dan tidak marah terhadap orang-orang yang
mengejeknya dan tidak menyerah membangun bahtera tersebut.

Keluaran 6:2-13, Musa meninggalkan kenyamanan istana firaun dan mengikuti panggilan Tuhan yang
Tuhan tetapkan atas hidupnya dia memutuskan untuk tetap mengikuti Allah sekalipun banyak alasan
untuk dia berhenti melakukannya.

Ketika saudara dan saya berada di mil yang kedua, maka kita harus memiliki komitmen supaya tidak
mudah keluar dari ketetapan Tuhan dan melakukan terobosan untuk segala sesuatu yang sedang kita
dikerjakan.

5.2 Bagaimana kita harus hidup go extra miles?

Matius 5:48 karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di Sorga adalah sempurna

Untuk sempurna tidak bisa setengah-setengah, tidak cukup hanya ala kadarnya, tetapi ada keseriusan
yang sungguh-sungguh. Salah satu gambaran go extra miles tertulis pada Lukas 6:27-36 dengan judul
perikop kasihilah musuhmu. Kita tidak hanya melakukan sesuatu yang baik kepada orang yang
melakukan kebaikan kepada kita, karena jika demikian kita tidak ada bedanya dengan orang-orang yang
tidak mengenal Allah di dunia ini. Akan tetapi melakukan yang baik terhadap orang yang membenci.
sesuatu yang Ada sesuatu hal yang perlu kita ingat, bahwa dalam perjalanan iman ini kita harus terus
berlari kepada kesempurnaan itu.

Efesus 6:5-7 hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang didunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus
hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya dihadapan mereka saja untuk menyenangkan
hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,
dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan
manusia.

Jangan kita memiliki mental yang rajin ketika diperhatikan oleh orang-orang terntentu maupun ketika
diiming-imingin sesuatu, belajarlah memiliki hati seorang hamba dan mengerjakan sesuatu dengan
excellent dan lakukanlah segala sesuatunya seperti untuk Tuhan bukan manusia (Kolose 3:23).

5.3 Hal yang harus kita lakukan supaya kita Go extra miles

5.3.1 Keluar dari zona nyaman

Seperti musa yang keluar dari zona nyamannya yaitu istana firaun karena ingin hidup didalam panggilan
Tuhan (Keluaran 2:10-22)

5.3.2 Taat kepada perintah Tuhan

To obey is better than sacrifice, ketaatan lebih baik daripada sebuah korban, karena ketidaktaatan saul
terhadap perintah Allah maka dia tidak berkenan dihadapan Allah (1 samuel 15:22)

27
TOC

5.3.3 Belajar menikmati setiap proses

Nikmati setiap proses yang ada dan jangan protes ketika diproses (Matius 11:29-30)

Belajar memikul setiap kuk yang dipasang, karena beban kita pun ringan. Melakukan sesuatu yang se -
tengah - setengah tidak akan membuat kita mampu menjadi terang dunia, Yesus mengajarkan
murid-muridNya (baca Matius 5:41) termasuk kita untuk mau berjalan lebih lagi go to extra miles hal ini
akan membedakan kita dari kehidupan orang dunia. Ketika mil pertama mengacu pada kewajiban, maka
mil yang kedua mengacu pada kasih. Siapkah saudara? Lets move on to the next miles!

One miles is not enough, we have to take the next step towards the next one.

28
TOC

6 A New Life Has Come


6.1 Ujung nasib setiap orang adalah sama

2 Samuel 14:14 Sebab kita pasti mati, kita seperti air yang tercurah ke bumi, yang tidak terkumpulkan.
Tetapi Allah tidak mengambil nyawa orang, melainkan Ia merancang supaya seorang yang terbuang
jangan tinggal terbuang dari pada-Nya

Setiap dari kita terlahir dalam keluarga dan suku yang berbeda - beda. Tidak ada satupun pribadi yang
sama apalagi sidik jari yang sama. Bisa jadi saat ini kita kuliah di kampus ternama di Indonesia ataupun
di kampus yang sayup - sayup terdengar. Kita mungkin adalah mahasiswa milenial super berprestasi
dengan IPK nyaris terserempet 4 sempurna, selalu mendapat penghargaan nasional dan internasional,
ganteng, cantik, rupawan dan bintang idola sejagad seantereo medsos. Mungkin juga saudara saat ini
adalah orang yang anti sosial, sayu - sayu hadiratnya di kampus, bersembunyi dari semua pergaulan dan
medsos, seperti kapal selam yang timbul dan tenggelam. Apapun latar belakangnya, ketahuilah bahwa
semuanya punya ujung nasib yang sama seperti air yang sudah pasti jatuh ke bawah dan tidak pernah
lagi naik ke atas

Kita datang ke rumah sakit. Di sana banyak orang yang sakit, ringan atau parah, hanya gejala atau sudah
stadium akhir. Uang mungkin memperpanjang nyawa tapi tidak bisa membeli nyawa. Orang sehat pasti
mati. Apalagi orang sakit parah, mati sudah pasti. Mujur tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak.
Orang kaya bisa sehat dengan membeli obat dan tetap saja akan mati karena umur. Orang sehat yang
selalu sehat tetap saja mati karena usia. Orang mujur nan berhati - hati pun bisa mati mendadak karena
pesawat jatuh. Mengapa banyak yang takut mati? Karena kita tidak tahu apa yang kita terima di
kehidupan setelah kita mati. Ujung nasib semua yang bernafas memang sama yaitu mati, tapi setelah
mati, siapakah yang tahu? Kita selalu takut dengan misteri yang tidak kita ketahui. Kita kumpulkan amal
ibadah sebanyak dan sebaik mungkin supaya memberi jaminan mengarungi hidup setelah kematian. Tapi
seberapa kuatkah jaminan dari amal ibadah kita?

Pengkotbah 7:20 Sesungguhnya di bumi tidak ada orang yang saleh, yang berbuat baik dan tak pernah
berbuat dosa

Kita sering bingung ketika melihat orang dari agama lain berbuat baik lebih dari orang Kristen. Kalau
orang Kristen ditandingkan dengan agama lain, bisa jadi kita kalah jauh. Yayasan Buddha Tsu Zhi di
Taiwan bahkan sudah membangun tempat tinggal bagi kaum papah di Indonesia. Kita buat program -
program amal menandingi agama - agama lain. Kita pikir masalah terbesar manusia adalah kurang
berbuat baik. Salah besar saudaraku.

Kita punya terlalu banyak orang yang berbuat baik namun tidak ada satupun yang tidak pernah berbuat
dosa. Dosalah masalah terbesar umat manusia dari zaman Adam sampai ke zaman Yesus, sampai ke
zaman Gajah Mada - Majapahit, HItler, Soekarno, Soeharto, Obama, Gus Dur, SBY dan Jokowi.
Generasi X, Y, Z, milenial, generasi micin, generasi apapun saudara, dosalah masalahmu. Jangan
bingung bagaimana cara berbuat baik dan berapa banyak perbuatan baikmu saat meninggal.
Renungkanlah bagaimana menang melawan dosa, mengatasi kedagingan dan melepaskan diri dari
keinginan dunia.

29
TOC

Yakobus 4:14 Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? HIDUPMU itu
sama seperti UAP yang SEBENTAR saja kelihatan lalu LENYAP.

Akhir nasib setiap orang di bawah matahari pastilah sama. Hidup hanya sementara seperti uap yang
sesaat ada dan sesaat kemudian hilang begitu saja. Tua atau muda. Kaya atau miskin. Pintar atau
bodoh. Berprestasi atau bermasalah. Baik atau jahat. Orang - orang yang terhilang saat ini, Tuhan tidak
pernah menetapkan untuk tetap terhilang. Baik yang saat ini mujur atau malang, Tuhan tidak menetapkan
kita untuk tetap terhilang. Dia tidak mencabut nyawa seorang terhilang supaya ada kesempatan yang
terhilang untuk ditemukan kembali. I was blind but now I see.

6.2 Dosa adalah meleset dari rencana Tuhan

Yesaya 53:6 Kita sekalian SESAT seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi
TUHAN telah menimpakan kepadanya (kepada Yesus Kristus) kejahatan kita sekalian.

Orang yang tersesat adalah orang yang ingin mengambil jalannya sendiri dan bukan jalan Tuhan. Kita
kira dosa haruslah sesuatu yang besar dan menghebohkan seperti bom bunuh diri, pembunuh berantai,
maling laptop, kasus suap ijin lahan Pemda, korupsi dana naik haji, dsb. Padahal makna dasar dari dosa
secara sederhana adalah MELESET dari target sasaran. Dosa tidak berfokus pada perbuatannya yang
jahat tetapi pada perbuatan masing - masing kita yang meleset dari kehendak Bapa. Engkau lebih ingin
untuk hidup menurut jalanmu sendiri, engkau sudah tersesat dan meleset.

Yesaya 43:24 Engkau tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku dengan
lemak korban sembelihanmu. Tetapi engkau MEMBERATI Aku dengan DOSAMU, engkau MENYUSAHI
Aku dengan kesalahanmu.

Dosa tidak pernah memberkati Tuhan. Dosa tidak bisa menyenangkan Tuhan. Bahkan dosa merugikan
manusia dan Tuhan! Namun Tuhan tidak serta merta melepaskan tanganNya atas kita. Itulah mengapa
Tuhan berkata, “SEPANJANG HARI Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada suku bangsa yang
MEMBERONTAK, yang menempuh jalan yang tidak baik dan mengikuti rancangannya SENDIRI;”
(Yesaya 65:2)

6.3 Hukuman dosa mengerikan

Roma 6:23 Upah dosa ialah maut

Mati bukan akhir dari segalanya. Mautlah akhir dari segalanya. Di ujung spektrum kehidupan setelah mati
selain maut juga ada hidup yang kekal. Maut secara hubungan adalah terpisah dari Tuhan. Maut secara
kenyataan adalah api yang kekal yang sejak awal tidak diperuntukkan bagi kita namun bagi si jahat.
Wahyu 20:14-15

Api yang kekal dapat dibayangkan seumpama kita menggoreng ikan. Percikan minyaknya yang sedikit
saja sudah bisa menyakiti tangan kita. Bayangkan jika kitalah ikan tersebut yang dicelupkan ke minyak
yang sangat panas. Jika hanya sebentar tentu luka - luka bakar masih bisa diobati. Tapi bayangkan
bagaimana kalau itu terjadi selama - lamanya tanpa henti? Kita harus ingat bahwa di dalam api yang
kekal tidak ada liburan sama sekali. Sedemikian mengerikannya maut itu sehingga tidak bisa kita
menganggap sepele. Jika masih ada kesempatan bagi kita bertobat, mari kita lakukan sebelum terlambat.
Sebab kasih karuniaNya tetap besar atas kita, sebesar apapun dosa kita

30
TOC

6.4 Hanya Tuhan yang sanggup mengampuni dosa

Yeremia 7 22 Sungguh, pada waktu Aku membawa nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir Aku TIDAK
MENGATAKAN atau memerintahkan kepada mereka sesuatu tentang korban bakaran dan korban
sembelihan; 7:23 HANYA yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka:
DENGARKANLAH suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan
IKUTILAH seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu BERBAHAGIA

Kita mengira pelayanan di mimbar atau ibadah hari Minggu adalah tuntutan Tuhan kepada kita karena
kita berdosa. Persembahan kita berikan dengan asumsi mampu menebus dosa. TIDAK. Tuhan hanya
mau kita MENDENGARKAN suaraNya dan mengikuti JALAN yang Ia perintahkan. Demikianlah kita tidak
akan meleset lagi. Tuhan menginginkan penyembah jauh melebihi persembahannya. Bukan
persembahan yang Tuhan cari tapi diri kita lah yang dicariNya. Pelayanan kita di gereja / mimbar tidak
pernah bisa menebus dosa kita. Sebaik apa pun itu. Sesempurna apapun suara kita di mimbar.
Persembahan dan penyembahan bukanlah solusi / penawar dari bisa / racun dosa.

Titus 3:5 Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, BUKAN KARENA perbuatan baik

Kita perlu pahami bahwa perbuatan baik tidak akan bisa menebus dosa kita. Tuhan Yesus terlebih dahulu
menebus dosa kita barulah kita berbuat baik dan bukan sebaliknya. Jika kita berbuat baik supaya dosa
kita ditebus tentu kita tidak akan tulus dalam berbuat baik. Nama lainnya : berbuat baik dengan pamrih.

6.5 Tuhan Yesus sendiri pun mau mengampuni dosa

Markus 2:5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku,
DOSAMU SUDAH DIAMPUNI!" 2:6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir
dalam hatinya: 2:7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?

Tuhan Yesus melihat iman mereka dan Tuhan Yesus mengampuni dosa mereka. Ahli Taurat sadar
hanya Tuhan yang sanggup mengampuni dosa namun mereka tidak menyadari Tuhan Yesus pun
memang mau mengampuni dosa. Jika Tuhan sanggup mengampuni dosa namun tidak mau
mengampuni, bagaimanakah nasib kita? Puji syukur Dia sanggup dan mau mengampuni dosa. Bukan
hanya dosa satu dua orang di masa lalu, tapi dosa setiap orang di dunia ini dari dulu, sekarang dan
sampai Ia datang kedua kalinya.

1 Yoh 2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga
untuk dosa seluruh dunia.

6.6 Harga yang dibayar adalah mahal

1 Petrus 2 : 24 Ia SENDIRI TELAH MEMIKUL DOSA kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib

Dosa seluruh dunia tersebut dipikul oleh Tuhan Yesus di dalam tubuhNya di kayu salib. Kematian Tuhan
Yesus bukan karena pengkhianatan Yudas tapi karena Ia harus menanggung hukuman dosa. Kalimat ini
mudah diucapkan dan sangat menyakitkan dilakukan. Apa saja yang Tuhan Yesus alami di kayu salib?

31
TOC

1. Mat 26:67 Lalu mereka MELUDAHI muka-Nya dan MENINJU-Nya; orang-orang lain MEMUKUL
Dia
2. Mat 26:75 Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya: "Sebelum ayam
berkokok, engkau telah MENYANGKAL Aku tiga kali.
3. Mat 27:26 Lalu Ia (Pilatus) membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus DISESAHNYA.
Pada waktu itu Tuhan Yesus dicambuk dengan cambuk berduri untuk mencabik - cabik
dagingNya sehingga darah akan terus mengalir tanpa henti
4. Mat 27:29 Mereka menganyam sebuah MAHKOTA DURI dan menaruhnya di atas kepala-Nya,
lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di
hadapan-Nya dan MENGOLOK-OLOK Dia, katanya: "Salam, hai Raja orang Yahudi!" 27:30
Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan MEMUKULKANNYA ke kepala-Nya.
5. Mengangkat salib seberat 50 KG, dipaku tangan dan kakinya dengan paku sepanjang 18 cm,
dalam keadaan tersalibkan Ia dibanting sehingga luka - lukanya terpapar debu.
6. Mat 27:38 Bersama dengan Dia disalibkan DUA ORANG PENYAMUN, seorang di sebelah kanan
dan seorang di sebelah kiri-Nya. 27:39 Orang-orang yang lewat di sana MENGHUJAT Dia
7. Disalibkan selama 6 jam. Markus 15:25, 34. Tuhan Yesus sulit bernafas selama disalibkan. Kayu
salib yang dipakai adalah kayu yang masih basah sehingga serat - serat kayunya masuk ke
dalam luka - luka bekas cambuk duri.

6.7 Kitalah yang ditebus dari dosa untuk menjadi milik Tuhan Yesus

1 Pet 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah DITEBUS dari cara HIDUPMU YANG SIA - SIA. 1 Pet
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah
MELAHIRKAN KITA KEMBALI oleh KEBANGKITAN Yesus Kristus dari antara orang mati

Tuhan Yesus mati menanggung dosa supaya kita bisa ditebus dari cara hidup yang sia - sia. Dosa
memang sudah selesai di kayu salib namun kita yang telah bebas dari hukuman dosa juga harus
meninggalkan cara hidup yang sia - sia yang selalu kita lakukan sebelumnya. Percuma sekali hukuman
dosa diselesaikan jika cara hidup kita yang berdosa tetap dilakukan terus menerus. Kita dapat mengalami
kelahiran baru ini ketika Tuhan Yesus memang benar - benar bangkit dan hidup di dalam hati kita. Orang
mati tidak bisa memberi perintah apa - apa. Jika Tuhan Yesus yang ada di hati kita adalah Tuhan yang
hidup tentu Dia bisa berbicara dan kita mendengarkan. Dia memberi perintah dan kita lakukan. Kita
sangat perlu sekali memberikan tempat di hati kita agar Tuhan Yesus dapat bekerja sehingga kita tidak
lagi melakukan cara hidup yang sia - sia.

Roma 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah TUHAN, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati , maka kamu akan
diselamatkan.

Tuhan berasal dari kata Tuan. Tuan artinya adalah majikan / bos. Mengakui Yesus adalah Tuhan artinya
mengakui bahwa hanya Dialah penguasa tunggal hidup kita. Ketika kita masih hidup untuk diri sendiri
berarti karya keselamatan belum genap dalam hidup kita. Saudaraku, marilah kita serahkan hidup kita
kepada Dia yang telah mati bagi dosa - dosa kita. JIka memang kita percaya bahwa Tuhan Yesus sudah
mati untuk kita, harusnya kita pun percaya bahwa inilah saatnya bagi saya untuk hidup bagi Dia. Tuhan
Yesus memberkati kita semua. Shalom.

2 Kor 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, TIDAK LAGI HIDUP
untuk DIRINYA SENDIRI, tetapi UNTUK DIA, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka

32
TOC

7 Forgive and Accept Yourself


7.1 Lanjuntukanlah hidupmu di dalam kebenaran

Yoh 8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan
mengajar mereka.Yoh 8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang
perempuan yang kedapatan berbuat zinah. 8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah
lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.

Betapa malunya jika seseorang kedapatan sedang berbuat dosa. Apalagi dosa perzinahan yang bagi
orang Yahudi adalah dosa terberat. Perempuan tersebut ditangkap dan dibawah kepada Tuhan Yesus
justru ketika Tuhan Yesus sedang mengajar di depan orang banyak. Tuhan Yesus ditantang di depan
umum untuk membuktikan ajarannya sendiri tentang kasih. Karena itu berhati - hatilah saudara - saudara
yang sering menyampaikan Firman Tuhan baik di ibadah atau di sosmed, akan datang saat di mana
saudara harus membuktikan ajaranmu sendiri.

Yoh 8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang
demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" 8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia,
supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis
dengan jari-Nya di tanah.

Ketika Tuhan Yesus dicobai, Dia tidak melawan. Dia tidak menyerang balik. Tuhan Yesus pun tidak lari!
Hal ini sejalan dengan firman di 1 Petrus 3:15 “Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi
pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang
pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.”

Yoh 8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata
kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan
batu kepada perempuan itu." 8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.

Apa yang Tuhan Yesus tulis di tanah? Kita tidak tahu. Ada yang bilang Dia sedang menulis hukum kedua
yang paling utama “Kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri” dalam ukuran yang
besar, bisa juga ukuran kecil namun banyak, tidak ada yang tahu. Bisa jadi Dia sedang menulis 10
hukum Taurat dan mengingatkan orang Yahudi bahwa mereka pun bersalah di berbagai hukum Taurat
selain “Jangan berzinah” dan tidak ada bedanya dengan perempuan tersebut. Tidak ada dosa besar atau
dosa kecil. Dosa tetap lah dosa baik besar atau kecil, baik putih ataupun hitam

8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari
yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.

Ada dua hal unik terjadi di ayat ini. Mulai dari yang tertua karena mereka adalah tokoh masyarakat, satu
persatu pergi. Mereka sadar mereka juga orang yang berdosa dan tidak ada bedanya dengan perempuan
tersebut. Di dalam hati nurani yang terdalam, mereka sadar hanya orang benar yang punya hak
menghakimi orang berdosa. Mereka pergi karena mereka malu dengan dosa - dosa yang pernah
dilakukan. Bahkan jangan - jangan di antara mereka pun pernah menjadi pasangan atau pelanggan dari
perempuan tersebut.

33
TOC

Hal kedua yang unik setelah itu adalah perempuan tersebut tetap tingal di sana dengan Tuhan Yesus.
Saudaraku ingatlah, jangan pernah lari menjauh dari Tuhan Yesus sekalipun engkau melakukan dosa
yang begitu fatal. Tetap cari Tuhan Yesus, akuilah dosa dan pelanggaran kita (1 Yoh 1:9). Jika Tuhan
Yesus pun tidak meninggalkan kita di saat kita sedang hancur hati karena dosa, mengapakah kita harus
pergi? Perempuan tersebut sebenarnya bisa saja segera lari setelah tidak ada orang lagi. Dia tetap
berada di sana karena hatinya hancur oleh dosa dan malu yang begitu besar. Bayangkan bagaimana
rasanya tertangkap ketika sedang melakukan zinah.

8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak
adakah seorang yang menghukum engkau?" 8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus:
"Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Sepanjang perikop ini tidak diceritakan bagaimana perasaan perempuan itu. Bahasa tulisan sulit
menggambarkan perasaannya. Hatinya tentu sangat berkecamuk dan terhakimi karena baru saja
tertangkap basah. Tuhan Yesus menyadarkan perempuan tersebut bahwa hukuman sudah dibatalkan
ketika Dia bertanya, “Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Bisa jadi jawabannya, “Tidak
ada, Tuhan” diucapkan dalam rintihan tangisan. Unik sekali yaitu ketika ahli Taurat dan orang Farisi tidak
mengakui Yesus sebagai Tuhan, malah perempuan ini mengakuinya.

Semua orang yang tadinya menghukum dia sudah pergi. Namun tetap ada yang kurang yang belum
memuaskan hatinya. Orang - orang yang tadinya mau merajam memang pergi, tapi mereka pergi tanpa
mengucapkan pengampunan. Ia butuh pengampunan dan siapakah yang dapat mengampuni dosa selain
Tuhan Yesus? Jawaban Tuhan Yesus, “Akupun tidak menghukum engkau” ditujukan untuk memulihkan
hatinya yang terluka karena aib perzinahan. Jika Tuhan saja mengampuni kita, mengapa kita harus
menghukum diri kita? Kata “Pergilah” dari Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Dia mau perempuan
tersebut melanjuntukan hidupnya. Buat apa terus menerus menangis menyesali dosa dan kekurangan
kita. “Pergilah, tinggalkan dosamu dan lanjuntukan hidupmu.”

Roma 14:22b “Berbahagialah dia, yang tidak menghukum dirinya sendiri”

1 Kor 4:3b “Malahan diriku sendiri pun tidak kuhakimi”

7.2 Engkau berharga dan mulia

Yesaya 43:4 Oleh karena engkau BERHARGA di mata-Ku dan MULIA, dan Aku ini MENGASIHI engkau,
maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa - bangsa sebagai ganti nyawamu.

Ketika saya kuliah di Shanghai, saat itu saya sedang belajar kelompok. Ada satu perempuan cina yang
kaki kirinya di bagian panggul mengalami dislokasi karena kecelakaan. Dia harus menyeret kakinya untuk
berjalan. Saya bantu perempuan ini berjalan karena iba. Matanya mulai berkaca - kaca lalu teman saya
kasi kode untuk membiarkan dia berjalan sendiri.

Setelah dia masuk lift, saya tanya ke teman saya dalam bahasa Inggris, “Kenapa kamu larang saya tadi
bantu dia?”

“Perempuan tadi itu merasa terhina / tersinggung ketika kita bantu berjalan. Memang baik hatimu merasa
iba tapi di hatinya, dia tersinggung mendapat iba karena kondisi kakinya tersebut. Harga dirinya hancur
ketika dia harus dibantu - bantu orang berjalan.”

34
TOC

Sontak saya sadar bahwa demikianlah banyak orang di dalam Tuhan. Kita merasa terhina ketika kita
mendapat iba dari orang lain atau Tuhan. Harga diri kita terluka dan tidak bisa menerima kasih dari
Tuhan ataupun dari anak - anakNya. Puji syukur dari ayat Yes 43:4 saya sadar bahwa Dia mengasihi kita
bukan karena iba melihat hidupmu yang miskin, lelah letih lunglai lemas, cacat fisik, cacat mental, dan
sebagainya . Tuhan Yesus mengasihi kita karena memang kita BERHARGA dan MULIA.

Bukan karena kamu cacat fisik makanya Tuhan mengasihi kamu. Bukankah banyak orang cacat fisik
yang Dia sembuhkan dulu, sekarang dan seterusnya? Nilai diri kita tidak pernah berkurang di mata-Nya
karena kita diciptakan serupa dan segambar denganNya. Uang Rp 100 ribu tetap bernilai Rp 100 ribu
meskipun jatuh di got, terlindas ban mobil, terlipat - lipat di dompet.

Sudah pasti Tuhan Yesus mengasihi kita. Namun apakah kita membuka hati kita dan mengijinkan diri kita
sendiri untuk menerima kasihNya? Saudaraku, jangan menjunjung harga dirimu (pride). Jangan biarkan
harga dirimu menghalangi engkau menerima kasih Tuhan. Apapun kondisi saudara saat ini, ingatlah
bahwa engkau BERHARGA dan MULIA di mata Tuhan. Janganlah mengurangi penilaian Tuhan terhadap
dirimu ini karena tidak ada faedahnya sama sekali. Jangan menjadi batu sandungan bagi dirimu sendiri
untuk menerima kasih Tuhan yang begitu besar. Forgive and accept yourself.

7.3 Mengenal diri saudara apa adanya

Yer 17:9 Betapa LICIKNYA HATI, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu : siapakah
yang dapat mengetahuinya.

1 Yoh 3:21 Saudara - saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita TIDAK MENUDUH kita, maka kita
mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah.

Kita harus berhati - hati terhadap hati kita. Definisi hati di kedua ayat ini bukanlah hati sebagai jantung
ataupun hati sebagai organ penghancur racun yang masuk ke tubuh manusia. Hati dalam hal ini
maksudnya adalah pikiran kita, bagian tertentu di dalam organ otak. Mayoritas organ otak memiliki fungsi
koqnitif atau nalar yang digunakan untuk berpikir dan ada juga fungsi afektif yaitu perasaan yang sering
disebut sebagai hati kita.

Jika kita dengar kabar bahwa teman kita mencuri laptop, tentu kita merasa was - was ketika dia pinjam
laptop kita. Apa yang kita dengar dan masuk ke pikiran akan mempengaruhi perasaan. Pikiran dan
perasaan kita saling terkoneksi. Ketika kita punya perasaan bahwa kita tidak berharga, rendah diri,
semuanya berasal dari apa yang kita pikirkan. Penting sekali menjaga pikiran kita benar supaya perasaan
kita pun benar.

Dalam kisah perempuan di Yoh 8 di atas, Tuhan Yesus mengajak perempuan tersebut berpikir BENAR
dengan cara bertanya, “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum
engkau?" Tanpa perlu bertanya sebenarnya Tuhan Yesus sudah pasti tahu orang Yahudi, orang Farisi
dan ahli Taurat sudah pergi satu per satu. Tuhan Yesus juga sudah pasti tahu bahwa tidak ada
seorangpun di sana yang menghukum perempuan itu. Tuhan Yesus sengaja bertanya agar perempuan
tersebut mulai memiliki pikiran yang benar bahwa semua orang memang berdosa tidak hanya perempuan
tersebut dan tidak ada orang berdosa yang bisa menghukum orang berdosa. Hanya Tuhan Yesuslah
hakim di akhir zaman nanti yang berhak menghakimi dan menghukum.

Cara yang sama tersebut Tuhan pakai juga kepada Musa dan Gideon.

35
TOC

Tuhan datang kepada Musa dalam semak belukar yang menyala - nyala (Keluaran 3:2). Tuhan
menjelaskan bahwa Dia sudah mendengar seruan dan doa bangsa Israel. Dia mau membawa keluar
bangsa Israel, karena itulah dia memanggil dan mengutus Musa (Kel 3:10). Musa berusaha menolak
dengan halus dan Tuhan terus membujuk Musa.

Keluaran 4:10 “Ah Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, DAHULUPUN tidak dan sejak Engkau berfirman
kepada hamba-Mu pun tidak. Sebab aku BERAT MULUT dan BERAT LIDAH.

Musa menyinggung kata “DAHULUPUN” mengacu ke kejadian Musa membunuh orang Mesir yang
memukul orang Yahudi. Musa berpikir dia akan disambut sebagai pahlawan penyelamat ternyata dia
hanya dianggap sebagai pahlawan kesiangan. Musa lari ke Midian dan tinggal di sana selama 40 tahun.
Ini jangka waktu yang sangat - sangat lama bagi ukuran seorang manusia. Musa mengalami trauma yang
mengubah hatinya dari seorang Raja menjadi seorang yang hina dan tak berdaya. Dia trauma untuk
tampil kembali sebagai penyelamat bagi orang Yahudi.

Orang yang berat mulut dan berat lidah memang cenderung kurang percaya diri dalam memimpin atau
berbicara di depan orang banyak. Sebaliknya orang yang fasih berbicara, pintar memilih kata - kata
cenderung menjadi idola masyarakat yang dipuji - puji. Karena itu hati - hatilah saudaraku, jangan rendah
diri jika kamu sulit berbicara di depan umum. Jangan besar kepala juga jika engkau pintar dalam
berbicara di depan umum. Ingatlah Tuhan justru memakai orang yang BERAT MULUT dan BERAT
LIDAH seperti Musa untuk memimpin bangsa Israel yang sangat besar tersebut.

Keluaran 8:5 Tulah kedua. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "KATAKANLAH KEPADA HARUN:
ULURKANLAH tanganmu dengan tongkatmu ke atas sungai, ke atas selokan dan ke atas kolam, dan
buatlah katak - katak bermunculan meliputi tanah Mesir."

Di awal karir Musa, Tuhan memakai Musa untuk bicara kepada Harun dan mengadakan tulah. Musa
belum yakin bahwa dia bisa dipakai Tuhan sehingga Tuhan harus pakai Harun melalui lidah Musa. Tapi
Tuhan tidak menyerah begitu saja dengan sikap rendah dirinya Musa. Pelan - pelan di tulah - tulah
berikutnya sesuatu yang ajaib mulai terjadi : Musa mulai percaya kepada Tuhan bahwa Tuhan sanggup
memakai siapapun.

Keluaran 9:22 Tulah ketujuh. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit,
supaya hujan es turun di seluruh tanah Mesir, menimpa manusia dan binatang dan menimpa
tumbuh-tumbuhan di padang di tanah Mesir."

Keluaran 9:23 Lalu Musa MENGULURKAN TONGKATNYA ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh
dan hujan es, dan apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir

Jika di tulah kedua, Musa pakai tongkat Harun, di tulah ketujuh Musa mulai tumbuh imannya dan dia
sendirilah yang mengulurkan tongkatnya ke langit. Begitu indah hidup kita dipakai Tuhan jika kita yang
merasa rendah diri ini membuka diri kita kepadaNya. Karir Musa terus naik dan tidak turun. Dia dipakai
Tuhan membelah Laut Merah, membangun kemah suci, memimpin perang mengalahkan raksasa -
raksasa seperti Og dan Sihon, orang Amori (Baca di rumah Ulangan 3:1-11).

Siapapun yang Tuhan pilih dan panggil, sebodoh apapun dia, sesulit apapun dia berbicara, Tuhan tetap
menyertainya. Tuhan bersabar dengan kelemahan kita. Dia tetap mau kita yang jauh dari kata sempurna
ini untuk menjadi rekan sekerjanya. Tuhan bisa saja memilih Harun yang pintar berbicara, tapi Dia
memilih Musa yang berat lidahnya untuk menaklukkan kerajaan Mesir.

36
TOC

7.4 Bangkitlah dari masa lalu dan kenyamanan kita

Lukas 5:36 Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun mengoyakkan
secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu
juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru
itu.

Lukas 5:37 Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang
tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan
terbuang dan kantong itupun hancur. Lukas 5:38 Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong
yang baru pula.

Untuk mengalami perubahan dan pembaharuan hidup (anggur yang baru), kita harus mulai dengan
mengubah dulu pikiran kita (kantong yang baru). Semuanya butuh waktu. Sama seperti Tuhan butuh
waktu memproses Musa, demikian juga dengan kita. Tidak ada proses pembentukan yang instan. Kita
bukan mie instan yang dibeli murah di toko - toko. Kata “Perubahan” mudah diucapkan namun sulit
dilakukan. Mengapa? Bacalah ayat berikut ini :

Lukas 5:39 Dan tidak seorangpun yang telah minum ANGGUR TUA ingin minum anggur yang baru,
sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu BAIK."

Kita sudah nyaman dengan kondisi kita saat ini (anggur yang tua) sehingga kita malas untuk berubah.
Kita terus menerus mengambil posisi di bawah justru di saat Tuhan mau mengangkat kita lebih tinggi.
Semuanya dimulai dari kemauan saudara. Kita punya hak dan kendali atas tubuh dan pikiran kita. Kita
punya kehendak bebas untuk membuang anggur yang tua itu dan diganti dengan anggur yang baru.
Tentu di atas semua hal, Roh Kudus yang memampukan. Tapi Roh Kudus tidak bisa bekerja jika kita
tidak mengijinkannya bekerja.

Ulangan 32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas


anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya.
Ulangan 32:12 DEMIKIANLAH TUHAN SENDIRI MENUNTUN DIA, dan tidak ada allah asing menyertai
dia

Cara rajawali mendidik anaknya terbang adalah menggoyang sarangnya sendiri di tempat yang sangat
tinggi. Ketika anaknya jatuh dari sarang, anaknya akan dipaksa untuk terbang. Ketika anaknya gagal
mengembangkan sayapnya, induk rajawali segera datang dan menangkapnya dibawanya kembali ke
sarang. Setelah beberapa waktu istirahat, dimulai kembali siklus latihan yang sama sampai akhirnya
anaknya bisa terbang sendiri. Demikianlah proses pembentukan dari Tuhan. Kita harus keluar dari
sarang kenyamanan kita dan mengijinkan Dia memproses kita. Memang sakit diproses Tuhan tapi
hasilnya pastilah manis dan kitalah yang sebenarnya diberkati dengan pembentukan Tuhan. Di masa
depan bahkan pembentukan Tuhan yang kita alami justru akan memberkati keluarga kita, kampus kita,
tetangga kita, kota tempat kita tinggal. Akhir kata, terimalah dirimu apa adanya dan setialah di dalam
pembentukan Tuhan.

37
TOC

8 From Zero to Hero


Lahir baru adalah seseorang yang mau bertobat mengakui segala kesalahannya kepada Tuhan supaya
berbalik dari jalan yang salah ke jalan yang benar. From zero to hero adalah setiap orang yang mau lahir
baru pasti akan mengalami perubahan atau pemulihan atas dirinya sendiri. Sedikit kesaksian, sebelum
Lahir baru hidup saya sangat menjijikkan, berantakan, hancur Karena tidak mengenal kebenaran Tuhan.
Hidup saya dimasa lalu sangat suram oleh karena perbudakan si iblis. Saya sulit mengampuni, suka
berbohong, iri hati, sombong, pecandu film, dll. Namun, setelah saya mengalami lahir baru atau
diselamatkan banyak perubahan yang terjadi dalam diri saya sendiri. Sekarang saya lebih memilih hidup
dalam Roh Allah dibandingkan hidup didalam kedagingan.

Yang paling utama dari lahir baru adalah mau menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat dalam hidup,
bertobat dengan cara merendahkan hati dihadapanNYA. Saya dulunya adalah orang yang tidak percaya
kepada Tuhan namun setelah mengalami lahir baru atau mengenal siapa pribadi Yesus, saya menjadi
percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Kita harus percaya bahwa hanya dalam Yesus kita memperoleh
keselamatan. Jadi hanya dengan mengakui semua kesalahan kita akan diselamatkan dan ditrima kembali
sebagai anak Tuhan.

Dalam Yoh 3:1-21, menjelaskan tentang ada seorang Pemimpin Rohani di Farisi bernama Nikodemus
yang masih bingung tentang Lahir Baru. Ada beberapa hal yang harus dipahami dalam lahir baru yaitu :

8.1 Latar belakang Nikodemus

Yoh 3:1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.

Nikodemus bukanlah orang biasa. Dia seorang Farisi dan juga seorang pemimpin agama Yahudi. Orang
Farisi merupakan orang yang terpandang di masyarakat. Tuhan Yesus menegur kebiasaan berdoa orang
Farisi yang menganggap dirinya lebih rohani dari pada yang lain.

Lukas 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah
semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk
berdoa; yang seorang adalah FARISI dan yang lain pemungut cukai.

Lukas 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur
kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan
pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku
memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

Orang yang belum lahir baru secara sederhana tergambarkan dalam cerita orang Farisi di atas. Mereka
menonjolkan apa yang sudah dikerjakan di dalam pelayanan / gereja. Mereka menganggap apa yang
mereka perbuat menjadikan mereka layak di hadapan Tuhan. Padahal Tuhan Yesus tidak mencari amal
ibadah dari manusia. Dia mencari domba - domba yang terhilang. Bukan orang sehat yang membutuh
kan tabib tapi orang yang sakit.

Lukas 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit,
melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, KASIHANILAH aku orang BERDOSA ini.

38
TOC

Lukas 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini PULANG ke rumahnya sebagai orang yang
DIBENARKAN Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa MENINGGIKAN diri, ia akan
DIRENDAHKAN dan barangsiapa MERENDAHKAN diri, ia akan DITINGGIKAN."

Demikianlah seharusnya kita di hadapan Tuhan. Bukan membenarkan diri di hadapan Allah tapi berdiri di
hadapan Allah dan DIBENARKAN Allah. Itulah artinya menerima kasih karunia Tuhan yang besar.

Yoh 3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau
datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan
tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."

Nikodemus datang pada saat malam karena tidak mau diketahui orang lain. Zaman dulu pada malam hari
jalan - jalan belum ada tiang lampu, rumah - rumah tidak punya lampu Philips. Kedatangan Nikodemus
seorang pemimpin agama Yahudi kepada Tuhan Yesus akan menjatuhkan martabat orang Farisi di
masyarakat. Nikodemus mengambil tindakan yang sangat beresiko : Dia mengakui bahwa semua yang
Tuhan Yesus kerjakan telah membuktikan Dia telah diutus dan disertai oleh Bapa di Surga. Datanglah
kepada Tuhan melaui doa, maka Tuhan akan senantiasa menyertai kita.

Jangan utamakan harga dirimu di atas perkenanan Tuhan. Banyak orang segan dan gengsi memuji
menyembah Tuhan saat ibadah. Kita lebih perduli dengan apa tanggapan orang dengan gaya memuji
dan penyembahan Tuhan. Padahal yang harus kita pikirkan dan utamakan adalah pandangan Tuhan
terhadap kita. Jadilah seperti Nikodemus yang tidak malu mengakui Yesus sebagai Tuhan.

8.2 Makna kelahiran kembali

Yoh 3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan
kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Yoh 3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah
mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan
dilahirkan lagi?"

Setiap orang yang mau dilahirkan kembali akan melihat Kerajaan Allah dan bisa merasakannya ketika
Tuhan hadir didalam diri kita. Pertama - tama kita harus dilahirkan kembali barulah kita bisa melihat
Kerajaan Allah. Proses ini tidak bisa dibalik.

Dilahirkan kembali bukanlah berarti kita kembali masuk ke rahim ibu kita dan keluar lagi. Hati dan roh
kitalah yang dilahirkan kembali. Yeh 36:26 berkata, “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang
baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan
kepadamu hati yang taat.” Dulunya kita hidup untuk mengikuti keinginan kita pribadi. Kasih akan Kristus
tidak ada dalam kita. Kita dikuasai oleh kasih akan dunia ini. Di dalam kelahiran kembali ada hati yang
baru, hati yang membuat kita akhirnya mengasihi Tuhan lebih dari dunia ini

Yoh 3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan
Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Yoh 3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah
daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Yoh 3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku
berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Yoh 3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau
mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah
halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh. "

39
TOC

Tuhan Yesus sendiri yang berkata : Kamu HARUS dilahirkan kembali. Setiap orang yang belum
mengalami keselamatan harus dilahirkan kembali supaya hidupnya tidak binasa. Perintah “jangan
membunuh”, “jangan mencuri” sering kita amalkan sampai hari ini, puji Tuhan, tapi satu yang sering kita
lupakan adalah “kamu harus dilahirkan kembali (lahir baru)”. Kita harus bisa menyadari bahwa kita adalah
orang-orang berdosa yang arah hidupnya tidak ada didalam Tuhan. Bagaimana mungkin kita bisa
mengalami kelahiran kembali jika kita tidak pernah mengakui bahwa dulunya kita adalah orang yang
tersesat di dalam dosa.

Semakin dekat mengenal pribadi Yesus dalam diri sendiri akan membuat kita bisa membedakan mana
yang hidup dalam daging maupun Roh. Pohon apel akan menghasilkan buah apel. Kedagingan hanya
menghasilkan kedagingan. Bukti bahwa kita mengalami kelahiran baru adalah buah - buah yang kita
hasilkan yaitu buah pertobatan dan bukan buah kejahatan. Sama seperti angin yang bertiup, angin tidak
pernah kelihatan tapi kita bisa merasakan angin itu berhembus. Kelahiran kembali mungkin tidak ditandai
dengan bunyi halilintar ataupun sinar kemuliaan, tapi pasti dan sangat pasti kita bisa melihat buah -
buahnya.

Yoh 3:9 Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" 3:10 Jawab Yesus:
"Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?

Tuhan Yesus merasa heran dengan Nikodemus yang seorang pengajar agama Yahudi tapi tidak
memaha mi tentang lahir baru. Ini artinya bahwa tidak semua orang yang pandai pengetahuan Alkitab
sudah mengalami lahir baru. Tentu pasti ada orang yang pandai Alkitab dan juga sudah lahir baru. Tapi
memiliki pengetahuan yang dalam tentang Alkitab bukanlah indikator dari lahir baru.

8.3 Keselamatan melalui salib Kristus

Yoh 3:13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari
sorga, yaitu Anak Manusia. 3:14 Dan sama seperti Musa MENINGGIKAN ULAR di padang gurun,
demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, 3:15 supaya setiap orang yang PERCAYA kepada-Nya
beroleh HIDUP yang KEKAL. Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kita harus percaya bahwa Yesus rela mati untuk kita karena dan hanya karena Dia mengasihi kita. Dia
sudah tahu dirinya akan disalibkan dan dia memilih untuk tetap maju. Satu-satunya jaminan keselamatan
kita adalah Tuhan Yesus. Hal ini berusaha dijelaskan oleh Tuhan Yesus kepada Nikodemus dengan
cerita Musa dan tongkat ular di Perjanjian Lama. Tentu ini dilakukan karena Nikodemus sebagai pengajar
agama Yahudi sangat fasih dalam sejarah bangsa Israel.

Bilangan 21:5 Lalu mereka berkata-kata MELAWAN Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami
keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini TIDAK ADA roti dan tidak ada air,
dan akan makanan hambar ini kami TELAH MUAK." Bilangan 21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular - ular
tedung ke antara bangsa itu, yang MEMAGUT mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang MATI.
21:7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami TELAH BERDOSA, sebab
kami berkata-kata MELAWAN TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya
ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa BERDOA untuk bangsa itu.

40
TOC

Bilangan 21:8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ULAR TEDUNG dan taruhlah itu pada
sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."

Bilangan 21:9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika
seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup

Orang Israel mengakui bahwa mereka telah BERDOSA karena berkata - kata MELAWAN Allah dan
Musa. Ketika kita hidup tidak menundukkan diri di hadapan Allah, sejatinya kita sudah berdosa. Ada ular -
ular tedung yang Tuhan ijinkan MEMAGUT bangsa Israel sehingga mereka mati. Cerita ini unik sekali
karena ada pengakuan / permohonan ampun dari bangsa Israel dan ada ular tembaga yang ditaruh di
tiang barulah keselamatan terjadi.

Ular tembaga yang ditaruh di tiang adalah lambang dari penyaliban Tuhan Yesus. Demikian juga hari ini
ada penyaliban Tuhan Yesus dan ada pengakuan dosa / permohonan minta ampun. Kedua hal ini tidak
bisa dipisahkan. Kita tidak bisa menerima Tuhan Yesus sebagai JuruSelamat jika kita tidak pernah
mengakui dosa dan pelanggaran kita sebagaimana disampaikan di 1 Yoh 1:9. Setelah diselamatkan, kita
pun harus terus meninggikan Tuhan Yesus sama seperti Musa meninggikan ular tembaga tersebut.
Tuhan mengajak kita untuk tetap percaya kepadaNYA walaupun sudah lahir baru cukup lama di masa
lalu supaya kita tetap mengerjakan keselamatan kita.

NB : lambang ular yang ditaruh di tiang ini dipakai menjadi lambang Ikatan Dokter Indonesia

8.4 Setelah kita diselamatkan

Yoh 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan
untuk menyelamatkannya oleh Dia. Yoh 3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak
Tunggal Allah.

Kita harus percaya bahwa Tuhan datang ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan kita dari hukuman
kekal. Sebaliknya, setiap orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus akan mendapatkan hukuman
yang kekal. Dari pengamatan pribadi, akhir - akhir ini jarang sekali terdengar kotbah baik di buku - buku
rohani atau di Youtube tentang hukuman yang kekal. Upah dosa adalah maut yaitu kematian kedua.
Disebut sebagai hukuman yang kekal karena setelah masuk ke dalam hukuman tersebut tidak ada jalan
untuk memperbaiki kesalahan. Selama Tuhan masih memberikan kita kesempatan hidup, marilah kita
jalani dengan baik dimulai dengan dilahirkan kembali.

Yoh 3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia LEBIH MENYUKAI
kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Yoh 3:20 Sebab barangsiapa
berbuat jahat, membenci terang dan TIDAK DATANG kepada terang itu, supaya perbuatan - perbuatan
nya yang jahat itu tidak nampak; Yoh 3:21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia DATANG
KEPADA terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

Akhir kata, saudara - saudaraku, pilihlah jalan yang terang. Kita berhak memilih untuk lebih menyukai
kegelapan ataukah terang. Datanglah kepada TERANG maksudnya adalah supaya kita DIMURIDKAN di
dalam gereja Tuhan / komunitas orang percaya. TIdak cukup kita sekedar berhenti berbuat jahat, kita
sebagai domba tetap perlu untuk bersekutu dengan domba, dan sebagai murid tetap perlu dimuridkan.

41
TOC

9 No Prayer Is Too Small


9.1 Pengantar

Mazmur 62:9 Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, CURAHKANLAH isi hatimu di
hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita.

Doa adalah salah satu cara kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan, melalui doa lah kita bisa menang di
atas melawan segala penghulu udara. Ketika kita berdoa kita sedang mencurahkan isi hati kita
kepadaNya seperti yang disampaikan di Mazmur 62:9. Tidak ada doa yang terlalu indah, tidak ada doa
yang terlalu bagus, setiap manusia masih dalam proses pembentukan, saat kita berdoa itu artinya kita
mengakui bahwa diri kita memang lemah sehingga membutuhkan Tuhan dalam hidup kita dan jika kita
tidak berdoa secara tidak langsung kita sedang mengandalkan diri sendiri.

Maz 27:8 Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN

Sebelum kita memulai setiap kegiatan kita, Firman Tuhan mengajarkan kita untuk mencari wajah Tuhan
yaitu melalui berdoa. Jangan menyerah sampai kita menemukan Dia di dalam doa. Terkadang kita mau
menyerah berdoa karena merasa sedang berdoa kepada Tuhan yang tidak ada. Percayalah saudaraku,
engkau pasti bisa menemukan Tuhan di dalam doa - doamu. Di Perjanjian Baru bahkan Tuhan Yesus
sendiri yang berkata : “Carilah maka kamu akan menemukan.” Setiap doa yang dinaikkan, Tuhan pasti
dengar walaupun jawaban doa itu kadang membuat kita harus menunggu lama dan bersabar. Dibalik
penundaan, Tuhan selalu punya rencana.

Pengkhotbah 3 : 11 "Segala sesuatunya akan indah pada waktunya"

Kata - kata indah ini sering disampaikan kepada kita yang menunggu jawaban doa. Respon kita
umumnya ada dua : 1) Mengaminkan dengan senyum dan hati yang percaya atau 2) Sekedar memberi
senyum tanda setuju namun hati tidak semangat. Respon nomor 1 hanya bisa dilakukan oleh orang -
orang yang tekun mencari dan menanti jawaban doa. Respon nomor 2 biasanya hanya dilakukan oleh
orang yang sudah pasrah dan putus asa, kalau doanya dijawab yah puji Tuhan, kalau ga dijawab yah
sudahlah. Pada hari ini di SIon Raya kita akan belajar bagaimana menjadi orang memliki respon nomor
satu di atas. Sedapat mungkin pilihlah nomor 1 saudara - saudaraku.

9.2 Perempuan Siro-Fenisia

Markus 7:24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan
TIDAK MAU bahwa ada orang yang MENGETAHUINYA, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat
dirahasiakan. 7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, SEGERA
MENDENGAR tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.

Cerita perempuan Siro Fenisia ialah contoh tersohor tentang kegigihan manusia yang berdoa. Tuhan
Yesus telah pergi ke daerah asal sang ibu di Tirus, ”dan tidak mau bahwa ada orang yang
mengetahuinya.” Tuhan Yesus selalu dengan sengaja bersembunyi supaya kita berjuang mencari Dia
dan ketika kita berhasil menemukan Dia, kita bisa bersyukur dan tidak menganggapnya sebagai suatu
yang murahan. Jika Tuhan Yesus seperti Indomaret atau Warteg yang bisa ditemukan setiap 100 meter
di pinggir jalan, kita tidak akan pernah merasa bersyukur ketika kita menemukanNya. Itulah mengapa

42
TOC

dikatakan di Matius 6:6, ​“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan
berdoalah kepada Bapamu yang ada di TEMPAT TERSEMBUNYI.”

Meskipun Tuhan Yesus merahasiakan kedatanganNya, tetap saja akhirnya ketahuan. Dan uniknya justru
seorang ibu yang PERTAMA KALI menemukan Dia. Sebagai laki - laki harusnya kita malu, mengapa ibu
ini yang adalah seorang perempuan lebih sigap, lebih rajin, lebih cepat dan bergegas menemui Tuhan
Yesus. Ibu itu datang dan melanggar waktu pribadiNya, menarik perhatianNya, dan mencurahkanNya
permohonan yang memilukan dari kebutuhan dan iman. Hatinya sudah pasti ada di doanya.

Mari kita lihat sudut pandang yang lain dari cerita ini di kitab Injil Matius

Matius 15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "KASIHANILAH
aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."

Ibu ini sudah datang dengan merintih, “Kasihanilah aku”. Ia memanggil Yesus dengan sebutan yang
tepat, “ya Tuhan, Anak Daud.” Semua prosedur (SOP) doa sudah ibu itu lakukan dengan sempurna,
tetapi, “Yesus SAMA SEKALI tidak menjawabnya.” ​Awalnya, Yesus terlihat tidak memperhatikan
erangannya, dan mengabaikan seruannya meminta bantuan. Yesus memberinya tiada mata, tidak juga
telinga, kata-katapun tidak. O sakit sekali hati kita jika diperlakukan seperti ini.

Matius 15:23 Tetapi Yesus SAMA SEKALI tidak menjawabnya. Lalu MURID - MURIDNYA datang dan
meminta kepada-Nya: "SURUHLAH IA PERGI, ia MENGIKUTI KITA dengan berteriak-teriak."

Ujian semakin bertambah. Sekarang giliran murid - muridNya yang meminta kepada Tuhan Yesus,
“SURUHLAH IA PERGI.” Secara kasar mereka bilang, “Guru, USIRLAH DIA.” Siapakah murid -
muridNya? Tentu Rasul Petrus, Rasul Yohanes dan sebagainya. Mereka adalah hamba Tuhan. Mereka
adalah orang percaya. Malahan mereka mengusir ibu tersebut. Demikian juga kita alami dalam
kehidupan kita, ketika kita sedang tekun berdoa malah sesama orang Kristen yang menertawakan kita
atau jangan - jangan malah mereka berdoa supaya doa - doa kita tidak dikabulkan.

Matius 15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." 15:25
Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."

Tuhan Yesus berkata bahwa ibu ini benar-benar di luar cakupan misi dan pelayananNya. Ibu ini lebih lagi
mendekat, menggandakan doanya, dan tersungkur di kakiNya, menyembahNya, dan membuat masalah
putrinya jadi jeritan pribadinya, dengan ringkas dan tajam – ”Tuhan, tolonglah aku.” Inilah doa syafaat.
Kita menjadikan masalah orang lain menjadi masalah kita pribadi lalu kita berdoa baginya.

Matius 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada ANJING." 15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun ANJING itu makan
REMAH - REMAH yang jatuh dari meja tuannya." 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya:
"Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga
anaknya sembuh.

Tuhan Yesus kembali menolak dan menyamakan ibu seperti anjing. Kata anjing yang dipakai adalah
kynárion yang artinya anjing rumahan. Dalam bahasa Yunani, anjing rumahan dan anjing jalanan
menggunakan dua kata yang berbeda. Ketika sang ibu mendengar bahwa dirinya disamakan dengan
anjing rumahan, ia sadar bahwa Tuhan Yesus sebagai pemilik rumah pasti juga mengasihi anjingNya.
Sang ibu melihat masih ada kesempatan untuk memohon berkat sebagai anjing rumahan. Jika Tuhan
Yesus menganggap ibu itu anjing jalanan, tentu pintu rumah sudah benar - benar tertutup karena anjing

43
TOC

jalanan tinggal di luar. Ibu itu dengan berhikmat akhirnya meminta remah - remah roti berkat demi
keselamatan putrinya.

Kegigihan ibu yang bersusah hati ini, memenangkan perkaranya, dan mewujudkan keinginannya.
Bukannya tidak sopan terhadap JuruSelamat, kegigihannya malah menarik pujian dariNya kata-kata
takjub dan heran. ”Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Tuhan
Yesus tidak berdoa dan tidak menumpangkan tangan sama sekali, namun kesembuhan terjadi seketika
itu juga. Imanlah yang membuat doa sang ibu berhasil. Iman dalam cerita ini ditunjuk kan dengan
kegigihan sang Ibu dan tanpa kegigihannya cerita ini tidak akan pernah ditulis di kitab Injil.

9.3 Seorang kawan yang datang di malam hari

Lukas 11:5 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke
rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, 11:6
sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak
mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;

Orang ini menyampaikan masalahnya dengan percaya diri. Iya yakin bahwa pertemanannya pasti
membuat dia mendapatkan pinjaman 3 roti. Permohonannya mendesak: terang saja, ia tidak bisa pulang
dengan tangan hampa.

Dalam terjemahan bahasa Inggris KJV (King James Version) tertulis Lukas 11:7 ia yang di dalam rumah
itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah
tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.

Catatan : dalam bahasa Indonesia ada kata “masakan” di awal ayat 7 namun di dalam bahasa Inggris
KJV tidak ada kata tersebut.

Orang tersebut terkejut, terjadi penolakan mentah-mentah dan mengecewakan, “Jangan ganggu aku”.
Pintu sudah tertutup, satu keluarga sudah tidur. Orang itu tidak berkata bahwa ia tidak punya roti. Dia
sepertinya punya roti hanya saja dia tidak bisa bangun dan mengambil roti. Bahkan pertemananpun
nampaknya gagal! Tapi ada sesuatu yang bisa dicoba -- sikap yang tidak malu.

11:8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena
orang itu adalah SAHABATNYA, namun karena SIKAPNYA YANG TIDAK MALU itu, ia akan bangun juga
dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

Keberhasilan orang ini, yang dicapai setelah penolakan mentah - mentah, digunakan JuruSelamat kita
untuk mengilustrasi ke-’harus’-an pantang menyerah dalam berdoa. Ketika jawaban tak segera diberikan,
orang kristen yang berdoa harus mengumpulkan keberanian di setiap penundaan, dan memperhebat
doanya hingga jawaban datang. Tuhan Yesus menggunakan ilustrasi SAHABAT di atas karena Dialah
Sahabat yang Sejati itu yang akan membuka pintu ketika kita tidak malu untuk berdoa.

9.4 Hana yang meminta anak

1 Samuel 1:1 Ada seorang laki-laki … namanya Elkana, … , seorang Efraim. 1:2 Orang ini mempunyai
dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi
Hana tidak. 1:6 Tetapi madunya (yaitu Penina) selalu menyakiti hatinya (yaitu Hana) supaya ia gusar,
karena TUHAN TELAH MENUTUP KANDUNGANNYA. 1:7 Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun;

44
TOC

setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak
mau makan.

Kita sering berkata, “Mengapa Tuhan jawab doa teman saya sedangkan doa saya tidak dijawab.”
Saudaraku bersabarlah. Ingatlah selalu ketabahan Hana. Apa yang kita alami tidak seberat Hana yang
satu rumah dengan Penina. Tiap tahun Hana melihat anak - anaknya Penina bertambah banyak dan
bertambah dewasa. Mungkin setiap hari juga Penina menyakiti hatinya Hana, membuatnya cemburu,
ataupun mencemoohnya.

Tuhan ijinkan ada Penina - Penina di samping kiri dan kanan kita supaya kita belajar bersabar dan tidak
iri. Penina - penina tersebut juga Tuhan ijinkan ada untuk mendorong kita untuk keluar dari zona nyaman
kita, supaya kita tekun berdoa dan meminta dari Tuhan. Tanpa Penina, bisa jadi Hana tidak terpikirkan
untuk memiliki anak.

1 Samuel 1:9 Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang
imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN, 1:10 dan dengan hati PEDIH ia BERDOA
kepada TUHAN sambil MENANGIS TERSEDU - SEDU.

Ada orang yang sekali berdoa langsung terjawab. Ada juga yang seperti Hana yang bertahun - tahun
datang ke rumah Tuhan dan pulang dengan tangan hampa. Tuhan ijinkan KEPEDIHAN hati Hana terjadi
sehingga ia dapat berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu - sedu.

1 Samuel 1:12 Ketika perempuan itu TERUS MENERUS BERDOA di hadapan TUHAN, maka Eli
mengamat-amati mulut perempuan itu; 1:13 dan karena Hana berkata-kata dalam hatinya dan hanya
bibirnya saja bergerak-gerak, tetapi suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka perempuan itu
mabuk.

Kepedihan hati Hana juga disertai dengan semangat untuk TERUS MENERUS BERDOA. Orang yang
pedih hatinya karena doanya belum terjawab, jumlahnya ada banyak. Namun, orang yang pedih hatinya
karena doanya belum terjawab dan ia TETAP TERUS BERDOA, jumlahnya hampir tidak ada. Jangan
sekedar menangis saudaraku saat berdoa, miliki juga TEKAD untuk TERUS BERDOA.

Hana yang sangat tersakiti oleh omongan Penina yang bisa memberikan keturunan kepada suaminya,
namun Hana tidak dapat memiliki keturunan sebab Tuhan telah menutup kandungannya. Namun saat
Hana berdoa sambil menagis tersedu-sedu Tuhan melihat hatinya yang hancur, Tuhan telah melihat
bahwa Hana sungguh - sungguh ingin memiliki keturunan.

1:15 Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang SANGAT BERSUSAH HATI;
ANGGUR ataupun minuman yang memabukkan TIDAK KUMINUM, melainkan aku MENCURAHKAN ISI
HATIKU di hadapan TUHAN.

ANGGUR adalah lambang dari hiburan. Zaman dulu anggur dihidangkan di pesta - pesta pernikahan
karena ada suka cita yang dirayakan. Bukankah banyak dari antara kita yang sudah berdoa sekian lama
dan tidak dikabulkan, kemudian memutuskan mencari pelarian kepada hiburan dunia ini untuk mengoba ti
kekecewaan hatinya? Kita menonton film dunia, mendengarkan lagu dunia karena kita sudah muak
menunggu jawaban doa kita. Hai saudar, belajarlah dari Hana yang tidak memilih anggur. Dia memilih
untuk tetap MENCURAHKAN ISI HATINYA di hadapan Tuhan sekalipun sudah setiap tahun ia datang ke
rumah Tuhan untuk berdoa.

45
TOC

1 Samuel 1:16 Janganlah anggap hambamu ini seorang perempuan dursila; sebab karena BESARNYA
CEMAS dan SAKIT HATI aku berbicara DEMIKIAN LAMA."

Frasa “Besarnya Cemas” bukan berarti Hana ragu tapi justru itu berarti Hana sangat BERHARAP
makanya ada istilah “Harap Harap Cemas”. Begitu juga frasa “Sakit Hati”, bukan berarti Hana sangat
BENCI dengan Penina atau Hana mengalami KEPAHITAN. Frasa “sakit hati” maksudnya adalah Hana
seperti mengalami hati yang tersayat - sayat karena sudah sekian lama doanya belum dijawab. Apa
respon Hana? SEMAKIN LAMA doanya tidak terjawab, justru Hana berdoa SEMAKIN LAMA lagi. Dan
Tuhan sangat adil, Dia tidak menunda - nunda lagi menjawab doa Hana.

1 Samuel 1:17 Jawab Eli: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan memberikan kepadamu apa
yang engkau minta dari pada-Nya." Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan
seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada
TUHAN."

Ilusrasi doa Hana seperti sebuah gelas yang ditetesi air. Memang lama sekali tetesan air itu memenuhi
gelas. Mungkin 1 tetes air itu baru jatuh ke gelas setelah 1 hari berlalu. Namun asalkan air terus menerus
menetes mengisi gelas maka pasti dan sangat pasti gelas itu akan terisi penuh dan akhirnya air tersebut
akan tumpah keluar dari gelas. Demikian juga dengan kita saat kita berdoa. Asalkan kita terus berdoa
dan doa kita memang bukan untuk memuaskan hawa nafsu kita, maka teruslah berdoa sama seperti
Hana yang berdoa sekian lama dan akhirnya janji Tuhan diterima, “Allah Israel akan memberikan
kepadamu apa yang engkau minta”.

Dan jangan lupa ada kata tambahan, “setahun kemudian”. Hana sudah dapat janji Tuhan namun tetap
butuh waktu 1 tahun lagi sampai akhirnya ia melahirkan anaknya laki - laki. Demikian juga kita, berdoa
lah sampai engkau mendapat janji Tuhan. Setelah itu, tetap kita HARUS BERSABAR sampai kepada
penggenapan janji Tuhan yang tentunya tidak akan terjadi sehari semalam saja.

Sungguh kebanggaan yang sangat besar akhirnya Hana dapat menamai anakNya, Samuel yang artinya
“Aku telah memintanya dari pada Tuhan”. Ada bukti nyata yaitu Samuel bahwa Tuhan sungguh - sungguh
setia menjawab doa - doa kita. Tuhan akhirnya betul - betul menjawab doa Hana seorang ibu yang
hancur hatinya yang ingin memiliki keturunan.

9.5 Penutup

Roma 10:1 berkata "Saudara saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka
diselamatkan.

Salah satu doa yang sering lupa diucapkan adalah doa untuk jiwa - jiwa diselamatkan. Saat ini ketika kita
melihat kampus kita belum ada pertambahan pekerja, pertambahan keturunan rohani, keluarga belum
diselamatkan, dll tetaplah berdoa untuk mereka agar mereka diselamatkan. Firman Tuhan berkata dalam
Lukas 18 :1 "Kita harus selalu berdoa dengan tidak jemu jemu.” Kata jemu artinya bosan dan menyerah.
Doa yang sungguh - sungguh bukanlah doa menggunakan microphone tetapi doa yang lahir dari dalam
hati yang terus menerus. Biarlah hatimu diberkati dengan Firman Tuhan berikut ini :

Yeremia 33 : 14 : Sesungguhnya, WAKTUNYA AKAN DATANG, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku
AKAN MENEPATI JANJI yang telah KUKATAKAN.

Tuhan Yesus memberkati saudara sekalian.

46
TOC

10 The Greatest Weapon in The World


Mzm 119:105 FirmanMu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Mzm 119:9 Dengan apakah seorang muda menjaga kelakuannya tetap bersih? Dengan menjaganya
sesuai dengan firmanMu.

Roma 1:17 Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan orang percaya

2 Timotius 3 : 16 Segala tulisan yang di ilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran

Mzm 119: 130 FirmanMu memberi pengertian kepada orang-orang bodoh


Yohanes 17 : 17 FirmanMU adalah kebenaran

Pelajari ​httapis://www.youtube.com/watch?v=aNNJK2OKMI8​ atau bisa juga ditampilkan pakai projector

10.1 Alkitab, kitab yang paling unik

Alkitab adalah firman Allah kepada manusia yang ditulis lalu dibukukan. Mengapa Tuhan perlu berfirman
kepada manusia? Karena la sangat mengasihi manusia, makhluk ciptaan-Nya yang istimewa. Di dalam
kasih-Nya, la selalu ingin memelihara, berkomunikasi, dan bergaul akrab dengan manusia. la adalah
Bapa, yang menuntun dan menyelamatkan setiap umat-Nya yang telah dianggap sebagai anak-Nya,
yaitu ciptaan-Nya yang paling berharga. Itu sebabnya, peranan Alkitab begitu istimewa dan penuh
kewibawaan di dalam kehidupan manusia di segala zaman. Alkitab adalah kitab yang sangat unik - khas -
dalam arti yang terdalam. Tidak ada kitab dan buku lain yang menyamainya. Ia adalah kitab yang paling
banyak dibaca orang. Alkitab adalah buku yang paling banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa
dan dialek di dunia. Kini Alkitab dan bagian-bagiannya telah dicetak lebih dari 1000 bahasa dunia.

Kitab ini bersifat lintas SARA (suku, agama, ras, antar golongan), dan lintas waktu! la universal, dan tak
pernah usang. Bahkan bukan hanya itu tetapi juga faktor - faktor berikut ini :

10.1.1 Alkitab unik karena mempunyai kemampuan untuk membahurui hidup manusia

Buku ini disukai dan dihormati oleh bermilyar manusia. Oleh raja-raja, para filsuf, sarjana dan kaum
cerdik cendekia. Alkitab juga menimbulkan sukacita di hati para pemuda, janda, buruh, kaum penderita,
bahsedang mengalami kepahitan dan keputusasaan telah dihibur, dipulihkan, dan ditegarkan kembali
oleh firman Tuhan yang tertulis pada Alkitab. Berjuta-juta hati manusia yang "membatu" menjadi luluh
lantak karena tersentuh secara mengharukan oleh firman-Nya. Kasih dan wibawa Tuhan diungkapkan
dengan firman yang penuh dengan kemampuan untuk men-jamah dan menyentuh perasaan manusia.
Siapakah selain Tuhan, Sang Pencipta, yang dapat mengerti perasaan manusia yang paling dalam?
Siapakah selain Tuhan yang mampu menghadirkan moral dan etika dunia yang paling mulia, seperti yang
diilhamkan-Nya ke dalam Alkitab?

6.1.2 Alkitab unik karena untaian kitab-kitabnya bisa begitu serasi.

Perhatikan bahwa Alkitab terdirí dari 66 kitab yang ditulis oleh lebih dari 40 orang penulis, yang diilhami
Tuhan untuk menulis sendiri-sendiri, selama kurun waktu lebih dari 1500 tahun. Setiap penulis itu hidup

47
TOC

pada zamannya masing-masing. Mereka hampir tidak saling mengenal, dan justru mempunyai latar
belakang yang sangat berbeda-beda. Ada yang menjabat sebagai raja, negarawan, jendral, ahli filsafat,
dan sarjana. Ada yang penyair, petani, gembala, nelayan dan lain-lain-nya. Mereka diilhami Tuhan untuk
mencatat pokok-pokok perikehidupan manusia yang paling hakiki.

Beratus pokok kehidupan itu ditulis oleh manusia yang berbeda, di dalam ruang dan waktü yang berbeda,
dengan latar belakang kehidupan yang berbeda. Semuanya seperti berserakan, acak, tidak teratur, dan
pastilah tak dapat dipadukan secara teratur pula - namun ternyata semuanya berakhir secara luar biasa
menakjubkan! Kitab-kitab itu terpadu di dalam satu susunan yang teramat serasi dan selaras, yang
sambung menyambung seperti sebuah untaian, mulai dari Kitab Kejadian yang menceritakan peristiwa
penciptaan alam semesta - hingga Kitab Wahyu, yang menceritakan kesudahan alam. Semua penulis
telah dituntun oleh ilham Tuhan untuk menjurus kepada satu tema maha-pokok, yaitu kasih, janji dan
rencana Tuhan untuk menyelamatkan umat-manusia!

10.1.2 Alkitab unik karena kitab ini mampu menyampaikan nubuat ilahi dan
penggenapannya

Alkitab bukan hanya berisi hukum-hukum Tuhan, kisah-kisah yang pernah dan sedang terjadi, tetapi juga
berisikan peristiwa-peristiwa yang akan datang. Dalam Alkitab, pemberitahuan tentang peristiwa-
peristiwa dimasa yang akan datang itu disebut nubuat. Karena kita menyadari, bahwa Tuhan Mahatahu
dan hidup di segala waktu, maka wajarlah bila firman-Nya mencakup 3 ukuran waktu, yakni: dahulu,
sekarang, dan yang akan datang. Tuhan memang perlu bernubuat melalui Kitab-Nya untuk memenuhi
tiga sasaran. Pertama, untuk membuktikan bahwa la benar - benar Maha tahu. Kedua, untuk
menunjukkan (memberi "tanda") bahwa Dia-lah Tuhan yang mengendalikan jalannya peristiwa dan
sejarah dunia, sehingga memenuhi apa yang dinubuatkan sebelumnya secara tepat. Ketiga, agar dengan
"tanda" yang benar itu manusia bisa dituntun untuk percaya kepada Sumber nubuat yang selalu benar,
yaitu Tuhan itu sendiri.

Tuhan telah mengatakan suatu peristiwa sebelum terjadi, dengan maksud "agar kamu menjadi percaya
ketika hal itu terjadi (di kemudian hari)", (Yahya14:29). Itulah perkataan Yesus, dan itulah cara Tuhan
menuntun manusia agar mampu membedakan apa saja yang berasal dari Dia, dan hanya dari Dia!

10.1.3 Nubuat-nubuat Ilahi terbukti

1. Bahwa Mesias diurapi oleh Roh Kudus (nubuat Yesaya 11:2, digenapi pada Matius 3:16).
Perhatikan bahwa sosok Roh Kudus itu bukan sosok dari dunia, yang mampu dicoba-tebak oleh
manusia. Tidak ada nabi manapun yang berani menubuatkan diri Roh Kudus bila bukan
datangnya dari Allah
2. Bahwa Mesias dikhianati oleh seorang murid-Nya (nubuat nabi Daud pada Mazmur 41:9 tentang
Yudas pengkhianat Yesus - digenapi pada Lukas 22:48)
3. Bahwa pakaian-Nya dibagi-bagikan dan jubah-Nya diundi (Mazmur 22:18, digenapi pada Yahya
19:23 - 24)
4. Bahwa Ia disalibkan, tangan dan kaki-Nya dipaku (Mazmur 22:17, digenapi pada setiap Injil,
pasal tentang Penyaliban Yesus);
5. Bahwa la ditikam (nubuat Zakharia 12:10, digenapi pada Yahya 19:34, 37);
6. Bahwa tidak satu pun tulang-Nya patah (Nubuat Mazmur 34:21, digenapi pada Yahya 19:32-37);
7. Bahwa la mati bersama penjahat-penjahat (nubuat Yesaya 53:9,12, digenapi pada Markus
15:27-28).

48
TOC

8. Bahwa la bangkit dari kematian (nubuat Mazmur 16:10, digenapi pada Markus 16:6).
9. Bahwa la naik kesurga (Mazmur 68:18, digenapi pada Kisah Para Rasul 1:9).
10. Bagaimanakah hal yang ajaib demikian mungkin terjadi?

Nubuat sungguh merupakan ujian untuk memastikan bahwa sesuatu berasal dari Tuhan. Itu adalah
metode Tuhan sendiri yang menandai secara nyata, agar kita bisa dengan mudah menemukan Mesias
yang sejati, dan tidak disesatkan oleh berbagai metode-manusia untuk mencari-Nya! Alkitab
menunjukkan suatu rumusan pasti: Ciri wahyu Allah adalah bahwa wahyu itu digenapi!

Allah sendiri mengatakan dengan tegas, bahwa hanya Dialah yang mampu menubuatkan kebenaran dan
menggenapinya dengan sempurna: "Siapakah seperti Aku?... Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia
memberitahukannya dan membeberkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu hal -
hal yang akan datang?" (Yesaya 44:7) Halo halo halo

10.2 Pentingnya Membaca Alkitab

Ketika kita mengalami lahir baru, roh dan hati kita diperbaharui oleh Tuhan (Yehezkiel 11 :19-20). Status
kitapun berubah dari orang berdosa menjadi orang benar (2 Kor 6 : 11). Namun, cara berpikir kita masih
dipengaruhi dengan pikiran-pikiran duniawi yang lama yang kita bawa sebelum lahir baru. Oleh karenya
kita perlu mengalami perubahan pikiran (Roma 12:2) supaya kita semakin mengerti kehendak Allah apa
yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Salah satu cara Tuhan untuk memperbaharui dan membenarkan pikiran-pikiran kita yang salah adalah
melalui firmanNya. Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita. Melalui Firman
Roh kudus akan menuntun kita mengalami perubahan kehidupan dan memampukan kita untuk hidup
sesuai firman. Karena itulah sangat penting bagi orang percaya khususnya bagi yang baru LB untuk
mendisiplinkan diri membaca Alkitab. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Karena di dalam
Firman Tuhan terdapat kebenaran, dan bila kita mengetahui kebenaran itu kebenaran itu akan
memerdekakan kita. Ada kuasa dalam setiap kata dalam Firman Tuhan. Alkitab bukan buku bacaan
biasa namun Firman Allah yang penuh kuasa dan hidup yang dapat memberi kehidupan bagi tiap-tiap
orang yang membacanya dan membuka hati untuk diubah olehNya.

Firman Tuhan bagaikan asupan bagi kehidupan rohani kita, bahan primer yang kita butuhkan untuk
mengalami pertumbuhan rohani yang dewasa. Tanpa memiliki kedisiplinan membaca firman Tuhan,
maka rohani kita tidak akan mengalami kedewasaan. Sebaliknya kedagingan kita yang akan menguasai
hidup kita dan lebih buruk lagi kita bisa kembali ke kehidupan kita yang lama yang menuju kebinasaan.
Bila bingung mau membaca dari mana, kita bisa mulai dari membaca dari kitab Matius yang merupakan
bagian awal Perjanjian Baru, atau bila ingin mengetahui tentang sifat keilahian Yesus bisa dibaca mulai
dari kitab Yohanes.

Setiap waktu yang kita investasikan untuk membaca Firman Tuhan adalah investasi yang berharga
karena kita sedang mengisi diri kita sendiri dengan hikmat Tuhan yang tidak sama dengan dunia ini.
Semakin kita membaca alkitab semakin kita mengenal isi hati sang inspirasi Firman dan semakin serupa
kita denganNya, semakin memahami dan memiliki relasi yang erat dan dekat denganNya. Sebaliknya bila
kita tidak membiasakan diri membaca Firman Tuhan maka pikiran duniawilah yang akan mendominasi
pikiran kita, penuh dengan keegoisan, keraguan, katakukan, rasa cemas dan hal-hal merusak diri sendiri.
Karena itu bila kita mau semakin dewasa dalam Tuhan semakin bertambah dalam hikmat sangat penting
untuk memiliki kedisiplinan rohani membaca alkitab. Mulailah dari sekarang dan jangan menundanya.

49
TOC

Awalnya mungkin itu agak sulit karena kita membacanya dalam kondisi seperti memaksakan diri, namun
bila kita komitmen melakukannya, itu akan menjadi kebiasaan dan lama-lama menjadi kebutuhan kita.
Dan pada akhirnya menjadi gaya hidup kita. Itulah yang juga Tuhan harapkan, agar kita tidak hanya
mengalami LB namun juga mengalami pertumbuhan rohani dan salah satu prosesnya adalah membaca
firman Tuhan. Dalam Amanat Agung Tuhan Yesus, Tuhan Yesus mengarahkan untuk menjadikan semua
bangsa murid dan diajarkan segala hal yang telah Yesus ajarkan kepada para murid untuk diwariskan
kepada pengikut-pengikutNya yang baru. Dan hanya melalui alkitablah kita bisa tau apa saja yang Yesus
ajarkan kepada murid-muridNya, ajaran-ajaran Yesus yang benar dan bagaimana kita hidup sesuai
dengan perkenananNya.

10.3 Langkah Praktis

1. Bacalah Alkitab berurutan mulai dari kitab Matius bagi yang baru pertama kali memulai membaca
Alkitab berurutan. Mengapa harus berurutan? Supaya kita bisa memahami keseluruhan cerita
yang Alkitab ingin sampaikan. Jika kita terbiasa berpindah - pindah ayat bacaan Alkitab, kita tidak
pernah dapat memahami gambaran besar yang Tuhan ingin sampaikan kepada kita murid -
muridNya. Targetnya adalah 1 hari membaca 3 pasal sehingga kira - kira setelah 1 tahun, kita
sudah selesai membaca seluruh ayat di Alkitab.
2. Usahakan membaca Alkitab di pagi hari sebelum mulai beraktivitas dan bukan sebelum tidur
malam. Ada kekuatan baru yang ingin Tuhan berikan setiap kali kita selesai membaca Alkitab.
Sayang sekali setelah kita disegarkan oleh rhema Firman Tuhan yang kita baca, kita malah
langsung tidur. Lebih baik kesegaran tersebut dibawa ke bangku kuliah dan aktivitas sehari - hari
dengan sambil terus direnungkan.
3. Setiap rhema yang kita dapat dari pembacaan alkitab segera dicatat di sebuah buku yang
memang khusus untuk mencatat rhema. Jangan menggunakan buku kuliah dicampur dengan
buku untuk rhema. Terkadang ada juga pertanyaan yang timbul ketika membaca ayat di Alkitab,
segera dicatat pertanyaan tersebut dan bisa ditanyakan kepada pembimbing rohani
4. Bagi pekerja yang sudah selesai membaca Alkitab berurutan minimal 1x, terus lanjuntukan
membaca Alkitab dan berusaha menggali lebih dalam misalkan mencari hubungan dari sebuah
ayat dengan ayat lainnya yang saling berhubungan atau goggling mencari latar belakang budaya
pada saat ayat dituliskan sehingga ada rhema dan pewahyuan baru yang didapatkan.

10.4 Penutup

Firman Tuhan bermanfaat untuk mendidik kita, mengajari kita dan menuntun kita berjalan dalam
kebenaran, memberi penghiburan dan kekuatan serta senjata Allah untuk melawan semua tipu muslihat
iblis. Karena itu membaca alkitab secara disiplin adalah fondasi mutlak yang harus dimiliki oleh semua
orang percaya.

Seperti Yesus yang melawan tipu daya iblis, demikian kita juga dapat melakukannya. Agar kita juga tidak
tersesat dengan ajaran-ajaran sesat dan menjadi lemah dan terguncang, karena itu perlu membaca
alkitab. Dengan demikian kita menjadi Kristen yang dewasa dan semakin mengenal isi hati Tuhan.
semakin memahami dan peka dengan jalan-jalan dan tuntunanNya. Selamat bertumbuh dewasa dalam
Tuhan melalui pembacaan alkitab. Tuhan Yesus memberkati

50
TOC

11 The Generation of The Committed


Amanat Agung itu sangat penting, bukan saja karena merupakan misi utama semua orang yang percaya
kepada Tuhan Yesus Kristus, tetapi orang yang percaya Yesus akan terbentuk apabila ada orang-orang
yang taat melaksanakan amanat agung tersebut. Orang yang percaya Yesus ada karena amanat agung
dan untuk amanat agung. Dengan demikian amanat agung merupakan perintah bukan pilihan dan
keharusan bukan sekedar program. Melaksanakan amanat agung adalah tujuan orang yang percaya
Yesus karena amanat agung merupakan esensi orang yang percaya Yesus. Amanat agung adalah
perintah yang terus berlaku terus menerus “Sampai Akhir Zaman”. Orang yang percaya Yesus adalah
wakil dari Kerajaan Allah di dunia ini dan diperintahkan untuk membawa berita injil ke semua manusia di
bumi. Jika kita tergugah untuk memenuhi amanat agung Kristus, maka kita harus menjadi orang yang
percaya Yesus yang misioner. Orang percaya Yesus yang missioner adalah orang percaya Yesus yang
melaksanakan amanat agung.

11.1 SITOS dan ZIZANION

Suatu kali murid-murid Yesus bertanya kepadaNya mengapa la selalu berkata-kata dalam perumpamaan.
Kemudian Yesus menjawab, "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi
kepada mereka tidak." (Mat 13:11). Murid-murid mempunyai hak yang istimewa di hadapan Allah
sehingga mereka mendapat kesempatan untuk mengerti rahasia Kerajaan Surga. Itulah sebabnya Yesus
menguraikan arti perumpamaan yang la ceritakan kepada mereka.

Mat 13: 24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal
Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. 13:25 Tetapi pada
waktu semua orang TIDUR, datanglah MUSUHNYA menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu
pergi.

Di tengah dunia ini kita menjumpai dua orang penabur yaitu Tuhan Yesus sendiri dan si jahat/iblis. Tuhan
setiap kali ingin menaburkan benih firman ke dalam hati manusia, tetapi pada saat yang sama iblis juga
berusaha úntuk menaburkan benih lalang ke tempat itu. Setiap kali Tuhan menaburkan benih, iblispun
juga menaburkan benihnya. Saat ini coba saudara renungkan benih yang manakah yang lebih banyak
tertabur di dalam diri saudara. Benih manakah yang tumbuh lebih subur di dalam kehidupan saudara?

Saudara tidak dapat berkata bahwa Tuhan tidak pernah menaburkan benih dalam hidup saudara. Tuhan
selalu berusaha untuk menaburkan benih ke dalam hidup kita. Namun jangan lupa, iblis pun juga
berusaha dengan rajin, tanpa mengenal lelah untuk menaburkan benihnya. Dalam setiap kesempatan di
setiap saat ia berusaha menaburkan benihnya itu terutama pada malam hari yaitu pada saat kita sedang
beristirahat dari pekerjaan di ladang. Ketika kita lebih sering beristirahat dari pekerjaan menyabit tuaian di
ladang Tuhan, di saat itulah sang MUSUH TUHAN aktif - aktifnya menabur benih.

Kita harus belajar dari teladan si Iblis yang begitu RAJIN menabur benih. Jika saat ini di dunia begitu
banyak orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus, itu semua karena Iblis SANGAT RAJIN
menabur kan benihnya. Sebaliknya, jika masih sedikit orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, itu
karena kita sebagai gereja Tuhan masih KURANG RAJIN dibandingkan si Iblis dalam hal menabur.

Jika kita bisa belajar satu hal dari si Iblis, maka belajarlah dari KERAJINAN iblis menabur benih. Jika
bukan kita yang menabur benih kepada teman kelas kita, saudara kita, orang tua kita, maka Iblis yang

51
TOC

akan menabur benihnya. Pilihan ada di tangan kita, untuk setia menabur atau berhenti menabur. Kita
tidak bisa menghalangi iblis menaburkan benihnya, tapi pastilah kita bisa BERSAING dengan si jahat
dalam hal menaburkan benih kepada orang - orang yang kita kasihi.

Mat 13:26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 13:27 Maka
datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan
taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?

Tentu saja benih yang mereka taburkan juga berbeda. Benih yang pertama adalah benih gandum. Dalam
bahasa Yunaninya disebut SITOS. Yang kedua adalah benih lalang, yang dalam bahasa Yunaninya
disebut ZIZANION. Yang manakah yang saudara beri tempat lebith banyak? Benih gandum atau benih
lalang? Saudara lebih banyak mendengar firman Tuhan atau suara setan?

Mungkin dua-duanya sama banyak dalam hidup saudara. Di Israel gandum merupakan makanan pokok,
seperti nasi bagi orang Indonesia. Kalau orang Israel belum makan gandum, mereka rasanya belum
makan, masih merasa lapar dan lemas. Sewaktu orang Indonesia jalan - jalan di Belanda, mereka diberi
makan sop dan roti belum bertemu nasi rasanya belum makan. Karena itu pulangnya mereka masih
mencari nasi goreng. Setelah makan nasi, mereka baru merasa puas. Begitulah halnya bila kita belum
makan gandum. Kita merasa masih lapar terus dan lemas. Baru karena setelah kita makan gandum kita
dapat bekerja.

Lalang pohonnya hampir mirip dengan gandum. Bentuk daunnya, warnanya, dan tingginya hampir sama
sehingga kita sukar untuk membedakan keduanya. Mungkin mereka sama-sama pergi ke gereja,
sama-sama menjadi anggota koor, sama-sama melayani. Akibatnya kita sukar membedakan mana yang
gandum dan mana yang lalang, mana yang Sitos dan mana yang Zizanion. Namun yang jelas mereka
berbeda satu dengan yang lain.

Mat 13:28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu
kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 13:29 Tetapi ia berkata: Jangan,
sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Mat 13:30 Biarkanlah
keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai:
Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah
gandum itu ke dalam lumbungku."

Ketika sudah waktuNya Tuhan tiba, gandum dan lalang akan dipisahkan. Mungkin saat ini gandum dan
lalang hidup bersama - sama dan menikmati berkat Tuhan. Tapi pada akhirnya nasib mereka berbeda
dan sudah terlambat, kita tidak bisa mencegah lalang untuk tidak dibakar. Selama masih ada waktu untuk
kita menaburkan benih, saudara - saudaraku mari bergiat, taburkanlah benihmu.

Pengkotbah 11:6 Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada
tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil,
atau kedua-duanya sama baik.

11.2 Perintah Pemuridan dalam Amanat Agung

Beberapa orang hanya memahami bahwa inti amanat agung terletak hanya pada penginjilan (Matius
28:18-20). Pemahaman tersebut didasarkan pada penekanan kata “pergilah” yang diletakkan diawal
kalimat yang diikuti langkah selanjutnya yaitu menjadikan murid, membaptis, dan mengajar. Tetapi jika
diperhatikan menurut struktur tata bahasa Yunani ayat 19-20 dari Matius 28 tersebut, maka inti amanat

52
TOC

agung justru terletak pada pemuridan; jadikanlah semua bangsa muridKu (matheteusate panta ta ethne)
… DAN AJARLAH MEREKA MELAKUKAN SEMUA YANG KUPERINTAHKAN.

Orang-orang percaya telah dimuridkan dan dilengkapi itu diutus untuk menjangkau orang-orang yang
belum percaya dengan “pergi menjadikan semua bangsa muridKu”. Jadi pemuridan nampaknya
merupakan metode yang ditetapkan Allah dalam perintah amanat agung tersebut untuk menginjili dan
menjangkau dunia bagi Kristus. Anak - anak milenial yang ngehits sudah seharusnya dimuridkan karena
permuridan tidak pernah bisa dipisahkan dari penginjilan.

Dengan demikian, jelaslah bahwa penekanan utama atau sasaran amanat agung adalah “menjadikan
semua bangsa murid Kristus”. Tugas para murid Kristus itu adalah menjadikan segala bangsa murid
Kristus, bukan hanya sekedar menghasilkan orang yang mengaku percaya kepada Kristus. Artinya, murid
sejati dari Kristus, yang telah belajar dan bertumbuh dan menjadi dewasa itu, juga dipanggil untuk
menghasilkan murid Kristus yang baru. Demikianlah seterusnya secara berkelanjutan proses pemuridan
itu harus berlangsung, murid menghasilkan murid! Salah satu tanda murid Kristus yang sejati adalah
menghasilkan murid Kristus yang lainnya (Yohanes 15: 8). Itulah juga yang dipesankan Rasul Paulus
kepada muridnya, Timotius, “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi,
percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain” (2
Timotius 2:2). Rasul Paulus berhasil memuridkan Timotius dan Timotius diperintahkan untuk
menghasilkan murid Kristus yang lainnya. Inilah yang disebut mutlipikasi murid Kristus dalam proses
pemuridan.

11.3 Rasul Paulus mengutus murid - muridnya

Titus 1 : 5 Aku telah MENINGGALKAN engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur
apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau MENETAPKAN penatua-penatua di setiap kota, seperti
yang telah kupesankan kepadamu,

1 Tes 3:2 Lalu kami MENGIRIM Timotius, saudara yang bekerja dengan kami untuk Allah dalam
pemberitaan Injil Kristus, untuk menguatkan hatimu dan menasihatkan kamu tentang imanmu, 1 Tes 3:3
supaya jangan ada orang yang GOYANG imannya karena KESUSAHAN - KESUSAHAN ini. Kamu
sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu. 3:4 Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan kamu,
telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami KESUSAHAN.

Sekitar 60% dari total jumlah surat - surat Paulus ditulis ketika dia di dalam penjara. Rasul Paulus sangat
aktif memberitakan Injil. Dia membuka gereja - gereja baru di tempat di mana Injil belum di taburkan. Tapi
setelah dia dipenjarakan, bagaimana Injil tetap dapat diberitakan ke daerah - daerah? Caranya : Dia
mengutus murid - muridNya.

Titus sengaja ditinggalkan di Kreta supaya ia dapat MENETAPKAN / MENTAHBISKAN penatua -


penatua. Rasul Paulus mungkin belum sempat mengangkat pemimpin di Kreta, dia sudah terlanjur
dipenjarakan, namun dia tidak menyerah, masih ada muridnya yaitu Titus yang akan melanjuntukan.
Setelah Titus pergipun, masih ada penatua - penatua di Kreta yang akan melanjuntukan. Timotius dikirim
ke Tesalonika karena begitu berat penganiayaan yang dialami jemaat. Rasul Paulus bukan Amoeba yang
bisa membelah diri dan berada di semua kota dalam waktu bersamaan. Puji syukur ada murid -
muirdnya.

Beginiah seharusnya penginjlan dan permuridan saling terpadu. Ketika Rasul Paulus tidak bisa lagi pergi
memberitakan Injil, ada murid - muridnya yang sudah ia injili dan muridkan untuk melanjuntukan

53
TOC

kegerakan yang ada. Fokus kita bukan sekedar memberitakan Injil sebanyak mungkin. Fokus kita
harusnya adalah memberitakan Injil, menyiapkan murid - murid kita untuk juga ikut memberitakan Injil,
menyiapkan murid - murid kira untuk juga menyiapkan murid - muridnya untuk memberitakan Injil, dan
seterusnya.

Kita tidak bisa memisahkan antara penginjilan dan permuridan. Janganlah ada yang berkata : tugas saya
hanya memberitakan Injil, yang lain berkata : tugas saya hanya memuridkan. Penginjilan belum selesai
tanpa permuridan, permuridan belum sempurna tanpa penginjilan. Jika kita sudah tidak sanggup lagi
pergi memberitakan Injil, utuslah murid - murid untuk memberitakan Injil. 1 Samuel 30:24 “Sebab bagian
orang yang tinggal adalah sama dengan bagian yang pergi berperang.”

11.4 Pengertian Murid dan Pemuridan

Kata Yunani untuk “murid” adalah “mathetes” yang menunjuk kepada pengikut Yesus Kristus (Kisah Para
Rasul 11:26). Konsep “menjadikan murid” dalam perintah amanat agung adalah memberitakan injil
kepada orang-orang yang tidak percaya, dan kemudian mengajak mereka untuk percaya kepada Kristus
dan menyerahkan hidup kepadaNya. Namun, setelah dewasa seseorang percaya kepada Kristus dan
diselamatkan, ia tidak secara otomatis menjadi dewasa. Ia harus bertumbuh dalam kasih karunia dan
pengenalan akan Tuhan dan JuruselamatNya, Yesus Kristus (2 Petrus 3:18; Yohanes 17:3), hingga
imannya semakin teguh, berakar kuat dan berbuah lebat dalam Kristus menuju kedewasaan yang penuh
(Kolose 2:6-7). Inilah proses pemuridan, yaitu pengudusan menuju kedewasaan dan keserupaan dengan
Kristus.

11.5 Tujuan Pemuridan

Pemuridan merupakan proses yang membawa orang percaya meninggalkan sifat bayi dan kanak-kanak
rohani bertumbuh menjadi dewasa rohani (Efesus 4:13-17) dan menjadi serupa dengan Kristus (Roma
8:29; Galatia 4:19). Yesus sendiri mengatakan, “Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau
seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya
dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama dengan tuannya” (Matius 10:24-25b). Intinya pemuridan
tidak terjadi secara instan, melainkan proses pembelajaran seumur hidup.

Murid Yesus pertama hanya ada 12 orang, kini menjadi milyaran orang tersebar diseluruh penjuru dunia,
kenapa bisa seperti itu? Tak lain adalah memuridkan orang. Setiap orang yang mengerjakan amanat
agung PASTI BERBUAH. Tuhan Yesus pernah berkata, kepada para muridNya, “Setiap orang yang mau
mengikut Aku, Ia harus menyangkal dirinya. Memikul salibnya dan mengikut Aku” (Matius 16:24). Dalam
ayat ini kita menemukan menjadi murid tidak hanya mengenal Yesus tetapi juga mengikuti jejakNya. Ia
mau kita hidup seperti hidupNya. Pemuridan merupakan tentang pemberian hidup dan bayar harga

Akhir kata: Tuhan rindu kita melayani supaya orang lain juga kita layani. Orang yang menjadi murid sejati
adalah meresponi/penggenapan panggilan Allah. Pemuridan itu harus dikerjakan dengan alasan KASIH
dan menjadi gaya hidup. Tuhan minta yang terbaik dari hidup mu (Lukas 14:26-27 dan 33)

54
TOC

12 Berkemenangan Setiap Hari


12.1 Permasalahan banyak orang

Dalam pertumbuhan rohani, tidak jarang kita mengalami masa-masa sukar dan berkekalahan. Ada masa
dimana kita jatuh bangun dalam dosa dan arena yang sama. Ada masa dimana kita merasa Tuhan jauh
dan doa-doa kita serasa tidak dijawab. Ada masa ketika saat teduh, kita terasa kering dan mati, ketika
kita tidak mendapatkan rhema berhari-hari lamanya Apakah Tuhan telah menghentikan kasihNya?
Apakah Dia berubah pikiran dan telah meninggalkan kita?

Yesus telah mati untuk suatu hubungan yang dipulihkan (2 Kor 5:18-19). Dia telah melalui segala
kengerian maut supaya hubungan antara Bapa dan manusia mengalami pendamaian. Allah ingin untuk
selalu dekat dengan manusia. Dia bahkan berkata : “tidak ada apapun di atas semesta ini yang sanggup
memisahkan kasihNya dari orang percaya (Rom 8:39)”. Begitu rindunya Dia, untuk dekat dengan
manusia, Dia menjadi Allah yang berdiam dalam manusia. Dia adalah Allah yang bersama kita, Immanuel
(Mat 1:23).

Masalah kita seringkali terletak pada apa yang kita sedang rasakan. Tapi Tuhan tetap ada,
bagaimanapun kondisi perasaan kita. Dia tetap Tuhan, meskipun jiwa kita tidak menangkap bentuk
kehadiranNya. Masa- masa ini disebut orang sebagai masa padang gurun (​wilderness​), tetapi Tuhan
bahkan berjanji bahwa Dia akan membuat padang gurun menjadi telaga jika kita tetap bertahan dan
percaya (Yes 41:18).

12.2 Maksud Tuhan dalam masa padang gurun

12.2.1 Menguji hati kita (2 Taw 32:24-31)

Apakah Tuhan tidak tahu hati kita? Dia tahu. Dia mengadakan kejadian-kejadian dalam hidup kita
sebagai bukti untuk keadilanNya. Sesuatu yang tersimpan dalam hati, tidak bisa dijadikan barang bukti.
Tapi ketika kesombongan kita atau kerendah hatian kita untuk bersandar kepadaNya terungkap dalam
masa-masa dimana Dia seperti diam, maka hal itu cukup menjadi bukti supaya Dia ternyata adil ketika
Dia beri sejumlah manusia hadiah atau Dia hukum sejumlah manusia untuk selamanya. Dalam kisah
Hizkia diatas, apa yang ada dihati Hizkia menjadi nyata ketika Tuhan berdiam diri, dan Hizkia dicobai oleh
harta.

12.2.2 Mengajar kita untuk tetap percaya (Ibrani 11:6).

Semua orang bisa menyembah disaat semuanya baik saja, disaat semuanya tidak ada masalah. Tapi
mereka yang mengasihiNya, akan menyembahNya disaat-saat yang pergumulan paling berat. Karena
mereka tahu, mereka tidak sanggup tanpa kehadiran Tuhan. Penyembahan yang diberikan saat
hadiratNya tidak dirasakan adalah korban syukur. Rasa syukur yang meremukkan hati adalah yang
Tuhan mau. Itu harum bagiNya.

12.2.3 Supaya Dia menyatakan diriNya lebih lagi.

Allah suka menyingkapkan diriNya kepada orang-orang pilihanNya. Penyingkapan diriNya yang paling
dalam, ada pada masa-masa paling sulit dalam hidup seseorang. Yesaya 6 berisi mengenai penglihatan

55
TOC

Yesaya akan Tuhan, satu penyingkapan yang begitu ajaib. Tapi penyingkapan ini dimulai setelah raja
Uzia mati, satu masa krisis dalam kehidupan Yesaya dan bangsa Israel. Krisis seringkali memulai musim
baru yang lebih heran dalam hidup seseorang. Mereka yang tetap bersandar padaNya dan mendekat
padaNya tidak perlu takut akan masa krisis, karena Tuhan akan menyingkapkan diriNya dengan
cara-cara ajaib.

12.3 Belajar dari pertobatan Raja Manasye

2 Taw 33:1 Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima tahun
lamanya ia memerintah di Yerusalem. 33:2 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sesuai dengan
perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalaukan TUHAN dari depan orang Israel.

Dalam bacaan ini kita berjumpa dengan seorang raja Israel yang PALING JAHAT, yaitu raja Manasye. "la
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah
dihalaukan TUHAN dari depan orang Israel. (ay 2) Manasye adalah anak raja Hizkia, seorang raja Israel
yang arif bijaksana dan takut akan Tuhan.

Mengapa Manasye begitu jahat dan tidak menuruti teladan ayahnya? Mengapa ia menjadi seorang
penyembah berhala? Kalau kita perhatikan dengan sungguh-sungguh kita akan menjumpai bahwa segala
kejahatan itu telah dilakukan Manasye karena pengaruh LINGKUNGAN. la menjadi raja pada waktu
usianya masih begitu muda sehingga ia membutuhkan wali untuk mendampingi dia dalam menjalankan
pemerintahan Israel. Semasa mudanya ia tidak mendapatkan pendidikan dari ayahnya karena ayahnya
sudah meninggal pada saat ia BERUSIA 12 tahun. Setelah itu ia dilingkungi dan dididik oleh para
penyembah berhala. Karena itulah setelah ia dewasa, ia menjadi raja yang sangat jahat dan seorang
penyembah berhala.

2 Taw 33:3 Ia mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan yang telah dirobohkan oleh Hizkia, ayahnya;
ia membangun mezbah-mezbah untuk para Baal, membuat patung-patung Asyera dan sujud
menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya.

Di sini ada 5 macam dosa yang ia lakukan. PERTAMA, ia mendirikan KEMBALI bukit-bukit pengorbanan
yang telah dirobohkan oleh Hizkia, ayahnya (ay 3a). Dia mengulangi kembali dosa-dosa yang pernah
diperbuat oleh ayahnya.

KEDUA, ia membangun mezbah-mezbah untuk para Baal. Baal adalah penguasa setan, antikris pada
waktu itu. Raja Manasye membangun mezbah-mezbah untuk pemujaan setan.

KETIGA, ia membuat patung-patung Asyera yang adalah lambang dewa keberuntungan. la disembah
orang supaya usaha mereka berhasil, perdagangan mereka maju, dan kekayaan mereka bertambah. Di
negara ini pun ada banyak penyembah patung Asyera, dewa keberuntungan itu. Mereka biasa pergi ke
Gunung Kawi atau kuburan leluhur untuk meminta berkat, supaya usaha mereka berhasil.

KEEMPAT, ia sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya.
Bintang-bintang adalah tentara langit. Saat ini pun ada banyak orang yang menyembah kepadanya.
Mereka percaya bahwa nasib mereka ditentukan oleh peredaran bintang / Zodiak / Shio. Karena itu
mereka bertanya - tanya bagaimana ramalan nasib mereka Minggu ini.

56
TOC

2 Taw 33:4 Ia mendirikan mezbah-mezbah di rumah TUHAN, walaupun sehubungan dengan rumah itu
TUHAN telah berfirman: "Di Yerusalem nama-Ku akan tinggal untuk selama-lamanya!" 33:5 Dan ia
mendirikan juga mezbah-mezbah bagi segenap tentara langit di kedua pelataran rumah TUHAN.

KELIMA, la mendirikan mezbah-mezbah penyembahan di rumah Tuhan bukan untuk menyembah Tuhan,
melainkan untuk menyembah dewa-dewa lain. Padahal tentang rumah itu Tuhan pernah berjanji kepada
Salomo bahwa la akan tinggal di sana untuk selama-lamanya. Namun sekarang bait Allah yang megah
itu dikotori dengan mezbah dupa. Kita tahu bahwa tubuh kita adalah bait Allah. Namun banyak dari kita
yang mendirikan mezbah penyembahan berhala yang kotor dan najis di dalamnya, sehingga bait kita
dinajiskan.

Selain itu Manasye juga mendirikan mezbah - mezbah bagi segenap tentara langit di kedua pelataran
rumah Tuhan (ay 5). Dalam diri kita juga terdapat dua pelataran, yaitu hati dan pikiran. Apa yang kita
lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita rasakan, itu semua masuk ke dalam pikiran kita, lalu kita
simpan di dalam hati kita. Kalau yang kita lihat, dengar dan rasakan itu adalah hal-hal yang kotor dan
menajiskan, maka pikiran dan hati kita akan dikotorkan pula.

Inilah yang diperbuat Manasye. Bahkan ia bertindak lebih jauh lagi. la mempersembahkan anak-anaknya
sebagai korban dalam api di Lebak Ben-Hinom, yang berarti tempat pembakaran / penyembahan. Tidak
tanggung - tanggung, ia mempersembahkan anaknya sendiri. Dalam bahasa Ibrani Ben-Hinom disebut
Gehinom, tempat kuburan, tempat pembuangan atau sampah, tempat yang hina sekali. Gehinom
mempunyai akar kata yang sama dengan Gehina yang berarti neraka. Jadi neraka adalah gambaran
tentang tempat di mana orang-orang dibuat menjadi sampah, tempat kotoran-kotoran.

33:11 Oleh sebab itu TUHAN mendatangkan kepada mereka panglima-panglima tentara raja Asyur yang
menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya dengan rantai tembaga dan membawanya ke
Babel.

Dosa-dosa yang telah diperbuat oleh raja Manasye membawa akibat yang buruk bagi dirinya dan bagi
bangsanya. Manasye telah menimbulkan sakit hati Tuhan sehingga la menimpakan hukuman-hukuman
kepada Manasye. Tuhan sengaja membiarkan Manasye ditangkap oleh panglima Asyur. Sebenarnya
Manasye telah membuatkan patung untuk Asyera, dewa orang Asyur, tetapi sekarang ia justru tertimpa
malapetaka karena dewa orang Asyur itu. Hidungnya dikait seperti kerbau. Tangan serta tubuhnya
dibelenggu dengan rantai tembaga. Malapetaka terjadi dalam hidup kita bukan karena Tuhan, tetapi
disebabkan oleh diri kita sendiri. Akibat dari perbuatan kita akan berbalik menimpa kita sendiri. Tuhan
membiarkan hal itu terjadi untuk menghukum kita supaya kita bertobat dari dosa-dosa kita.

Karena hal-hal inilah Tuhan murka terhadap Manasye. Manusia sering takut menyakitkan hati orang lain
sehingga tidak berani berterus terang. Kalau suami mulai menyeleweng, pertama ia pasti melakukan hal
itu sembunyi-sembunyi karena takut nanti menyakitkan hati istrinya. Padahal kita harus lebih takut untuk
membuat Tuhan sakit hati karena mata Tuhan melihat segala sesuatu yang kita lakukan. Tidak ada satu
pun dari tindakan kita yang tersembunyi dari Allah. Karena itu kalau saudara takut untuk membuat sakit
hati Tuhan, maka saudara pasti tidak akan berbuat dosa.

33:12 Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat
merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya, 33:13 dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN
mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan
memulihkan kedudukannya sebagai raja. Dan Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah.

57
TOC

Dalam kesusahannya itu Manasye bertobat dan kembali mencari Tuhan. Manasye sudah menyakitkan
hati Tuhan sehingga Tuhan menghukumnya. Karena itu ia berusaha untuk melunakkan hati Tuhan. Ada
tindakan yang konkrit yang menyertai pertobatannya. Tanpa tindakan maka pertobatan itu sia-sia.

1. Manasye sangat merendahkan diri. Dalam bahasa Ibrani kata "sangat" ini disebuntukan 7 kali. Ini
berarti bahwa Manasye sungguh-sungguh merendahkan dirinya. la tidak gengsi-gengsi lagi. la
tidak malu-malu lagi. la benar benar bertobat dari dosanya.
2. la berdoa kepada Tuhan. Setelah itu datanglah jawaban Tuhan. Ada tindakan, ada jawaban.
Kalau kita tidak mendapat jawaban dari Tuhan kita perlu mawas diri, mungkin kita belum
bertindak. Doa tidak sama dengan permohonan. Doa berisi penyembahan dan permohonan
ampun, sedang permohonan berisi kebutuhan kita.

Dalam kitab sejarah bangsa Israel dipercaya bahwa di dalam doanya Manasye menyampaikan salah satu
permohonan : “Kalau Tuhan izinkan, tolong kembalikan aku ke Yerusalem untuk-menjadi salah satu
penunggu gerbangnya.” Permohonan Manasye menunjukkan sikap hatinya yang rendah di hadapan
Tuhan. Dia tidak meminta untuk menjadi raja kembalí. Dia hanya meminta supaya ia menjadi salah satu
penjaga gerbang Yerusalem. Namun Tuhan malah memulihkan keadaannya seperti semula.

Inilah tanda dari pertobatan yang benar, PEMULIHAN dan BUAH - BUAH PERTOBATAN.

1. la mendirikan tembok pertahanan (ay 14a). Tembok itu dibuatnya sangat tinggi dan kuat supaya
ia dapat bertahan terhadap musuhnya.
2. la menempatkan panglima-panglima perang di tiap kota kubu di Yehuda (ay 14b). Sekarang ia
bersiap-siaga terus, bukan hanya di waktu perang saja. la tidak mau lengah terhadap serangan
musuh-musuhnya. Iblis adalah musuh kita. Supaya kita tidak mudah jatuh ke dalam pencobaan,
kita harus tetap berjaga-jaga dan berdoa setiap saat.
3. la menjauhkan allah-allah asing dan berhala dari rumah Tuhan, juga segala mezbah yang
didirikannya di atas gunung rumah Tuhan dan di Yerusalem, dan membuangnya ke luar kota (ay
15). Kita harus membuang dosa-dosa kita jauh-jauh seperti membuang bangkai tikus. Adakah
orang yang membuang bangkai tikus dekat - dekat? Adakah orang yang berharap untuk bertemu
kembali dengan bangkai tikus itu? Tidak!
4. la menegakkan kembali mezbah Tuhan dan mempersembahkan korban keselamatan dan korban
syukur di atasnya (ay 16a). la kembali berbakti kepada Tuhan yang hidup dan mempersembah
kan korban kepadaNya. Sudahkah saudara mempersembahkan korban untuk Dia? Roma 12:1
mengatakan, " . . supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."
5. la menyerukan kepada Yehuda untuk beribadah kepada Tuhan, Allah Israel (ay 16b). la bersaksi
dan memberitakan Injil kepada rakyatnya supaya mereka juga bertobat dari dosanya.

Manasye telah berbuat dosa yang sedemikian jahat. Segala jenis dosa telah dia lakukan sampai-sampai
Tuhan muak melihat dia. Namun karena ia merendahkan dirinya dan bertobat, Tuhan mendengar doanya
dan memulihkan keadaannya. Bukan langkah awal yang menentukan, tetapi langkah akhir. Kalau
saudara pernah berbuat bak dan melayani Tuhan, saudara tidak perlu membesarkan diri. Kalau saudara
pernah dipakai Tuhan secara luar biasa, jangan meninggikan diri. Saudara perlu memeriksa diri sendiri
apakah saat ini saudara masih melayani Dia dan melakukan kehendakNya. Apakah langkah akhir
saudara sudah benar? Kiranya Tuhan memberkati saudara!

58
TOC

12.4 Beberapa kunci disiplin supaya berkemenangan

12.4.1 Menyingkirkan segala dosa dan menyingkir dari segala godaan (Yes 59:1-2)

Pada saat istri Potifar memegang jubah Yusuf dan merayunya untuk berzinah, Yusuf tidak hanya berdiam
diri sambil menantikan pertolongan TUHAN. Ia secara aktif segera meninggalkan sumber godaan,
dengan “meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar” (Kejadian 39:12b). Paulus
berkali-kali menegaskan poin yang sama. Dosa seksual maupun nafsu orang muda harus dijauhi (1
Korintus 6:18; 2 Timotius 2:22).

12.4.2 Mendekat kepadaNya (Zak 1:3, Yak 4:8).

Masa Padang Gurun (kekeringan rohani) adalah kesempatan untuk sendiri denganNya. Mungkin ada
hal-hal yang perlu kita koreksi dalam sikap hati kita, tindakan kita, kesukaan-kesukaan kita yang
menjauhkan kita dariNya. Kita harus benar-benar jujur untuk mengakuinya dan membuangnya.

12.4.3 Pikirkanlah hal-hal yang memuliakan Tuhan dan Percaya kepada FirmanNya

Menaklukkan pikiran kepada Kristus berarti mengisinya dengan semua yang benar, semua yang mulia,
semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan dan patut dipuji (Filipi 4:8). Merenungkan firman TUHAN setiap hari merupakan kunci
kehidupan yang berkemenangan (Mazmur 1:1–3). Orang yang selalu menaruh perkataan dan perintah
TUHAN akan menjadi orang yang bijaksana (Mazmur 119:99–100). Pikiran yang terbiasa terisi dengan
hal-hal yang memuliakan Allah pasti tidak memberi ruang bagi hal-hal lain yang sebaliknya.

12.4.4 Setia dalam persekutuan dan pemuridan

Dalam kedaulatan-Nya Allah sudah menetapkan bahwa pertumbuhan rohani adalah produk komunitas,
bukan perjuangan semata wayang. Alkitab mengajarkan bahwa berdua lebih baik daripada seorang diri,
karena dapat menyediakan pertolongan dan bantuan (Pengkhotbah 4:12). Komunitas yang baik dapat
menyediakan nasihat dan dorongan (Ibrani 10:24–25). Pihak lain juga bisa mendoakan, memantau
progres pergumulan, dan menajdi sarana akuntabilitas.

59
TOC

13 Lost Time is Never Found Again


13.1 The Real story behind the Song "Hidup ini adalah kesempatan"

Lagu ini berawal dari sebuah kisah pergumulan batin yang dialami oleh Pdt. Wilhelmus seorang Gembala
Sidang GBI Betsaida di Serpong, Tangerang. Anak sulungnya sangat diberkati oleh Tuhan dengan bakat
yang hebat di bidang musik dan membuatnya terlibat masuk ke dalam komunitas pengiring musik ibadah
di gereja. Komunitas musik ini terdiri dari orang dewasa dan hanya ia sendiri yang adalah anak-anak.
Hari silih berganti ia semakin diberkati oleh Tuhan dan tumbuh semakin besar. Hingga pada usianya
yang ke-17 tahun pada tahun 2004 (saat itu anak dari Pdt. Wilhelmus baru saja lulus SMA) terjadilah
suatu kecelakaan lalu lintas yang akhirnya merenggut nyawa dari anak sulung Pdt. Wilhelmus. Saat-saat
kehilangan akan putra sulungnya ini, ia duduk dalam keheningan untuk merenungkan hidup ini. Pada
saat itulah ia merenungkan bahwa dalam kehidupan ini ada tenggang waktu yang Tuhan beri buat kita.
Artinya ada batasnya.

1. Tidak selamanya kita muda


2. Tidak selamanya kita kuat
3. Tidak selamanya kita jaya
4. Tidak selamanya kita hidup

Pdt. Wilhelmus sangat menyadari bahwa dalam kehidupan ini ada masa saat kita nantinya akan
mengalami stuck (terjebak) dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Maka kita akan tahu bahwa menit-menit, hari-hari, minggu-minggu bahkan tahun-tahun yang kita jalani di
dalam kehidupan ini adalah waktu yang menentukan kekekalan. Kekekalan itu adalah tentang bagaimana
kelak kita akan berada, apakah di sorga yang kekal ataukah di neraka. Itu semua berdasarkan kepada
perbuatan kita selama kita hidup di bumi ini. Oleh karena itu selama kita masih diberikan oleh Tuhan
waktu dan selama masih ada nafas kita, hendaknya kita tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberi
oleh Tuhan. Sehingga hidup kita tidak akan sia-sia begitu saja.

Pada saat sekarang ini kita hidup di dunia sekuler, yaitu hidup yang mengutamakan keduniawian dan
kebendaan. Dalam dunia yang sekuler ini simbol kebanyakan orang adalah: Waktu adalah uang dan
Waktu adalah emas.

Itulah pandangan dunia sekuler yang mengejar uang dan emas (benda) di dunia. Tetapi bagi orang
percaya tidak lah demikian, bagi orang yang percaya kepada Kristus hidup ini (waktu) yang diberikan oleh
Tuhan itu adalah KESEMPATAN dan KESELAMATAN.

Perenungan akan hal di atas lah yang melahirkan bait demi bait lagu ini. Lagu dengan 2 bait + 1 refrein
ini diberi judul: HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN (Cipt. Pdt. Wilhelmus Latumahina)

60
TOC

VERSE 1 VERSE 2

Hidup ini adalah kesempatan Sekuntum bunga di pagi hari


Hidup ini untuk melayani Tuhan Mekar indah harum di padang yang hijau
Jangan sia-sia waktu yang Tuhan b'ri Demikian Tuhan mendandani rumput
Hidup ini hanya sementara Gugur bunga bila panas terik

CHORUS

Oh Tuhan pakailah hidupku


Selagi aku masih kuat
Satu saat aku t'ak berdaya
Hidup ini sudah jadi berkat

Satu detik yang telah berlalu tidak akan terulang lagi di waktu yang akan datang. Begitu berharganya
waktu yang kita miliki saat ini. Oleh karena itu, sebegitu penting kita menghargai dan menggunakan
waktu yang tersedia untuk hal-hal yang bermakna sebelum kita menyesalinya dikemudian hari.

13.2 Bagaimana manajemen waktu yang Alkitabiah?

1. Integritas (Dan 6:5)

Dan 6:5 Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel
dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan,
sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. Daniel
6:6 Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap
Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!

Menjadi pelajar/mahasiswa, apa cerminan nyata dari iman kita? Cerminan yang paling mendasar
adalah PERILAKU dan STUDY kita dihadapan orang tua dan relasi. Suatu omong kosong kalau
ngakunya anak Tuhan, tapi uang bulanan dikorupsikan buat beli paket internet berlebihan plus
belanja barang - barang yang cuma keinginan mata. Masih simpan contekan se-mini mungkin
ketika ujian atau bahkan laporan/tugas² semua hasil plagiat. Apa fedahnya ikut Tuhan tanpa
melakukan kebenaran? Bukankah Daniel, sangkin setiap detail hari - hari yang ia teladankan,
membuat orang - orang bahkan hanya 'menemukan' ibadah pada Tuhan lah cela di hidupnya?

2. Komitmen (Daniel 6:11)

Daniel 6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam
kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa
serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya

Bagaimana caranya?

A. Daniel 6:11b~ "tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem" artinya, dengan sengaja memang
Daniel membuat satu ruangan khusus baginya tuk berdoa, berkomunikasi dengan Tuhan. Ia (Daniel)
begitu detail memanajemen kesehariannya disana. Saya percaya, begitu banyak hal² rohani yang pasti

61
TOC

telah ia kerjakan disana. Mungkin daftar² doanya, daftar² kegiatannya, bahkan daftar resolusinya dia pasti
ada letakkan disana, mengingat bahwa ia juga adalah seorang yang penting dikerajaan saat itu.

Buat jadwal harianmu, jam bangun pagi - sate - mandi - sarapan - kuliah - makan siang - istirahat - ibadah
/ PA / PI/ PDS/ SR-makan malam-belajar-renungan malam-tidur malam. Hal ini penting supaya
kehidupan kita tidak menjadi liar.

B. Dan 6:11b~ 'TIGA KALI sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa
dilakukannya.

Secara medis dan general kuantitas kita makan yang baik setiap hari adalah 3 kali. Kuantitas ini sangat
penting buat kesehatan kita, bahkan jikalau ketentuan ini dilanggar yang rugi pastilah diri sendiri. Nah,
kalau kebutuhan jasmani ini begitu penting, bukankah hal yang sama berlaku buat rohani kita?

Daniel memahami betul hal ini, sehingga ia meletakkan TUHAN sebagai prioritas utama dalam hidupnya.
Ia komit 3 kali sehari memuliakan Allahnya. Lihat, begitu excellent hidup Daniel, maka tidak salah dong
ya, kalau Tuhan juga menjadikan kehidupan DOA dan imannya berbeda dari org² sezamannya atau
bahkan hingga zaman ini.

Logika sederhananya adalah, siapa kita sehingga kita mengatasi dan mendahului Allah? Bukankah Allah
itu MAHA segalanya? IA tahu jalan - jalan di depan kita, lalu berani sekali kita memulai hari tanpa
mengikutsertakan Tuhan? Bukankah jadinya kita hanya membohongi diri sendiri, merasa mampu diluar
Tuhan? Letakkan Tuhan sebagai pondasi terutama dalam memulai segalanya, miliki sikap yang berserah
pada-Nya. Supaya apa? Supaya benarlah, setiap langkah yang kita ambil ada dalam kendali-Nya. Allah
itu pribadi yang memiliki kesopanan dan tanggung jawab yang teramat tinggi dan luhur loh. Kita berserah,
IA bertindak!

Komitmen ini untuk dilakukan ya, bukan hanya untuk didengar ataupun dipajang saja. Benar, untuk
memulainya tidak mudah, namun jika berulang-ulang dilakukan, maka nanti menjadi kebiasaan.

3. Bergaul dalam zona kekudusan (Dan 1:8)

13.3 Apa yang mempengaruhi kekudusan adalah komunitasmu

A. Komunitas dengan Tuhan

Pelihara waktu kesendirianmu dengan benar. Daud jatuh bukan saat berperang, melainkan saat
menikmati jalan - jalan sore di atas sotoh istananya. Jadi, ketika ada waktu luang, pakai untuk
memuliakan Tuhan, sibukkan diri supaya iblis tidak punya celah. Jangan coba - coba mengintip ke dosa,
karena dosa itu memikat dan seperti lumpur hisap, dekat sedikit terhisap sampai habis.

B. Komunitas dengan ciptaan-Nya

Perhatikan pergaulanmu dengan teman - temanmu, bijaklah bergaul dengan org² yang membangun
imanmu bukan sebaliknya. Jikalau mempengaruhi orang supaya kenal Tuhan belum sanggup, ya
setidaknya jangan sampai dipengaruhi org yang belum kenal Tuhan.

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai
dengan firman-Mu.~Maz 119:9

62
TOC

14 Best Student in Making!


14.1 Belajar dari kisah Yusuf

Khotbah ini tidaklah seperti sesi-sesi motivasi yang dibawakan oleh motivator ulung yang seringkali
berusaha meyakinkan Anda agar tidak pernah menyerah karena Anda sanggup. Motivator berusaha
memotivasi Anda dengan menyampaikan bahwa Anda bisa! Anda pasti bisa! Kalau Anda mau, Anda
bisa! Where there is a will, there is a way! (dimana ada kemauan, pasti ada jalan). Sebaliknya, melalui
khotbah ini ingin pelayanan Sion menyampaikan bahwa Anda tidak bisa.

Kej 37: 3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang
lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. 37:4 Setelah dilihat
oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah
mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. 37:5 Pada suatu kali bermimpilah
Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi
kepadanya. 37:6 Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:

37:7 Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak
berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada
berkasku itu." 37:8 Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas
kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena
mimpinya dan karena perkataannya itu. 37:9 Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang
diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan
sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."

Sebelum Anda menganggap khotbah ini sesat, mari kita membuka Alkitab dari Kitab Kejadian Pasal
37:3-9 (baca ayat). Disini diceritakan mengenai seorang Yusuf yang lebih disayangi oleh ayahnya
ketimbang saudara-saudaranya (ayat 3). Hal ini ditunjukkan dengan diberikannya jubah yang maha indah
bagi Yusuf oleh ayahnya. Yusuf mempunyai mimpi bahwa ia akan menjadi seorang yang berkuasa dan
ditinggikan (ayat 6-7 dan ayat 9).

Saudaraku, kita tahu bersama apa yang terjadi pada Yusuf setelah ia menceritakan mimpinya. Apakah ia
lekas menjadi pemimpin yang ditinggikan seperti dalam mimpinya? Tidak, yang terjadi adalah ia
direndahkan bahkan sampai ke titik yang paling rendah. Ia dijual oleh saudara-saudaranya. Jubah maha
indah yang diberikan oleh ayahnya dirampas daripadanya karena iri hati saudara-saudaranya. Ia lalu
dijadikan budak dan difitnah sampai masuk ke dalam penjara.

Satu hal yang saya kagumi dari Yusuf adalah ia tidak menyerah sekalipun mimipinya jauh dari kenyataan
yang ia hadapi. Ia menjadi berhasil dan dipercaya atasannya ketika menjadi budak, demikian juga ketika
ia menjadi narapidana. Apakah ia berhasil karena ia bisa? Apakah ia tidak menyerah karena ia yakin ia
pasti bisa? Apakah karena kegigihan dan kekuatan pribadinya? Atau karena kecakapan dan
kepintarannya dalam bekerja? Tidak saudaraku. Yusuf berhasil karena Tuhan menyertai-Nya dan karena
kasih setia-Nya saja. Kejadian 39:2a mengatakan ​“Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi
seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya”.​ Hal inilah yang dikatakan tentang Yusuf ketika ia
menjadi budak. Demikian juga ketika ia dipenjara, di Kejadian 39:21 dikatakan ​“Tetapi TUHAN menyertai
Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala
penjara itu.”

63
TOC

Yusuf tidak menyerah dan berhasil karena Tuhan menyertai Yusuf dan Tuhan melimpahkan kasih
setia-Nya kepada Yusuf. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang memberikan janji-janji-Nya saja kepada
orang-orang yang bergaul karib dengan Dia. Lebih dari itu, Dia adalah Tuhan yang memampukan kita
untuk memperoleh janji-janji tersebut. Yang saya pelajari dari kisah Yusuf adalah penyertaan Tuhanlah
yang membuat berhasil, bukan kekuatan kita sendiri. Manusia sering gagal dan mudah menyerah,
apalagi ketika menghadapi kenyataan pahit yang tidak sesuai dengan harapannya. Namun, penyertaan
dan kasih setia Tuhan tidak pernah gagal.

Saudaraku, apabila kisah tersebut belum meyakinkan Anda bahwa Tuhanlah yang membuat Yusuf tidak
menyerah dan berhasil, mari kita lanjuntukan membaca kisah Yusuf selanjutnya di Kejadian 40:6-8 (baca
ayat).

Kej 40: 6 Ketika pada waktu pagi Yusuf datang kepada mereka, segera dilihatnya, bahwa mereka
bersusah hati. 40:7 Lalu ia bertanya kepada pegawai-pegawai istana Firaun yang ditahan bersama-sama
dengan dia dalam rumah tuannya itu: "Mengapakah hari ini mukamu semuram itu?" 40:8 Jawab mereka
kepadanya: "Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikannya." Lalu kata Yusuf kepada
mereka: "Bukankah Allah yang menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku."

Di penjara, Yusuf kedatangan tamu-tamu yang dilempar ke penjara oleh Firaun. Mereka bermimpi dan
mereka tidak tahu apa artinya. Singkat cerita Yusuf kemudian mengartikan mimpi tersebut? Tunggu,
apakah Yusuf yang mengartikan mimpi tersebut? Di ayat 8 Yusuf mengatakan “Bukankah Allah yang
menerangkan arti mimpi?” Singkat cerita, mimpi-mimpi tersebut kemudian menjadi kenyataan bagi
tamu-tamu tersebut. Saudaraku, penyertaan Tuhan tidak dapat disangkal lagi dalam hidup Yusuf karena
manusia sepintar atau setekun apapun tidak bisa mengartikan mimpi, apalagi mengartikannya sampai
mimpi itu menjadi kenyataan. Hanya Tuhan yang sanggup mengartikan mimpi dan mengetahui masa
depan.

Kisah Yusuf selanjutnya adalah ia dipanggil Firaun untuk mengartikan mimpi Firaun yang tidak bisa
diartikan oleh siapapun di Mesir. Yusuf lalu mengatakan: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga
yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun." (Kejadian 41:16). Lagi-lagi, saudaraku
saya garis bawahi: bukan aku, tapi Tuhan yang memampukan aku.

Saudaraku, singkat cerita, Yusuf kemudian diangkat Firaun menjadi pemimpin atas seluruh tanah mesir.
Dan akhirnya, setelah melalui proses yang panjang dan berat, mimpi Yusuf yang diceritakan kepada
keluarganya kini menjadi kenyataan: “Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah
yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Jadi ketika saudara-saudara Yusuf datang,
kepadanyalah mereka menghadap dan sujud dengan mukanya sampai ke tanah.” (Kejadian 42:6). Tuhan
saja, saudaraku, yang membuat Yusuf tidak pernah menyerah dan menjadi berhasil. Tuhan saja,
saudaraku, yang memberi mimpi kepda Yusuf dan memampukan Yusuf untuk tidak menyerah dalam
mencapai mimpi tersebut dengan cara-Nya yang ajaib.

Apakah saudaraku pernah merenungkan mengenai jubah indah Yusuf yang dirampas daripadanya?
Jubah indah itu, saudaraku, adalah lambang dari penyertaan dan kasih setia Tuhan, Bapa kita. Sekalipun
jubah Yusuf dirampas secara kasat mata, ia tidak kehilangan jubah tersebut dalam iman-nya. Jubah
penyertaan dan kasih setia Tuhan itulah yang membuatnya tidak pernah menyerah dan berhasil. Maukah
Anda menerima jubah tersebut? Saudara tidak perlu pintar atau cakap untuk menerimanya. Saudara
hanya perlu bergaul karib dengan Tuhan dan percaya bahwa Dia mengasihimu dan menyertaimu selalu.
Terimalah jubah itu dalam doa, Bapa pasti memberi yang terbaik untuk anak-anak-Nya.

64
TOC

14.2 Belajar adalah sebuah ibadah

Kejadian 2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk
mengusahakan dan memelihara taman itu.

Tuhan menempatkan manusia untuk mengusahakan taman. Mengusahakan (to dress) berasal dari
bahasa ibrani abad, abode yang akar katanya sama dengan akar kata ibadah (to worship). Alkitab tidak
membedakan bekerja dan beribadah. Seperti apa kita nampak melalui study kita. Study adalah sebuah
bentuk kesaksian. Siapa kita diperlihatkan juga lewat bagaimana kita bertanggung jawab dalam study kita
(Yoh 5:17-18, 36).

Yoh 5:17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja
juga." 5:18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena
Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan
dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.

Tuhan mendampaki orang disekitar kita juga lewat study kita. Study sebagai kepercayaan dari Bapa perlu
ditanggung-jawabi dengan baik (Matius 25:14-30)

Kita bertanggung jawab dalam study karena kita memandang upah surgawi, hubungan yang lebih dalam
dan intim dengan Bapa (Kolose 3:22-4:1).

14.3 Tidak Malas

Ulangan 28:1 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan
setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan
mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.

Berkat dalam Ulangan 28 dimulai dengan satu syarat: "mendengarkan Tuhan dan dengan setia
melakukan segala perintahNya." Kita tidak bisa mengharapkan berkatNya diluar pagar perlindunganNya.
Ketika kita mengijinkan diri kita ada di area musuh, maka musuh bebas melakukan apapun yang dia
ingini dalam hidup kita. Salah satu prinsip ilahi, yang memagari diri kita dari kegagalan dalam study
adalah "jangan malas" (Amsal 10:4, 20:4, 21:5). Kemalasan mendatangkan kegagalan dan kekurangan

Amsal 10:4 Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.

Amsal 20: 4 Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai,
maka tidak ada apa-apa.

Amsal 21 : 5 Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang
tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.

14.4 Tidak Curang

Prinsip lain yang memagari kita dari kegagalan dalam study adalah kehidupan yang jujur dan penuh
integritas. Dalam dunia yang menempatkan hasil diatas integritas dan kejujuran, alkitab mengajar kita
memegang kejujuran diatas segalanya (Ayub 1:1, Mazmur 50:23).

65
TOC

Kita harus senantiasa memperhatikan apakah apa yang kita lakukan dalam study kita bukan hanya baik
secara hasil tapi juga memuliakan Allah (1 Korintus 10:31)

14.5 Buang segala kekhawatiran karena studi

Banyak orang akhirnya tidak lagi mau dimuridkan dan tidak mau melayani Tuhan karena ingin fokus studi
ataupun fokus bekerja. Namun perhatikan ayat berikut ini. Kita tetap perlu belajar dengan baik namun kita
perlu terus bergantung kepada Tuhan dan bukan kepada prestasi dan pencapaian.

Mat 6:31 Sebab itu janganlah engkau kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang
akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Mat 6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa engkau memerlukan semuanya itu. Mat
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu.

Yer 17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang
mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! 17:6 Ia akan seperti
semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di
tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. 17:7 Diberkatilah orang
yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! 17:8 Ia akan seperti pohon
yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami
datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak
berhenti menghasilkan buah.

Sudah begitu banyak mahasiswa ataupun alumni yang bekerja yang sudah berkorban untuk memuridkan
namun pada akhirnya menyerah di tengah jalan. Bayangkan seorang atlet yang sudah latihan selama 4
tahun untuk Olimpiade yang kemudian di hari H acara memilih untuk tidak bertanding. Akankah seluruh
pengorbanannya selama 4 tahun berlatih dengan keras memberikan keuntungan bagi atlet tersebut?
Tentu tidak sama sekali. Begitu juga memuridkan dan dimuridkan di dalam Tuhan. Hanya ada 0 dan 1,
tidak ada perhentian di tengah - tengah. Jika kita berhenti di tengah jalan maka kita akan kembali ke titik
0. Jika kita terus maju dan tidak menyerah, kitalah yang akan menikmati buah - buahnya.

Gal 3:3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang
mengakhirinya di dalam daging? 3:4 Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan
sia-sia!

Akhir kata, baik pekerja yang baru mengikuti Tuhan ataupun sudah lama, tetaplah setia sampai akhir.

2 Kor 4:15 Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar
berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin
melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah. 4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi
segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. 4:18 Sebab kami tidak memperhatikan
yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang
tak kelihatan adalah kekal.

66
TOC

15 Never Give Up
90% dari mereka yang mengaku beragama Kristen datang kepada Kristus sebelum berusia 30 tahun; 75
persen sebelum usia 25 tahun.

15.1 Kekristenan yang mati

Di kantong – kantong Kristen hari ini, gereja ada setiap sekian ratus meter. Tapi kehidupan moralitas di
dalam dan diluar gereja adalah sama. Gereja menjadi bagian dari tradisi. Ibadah tanpa kekuatan untuk
meluruskan kehidupan moralitas. Inilah yang membuat kantong – kantong Kristen semakin bertambah
buruk. Lihat saja Sumba, Papua dll. Di sanalah kemiskinan dan kebodohan paling mengerikan. Di
sanalah moral hancur sehancur – hancurnya, tingginya kasus HIV, kemabukan dll. Kalau kita berbicara
kampus, lihat saja Maranatha, Unpar, dll.

Tanggung jawab ada pada gereja. Karena gereja tidak lagi memberikan teladan kehidupan moral yang
benar, gereja bahkan menjadi ajang politik dan sosial bagi sebagian orang. Sehingga garam yang tidak
berasa itu akhirnya dibuang dan diinjak-injak orang. Tentang perjumpaan dengan Kristus, satu hal yang
perlu kita pelajari : agama Kristen tidak sanggup mengubahkan manusia. Hanya Kristus yang sanggup.
Perjumpaan dengan Kristuslah yang mengubahkan manusia berdosa. To be save is to be sent. Adalah
bagian kita, mahasiswa untuk mengkotbahkan Yesus yang memanggil orang berdosa pada pertobatan.
Yesus mati untuk dosa kita supaya kita mati terhadap dosa kita.

15.2 Injil belumlah Injil sampai ia diberitakan

Isi hati Tuhan begitu terpancar dalam deretan ayat-ayat Matius 9 : 35 - 38 dan Roma 10: 13 - 15 ini.
Bacalah kedua bagian penggalan Firman Tuhan ini

15.3 Kisah David Brainerd

David Brainerd, seorang muda jenius lulusan Yale University suatu kali berdoa: “Ini saya, Tuhan, utuslah
saya kepada bangsa kafir yang liar dan ganas di padang belantara; utuslah saya menjauhi segala
sesuatu yang dinamakan kenyamanan di bumi, atau kenyamanan duniawi; utuslah saya bahkan kepada
maut sekalipun, bila dalam pelayanan bagi-Mu dan untuk memperluas kerajaan-Mu.”

Suku-suku Indian yang hari ini percaya kepada kesaksian Injil dan memiliki Yesus di hatinya adalah
jawaban dari doa-doa seorang David Brainerd. Dia menunjukkan bahwa usia yang panjang bukanlah
ukuran mengenai dampak kehidupan, melainkan ketaatan total walaupun itu harus meresikokan masa
muda bahkan meresikokan hidup. Kehidupan anak muda ini kelak bahkan menjadi setitik api yang
menyulut kembali api yang kian besar. Api memperanakkan api. Ratusan misionaris modern yang bangkit
setelah David Brainerd hampir selalu terinspirasi oleh kehidupan hamba Tuhan ini.

Maz 117:1 berkata : Pujilah Tuhan hai segala [suku] bangsa. Mari berikan alasan bagi suku-suku bangsa
untuk memuji Dia. Mari menyebarkan kekaguman akan Tuhan di generasi kita. Anda dan saya adalah
jawaban. Kita punya ‘destiny’ untuk mebawa pengharapan bagi generasi kita. Maukah kita memberikan
hidup kita? Mari bertandinglah dalam kehidupan iman yang benar! Mahkota surgawi menunggu kita.

67
TOC

Mayoritas orang Eropa datang ke Benua Amerika pertama kalinya bukanlah untuk membangun
kehidupan penduduk asli di sana, melainkan justru untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari
mereka. Orang Kristen yang datang bukannya mengajar mereka membaca, tetapi mengajar mereka
menembak; bukannya mengajar mereka berdoa, tetapi mengajar mereka minum minuman keras;
bukannya menanamkan prinsip dan kejujuran Kristen, melainkan melakukan penipuan agar memperoleh
bulu binatang dan perhiasan. Di tengah kondisi demikianlah David Brainerd pergi ke daerah-daerah
penduduk asli dengan tujuan membawa mereka kepada iman yang sama yang dimiliki Brainerd.

‘Ini saya, Tuhan, utuslah saya, utuslah saya sampai ke ujung bumi; utuslah saya kepada bangsa kafir
yang liar dan ganas di padang belantara; utuslah saya menjauhi segala sesuatu yang dinamakan
kenyamanan di bumi, atau kenyamanan duniawi, utuslah saya bahkan kepada maut sekalipun, bila itu
dalam pelayanan bagi-Mu dan untuk memperluas kerajaan-Mu.’” Di akhir masa hidupnya dalam infeksi
paru-paru yang dideritanya. “Hai saudaraku yang kekasih, jangan anggap cukup untuk hidup seperti
orang Kristen biasa...”

15.4 Rahasia Komitmen

Bacalah Matius 10:37 dan Matius 19:29. 1 Korintus 3:10-15 berbunyi demikian

(10) Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli
bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi
tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. (11) Karena tidak ada
seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
(12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput
kering atau jerami, (13)sekali kelak pekerjaan masing- masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan
akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing
orang akan diuji oleh api itu. (14) Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat
upah. (15) Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan,
tetapi seperti dari dalam api.

15.5 Ibrani 12

Livingstone kembali ke Inggris Raya pada masa cutinya yang pertama setelah 16 tahun berada di
pedalaman Afrika. Dia diminta untuk berbicara di Universitas Glasgow. Barangkali dia akan menolak jika
saja dia tahu apa yang sedang menantikan dia. Sudah menjadi kebiasaan para mahasiswa pada masa
itu untuk mengganggu pembicara-pembicara yang datang, dan mereka sudah betul-betul siap untuk
pembicara ini juga. Mereka membawa ketapel,terompet mainan, giring-giring, dan alat pembuat keributan
lainnya yang dapat ditemukan.

Livingstone berjalan menuju podium dengan langkah seorang laki-laki yang telah berjalan 11000 mil.
Lengan kirinya tergantung dengan lemah disisi tubuhnya, karena hampir saja terkoyak dari tubuhnya oleh
serangan seekor singa besar. Kulit wajahnya coklat gelap akibat 16 tahun berada diibawah matahari
Afrika. Wajah itu berkerut penuh garis-garis yang tidak terhitung jumlahnya karena demam Afrika yang
merusak dan menguruskan tubuhnya. Dia telah diserang oleh orang-orang biadab dan oleh orang-orang
Turki yang menjalankan perdagangan budak yang kejam. Telinganya setengah tuli akibat demam rematik
dan dia setengah buta akibat cabang pohon yang menampar matanya di hutan.

68
TOC

Apakah janji Tuhan untuk dia yang membuat dia bertahan? Hanya 1 ayat dan itu cukup: “Dan ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman.” (Matius 28:20) Tuhan, utus aku kemana
saja, hanya sertailah aku. Letakkan beban apa saja atasku, hanya topanglah aku. Putuskan ikatan apa
saja dari padaku, kecuali ikatan yang mengikatku kepada pelayanan-Mu dan kepada hati-Mu.”

Mazmur 144:1 Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan
jari-jariku untuk berperang....

Ada saat-saat dalam kehidupan kita di mana kita sebenarnya hanya butuh terobosan dari Tuhan.
Mungkin dalam pergumulan pekerjaan, bisnis, keuangan, studi, tugas akhir, keluarga, kesehatan,
pelayanan, pemuridan, dan lain sebagainya. Seringkali anda mengalami kebuntuan yang mengerikan, di
depan pandangan anda hanya ada kabut yang menghalangi. Pertolongan dari manusia tidak dapat
diandalkan lagi, segala cara sudah dilakukan. Sampai akhirnya anda tidak tahan, intimidasi mulai
merayap di pikiranmu. Bayang-bayang kekalahan, kemerosotan dan kemunafikan muncul menjadi algojo.

Anda mulai menyendiri dan menjauh dari persekutuan. Dan stigma2 yang aneh2 mulai bermunculan
dalam pikiran kita menutupi kebenaran yang dulu menyukakan kita. Ketika musuh / ujian yang
sebenarnya datang, seringkali kita tidak siap. Di masa2 seperti itu, kepercayaan kita pada Tuhan
sepertinya tiba-tiba lenyap, ada kekhawatiran dan perasaan inferior.

Di masa-masa seperti ini kita hanya perlu mendengar dari Tuhan secara langsung daripada mempercayai
pikiranmu. Bacalah Mat 7:24-27

Hanya Firman Allah yang tetap dan tidak berubah untuk selama-lamanya. Karena itu seseorang yang
hidup secara stabil akan MELETAKKAN HIDUPNYA DENGAN DASAR FIRMAN ALLAH. Itulah kenapa
kita penting untuk membaca dan MELAKUKAN Firman Tuhan (Alkitab). Tidak heran kalau kita goncang
kalau kita tidak memiliki FIRMAN Tuhan. Iman hanya timbul melalui pendengaran kepada firman Kristus
(Roma 10:17)

Hidup yang stabil tidak berdasarkan perasaan, berkat, kasih akan manusia, pergaulan dan segala
sesuatu yang bisa terlihat oleh mata jasmani . Tetapi berdasarkan IMAN akan Firman Allah. Ketika kita
diberkati, kita bersukacita, kita berapi-api, kita jingkrak-jingkrak di persekutuan. Tetapi ketika pencobaan
datang, keadaan tidak seperti yang saudara harapkan, jawaban-jawaban doa tidak datang anda mulai
kehilangan sukacita, mundur didalam panggilan anda dan kehilangan kasih dan gairah anda terhadap
Tuhan. Ini bukanlah hidup yang stabil. Karena saudara lebih percaya apa yang saudara rasakan dan lihat
daripada apa yang Tuhan katakan. Ketika kita merasa segar kita datang ke Gereja. Tetapi ketika suntuk
kita mungkin memilih pergi jalan-jalan. Ini juga bukanlah hidup yang stabil.

15.6 Yang tidak kelihatan itu kekal

Ibrani 11:27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia
bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.

Sudah waktunya orang Kristen mulai mempunyai iman terhadap apa yang tidak kelihatan dan yang kekal
yaitu Firman Allah. Saat yang terlihat adalah penyakit, masalah studi, masalah lainnya dan
kekurangan-kekurangan, kita tetap percaya bahwa Allah sanggup untuk menepati FirmanNya. Kita tidak
meninggalkan visi Tuhan selama masa-masa sukar, namun kita hadapi bersama-sama dengan Roh Allah
di dalam kita. We are more than a conqueror.

69
TOC

15.7 Kesaksian Iren Sion Padang

Alasan mengapa aku mau melakukan penginjilan adalah bukan cuma sekedar sebuah perintah dari
Tuhan tapi juga mengenai bayar harga. Bayar harga karena diriku bisa mengenal Tuhan karena ada
orang yang dengan rela hati mau menginjili aku. Seperti teladan Tuhan Yesus yang rela meninggalkan
tahta kerajaan sorganya hanya untuk turun ke bumi menjadi manusia kemudian disalibkan hanya untuk
menyelamatkan manusia. Yang membuat aku bertobat dan memilih untuk taat pada Yesus. Memang
tidak mudah untuk menginjii karena pasti ada intimidasi dari dalam diri sendiri seperti rasa takut ditolak,
takut dicap sesat, aneh. Gila dsb. Dan pernah ada kepikiran jangan sampai karena penginjilan rusak tali
pertemanan.

Tapi pada akhirnya knapa aku mau pergi untuk menginjii adalah BELAS KASIHAN bertemu dengan
orang yang awalnya tidak kukenal sama sekali karna memiliki latar belakang yang hampir sama
denganku membuat aku semakin tergerak untuk menginjili dia. Bahkan juga berawal dari orang - orang
terdekatku aku seakan juga mengerti dan merasakan apa yang mereka alami seperti kekosongan.
Hampa. Hancur. Kesepian. Empati demikianlah yang membuat aku berani melakukannya. Dan memang
tidak langsung tertanam setelah itu. Saat aku follow up kembali dia langsung memblokir nomorku. Belum
lagi kami dapat isu komunitas kami sesat dari komunitas lain bahkan dari kampus kami sendiri akan
tetapi itu tidak membuat aku dan teman2 lantas berhenti untuk PI malah semakin giat.

Mengingat bahwa kampus ini butuh anak - anak muda yang radikal di dalam Tuhan. Bahkan pernah ada
fase aku merasa down yaitu jumlah kami susah untuk bertambah terutama di kampus kami sendiri. Orang
yang dulunya yang pernah kami PI kan sudah tidak datang pelayanan lagi. Kami selalu bergumul untuk
itu kami gunakan berdoa bersama seperti PDS untuk menyebut nama mreka satu persatu di dalam
Tuhan. Orang - orang yang pernah dijangkau. Atau org2 yang sempat antusias dalam pemuridan yang
memilih untuk mundur. Aku percaya Tuhanlah yang sanggup mengubah hati manusia. Manusia hanya
bisa menabur dan berdoa. Dan yang kami sering PI ke kampus - kampus negeri bahkan swasta. Memang
ada beberapa yang sempat kami PI kan tapi sangat susah untuk bertumbuh di sana. Terutama kampus
terkenal di kota padang.

Kami melihat tidak ada jiwa2 yang tertanam di sana lagi. Setelah kami pikir2. Dan jarak tempuh dari
kampus kami ke kampus2 yang lain sangat jauh. Bahkan kami selalu bersikeras berdoa untuk kampus2.
Bahkan juga pernah sampai ditegur security dan kami di pantau selalu. Namun itu tidak membuat kami
menyerah untuk berdoa. Stelah beberapa bulan. Sepertinya tidak ada hasil. tdak ada lagi PDS/SR selain
di kampus lain selain kampus kami sendiri. Mengingat tidak ada jemaat. Ongkos transport yang relatif
mahal. Tapi skali lagi Tuhan bagi kemuliaanya saat adanya acara paskah se mahasiswa kristen kota
padang. Betapa takjubnya aku pada Tuhan. Tuhan kumpulkan mahasiswa kristen sekota padang untuk
membuka mindset anak muda mengenai hati misi. Dlm acara tersebut petugas ibadah memimpin kami
berdoa persis sperti topik doa on air kami. Yaitu untuk kota padang. Anak muda. Jiwa2. Mentawai dsb.

Aku merasa sangat terharu. Mahasiswa sekota padang bersepakat untuk hidup di dalam Tuhan.
Sekalipun mungkin tidak membentuk/ bersatu dlm komunitas ini tapi jujur itu adalah kerinduan kami.
Bersatu hati untuk mengerjakan visi Tuhan. Kalau kami saja yang melakukan itu untuk PI kan semua
kampus kami tidak mampu. Kami butuh banyak pekerja - pekerja untuk mengerjakan semuanya. Satu
Hal yang kudapatkan tidak ada usaha didalam Tuhan yang sia-sia. Tidak ada doa yang sia-sia. Dan
Jangan pernah meragukan keajaiban Tuhan.

70
TOC

16 Mold Me and Shape Me


Ketika pertama kali Tuhan Yesus juga datang ke dunia, diutus oleh Allah, ia tidak langsung membuat
mujizat dimana-mana, atau menyembuhkan orang. Tapi mencari murid. Dia mencari murid untuk apa?
Supaya apa yang Ia akan perbuat dalam menjalani tugasNya adalah, supaya ada yang meneruskannya.
(Matius 3:14 dan Mat 28:19). Banyak yang mau menerima Kristus sebagai Tuhan, tetapi tidak banyak
yang mau jadi murid dan memuridkan orang lain.

Apa itu pemuridan? Secara sederhana, pemuridan berarti dengan sengaja bermitra dengan orang Kristen
yang lainnya untuk menolong orang tersebut menaati Yesus dan bertumbuh dalam hubungan
dengan-Nya--sehingga dia dapat membantu orang lain melakukan hal yang sama. Yesus mengajar
murid-murid-Nya untuk mengikuti Dia dan mematuhi perintah-perintah-Nya sehingga mereka dapat
memimpin orang lain melakukan hal yang sama setelah kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya. (Baca
2 Timotius 2 :2)

16.1 Pentingnya Pemuridan

16.1.1 Selama dalam misiNya di bumi, Yesus menyadari bahwa pemuridan merupakan hal
yang terpenting

Selain pelayananNya untuk "umum" (khotbah, mengajar, menyembuhkan,dsb), Dia menyediakan


waktuNya untuk melatih ke-12 muridNya melalui pelayanan "khusus". Selama tiga sampai tiga setengah
tahun waktuNya atau masa diantara Dia dibaptis sampai saat kenaikkanNya ke Surga, Dia menempatkan
pelatihan bagi ke-12 muridNya sebagai prioritas yang utama.

Bukalah dan bacalah ayat - ayat berikut ini satu per satu

Markus 1:45, Markus 2:11 - 12, Markus 5 :43, Markus 7:24, Markus 7:36, Markus 8:25 - 26, Markus 8:30
dan Markus 9:30

Perhatikan bahwa di semua ayat di atas, Tuhan Yesus melakukan mukjizat dan Tuhan Yesus dengan
tegas melarang murid - muridNya atau orang yang disembuhkan untuk menyebar luaskan berita tersebut.
Hal ini sangatlah unik karena seharusnya dengan mempopulerkan berita - berita kesembuhan / mukjizat
akan menambah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Mengapa Tuhan Yesus sebegitu
kerasnya melarang pemberitaan tentang Dia? Jawabannya ternyata ada di ayat Markus 9:31

Markus 9:30 Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan ​Yesus tidak mau
hal itu diketahui orang​;

Markus 9:31 ​sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya​.

Tuhan Yesus rela diriNya tidak dikenal banyak orang. Tuhan Yesus rela tidak memiliki popularitas bak
artis / bintang film supaya diriNya bisa fokus untuk mengajar murid - muridNya. Tuhan Yesus rela
meninggalkan keramaian orang - orang yang mencari dan membutuhkan pertolonganNya demi bisa

71
TOC

mengajarkan Firman Tuhan kepada murid - muridNya. Jika engkau adalah muridNya, percayalah Tuhan
Yesus rela menghabiskan waktuNya bersamamu. Karena itu jadilah murid Tuhan yang sejati.

16.1.2 Yesus menugaskan bagi para generasi berikutnya mengikuti proyek pelatihan
untuk pemuridan (Mat 28:19)

Yesus tidak memformulasikan penugasan ini sebagai saran atau pilihan, tetapi sebagai perintah. Yesus
mengajarkan supaya kita tidak hanya mengajak orang untuk masuk Kristen, tetapi menjadikan mereka
murid. Dia menginginkan buah jiwa - jiwa pada akhirnya, merujuk kepada Yoh 15:8.

Yoh 15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian
kamu adalah murid-murid-Ku

Dengan kata lain, kita tidak bisa mengklaim diri kita adalah murid Tuhan Yesus jika kita tidak pernah
memberikan buah. Kata berbuah banyak merujuk kepada buah jiwa - jiwa sesuai penjelasan di Yoh 15:16
yaitu sebagai berikut : “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah
menetapkan kamu, supaya kamu ​pergi​ ​dan ​menghasilkan buah

Kata pergi di ayat Yoh 15:16 adalah kata yang sama dengan Amanat Agung di Mat 28:19 yaitu “Pergi dan
jadikanlah semua bangsa muridKu.” Jika kita gabungkan kedua ayat di atas dapat ditulis : Tuhan Yesus
menetapkan kita untuk pergi, memberitakan Injil, menjadikan semua bangsa muridNya dan murid - murid
yang kita hasilkan disebut dengan buah. Semakin banyak buahnya, semakin besar Bapa di surga
dimuliakan”. Adakah di antara kita yang bersedia untuk pergi dan memberitakan Injil?

16.1.3 Pemuridan adalah metode optimal untuk memenangkan dunia bagi Allah

Pengaruh yang besar dari pengajaran agama di masa gereja mula-mula dan masa pelayanan Paulus
membuktikan bahwa pelatihan dalam pemuridan merupakan cara yang paling efektif untuk mengabarkan
Injil di dunia. Bayangkan seorang penginjil yang bisa memenangkan 1000 orang setiap tahunnya dan
seorang pemurid yang bisa

Kualitas lebih penting daripada kuantitas : sedikit orang yang berkomitmen untuk menjadi murid, dan
yang telah belajar untuk menjadi serupa dengan Kristus, akan lebih mengenal Allah daripada sejumlah
besar pengikut yang kurang memiliki kepercayaan**. Menjadikan banyak murid merupakan strategi yang
dipilih Allah untuk memenangkan dunia.

16.2 Poin-poin penting tentang pemuridan

16.2.1 Pemuridan Tidaklah Mudah

Keselamatan itu gratis, tetapi pemuridan akan mengorbankan kehidupan kita. Yesus mengatakannya
secara gamblang:

"Yesus berkata kepada mereka semua, 'Jika seseorang ingin mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya
sendiri, dan memikul salibnya setiap hari, dan mengikuti Aku. Sebab, siapa pun yang berusaha
menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya. Akan tetapi, barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apakah untungnya jika seseorang mendapatkan seluruh dunia,
tetapi mati atau kehilangan nyawanya sendiri?'" (Lukas 9:23-25)

72
TOC

Menjadi murid Yesus berarti bahwa kita telah menyerahkan hidup kita untuk mengikuti Dia dengan
sepenuh hati dan tanpa syarat. Itu berarti bahwa hidup kita bukan lagi milik kita sendiri, melainkan
milik-Nya.

16.2.2 Pemuridan Bukan "Hanya Aku dan Yesus"

Meski segala sesuatu tentang Pemuridan adalah tentang Yesus, hal ini bukanlah satu usaha yang
dilakukan sendiri. Pemuridan adalah relasi, dan untuk sepenuhnya merespons Amanat Agung, kita perlu
menjadi murid yang memuridkan murid Yesus. Ini berarti kita perlu menghabiskan waktu yang konsisten
dengan orang percaya lainnya. Memuridkan berarti menerima perintah Allah sebagai orang percaya dan
menjadi tindakan komitmen bahwa kita tidak lagi hidup menurut keinginan kita sendiri, kita tidak lagi hidup
untuk kita lagi. Yesus dan murid-murid-Nya menghabiskan banyak waktu bersama (Kisah Para Rasul
1:21-22). Mereka makan bersama, berjalan bersama, naik kapal bersama. Mereka bahkan berjuang
bersama (Lukas 9:46-48). Kedua belas murid selalu ada dalam kehidupan satu sama lain, secara
terus-menerus dan dilakukan dengan sengaja.

16.2.3 Pemuridan Bukanlah Mentoring

Selagi kita mengizinkan orang lain masuk ke dalam kehidupan kita dan membiarkan mereka menolong
kita untuk taat kepada Yesus, kita juga perlu menjangkau dan memuridkan orang lain. Namun, bukan
berarti kita melakukan mentoring terhadap orang lain.

Mentoring berkaitan dengan apa yang bisa ditawarkan mentor kepada orang lain melalui hikmat dan
pengalaman merekai. Pemuridan berkaitan dengan apa yang Yesus dapat tawarkan kepada orang lain
melalui hikmat dan kehadiran-Nya.

Anda tidak perlu memiliki banyak kualifikasi untuk memuridkan seseorang, Anda hanya harus mengikuti
dan menaati Yesus.

Inilah sebabnya mengapa Anda tidak perlu memiliki banyak kualifikasi untuk memuridkan orang lain (dua
belas murid mula-mula hanya "orang biasa dan tidak berpendidikan", ingat?) -- Anda hanya harus
mengikuti dan menaati Yesus dalam kehidupan Anda dan bersedia untuk menolong orang lain
melakukan hal yang sama.

16.3 Mematikan kedagingan


Menjadi seorang murid adalah hal sulit bagi saya dulunya, karena harus mengikuti setiap perkataan
pemurid saya, sama halnya dengan seorang anak yang harus taat kepada orang tua dan harus hormat
dengan setiap nasehat mereka. Apalagi menjadi seorang pemurid?

Sudah pasti bagi saya itu adalah hal yang semakin sulit, karena seorang pemurid adalah seseorang yang
harus menjadi teladan bagi murid, siap siaga dengan segala keadaan di depan mata, mampu menerima
karakater yang berbeda-beda, memahami murid, melayani dengan sepenuh hati, membagi waktu untuk
mereka dan masih banyak hal yang harus dilakukan Pemurid.

Tapi betapa besarnya pengaruh pemuridan atas hidupku, Aku belajar dari sosok seorang Bapa yang
begitu luar biasa, Besar cintaNya, KaryaNya, PerbuataanNya, Kesetiaan-Nya, Pengorbanan-Nya,

73
TOC

PengampunanNya, teladan yang Ia berikan, aku melihat bahwa Yesus juga melakukan Pemuridan, yang
berarti bukan sebatas Yesus saja yang memuridkan dengan ke -12 murid-muridnnya.

Memuridkan adalah hal yang susah bagi sebagian orang, terkadang banyak orang hanya mau
dimuridkan saja, dan tidak memuridkan. Alasanya banyak yang mengatakan susah membagi waktu, mau
nya diperhatikan doang dan lain-lain sebagainya. Pemuridan inilah yang membuat aku yang harus mati
dalam kedagianku, dulu sewaktu aku dimuridkan dan belum memuridkan aku merasa hidupku santai aja
berjalan sesuai dengan jalur nya bisa dikategorikan gitu-gitu saja.

Nah, aku diingatkan kembali apa arti seseorang Kristen pilihan Allah yang sudah ditebus dengan darah
yang mahal. Mat 28:19-20

Karena itu Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa,dan
Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan
kepadamu, dan ketahuilah , Aku akan menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman

Firman ini mengingatkan pikiranku untuk bernostalgia dengan perbuatan dan pertolongan Tuhan atas
hidupku…

“Kekristenan tanpa pemuridan sama halnya dengan kekeristen tanpa kristus” kalimat yang sempat
membuat hatiku gundah gulana, dan banyak pertanyaan yang muncul dalam diriku. Sudah berapa
pengorbananmu mengikuti perintah Bapa?

Memuridkan bukanlah hal yang gampang, kamu sudah siap menjadi seorang pemurid, Tapi bagaimana
hubungan kamu dengan Bapa? Bagaimana keadaan – keadaan anak yang kamu jangkau?

Hal-hal itulah yang kualami ketika pemuridan “menceritakan pemuridan berarti menceritakan aku yang
mati” ketika aku PI aku kesaksian kematian Yesus tapi ketika aku memuridkan aku menceritakan
kematian kedaginganku, memuridkan merupakan hal yang membuatku mengalami banyak proses dari
hal yang tak pernah terpikirkan olehku menjadi hal yang harus kupikiran.

Pemuridan merupakan pemberian hidup yang sepenuhnya bukan sebatas sharing dengan anak dengan
PA, fellowship, ibadah bareng bukan hanya itu saja, Tapi pemuridan yang sebenarnya adalah siap
menerima keadaan mereka, keluarga, study, karakter, dan segala hal yang berhubungan dengan
mereka, Pemurid tidak cukup hanya dengan berkata-kata dengan muridnya tapi harus ada Doa, Tindakan
yang mampu menghasil hal-hal yang sesuai dengan kehendak Bapa.

Menerima karakter anak-anak rohani bukanlah yang gampang bagiku, aku harus memahami bagaimana
sifat - sifat mereka. Karena ketika aku belajar memahami mereka satu hal yang yang kutahu ketika
pemuridku mampu menerima karakterku, berarti juga aku harus mampu menerima karakter murid -
muridku. Karena Tuhan lah yang terlebih dahulu mampu menerima karakter ku DAN bagaimana kita
harus mengkikis ke-akuan kita dan tidak memikirkan diriku sendiri (1 Kor 5 : 15).

Tetap kerjakan Pemuridan mu untuk Bapa bukan supaya di lihat manusia, Kakak PA atau Pemimipin mu,
Lakukan dengan Kasih untuk mereka. 1 atau lebih anak PA kita mereka tetap berharga yang di mata
Tuhan.

74
TOC

17 Pray More Worry Less


17.1 Konsistensi doa dan saat teduh setelah lahir baru

Sepenting apakah DOA dan SAAT TEDUH bagi orang yang telah lahir baru, apakah setelah percaya
Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan juru selamat, cukup melakukan perbuatan baik, apakah doa
hanya akan dilakukan ketika mau pergi pengiinjilan, melayani orang sakit atau bahkan hal tersebut hanya
dilakukan oleh para pendeta dan misionaris

Sebagai orang Kristen harusnya doa menjadi hal yang sangat penting yang harus dilakukan kenapa
karena doa adalah nafas orang percaya berbicara tentang nafas berarti sebuah kehidupan tidak ada
orang yang hidup tanpa bernafas.

Kita tahu Yesus mati untuk menubus kita dari dosa Dia mengankat kita dari kehidupan yang berdosa dan
menjadi orang yang menang atas dosa-dosa kita nah ketika kita telah menang itu artinya kita memiliki
hubungan dengan Bapa dan bisa berkomunikasi dengan Bapa dan cara kita berkomunikasi dangan Bapa
adalah dengan berdoa

Roma 12:12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam
doa!

Alkitab mengajarkan kita untuk berdoa dan kita memang selayaknya melakukan apa yang difirmankan
Allah. Setiap orang yang sudah lahir baru pasti tau atau diajarkan untuk selalu membaca firman dan
berdoa dan setiap firman Allah itu hidup, harus di praktekan dalam kehidupan orang setiap harinya dan
doa adalah peintah Allah dalam firmanNya maka berdoa haruslah dilakukan karena PERINTAH Roma
12:12 dalam ayat ini dikunci dengan bertekun didalam doa bertekun artinya hal yang dilakukan secara
berulang - ulang, bukan berarti orang yang sudah bertobat tidak perlu berdoa tapi justru orang yang
menyatakan dirinya menjadi pengikut kristus yang butuh dan harus selalu berdoa karna orang sudah
bertobat yang menjadi incaran dunia dan si iblis untuk membuat orang itu kembali ke kehidupan lama
untuk itu doa harus dilakukan untuk kita melawan dunia dan sijahat iblis karna klo diri kita sendiri tidak
bisa melawan mereka kita butuh Tuhan lewat doa.

Dengan doa kita bisa ngobrol dengan Bapa, meminta apapun yang baik bahkan meminta menuntun kita
dalam pertobatan agar tidak kembali ke kehidupan yang berdosa Matius 26:41 dalam ayat ini
mengatakan bahwa kita diperintakan untuk supaya berjaga-jaga dalam doa supaya tidak jatuh kedalam
pencobaan karna roh memang penurut tapi danging lemah yang artinya akan ada banyak hal yang
mencobai kita untuk jatuh kedalam kehidupan yang lama dan dengan doa dan firman maka kita bisa
melawan semua hal yang akan membuat kita jatuh.

Yeremia 42:3 Semoga TUHAN, Allahmu, memberitahukan kepada kami jalan yang harus kami tempuh
dan apa yang harus kami lakukan." 42:4 Jawab nabi Yeremia kepada mereka: "Permohonanmu sudah
kudengar! Lihat, aku akan berdoa kepada TUHAN, Allahmu, seperti yang kamu minta itu, dan segala
firman, yang diberi TUHAN sebagai jawab, akan kuberitahukan kepadamu; sepatah katapun tidak akan
kudiamkan kepadamu!

Dalam pembacaan ini dikatakan para perwira tentara meminta supaya Yeremia berdoa kepada Tuhan
supaya Dia memberitaukan jalan yang benar yang harus mereka tempuh, nah bahkan para tentara ini
tahu jika mereka tidak bisa menentukan jalan sendri karna pasti akan salah atau ditengah jalan akan

75
TOC

mengalami yang tidak baik dan hanya Tuhan yang bisa memberitahukan jalan yang benar untuk mereka
dan mereka meminta yeremia untuk berDOA untuk menanyakannya kepada Tuhan, demikian dengan
kita yang mau jalan hidup kita benar kita butuh meminta kepada Tuhan untuk menuntun kita lewat DOA.

17.2 Doa adalah perkataan yang berkuasa

2 Raja - raja 20:2 -6

20:2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: 20:3 "Ah
TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan
bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
20:4 Tetapi Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah firman TUHAN
kepadanya: 20:5 "Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Beginilah firman TUHAN, Allah
Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan
menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. 20:6 Aku akan
memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari
tangan raja Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."

Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu
sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya

Doa bukan hanya sekedar kata-kata yang indah yang disusun tapi doa adalah perkataan yang berkuasa,
2 raja-raja 20:2-6 ayat ini menuliskan tentang raja Hiskia yang akan mati tapi dimana dia dengan iman
dan kepercayaannya kepadaa Yesus, dia berdoa meminta supaya umurnya diperpanjang dan karna
dengan doanya yang penuh iman, Tuhan mencabut perkataannya dan memperpanjang umur Raja Hizkia
15 tahun lagi. Mungkin manusia akan berkata kalo maut sudah menjemput tidak akan akan bisa
menolaknya tapi dengan Doa, umur raja Hizkia diperpanjang oleh Tuhan. Yakobus 5:16 doa orang yang
benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya, di ayat ini menuliskan bahwa doa orang benar
sangat berkuasa. Bukan hanya raja Hizkia atau tokoh - tokoh alkitab yang lain yang berdoa dalam hal
apapun tapi Yesus pun berdoa Lukas 6:12 Yesus tidak hanya memerintakan kita untuk berdoa tapi Dia
memberikan teladan untuk berdoa, Yesus saja yang adalah Tuhan tetap berdoa bagaimana dengan kita
yang adalah manusia yang masih penuh dengan kedagingan yang mudah jatuh lagi dalam dosa.

Bagi orang yang percaya doa menjadi bagian dalam hidupnya dan tidak dipisahkan jika doa tidak ada
dalam orang yang bertobat maka orang itu akan mati secara roh karna untuk orang percaya doa adalah
nafas, mungkin ketika kita bertobat ada saat di kita melupakan doa atau karna kesibukan dan lain
sebagainya tapi ketika doa tidak dilakukan maka roh kita sedang tersiksa karena roh butuh doa sebagai
makanan atau nafas. Orang yang sudah bertobat butuh doa untuk melawan keinginan daging karna gak
mudah melawan keinginan daging bagi orang yang baru bertobat karena pasti akan banyak skali tawaran
dunia yang menggiurkan dan aka nada banyak hal yang akan kita alami yang membawa kita jatuh dalam
dosa ataupun yang akan menguji iman kita makanya kalo tidak ada doa maka roh kita akan babak belur.
Dengan doa kita bisa meninggalkan kehidupan lama kita

Apa arti dari saat teduh, saat teduh berarti kita tenang dan berteduh dalam doa, kita butuh untuk
menikmati Tuhan dalam doa kita bukan hanya sekedar meminta ini dan itu saat berdoa sehingga kita
mnjadi tuli karna tidak bisa mndengar apa yang menjadi maunya Tuhan dalam hidup karena terlalu
berfokus pada meminta meminta dan meminta saat berdoa Tuhan juga mau dalam kita berdoa kita
menikamti Tuhan dan mendengar apa yang Dia katakan dalam doa kita, seperti Musa yang menjadikan
Tuhan sebagai tempat perteduhannya dalam Doanya di Mazmur 90:1-2

76
TOC

Mazmur 90:1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun. 90:2
Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya
sampai selama-lamanya

Markus 1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat
yang sunyi dan berdoa di sana.

Saat teduh dilakukan setiap pagi Markus 1:35 ayat ini mengatakan pagi pagi benar Yesus pergi ke
tempat yang sunyi untuk berdoa, Yesus melatih kita untuk melakukan saat teduh di waktu pagi saat kita
belum melakukan apa2 kenapa karna disat pagi ketika Yesus yang pertma kita dengar kita akan tahu apa
yang harus kita lakukan untuk menjalani hari2 kita dan kita bisa meminta Yesus untuk menuntun kita dan
dalam bersaaat teduh yesus akan meberitahukan banyak hal untuk kita makanya ada ayat yang
mengatakan Yesus mempertajam pendengaran kita setiap pagi (Yesaya 50:4)

Yesaya 50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan
aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam
pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Tanpa doa dan saat teduh kita mati secara roh, hubungan pribadi kta dengan Tuhan yaitu dengan doa
dan saat teduh, berbicara tentang hubungan berarti berbicara tentang interaksi 2 pihak. Contoh orang
yang pacaran pasti akan selalu berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling berbagi kasih dari kedua
pihak, ingin tau apa yang mnjdi keinginan pasangannya dan pasti melakukan apa yang menjadi keinginan
dari pasangan tersebut,dan dalam keadaan apapun pasti keduanya ingin selalu bersama tapi ketika
komunikasi itu hilang itu artinya hubungan itu akan berakhir, begitupun hubungan kita dengan Tuhan
ketika kita bilang klo kita mengasihi Tuhan berarti kita akan tetap mnjaga komunikasi denganNya apapun
keadaanya supaya hub itu tetap ada dan kalau kita bilang kita sudah lahir baru bahkan kita mengasihi
Tuhan karna Dia terlebih dahulu mengasihi kita tapi tidak ada komunikasi yang baik dengan Dia berarti
kita menipu diri sendiri bahkan menipu Tuhan.

Doa dan saat teduh dilakukan bukan untuk mood-moodan tapi dilakukan selalu. Saat kita belum bertobat
dan masih melakukan hal - hal dunia pasti kita memberikan apa yang ditutut dunia secara sadar ataupun
tidak bahkan disaat kita gak bisa pun pasti kita lakukan pokoknya secara total padahal pada akhirnyapun
yang dunia berikan itu pasti membawa kita kepada kebinasaan atau hanya kesenangan sesaat tapi doa
dan saat teduh hal yang dilakukan untuk kemuliaan Tuhan bahkan untuk kebaikan kita yang bersifat
kekal tapi banyak orang Kristen yang kompromi untuk melakukan itu dengan berbagai miacam alas an
yang sebenarnya gak mnjadi alasan , contoh saat kita kuliah kita dituntut untuk datang pagi ataupun bikin
tugas kampus sampai larut malam dan kita melakukan dan mengerjakannya hanya untuk dapat nilai
bagus atau supaya lulus kuliah tapi ketika kita diminta untuk bangun pagi - pag untuk saat teduh dan doa
pasti masih buat alasan ngantuk dsb.

Tidak salah kalo kita rajin dalam perkuliahan dan tugas - tugas tapi kalau untuk penghargaan dunia kita
bisa berikan yang terbaik meskipun bersifat sementara kenapa untuk hal yang bersifat kekal yaitu doa
dan saat teduh kita gak lakukan secara excellent Alkitab catat bahwa umur manusia 70-80 selebihnya
hanyalah penderitaan dan akan menuju kepada kematian jadi apa yang kita lakukan didunia hanyalah
bersifat sementara, ketika kita mati dan saat kita dihakimi kita gak ditanya gelar apa yang kita capai atau
jabatan apa saat kita di dunia tapi seberapa intim kita dengan Bapa. Kulia, bekerja dsb yang kita lakukan
di dunia tidak salah tapi siapa dan apa yang menjadi prioritas kitalah yang penting jika kita

77
TOC

memprioritaskan Tuhan berarti kita akan lakukan segala sesuatu yang menjadi kerinduan hatiNya dan
bagaimana kita bisa tau kerinduan hatiNya yaitu berkomunikasi lewat doa dengan Dia.

Jadi intinya tanpa doa dan saat teduh tidak ada gunanya atau hanya akan menjadi kekristenan yang yang
mati, ada saat dimana kita akan merasa kering didalam doa, seakan2 Tuhan tidak ada atau kita tidak
mengalami hadirat Tuhan, itulah yang dikatakan padang gurun rohani kita merasa kering tapi di situlah
kita akan di uji apakah kita akan mencari air pada saat kekeringan itu atau kita pasrah sampai mati dalam
kekeringan, apakah kita akan tetap melakukan doa dan meminta supaya Tuhan kembali membasahi
tanah hati kita supaya kita kembali merasakan hadiratnya, bukan tanpa alasan kita mengalami
kekeringan itu dalam doa, mungkin doa kita hanya karna rutinitas karna dipaksa mentor sehingga doa itu
menjadi biasa saja, tapi Tuhan mau kirta berdoa karena kita ingin berkomunikasi denga Dia, bertemu
dengan Dia dan mau diajar oleh Dia lewat doa.

Mazmur 84:11 Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik
berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.

Mazmur 84:11 kata pemazmur bahwa lebih berharga satu hari dengan Tuhan daripada seribu hari
ditempat lain. Jika kta adalah orang2 yang sudah lahir baru maka jadikanlah Doa dan Saat Teduh
sebagai nafas kita karna Yesus melakukan itu dan karna hal itu bersifat KEKAL Jadi tetaplah berDOA

1 Tesalonika 5:17 Tetaplah berdoa

78
TOC

18 Unity Leads to Victory


Kita tahu bahwa komunitas adalah sebuah kelompok ​sosial dari beberapa orang yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan yang sama. Dalam komunitas ​manusia​, individu-individu di
dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah
kondisi lain yang serupa. Ada banyak komunitas-komunitas di luaran sana yang begitu menarik perhatian
kita, dimana kita bisa bertemu dengan teman-teman baru, berbaur dengan berbagai macam suku dan
budaya yang berbeda-beda pula. Bahkan kita cenderung untuk lebih banyak meluangkan waktu kita
dengan komunitas tersebut.

Apakah penting untuk kita berkomunitas? Penting – karena dengan berkomunitas kita bisa belajar banyak
hal dari teman-teman sekomunitas kita, kita juga bisa mengembangkan potensi dalam diri kita, dan kita
bisa semakin membentuk karakter atau pribadi kita agar lebih baik lagi. Kita perlu ketahui bahwa ketika
kita masuk dalam suatu komunitas, kita harus tahu tujuan dari komunitas tersebut, apakah komunitas itu
baik atau tidak? apakah komunitas itu berdampak bagi kita dalam hal yang benar atau tidak? Untuk itu
hendaklah kita memilih komunitas dengan bijak, kenapa? Agar kita tidak salah dalam berkomunitas.
Bahkan ada juga orang-orang yang memilih untuk tidak berkomunitas atau mungkin salah dalam
berkomunitas.

18.1 Orang-orang tanpa komunitas

Alkitab mengingatkan kita bahwa tidak baik untuk menyendiri dan menjauhkan diri dari pertemuan ibadah
(Ibrani 10:25). Dosa manusia pertama diawali oleh Hawa ketika sendiri (Kejadian 3). Mengapa
menyendiri? 1) Kecewa dengan orang lain dan 2) Gambar diri yang rusak

Akibat menyendiri:

1. Mengambil keputusan yang selalu salah (Amsal 18:1)


2. Mendatangkan kutuk (Lukas 15:13-16)
3. Masuk dalam komunitas yang salah

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang
berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh (Mazmur 1:1)

Dalam prinsip “Garbage in garbage out” – apabila bila yang kita masukan ke dalam pikiran kia adalah
hal-hal yang negatif, maka yang keluar dari pikiran kita juga adalah yang negatif. Sebaliknya, jika yang
kita masukan hal-hal yang positif, maka yang keluar juga adalah yang positif. Pergaulan yang buruk
merusakkan kebiasaan yang baik (1 Korintus 15:33)

Hati-hati terhadap perkataan yang membodohi kamu, dari TV, media sosial, dan pergaulanmu (Efesus
5:6-11). Matius 10:34 → Maksud dari firman ini adalah Tuhan datang untuk memisahkan kita dari orang
terdekat kita yang tidak sevisi. Membedakan yang jahat dan yang baik itu mudah, membedakan yang
baik dan yang benar itu sulit, membedakan yang benar dan yang tepat itu butuh kepekaan suara Tuhan.

79
TOC

18.2 Memperjuangkan kasih manusia

Hakim-Hakim 16:4-31 – Kisah cinta berujung maut. Simson orang yang sangat kuat — dia diberkati
Tuhan sejak lahir (Hakim-Hakim 13:24). Kisah kegagalannya berawal dari rasa cinta yang datang dari
hati manusia.

Janganlah ingat kenangan masa lalu dengan orang yang tidak benar. Firman Tuhan tentang pasangan
yang tidak seimbang — 2 Korintus 6:14. Apa yang harus kita lakukan?

1. 2 Korintus 6:17 — Keluarlah, Pisahkanlah dirimu, janganlah menjamah hal yang tidak benar!
2. Matius 22:37-38 — Kasihilah Tuhan Allahmu
3. Matius 6:33 — Percayalah akan kedaulatan Tuhan. Tuhan sanggup untuk memberimu teman
bahkan pasangan yang terbaik bagi Dia dan bagimu.

Let’s Move On!! Keputusan yang kamu ambil hari ini bisa menentukan masa depanmu!!

Di zaman milenial ini, apakah ada komunitas yang bisa membawa kita semakin dekat dengan Tuhan?
Apakah komunitas tersebut bisa membawa perubahan dalam hidup kita? Jawabannya, ada. Dan ada
begitu banyak komunitas-komunitas yang berpegang atau mendasari kebenaran firman Tuhan – salah
satunya Sion Ministry. Bagaimana kita dapat memandang Sion sebagai rumah Tuhan untuk bertumbuh,
dan mengambil peran didalamnya.

18.3 Membangun Komunitas

Efesus 2:19 – 3:11 “yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli
waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus. – ayat 3:6

Henri Nouwen berkata, “Komunitas” adalah tempat di mana orang yang paling tidak kita inginkan
kehadirannya selalu tinggal bersama kita.” Kita sering menempatkan diri di tengah orang-orang yang
​paling kita inginkan kehadirannya bersama kita. Bersama mereka, kita membuat perkumpulan eksklusif,
dan itu bukan komunitas. Setiap orang bisa membuat perkumpulan, tetapi dibutuhkan kasih karunia, visi
yang sama, dan kerja keras untuk membentuk komunitas.

​Gereja Kristen adalah institusi pertama dalam sejarah yang menyatukan secara setara orang Yahudi dan
orang bukan Yahudi, pria dan wanita, budak dan orang merdeka. Rasul Paulus menyebut itu sebagai
“rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah”. Paulus mengatakan bahwa dengan
membentuk komunitas yang terdiri dari anggota-anggota yang beragam, kita memiliki kesempatan untuk
memikat perhatian dunia ini (Ef. 3:9-10).

Sayangnya, dalam beberapa hal, mungkin masih ada gereja yang belum melakukan tugas itu. Walaupun
demikian, gereja merupakan satu-satunya tempat yang pernah kita kunjungi yang mempersatukan
berbagai generasi: bayi yang masih digendong ibunya, anak-anak yang berceloteh dan tertawa sesuka
hati, orang dewasa yang bertanggung jawab dan yang tahu bagaimana bersikap sepatutnya di setiap
saat, dan mereka yang mungkin tertidur ketika pengkhotbah berbicara panjang lebar.

Jika kita menginginkan pengalaman komunitas yang Allah tawarkan kepada kita, kita bisa
menemukannya dalam jemaat yang terdiri dari orang-orang yang “tidak seperti kita”.

80
TOC

18.4 Komunitas Baru

Kisah Para Rasul 2:1-12, 42-47 “Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala
kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, —Kisah Para Rasul 2:44”

Pada hari Pentakosta, penulis Lukas berkata, “Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang
saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit” (Kis. 2:5). Meski mereka berbeda budaya dan bahasa,
kedatangan Roh Kudus menjadikan mereka suatu komunitas baru: gereja. Sejak saat itu, mereka
dijadikan satu tubuh, disatukan oleh kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

Para pemimpin dari satu tubuh yang baru itu merupakan sekelompok orang yang dipersatukan Yesus
selama Dia berada di bumi, yakni murid-murid-Nya. Jika Yesus tidak pernah mempersatukan mereka,
kemungkinan besar mereka tidak akan pernah bersatu. Dan sekarang lebih banyak orang—“kira-kira tiga
ribu jiwa” (Kis. 2:41) — telah menjadi pengikut Kristus. Syukur kepada Roh Kudus, orang-orang yang
dahulu terpisah kini menjadi sekelompok orang yang menganggap “segala kepunyaan mereka adalah
kepunyaan bersama” (ay.44). Mereka bersedia membagikan apa saja yang mereka miliki kepada satu
sama lain.

Roh Kudus terus menjembatani kesenjangan antara berbagai kelompok manusia yang berbeda-beda.
Kita mungkin tidak selalu akur, juga tidak selalu dapat memahami satu sama lain. Namun, sebagai umat
percaya di dalam Kristus, kita saling memiliki.

18.5 Kita Satu Komunitas

1 Korintus 12:1-11

​[Tuhan] yang memberikan . . . untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus. —Efesus 4:11-12

Rasul Paulus menuliskan pada jemaat di Korintus tentang tujuan Tuhan dalam memberikan karunia
rohani kepada mereka. Sebelum menuliskan daftar berbagai karunia rohani dalam 1 Korintus 12:8-10, ia
mengingatkan bahwa “kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama”
(ay.7). Allah tidak memberikan karunia rohani-Nya untuk kepentingan diri sendiri, melainkan untuk
melayani sesama, dan dengan demikian, kita juga melayani-Nya.

Kita semua diberi karunia rohani yang berbeda-beda untuk dipakai di saat yang berbeda dan dengan
cara yang berbeda. Namun semuanya itu harus dipakai dalam kasih “bagi pembangunan tubuh Kristus”
(Ef. 4:12). Di mana pun Allah menempatkan kita, kita dapat memakai apa yang telah dikaruniakan-Nya
kepada kita untuk melakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan, sembari mengingat bahwa kita semua
merupakan anggota dari gereja, yaitu tubuh Kristus (1Kor. 12:13-14). Jadi gunakanlah karunia rohanimu
untuk memberi pelayanan bagi sesama.

18.6 Kesatuan Dalam Komunitas 1 Korintus 12:12-27

Tidak ada yang mengesankan dengan ​puzzle ketika potongan-potongan itu tercerai-berai. Namun, ​puzzle
menjadi sesuatu yang indah ketika potongan-potongan disusun dan membentuk sebuah gambar. Begitu
pula kita di dalam sebuah komunitas–mau itu dalam komunitas gereja atau komunitas pemuda. Setiap

81
TOC

individu bagaikan potongan-potongan puzzle, yang jika tercerai-berai tidak dapat membentuk sebuah
gambar yang indah.

Saudara, kesatuan dalam sebuah komunitas merupakan hal yang Tuhan inginkan. Tentu, dalam sebuah
komunitas tidak mudah untuk menciptakan sebuah kesatuan. Mungkin sulitnya menciptakan kesatuan ini
karena adanya penghambat-penghambat. Ada dua hal yang menjadi penghambat terjadinya kesatuan
dalam sebuah komunitas.

18.6.1 ​Menjadi terlalu bangga terhadap diri sendiri

Dalam sebuah komunitas, godaan untuk menjadi populer sangat besar, ketika kita yang diberikan Tuhan
karunia-karunia yang “lebih”, mungkin ingin menunjukkan bahwa diri kita “hebat”. Kita ingin banyak
“tampil di depan layar”. Kita bangga dengan kemampuan kita. Itu adalah sesuatu yang harus diwaspadai
oleh setiap orang yang berada dalam sebuah komunitas.

18.6.2 ​Merasa tidak berguna dalam sebuah komunitas

Hal kedua adalah merasa diri tidak berguna. Kita merasa diri kita banyak kekurangan. Kita suka
membanding-bandingkan diri kita dengan teman-teman. Hal ini membuat kita minder, memiliki banyak
ketakutan, dan pada akhirnya kita menarik diri dari komunitas. Kita mempunyai pikiran bahwa
orang-orang dalam komunitas tidak mau menerima diri kita.

Kita adalah anak-anak Tuhan. Setiap dari kita pasti diberi karunia oleh Tuhan dan karunia yang Tuhan
beri harus digunakan untuk memuliakan Tuhan. Dan ketika kita di dalam sebuah komunitas, kita harus
menyadari panggilan untuk bersatu demi kerajaan dan pekerjaan Allah yang mulia. Sehingga seperti
potongan-potongan puzzle, kita dapat menjadi suatu gambar pancaran kasih Tuhan.

82
TOC

19 Tithes & Offerings


Banyak sekali orang yang berkekalahan dalam keuangan. Banyak statistik menunjukkan bahwa zaman
sekarang banyak orang yang terlilit utang karena memiliki manajemen finansial yang buruk. Banyak
orang juga ingin memisahkan keuangan dan apa yang Firman Tuhan katakan mengenai keuangan
membuatnya tidak berhubungan satu sama lain, padahal banyak sekali firman Tuhan yang berbicara
mengenai keuangan.

Di beberapa tempat, banyak sekali orang Kristen yang sangat anti terhadap pembahasan mengenai
finansial karena merasa gereja hanya memeras uang mereka untuk kepentingan pribadi gereja tersebut.
Mereka menahan uangnya, menjadi pelit, dan memiliki prinsip keuangan dunia yaitu menghemat
sebanyak mungkin, digunakan untuk pribadi sebanyak mungkin, dan memberi sesedikit mungkin,
padahal firman Tuhan berkata seperti ini.

Mazmur 24:1-10 Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang
diam di dalamnya.

Segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah milik Allah. Ketika kita menjalani hari – hari yang
Tuhan berikan ke kita, kita harus tahu bahwa apa pun yang kita miliki adalah milik Tuhan sehingga ketika
kita memberi atau mengembalikan itu kepada Allah, harusnya kita tidak ragu untuk melakukannya dan
kita akan mengelolanya dengan bijaksana.

Jika Tuhan adalah pemilik dari segala sesuatu, maka Ia bisa memberikan kepada kita segala sesuatu.
Kenapa kita ragu? Karena kita meragukan Allah bisa mencukupkan kita dalam segala sesuatu (dalam
konteks ini finansial). Kita bisa mempercayakan kepada kita seperti keselamatan, kemudian kuasa untuk
melepaskan setan, kuasa injil, dan sebagainya, tetapi dalam hal finansial, kita khawatir bahwa ketika kita
memberi uang yang ada pada kita, kita akan menjadi berkekurangan. Yang bersumber dari pemikiran
seperti itu, yaitu saya adalah yang memiliki uang, padahal kita hanya dipercayakan menjadi pengelola
dalam keuangan Allah sesuai dengan kapasitas kita.

Ketika kita memiliki pemikiran yang benar bahwa uang yang saya miliki bukan milik saya tetapi milik
Allah, kita akan memiliki rasa percaya lebih dalam lagi kepada Allah karena kita tahu bahwa Allah
menjaga hidup kita. Di dalam kasih-Nya kepada kita, dia mengajarkan bahwa kita harus lebih mengabdi
kepada Allah daripada mamon, dan menyadarkan kita bahwa mamon bisa sejajar dengan Allah (Matius
6:24). Dalam masa – masa kesesakan yang kita alami karena pandangan yang salah terhadap keuangan
dimana kita lebih mengutamakan mencari uang daripada mencari wajah-Nya, Tuhan tetap mengasihi kita
dan selalu memelihara kita, karena kita berharga di matanya (Matius 6:34).

Dalam kisah perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30), tiap – tiap hamba dipercayakan sesuai
kapasitasnya yaitu lima talenta, dua talenta dan satu talenta, dan Tuan dari hamba – hamba tersebut
memerintahkan bahwa mereka harus mengembangkan talenta ini. Dua hamba yaitu yang memegang
lima dan dua talenta menggandakannya dua kali lipat menjadi masing – masing sepuluh dan empat
talenta, tetapi yang satu talenta tidak mengembangkannya dan malah menguburnya di dalam tanah.
Ketika kita setia mengelola bahkan satu talenta (uang yang kita miliki saat ini), percayalah kita akan
dipercayakan lebih besar lagi. (Matius 25:23)

83
TOC

Amsal 10:22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya

Susah payah tidak akan menambahinya, maksud dari firman ini adalah, jika berkat Allah yang
menjadikan kamu kaya, tidak ada kutuk (susah payah) yang mengikutinya, bukan artinya kita tidak
bekerja dan uang datang dengan sendirinya. Kamu bisa kaya bukan dari berkat Allah, tetapi itu akan
diikuti dengan kutuk seperti kekhawatiran, keserakahan, ketakutan, dan sebagainya. Jika ketika kamu
kaya tetapi tidak ada rasa damai di dalamnya, kamu dikejar – kejar sama penagih utang / tengkulak,
kamu merusak persahabatan dan kepercayaan orang karena kekayaan, itu bukanlah berkat Allah.

Jika kita ingin kaya dengan motivasi yang salah, itu akan membawa kutuk di dalamnya. Ketika kita
melihat bisnis yang menjanjikan kita banyak uang, tanpa kita berdoa dulu, menanyakan kepada Allah
sebelum mengambil keputusan, maka kutuk itu yang akan datang. Mungkin bisnis itu merupakan bisnis
yang menipu orang, atau menyuap orang sejumlah nilai tertentu (tidak semua demikian ya, tetapi banyak
seperti itu). Tanpa kepekaan rohani dan pemikiran yang matang akibat dibutakan keinginan untuk
menjadi kaya, maka kutuk itu akan datang kepada kita.

Dalam dunia kerja, kita akan lebih diuji lagi dalam hal keuangan, mungkin yang sudah kerja sudah mera -
sakannya. Ketika kita menerima sejumlah gaji tertentu, apakah kita akan ingat untuk mengembalikannya
kepada Allah, atau dipakai untuk kesenangan pribadi, apakah kita ingat untuk menabung supaya apabila
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ada tabungan, atau hanya kita habiskan dengan mempercantik, atau
menaikkan standar hidup kita semata supaya lebih diterima oleh orang lain. Kemudian, mungkin kita
diperhadapkan dengan suap menyuap kedepannya, lalu membuat tagihan untuk diganti oleh kantor,
apakah kita menyertakan sesuai dengan nominalnya atau sengaja melebihkannya.

Integritas kita akan diuji selalu mulai dari mahasiswa dalam keuangan yang dipercayakan kepada kita
oleh orang tua kita, juga ketika kita telah menghasilkan uang sendiri. Contoh paling sederhana pada
waktu kerja / usaha, apakah kita taat bayar pajak. Banyak sekali orang pada waktu sudah bekerja /
membuat usaha menghindar dari pajak, padahal pajak digunakan untuk membangun negara. Jika pada
waktu kerja atau usaha, kita tidak taat bayar pajak, siap-siaplah terima konsekuensinya, menurut hukum
dari Indonesia, itu terhitung korupsi.

Ketika apa yang kita miliki belum seberapa, belajarlah dan terus menerus mensyukuri apa yang
dipercayakan oleh Tuhan kepada kita saat ini. Dalam ucapan syukur, kita akan bisa dengan bijak
mengelola keuangan yang dipercayakan kepada kita seturut dengan kehendak-Nya, dan mematikan rasa
cinta akan uang di dalam hidup kita. Banyak orang ingin menjadi kaya, tetapi jika dalam perkara
keuangan yang sedikit saja kamu belum menang, bagaimana kita mau dipercayakan keuangan yang
besar. Jika dalam perpuluhan saja kamu masih kesulitan melakukannya ketika jumlahnya masih sedikit,
bagaimana kamu bisa dipercaya jika gajimu puluhan juta, atau ratusan bahkan miliaran rupiah. Ketika
kamu setia dalam perkara kecil, maka kamu juga akan dipercaya dalam perkara besar, bukan hanya soal
keuangan tetapi juga segala berkat jasmani (posisi, tahta dan kekuasaan) dan rohani (pemuridan,
pelayanan).

19.1 jenis belalang

Yoel 1:3 Ceritakanlah tentang itu kepada anak-anakmu, dan biarlah anak-anakmu menceritakannya
kepada anak-anak mereka, dan anak-anak mereka kepada angkatan yang kemudian. 1:4 Apa yang
ditinggalkan ​belalang pengerip telah dimakan ​belalang pindahan​, apa yang ditinggalkan belalang

84
TOC

pindahan telah dimakan ​belalang pelompat, dan apa yang ditinggalkan belalang pelompat telah
dimakan ​belalang pelahap.

Dari Yoel 1:3-4 Kita belajar adanya 4 jenis belalang pemakan tanaman yaitu dimulai dari yang paling jinak
yaitu belalang pengerip sampai yang paling ganas yaitu belalang pelahap. Di Alkitab kita juga belajar
bahwa pada saat bangsa Israel di Mesir, salah satu dari 10 tulah yang Tuhan adakan melalui Musa
adalah tulah belalang. Dari 4 belalang tersebut, belalang jenis apakah yang menyerang bangsa Mesir?

Mazmur 105:34 Ia berfirman, maka datanglah belalang dan b​ elalang pelompat tidak terbilang
banyaknya, 105:35 yang memakan segala tumbuh-tumbuhan di negeri mereka, dan memakan hasil
tanah mereka

Bangsa Mesir yang tidak percaya kepada Tuhan Allah, yang bersikeras tidak melepaskan bangsa Israel
dari perbudakan, untuk bangsa yang demikian Tuhan ijinkan belalang pelompat menghajar segala hasil
tanahnya. Bagaimana jika ada orang percaya yang tidak taat kepada Tuhan? Dalam hal apakah kita tidak
taat? Belalang jenis apa yang Tuhan ijinkan dikirim kepada orang percaya?

Maleakhi 3:10 Bawalah seluruh persembahan ​persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan,
supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku
tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan. 3:11 Aku akan menghardik bagimu ​belalang pelahap​, supaya jangan dihabisinya hasil
tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta
alam.

Firman Tuhan ini tidak disampaikan untuk semua orang tetapi secara spesifik disampaikan untuk umat
Tuhan yang sudah menyembah Tuhan Yesus. Tuhan berjanji menghardik belalang pelahap yang
menghabisi hasil tanah kita setelah kita membawa seluruh persembahan persepuluhan ke rumah
perbendahaaran / rumah Tuhan. Artinya sebelum kita setia dalam memberi perpuluhan, belalang pelahap
akan terus menghabiskan hasil tanah kita dan pohon anggur pun menjadi tidak berbuah karena belalang
biasanya memakan daun - daun tanaman hijau. Tanpa daun tentu tanaman tidak dapat berfotosintesis
dan pada akhirnya akan mati cepat atau lambat.

Belalang pelahap pastilah lebih ganas daripada belalang pelompat. Untuk bangsa Mesir yang keras
kepala dan tidak percaya kepada Tuhan Yesus, hanya ​belalang pelompat yang Tuhan ijinkan
menghabisi hasil tanahnya. Namun untuk orang percaya yang tidak memberi perpuluhan, Tuhan ijinkan
belalang yang lebih ganas lagi yaitu ​belalang pelahap ​untuk menghabisi hasil tanahnya. Artinya sangat
disayangkan jika kita sudah percaya pada Tuhan Yesus namun tidak setia memberi perpuluhan. Kondisi
kita bisa jadi lebih parah dari pada orang yang belum percaya Tuhan Yesus. Karena itulah saudara -
saudara, berilah dengan setia perpuluhan milik saudara kepada Tuhan. Jangan mengeluh jika kondisi
finansialmu di bawah orang yang belum percaya padahal faktanya kamu sendiri pun belum setia dalam
memberi perpuluhan kepada Tuhan.

19.2 Mengucap syukur atas apa yang diterima

Pengucapan syukur adalah bentuk terima kasih kepada Allah atas apapun yang kita terima, yang baik
ataupun yang buruk. Ketika kita menerima uang baik dari orang tua, ataupun hasil dari kita bekerja,
mengucap syukurlah kepada Allah, bahwa kita masih bisa terima uang untuk membiayai kehidupan kita
dalam waktu tertentu. Jangan lihat nominal yang diberikan oleh orang tua ataupun dari perusahaan kita,
berapapun yang kita terima, tetapkan diri kita untuk selalu mengucap syukur (1 Tesalonika 5:18)

85
TOC

19.3 Mengembalikan perpuluhan dan menabur di tempat yang membutuhkan

Setiap apapun yang kita terima, jangan lupa untuk mengembalikannya kepada Allah. Perpuluhan pada
awalnya bukan merupakan perintah, tapi kerinduan hati Abraham untuk mengembalikan perpuluhan
kepada Allah.

Perpuluhan (ataupun lebih) yang dikembalikan kepada Allah harus disertai dengan rasa sukacita.
Belajarlah dari Kain ketika dia tidak memberikan dengan sikap hati yang benar, persembahannya ditolak
oleh Allah (Kejadian 4:7). Kemudian, ketika kita melupakan keadilan dan belas kasihan ketika kita
memberikan perpuluhan, maka itu dikecam oleh Yesus (Matius 22:23).

19.4 Menabung dan hidup dari sisanya

Usahakan untuk menabung sebisa mungkin minimal 20% dari total pemasukan yang kita dapatkan, ini
diajarkan oleh Yusuf dimana Yusuf setiap panen selama tujuh tahun menyisihkan seperlima dari hasil
panen untuk disimpan di lumbung selama tujuh tahun, kemudian ketika krisis kelaparan menyerang
seluruh dunia, Mesir tetap memiliki gandum untuk dijual, bahkan Mesir memiliki banyak aset dimana
banyak orang menjual apapun yang dia miliki bahkan dirinya untuk bisa makan.

Buatlah perencanaan keuangan dan taatilah itu, kuasai diri untuk tidak mengeluarkan uang yang tidak
perlu dikeluarkan. Jika kita gagal merencanakan, maka kita berencana untuk gagal termasuk dalam hal
keuangan (Lukas 14:28)

19.5 Investasi

Mungkin ini jarang dibahas, tetapi kita perlu menyiapkan sebagian dari dana kita untuk investasi.
Investasi tujuannya adalah untuk mengalahkan inflasi. Tidak ada instrumen investasi yang paling tepat
sebenarnya, semua ada risiko, tetapi dengan mengenal diri kita, apakah kita tidak tahan kalau rugi, bisa
tahan rugi berapa persen, maka pilihlah instrumen investasi sesuai dengan kebutuhan kita.

86
TOC

20 The Best is Yet To Come


20.1 Masa Pertemanan/Pergaulan Muda Mudi

Eph 5:15 Look carefully then how you walk! Live purposefully {and} worthily {and} accurately, not as the
unwise {and} witless, but as wise (sensible, intelligent people)

II Pet 1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada
imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, 1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri,
kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 1:7 dan kepada kesalehan kasih
akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Beberapa prinsip yang perlu dimengerti mengenai masa ini :

1. Tidak ada seorangpun bertumbuh dalam Tuhan seorang diri dan begitu sebaliknya Tuhan tidak
merancangkan manusia seorang diri.
2. Hidup dengan penuh tujuan, arti, dan akurat ( purposefully, worthily, accurately ) membutuhkan
usaha/effort (bukan mengalir, pasrah ataupun pasif) sehingga kita perlu kebijaksanaan/hikmat
ilahi dalam menjalaninya.
3. Prinsip Saudara Seiman dalam Tuhan. Firman Mengingatkan bahwa pribadi kita tidak dapat
menilai jalan kita bersih (see Ams 16:2) Pribadi Tuhan sendiri yang menguji motivasi hati kita
yang terdalam untuk semua aspek termasuk dalam pelayanan

Penting memandang bahwa pergaulan dengan rekan seiman menolong kita semakin dekat denganTuhan
(see Ams 27:17)

1 Cor 15:33 Do not be so deceived {and} misled! Evil companionships (communion, associations) corrupt
{and} deprave good manners {and} morals {and} character.

Beberapa prinsip yang perlu dimengerti :

1. Ayat ini tidak membatasi pergaulan kita dengan siapapun atau dengan komunitas lainnya diluar
Pelayanan Sion.
2. Ayat ini menjelaskan bahwa kita perlu berhati-hati terhadap nilai dalam sebuah komunitas
(disadari atau tidak disadari, cepat atau lambat) berpengaruh terhadap nilai dalam dirimu. Karena
itu kita perlu bijak dalam menentukan komunitas.
3. Perlu diingat Sion sendiri tidak melarang berteman/bergaul dengan orang-orang tidak mengenal
Tuhan (Rom 10:14,15) tetapi masing-masing pribadi perlu lebih berhati-hati dan berhikmat
supaya tidak ada satupun hal negatif (evil) yang merusak dirimu.

20.2 Ada dalam Kerumunan (Flock)

Kita dapat belajar dari analogi seekor domba (diri kita) dalam kerumunan domba (komunitas) dengan
Yesus sebagai gembala agung. (see Yoh10). Beberapa karakteristik domba yang perlu kita pahami dari
analogi yang Yesus gambarkan:

1. Domba tidak memiliki senjata untuk membela diri dari pemangsa. Kekuatan domba adalah
mereka dalam kerumunan.

87
TOC

2. Domba memiliki penglihatan yang lemah/low vision sehingga hanya dapat melihat dalam jarak
yang dekat.
3. Domba mengandalkan pendengarannya untuk mengetahui kerumunan dan gembala domba nya.
4. Peran Gembala domba adalah sebagai penjaga kawanan dan pengarah gerah arah kerumunan
masuk atau keluarnya.

Perhatikanlah bahwa dalam Yoh 10, Yesus memberikan pesan kepada kita untuk Ay. 16 : Mendengar
SuaraKu dan Mengikut Aku dan Ay 27 : Menjadi Satu Kawanan (see 1 Pet 1:22).

1 Pet 1:22 Since by your obedience to the Truth {through the} [{Holy} ] {Spirit} you have purified your
hearts for the sincere affection of the brethren, [see that you] love one another fervently from a {pure}
heart.

Apa yang dapat kita pelajari dari analogi ini :

1. Siapakah domba yang tersesat ? Domba yang keluar dari kerumunan dan gembala. Domba yang
tersesat adalah domba yang memilih untuk menyesatkan diri bukan karena dikeluarkan gembala
atau diusir dari kerumunan.
2. Apa fungsi kawanan ? dengan domba ada dalam kawanan memastikannya untuk terlindungi dari
serangan luar. Serigala akan menyerang domba yang keluar dari kerumunan. Kita bisa dikatakan
bahwa saat seorang keluar dari kumpulan orang beriman (payung rohani) maka orang itu sendiri
yang memilih untuk diserang.
3. Kasih menjadi pengikat hubungan dalam kerumunan (see 1 Pet 1:22, Yoh 15:9-17). Kerumunan
menjadi tempat yang nyaman bagi setiap domba berbagi kasih dalam ketulusan/kemurnian dan
menjadi tempat bagi “domba-domba yang diluar” dan ”domba yang tersesat” untuk masuk.
4. Lihat II Tim 2:21-22, Perlu diperhatikan bahwa “serigala” (iblis) berusaha membuyarkan / menga -
caukan kerumunan melalui “nafsu orang muda”/lust. Tiap pribadi perlu berusaha agar iblis tidak
mengambil bagian dalam kerumunan dimana kita bertumbuh secara rohani dan
menceraiberaikannya.

20.3 Hubungan/Pergaulan Lawan Jenis

Topik ini lebih spesifik dijelaskan karena Sion adalah pelayanan anak muda dan hubungan lawan jenis
adalah bagian yang rentan merusak kemurnian dan ketulusan kasih dalam pelayanan. Beberapa prinsip
yang perlu kita pahami mengenai hal ini :

1. Hubungan lawan jenis bukanlah hal yang tabu di sion ataupun di alkitab. Sama seperti sebuah
baju yang penuh lumpur maka yang perlu kita lakukan adalah membersihkannya bukan
membuangnya.
2. Lihat 1 Tim 5:1-2, Prinsip jelas saat kita ingin menjauhi nafsu anak muda adalah dengan
mengasihi dalam kemurnian. Kemurnian (Katharos, strong wordG2513) diartikan dalam 3
pengertian yaitu murni secara fisik (seperti emas yang dimurnikan dengan api atau anggur yang
dimurnikan dalam pengirikan), kemurnian seorang lewi yang dikhususkan dan murni secara etika
(bebas dari keinginan/hasrat penyalagunaan atau korup). Dalam sisi yang lain bahwa kemurnian
ini adalah bahasa aktif yang artinya sesuatu yang perlu diusahakan ataupun dikerjakan.
3. Lihat Mat 26:41 dinyatakan bahwa “daging itu lemah”, dari point 2 dan 3 maka kita pahami bahwa
rules/aturan baik dalam menolong tiap pribadi menang atas hubungan sesama yang murni.
Seperti kendaraan dalam persimpangan jalan maka traffic light menolong tiap pengendara
berjalan aman tanpa kecelakaan. Perlu dipahami bahwa Yesuspun tidak meniadakan hukum

88
TOC

taurat tetapi menyempurnakannya dengan Kasih karunia. Sehingga perlu diingat bahwa kasih
karunia itu sendiri tidak mengajarkan kita hidup bebas tanpa aturan dan bisa berbuat semua yang
kita mau tetapi kasih karunia memampukan setiap orang percaya untuk hidup dalam kekudusan
dan kemurnian dalam kasih dan kemurahanNya. Jadi... jangan anti dengan aturan.

Contoh Apakah Chattingan/Jalan berdua Lawan Jenis itu dilarang ??

Mari lihat Mat 5:27-28

Tuhan menetapkan standar yang lebih tinggi dari hukum taurat perihal dosa percabulan dan perzinahan.
Saat kamu melihat dan tergerak hatimu dengan nafsu birahi maka kamu sudah berzinah. Kita perlu
memahami bahwa dalam kedewasaan rohani, Roh kudus mengingatkan dalam hati nurani kita mengenai
batasan-batasan yang lazim dan normal dalam menjalin hubungan pertemanan. Bagaimana kita saling
menjagai dalam kawanan sion ini ?

20.3.1 Untuk Pria

1. Pahamilah bahwa rekan wanitamu adalah pribadi yang sedang bertumbuh dan belum sempurna.
Investasi perhatian dan perkataan / candaan / rayuan pribadi membuat rekan wanitamu ada
dalam pencobaan karena wanita adalah makhluk perasa dominan.
2. Pahamilah bahwa teman wanitamu lebih peka terhadap semua perhatian ketimbang pria. Para
pria perlu membatasi diri sehingga tidak ada satu rekan wanita yang diberikan perhatian lebih
ketimbang rekan wanita lainnya.
3. Berteman dan bergaulan dalam batasan yang wajar dalam pelayanan, fellowship, kuliah,
chatting, ngobrol, dll. Ukurlah batasan yang jelas diantaranya pertemuan berdua (pria-wanita)
dalam kegiatan apapun, saling menjagai mengenai topik pembicaraan seperti guyonan perTHan,
candaan fisik dan perhatian personal yang berlebih (cth mengorek kehidupan pribadi dan curhat
perasaan - perasaan)
4. Terbukalah kepada pembimbingmu untuk semua hal berkaitan dengan hubungan pria-wanita ini.
Jika ada perasaan yang lebih dari sekedar teman berdoalah dan siapkan lah diri untuk masuk
dalam perkatan perTHan. Perlu diingat saat seorang pria maju perTHan melalui pembimbingnya
itu adalah bentuk konret dari pria yang berkomitmen dan dewasa.

20.3.2 Untuk perempuan

1. Pahamilah bahwa teman pria mu adalah orang yang sedang bertumbuh dan belum sempurna.
Sentuhan fisik dan pandangan visual fisik (pakaian minim dan ketat) akan membawa teman pria
mu dalam pencobaan karena perlu dipahami bahwa pria adalah makhluk visual dominan.
2. Tolaklah setiap ajakan dan kesempatan dari teman pria mu untuk chat & aktivitas lainnya yang
bersifat pribadi/private/personal dan sebaliknya jangan menawarkan apapun yang bersifat pribadi
(cth mengajak ke kamar kos, jalan berdua, dll) yang pada akhirnya menjerumuskan kedalam
hubungan khusus.
3. Ingatlah cinta yang murni dan tulus ditemukan dari seorang pria yang mengutamakan Tuhan dan
menghargai komitmen dalam perTHan mendahului perasaan atau pendekatan apapun.
Janganlah GR atau Baper jika ada yang memberi perhatian tanpa keberanian untuk maju ke
pembimbing.
4. Terbukalah untuk setiap perasaan dan hubungan dengna lawan jenis kepada pembimbingmu.
Pembimbingmu akan berfungsi sebagai penolongmu untuk memberikan penilaian objektif dan
advice yang baik sesuai dengan Kebenaran Firman Tuhan.

89
TOC

20.4 Memasuki masa Pra-Nikah (PerTHan)

Gen 24:65 For she [had] said to the servant, Who is that man walking across the field to meet us? And
the servant [had] said, He is my master. So she took a veil and concealed herself with it[as was
customary].

Customary : sesuai adat/ketentuan/kelaziman orang Israel

Ribkah mengambil bagian dalam ketundukan dan ketetapan yang berlaku dihadapan ishak sekalipun
ribkah sudah dipinang/tunangan sebelumnya. Sikap ribkah dapat dijadikan pembelajaran untuk tiap
pasangan bahwa :

20.4.1 Masa perTHan adalah masa pertunangan/ persiapan menuju pernikahan

Dengan demikian pada masa ini tiap pasangan belumlah secara penuh dan sah melakukan hal yang
dilakukan setelah pernikahan.

20.4.2 Ribkah tetap menjaga ketundukan dan kekudusannya di hadapan ishak

Hal ini menunjukkan bahwa tiap pasangan pada masa perTHan tetap perlu menjaga batasan kekudusan
masing- masing hingga pernikahan. Tiap pasangan yang memasukin masa perTHan adalah pribadi yang
dewasa dan mampu menjaga komitmen di hadapan Tuhan. Batasan kekudusan ditentukan dari hati
nurani yang dimurnikan Roh Kudus (see Ibr 10:22, 1 Kor 10:29-33). Batasan kekudusan dihadapan Allah
dan dihadapan sesama.

1 Kor 10:29 Yang aku maksudkan dengan keberatan-keberatan bukanlah keberatan-keberatan hati
nuranimu sendiri, tetapi keberatan-keberatan hati nurani orang lain itu. Mungkin ada orang yang berkata:
"Mengapa kebebasanku harus ditentukan oleh keberatan-keberatan hati nurani orang lain? 10:30 Kalau
aku mengucap syukur atas apa yang aku turut memakannya, mengapa orang berkata jahat tentang aku
karena makanan, yang atasnya aku mengucap syukur?" 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau
jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk
kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau
orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua
orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya
mereka beroleh selamat

20.4.3 Masa PerTHan bukanlah masa mengeksklusifkan diri dari pelayanan ataupun
dunia luar.

Pembimbing dan Pelayanan tetap menjadi bagian penting dalam pertumbuhan tiap pasangan dan
akuntabilitas menjadi kunci penting supaya tiap pasangan terjagai dengan baik.

20.4.4 Bolehkah tiap pasangan melakukan sentuhan fisik, berpelukan, dll?

Renungkan kembali 1 Kor 6:12-20

90
TOC

Lihat Ay. 18-19 masing-masing pribadi mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya di hadapan
Allah. Kesepakatan dan motivasi yang tulus untuk saling menjaga kekudusan menolong tiap pasangan
untuk saling menjagai dalam batasan ilahi.

91

Anda mungkin juga menyukai